Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode ilmiah sering digunakan dalam pembahasan tentang pendidikan. Riset dan
metode ilmiah merupakan metode pemecahan masalah yang mengacu pada berpikir reflektif
yaitu berpikir menemukan masalah serta memecahkannya melalui kegiatan yang bertahap. Ilmu
pendidikan adalah sistem pengetahuan tentang pendidikan yang diperoleh melalui riset.[1]
Proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan hasil dari
penemuan dan penelitian yang dilakukan manusia sebelumnya. Sebenarnya perkembangan
tersebut diawali dengan rasa keingintahuan manusia yang sangat besar bahkan Paul Leady
mengatakan bahwa ”Man is curious animals”. [2] Keingintahuan tersebut yang mendorong
manusia untuk berupaya menjawab kenyataan-kenyataan alamiah yang ada di dunia ini lewat
berbagai cara, dan hal ini mendorong perkembangan ilmu dan pengetahuan. Selaras dengan asal
katanya Sains berasal dari bahasa Latin “scieantia”dan terbentuk kata science (bahasa Inggris),
yang berarti pengetahuan atau mengetahui. [3]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sains berarti pengetahuan pada umumnya
seperti pengetahuan tentang alam dan dunia fisik seperti geologi, zoology, fisika, dll. Jadi
pengertian sains ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam sehingga rahasia yang
dikandung dapat diungkapkan dan dipahami. Usaha menyingkapkan rahasia alam tersebut
dengan menggunakan metode ilmiah. Sains dalam arti luas ada sebelum era modern dan dalam
peradaban sejarah. Kegiatan Sains adalah Kegiatan ilmiah yang dianggap sebagai amanat Ilahi
dalam Kitab Kejadian 2:27-28. Penaklukan yang dimaksudkan adalah dengan pengetahuan
(berpikir, merenungkan dan bertindak).
Sains bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang digunakan untuk kehidupan nyata dan
memenuhi kebutuhan manusia. Ruang lingkup Sains terbatas yaitu hanya kepada hal yang dapat
di pahami oleh indera kita seperti pengelihatan, pendengaran, rabaan, sentuhan, dan juga ucapan.
Sederhananya sains merupakan pengetahuan yang di dapat dari proses pembelajaran dan juga
pembuktian. Dunia kita mengalami dampak besar terhadap sains yang berkelanjutan termasuk
hasil-hasil teknologis dari sains begitu pun Gereja. Gereja pernah bersitegang terhadap scientist
seperti teori evolusi Darwin; Galileo dan Newton dalam gravitasi; kloning manusia,
dll.[4] Pembahasan ini dibatasi pada pandangan tentang sains dalam bidang Ilmu Pengetahuan

1
Teknologi Informasi dan Komunikasi (IPTEK) yaitu handphone (gadget). Dewasa ini
penggunaan gadget dengan berbagai aplikasi membuat percepatan dalam segala bidang.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi orang-orang semakin meninggalkan
iman mereka. Mereka selalu bergantung pada IPTEK dan mulai melupakan Tuhan. Namun
bagaimana dengan iman Kristen dalam menghadapi kemajuan dunia dalam era globalisasi yang
serba IPTEK ini?

B. Rumusan Masalah
1. Sejauh mana pengaruh perkembangan IPTEK?
2. Bagaimana IPTEK dalam pandangan Alkitab?
3. Seperti apa pandangan Iman Kristen terhadap IPTEK
4. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi perkembangan IPTEK?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengaruh perkembangan IPTEK
2. Mengetahui bagaimana IPTEK dalam pandangan Alkitab
3. Mengetahui pandangan Iman Kristen terhadap IPTEK
4. Mengetahui sikap kita dalam menghadapi perkembangan IPTEK

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IPTEK
IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu adalah pengetahuan
dan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi, menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.[5] Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan menerangkan
gejala-gejala tertentu. Berikut ini dijelaskan beberapa definisi menurut para ahli sebagai berkut:
a. Karl Pearson mengatakan, ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
b. Ashley Montagu mengatakan ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang
berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prisnsip hal yang
sedang dikaji.
Sedangkan teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berarti pekerjaan,
dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai
cabang industri.[6]
Jadi ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus yang tetap, dan teknologi
merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. IPTEK
saling berkaitan, jika tidak adal ilmu pengetahuan, maka teknologi pun tidak akan ada.

B. Sejarah Gadget
Perkembangan gadget dari masa ke masa dimulai dari perangkat yang bernama
Handphone yang dikembangkan dari Telephone. HP pertama kali digunakan di Amerika Serikat
pada tahun 1947. Generasi gadget dimulai dari generasi ke 0 (OG) disebut dengan radio HT
(Handy Talky), generasi 1(1G) mulai menuju ke masa kini dengan penggunaan telephone seluler
yang memiliki antena tetapi terlalu berat dengan jangkauan terbatas dan masih dengan signal
analog. Generasi kedua, sudah muncul signal digital pada tahun 1990 dengan dua jaringan
nirkabel yaitu GSM di Eropa dan CDMA di A.S. Ditambah fitur yang canggih seperti pesan

3
suara, panggilan tunggu dan SMS. Bentuk telepon selular lebih kecil dan ringan. Generasi ke 3
(3G), internet sudah ada digenggaman pada generasi ini, dengan jangkauan yang luas sampai ke
seluruh dunia dapat berkomunikasi dengan videocall karena sudah dilengkapi dengan kamera
yang menjurus pada multimedia. Generasi ke 4 (4G), hp pada masa generasi ini disebut
smartphone sangat dekat dengan manusia dan sebagian pekerjaan manusia dapat dibantu.[7]

C. Pengaruh Gadget
Gadget adalah kemajuan teknologi yang banyak digandrungi orang dari semua kalangan
usia. Gadget dalam berbagai kemasan dan perkembangan yang menarik membuat setiap orang
ingin memilikinya. Munculnya aplikasi-aplikasi dalam fitur gadget (handphone) yang
memberikan kemudahan dalam menembus batas yang dahulu tidak mungkin.
1. Dampak positif
a. Mendapatkan informasi yang cepat
b. Membantu dalam berkomunikasi
c. Bisnis online yang banyak memberi keuntungan karena dapat melakukan transaksi dagang
tanpa bertatapan muka dengan unsur saling percaya.
d. Informasi pendidikan dan lowongan pekerjaan baik swasta dan pemerintah mudah di akses
(didapat)
e. Memudahkan dalam mencari nyanyian rohani ataupun umum dalam bentuk apa saja
termasuk video.
f. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru

2. Dampak Negatif
a. Pemberian informasi, tanggapan, berita-berita yang belum tentu kebenarannya (hoax) lalu
memunculkan banyak kesalahpahaman karena berita yang simpangsiur seperti peristiwa yang
sekarang sedang ramai kasus gubernur DKI non aktif.
b. Jika terlalu lama akan membuat punggung dan mata terasa sakit.
c. Membuang waktu
d. Menimbulkan CLBK (cinta lama belum kelar/cinta lama bersemi kembali).
e. Penggunaan handphone di dalam gereja saat ibadah yang tujuan pertamanya membuka
aplikasi Alkitab namun lama kelamaan membuka aplikasi lain seperti FB, WA, IG, Path, dll.

4
Dunia Pendidikan pun tidak lepas dari sentuhan-sentuhan teknologi canggih, baik untuk
mengoptimalkan pembelajaran peserta didiknya maupun untuk kelengkapan fasilitas dan sarana
pendukung penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Kemajuan-kemajuan teknologi
informasi pada saat ini telah mengubah proses pembelajaran di sejumlah institusi pendidikan.
Hal ini tidak dapat dipahami karena informasi sudah menjadi indicator bagi kualitas seseorang.
Kedekatan dengan sumber informasi akan memudahkan untuk mengakses informasi yang
diperlukan. Lembaga pendidikan yang memiliki kelengkapan sumber informasi menjadi harapan
dan bahkan banyak diminati oleh anggota masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi akan
pendidikan.

D. IPTEK Dalam Pandangan Alkitab


Penggunaan IPTEK sudah ada sejak zaman dahulu, sejak manusia diciptakan sudah ada
IPTEK. Ilmu pengetahuan berasal dari Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal dari
Tuhan yang dikembangkan melalui manusia.
Pengaruh Kekristenan yang mendorong lahirnya IPTEK merupakan cerminan sikap
kristiani yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia
sebagaimana tertulis dalam Kejadian 1:28.
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan
bertamba banyak: penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.”
Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat
Allah yang pertama untuk beranak cucu dan bertambah banyak manusia di bumi, dan berkuasa
atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang, dari ayat tersebut yang melahirkan di pikiran
manusia bagaiamana mereka dapat menguasai bumi sesuai yang dikehendaki Allah. Dan
pengetahuan untuk melahirkan teknologi itu terdapat dalam Amsal 1:7a
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”
IPTEK dalam pandangan Alkitab dapat ditemukan dalam Amsal 1:5, “baiklah orang
bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan”. Berdasarkan kutipan ayat ini maka dituntut untuk setiap pribadi orang percaya
(sebutan lain bagi orang Krisen) menjadi bijak dalam mendengar lalu menjadi orang yang suka
belajar (menambah ilmu). Sehingga kecanggihan gadget tidak disikapi dengan negatif namun

5
dengan pertimbangan yang bijak. Tuhan menghendaki segala pekerjaan untuk kebutuhan
dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Sebab Tuhan sendiri yang memberikan pengertian dan
pengetahuan, keahlian, dalam berbagai pekerjaan kepada seseorang (Kel.35:31). Sebagai mitra
Allah maka manusia diberi kemampuan untuk mengetahui namun tetap dalam rasa hormat dan
tunduk terhadap otoritas Allah Sang Pencipta (Ams.1:7). Iman Kristen memberikan dasar kepada
kita untuk menerima perkembangan IPTEK yang ada dalam iman Kristen yang menjadi dasar
IPTEK adalah Tuhan. Mengutip perkataan Albert Einstein ‘ilmu tanpa agama adalah buta dan
agama tanpa ilmu lumpuh’ (religion without science is blind and science without religion is
lame).

E. IPTEK dalam Pandangan Iman Kristen


Alkitab mengatakan, “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah
orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Amsal 1:5). Dari ayat ini kita
bisa lihat bahwa Allah sebenarnya menghendaki kita manusia untuk terus mengembangkan diri,
menambah ilmu dan pengertian. Kita sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan
IPTEK yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Hal ini berarti bahwa kita
tidak perlu menjauhi iptek tapi justru terus mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.
1. Iptek bagi kemuliaan Allah
Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya
untuk membuat segala keperluan untuk membangun bait Allah. Kemudian Allah
memperlengkapi mereka dengan segala keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala
pekerjaan untuk membuat segala rancangan tentang bait Allah. Allah memberikan Rohnya untuk
membuat mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankan-Nya
(ayat 31). Melalui ayat tersebut kita tahu bahwa sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah
Allah. Dan semua itu dipakai untuk melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1).
Iman Kristen memberikan dasar kepada kita untuk menerima perkembangan iptek yang
ada. Dalam Iman Kristen yang menjadi dasar iptek adalah Tuhan dan hikmat dari Tuhan menjadi
pegangan bagi kita supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan karena iptek, seperti yang dikatakan
dalam Amsal1:7. Sehingga kita sebagai orang Kristen yang memiliki Iman Kristiani haru
menerima kemajuan iptek. Menerima dalam hal ini harus selaras dengan apa yang di firmankan

6
Tuhan dalam Alkitab. Karena jika kita menolak iptek, sama saja kita menolak firman Tuhan.
Sebab dikatakan dalam firman Tuhan,
“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan” (Ams 1:5)
Jadi, dalam konteks ini kita sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan
IPTEK yang ada dengan dasar Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Maksudnya dengan
menghormati Tuhan dan taat kepada Tuhan. Manusia memang diciptakan Tuhan dengan
kemampuan untuk mengembangkan teknologi. Dan Iman Kristen berperan sebagai penyaring
mana yang baik dan buruk dalam perkembangan teknologi tersebut. Sehingga nantinya
perkembangan suatu Ilmu Pengetahuan dapat mendorong kita juga untuk lebih mendekatkan diri
dengan Tuhan, bukan justru menjauhkan kita dari Tuhan.

D. Sikap Kita Seharusnya Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK


Bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi perkembangan IPTEK? Apakah kita
harus menerima IPTEK dengan tangan terbuka?Ataukah kita harus menolak IPTEK demi
pemeliharaan iman kita akan Yesus Kristus? Menerima atau Menolak
Amsal 1 : 5
`“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu danbaiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan.”
Dari ayat tersebut, jelas bahwa Tuhan memerintahkan bagi manusia untuk senantiasa
mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan terus mencari suatu bahan
pertimbangan, agar manusia menjadi bijak dan berpengertian. Ilmu dan pengertian yang kita
dapat haruslah dimanfaatkan sebagai sarana bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi kesejahteraan
sesama umat manusia, sebagai wujud ucap syukur atas akal budi, kepandaian, kecerdasan dan
talenta yang dianugerahkanNya bagi kita. Artinya, Allah tidak pernah melarang penggunaan
IPTEK, dan menolak IPTEK berarti melanggar firman Tuhan.
Dalam Kejadian 1: 27-28, Allah memberikan manusia suatu amanat illahi (Mandat
Budaya) yaitu untuk menaklukkan alam semesta. Untuk dapat menaklukkan alam semesta,
manusia membutuhkan pengetahuan, cikal bakal, dan tujuan. Manusia harus mampu untuk
memeriksa alam serta mengambil suatu tindakan yang tepat bagi kesejahteraan alam semesta.
Untuk itu, manusia perlu sains. Jadi sains, bukanlah musuh bagi orang beriman, melainkan

7
sebagai jalan untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta, apabila manusia
dapat memanfaatkan sains sebagai saluran beribadah untuk memuji dan memuliakan nama
Tuhan.
Beberapa fakta mengenai hubungan teknologi dan iman :
1. Teknologi adalah tugas
Ia adalah tugas atau mandat yang diberikan oleh Allah. Seseorang yang membuat suatu
penemuan harus menyadari betul akan tugasnya untuk menaklukkan bumi, sehingga setiap
temuan yang dibuatnya harus bermanfaat bagi kesejahteraan alam semesta pada umumnya, dan
manusia pada khususnya. Pembuatan suatu teknologi yang memusnahkan umat manusia sangat
bertentangan dengan mandat yang diberikan oleh Tuhan
2. Teknologi dan moral
Setiap orang percaya dapat menggali dan mempergunakan teknologi dengan taat dan
bertanggung jawab kepada norma-norma Allah. Caranya, adalah dengan menggunakan Alkitab,
yang berisi kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar untuk pemanfaatan teknologi. Alkitab berisi
perintah etis-moral untuk mengatur semua tindakan manusia. Sehingga, dalam pemanfaatannya,
teknologi harus sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, yang merupakan sumber moral untuk
menghindari penyalahgunaan teknologi yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
3. Teknologi dan mujizat
Ibrani 13: 8 menyatakan bahwa kuasa Yesus tidak pernah berubah baik kemarin, hari ini,
maupun selama-lamanya. Kuasa Yesus tidak pernah berubah, sementara teknologi senantiasa
berkembang dari waktu ke waktu sehingga tidak mampu memberikan suatu kepastian bagi
manusia. Di mana suatu ketika teknologi tidak mampu memberikan penyelesaian, maka setiap
orang percaya tetap berharap kepada Allah yang hidup untuk menyatakan mukjizat-Nya.
Amsal 1:7 memberikan dasar bagi kita di dalam menghadapi perkembangan IPTEK.
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Jadi, kita harus memanfaatkan IPTEK dengan
berlandaskan rasa takut akan Tuhan. Iblis seringkali memanfaatkan IPTEK sebagai sarana untuk
mencobai iman kita. Internet, ponsel, televisi, mobil, dll dapat membuat kita jatuh ke dalam
pencobaan. Apabila kita memiliki rasa takut akan Tuhan, di dalam hati kita selalu dipenuhi oleh
kuasa Roh Kudus sehingga kita tidak akan terjerumus ke dalam penggunaan IPTEK secara
negatif, malah kita akan menggunakan IPTEK bagi kemuliaan nama Tuhan dan bagi
kesejahteraan sesama manusia. Misalnya, seseorang ilmuwan yang hatinya dipenuhi oleh rasa

8
takut akan Tuhan tidak akan membuat senjata yang akan memusnahkan umat manusia, misalnya
senjata pemusnah massal atau nuklir. Walaupun, karyanya tersebut akan dibeli dengan harga
yang sangat mahal, hatinya tidak akan tergiur dengan perkara duniawi tersebut karena pikirannya
selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Ia akan senantiasa mengingat kebenaran firman Tuhan yang
menyatakan bahwa Allah memberikan amanat illahi bagi manusia untuk menaklukkan dan
menguasai bumi. Itu berarti, ia pun harus mengusahakan kesejahteraan bagi sesamanya, maupun
bagi seluruh makhluk di bumi.
Sebaliknya, ilmuwan yang hatinya dipenuhi rasa takut akan Tuhan akan menciptakan
suatu obat-obatan yang murah untuk menyembuhkan penyakit yang langka. Talenta yang
dimilikinya tersalur dengan baik bagi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan nama Tuhan.
Efesus 6: 10-17 memberi bekal untuk menghadapi tipu muslihat Iblis yang seringkali
memanfaatkan IPTEK sebagai sarananya.
4. Perisai iman dan ketopong keselamatan
Dengan keyakinan iman bahwa kita telah ditebus dari dosa dan diselamatkan maka kita
telah menjadimilik Kristus seutuhnya. Iman kita menjadi perisai yang melindungi kita sehingga
si jahat tidak akandapat mengambil kita dari pada-Nya. Ketika kita berada dalam posisi sulit
dalam pencobaan, kita tahudan yakin Tuhan akan menyelamatkan kita karena kita adalah milik-
Nya. Kita juga harus yakin bahwa hidup kita berharga di mata Allah, karena Kristus telah rela
mati di kayu salib demi menebus dosa kita. Oleh karena kita berharga di mata Allah, kita harus
hidup kudus, sama seperti Allah juga kudus, dan kita tidak boleh menodai kekudusan kita dengan
hal-hal yang fana.
5. Pedang Roh
a. Firman Allah
Firman Allah menjadi pelita bagi kita saat berjalan dalam dunia yang semakin gelap.
Alkitab berisi perkataan Allah yang hidup. Membaca Firman Tuhan membuat kita semakin
mengerti akan kehendakNya dan semakin menggiatkan pengenalan kita akan Tuhan. Jika kita
menghayati dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari , Firman Tuhan akan tertanam dalam
hati kita dan menjadi senjata bagi kita untuk melawan godaan-godaan dari si jahat, karena
kebenaran Firman Tuhan adalah fillter yang paling baik bagi kita untuk menerima pengaruh-
pengaruh dari luar, termasuk kecanggihan teknologi. Firman Tuhan berisi apa yang boleh/ tidak
boleh kita lakukan. Misalnya, dalam Keluaran 20:14 tertulis jelas “Jangan Berzinah”. Oleh

9
karena itu, kita tidak boleh memanfaatkan IPTEK secara negatif, dengan membuka gambar/
video porno yang dapat meracuni hati dan pikiran kita dan membuat kita akhirnya jatuh ke dalam
dosa zinah. Bahkan orang yang merenungkan firman Tuhan siang dan malam akan bertumbuh
dan berbuah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air (Mazmur 1: 1-3). Orang yang sungguh
sungguh merenungkan dan melakukan firman Tuhan bukan hanya menjaga dirinya dari dosa tapi
juga menjadi saluran berkatbagi orang lain
b. Berdoa
Berdoa merupakan cara berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. Dengan berdoa
kitamengundang campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita. Doa seperti peperangan roh, Roh
Tuhanbekerja melawan si jahat, sementara kita diberi kekuatan untuk tetap bertahan dalam
pencobaandengan tetap memiliki damai sejahtera dari Tuhan. Oleh karena itu ketika kita berdoa,
kita harus meminta supaya hati, pikiran, dan perbuatan kita senantiasa dijagai dan dilingkupi
oleh Roh Kudus agar kita dijauhkan dari godaan dan perbuatan dosa dan hidup kita senantiasa
seturut dengan kehendakNya.
Amsal 3:5
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri”
Kita tidak boleh sombong atas pengetahuan dan akal budi yang kita miliki karena
semuanya itu hanya merupakan pemberian Allah, bukan hasil usaha kita sendiri. Kesombongan
akan kehebatan IPTEK berakibat pada perasaan tidak memerlukan Allah. Artinya, IPTEK-lah
yang akan menjadi allah kita, atau kita telah diperhamba oleh IPTEK. Dapat juga terjadi, kita
tetap memerlukan Allah, akan tetapi Allah kita tempatkan hanya sebagai pembantu atau
pelengkap saja. Kita menempatkan Allah sebagai ban cadangan. Padahal, iman Kristen
mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah anugerah Allah (solagratia). Anugerah itu hanya
dapat diterima oleh karena iman (solafide). Karena itu, selain takut akan Allah, kita juga tidak
boleh sombong dengan IPTEK yang kita telah kembangkan, karena IPTEK itu sendiri adalah
anugerah dari Allah.
Memang, IPTEK telah banyak mempermudah kehidupan umat manusia dalam segala
bidang. Namun kita harus senantiasa mengingat bahwa semuanya itu berasal dari Tuhan yang
menciptakan langit dan bumi, sehingga kita harus tetap percaya dan beriman teguh kepada
Tuhan. Satu hal yang tidak dapat kita pungkiri, kita tetap memerlukan Tuhan dalam hidup kita.

10
Allah adalah sumber kehidupan. Kecanggihan entertainment saat ini mungkin mampu
memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi hidup kita, namun itu semua sifatnya sementara,
tidak seperti sukacita dan kedamaian sorgawi yang Allah berikan atas hidup kita.

E. Memanfaatkan IPTEK Sebagai Sarana Bagi Kemuliaan Nama Tuhan.


Keluaran 35:30-36:1 mencatat bahwa Allah menunjuk orang-orang yang telah dipilihnya
untuk membuat segala keperluan untuk membangun bait Allah. Kemudian Allah
memperlengkapi mereka dengan segala keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala
pekerjaan untuk membuat segala rancangan tentang bait Allah. Allah memberikan Rohnya untuk
membuat mereka mampu menyelesaikan pembangunan bait Allah seperti yang difirmankan-Nya.
Tuhan juga telah menanamkan dalam hati mereka dengan kemampuan untuk mengajar dan
memenuhi hati mereka dengan keahlian untuk membuat pekerjaan-pekerjaan seorang ahli, yakni
sebagai pelaksana segala pekerjaan dan perancang segala sesuatu.
Sama seperti Allah yang telah memberikan pengetahuan dan keahlian bagi orang Israel
yang dipilihnya, untuk melaksanakan tugas membangun bait Allah, kita pun juga dipilih oleh
Allah, dan dikaruniai dengan kepandaian, kecerdasan, dan akal budi untuk melaksanakan
pekerjaan yang kudus bagi kemuliaan nama Allah. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih, kemuliaan nama Tuhan pun harus semakin termasyur. Kita harus
memanfaatkan setiap talenta yang kita miliki bagi kemuliaan nama Tuhan. Misalnya, bagi setiap
kita yang dikaruniai kemampuan lebih dalam bidang komputer dan internet, kita bisa melakukan
video editting yang berisi suatu kesaksian mengenai kasih Allah, dan mengupload video tersebut
di Youtube, sehingga setiap orang dapat menyaksikan kasih Allah dan video tersebut dapat
menjadi berkat bagi setiap orang yang menontonnya, atau kita bisa men-share ayat-ayat firman
Tuhan melalui status di Facebook, sehingga memberkati setiap orang yang membacanya.
Melalui ayat ini kita tahu bahwa sumber segala pengetahuan dan keahlian adalah Allah. Dan
semuaitu dipakai untuk melakukan kehendak-Nya (Kel 36:1).

F. Catatan Kritis
Teknologi yang memiliki tujuan membantu dan mempermudah manusia dalam
memecahkan persoalan terus-menerus meningkat baik jenis, kuantitas maupun kualitasnya.
Dengan menggunakan teknologi manusia dapat terbantu dalam menyelesaikan pekerjaan tertenu,

11
bahkan lebih cepat, biaya relatif rendah, dan dapat menghasilkan produksi yang lebih banyak.
Pada masa sekarang orang dapat memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan kesenangan dan
kenyamanan, berkomunikasi yang muda walaupun dalam jarak jauh, dan mengisi waktu luang
dengan permainan yang menantang. Bahkan yang lebih bahaya lagi apabila disalahgunakan
ketika beribadah. Kenyataannya manusia pada masa modern sekarang sudah hampir tidak lepas
dari teknologi untuk membantu dalam kehidupannya.
Dalam permasalahan tersebut Gereja harus bijak dalam menyikapi permasalahan gadget
dikalangan umat. Pandangan gereja yang menganggap bahwa teknologi itu jahat adalah
pandangan di masa lampau[12]. Gereja harus hadir untuk membawa terang dan pencerahan bagi
umat sebab gadget juga masuk dalam kehidupan gerejawi. Itulah sebabnya maka PAK dalam
gereja dalam berupa metode guna pencegahan ke arah penggunaan gadget yang negatif dan
berlebihan. Di awal penciptaan Tuhan sudah memberikan otoritas tertinggi kepada manusia
dibandingkan ciptaan lainnya (Kejadian 2:27-28). Otoritas tersebut harus dilaksanakan dengan
baik. Metode yang bisa diterapkan antara lain:
 Gereja menanamkan dampak sisi positif dan negatif penggunaan gadget dalam bentuk
pengajaran yang bertahap.
 Terapi Gadget dengan pengarahan yang konsisten dan maksimal (seperti menon-aktifkan hp
saat beribadah dan tidak membuka aplikasi Alkitab dari gadget melainkan dari Alkitab yang
tercetak)
 Gereja memberikan konseling pastoral kepada jemaat yang kecanduan gadget.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPTEK merupakan alat untuk mempermudah pekerjaan kita, tetapi IPTEK juga dapat
memberikan pengaruh positif dan negatif, tergantung dari kita sebagai penggunanya (Sains
seperti pedang bermata dua yang dilematis). Kalau tidak digunakan akan ketinggalan informasi.
Namun apabila diikuti maka banyak juga kerugiannya seperti harus membeli pulsa, quota, sering
mengisi daya, dll
Pengaruh kekristenan yang mendorong lahirnya IPTEK merupakan cermin sikap kristiani
yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah kepada manusia sebagaiamana
tertulis dalam Kejadian 1:28. Pengaruh tersebut makin diperlukan dalam menghadapi era IPTEK
saat ini, sehingga hal ini menjadi tanggung jawab setiap ilmuwan Kristen. Lebih dari itu iman
Kristen harus merupakan penyaring segala ide IPTEK yang bertentangan dengan iman
Kristen. Gaya hidup kristiani harus mempunyai sikap selektif, menahan diri untuk memilih dan
memiliki produk-produk teknologi, agar tidak jatuh ke dalam sekularisme dan teologi
kemakmuran. Lebih dari itu, hidup kasih, yang makin ditinggalkan oleh manusia era IPTEK
ini pada kenyataannya justru makin diperlukan dan makin membawa kesejukan bila diterapkan
pada masa kini.
Ilmu dan iman memberikan tuntunan agar manusia dapat berperilaku, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara secara benar. Pendapat Albert Einstein, ‘science without religion is
lame, religion without science is blame’ yang artinya ilmu tanpa agama adalah buta dan agama
tanpa ilmu menjadi lumpuh.

B. Saran
1. Bagi Keluarga
Anak merupakan sosok yang masih dalam pertumbuhan dan pencarian jati diri,
karenanya perilaku mereka terus berubah-ubah. Untuk masalah penggunaan IPTEK perlulah juga
mendapat bimbingan dari orang tua agar tidak berdampak pada setiap potensi anak, seperti
prestasi. Orangtua harus menjadi teladan untuk anak-anak mereka, karena anak senantiasa akan
melakukan apa yang orangtua mereka lakukan.

13
Melihat beberapa faktor yang melatarbelakangi anak dalam penggunaan IPTEK, perlulah
ada bimbingan juga dari orang tua untuk perhatikan setiap perubahan dalam diri mereka,
kebiasaan keseharian mereka, meski diakui memang ada juga bimbingan dari orangtua namun
perlulah juga ada kerja sama antara tenaga pendidik dengan orangtua, supaya ada kesetaraan
pembinaan anatar kedua belah pihak yang berperan aktif dalam pertumbuhan perkembangan
anak.
2. Sekolah
Sekolah dan masyarakat khususnya orang tua perlu menjalin kerja sama dengan pihak
sekolah dalam mengawasi, menasehati atau memberikan pengajaran agar bisa menanggulangi
dampak penyalahgunaan IPTEK.
3. Gereja
Pelayan Gereja harus meningkatkan pemahaman tentang IPTEK, baik kepada orangtua
dan anak-anak. Agar mampu membina generasi muda masa mendatang, Gereja harus
memberikan pengajaran secara benar, terutama kepada orangtua yang kemudian diteruskan
kepada anak. Pelayan Gereja harus mampu bekerja sama dengan orang tua untuk membina,
mendidik dan memberikan pengajaran, seperti membuat program minat dan bakat sesuai umur
untuk anak, agar keseharian anak tidak dipenuhi oleh apa yang namanya IPTEK.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://budimakaado.blogspot.co.id/2017/04/iptek-dalam-alkitab.html

15

Anda mungkin juga menyukai