Anda di halaman 1dari 4

ETIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KRISTIANI

“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang
tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu
menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah
yang baik” (Matius 7:17-18)

Dalam hidup, kita sering menemukan adanya masalah yang berkaitan dengan etika.
Etika ini muncul ketika manusia dihadapkan pada sebuah masalah. Saat menghadapi
masalah, kita diwajibkan harus mengambil sebuah keputusan. Namun, keputusan yang
diambil sering kali melanggar etika atau tata cara yang seharusnya. Misalnya, berbohong
demi kebaikan. Apakah itu diperbolehkan?

Kata “Etika Kristen” berasal dari Bahasa Yunani “etos” yang memiliki arti adat istiadat dan
kebiasaan. Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan Etika dalam Kristen, antara
lain:
 Suatu cabang ilmu yang membahas tata cara atau penyelesaian masalah dari sudut
pandang Kristen
 Sebagai suatu ilmu yang membahas tentang moral manusia secara kritis
 Menurut Hukum Taurat, Etika dalam Kristen adalah segala perbuatan yang
dikehendaki oleh Allah untuk selalu melakukan perbuatan baik
 Tanggapan akan kasih setia Allah yang akan menyelamatkan hidup manusia

Fungsi Etika Dalam Kristen


Etika dalam Kristen ini sebagai penuntun arah tujuan hidup kita, ternyata fungsi etika
juga banyak membuat contoh yang besar dalam kehidupan kita. Secara umum, etika dalam
Kristen memiliki 10 fungsi yaitu:
 Untuk mengetahui atau membandingkan mana perilaku yang baik dan perilaku yang
buruk
 Menjadikan umat Kristiani hidup dalam kedamaian, kesejahteraan, dan
keharmonisan di dalam cinta kasih
 Etika memberikan gambaran atau orientasi hidup bagi umat Kristiani
 Etika membuat manusia dapat bertanggung jawab atas hidupnya. Baik buruknya
perbuatan yang dilakukan, hasilnya akan dirasakan sendiri oleh orang yang
bersangkutan
 Membuat manusia menjadi lebih baik dari yang sebelumnya
 Mengajak umat Kristiani untuk bersikap rasional saat mengambil keputusan di
tengah-tengah kehidupan Kristiani
 Etika dalam Kristen mempengaruhi umat Kristiani untuk selalu menjunjung tinggi
moralitas dalam kehidupan beragama
 Menjadikan umat Kristiani lebih independen alias tidak mudah diombang-ambingkan
oleh bisikan bahasa Roh
 Menjadikan manusia lebih dekat dengan Sang Pencipta dan taat pada aturan-Nya
 Etika Kristen membantu manusia untuk dapat menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam kehidupan Kristiani

Di dalam hidup, etika dalam Kristen bertugas untuk menyelidiki, mengoreksi,


mengontrol, dan mengarahkan tentang mana yang harusnya dilakukan dan mana yang tidak
boleh dilakukan. Tolak ukur untuk melakukan perbuatan baik bersumber pada titah Yesus
Kristus, dimana landasan untuk berbuat baik tertuang dalam Hukum Taurat. Apa sajakah
pandangan Kristen terhadap etika?
 Etika dalam Kristen bersumber dari Allah Tritunggal.
 Etika dalam Kristen didasarkan pada Wahyu Allah.
 Sifatnya yang mutlak alias tidak dapat duganggu gugat oleh manusia.
 Bersifat menentukan jalan hidup umat Kristiani. (baca juga: Alasan Orang Islam
Masuk Kristen)

Ciri-ciri Etika Dalam Kristen


Etika dalam Kristen itu sendiri selalu berkaitan dengan iman dan kepercayaan
terhadap Tuhan sang pencipta. Perwujudan etika mungkin terjadi jika kamu memahami betul
apa yang tertuang dalam Hukum Taurat Tuhan. Dari fungsi etika Kristen yang telah dibahas
di atas, sudahkah kamu dapat menggambarkan bagaimana ciri-ciri etika Kristen? Berikut
adalah ciri etika Kristen yang harus kamu ketahui:

1. Etika Dalam Kristen Didasarkan Pada Iman


Iman adalah hal yang terpenting. Iman sendiri bukanlah kekayaan intelektual atau
pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan. Namun, iman adalah suatu kepercayaan kepada
Tuhan Yesus yang membuat manusia lebih dekat dengan-Nya. Jika iman seseorang kuat,
maka etika Kristennya juga akan baik dan tidak akan menyeleweng. Dengan iman, kita
dapat menjadi murid Kristus

2. Etika Dalam Kristen Didasarkan Pada Tabiat


Tabiat merupakan sifat lahiriah yang menyangkut batin manusia untuk memilah-
milah mana yang baik dan buruk. Tabiat ini sendiri tidak dapat disamakan dengan watak.
Karena watak dapat berubah, tergantung lingkungan sosial seseorang dan bagaimana
peran Gereja dalam masyarakat. Namun tabiat lebih kepada sifat asli seseorang yang dapat
mempengaruhi etika.

3. Etika Dalam Kristen Bersumber dari Tuhan


Sudah jelas jika etika dalam Kristen bersumber dari Tuhan. Hal ini terbukti dengan
adanya aturan dalam menjalankan kehidupan. Dimana etika itu sendiri harus ditaati, jika
tidak, sama saja kita telah menentang Tuhan. (baca juga: Tanda Tanda Kiamat Menurut
Kristen)

4. Etika Dalam Kristen Merupakan Pilihan yang Sukar


Hidup menurut peraturan yang sudah ditetapkan itu sangatlah sulit. Apalagi jika
harus hidup menurut karakter Kristus. Hal ini juga dirasakan oleh umat Kristiani. Contoh
kecilnya saat seseorang rela berbohong kepada orang tua demi kebaikan dirinya sendiri.

APAKAH KARAKTER KRISTEN ITU?

Tema tentang karakter adalah bahasan yang penting, tetapi jarang dibicarakan dan telah
diabaikan, bahkan dikalangan Kristen sekalipun. Dua kemungkinan alasan pengabaian
ajaran ini adalah : (1) Bahasan ini dianggap kurang manarik dibanding dengan tema
doktrinal lainnya; (2) Tidak semua orang suka membahas karakter karena ini menyangkut
wilayah “kepribadian” seseorang yang dianggap tidak boleh diusik. Puluhan buku teologi
yang pernah saya baca tidak mencantumkan tema ini sebagai bahasan penting seperti
tema-tema doktrinal lainnya.

Akibat dari pengabaian ini banyak orang Kristen yang tidak mengetahui ajaran dari tema
yang sangat penting ini, padahal Jerry C. Wofford telah mengamati bahwa “bagi seorang
pemimpin gereja, tidak ada atribut yang lebih penting ketimbang karakter”. Selanjutnya
Wofford menjelaskan, “Dalam pengajaranNya Yesus sangat menekankan karakter para
muridNya. Surat Paulus kepada Timotius dan Titus juga berbicara mengenai karakter
pemimpin gereja. Karakter itu meliputi kualitas seperti: integritas, kemurnian moral,
kelemahlembutan dan kesabaran. Kualitas kepemimpinan dibahas diseluruh Perjanjian
Baru. Unsur karakter Kristen sangat penting sehingga Yesus mengambil waktu khusus
untuk mengajarkannya kepada mereka yang akan memimpin gereja mula-mula” (Wofford,
J.C, 2001., Kepemimpinan Kristen Yang Mengubahkan, terj, Penerbit ANDI: Yokyakarta, hal
115-116). Tragisnya, akibat ketidaktahuan ini, banyak orang Kristen tidak bertumbuh dalam
karakter Kristen yang baik, dan lebih buruk lagi, tetap merasa bertumbuh padahal stagnan!

1. Pengertian Karakter Kristen

W.J.S Poerwadarminta menyebutkan karakter sebagai, “tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan


atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lainnya” (Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta). Karakter adalah istilah psikologis yang menunjuk kepada
“sifat khas yang dimiliki oleh individu yang membedakannya dari individu lainnya”. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi Baru, Pustaka Phoenix: Jakarta). Jadi, pada dasarnya
karakter adalah sifat-sifat yang melekat pada kepribadian seseorang. Sedangkan Kristen
adalah sebutan bagi seseorang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, karakter Kristen disebut juga sifat-sifat Kristen, yaitu kualitas
rohani yang dimiliki seorang Kristen.

2. Pembentukan Karakter

Setiap pribadi dikenali melalui sifat-sifat (karakter) yang khas baginya. Pembentukan pribadi
mencakup kombinasi dari beberapa unsur yang tidak mungkin dapat dihindari, yaitu unsur
hereditas, unsur lingkungan, dan kebiasaan. (1) Unsur hereditas adalah unsur-unsur yang
dibawa (diwariskan) dari orang tua melalui proses kelahiran, seperti keadaan fisik,
intelektual, emosional, temperamen dan spiritual; (2) Unsur lingkungan mempunyai peranan
dan pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dari pribadi seseorang. Unsur
lingkungan disini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan tradisi dan budaya, serta
lingkungan alamiah (tempat tinggal); (3) Unsur kebiasaan adalah suatu tindakan atau
tingkah laku yang terus menerus dilakukan menjadi suatu keyakinan atau keharusan.
Kebiasaan-kebiasan ini akan turut membetuk karakter seseorang.

Secara umum ketiga unsur tersebut membentuk pribadi seseorang. Tetapi, ada lagi satu
unsur yang membedakan orang Kristen dari yang bukan Kristen, yaitu unsur regenerasi atau
kelahiran baru, yang bersifat radikal dan supranatural. Justru unsur regenerasi ini sangat
menentukan dalam pembentukan karakter Kristen, karena tanpa regenerasi ini kita gagal
menyenangkan Allah.
PENTINGNYA KARAKTER KRISTEN

Alasan penting mengapa kita perlu mengajarkan dan menampilkan karakter Kristen adalah:
(1) Kemerosotam moral. Karena saat ini sudah begitu luas kalangan yang merasakan
terjadinya kemerosotan moral. Pengajaran karakter adalah suatu perlawanan terhadap
kemerosotan moral dan terhadap etika modern yang rasionalistik yang dipengaruhi oleh
pencerahan dan individualistik; (2) Bahaya Pluralisme. Dalam zaman globalisasi dari
postmodern saat ini kita semakin menyadari berbagai aturan moral yang berbeda dari
berbagai budaya yang berbeda. Saat ini kita hidup disuatu zaman perjumpaan global dan
keragaman budaya, dan itu membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi; (3) Pudarnya
semangat keteladan. Karakter dibentuk oleh orang-orang lain yang menjadi model atau
mentor yang kita ikuti. Orang tua, guru, pembina, pelatih yang menjadi model atau teladan
bagi kita turut membentuk karakter kita. Dengan dituntun atau mengikuti dan meneladani
para pembina atau sosok lain yang layak diteladani kita belajar mengenali dan mewujudkan
berbagai disposisi, kebiasaan, dan keterampilan emosional dan intelektual yang dinyatakan
oleh berbagai kebajikan. Sayangnya, kebanyakan teori etika individualistik dan rasionalistik
modern kurang memperhatikan pengaruh-pengaruh ini, atau dengan kata lain semangat
untuk mewarisi keteladanan kebenaran ini semakin memudar.

Anda mungkin juga menyukai