Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN VULVA HYGIENE

DI SUSUN OLEH :

HARDIANTI, S.KEP
C03121052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
EDUKASI PERAWATAN METODE KANGGURU

Pokok Bahasan : Persiapan persalinan


Sub Pokok Bahasa : Perawatan Vulva Hygiene
Sasaran : ibu hamil kehamilan pertama
Waktu : 60 menit
Hari / Tanggal :
Tempat :

A. Latar belakang
Masa nifas (puerpurium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra – hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 –
8 minggu. (Askeb Ibu Masa Nifas, 2011). Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak
lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan, dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan
ibu dan bayi. (Bennet dan Brown, 1999, P : 590)
Pada masa nifas, ibu akan mengalami perubahan perasaan, dimana keadaan ini
disebut Post Partum Blues. Post Partum Blues termasuk depresi ringan yang terjadi pada
ibu-ibu setelah melahirkan. Sekitar 70% dari semua ibu yang melahirkan pernah
mengalami Post Partum Blues (The NFC Foundation, 2000).
Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis. Diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan, dan 50 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Prawirohardjo,
2006 : 122).
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, sectio caesarea)
harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua
kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
Agar proses vulva hygiene dapat dilakukan oleh ibu nifas saat kembali kerumah,
karena itu penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan dengan judul “Persiapan
Persalinan”.

B. Tujuan Intruksi Umum


Setelah dilakuakan penyuluhan kesehatan selama 30menit, klien dapat mengetahui
bagaimana cara menjaga kebersihan vulva sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi.
C. Tujuan Intruksi Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30, menit diharapkan klien dapat
mengetahui dan mendemonstrasikan tentang :
a. Pengertian vulva hygiene
b. Tujuan kebersihan vulva
c. Cara membersihkan vulva dan sekitarnya
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kebersihan vulva
e. Akibat tidak menjaga kebersihan diri khususnya daerah vulva
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Vulva hygiene.
2. Tujuan kebersihan vulva.
3. Cara membersihkan vulva dan sekitarnya.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kebersihan vulva.
5. Akibat tidak menjagakebersihan diri khususnya daerah vulva.
E. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Survey karakter dan lokasi sasaran
b. Menyiapkan alat dan bahan
2. Pelaksanaan
No. Kegiatan Waktu Kegiatan
Penyuluh Audiens
1. Pembukaan 7 menit Moderator membuka acara Menjawab salam dan
dan memberi salam. mendengarkan.

Perkenalan. Mendengarkan dan


memperhatikan.
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.

Sampaikan tata tertib dan Mendengarkan dan


waktu. memperhatikan.

2. Tahap 3 menit Menanyakan Memperhatikan dan


Appersepsi pengetahuan audiens menjawab pertanyaan.
tentang vulva hygiene
meliputi, pengertian,
tujuan kebersihan
vulva, cara
membersihkan vulva
dan sekitarnya, hal-hal
yang perlu
diperhatikan pada
kebersihan vulva dan
akibat tidak
menjagakebersihan
diri khususnya daerah
vulva.

Memberikan reinforsement Mendengarkan,


positif. menerima.

3. Tahap 40 menit Menjelaskan tentang : Mendengar dan


Informasi  Pengertian vulva memperhatikan.
(kegiatan hygiene.
Inti)  Tujuan vulva hygiene

Memberikan kesempatan Mengajukan


bertanya. pertanyaan.

Menjawab pertanyaan. Mendengar dan


memperhatikan.

Menjelaskan tentang : Mendengar dan


- Cara memperhatikan.
membersihkan
vulva dan
sekitarnya.
- Hal-hal yang perlu
diperhatikan pada
kebersihan vulva.
- Akibat tidak
menjagakebersihan
diri khususnya
daerah vulva.
4. Penutup 10 menit Penyaji mengajukan beberapa Menjawab
pertanyaan secara tertulis pertanyaan.
untuk mengevaluasi tingkat
pemahaman ibu hamil
tentang materi yang telah
diberikan.

Penyaji menyimpulkan Mendengar,


materi tentang persiapan menyimak.
persalinan.

Penyaji mengarahkan Mendengar,


tindakan lanjut. menyimak, menerima

Moderator menutup acara Membalas dengan


dan mengucapkan salam. salam.

F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
G. Media
1. Satuan acara penyuluhan
2. Banner
3. Leaflet

H. Evaluasi
1. Struktur
a. Ruang sangat kondusif untuk kegiatan
b. Perlatan memadai dan berfungsi
c. Media dan materi tersedia dan memadai
d. SDM Memadai
2. proses
a. ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
b. peran aktif audien
c. kesesuain peran dan fungsi dari penyuluhan
d. faktor pendukung dan penghambat kegiatan
3. hasil terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
a. Tes lisan
1).Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audien
tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.
2).Bila audien dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan maka
dikategorikan pengetahuan baik.
b. Tes tertulis
Penyuluh menyebarkan quesioner sebanyak 7 pertanyaan, jawaban benar ≥4
atau dengan nilai/score 57% penyuluhan dinyatakan berhasil.
MATERI
PERAWATAN VULVA HYGIENE

A. Pengertian
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita
yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di
tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, sectio caesarea) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
B. Tujuan
Tujuan dari Perawatan Vulva Hygiene
a. Untuk mencegah infeksi
b. Untuk penyembuhan luka jahitan perineum
c. Untuk kebersihan perineum, vulva juga memberikan rasa nyaman bagi klien.
C. Indikasi Vulva Hygiene
a. Pasien post partum
b. Pasien post partum dengan episiotomy
c. Dilakukan prosedur tersebut sehari minimak 2 kali/sesudah BAB Bila perlu
D. Malasah yang timbul jika tidak dilakukan Vulva Hygiene :
a. Gatal-gatal
b. Vagina terasa panas
c. Timbul jamur
d. Keluaran cairan dari vagina
e. Vagina berbau
f. Nyeri
g. Perasaan tidak nyaman
E. Penyakit yang timbul :
a. Vulvitis
Vulvitis adalah peradangan di vulva yang ditandai dengan rasa gatal dan perih di
area kemaluan wanita.
b. Kondidiasis
Kondidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh Candida spp. dan
merupakan salah satu infeksi jamur yang sering ditemukan menyerang manusia
(Yugo, 2011). Kandidiasis terjadi karena adanya pertumbuhan jamur secara
berlebihan yang dalam kondisi normal muncul dalam jumlah yang kecil
c. Vaginitis
Peradangan pada vagina yang dapat menghasilkan keputihan, gatal, dan nyeri.
d. Vagianosis Bakterialis
Vagianosis Bakterialis adalah Pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina.

F. Prosedur Tindakan Perawatan Vulva Hygiene


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapakan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Kom berisi kapas salvon atau kapas sublimat
c. Perlak
d. Pispot
e. Waskol berisi air bersih
f. Pembalut
g. Bengkok
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Jaga privasi klien
6. Atur posisi litotomi
7. Pasang perlak dan pispot
8. Identifikasi kondisi vulva
9. Pasang sarung tangan
10. Guyur genetalia luar dengan air bersih
11. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
12. Bersihkan vulva mulai dari labia mayora kanan, labia mayora kiri, labia minora
kanan, labia minora kiri, vestibulum, prenium dengan arah dan klitoris ke anus
dengan kapas basah
13. Pasang pembalut dan celana dalam
14. Rapikan pasien dan alat yang di gunakan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Laukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
( pedoman standar prosedur Operasional keperawatan, edisi I)

G. Cara membersihkan daerah vulva dan sekitarnya

a. bersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih
dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar. Keringkan dengan handuk
setelah dibersihkan.
b. ganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan
ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
c. Posisikan pembalut pada posisi depan kebelakang, pastikan terpasang denganbenar
agar tidak tergeser.
d. Lepaskan pembalut dari posisi depan kebelakang agar tidak terjadi kontaminasi
kuman pada luka episiotomi.

e. cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya.
f. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, hindari menyentuh luka, cebok
dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Cebok dari arah depan ke belakang
agar tidak terjadi kontaminasi luka.
H. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Menjaga agar daerah kemaluan selalu bersih dan kering
b. Menghindari pemberian obat tradisional
c. Menghindari pemakaian air panas untuk berendam
d. Mencuci luka perineum dengan air dan sabun 3-4 kali sehari
I. Akibat tidak menjaga kebersihan diri, khusunya daerah vulva
a. Ibu Mudah Sakit
b. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
c. Bayi ibu sakit
d. Ibu kurang percaya diri
e. Ibu mengalami infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Barbara. 2009. IlmuKebidanan. Jakarta: Salemba Medika


Hamilton P. 2008.Dasar – DasarKeperawatanMaternitas. Edisi6.Jakarta : EGC.
Manuaba. 2010. PengantarObstetri. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. IlmuKandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai