I Korintus 15:33:“Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”
Arti dan Makna Hidup
Dalam pandangan Kitab Perjanjian Lama, manusia diciptakan dari debu tanah (Adama) yang kemudian
dilengkapi dengan nafas (Nefesy). Jadi manusia adalah mahluk kedagingan yang fana dan sosoknya
adalah lahiriah. Alkitab mengakui adanya dualitas dalam diri manusia yaitu sisi dalam (rohani) dan luar
(jasmani). Tetapi Alkitab juga menggambarkan manusia sebagai citra Allah/gambar Allah Imago Dei
(bahasa Latin) karena kecitraan manusia dengan Allah maka manusia disebut sebagai mahluk berakal
budi.
Dalam hidup manusia memiliki 2 kondisi, yaitu kerohanian (dalam hubungannya dengan Allah) dan
kejasmanian (dalam hubungannya dengan lingkungan).
Hubungan manusia dalam perjumpaan dengan Allah merupakan dasar hubungan manusia dengan
sesama. Sementara itu hubungan manusia dengan lingkungan harus diwujudkan dengan mencintai
dan memelihara lingkungan sebagai sumber hidup secara jasmani.
Pembahasan diatas mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia yang diciptakan Tuhan
seharusnya memiliki makna hidup bagi sesama dan lingkungan sebagai wujud nyata penghormatan
kita kepada Tuhan Sang pencipta.
Manusia dalam sejarah dunia telah menciptakan berbagai alat yang bertujuan untuk mempermudah
dan menyenangkan manusia. Demikian juga Allah menciptakan manusia memiliki tujuan yang sama,
yaitu menyenangkan hati Tuhan. Bukan, waktu manusia sudah menjadi dewasa saja, akan tetapi
sepanjang usia manusia di bumi maka manusia memiliki tanggung jawab menyenangkan hati Allah
Sang Pencipta. Ketika masih kecil, ada orang tua yang mengajarkan kepada kita bagaimana harus
berbuat baik. Ketika remaja, tuntutan untuk berbuat baik berkembang kearah yang lebih luas,
bersamaan dengan lingkungan pergaulan kita yang semakin luas. Dan selanjutnya sampai usia tua,
manusia memiliki tanggung jawab untuk terus berbuat baik dan menyenangkan hati Tuhan.
Kembali pada topik utama kita ‘pergaulan remaja Kristen’, sebagai remaja Kristen kita memiliki
tanggung jawab menyenangkan hati Tuhan pada usia remaja. Setiap detik waktu hidup kita harus
menyenangkan hati Tuhan. Tetapi apakah mungkin kita bisa terus menyenangkan hati Tuhan? Bahkan
setiap detik? Sulit bukan? Tetapi Tuhan telah menganugerahkan Roh Kudus di dalam hati kita masing-
masing yang terus mengingatkan kita kalau kita salah langkah, tinggal maukah kita mengindahkan
peringatan-peringatannya? Caranya ……..? Setiap kita akan melakukan segala sesuatu ingat bahwa
Tuhan melihat apa yang kita lakukan. Lalu … apa yang harus kita perbuat untuk mengisi masa remaja
dengan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan? Ingat pesan Tuhan didalam I Korintus 15:33, bahwa
kita mesti menjauhi pergaulan yang merusak.
1
Bagaimana cara kita hidup menyenangkan hati Tuhan? Ada 3 dasar yang melandasi setiap tindakan
kita:
1. Berpikir berdasarkan nilai-nilai Kristiani
2. Berkata berdasarkan nilai-nilai Kristiani
3. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat (Maz. 34:14), lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan
(Ams. 15:2a), Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya perkataan aku
dapat member semangat baru kepada orang yang letih lesu (Yes. 50:4).
4. Bertindak berdasarkan nilai-nilai Kristiani (ingat pembahasan tentang etiket semester lalu).
Masa muda adalah masa dimana berbagai pertanyaan muncul dalam benak kita dan menuntut
jawaban yang memuaskan, misalnya:
1. Dimanakah aku?
2. Siapakah aku?
3. Bagaimana aku ada di dunia ini?
4. Mengapa aku tidak ditanya terlebih dahulu apakah aku mau dilahirkan atau tidak?
Kepada siapa kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan diatas dan mendapat jawabannya?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang memenuhi benak seseorang pada masa peralihan, masa
penemuan jati diri. Masa muda adalah masa dimana seseorang dituntut untuk memilih akan menjadi
seperti apakah dia.
Intisari:
Bersukaria (band. Pengkotbah 5:17b & 18c)
Menuruti keinginan hati (cita-cita dan talenta yang dimiliki/hasrat hati)
Menuruti pandangan mata (keinginan panca indera)
Menghadap pengadilan Tuhan (segala tindakan memiliki konsekuensi dan harus kita
pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan)
Masa muda adalah sia-sia (segala sesuatu yang diupayakan manusia untuk memahami makna
hidup adalah sia-sia jika tanpa pertolongan Tuhan, jadi dalam mencari identitas diri ikut sertakan
Tuhan)
Agar masa muda tidak menjadi sia-sia ada beberapa hal yang harus dijadikan landasan, diantaranya:
1. Kesadaran diri (Yeremia 29:11)
2. Cita-cita (Mazmur 37:3-5)
3. Memiliki pandangan hidup (konsep/pikiran seseorang tentang bagaimana ia menghadapi setiap
masalah dalam hidup. 1 Korintus 6:19)
4. Motivasi (dorongan dalam diri yang timbul baik secara sadar atau tidak untuk melakukan tindakan
dengan tujuan tertentu. Roma 14:8; Amsal 15:3; Ibrani 4:13)
2
Nilai terbagi menjadi 3 bagian besar:
1. Nilai Material (segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia)
2. Nilai Vital (segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk beraktifitas)
3. Nilai Kerohanian (segala sesuatu yang berguna bagi manusia exp. Kebenaran/kenyataan,
keindahan, moral, religius)
Nilai (Value): perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi
perilaku seseorang.
Norma: petunjuk-petunjuk untuk hidup yang berisi perintah atau larangan agar manusia berperilaku
sesuai dengan peraturan yang berlaku secara universal, exp:
1. Pengendalian diri
2. Berani membela yang benar
3. Rendah hati
4. Kebaikan
5. Setia dan bertanggung jawab
6. Damai
7. Adil
Golongan universal adalah nilai yang berlaku bagi sekelompok manusia tertentu
Nilai-nilai Kristiani: nilai-nilai yang berdasarkan atau tidak bertentangan dengan Iman Kristen, exp.:
1. Mengasihi musuh (Matius 5:44): mengasihi dengan tulus, menegur dengan kasih, mendoakannya
dan tidak membalas, tidak menghakimi, mengampuni.
2. Rela berkorban (Yohanes 15:12-13)
3. Setia (Matius 25:14-30)
4. Takut akan Tuhan (Mazmur 112:1)
5. Monogami (Kejadian 2:24-25; Efesus 5:22-33; Matius 19:1-12)
6. Tanpa Pamrih (Lukas 17:7-10)
7. Tidak khawatir (Matius 6:25-34)
Selain contoh diatas, ada beberapa hal negatif yang akhir-akhir ini meminta banyak mendapat
perhatian orang tua,tokoh atau pemimpin agama dan pemerintah, yaitu masalah narkoba, seks bebas
dan aborsi. Sementara itu menurut iman Kristen 3 hal tersebut merupakan dosa dihadapan Tuhan
Dua konsep yang mendasar Untuk mengkaji HAM di dalam perspektif atau sudut pandang iman.
1. Narkoba (Yakobus 1:14-15)
2. Seks bebas (Imamat 18:22; 20:13; Roma 1:26-27; 1 Korintus 6:9-10). Alkitab jelas melarang
seks bebas, percabulan dan seks yang tidak wajar. Hukum Tuhan ke-7 menuliskan “Jangan
Berzinah”
3. Aborsi (wahyu 21:8) aborsi sama denga membunuh.
Kristen, adalah kedaulatan Allah yang universal dan manusia sebagai imago Dei (citra Allah)
Institusi sosial: Suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang, adat, dan kebiasaan
atau dapat berarti perkumpulan, paguyuban, organisasi sosial yang berkenaan dengan masyarakat.
Gereja merupakan persekutuan orang yang terpanggil dan percaya kepada Yesus Kristus untuk
melakukan kehendak-Nya, baik melalui kehidupan pribadi maupun dalam persekutuan. Tujuan gereja
sendiri adalah Persekutuan yang ditempatkan Allah di dunia untuk melayani-Nya dan manusia.
3
Fundamentalisme merupakan paham yang mengembalikan umat yang sangat mendasar dalam
ajaran agama yang dianutnya. Sementara itu Orang atau kelompok yang tidak memiliki sifat membela
hukum agamanya, melainkan membela pandangan mereka atas hukum agama dan cara
melakukannya disebut Fanatisme.
Banawiratma merupakan salah satu tokoh agama yang mengatakan bahwa agama merupakan
kekuatan yang amat mempengaruhi sikap hidup manusia dan seharusnya menjadi perekat sosial yang
kuat. Menurut Banawiratma, selain menjadi sumber spiritual, agama juga merupakan sumber Etika dan
moral dalam kehidupan masyarakat.
Paham tentang Gaya hidup modern yang menyimpang dari nilai-nilai Kristiani diantaranya adalah:
1. Materialisme (menempatkan materi sebagai hal dan tujuan tertinggi hidup)
2. Konsumerisme (menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan)
3. Hedonisme (menganggap kesenangan adalah tujuan utama hidup)
4. Liberalisme (menekankan kebebasan yang seluas-luasnya bagi individu dan sosial)
5. Kapitalisme liberal (menumpuk modal sebanyak-banyaknya sebagai tujuan tindakan ekonomi
manusia)
6. Elitisme (kecenderungan bergaya hidup mewah)
4
II. PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KELUARGA
Alkitab memberikan beberapa contoh perseteruan dan kekerasan dalam keluarga seperti peristiwa
Kain dan Habel (Kejadian 4:1-16), peristiwa Daud dan Batsyeba (2 Samuel 11 dan 12), hubungan Saul
dan Yonatan anaknya (1 Samuel 18, 19 dan 20) dan lain-lain.
Problematika yang biasanya dihadapi oleh keluarga masa kini antara lain adalah:
1. Kemajuan Komunikasi dan Kemudahan Perolehan Informasi
Kemajuan bidang teknologi mempermudah manusia dalam berkomunikasi
dan memperoleh informasi, akan tetapi bukan hanya dampak positif yang diperoleh akibat
perkembangan teknologi melainkan juga dampak negatif yang diakibatkan.
Dampak positif: situs internet mempermudah manusia memperoleh informasi di berbagai
bidang, telepon dan hand phone mempermudah manusia berkomunikasi tanpa harus
bertatap muka,menjamurnya stasiun televisi swastamemperbanyak hiburan untuk keluarga
tanpa harus keluar rumah
Dampak negatif: situs internet dapat mempengaruhi orang untuk membuka situs-situs porno,
chatting selain bisa menjadi sarana curhat dapat mempermudah orang untuk
berselingkuh. Telepon dan hand phonemengurangi hubungan emosional antar anggota
keluarga. Menjamurnya stasiun televisi swasta Karena banyaknya iklan yang
mempengaruhi orang untuk hidup konsumtif.
2. Meningkatnya jumlah perempuan bekerja dan teologi feminis
Alkitab menuliskan laki-laki dan perempuan adalah ciptaan yang setara (Kejadian 2:18: perempuan
merupakan penolong yang sepadan)dan hal tersebut merupakan salah satu yang mendasari teologi
feminis. Perempuan bekerja sudah bukan hal asing lagi pada saat ini, dengan alasan-alasan kuat
yang mendasarinya contohnya membantu perekonomian keluarga, dll. Di Asia dikenal tokoh Suni
Lee-Park sebagai tokoh yang memperjuangkan kesetaraan gender. Di Indonesia sendiri banyak
tokoh-tokohteologi feminis seperti Mariane Katoppo, dll.
Dampak positif: membantu perekonomian keluarga, memanfaatkan pendidikan yang telah
diterima (banyak kita temui perempuan yang bekerja dalam berbagai bidang misalnya, menjdai
dosen, guru, dokter, hakim, polisi dll.)
Dampak negatif: berkurangnya kuantitas pertemuan dengan keluarga, terutama dengan anak.
5
tersebut terdapat hal yang lebih parah lagi mengenai hidup ‘modern’ yaitu free seks dan narkoba.
Bagi sebagian orang free seks dan narkoba merupakan symbol hidup modern. Meskipun menurut
ajaran keKristenan hal tersebut merupakan dosa yang pastinya bertentangan dengan ajaran Tuhan.
1 Petrus 1:14-16:
“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai
kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang Kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu,
sebab Aku Kudus.”
III. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak Dan Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua
6
GEREJA
7
Institusi Sosial
Suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang.
Persekutuan
Suatu persekutuan 0rang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Fungsi Gereja
Sebagai lembaga social
Perilaku sosial harus melekat pada Gereja
Sebagai Persekutuan
Persekutuan orang percaya kepada Yesus sebagai karya Roh Kudus
Tugas Panggilan Gereja
1. Bersekutu (Koinonia)
2. Melayani (Diakonia)
3. Bersaksi (Marturia)
4. Didaskalia (Mengajar)
Agama
Kekuatan yang sangat mempengaruhi sikap hidup manusia secara individual maupun sosial. Selain
berisi ajaran yang teoritis ( merumuskan iman dan mengarahkan perilaku orang beriman) agama juga
berisi norma dan aturan, perintah dan larangan yang berkenaan dengan etika dan moral.
8
Agama-agama di dunia lahir, bertumbuh dan berkembang sebagai “Anak Tunggal” yang cenderung
bersikap dominant, kurang toleran, dan merasa diri paling benar. (Anak Tunggal yang pada harus
menerima kenyataan bahwa dirinya bukan anak tunggal) yang mengakibatkan plural sock ketika
berdampingan dengan orang lain yang berbeda
Hinduisme (di India)
Buddhisme (di Srilanka dan Thailand)
Kristen (Eropa dan Amerika)
Islam ( Timur Tengah, Iran dan Pakistan)
Dari agama-agama tersebut terdapat berbagai sikap yang pada awalnya bertujuan untuk menjaga
ajaran agama, antara lain: fundamentalisme dan fanatisme
a. Fundamentalisme
Awalnya ingin mengembalikan umat pada ajaran agama yang sesungguhnya, akan tetapi dalam
perkembangannya justru semakin jauh dari ajaran itu sendiri.
b. Fanatisme
Sangat tekun, aktif dan setia menjalankan ibadah agama akan tetapi dapat berlaku kejam kepada
orang-orang yang tidak sependapat dengannya. Kadang-kadang berlaku sebagai pembela
agamanya.
2. Manusia Sebagai Imago Dei/ Citra Allah Di Dalam Diri Setiap Manusia
9
Kejadian 1:29 :
Imago : Gambar
Dei : Allah
10