Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI, ASAM URAT, DAN KOLESTROL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

1. SIGIT L. DJAIN, S.KEP


2. TIARA NURBAITI NUSA, S.KEP
3. RIAN ARBI, S.KEP
4. HARTATI POLUBUHU, S.KEP
5. HARDIANTI, S.KEP

PRODI STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi, Asam Urat dan Kolestrol
Sasaran : Masyarakat Desa Mongolato
Hari/Tanggal : Rabu,16 November 2022
Pukul : 13:00 Wita - Selesai
Tempat : Dusun 1 Desa Mongolato
Pemateri : Mahasiswa Ners XIV

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar Masyarakat
mengetahui tentang Hipertensi, Asam Urat, dan Kolestrol

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, Masyarakat mengetahi

 Pengertian hipertensi, asam urat,dan kolestrol

 Penyebab hipertensi, asam urat dan kolestrol


 Klasifikasi hipertensi, asam urat dan kolestrol
 Tanda dan gejala hipertensi, asam urat dan kolestrol
 Komplikasi hipertensi, asam urat dan kolestrol
 Cara mengatasi dan mencegah hipertensi asam urat dan kolestrol
C. MATERI PENGAJARAN

 Pengertian hipertensi, asam urat,dan kolestrol

 Penyebab hipertensi, asam urat dan kolestrol


 Klasifikasi hipertensi, asam urat dan kolestrol
 Tanda dan gejala hipertensi, asam urat dan kolestrol
 Komplikasi hipertensi, asam urat dan kolestrol
 Cara mengatasi dan mencegah hipertensi asam urat dan kolestrol

D. MEDIA PENGAJARAN
 Materi Pengajaran
 Leaflet

E. METODE PENGAJARAN
 Ceramah
 Diskusi / tanya jawab

F. PENGORGANISASIAN

 Moderator :
 Penyuluh :
 Fasilitator :
 Observer :
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 5 menit  Salam perkenalan
 Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan

2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang : Materi pengajaran


 pengertian hipertensi,asam Leaflet
urat dan kolestrol
 penyebab hipertensi,asam
urat dan kolestrol
 klasifikasi hipertensi, asam
urat dan kolestrol
 komplikasi hipertensi,
asam urat,dan kolestrol
 cara mengatasi dan
mencegah hipertensi, asam
urat dan kolestrol
 membuka isi pertanyaan
pada warga

3. Penutup 5 menit  mengajukan pertanyaan


pada warga
 memberikan
reinforcemen positif atas
jawaban yang
diberikan
 menutup pembelajaran

dengan salam
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Pengertian hipertensi, asam urat,dan kolestrol

b. Penyebab hipertensi, asam urat dan kolestrol


c. Klasifikasi hipertensi, asam urat dan kolestrol
d. Tanda dan gejala hipertensi, asam urat dan kolestrol
e. Komplikasi hipertensi, asam urat dan kolestrol
f. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi asam urat dan kolestrol
MATERI HIPERTENSI

A. Pengertian

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan pada tekanan darah
yang memberi gejala akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke untuk otak, penyakit
jantung koroner untuk pembuluh darah jantung, dan hipertrofi ventrikel kanan untuk otot
jantung. (Candra, 2018). Hipertensi merupakan suatu keadaan medis yang cukup serius
dimana secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit hati, otak, ginjal, jantung, dan
penyakit lainnya. Hipertensi dapat terjadi apabila tekanan darah lebih besar dari dinding arteri
dan pembuluh darah itu sendiri (WHO, 2019).
Hipertensi merupakan keadaan umum dimana suplai aliran darah pada dinding arteri
lebih besar sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti jantung.
Hipertensi pada tahun pertama sangat jarang dijumpai dengan symptom, hal ini baru disadari
apabila terjadi dalam jangka waktu yang panjang dan terus menerus. Peningkatan hipertensi
secara tidak terkontrol akan menyebabkan masalah hati dan jantung yang cukup serius (Mayo
Clinic, 2018).
Ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah lebih dari 120/90mmHg
secara berulang dalam waktu pemeriksaan lebih dari dua kali dengan selang waktu 5 menit,
dapat dikatakan seseorang tersebut memiliki kemungkinan hipertensi
A. Penyebab Hipertensi
Penyebab Hipertensi antara lain :
 Penyakit saluran kemih
 Penyakit Endokrin
 Arteriosklerosi
 Merokok
 Minum-minuman alkohol
 Tekanan tinggi kolesterol
C. Klasifikasi

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK


mmHg mmHg
Optimal < 120 < 80

Normal <130 < 85

High Normal 130 – 139 85 – 89

Hipertensi

Derajat 1 140 – 159 90 – 99

Derajat 2 160 – 179 100 – 109

Derajat 3 > 180 > 110

D. Tanda Dan Gejala


a. Gelisah, kepala pusing
b. Gemeter, tremor
c. Sering marah – marah
d. Jantung berdebar – debar
e. Tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg
f. Keringat berlebihan
g. Gangguan penglihatan
h. Nafsu makan menurun
i. Sulit konsentrasi
j. Mudah tersinggung

E. Komplikasi
k. Stroke
l. Gagal jantung
m. Kerusakan gagal ginjal
n. Kerusakan jaringan otot
F. Cara Mengatasi dan Pencegahannya
Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
o. Makan – makanan yang bergizi
p. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
q. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
r. Menjaga berat badan agar tetap stabil
s. Menghindari minum – minuman keras
t. Menghindari merokok
u. Istirahat yang cukup
v. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta perbanyak surga
w. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang
dengan hipertensi dan mencegah hipertensi
MATERI ASAM URAT

A. Pengertian Asam Urat


Asam urat adalah suatu penyakit yang sering menyerang bagian
persendian terutama sendi jari kaki, jari tangan, tumit, dengkul, siku, dan
pergelangan tangan. Jangan dikira bahwa nyeri yang ditimbulkan asam urat
adalah nyeri biasa. Nyeri sendi yang diakibatkan asam urat sangatlah hebat dan
membuat bagian yang diserang tampak bengkak dan meradang.
Penyakit asam urat atau sering disebut Artritispirai (gout) merupakan
kelainan metabolic akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau
akibat super saturnasi asam urat di dalam cairan ekstra seluler. Asam urat
merupakan produk akhir dari metabolik purin. Penyakit asam urat ditandai
dengan serangan mendadak dan berulang yang terasa sangat nyeri. Penyakit ini
umumnya menyerang pria dari pada perempuan. Hal ini dikarenakan
perempuan memiliki hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam
urat melalui urin (Anonim, 2017; Mansjoer, 2004; Messwati, 2017).
B. Penyebab Asam Urat
Kelainan metabolik yang berhubungan dengan asam urat yaitu
hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit gout ini terjadi karena:

 Pembentukan asam urat yang berlebihan

a. Gout primer metabolik, disebabkan oleh sintesis langsung yang


bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam
urat berlebihan karena penyakit lain.

 Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal

c. Gout primer renal, terjadi karena adanya gangguan ekskresi asam


urat di tubuli distal ginjal yang sehat.

d. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal


 Perombakan dalam usus yang berkurang (Mansjoer, 2017
C. Penyebab Asam Urat
Kelainan metabolik yang berhubungan dengan asam urat yaitu
hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit gout ini terjadi karena:

 Pembentukan asam urat yang berlebihan

a. Gout primer metabolik, disebabkan oleh sintesis langsung yang


bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam
urat berlebihan karena penyakit lain.

 Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal

c. Gout primer renal, terjadi karena adanya gangguan ekskresi asam


urat di tubuli distal ginjal yang sehat.

d. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal


 Perombakan dalam usus yang berkurang (Mansjoer, 2017)

D. Gejala Asam Urat

a) Bagian persendian terasa nyeri, ngilu, bahkan tampak bengkak dan


meradang (berwarna kemerahan).
b) Persendian akan terasa nyeri pada malam hari atau pagi hari saat
bangun tidur.
c) Nyeri sendi berulang kali.
d) Bagian-bagian yang biasa diserang adalah sendi jari kaki, jari
tangan, tumit, dengkul, siku dan pergelangan tangan.
e) Nilai pemeriksaan Asam urat > 7 mg/dl.

E. Pantangan Bagi Penderita Asam Urat


1. Jeroan : usus, paru, otak, hati, babat, ginjal, dan limpa.
2. Makanan laut.
3. Makanan kaleng.
4. Daging-dagingan.
5. Telur, keju, es krim, atau kaldu.
6. Makanan bersantan, gorengan.
7. Kacang-kacangan : kacang tanah, emping, melinjo, tauge, kacang hijau, dan kacang
kedelai
8. Sayuran : bayam, kembang kol, buncis, kangkung, daun singkong.
9. Buah-buahan : Durian, alpukat, dan nanas.
F. Tips Bagi Penderita Asam Urat
1. Konsumsi makanan yang kaya akan kalium seperti pisang atau kentang.

2. Konsumsi makanan yang tinggi akan vitamin C seperti jeruk, stroberi, dan pepaya.

3. Konsumsi buah dan sayuran yang terbukti efektif untuk meredakan penyakit asam urat
seperti buah naga, labu kuning, belimbing wuluh, sawi putih, sawi hijau, tomat, dan
jahe.
MATERI KOLESTROL

1. Pengertian
Kolesterol adalah salah satu komponen dalam membentuk
lemak. Di dalam lemak terdapat berbagai macam komponen yaitu
seperti zat trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan juga
kolesterol. Secara umum, kolesterol berfungsi untuk membangun
dinding didalam sel (membran sel) dalam tubuh. Bukan hanya itu saja,
kolesterol juga berperan penting dalam memproduksi hormon seks,
vitamin D, serta berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan
otak (Mumpuni & Wulandari, 2018).
Menurut Stoppard (2018) kolesterol adalah suatu zat lemak
yang dibuat didalam hati dan lemak jenuh dalam makanan. Jika terlalu
tinggi kadar kolesterol dalam darah maka akan semakin meningkatkan
faktor resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Kolesterol sendiri
memiliki beberapa komponen, yang dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu
berdasarkan jenis dan kadar kolesterolnya.
2. Manifestasi Klinis
Kadar kolesterol yang tinggi biasanya tidak memunculkan gejala
apapun. Akan tetapi kadang-kadang jika kadar kolesterol sudah sangat
tinggi maka endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang
sering disebut juga sebagai xantoma di dalam tendon (urat daging) dan
di dalam kulit. Kadar trigliserida yang cukup tinggi (sampai dengan
800 mg/dl atau lebih) dapat menyebabkan pembesaran pada hati dan
limpa serta timbulnya gejala-gejala dari pakreatitis (misalnya nyeri
perut yang hebat) (Dewanti, 2010). Untuk memantau tanda dan gejala
yang muncul, maka diperlukan pengukuran kadar kolesterol agar dapat
mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Berikut ini gejala kolesterol
tinggi:
a. Rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang.
b. Pegal sampai ke pundak
c. Kaki bengkak
d. Mudah lelah
e. Mudah mengantuk
3. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol
Terdapat bebrapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol
dalam darah yaitu sebagai berikut:
a. Genetik
Genetik sangat berperan besar terhadap kolesteroltotal dan
lipoprotein, yakni sebesar 45-68%. Sementara itu, ras kulit hitam
mempunyai resiko memiliki kadar kolesterol total yang lebih
tinggi, sedangkan ras kulit putih mempunyai resiko memiliki
memiliki kadar trigliserid dan Very Low Density Lipoprotein
(VLDL) yang lebih tinggi (Pranata, 2013).
b. Usia dan Jenis Kelamin
Biasanya jumlah lemak dalam tubuh cenderung meningkat
dengan bertambahnya usia. Usia 40 tahun jumlah lemak sudah
berkisar 22% dan usia 50 tahun jumlah lemak kira-kira 24%.
Kondisi wanita jumlah lemak kira-kira 27% pada usia sekolah,
kemudian meningkat menjadi 32% pada usia 40 tahun dan jumlah
lemak kira-kira 34% pada usia 50 tahun. Semakin tua seseorang,
metabolism semakin melambat, sehingga kalori yang dibutuhkan
juga semakin sedikit (Waspadji, 2012).

c. Merokok
Saat menghisap rokok, nikotin yang terkandung dalam
rokok menyebabkan eksresi katekolamin dalam darah meningkat.
Peningkatan ini merangsang pemecahan trigliserida sehingga
meningkatkan kadar asam lemak dalam darah. Akibat
meningkatnya asam lemak dapat menyebabkan naiknnya kadar
kolesterol (Komalasari, 2009).
d. Alkohol
Alkoholisme menyebabkan akumulasi lemak di hati,
hiperlipidemia dan akhirnya sirosis. Beberapa penelitian
menunjukan adanya peningkatan kadar asam lemak bebas pada
tikus setelah pemberian dosis tunggal intoksikasi. Peningkatan
asam lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol (Hall, 2018).
e. Pola Makan
Kolesterol pada umumnya berasal dari lemak hewani
seperti daging kambing, meskipun tidak sedikit pula yang berasal
dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Telur juga
termasuk makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi.
Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol, seperti minyak kelapa, minyak
kelapa sawit dan mentega juga juga memiliki lemak jenuh yang
dapat meningkatkan kadar kolesterol (Yovina, 2012). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Restyani (2015) menyatakan
bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak
jenuhnya dapat meningkatkan kadar kolesterol total.
f. Kurang Aktifitas Fisik
Faktor pemicu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah yaitu kurangnya aktivitas fisik ataupun olahraga, hal
tersebut telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Tunggul, Rimbawan dan Nuri (2013) bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik terhadap kadar
kolesterol dalam darah dengan nilai p<0.05. Selain itu olahraga
dapat memperbaiki profil lipid darah yaitu dengan menurunkan
kadar kolesterol total, kolsterol Low Density Lipoprotein (LDL),
kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) dan trigliserida
(Soeharto, 2011). Beberapa penelitian menunjukan dengan
melakukan senam aerobik dan lari jogging yang memerlukan 6
kilo kalori permenit selama satu jam 3-4 kali perminggu dalam
kurun waktu 6 bulan dapat meningkatkan kolesterol HDL
mencapai 33,83%. Selain itu bahwa penurunan 0,5 kg lemak akan
terjadi peningkatan 1% klesterol HDL (Widoyo, 2010).
g. Kurang pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol, hal tersebut
dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Winda, Rooije &
Tinny (2016) bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kadar kolesterol seseorang dan mempengaruhi
tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam mengendalikan
kadar kolesterol.
h. Kepatuhan
Kepatuhan berpengaruh besar terhadap kadar kolesterol
dalam darah, hal tersebut telah dibuktikan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Din (2015) yang didapatkan hasil bahwa faktor-
faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
kolesterol yaitu seperti diet kaya lemak, kurangnya olahraga, stress
serta faktor ketidakpatuhan pasien dalam mengontrol
kolesterolnya. Dan hal tersebut didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Putri (2016) bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara kepatuhan diet dengan kadar kolesterol dalam
darah. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi kolesterol dalam
darah, yang mengalami suatu proses dalam tubuh manusia.

4. Cara Mengendalikan Kolesterol

 Gaya hidup
1) Olahraga
Salah satu olahraga yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan kadar kolesterol dalam darah yaitu dengan
melakukan senam, hal tersebut telah diteliti oleh Li Ping,
Damajanty, & Herlina (2013) bahwa aktivitas senam sangat
efektif dalam mengendalikan kadar kolesterol jika dilakukan
secara teratur. Penelitian tersebut didukung juga oleh Steven,
Christopher & Alfonso (2013) yang telah meneliti mengenai
senam terhadap kadar kolesterol dengan hasil bahwa pengaruh
pemberian latihan senam sangat baik diberikan untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah seseorang.
2) Tidak mengonsumsi alkohol
3) Melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti olahraga
4) Tidak merokok
Menghentikan merokok dapat meningkatkan konsentrasi
kolesterol HDL sebesar 5-10%.
5) Diet serat yang larut dalam air seperti kacang polong, sayuran,
buah, seperti jeruk, alpukat dan sereal mempunyai efek
hipokolesterolemik. Diet serat yang larut dalam air sebanyak
5-10 gram/hari dapat menurunkan kolesterol LDL sebesar 5%.
Anjuran diet serat yang larut dalam air untuk menurunkan
kolesterol LDL adalah 5-15 gram/hari
6) Rebusan daun salam
Salah satu tanaman yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi
penderita kolesterol adalah daun salam (Syzygium
polyanthum). Hal ini dikarenakan daun salam mengandung
beragam senyawa aktif seperti flavonoid yang mampu
mencegah oksidasi Low density Lipoprotein (LDL) dan
mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah.
Saponin dapatmencegah penyerapan lemak, meningkatkan
ekskresi dalam urin sehingga lemak tidak tertimbun.Efek
tersebut telah dibuktikan dalam penelitian pada tikus yang
dilakukan oleh Arief, Novriansyah, Budianto dan Harmaji
pada tikus putih jantan hiperlipidemia (Pramesti 2012).
7) Konsumsi buah-buahan seperti jeruk, alpukat
5. Komplikasi
Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat kadar
kolesterol yang tinggi:
a. Atherosklerosis
b. Penyakit jantung koroner
c. Penyakit serebrovaskular seperti stroke

6. Makanan yang dihindari


Menurut Kemenkes RI (2018), beberapa makanan yang perlu dihindari
bagi penderita kolesterol tinggi serta cara mengatur diit kolesterol
yaitu:
a. Jeroan (otak,hati,usus)
b. Sosis
c. Seafood (cumi)
d. Sarden kaleng

Anda mungkin juga menyukai