Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERSONAL HYGIENE PADA IBU NIFAS

DISUSUN OLEH :
1. NI WAYAN MITA RISTANTA 1806091049
2. NI KADEK DEWI LESTARI 1806091052
3. NI PUTU DEA AGETTANIA 1806091062

PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Personal Hygiene pada ibu nifas


Sub pokok bahasan Cara perawatan diri pada ibu nifas
Sasaran Ibu nifas
Target Ibu nifas
Hari/tanggal Senin, 16 Maret 2020
Waktu 40 menit
Tempat Balai Desa Kutuh, Kintamani, Bangli
Penyuluh 1. Ni Kadek Dewi Lestari
2. Ni Wayan Mita Ristanta
3. Ni Putu Dea Agettania

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti proses penyuluhan, diharapkan ibu nifas paham dan
mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas
atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 42 hari atau 6 minggu.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan, diharapkan masyarakat mampu:
1. Mengetahui pengertian masa nifas.
2. Mengetahui pengertian personal hygiene.
3. Mampu menjelaskan kebutuhan personal hygiene pada ibu nifas.
4. Mampu menjelaskan tujuan melakukan personal hygiene.
5. Mampu menjelaskan akibat kurangnya melakukan personal hygiene.

C. MATERI PENYULUHAN
Adapun materi dari penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.
1. Pengertian masa nifas
2. Pengertian personal hygiene
3. Kebutuhan personal hygiene pada ibu nifas
4. Tujuan melakukan personal hygiene
5. Akibat kurangnya melakukan personal hygiene

D. METODE
Adapun metode yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.
1. Ceramah
2. Penayangan video
3. Demontrasi
4. Tanya jawab

E. MEDIA
Adapun media yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.
1. Leaflet
2. Poster
3. Power Point: LCD dan laptop
4. Alat peraga/ phantom kelamin perempuan

F. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan pada akhir pemberian materi dengan memberikan
pertanyaan secara lisan sebagai berikut.
1. Apa pengertian personal hygiene/perawatan diri?
2. Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri?
3. Sebutkan akibat jika ibu tidak melakukan perawatan diri?
4. Bagaimana cara menjaga kebersihan vulva dan sekitarnya pada ibu nifas?
5. Bagaimana tujuan melakukan personal hygiene?

G. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol/pembawa acara : Ni Wayan Mita Ristanta
2. Penyuluh/pengajar : Ni Kadek Dewi Lestari
3. Fasilitator : Ni Putu Dea Agettania
4. Observer : Ni Putu Dea Agettania

I. PROSES PELAKSANAAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Menyimak
2. Memperkenalkan diri 3. Memberi respon
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Melakukan kontrak waktu
5. Memberikan materi penyuluhan
yang akan di berikan
2 20 menit Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan dan
pengalaman ibu mengenai masa
nifas dan personal hygiene
2. Menyampaikan materi tentang:
a. Pengertian masa nifas
b. Pengertian personal hygiene
c. Kebutuhan personal hygiene
d. Tujuan melakukan personal
hygiene
e. Akibat kurangnya melakukan
perawatan diri
3. Penayangan video
3 10 menit Evaluasi: Menjawab pertanyaan
Mengajukan pertanyaan lisan dan yang diberikan
tertulis
4 5 menit Terminasi 1. Mendengarkan dan
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan aktif bersama
2. Mengucapkan terimakasih atas menyimpulkan hasil
peran serta ibu-ibu nifas penyuluhan
3. Mengucapkan salam penutup 2. Menjawab salam

J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggara penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Kutuh,
Kintamani, Bangli
2. Evaluasi proses
a. Sasaran atau peserta memperhatikan dan mendengarkan selama
penyuluhan berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
e. Tanya jawab berlangsung dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Penyuluhan berhasil karena sasaran mampu menjawab pertanyaan 80%
dengan benar

K. SUMBER
Purwoastuti, Endang dan Elizabeth Siwi Walyani. 2015. Asuhan Kebidanan
Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sulistyawati, ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas.
Yogyakarta: Andi Offset.

L. MATERI
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau peuperium adalah masa setelah partus selesai sampai
pulihnya alat-alat kandungan seperti sebelum hamil, lamanya masa nifas ini kira-
kira 6-8 minggu (Abidin, 2011).
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari (Saleha,
2009).
Jadi kesimpulannya, masa nifas adalah masa setelah lahirnya plasenta dan
kembalinya alat-alat kandungan seperti sebelum hamil berlangsung sekitar 6
minggu atau 42 hari.
2. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan diri
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2006).
Personal hygiene adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan mempengaruhi kesehatan dan psikis (Atutiningsih, 2006)
Jadi kesimpulannya, personal hygiene merupakan proses merawat diri sendiri
untuk memelihara kesehatan agar terlindungi terhadap infeksi dan penyakit.
3. Tujuan Melakukan Personal Hygiene Menurut Tarwoto (2006)
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Mencegah penyakit
e. Menciptakan keindahan
f. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu Nifas Menurut Tarwoto (2009)
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti
pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan selalu diingat bahwa membersihkan
perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan
untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan
pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.
b. Kebersihan Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,
lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c. Kebersihan Kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan ibu akan merasakan jumlah keringat
yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit
tetap kering.
d. Kebersihan Vulva dan Sekitarnya
Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air besar
atau kecil.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua
kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan
rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat
dilakukan dengan cara mencuci daerah genetalia dengan air dan sabun setiap kali
habis BAB/BAK yang dimulai dengan mencuci bagian depan baru kemudian
daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjurkan untuk mencuci tangan.
Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai
ibu bukan pembalut habis pakai kembali dapat dipakai kembali dengan dicuci,
dijemur dibah sinar matahari dan disetrika.

5. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene menurut


Suwiyoga (2006)
a. Ibu mudah sakit
b. Ibu terlihat kotor/kurang bersih
c. Bayi ibu sakit
d. Kurang percaya diri
e. Ibu mengalami infeksi

N. LEMBAR SOAL
1. Apa pengertian personal hygiene/perawatan diri?
Jawaban : personal hygiene merupakan proses merawat diri sendiri untuk
memelihara kesehatan agar terlindungi terhadap infeksi dan penyakit
2. Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri?
Jawaban : kebersihan pakaian, rambut, kulit, dan vulva
3. Sebutkan akibat jika ibu tidak melakukan perawatan diri?
Jawaban :
a. Ibu mudah sakit
b. Ibu terlihat kotor/kurang bersih
c. Bayi ibu sakit
d. Kurang percaya diri
e. Ibu mengalami infeksi
4. Bagaimana cara menjaga kebersihan vulva dan sekitarnya pada ibu nifas?
Jawaban :
a. Membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air
besar atau kecil
b. Mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari atau disetrika
c. Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
d. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun
5. Bagaimana tujuan melakukan personal hygiene?
Jawaban :
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Mencegah penyakit
e. Menciptakan keindahan
f. Meningkatkan rasa percaya diri

Anda mungkin juga menyukai