Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas

rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“NUTRISI SEBAGAI TERAPI”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah - makalah selanjutnya. Semoga Tuhan senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Timika, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan.......................................................................................................2

C. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Nutrisi.......................................................................................3

B. Jenis-Jenis Nutrisi Sebagai Terapi..............................................................3

C. Tipe Pasien Yang Memerlukan Dukungan Nutrisi Sebagai Terapi...........5

D. Tujuan Nutrisi Sebagai Terapi....................................................................5

E. Contoh Kasus..............................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................7

B. Saran.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nutrisi sangat penting bagi tubuh kita, ibarat sebuah bangunan, maka nutrisi itu
adalah pondasi. Tanpa pondasi yang kuat maka tubuh kita akan rapuh. Nutrisi
didapat dari apa yang kita makan, jika makanan yang kita makan itu makanan baik,
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh secara lengkap maka tubuh kita
tidak akan kekurangan nutrisi, dan secara otomatis kekebalan tubuh kita akan sangat
baik. Banyak penyakit disebabkan oleh pola makan atau makanan yang buruk,
seperti mengkonsumsi makanan cepat saji ( junk food).
Kadar lemak dan kalori dalam makanan cepat saji sangat banyak. Sehingga ketika
kita mengkonsumsinya kita akan menjadi kelebihan berat badan. Menurut BBC
News, 73% orang amerika menderita kegemukan dan kurang sehat, sedangkan di
Indonesia sendiri, jumlah orang kegemukan adalah 35% dari 240 juta penduduk.
Beberapa fakta yang bersumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyebutkan bahwa 70% kematian di dunia disebabkan oleh diabetes, kanker,
serangan jantung, dan stroke. WHO juga menyebutkan bahwa 50% kematian yang
disebutkan sebelumnya berhubungan erat dengan pola makan buruk dankekurangan
nutrisi dan 70% kunjungan ke dokter ternyata juga berhubungan erat dengan pola
makan buruk dan kekurangan nutrisi. Akibatnya, muncul gejala/keluhan yang kita
rasakan sebagai penyakit.
Terapi nutrisi mambantu tubuhmenyingkirkan sel yang rusak dan menggantinya
dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan meningkat.
Seringkali kita kesulitan mendapatkan makanan yang sehat dan kesulitan
mengkombinasikan berbagai jenis bahan makanan untuk mendapatkan formulasi
makanan berkualitas tinggi yang memiliki kandungan semua nutrisi yang diperlukan
tubuh secara lengkap dan seimbang. Dengan terapi nutrisi, kita akan lebih mudah
memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tanpa perlu repot mengkombinasi berbagai jenis
bahan makanan.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian nutrisi?
2. Apa pengertian terapi nutrisi?
3. Jelaskan apa saja jenis-jenis terapi?
4. Jelaskan apa saja tipe pasien yang memerlukan terapi nutrisi?
5. Jelaskan tujuan nutrisi sebagai terapi?
6. Bagaimana contoh kasus terapi nutrisi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.


2. Untuk mengetahui pengertian terapi nutrisi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi nutrisi.
4. Untuk mengetahui tipe pasien yang memerlukan terapi nutrisi.
5. Untuk mengetahui tujuan nutrisi sebagai terapi.
6. Untuk mengetahui contoh kasus terapi nutrisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk


membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah proses mengambil makanan darinya untuk pertumbuhan dan
perbaikan dan digunakan untuk mempertahankan kesehatan ( Barbara R. Hegner ).
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Terapi berasal dari bahasa inggris yang asal katanya adalah Therapy yang artinya
pengobatan. Sedangkan menurut bahasa arab, terapi sepadan dengan syafaa-syafii-
syafiian yang berarti pengobatan-mengobati-menyembuhkan. Kemudian menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia terapi berarti usaha untuk memulihkan kesehatan
orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit.
Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi. Dengan kata lain dapat diartikan terapi nutrisi adalah
sebuah program terapi yang dirancang dengan menggunakan makanan berkualitas
tinggi yang memiliki kandungan lengkap semua nutrisi yang diperlukan tubuh, bebas
zat toksin, yang mampu diserap tubuh sampai ke tingkat sel, sehingga tubuh
memiliki sel-sel yang sehat dan kuat.

B. Jenis-Jenis Nutrisi Sebagai Terapi

Terdapat tiga pilihan dalam pemberian nutrisi diet oral, nutrisi enteral dan nutrisi
parenteral.
1. Feeding oral /Diet Oral
Feeding oral atau pemberian makan melalui oral adalah memasukan sejumlah
nutrisi melalui mulut. Beberapa klien perlu diberikan ekstra motivasi agar mau
memakan makanan mereka. Bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi secara

3
optimal, namun klien juga akan mendapatkan manfaat kepuasan fisik dan
psikologis yang bisa didapatkan melalui nutrisi yang adekuat.
Dalam pemberian makanan melalui mulut/oral ini, perawat harus
memperhatikan beberapa hal, seperti makanan apa yang disukai klien, apakah
suapan terlalu banyak, apakah waktu pemberian makanan terlalu cepat, dan lain
sebagainya, sehingga nutrisi yang diasup oleh klien pun akan adekuat.

2. Pemberian makan perselang (Enteral)


Bila pasien tidak dapat memenuhi kecukupan nutrisi secara oral maka perlu
dilakukan pemberian nutrisi dengan cara lain. Pemberian makan lewat sonde
yang juga disebut nutrisi enteral atau pemberian makan dengan selang perlu
dilakukan.
Nutrisi enteral meliputi pemberian nutrisi lewat sonde dan memerlukan saluran
gastrointestinal yang masih berfungsi dengan usus halus dan masih berfungsi
sepanjang sedikitnya 30 cm dan katup ileosekal yang utuh(skipper et al, 1993).
Sumber-sumber nutrisi berkisar mulai dari makanan yang diblender hingga
formula komersial.
Nutrisi enteral diindikasikan pada pasien yang tidak dapat makan yang
disebabkan oleh obstruksi mekanik atau anoreksia yang lama, tidak dapat makan
secara oral karena efek samping terapi misalnya odynophagia, mukositis,
asofagitis, dan lain-lainnya. Pemberian formula yang diberikan harus
mempertimbangkan fungsi saluran cerna, penyakit yang mmendasari serta status
metabolism. Pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan secara bolus, intermiten,
atau kontinyu. Nutrisi enteral berguna untuk menormalkan fungsi usus, lebih
murah, kurang invasif dan kurang beresiko dibandingkan nutrisi perenteral.

3. Nutrisi Parenteral
Pemberian nutrisi parenteral (NP) adalah merupakan bentuk dukungan nutrisi
yang khusus yaitu pemberian nutrien melalui intravena. Walaupun NP dapat
mencegah malnutrisi secara efektif pada klien yang tidak dapat makan melalui
rute enteral.
Larutan NP disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi yang spesifik dan larutan yang
khas meliputi dektrosa 12%-25% asam amino, 3%-6% dan memiliki tambahan
emulsi lemak.
4
Nutrisi parenteral juga diperlukan untuk pasien yang saluran cernanya tidak
dapat mentolerir makanan akibat mual, muntah yang hebat dan malapsorbsi.
Pada pasien yang mendapat nutrisi parenteral perlu dimonitor dengan baik untuk
meminimalkan komplikasi yang terjadi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
antara lain: kelebihan cairan, hiperglikemia, gangguan keseimbangan elektrolit
dan juga terjadinya infeksi.

C. Tipe Pasien Yang Memerlukan Dukungan Nutrisi Sebagai Terapi.


Tipe-tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi adalah sebagai berikut;
1) Pasien-pasien pra-bedah yang akibat penyakitnya mengalami kekurangan gizi,
pasien-pasien ini mencangkup pasien yang akan menjalani operasi traktus
gastrointestinalis, khususnya pada oesofagus dan lambung.
2) Pasien-pasien pasca-bedah yang mengalami komplikasi sehingga untuk
sementara waktu setelah operasi tidak dapat makan – misalnya pasien-pasien
ileus.
3) Para penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, seperti penyakit infeksi
atau fistula pada usus yang memerlukan istirahat usus.
4) Pasien-pasien yang mengalami sepsis, luka bakar atau trauma berat sehingga
memerlukan perawatan di unit perawatan intensif.
5) Pasien-pasien yang menderita gangguan neurologis seperti pasien stroke, atau
pasien yang baru menjalani operasi saraf dan mengalami gangguan tingkat
kesadarannya.
6) Pasien-pasien kanker yang tidak dapat makan dan mengalami penurunan selera
makan akibat tindakan radioterapi ataupun pemberian obat-obat sitotoksik.
Pasien-pasien di atas dapat diberi makan melalui dua cara, yaitu: nutrisi enteral dan
nutrisi parenteral

D. Tujuan Nutrisi Sebagai Terapi


Bertujuan untuk sebagai berikut;
a) Memperoleh nutrisi yang optimal.
b) Memberikan kepuasaan fisik dan psikologis yang dihubungkan dengan makan.
c) Meningkatkan berat badan.
d) Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitas harian secara
mandiri.
5
E. Contoh Kasus
Contoh-contoh kasus yang mendapatkan nutrisi enteral dan parenteral:
1. Kasus Parenteral
Seorang laki-laki umur 30 tahun menderita pankreatis disertai ileus paralitik. Tinggi
badan 160 cm dengan taksiran gizi sedang. Suhu 38° C. turgor kurang, amylase dan
lipase meningkat.
Perumusan masalah dan diagnosis
- Dehidrasi
- Ileus paralitik
- Pancreatitis akut
Rancangan kubutuhan terapi holistic rehidrasi
- Puasa total
- Nutrisi parenteral total
- Antibiotic kalsium
Komunikasi dan edukasi pada pasien dan keluarganya
Rencana nutrisi
a. Menentukan BB ideal bila tidak dapat ditimbang
Berat badan ideal = ( 160-100 ) – 10% ( 160-100 ) x 1kg = 50 Kg
b. Beberapa jam pertama
- Rehidrasi NaCL 0,9%
- Dekstrosa 10% atau 5%
Diberikan dengan three way setelah rehidrasi
Kalori = 40Kkal x 50 = 2000 Kkal
Karbohidrat = 70% total kalori = 1400 Kkal
Lipid 30% total kalori = 600 Kkal
Asam amino 1gr/kg BB = 50 g
Cairan = 2,5 liter
Natrium = 100 mEq
Kalium = 40 mEq
Pelaksanaan; Kebutuhan tersebut dapat dicapai melalui vena perifer sebagai berikut.
Dapat dilaksanakan dengan vena perifer melalui system three way atau dengan 2
jalur infuse.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi. Terdapat tiga pilihan dalam pemberian nutrisi diet
oral, nutrisi enteral dan nutrisi parenteral. Tipe-tipe pasien yang memerlukan
dukungan nutrisi sebagai terapi yaitu, pasien pra-bedah, pasien pasca-bedah, pasien
penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, pasien yang mengalami sepsis,
luka bakar atau trauma berat, pasien yang menderita gangguan neurologis seperti
pasien stroke, dan pasien kanker. Dan, nutrisi sebagai terapi memiliki beberapa
tujuan, salah satunya adalah, Memberikan kepuasaan fisik dan psikologis yang
dihubungkan dengan makan.

B. Saran

Diharapkan agar membiasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat, serta selalu
memeriksa kesehatan seraca berkala dan selalu mengkonsumsi makananan dengan
gizi seimbang.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://syofeb.blogspot.com/2017/09/nutrisi-sebagai-terapi.html

Anda mungkin juga menyukai