Anda di halaman 1dari 3

NAMA MAHASISWA : ARODI BIN AMI LOPO

ROMBEL : 12
Template Resume : KB 1. KONSEP TEOLOGI KELUARGA ALLAH

No Komponen Respon/Resume/Jawaban/Analisa

1 Identifikasi
A. Konsep Teologi Keluarga Allah
Masalah
Keluarga adalah suatu persekutuan masyarakat yang terkecil di mana
terdiri dari ayah, ibu dan anak yang lazim disebut keluarga inti, keluarga
terdiri dari tiga sampai empat generasi yang sangat berperan dalam sistem
sosial dan ekonomi, Keluarga terdiri dari orang-orang yang dipersatukan
oleh keturunan darah yang sama dan tempat tinggal yang sama atau
berdiam pada satu rumah (Nehemia. 7:4) Keluarga Nuh, bersama dengan
istri, anak serta anak menantunya (Kejadian. 7:1-7).
Sedangkan Roland De Voux menjelaskan bahwa keluarga terdiri dari
bapa, istri, anak-anaknya yang belum menikah, tetapi juga anak-anak yang
sudah menikah, hamba- hambanya, orang asing, janda dan anak yatim yang
dilindungi oleh kepala keluarga. Anggota keluarga dalam pengertian yang
luas memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga dan membantu satu
sama lain.
Dalam pemahaman teologis keluarga Allah adalah lembaga rohani
yang dibentuk oleh Allah di bumi Allah membentuk keluarga lewat
lembaga perkawinan dengan tujuan supaya manusia dapat mencerminkan
kasih Allah dalam hubungan suami istri sekaligus dapat mewariskan
keturunan untuk memenuhi bumi serta tunduk pada kehendakNya.
Menurut Samuel Gunawan, keluarga Allah (Kristen) adalah persekutuan
hidup antar ayah, ibu dan anak-anak yang telah percaya dan menerima
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Slamat.
Tujuan Pendidikan Rohani dalam keluarga Allah bagi anak-anak adalah
agar anak-anak menerima kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh orang
tuanya, belajar bertindak dan berkelakuan baik, bertumbuh dalam Iman
Kristen, sebagai anggota jemaatnya serta melibatkan mereka dalam
pengalaman belajar yang menolong mereka untuk memulai panggilan menjadi
murid Yesus Kristus.
Keluarga merupakan lingkungan primer dalam membentuk kecerdasan
moral anak, Orang tua bertangung jawab membentuk kecerdasan moral dan
pembentukan iman anak secara benar berdasarkan landasan kasih Kristus dan
kebenaran Firman Tuhan.
Keluarga sebagai suatu kesatuan organik Seperti batang pohon
mengalirkan makanan ke dahan dan daun-daun, demikian juga Iman Kristen
yang dipercayai dan diamalkan orang tua Kristen mengalir ke dalam hidup
anak-anaknya.
Keluarga memiliki fungsi yang beragam salah satunya adalah fungsi
religius yaitu sebagai tempat pengembangan nilai kepercayaan agama secara
benar pada pengenalan akan keTuhanan Kristus.
Konsep keTuhanan Kristus pada anak sebenarnya bertumbuh dan
berkembang dari kualitas pembinaan dan pemeliharaan orang tua dan
komunitas imannya. Anak memproyeksikan pengalaman dan ketaatan
berimannya dengan orang tua dalam memahami serta menunjukkan sikap
takut dan hormat pada Tuhan.
Keluarga secara teologis disebut miniatur gereja. Keluarga sebagai
komunitas yang mengemban misi panggilan Allah untuk menyatakan kasih
dan kebenaran-Nya. Orang tua memiliki tugas untuk mendidik anak-anaknya
bertumbuh dalam nilai-nilai kerohanian kepada Allah. Orang tua adalah
tokoh terdekat bagi anak, yang Allah percayakan untuk membentuk anak
menjadi berguna bagi sesama dan lingkungan masyarakat. Orang tua dengan
sadar menjadikan dirinya teladan moral dalam mendemonstrasikan nilai-nilai
Iman dan karakter hidup Kristiani yang baik serta benar untuk diteladani
oleh anak.
B. Fungsi Keluarga Allah.
Keluarga Allah yang ideal, adalah keluarga Allah yang memahami
dengan benar fungsi-fungsi yang menjadi bagian tugasnya. Fungsi
keluarga Allah tidak sebatas menghasilkan keturunan. Adapun fungsi-
fungsi keluarga Allah menurut B.S.Sidjabat, sebagai berikut:
(1). Fungsi Prokreasi (berketurunan), (2). Fungsi Sosialisasi, (3). Fungsi
Edukasi, (4). Fungsi Proteksi, (5). Fungsi Afeksi (Perasaan), (6). Fungsi
Religius, (7). Fungsi Ekonomis, (8). Fungsi Rekreasi, (9). Fungsi Status
Sosial.
Selain fungsi keluarga seperti yang telah diuraikan di atas, secara khusus
menurut iman Kristen, fungsi keluarga seperti yang dipaparkan di dalam
Alkitab adalah;
1. Sebagai utusan Tuhan untuk menjadi teman sekerja (kej 1:28).
2. Sebagai lembaga utama dalam membentuk kecerdasan moral
(Ulangan 6:4- 9).
3. Sebagai lembaga untuk mengekspresikan kasih Allah.(Efesus 5 :22-
25).
4. Sebagai tempat untuk menciptakan suasana damai dalam ajaran
Kristen.
5. Sebagai dasar iman, sumber keselamatan(Kisah Para rasul 16: 31).
C. Pentingnya Keluarga Allah.
Allah terlibat dalam membentuk keluarga lewat sakramen perkawinan
dua insan yang berbeda disatukan untuk membangun kehidupan bersama
untuk menghadirkan karya syalom di bumi. Keluarga adalah tempat utama
yang dibentuk oleh Allah sendiri yakni keluarga Adam (Kej 1:27-29) Adam
sebagai suami sekaligus ayah bagi Kain dan Habel, demikianlah Hawa
adalah istri dan juga sebagai ibu bagi Kain dan Habel. Dr Keneth chafin
memberi gambaran tentang pentingnya keluarga dalam lima identifikasi
yaitu:
1. Keluarga merupakan tempat untuk bertumbuh, menyangkut tubuh, akal
budi, hubungan sosial, kasih dan rohani.
2. Keluarga merupakan tempat pengembangan semua aktifitas. Dalam
keluarga semua orang bebas mengembangkan karunianya
masingmasing.
3. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai
kehidupan
4. Keluarga merupakan tempat mentransfer nilai-nilai , laboratorium hidup
bagi setiap anggota keluarga untuk saling belajar hal yang baik.
5. Keluarga merupakan tempat munculnya permasalahan dan bagaimana
penyelesaiannya.
D. Ciri Keluarga Allah
Manusia senantiasa menunjukkan karakter yang berbeda dengan
makhluk hidup lainnya. Sebaliknya dalam kehidupan masyarakat sering
dijumpai berbagai keragaman manusia, dari latar belakang etnis, agama,
bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Begitupun dengan kehidupan
keluarga Allah sendiri akan menampakan diri berbeda dengan keluarga yang
bukan Kristen. Di mana letak perbedaan keluarga Allah dengan keluarga
secara umum di masyarakat. Berikut ada beberapa ciri keluarga Allah yaitu:
1. Ada kasih persaudaraan secara rukun.
Kata yang dipakai untuk menggambarkan kasih persaudaraan
adalah “Oikos” kata ini memilki pengertian rumah tangga yang
menunjuk pada keluarga (Maz.133:1-3; 128:1- 6).
2. Mau mengampuni kesalahan orang lain.
Dasar dari orang Kristen mau mengampuni adalah supaya kita
diampuni oleh Allah. Allah yang disembah dalam diri Yesus Kristus
telah terlebih dahulu mengampuni dosa orang percaya maka dituntut dari
keluarga Allah untuk dapat menunjukan kasih dan pengampunan Allah
itu bagi sesama yang perna melakukan kesalahan bagi anda (Mat.6:12).
3. Persekutuan.
Kata “Eklesia” dipakai untuk menggambarkan persekutuan. kata ini
menunjuka pada orang-orang yang dipanggil keluar, yaitu orang-orang
yang dipersekutukan ke dalam kesatuan sebagai tubuh Kristus (Ibrani
10:45)
4. Hidup dalam kasih dan kekudusan Tuhan.
Sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, dituntut untuk
menguduskan diri dari segala perbuatan dosa yang menghalagi dirinya
dalam relasi dengan Tuhan.
5. Menjunjung kebenaran dan keadilan.
Keluarga juga harus dapat menjunjung kebenaran dan keadilan
sebagai wujud implementasi dari iman Kristen. Sebagai keluarga Allah
dituntut memiliki citra diri yang baik sebagai wujud dari kasih dan
ketaatan kita kepada Kristus.
E. Peran Allah dalam kehidupan Keluarga
Keluarga dibentuk oleh Tuhan. Tuhan menciptakan manusia sepasang
laki-laki dan perempuan (Kejadian 2:21-25). Dalam perbedaan itu
manusia menjadi satu persekutuan yang luar biasa karena saling
membutuhkan dan saling mendukung. Tuhan memberikan daya tarik yang
luar biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga
mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri.
Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga Allah. Keluarga Allah
merupakan keluarga yang mencerminkan kehidupan dengan dilandasi oleh
kasih dan sikap takut akan Tuhan.
Kehidupan keluarga yang sangat kompleks dengan berbagai
kesibukan maupun masalah pada saat ini, penting dan tetap harus
menempatkan waktu untuk bertumbuh dalam Tuhan. Jika Tuhan
diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan dan penghiburan akan
tinggal diam dalam keluarga. Keterpautan secara sadar dengan Kristus
dalam keluarga akan menggerakkan semua anggota keluarga untuk
membangun relasi yang semakin akrab dan intim dengan berpola kasih
kasih Yesus yang berkorban bagi manusia tanpa pamrih, kasih yang
melayani, mengampuni dan menyelamtakan umat manusia. Termasuk
keluarga. Tuhan Yesus secara pribadi sangat mengasihi dan memimpin
keluarga. Hal ini nampak ketika Ia mulai menyatakan diri sebagai
juruselamat pada pernikahan di Kana (Yohanes 2:1-11). Dalam kondisi
apapapun Tuhan tidak pernah melepaskan tangan kasihNya bagi setiap
orang yang percaya dan menyembah pada Nya. Tidak terbatas pada
konteks dan situasi mana, semuanya ada dalam kasihNya yang memberi
pertolongan, termasuk keluarga kristen masa kini.
2 Analisis akar
Keluarga terdiri dari bapa, istri, anak-anaknya yang belum menikah,
masalah
tetapi juga anak-anak yang sudah menikah, hamba- hambanya, orang
(keterkaitan asing, janda dan anak yatim yang dilindungi oleh kepala keluarga.
dengan Anggota keluarga dalam pengertian yang luas memiliki tanggung jawab
masalah untuk saling menjaga dan membantu satu sama lain. Tujuan pendidikan
kekinian) rohani dalam keluarga Allah bagi anak-anak adalah agar anak-anak
menerima kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh orang tuanya, belajar
bertindak baik, bertumbuh secara wajar dalam Iman Kristen sebagai anggota
jemaatnya serta melibatkan mereka dalam pengalaman belajar yang
menolong mereka untuk memulai panggilan menjadi murid Yesus Kristus.
3 Solusi Pendidkan Rohani dalam kelurga Allan sangat penting bagaikan batang pohon
mengalirkan makanan ke dahan-dahannya dan daun-daunnya, demikian juga
Iman Kristen yang dipercayai dan diamalkan orang tua Kristen mengalir ke
dalam hidup anak-anak”, menerima pendidikan dari guru-guru di sekoah
4 Aksi Gereja dan masyarakat dan lembaga pendidikan harus memiliki peran yang
sama dalam memberi pemahaman iman s e d a n g k a n Keluarga memiliki
fungsi yang beragam salah satunya adalah fungsi religius yaitu sebagai tempat
pengembangan nilai kepercayaan agama secara benar pada pengenalan akan
Iman dan kepercayaan
5 Refleksi dan Keluarga secara teologis disebut miniatur gereja. Keluarga sebagai
tindak lanjut komunitas yang mengemban misi panggilan Allah untuk menyatakan kasih
dan kebenaran-Nya. Untuk itu orang tua memiliki tugas untuk mendidik
anak-anaknya bertumbuh dalam nilai-nilai kerohanian kepada Allah. Di
karenakan bahwa orang tua adalah tokoh terdekat bagi s e o r a n g anak,
untuk dibentuk anak menjadi bagian yang berguna bagi sesama lingkungan dan
masyarakat. Orang tua merupakan teladan moral dalam mendemonstrasikan
nilai-nilai Iman dan karakter hidup Kristiani yang baik serta benar untuk
bagi anak-anak sehingga diteladani oleh anak-anak kita.

Anda mungkin juga menyukai