Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH AGAMA

“SEKS BEBAS MENURUT PANDANGAN IMAN KRISTEN


PROTESTAN”

Regita R Tumenggung (19330101127)


Meyvi Letunggamu (19330101125)
Santalia Mandagi (19330101137)
Nadia Salele (19330101101)
Niken Robot (19330101106)
Julia Olongsongke (18330101145)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI KEBIDANAN
UNIVERSITAS TRINITA
2019

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya lah kelompok kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Seks bebas menurut pandangan iman Kristen protestan”. Oleh
sebab itu besar harapan kelompok kami semoga makalah ini dapat digunakan
sebaik-baiknya untuk menambah wawasan para pembaca.

Dengan demikian pada makalah ini, kelompok kami berharap supaya para
rremaja mengerti tentang bahayanya seks bebas bagi kalangan remaja, dan
masyarakat umum lainnya agar negara kita mendapatkan pemuda pemudi sebagai
penerus generasi di era globalisasi sekarang ini.

Walaupun demikian, kelompok kami menyadari adanya kekurangan dalam


penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan para pembaca mau memaklumi
kekurangan itu. Kami berharap dengan makalah ini, para remaja dapat menyadari
akibat dari seks bebas.

September, 20119

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Bab I : Pendahuluan
1.1 Alasan Pemberian Judul
1.2 Tujuan penulisan

Daftar Isi

Bab II : Pandangan Kristen tentang seks bebas


2.1 Defenisi seks bebas
2.2 Alasan melakukan seks bebas
2.3 Akibat melakukan seks bebas
2.4 Pandangan Kristen terhadap seks bebas
2.5 Keterlibatan Kristen dalam mencegah seks bebas
2.6 Keterlibatan Kristen dalam menolong korban seks bebas

Bab III : Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan pemberian judul

Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa yang makin bejad
kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi baik di keping
cakram, komik, maupun di dunia maya yang sangat mudah untuk diakses
sekarang ini, hal itu yang dapat mejembatani seks bebas di kalangan remaja.

Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi


sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang
terkenal “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my
bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain di
abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri bukan
orang lain..

Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di


masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar
lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung
kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk
didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku
yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang,
sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal,
jasmani dan rohani

1.2 Tujuan penulisan


Seks pada hakekatnya merupakan dorongan narluri alamiah tentang
kepuasan syahwat. Tetapi banyak kalangan yang secara ringkas
mengatakan bahwa seks merupakan hadiah untuk memenuhi atau memuaskan
hasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai manusia yang beragama,
berbudaya, beradab dan bermoral, seks merupakan dorongan emosi
cinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapai kepuasan nurani
dan memantapkan kelangsungan keturunannya.
Bagi golongan masyarakat tradisional yang terikat kuat dengan nilai
dan norma, agama serta moralitas budaya, cenderung memandang
seks sebagai suatu perilaku yang bersifat rahasia dan tabu untuk
dibicarakan secara terbuka, khususnya bagi golongan yang dianggap
belum cukup dewasa.
dengan tujuan agar dorongan perilaku seks yang alamiah ini dalam prakteknya
sesuai dengan batas-batas kehormatan dan kemanusiaan.

A. Rumusan Masalah
 Pengertian sebenarnya tentang sex.
 Parahnya dampak sex bebas bagi generasi bangsa.
 Menjamurnya sex bebas secara cepat di kalangan remaja.

B. Tujuan Pembahasan
 Mendapatkan penjelasan yang benar mengenai sex.
 Mengetahui dampak dari sex bebas.
 Mengetahui cara mencegah sex bebas.
 Pandangan agama Kristen tentang seks

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi seks bebas

Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya
memerlukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses
regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu
dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak
punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan timbullah
budaya baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya
kita.Terutama pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-
kanak menjadi dewasa. Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.

Definisi seks, dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi, Di antaranya:


 Dimensi Biologis
Berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk pengetahuan
mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana
menjaga kesehatan dan gangguan seperti PMS (penyakit menular seksual),
dan bagaimana menfungsikannya secara optimal secara biologis.
 Dimensi Faal
Mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana ovum
bertemu dengan sperma dan membentuk zigot dan seterusnya.
 Dimensi Psikologis
Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi kita
sebagai mahluk seksual dan identitas peran jenis.
 Dimensi Medis
Adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di oleh hubungan seks,
terjadinnya impotensi, nyeri, keputihan dan lain sebagainya.
 Dimensi Sosial
Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan antar
sesama manusia). Hal ini dipengaruhi oleh faktor budaya dan idola asuh
yang lebih memprioritaskan posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus
diluruskan. karena jenis kelamin tidak menentukan mana yang lebih baik
atau berkualitas.

2.1.1 Pengertian seks bebas menurut para ahli


Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang
didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika
dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem
norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala


cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan
kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena
remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.

2.1.2 Pengertian seks bebas secara umum

- Seks bebas merupakan perilaku tidak terpuji yang melanggar nilai-nilai spiritual
semua ajaran agama mengajarkan nilai dan norma dalam bergaul dan tentunya
semua agama tidak setuju adanya seks bebas.Seks bebas tidak menjunjung nilai
yang berlaku.

  2.1.3 Pengertian seks bebas menurut agama kristen

Kejadian 1:27-28, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-


Nya,menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nyamereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculahdan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi.
"Dari kutipan ayat Alkitab di atas dapat di simpulkan bahwa agama Kristen
memandang hubungan seks sebagai suatu berkat yang diberikan Tuhan, yang harus
dipelihara dan di rawat. Seks merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi setiap
orang yang melakukannya.Namun, ada satu syarat untuk dapat melakukan
hubungan seks yaitu melalui berkat Tuhan dengan melakukan pernikahan kudus.
Jika kita memandang keadaan sekitar kita anugrah seks mulai di salah artikan oleh
sebagian masyarakat Indonesia khususnya para remaja. Seks menjadi sesuatu yang
murahan yang dapat di perjual belikan dengan uang. Dikemas dalam berbagai hal
baik berupa kepingan CD, Internet, majalalah ataupun tontonan di televisi. Jadi
dapat di simpulkan Agama kristen mengharamkan tindakan seks bebas.

2.3 Alasan melakukan seks bebas

Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya seperti pepatah
mengatakan “Tak akan ada asap jika tidak ada api”. Oleh karena itu sex bebas pun
ada sebab mengapa dilakukan oleh kalangan remaja. Beberapa faktor penyebab sex
bebas diantaranya :
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk
perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di
layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas diantaranya :


1. Adanya pertentangan dari lawan jenis
2. Adanya tekanan dari keluarga dan teman
3. Kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas
4. Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya orang tua
5. Tipisnya keimanan
6. Kondisi stres yang dialami oleh remaja

Ada juga karena faktor eksternal dan internal


 Faktor internal lebih lazimnya dari dalam diri seorang remaja itu sendiri.
Keinginannya untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab
remaja melakukan tindakan penyimpangan. Sikap yang selalu merendahkan diri
sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri. Jikalau terlalu merendahkan diri
sendiri, seorang remaja akan lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan
sesuatu. Dia beranggapan jika saya tidak begini, saya tidak bisa dianggap orang
lain atau tidak gaul, atau tidak mengikuti perkembangan zaman

 Faktor eksternal/faktor dari luar pribadi seseorang remaja.


Faktor terbesar member terjadinya perilaku penyimpangan seorang remaja yaitu
lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama dalam
satu genk, secara otomatis dia akan tertular sikap dan sifat temannya itu.
Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan, membuat
seorang anak tidak betah berada didalam rumah tersebut. Mereka lebih senang
untuk berada diluar . keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi
dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan
sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma social.
Selain itu, cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak
dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika
tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat
tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkun1. Pengaruh
pergaulan sesama (peer group pressure). Seseorang yang mempunyai teman2
pergaulan yang berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh teman2nya ini
sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.

 Tekanan yang datang dari teman pergaulannya.

Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga


berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan
seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannyaitu dirasakan lebih
kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.

 Adanya tekanan dari pacar.

Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus


rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko
yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu
seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja
lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri
selayaknya orang dewasa.
 Rasa penasaran.

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika
teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya
infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai
macam percobaan.
Pelampiasan diri.

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada
lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut
ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

2.4Akibat melakukan seks bebas


Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh sex bebas apalagi
bersangkutan dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang diakibatkan sex bebas:

 Sifilis atau Raja Singa


Gejala gejala pada Lelaki : Bintil-bintil berair seperti cair disertai timbulnya
luka yang terasa nyeri di sekitar kelamin. Pada stadium lanjut akan nampak
seperti koreng berwarna merah (luka terbuka). Kadang-kadang disertai
pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu. Ada bercak kemerahan pada
tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seksual. Setelah 2-3 tahun
pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apap-apa, tetapi setelah 5-10
tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah,
dan jantung.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.

 HIV/AIDS
Gejala gejala pada Lelaki : Walaupun virus sudah ada dalam darah, tidak
tampak gejala sama sekali. Pada penderita yang sudah menunjukkan gejala
(AIDS) nampak gejala yang sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan
penderita kanker stadium lanjut.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.

 Herpes Kelamin

Gejala gejala pada Lelaki : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi,
demam. Tampak kelainan kulit yang berbenjol-benjol, bulat atau lonjong
kecil. Kadang ada rasa seperti terbakar atau gatal pada kelamin, diikuti
timbulnya bintil-bintil berisi air di atas kulit dengan warna kemerahan.
Gejala pada serangan pertama umumnya lebih berat dibandingkan ketika
kambuh. Sebelum lecet biasanya diawali keluhan : pegal-pegal otot disertai
demam, pembengkakan kelenjar lipatan paha, nyeri kadang gatal serta
kemerahan pada tempat yang kena.

Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki. Pada perempuan
biasanya timbul di sekitar kelamin, dinding liang vagina dan kadang-kadang
di sekitar anus.

 Psikologi
- Menciptakan kenangan buruk (trauma) berkepanjangan dan bisa saja
mengakibatkan depresi.
- Merasa bersalah sehingga membenci diri sendiri dan membenci orang yang
terlibat.
- Menjadi stress akibat takut akan hukuman dari tuhan.
- Merasa malu oleh keluarga dan masyarakat.
- Dampak negatif lainnya
- Mengakibatkan kehamilan yang tidak dikehendaki.
- Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.
- Timbul rasa ketagihan diluar kontrol.

2.8 Pandangan Iman Kristen terhadap seks bebas


 Hubungan seksual hanya dilakukan oleh sepasang suami-istri yang sah secara hukum
Gereja, meski tidak secara Sakramen

 Hubungan seksual hanya dilakukan dengan lawan jenis. Sebab homoseksualitas melawan
hukum kodrat. Akan tetapi manusia yang memiliki dorongan homoseksualitas
dipandang Gereja mengalami cobaan yang berat dan perlu dilayani dengan
adil, bukan dengan memojokkan atau mengadili.

 Hubungan seksual dilakukan sebagai perwujudan cinta kasih, bukan


pemenuhan nafsu belaka.

 Hubungan seksual selalu diarahkan pada kelahiran manusia baru ("bahwa


tiap persetubuhan harus tetap diarahkan kepada kelahiran kehidupan
manusia" (Humanae Vitae 11) ). Oleh sebab itu upaya kontrasepsi buatan
(kondom, spiral, suntik, dll) dipandang sebagai persetubuhan yang tidak
mengarah pada kelahiran, dan dilarang oleh Gereja. Dalam pandangan yang
sama, perbuatan seksual selain penetrasi penis melalui vagina tidak
dibenarkan.

 Inses, hubungan seksual antar sanak saudara atau ipar, juga kepada anak
muda pedofilia, tidak dibenarkan oleh Gereja.

Enam prinsip dibawah ini diharapkan dapat membantu orang Kristen yang
mempercayai Alkitab memahami seks.

Prinsip 1: Alkitab mengatakan bahwa seksualitas manusia sebagai sesuatu yang


baik.
Mari kita mulai dari awal: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakanNya mereka” (Kej 1:27) Setelah penciptaan sebelumnya dilakukan,
Allah melihat bahwa “semuanya itu baik” (Kej 1:12,18,21,25), tapi setelah
penciptaan manusia sebagai laki-laki dan perempuan, Allah melihat bahwa
“segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik” (Kej 1:31). Awal pengertian
secara ilahi bahwa seksualitas manusia itu ‘sungguh amat baik’ menunjukan
perbedaan seksual pria dan wanita sebagai bagian dari kebaikan dan kesempurnaan
dari ciptaan Tuhan yang pertama.

Perhatikan juga bahwa perbedaan jenis kelamin pria dan wanita berhubungan
dengan kenyataan bahwa manusia diciptakan menurut peta Allah. Karena Kitab
suci membedakan manusia dengan ciptaan yang lain
Namun demikian, masih ada cara lain bagi kita untuk memahami pengertian dari
peta Allah, berdasarkan apa yang tertulis dalam Kej 1:27: “menurut gambar Allah
diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.” Jadi kepriaan
dan kewanitaan manusia mencerminkan peta Allah dalam pengertian bahwa pria
dan wanita mempunyai kemampuan untuk memiliki kesatuan hubungan yang sama
dengan kesatuan hubungan yang ada dalam konsep Trinitas. Tuhan dalam
pengertian Alkitabiah bukanlah Sesuatu yang sendiri dalam singularitas abadi
melainkan berada dalam hubungan tiga Oknum yang secara misterius disatukan
sehingga kita menyembahnya sebagai satu Tuhan. Kesatuan yang misterius dalam
konsep Trinitas ini dicerminkan melalui gambar ilahi dalam manusia, dalam dua
jenis kelamin yang berbeda; pria dan wanita; yang juga secara misterius disatukan
dalam perkawinan menjadi ‘satu daging’.

Prinsip 2: Seksualitas manusia adalah satu proses dimana dua menjadi ‘satu
daging’.
Hubungan intim antara seorang pria dan wanita diekspresikan dalam Kej 2:24:
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”.
Istilah ‘menjadi satu daging’ menunjukan rencana Tuhan tentang seks dalam
perkawinan. Hal ini menjelaskan bahwa Tuhan melihat seks sebagai media bagi
suami istri untuk mencapai kesatuan. Harus diperhatikan bahwa pengandaian ‘satu
daging’ tidak diterapkan untuk mengambarkan hubungan seorang anak dengan
orang tuanya. Seorang laki-laki akan ‘meninggalkan’ orang tuanya untuk menjadi
‘satu daging’ dengan istrinya. Hubungan dengan istrinya berbeda dengan
hubungan dengan orang tuanya karena hubungan dengan istri merupakan kesatuan
baru yang diperoleh melalui penyatuan seksual.

Menjadi ‘satu daging’ juga mengambarkan tujuan dari kegiatan seksual yang tidak
hanya sebagai prokreasi (untuk memperoleh keturunan) tetapi juga psikologi
(memenuhi kebutuhan emosional untuk mencapai satu hubungan kesatuan).

Prinsip 3: Alkitab mengecam hubungan seks diluar nikah.


seks tidak boleh dilakukan dalam satu hubungan biasa yang hanya berlandaskan
kesenangan. Penyatuan dalam hubungan semacam itu merupakan tindakan amoral.
Hubungan seks diluar nikah adalah masalah yang serius karena membawa
pengaruh yang lebih dalam dari dosa-dosa yang lain. Seperti yang rasul Paulus
nyatakan :”Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya. Tetapi
orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri” (I Kor
6:18). Sebagian orang berpendapat bahwa minuman beralkohol juga berpengaruh
terhadap diri seseorang. Tetapi pengaruhnya tidak bersifat permanen seperti yang
ditimbulkan oleh dosa seksual.
Kebiasaan makan makanan yang dilarang dapat ditiadakan, barang yang dicuri
dapat dikembalikan, kebohongan dapat diganti dengan kebenaran, namun
perbuatan seksual tidak dapat dihapuskan begitu saja.

Ini bukan berarti bahwa dosa seksual tidak bisa diampuni. Kitab suci mengatakan
bahwa jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan ‘menyucikan kita dari segala kejahatan.’ (I Yoh
1:9) Ketika Daud bertobat karena telah melakukan perzinahan dan pembunuhan,
Tuhan memaafkannya. (lihat Mazmur 32 dan 51)

Prinsip 4: Seks tanpa komitmen membuat manusia sama seperti benda.


Seks diluar nikah adalah seks tanpa komitmen. Hubungan semacam ini
menghancurkan integritas seseorang dengan merendahkannya menjadi satu obyek
yang digunakan untuk kepuasan pribadi.. Ia telah kehilangan kesempatan untuk
mengunakan seks sebagai cara untuk mengekspresikan rasa cinta dan merusak
pengertian seksualitas manusia yang sesungguhnya.
Pandangan alkitab tentang kesatuan, keintiman, dan cinta sejati tidak ditunjukan
melalui seks diluar nikah atau seks dengan lebih dari satu orang pasangan.
Pasangan yang telah bertunangan mungkin mengatakan bahwa mereka
mengekspresikan cinta yang sejati saat mereka melakukan hubungan seks sebelum
mereka menikah. Dari sudut pandang Kristen, pasangan yang bertunangan harus
saling menghormati dan melihat pertunangan sebagai persiapan menuju
pernikahan, bukan sebagai pernikahan itu sendiri. Sampai janji pernikahan
diucapkan, kemungkinan pertunangan itu putus tetap ada. Jika pasangan itu telah
melakukan hubungan seksual sebelum menikah, mereka telah melanggar
komitmen. Dan bila dikemudian hari hubungan ini putus, akan meninggalkan
bekas luka emosi yang permanen.
Alkitab menolak menggunakan ‘istilah yang lebih lunak’. Contohnya seks pra-
nikah dengan tekanan pada ‘pra’ dan bukan pada ‘nikah’. Perzinahan diartikan
sebagai ‘seks diluar nikah’. Homoseksualitas digambarkan dengan istilah yang
lebih lunak sebagai satu ‘variasi gay’ dan bukan disebut sebagai ‘penyimpangan’.
anak-anak lahir kedunia ini. “Beranak cuculah dan bertambah banyak”, perintah
Tuhan dalam Kej 1:28.
Tentu saja tidak semua pasangan dianugerahi anak. Usia tua, kemandulan, ataupun
penyakit genetik adalah beberapa dari faktor yang menyebakan seseorang tidak
mungkin mempunyai anak. Namun bagi sebagian besar pasangan yang menikah,
mempunyai anak adalah hal yang wajar dalam kehidupan perkawinan. Hal ini tidak
berarti bahwa setiap tindakan dari kesatuan seks harus mengacu pada konsep
tersebut.
“Kita tidak bermaksud memisahkan seks dari kemungkinan untuk mempunyai
anak,” tulis David Phypers, “dan mereka yang melakukan hal itu dengan alasan-
alasan pribadi, sesungguhnya tidak memahami tujuan Tuhan terhadap hidup
mereka. Mereka mengambil resiko untuk tidak mengindahkan perkawinan mereka
dan kegiatan seksual dalam perkawinan hanyalah demi kepuasan semata. Mereka
tidak bersedia turut serta dalam satu proses kreatif untuk membawa kehidupan baru
anak-anak mereka ke dalam dunia ini, membesarkan dan mendidik mereka hingga
sampai pada kedewasaan. fungsi seks dalam perkawinan tidak hanya untuk
meneruskan keturunan tetapi juga untuk mengekspresikan cinta dan komitmen,
menunjukan adanya keterbatasan dalam fungsi seks sebagai sarana reproduksi.
memiliki anak. Dalam suratnya Paus tidak menyeujui penggunaan alat kontrasepsi
buatan dan menganjurkan mengunakan cara alamiah ‘metode ritme’ untuk
mengontrol kelahiran. Dalam metode ini hubungan seksual hanya boleh dilakukan
pada saat istri dalam masa tidak subur.
“Seperti penemuan manusia yang lain,” tulis David Phypers,”kontrasepsi
dipandang sebagai sesuatu yang netral dari segi moral; masalahnya terletak pada
apa yang akan kita lakukan dengan kontrasepsi itu. Jika kita menggunakannya
untuk melakukan hubungan seks diluar nikah atau demi keegoisan kita, atau jika
kita menggunakannya untuk merusak perkawinan orang lain, kita akan
dipersalahkan karena tidak mematuhi kehendak Allah dan karenanya kita
menghancurkan arti perkawinan. Namun apabila kita menggunakannya dengan
tepat untuk kesehatan dan demi kesejahteraan keluarga kita, kontrasepsi justru
akan membantu kita memperoleh rumah tangga yang bahagia. Dengan kontrasepsi
kita dapat melindungi keluarga kita dari masalah fisik, emosi, ekonomi, dan
psikologi yang mungkin ditimbulkan oleh kehamilan yang tidak direncanakan,
sementara diwaktu yang sama kita dapat mencurahkan perhatian kita untuk
menumbuhkan cinta yang dapat memperkuat ikatan perkawinan.
Seksualitas manusia adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang indah. Tidak ada jejak
dosa didalamnya. Namun, sama seperti anugerah Tuhan yang lain bagi manusia,
seks juga digunakan oleh setan untuk menjauhkan manusia dari kehendak Tuhan.

Orang Kristen saat ini mulai mempertimbangkan satu alasan bahwa ‘cinta
membuat seks diluar nikah sesuatu benar’. Jika seorang pria dan wanita jatuh cinta,
mereka berhak mengekspresikan cinta mereka walaupun melalui hubungan seks
diluar nikah.
Prinsip 5:Seks merupakan sarana prokreasi dan relasi.

Sampai awal abad ini, orang Kristen percaya bahwa fungsi utama seks adalah
untuk prokreasi. Namun keadaan tersebut mulai berubah diabad 20.
Dari sudut pandang Alkitab, kegiatan seksual dalam perkawinan merupakan sarana
prokreasi dan relasi. Sebagai orang Kristen kita perlu menjaga keseimbangan
antara kedua fungsi seks ini. Hubungan seks adalah kegiatan menyenangkan yang
menimbulkan rasa saling memiliki dan menjadi satu sementara menciptakan satu
kemungkinan untuk membawa satu kehidupan baru ke dalam dunia ini. Kita harus
menyadari bahwa seks adalah anugerah ilahi yang hanya dapat dinikmati dalam
perkawinan.

Paulus menganjurkan pada suami-istri “Hendaklah suami memenuhi


kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya.
Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula
suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya. Janganlah kamu
saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara
waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu
hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis jangan
menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.” (I Kor 7:3-5; lihat
juga Ibrani 13:4)

Prinsip 6: Seks memampukan pria dan wanita untuk mencermikan peta


Allah dengan turut serta dalam kegiatan kreatifNya.
Dalam Alkitab, seks tidak hanya berfungsi dalam proses penyatuan roh yang
misterius tetapi juga menciptakan kemungkinan untuk membawa anak-anak
lahir kedunia ini. “Beranak cuculah dan bertambah banyak”, perintah
Tuhan dalam Kej 1:28.
Tentu saja tidak semua pasangan dianugerahi anak. Usia tua, kemandulan,
ataupun penyakit genetik adalah beberapa dari faktor yang menyebakan
seseorang tidak mungkin mempunyai anak. Namun bagi sebagian besar
pasangan yang menikah, mempunyai anak adalah hal yang wajar dalam
kehidupan perkawinan. Hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan dari
kesatuan seks harus mengacu pada konsep tersebut.

“Kita tidak bermaksud memisahkan seks dari kemungkinan untuk mempunyai


anak,” tulis David Phypers, “dan mereka yang melakukan hal itu dengan alasan-
alasan pribadi, sesungguhnya tidak memahami tujuan Tuhan terhadap hidup
mereka. Mereka mengambil resiko untuk tidak mengindahkan perkawinan mereka
dan kegiatan seksual dalam perkawinan hanyalah demi kepuasan semata. Mereka
tidak bersedia turut serta dalam satu proses kreatif untuk membawa kehidupan baru
anak-anak mereka ke dalam dunia ini, membesarkan dan mendidik mereka hingga
sampai pada kedewasaan.”

Kita tidak akan menemukan jawaban yang gamblang dalam Alkitab. Kita telah
melihat bahwa seks memiliki sarana prokreasi dan relasi. Kenyataan bahwa fungsi
seks dalam perkawinan tidak hanya untuk meneruskan keturunan tetapi juga untuk
mengekspresikan cinta dan komitmen, menunjukan adanya keterbatasan dalam
fungsi seks sebagai sarana reproduksi. Dengan kata lain bahwa fungsi relasi
merupakan fungsi yang lebih dinamis dibandingkan fungsi reproduksi.

Hal ini memicu pertanyaan: apakah kita berhak campur tangan dalam proses
reproduksi yang direncanakan Tuhan? Jawaban dari Gereja katolik Roma adalah
Tidak!. Apa yang harus dilakukan oleh umat katolik telah dijelaskan Paus Paulus
VI dalam suratnya Humane Vitae (29 Juli 1968), yang mengakui moralitas
kesatuan seksual antara suami dan istri, walaupun tidak memiliki anak. Dalam
suratnya Paus tidak menyeujui penggunaan alat kontrasepsi buatan dan
menganjurkan mengunakan cara alamiah ‘metode ritme’ untuk mengontrol
kelahiran. Dalam metode ini hubungan seksual hanya boleh dilakukan pada saat
istri dalam masa tidak subur.

Usaha Humane Vitae untuk membedakan antara kontrasepsi ‘buatan’ dan ‘alami’
kemudian menimbulkan masalah baru. Penolakan untuk menggunakan kontrasepsi
buatan menjalar pada penolakan untuk menggunakan vaksin, hormon, atau obat-
obatan yang tidak diproduksi secara alami dalam tubuh manusia.

“Seperti penemuan manusia yang lain,” tulis David Phypers,”kontrasepsi


dipandang sebagai sesuatu yang netral dari segi moral; masalahnya terletak pada
apa yang akan kita lakukan dengan kontrasepsi itu. Jika kita menggunakannya
untuk melakukan hubungan seks diluar nikah atau demi keegoisan kita, atau jika
kita menggunakannya untuk merusak perkawinan orang lain, kita akan
dipersalahkan karena tidak mematuhi kehendak Allah dan karenanya kita
menghancurkan arti perkawinan. Namun apabila kita menggunakannya dengan
tepat untuk kesehatan dan demi kesejahteraan keluarga kita, kontrasepsi justru
akan membantu kita memperoleh rumah tangga yang bahagia. Dengan kontrasepsi
kita dapat melindungi keluarga kita dari masalah fisik, emosi, ekonomi, dan
psikologi yang mungkin ditimbulkan oleh kehamilan yang tidak direncanakan,
sementara diwaktu yang sama kita dapat mencurahkan perhatian kita untuk
menumbuhkan cinta yang dapat memperkuat ikatan perkawinan.

Seksualitas manusia adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang indah. Tidak ada jejak
dosa didalamnya. Namun, sama seperti anugerah Tuhan yang lain bagi manusia,
seks juga digunakan oleh setan untuk menjauhkan manusia dari kehendak Tuhan.
Seks berfungsi sebagai sarana untuk menyatukan dan memperoleh keturunan,
dalam hubungan pria dan wanita untuk menjadi ‘satu daging’. Ketika hubungan itu
rusak, baik oleh seks pra-nikah atau seks diluar nikah, kita telah melanggar hukum
ketujuh. Kita telah berbuat dosa, dosa terhadap Allah dan dosa terhadap diri
sendiri.
Tapi Alkitab tidak meninggalkan kita tanpa harapan. Alkitab memperkenalkan kita
kepada kasih Allah yang bersedia mengampuni segala dosa, termasuk dosa
seksual. Walaupun dosa seksual meninggalkan bekas dalam kesadaran kita dan
dapat menyakiti orang lain, pertobatan yang sungguh-sungguh mampu membuka
pintu maaf Allah. Tidak ada dosa yang sangat besar sehingga kasih Allah tidak
dapat membawa penyembuhan dan perbaikan. Yang harus kita lakukan adalah
meraih kasih itu, karena hanya kasih yang membuat kita menyadari potensi kita
masing-masing yang telah diberikan oleh Pencipta kita.
Kita juga harus menerapkan hal itu dalam kehidupan seksual kita. Pada saat orang-
orang mulai memperbolehkan seks bebas, saat itulah menjadi peringatan bagi kita
sebagai orang Kristen untuk kembali memperkuat komitmen kita tentang seks
menurut pandangan Alkitab sebagai satu anugerah ilahi yang hanya boleh
dilakukan dalam perkawinan.

2.9 Keterlibatan Kristen dalam mencegah seks bebas

Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses
pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam
pergaulan bebas. Pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik
kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas.

‘’Banyak anak-anak remaja beranggapan bahwa masa remaja adalah masa yang
paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak remaja yang menjadi
korban dan menimbulkan sesuatu yang menyimpang,’’
Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong. Oleh
sebab itu, pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh perilaku orang
tua sangat berperan.

Kita sebagai remaja untuk menghindari dalam segi pergaulan yang baik harus
mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kita sangat membutuhkan bimbingan Tuhan.
Baiknya kita harus lebih rajin beribadah dan berdoa pada Tuhan. Dan mengisi
dengan kegiatan / hal-hal yang positif . Kita juga harus pintar memilih teman atau
bergaul dengan teman yang baik dan tidak macam-macam. Dan yang paling
penting kita mendekatkan diripada tuhan. Mohon bimbingan dan petunjuknya agar
kita selalu berada di jalan yang benar. Kita juga bisa mengeksplor ketrampilan kita
dan juga mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif. Contohnya, yaitu pergi
beribadah tempat ibadah,dll.
Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian
kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal
yang melanggar norma-normayang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan
menjadi pasangan yang baik.  Seandainya iapun menjadi suami atau istri kelak
tentunya keinginan untuk melanggar norma-norma pun selaluada. Untuk itu, “Say
Good Bye” sajalah…! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyai iman
dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.

2.10 Keterlibatan Kristen dalam menolong korban seks bebas


Seperti dosa lain meskipun ada faktor adiksi atau ikatan yang kuat, tetapi semua
dosa sudah dilepaskan oleh “Yesus”. Arti kata “Yesus” itu berarti Pelepas dosa.
Mat 1:21 Maka ia* akan melahirkan seorang putra dan hendaklah engkau
menamakan Dia Yesus**, karena Dialah yang akan melepaskan umatNya dari
dosa-dosanya. (KJI)
Semua macam dosa sudah dilepaskan, termasuk juga dosa pornografi sudah
dibereskan (diampuni dan dimerdekakan) oleh Tuhan Yesus di atas salib.
Semua dosa sudah dilepaskan oleh darah Yesus. Misalnya benci (Saul), tamak
(Zakheus), bengis (Musa) dll bisa lepas dengan percaya pada Tuhan Yesus, begitu
juga dosa pornografi dan zina kalau mau, bisa dilepaskan oleh Kristus! Ada
seorang majelis gereja, setiap kali ke luar negeri (ini pegawai tinggi) selalu
mencari gambar-gambar porno sebab zaman dulu (kurang lebih sebelum 1968) di
sini jarang dan mahal. Akibatnya lahir dosa-dosa zina. Hubungan dengan istrinya
jadi rusak. Kalau dalam hati seorang suami sudah ada perempuan lain, cintanya
pada istri sendiri jadi bocor (sisa bosan, muak, sudah tidak senang meskipun
dahulunya tergila-gila). Justru yang membuat hidup nikah itu indah adalah cinta.
Kalau cinta habis, bocor, kalau dekat-dekat dengan isterinya banyak ributnya. Dosa
itu tanda khas dari neraka. Di mana ada dosa, suasana neraka juga ada disitu.
Begitu juga rumah tangga orang ini. Tetapi pada satu kali ia diinjili temannya,
maka majelis gereja ini bertobat, lalu penuh Roh Kudus dan ia merdeka dari pada
dosa zinah dan pornografi (semua gambar-gambar yang mahal dan dahulu hoby
dan kesayangannya dibakar habis). Lalu ia melayani Tuhan Fulltime, menjadi
seorang penginjil yang menjadi berkat diseluruh nusantara.
Pornografi dan zina bisa lepas kalau mau, sudah dimerdekakan oleh Kristus dan
yang percaya akan mengalaminya.
Adapun cara Kristen menolong korban seks bebas adalah sebagai berikut:

A. NASEHAT PRAKTIS.

Misalnya mendampingi anak yang sedang melihat TV (banyak acara TV yang


tidak cocok dengan Firman Tuhan) dan harus terus menjelaskan mana yang
boleh dan mana yang tidak, serta membatasi jumlah jam untuk melihat TV,
yaitu hanya acara-acara yang cocok untuk anak-anak saja.

Komputer anak-anak (usahakan supaya situs-situs porno diblokir) jangan


menghadap tembok sehingga terus tersembunyi sehingga tidak kelihatan layarnya
dan tidak bisa sering-sering diawasi dari sekitarnya., orangtua wajib menggeledah
barang-barang dan kamar si anak; bukan saja boleh tetapi harus, kalau tidak mau
kecolongan dan meratap sedih. Juga jangan lupa terus memonitor kemana saja
perginya dan perlu di check sebab anak-anak zaman sekarang makin lihai
“menyelundupkan”, apalagi kalau “doanenya” lengah atau disogok sikap dan kata-
kata yang manis (lihat lebih lanjut dalam buku Pendidikan Anak oleh Pdt Jusuf
BS).

Hal-hal praktis ini baik tetapi belum cukup! Sebab yang bisa melepaskan orang
dari pornografi dan dosa hanyalah Tuhan Yesus yang juga sesudah
memerdekakannya, juga bisa memelihara hidup kesucian sehingga limpah dengan
kesukaan yang asli oleh Roh Kudus dalam follow upnya.
Yoh 4:13-14 Yesus menjawab dan berkata kepadanya: Barangsiapa minum dari
air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa yang minum dari air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi; melainkan air yang akan
Kuberikan kepadanya itu akan menjadi di dalamnya sebuah mata air yang
memancar sampai kepada hidup yang kekal. (KJI)

Tanpa Kristus semua usaha itu hanya memberi hasil sementara. Haraplah pada
Tuhan Yesus dan selalu dipimpin oleh RohNya seperti ligabis (dengan hikmat dan
kuasa Allah, sekalipun “hanya” terhadap anak-anak sendiri. Kita perlu dipimpin
Roh untuk mencegah, melepaskan dan terus di follow up); tanpa Tuhan, bukan saja
anak atau orang yang terikat itu tidak bisa lepas, juga bisa menular pada semua
yang lain! Pornografi itu “penyakit” menular, bahkan sudah mewabah! Tetapi
dalam pribadi, rumah tangga dan Gereja yang mengenal kebenaran Firman Tuhan
tentang pornografi dan punya kuasa Roh Kudus (doa dalam Roh dan kebenaran),
tidak dijamah oleh “wabah” ini.

B. CARA ROHANI.

1.   MAU, DILEPASKAN DENGAN SIKAP YANG AKTIF.

Orang atau anak yang dilepaskan itu tidak boleh tinggal pasif, hanya kita
yang aktif menggarapnya, tidak bisa! (Kelepasan semacam ini masih bisa
dilakukan untuk orang yang belum kenal Tuhan misalnya kelepasan dari
setan-setan). Orang itu sendiri harus ikut aktif dalam pelepasan ini. Jadi,
nomor satu ia sendiri mau dan rindu dilepaskan meskipun ia tidak berdaya
dan gagal terus. Kalau orang itu percaya Tuhan Yesus dan mau dilepaskan,
baru bisa berhasil.

Ada seorang Kristen, seorang gadis habis jatuh dalam dosa sex, datang pada ibu
gembalanya minta dilepaskan. Ini cara pelepasan yang salah. Ibu gembala ini tentu
mau melepaskannya, tetapi ia harus menjelaskan dan menasehati lebih dahulu,
sampai ia sendiri mau dilepaskan, mau berusaha, mau pikul salib mematikan
daging, mau taat akan firman Tuhan, baru kemudian ia didoakan, maka kuasa
nama Yesus akan bekerja dan melepaskannya.
Kalau orang itu belum sungguh-sungguh mau, kita masih harus terus mendoakan
dan menasehati, melayani dalam Roh (dengan kata-kata hikmat dan kuasa Roh,
kalau minta pasti dapat) sampai ia tiba dititik mau melepaskan dirinya sendiri
dengan kuasa Tuhan Yesus. Kadang-kadang Tuhan ikut menolong orang yang
keras hati dengan menghajarnya.

2. SUDAH LAHIR BARU DAN TETAP HIDUP BARU,

lebih-lebih kalau sudah penuh Roh Kudus akan lebih mudah mencegah tidak
sampai kena pornografi atau melepaskannya. Kalau belum lahir baru, selain
nasehat yang diberikan, fokuskan doa dan pelayanan kita untuk melahirbarukan
orang itu dengan kuasa Roh Kudus. Seringkali pada waktu dinasehati ia langsung
lahir baru dan terlepas. Sebab hanya dengan lahir baru, yang lama lenyap
(termasuk pornografi) dan yang baru terbit, yaitu hidup baru seperti Kristus mulai
tumbuh.
2Kor 5:7 Sebab kami berjalan dengan iman, bukan dengan penglihatan (KJI)
Hanya dalam hidup baru ada kelepasan dari dosa termasuk pornografi dan di dalam
Kristus kita bisa terus terpelihara dalam kesucian sampai mati atau pengangkatan,
tidak kena ketularan “wabah rekreasi” ini.

3. TERBANG TINGGI SEPERTI BURUNG NASAR (= RAJAWALI).

Ini hal yang ajaib untuk pikiran manusiawi.


Ams 30:18-19a Ada tiga perkara yang terlalu ajaib bagi saya, bahkan yang
keempat tidak kuketahui Jalannya nazar di udara…(KJI).
Ams 23:5c …Mereka pergi terbang ke arah langit seperti burung Nazar. (KJI)

Burung rajawali ini terbang tinggi di atas segala perkara, juga di atas badai Yes
40:31, Ay 39:30,31. Orang-orang yang bisa terbang tinggi seperti rajawali ini
adalah bayangan dari orang-orang rohani yang tidak terpengaruh oleh segala daya
tarik dan kemanisan dosa-dosa pornografi sebab dipuaskan oleh Roh Kudus dan
Firman Tuhan. Mereka bisa mengatasi segala dosa dan kejahatan di akhir zaman
ini dengan menjauhkan diri dari dosa/ semua yang jahat (Ams 22:3) dan tetap
hidup dalam Kristus serta terus meningkat sampai ikut pengangkatan.
Orang-orang yang akan ikut dalam pengangkatan itulah orang-orang yang menang
atas segala dosa dan kejahatan akhir zaman ter-masuk pornografi, mereka itu
adalah seperti rajawali yang dikatakan Tuhan Yesus dalam:
Luk 17:34-36 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu adalah dua orang di atas
satu tempat tidur, yang satu akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada
dua perempuan mengisar bersama, seorang akan dibawa dan yang lain
ditinggalkan.  Dua laki-laki berada di ladang, seorang akan dibawa dan yang lain
ditinggalkan. (KJI)
Perhatikan jawaban Tuhan Yesus ini adalah kunci untuk pertanyaan murid-murid
tentang pengangkatan.
Luk 17:37 Lalu mereka menjawab dan berkata kepadaNya: Dimana Tuhan? Dan
Ia berkata kepada mereka: Barang di mana ada tubuh itu, di sanalah
berkerumun burung nasar. (KJI)

Burung nazar (rajawali) berhimpun di sekitar tubuh (Terj. Lama:  bangkai, dari
mangsa yang didapat burung-burung ini), itu  menggambarkan tentang Perjamuan
Suci oleh umat Tuhan.
Ayat ini menceritakan kunci dari “tempat” pengangkatan yaitu di  tempat burung
nazar yaitu di sekitar perjamuan suci. Orang yang  makan perjamuan suci dengan
betul (tidak boleh dengan dosa 1Kor  11:7,30 itu berarti terus hidup dalam
kesucian), maka Perjamuan  Suci membuatnya menjadi luar biasa Yoh 6:56-57.

Perjamuan Suci setiap hari akan menjadi salah satu tanda dari Minggu ke-70
Daniel, dimana “burung-burung nazar” ini makan daripadanya setiap hari
sehingga siap untuk ikut dalam pengangkatan.
Kalau setiap hari bisa menikmati perjamuan suci, orang-orang ini bisa bersukacita
dalam sungai air hidup dalam kesucian dan terus dipimpin Roh, siap untuk
pengangkatan).

APA ARTINYA TERBANG TINGGI SEPERTI BURUNG NAZAR?


A. DENGAN IMAN.
Bagi orang yang bisa percaya kepada Tuhan Yesus tidak ada perkara yang
mustahil. Juga mengalahkan pornografi dan perzinaan, tidak sulit, pasti bisa. 
Dengan iman kita akan hidup dalam kemenangan dan kesucian.

Mrk 9:23 Yesus berkata kepadanya: Jikalau engkau bisa percaya, segala sesuatu
bisa jadi bagi orang yang percaya. (KJI)
Jangan takut akan segala tantangan-tantangan pornografi dan problem-problem
lain. Naiklah lebih tinggi dengan iman. Percayalah akan Allah Mrk 11:22 yang
berkata dan membuat sekali merdeka (dari dan dosa) tetap merdeka Gal 5:1. Orang
yang percaya akan bisa berkata-kata dengan iman seperti Daud terhadap Goliat.
1Sam 17:45 Lalu kata Daud kepada orang Filistin itu, engkau datang kepadaku
dengan pedang dan dengan tombak dan dengan perisai; tetapi saya datang
kepadamu di dalam nama Tuhan bala tentara, Allah dari pasukan Israel yang
engkau hinakan itu! (KJI).

Daud sungguh-sungguh percaya pada Tuhan, sebab itu tidak takut dan betul-betul
menang, tidak terikat dosa, tentang hidup benar, lepas dari semua dosa.
Begitu orang yang bisa percaya itu menjadi benar, tidak ada yang mustahil
baginya Mrk 9:23.
Abraham percaya pada Tuhan dan itu dihitung baginya sebagai kebenaran.
Rom 4:3 Maka apakah yang dikatakan Alkitab? Abraham percaya kepada Allah,
dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran (KJI)

Mengapa begitu mudah dan enak, hanya percaya dihitung sebagai orang benar.
Ada banyak orang yang mengakui percaya kepada Tuhan Yesus, apakah mereka
semua sudah menjadi orang benar? Kalau mereka percaya seperti Abraham,
mereka menjadi orang benar. Tetapi tidak semua orang percaya itu percaya seperti
Abraham.

Cerita penonton akrobat bertepuk tangan dengan meriah sebab melihat seorang
akrobat itu berjalan dengan membawa kursi lewat tali;
Waktu penonton itu ditanya oleh akrobat itu, apakah mereka percaya kalau ia bisa
membawa seorang di atas kursi lewat tali itu? Semua menjawab: “percaya!”
dengan gegap gempita. Tetapi waktu diajak seorang dari antara mereka yang
percaya itu untuk duduk di kursi yang dibawanya, tidak ada yang mau.
Mereka percaya tetapi tidak ada yang berani duduk di kursi sang akrobat itu. Ini
percaya yang mati bukan seperti percaya Abraham.
Memang rasanya aneh, bilang percaya lalu langsung diperhitungkan sebagai orang
benar. Tetapi perhitungan Tuhan tidak pernah ngawur atau keliru. Orang yang
sungguh percaya seperti Abraham akan melakukan apa yang diyakini
sekalipun ada resiko besar.

Waktu Abraham dipanggil keluar dari Urkasdim, ia tidak tahu harus kemana, tetapi
ia tetap berangkat.
Kej 12:1 Maka Tuhan berkata kepada Abram, keluarlah engkau dari negerimu
dan di antara kaum keluargamu dan dari rumah bapamu ke suatu negeri yang
akan kutunjukkan kepadamu (KJI).
Waktu disuruh mengorbankan Ishak, anaknya, sekalipun itu bertentangan dengan
janji Allah, sebab dengan pikiran sehat dan dengan perasaan hatinya, Abraham
tetap taat dan ia menggenapi rencana Allah; karena iman yang seperti inilah, maka
Abraham dihitung sebagai orang benar, menjadi orang benar, Percaya tetapi tidak
taat itu percaya yang mati Yak 2:17. Percaya yang betul itu taat dan langsung Roh
Kudus juga menolongnya sehingga bisa melakukannya.

Banyak orang lupa atau tidak memperhitungkan pertolongan Roh Kudus yang
selalu stand by menolong orang yang mau percaya dan yang mau melakukan
kehendak Allah; dan kalau Roh Kudus yang menolong, pasti berhasil 100%. Sebab
itu bagi orang yang bisa percaya (ada perbuatannya, taat melakukan yang
diyakini), maka ia akan bisa melakukan Firman Tuhan dan menjadi benar di
hadapan Allah.

Mengapa? Sebab waktu ia taat dan melakukannya, Roh Kudus langsung


menolong sehingga bisa.
Begitu juga dengan melawan pornografi, kita sudah merdeka dan tetap merdeka,
kita bisa lepas atau tetap lepas dari pornografi dan dengan demikian kita menjadi
orang benar, sebab dengan Roh Kudus (selama kita mau terus dipimpin Roh, tidak
menuruti daging) pasti berhasil penuh! Roh Allah sanggup, bahkan maha kuasa,
tidak pernah gagal. Orang yang mau bekerjasama dan dipimpin Roh pasti tidak
akan gagal. Ada kesukaan dan kepuasan lain yang diberikan Roh Kudus dalam
hatinya, seperti perem-puan Samaria yang bertobat, berhenti dari semua
perzinaannya dan ia dipuaskan dengan sungai air hidup dari Surga.

Yoh 4:13-14 Yesus menjawab dan berkata kepadanya: Barangsiapa minum dari
air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa yang minum dari air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi; melainkan air yang akan
Kuberikan kepadanya itu akan menjadi di dalamnya sebuah mata air yang
memancar sampai kepada hidup yang kekal (KJI)

Sebab itu orang yang percaya akan tetap suci, tetap merdeka, dan bergairah untuk
taat melakukan kehendak Allah, dan puas, sukacita dengan kesukaan Surgawi,
sebab Roh Kudus  selalu stand by menolongnya dan membuatnya terus penuh
sukacita ilahi dan itu menjadi kekuatannya.
Zak 4:6 Dan ia menjawab dan berkata kepadaku, katanya, inilah Firman Tuhan
kepada Zeru-babel, katanya, Bukan dengan kuat dan juga bukan dengan kuasa
tetapi oleh Roh Ku, kata Tuhan balatentara (KJI).
Pil 4:4  Bersukacitalah di dalam Tuhan senantiasa. Sekali lagi saya katakan,
bersukacitalah! (KJI)
Pil 4:13 Saya dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan
saya. (KJI)
Neh 8:10c (dalam bahasa Indonesia ayat 11) karena kesukaan dari Tuhan itulah
kekuatan-mu (KJI).
Kalau masih ragu-ragu, berdoalah terus dalam Roh dan kebenaran, kita akan
menjadi kuat, sebab Roh Kudus akan menguatkan iman kita.

1Kor 14:4 Orang yang berkata-kata di dalam bahasa lidah meneguhkan dirinya
sendiri, tetapi orang yang bernubuat meneguhkan jemaat. (KJI)

Roh Kudus menghidupkan ayat-ayat Firman Tuhan 2Kor 3:6. Firman Tuhan
menjadi hidup dan bergerak dalam hatinya sehingga itu menim-bulkan iman dalam
hatinya dan (Rom 10:17) keteguhan dan kepuasan) dan kita menjadi kuat dan
menang!
Jadi orang benar, bukan hamba pornografi. Terbanglah tinggi, naik dengan iman
dan kita akan mengalami sebagaimana iman kita.
Mat 8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: Pergilah, sama seperti yang
kamu percaya, jadilah bagimu. Maka hamba itu disembuhkan pada jam yang
sama. (KJI)
Percayalah akan Firman Tuhan, sebab Dia yang ada di dalam kita itu lebih besar
dari semua pornografi dalam dunia Rom 8:31, 1Yoh 4:4.

B. NAIK KE ATAS

Rajawali atau Nazar yang terbang tinggi itu tidak masuk dalam angin ribut
tetapi naik diatasnya. Jangan masuk dalam materi pornografi tetapi
tinggalkan.

Ams 22:3 Orang yang bijak bisa melihat lebih dahulu yang jahat dan
menyembunyikan dirinya, tetapi orang bodoh jalan terus dan terhukum (KJI)

Jangan ikut melihat-lihat dalam pornografi. Kalau sudah tahu itu pornografi,
tinggalkan, lari daripadanya. Bukan karena tidak berani, tidak kuat, tetapi sebab ini
diperintahkan Tuhan dan ini yang betul. Orang yang tidak mau pergi daripada
pornografi berarti masih ada keinginan dan kerinduan yang belum dihabisi sama
sekali. Kita harus mematikan daging dan hawa nafsu sampai mati semua, jangan
disisakan, nanti itu tumbuh kembali. Ganti dengan kesukaan dan kepuasan ilahi
Neh 8:11.
Lebih mudah berhenti pada permulaan dosa daripada mau  berhenti di pertengahan
jalan dosa, apalagi kalau sudah  terikat, sulit untuk kembali lagi dan kembali
terikat. Orang  yang recidivis (jatuh kembali) itu lebih parah,akhirnya tidak  bisa
kembali, itu berarti celaka untuk selama-lamanya dalam  neraka kekal. Berhenti,
lari!

Kekuatan orang beriman itu ampuh sebab ia lari dari  permulaan dosa. Jangan
coba-coba mencicipi, nanti  terjerat. Luk 5:39.
Kalau saat terakhir baru mau memerangi pornografi, itu  seringkali sudah terlambat
dan hidup sudah dibuang menjadi  sia-sia dan kosong dan akan tetap kalah.
Rencana Allah yang  indah-indah batal dalam hidupnya, hidupnya menjadi
reruntuhan, bisa-bisa untuk kekal. Mengapa?
B.1. Sebab kalau sudah melangkah masuk dalam pornografi (dosa), maka orang itu
jadi terikat, apalagi kalau hatinya ingin, lalu minum kesukaan anggur lama, ia akan
makin menyukainya dan tidak mau lagi minum anggur baru (kesukaan dari hidup
suci). Ia akan makin kuat terikat oleh dosa-dosa pornografi itu dan tidak lagi suka
akan kesukaan yang suci dan murni.
Luk 5:39 Tidak seorangpun yang minum anggur lama, dengan segeranya
menginginkan yang baru, sebab ia berkata: Yang lama lebih baik. (KJI)

B.2. Orang yang melihat-lihat pornografi, sekalipun sudah berhenti, iblis masih
bisa menghidupkan kembali ingatan akan gambar-gambar itu berulang-ulang dan
menggodanya lagi se-hingga meskipun hanya dalam ingatan, ia sudah jatuh dalam
dosa zina dan rohaninya menjadi suam dan tawar.
Kalau toh ada pikiran kotor yang muncul, buang dengan iman pikiran kotor yang
dipanahkan oleh iblis, Ef 6:16. Buang dengan yakin, Roh Kudus pasti menolong,
pasti berhasil! Kita punya kuasa mengusir iblis dan segala pikiran-pikirannya Mrk
16:17.
C. PENUH DAN DIPIMPIN ROH TERUS, tekun berdoa dalam Roh dan
kebenaran, maka daging akan mati.

Rom 8:13-14 Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati, tetapi
jika oleh Roh itu kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuh, kamu akan
hidup. Karena seberapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka
adalah putra-putra Allah. (KJI)

Gal 5:16-17 Jadi, inilah yang saya katakan: Berjalanlah di dalam Roh, maka
kamu tidak akan menggenapkan nafsu daging. Sebab keinginan daging
berlawanan dengan Roh, dan Roh berlawanan dengan daging; dan keduanya
bertentangan satu sama lain, sehingga kamu tidak melakukan hal-hal yang kamu
kehendaki. (KJI)

Sebab itu kita perlu selalu berjalan dalam Roh seperti contoh dari Putra manusia
Yesus yaitu dengan terus berdoa Mat 4:1, Luk 4:1,18, Kis 11:12. Kalau Roh Kudus
masuk dan tinggal di dalam kita, maka Ia akan memberi kuasa Kis 1:8 dan
kesukaan yang murni Gal 5:22, Yoh 4:14; 7:38. Kalau kita berjalan dalam Roh kita
menjadi kuat. Zak 4:6, sehingga pencobaan pornografi menjadi ringan dan kita
sanggup membuang bahkan dengan mudah, dengan pertolongan Roh Kudus.
Godaan-godaan pornografi bisa ditinggalkan dengan mudah. Tetapi tetap ada
pergumulan, namun ringan dan kita harus selalu bersikap  tegas untuk selalu
meninggalkan dan membuangnya, maka semua godaan dan tarikan itu terasa
lemah, kita bisa dengan lebih mudah meninggalkannya dan tetap suci. Perasaan
hati yang suci, bebas itu indah, kita bisa bebas memuji Tuhan, mencintai isteri
suami kita dan bergairah, bergembira di dalam Tuhan Pil 4:4,7.

D. BERSEKUTU DALAM TUBUH KRISTUS.

Kalau kita mau memelihara persekutuan dalam Kristus (persekutuan tubuh


Kristus), yaitu dalam kesucian dan kasih (= selalu mengampuni 1Yoh 1:7), maka
bersama-sama kita akan menjadi lebih kuat (Im 26:8) dan lebih mudah mengusir
pikiran pornografi dan tetap jauh dari pornografi. Persekutuan tubuh Kristus itu
Kristus kepalanya. 

Ini bukan hanya keakraban (lihat pelajaran tentang keakraban Alkitabiah M3413
dalam website www.tulang-elisa.org). Orang dunia bisa akrab satu sama lain,
tetapi mereka tidak mempunyai persekutuan tubuh Kristus. Persekutuan tubuh
Kristus itu hanya bisa diantara orang yang lahir baru dan Roh Kudus yang
mengikatkan kita dalam persekutuan tubuh Kristus yang dikepalai Kristus, Dia
yang memberi kekuatan, kuasa, hikmat dan kesukaan dalam persekutuan ini dan
dalam setiap anggota-anggota tubuh Kristus. Bersama-sama dalam persekutuan
tubuh Kristus kita menjadi kuat dan mengalahkan pornografi sampai dalam pikiran
dan angan-angan kita Gal 5:24. (Keakraban dunia itu tanpa Kristus sebagai kepala
dan penguasanya, sehingga arahnya bisa kemana-mana, bisa sama-sama ngrasani,
sama-sama benci, sama-sama menikmati kesukaan pornografi dll bahkan disetir
setan, mereka tidak tahu dan tidak berdaya, bahkan pimpinan setan dinikmati).

Dalam pergaulan atau perkara sekuler yang penuh resiko pornografi dan perzinaan,
lebih baik kita selalu berdua (seperti Luk 10:1), misalnya suami isteri bersama-
sama atau dua pelayan Tuhan, maka daya tarik pornografi dan iblis akan terasa
lebih ringan sehingga lebih mudah menolak dan pergi daripada pornografi dan Roh
Kudus akan terus mengikuti, melindungi dan menyertai kita sehingga tetap
menang. Sebab itu sering-sering berbakti dan bersekutu bersama (Ibr 10:25).

Juga dalam pelayanan, bersama-sama akan menguatkan iman kita. Jangan mau
dikalahkan, kita sanggup menang (sebab Allah yang maha kuasa ada di dalam kita
1Yoh 4:4), percayalah!
Demikianlah, seperti rajawali, naik terbang tinggi, selalu penuh dengan tubuh dan
darah Kristus (Perjamuan suci Luk 17:37), sehingga kita tidak dijamah oleh dosa-
dosa yang menyeret seperti tsunami di sekitar kita.

Bagaimana kita bisa naik ke tempat yang lebih tinggi?


1. Dengan iman.
2. Dengan sembunyi dari yang jahat.
3. Dengan berdoa dalam Roh dan kebenaran (pakai bahasa lidah).
4. Dengan bersekutu dalam persekutuan tubuh Kristus, dalam ibadah dan
pelayanan yang tulus dan suci, maka kita tidak akan dikalahkan atau bisa dijerat
oleh dosa-dosa dunia ini, termasuk pornografi dan perzinaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dampak seks bebas sangat besar, tidak hanya berakibat terhadap dirisendiri tetapi
juga keluarga dan orang sekitar. Jauhilah pergaulan bebasyang berujung pada seks
bebas.Tingkatkan keimanan sebagai bentengdari perbuatan dosa.

Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara regenerasi manusia dan hal
ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit yang sangat mematikan
dan susah untuk diobati.

Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung memberitahukan kepada orang-orang
agar mencegahnya yaitu dengan pendekatan orang tua, dan sex education.

3.2 Saran-saran

•   Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan YangMaha Esa.
•   Jauhilah narkotika dan pergaulan tanpa batas.
•   Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
•   Hindari hal-hal negatif.
•   Isi hari-hari kita dengan beraktivitas dan berolahraga.
•   Hindari pergaulan negatif.
•   Selektif terhadap teman-teman sebaya.
•   Loya namun tetap hati-hati mengikuti perkembangan teknologi.
•   Hidup sehat tanpa terpau narkotika.
•   Jangan hancurkan masa depan.
•   Capai cita-cita tanpa seks bebas.
•   Pikirkan segala tindakan kita dengan efektif dan komprehensif sesuai dengan
akibat yang akan kita terima.
•   Hindari seks bebas sejak dini dengan tidak bergaul tanpa batasannorma dan
etika.
•   Katakan “tidak”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi
batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai”bukti cinta”,  jangan
dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihakwanita. Ingat, sekali wanita
kehilangan kegadisannya, seumur hidup iaakan menderita, karena norma yang
dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda
dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan
pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh
selaput daranya atau tidak.
•  Yang sering terjadi adalah pasangan lepas kendali karena terbuai aktivitas
berpacaran.untuk itu beberapa tips agar tidak terbuai:
1.  Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal lebih
dekat.
2.  Hindari tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung aktivitas
seksual.
3.  Hindari makan makanan yang merangsang sebelum/selama pacaran.
4.  Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama pacaran.
5.  Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang
berlebihan,sambil mengingatkan bahwa hal itu akan mengotori tujuan dari
berpacaran.
•  Oleh karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang
perludiperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Gaya pacaran
yang sehatmencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:

1. Sehat Fisik
Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul,
menampar ataupun menendang.

2. Sehat Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan
keterbukaan.Harus mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Harus
mampumengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.

3. Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain harustetap
dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri. Tidak baik apabilaseharian
penuh bersama dengan pacar.

4. Sehat Seksual.Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak


melakukan hal-hal yangberesiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-
aktivitas yang beresiko, apalagimelakukan hubungan seks.
DAFTAR PUSTAKA

Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari Seks


Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc

Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi.rosyidah charum’s blog

Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc

Afiyat (2009) Seks Bebas. afiyatsttq.wordpress.com

Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-artikel.blogspot.com

http://d-roez.blogspot.com/2012/03/pandangan-kristen-terhadap-seks-bebas.html

http://www.jimpress.net/seks-bebas/

http://kristen-fundamental.blogspot.com/2011/09/meruntuhkan-jembatan-dosa-
pornografi.html

Anda mungkin juga menyukai