Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Arodi Bin Ami Lopo

Rombel : 12
Tugas Resume : KB 3. Tantangan Keluarga Kristen Masa Kini.

No Komponen Respon/Resume/Jawaban/Analisa

1 Identifikasi A. Tantangan Keluarga Kristen


Masalah
Munculnya berbagai isu perkembangan dunia di tengah arus
modernitas, dengan sejumlah kasus-kasus kekerasan terhadap manusia,
bahkan juga prilaku-prilaku dehumanis atau perilaku-perilaku yang tidak
manusiawi di kalangan komunitas bangsa dan negara termasuk di
dalamnya komunitas keluarga, baik kekerasan fisik maupun psikhis
menjadi arena perjumpaan dan percakapan dikalangan Gereja maupun
masyarakat secara global maupun nasional. Dimana-mana terjadi involusi
nilai-nilai sosial, nilai moral dan karakter melanda kehidupan Keluarga
Kristen masa kini. Relasi dan komunikasi dikalangan komunitas Keluarga
Kristen menjadi terhalang. Perceraian, perselingkuhan, anak-anak terlibat
narkoba dan minuman keras, seks bebas, judi baik dikalangan orang tua
maupun anak-anak, bahkan juga kehidupan orang tua tunggal yang
memprihatinkan. Ini merupakan tantangan yang sangat berat dihadapi
oleh keluarga Kristen masa kini. Keluarga adalah komunitas pertama dan
terutama menjadi acuan penanaman nilai–nilai kebenaran bagi
pertumbuhan Iman anak. Orang tua mesti menjadi rekan belajar,
bercanda, bekerja sama, berelasi dan berkomunikasi dengan anak-anak
tentang Allah dan karya-Nya di tengah kehidupan yang dijalani.
Kehidupan yang diisi oleh tatanan nilai-nilai kebenaran, mampu
menyiapakan keluaraga menghadapi tantangan di zaman ini. Salah satu
tantangan yang cukup berpengaruh adalah pandangan relativisme tentang
kebenaran, bahwa di dunia ini tidak ada hal yang absolut, hal ini menjadi
ancaman besar Iman Keluarga Kristen.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tantangan Keluarga Kristen Masa


Kini.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab Keluarga Kristen mengadapi
tantangan masa kini diantaranya:
1. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat Keluarga
Kristen lupa akan kehidupan keluarga kecilnya yang telah terbentuk
dalam dasar takut akan Allah. Pengaruh ini justru dapat
mempengaruhi Keluarga Kristen, secara perlahan-lahan menggerogoti
landasan Iman, kebenaran moral yang ditetapkan Allah.
2. Materialisme. Fokus keluarga tidak lagi pada Allah tetapi pada materi.
Diera modern ini, kita seakan-akan digiring kepada kehidupan yang
serba materialistik.
3. Budaya anti Kekristenan. Diera millenium ini, mengalami
kemerosotan moral semakin nyata, kepedulian diantara sesama sangat
nampak, sebab kepentingan indifidualitas sangat menonjol. Hal ini
sangat berpengaruh bagi kehancuran hidup Keluarga Kristen.
4. Hidup dengan perasaan bukan dengan Iman. Keluarga Kristen yang
membangun kehidupannya dengan Allah berdasarkan Imannya akan
terus bertahan sampai kesudahannya. Sebaliknya Keluarga Kristen
yang hidupnya hanya dengan perasaan maka akan mudah dikuasai
oleh tantangan zaman. Iman bukan sekadar kepercayaan, bukan
sekadar perasaan, tetapi Iman selalu berfokus pada dua hal yaitu hal
nyata yang tidak kelihatan, dan segala sesuatu yang kita harapkan
(Ibrani 11:1). Iman yang sejati mencakup keyakinan yang didasarkan
atas fakta dan kepercayaan yang tidak tergoyahkan yang sepenuhnya
berfokus kepada Allah. Iman mesti menjadi kekuatan keluarga
Kristen, sebab dengan Iman Keluarga Kristen akan merasakan kasih
dan pertolongan Allah dalam menghadapi tantangan zaman.

B. Cara Mengatasi Tantangan Keluarga Kristen Masa Kini.


1.Keluarga Allah
Keluarga Kristen pada masa kini perlu menyadari peranannya dengan
cara memberlakukan nilai-nilai kehidupan Kristiani, baik secara biblis
maupun teologis sehingga menjadi perpanjangan peranan Allah dalam
kehidupan Keluarga Kristen secara utuh.
a. Keluarga sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani. Dari
keluarga kita mempelajari pola-pola hubungan akrab dengan
orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku serta relasi dan komunikasi
penuh kasih.
b. Keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik. Di sini
kehidupan keluarga perlu ditata untuk mencerminkan atau
merefleksikan kasih Allah yang memberikan pengasuhan secara fisik,
mental-emosional, sosial, spiritual-rohani kepada para anggotanya.
Hal ini juga dikenal sebagai kasih Allah yang bersifat holistik.
Hubungan-hubungan di dalam keluarga yang memberi tempat kepada
ciri khas, sifat dan tujuan masing- masing anggota secara alamiah
adalah hal yang penting.
c. Keluarga sebagai pencerita. Keluarga adalah pencerita yang
alamiah dimana orang yang lebih tua (kakek, nenek, ayah, ibu)
adalah pencerita utama untuk menceritakan karya-karya Allah di
dalam keluarga sebagai kabar kesukaan.

2. Melibatkan Tuhan dalam Kehidupan Keluarga


Dalam keluarga Krisen, ada hal yang khas berkaitan dengan peran
Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek
kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga
akan berkat Tuhan, pengampunan serta pembaharuan oleh Tuhan.
a. Berkat Tuhan.
Pengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya
sekadar uang atau hal material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi
kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kemenangan, umur panjang,
kebahagiaan, dan sebagainya. misalnya Abraham yang diberkati
Tuhan dalam segala hal (Kejadian 24:1), Obed-Edom beserta
keluarganya diberkati Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal
dalam rumah mereka (2 Samuel 6:11). Berkat Tuhan juga akan
diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini yang tetap setia
berpedoman dan berpegang kepada Tuhan.
b. Pengampunan Tuhan.
Tak seorangpun yang hidupnya sempurna di dunia ini,
termasuk anda dan saya. Kita berbuat dosa di dalam pikiran,
perkataan maupun perbuatan. Kematian Tuhan Yesus merupakan
tanda kasih yang sangat besar kepada umat manusia sebagai Tuhan
Yang Maha Pengampun (Efesus 1:7). Seperti Tuhan yang
mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni
orang yang bersalah kepada kita
c. Pembaharuan oleh Tuhan.
Pembaharuan oleh Tuhan sering disebut juga dalam
Kekristenan sebagai ‘hidup baru’. Artinya, manusia memulai
kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus. Kristus
masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak
sama dengan kehidupannya yang lama. Pembaharuan oleh Tuhan
dalam keluarga kita akan dirasakan dalam arah dan tujuan
kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
Tuhan. Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan keluarga
sendiri, tetapi berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam (Efesus
4:17-20), kehidupan yang diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi
kehidupan dengan pikiran yang sia-sia, hidup dalam persekutuan
yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan hati, melainkan
kehidupan yang mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi
kehendakNya dalam hidup keluarga kita.

C. Memaknai Tantangan Keluarga Kristen.


Setiap keluarga Kristen yang percaya pada Allah sedapatnya
memaknai setiap tantangan kehidupan masa kini demi pertumbuhan
Imannya kearah kedewasaan Rohani sebagai keluarga Allah. Semakin
banyak tantangan membuat keluarga semakin berakar, bertumbuh dan
berbuah menurut kehendak Allah. Berakar berarti mendengarkan Firman
Tuhan, menerimanya, dan membuat Firman itu bertumbuh dalam
hatinya, serta mengeluarkan buah-buah kebaikan, kebenaran, melalui
pikiran, perkataan dan perbuatan dalam hidup. Perumpamaan tentang
penabur yang diajarkan Tuhan Yesus, kepada kita termasuk keluarga
tentang tempat dimana dan bagaimana benih Firman itu ditabur oleh
seorang penabur, menginsfirasikan tentang hati sebagai tempat
bertumbuhnya Firman Allah. Hati yang keras, akan sulit ditempati
Firman, hati yang rapuh juga sulit untuk tumbuhnya benih Firman, hati
yang penuh kekhawatiran, ketakutan juga sangat sulit bertumbuhnya
Firman. (Matius 7 : 24-25). Berbeda dengan hati yang lemah lembut, hati
yang mau mendengarkan Firman Tuhan, disitulah tempat Firman itu
bertumbuh kuat dan subur, Keluarga Kristen yang bertumbuh dengan
setiap tantangan kehidupan, adalah Keluarga Kristen yang menjadikan
Firman Tuhan itu tumbuh dalam kehidupan keluarganya, sehingga
apapaun tantangan kehidupan Keluarga Kristen mampu menghadapinya
dengan kekuatan Firman Tuhan.
Jelasnya setiap tantangan yang menghimpit keluarga Kristen maka
mereka harus mampu bertanggungjawab atas tantangan itu. Bertumbuh di
dalam Kristus pada akhirnya menjadikan hidup keluarga berbuah yang
sempurna dan sejati. Keluarga Kristen yang berbuah dalam Kristus,
menunjukan kematangan dirinya (Yoh 15:4).
2 Analisis akar
Membangun Relasi Berkomunikasi yang baik dalam kehidupan
masalah
Keluarag Kristen menjadi berkurang sehingga menimbulkan banyak
(keterkaitan
kasus-kasus yang marak terjadi di Indonesia seperti: perceraian,
dengan
perselingkuhan, anak-anak terlibat dalam narkoba dan minuman keras,
masalah
seks bebas, perjudian baik dikalangan orang tua maupun anak-anak. Kasus
kekinian)
ini juga terjadi didalam kehidupan orang tua tunggal yang sangat
memprihatinkan. Ini merupakan tantangan yang sangat berat yang harus
dihadapi oleh keluarga Kristen masa kini. Untuk tidak terjadi dalam
Keluarga kita karena Keluarga Kita adalah Komunitas pertama dan
terutama menjadi acuan penanaman nilai–nilai kebenaran bagi
pertumbuhan Iman anak.
Hal mendasar yang menyebabkan kurangnya Relasi
Berkomunikasi dalam keluarga adalah Fakror Ekonomi. Dimana
kesibukan Keluaraga Kristen menjadi penghalang antara orang tua dan
anak-anak dimana Keluarga Kristen sudah tidak lagi menjadi rekan bagi
anak-anak di dalam keluarganya dengan cara membangun relasi
berkomunikasi dengan anak-anak tentang Allah dan karya-Nya di tengah
kehidupan yang dijalani. Menurunya tatanan kehidupan yang diisi oleh
nilai-nilai kebenaran, sudah tidak mampu mempersiapakan keluaraga
menghadapi tantangan di zaman ini. Salah satu tantangan yang cukup
berpengaruh adalah pandangan relativisme tentang kebenaran, bahwa di
dunia ini tidak ada hal yang absolut, hal ini menjadi salah satu ancaman
besar bagi perkembangan Iman Keluarga Kristen.
3 Solusi Semua Keluarga Kristen memeliki keterbatasan dan Kekurang akan
tetapi Keluarga Kristen tidak boleh larut dalam sebuah Permkasalahan, tetapi
harus bangkit dan terus berjuang dengan cara membangun Komunikasi yang
positif dan menekuna jalan keluarnaya. Tak seorangpun yang hidupnya
sempurna di dunia ini, termasuk anda dan saya. Yang bebas dari dosa di
dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Kematian Tuhan Yesus
merupakan tanda kasih yang sangat besar kepada umat manusia sebagai
Tuhan Yang Maha Pengampun (Efesus 1:7). Seperti Tuhan yang
mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni orang yang
bersalah kepada kita
4 Aksi Memaknai setiap tantangan kehidupan masa kini demi pertumbuhan
Imannya kearah kedewasaan Rohani sebagai keluarga Allah. Semakin banyak
tantangan membuat keluarga semakin berakar, bertumbuh dan berbuah
menurut kehendak Allah. Untuk itu cara terbaik untuk menghadapi
tantantangan yang datang dari berbagai segi adalah membangun relasi
berkomunikasi antar keluaraga di dalam kehibdupan Keluarga Kristen.

5 Refleksi dan Setiap keluarga Kristen yang percaya pada Allah sedapatnya memaknai
tindak lanjut setiap tantangan kehidupan masa kini demi pertumbuhan Imannya kearah
kedewasaan Rohani sebagai keluarga Allah. Semakin banyak tantangan
membuat keluarga semakin berakar, bertumbuh dan berbuah menurut
kehendak Allah. Berakar berarti mendengarkan Firman Tuhan, hati yang
lemah lembut, hati yang mau mendengarkan Firman Tuhan, disitulah tempat
Firman itu bertumbuh kuat dan subur, Keluarga Kristen yang bertumbuh
dengan setiap tantangan kehidupan, adalah Keluarga Kristen yang
menjadikan Firman Tuhan itu tumbuh dalam kehidupan keluarganya,
sehingga apapaun tantangan kehidupan Keluarga Kristen mampu
menghadapinya dengan kekuatan Firman Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai