Anda di halaman 1dari 3

ALASAN TERKAIT TILIK

I. PERSIAPAN
B. Persiapan pasien
1) Memperkenalkan diri : memperkenalkan diri pada pasien penting untuk dilakukan, karna jika
pasien mengenal atau mengingat perawat tersebut maka bisa menjadi langkah awal untuk
perawat dan pasien tersebut lebih dekat sehingga mempermudah perawat dalam membina
hubungan saling percaya dengan pasien.
2) Menjelaskan tujuan : agar pasien tau apa sebab datangnya (bidan/perawat) kedalam ruangan
pasien lalu pasien akan memahami segala manfaat dan risiko serta tujuan pengobatan yang akan
diberikan (bidan/perawat).
3) Menjelaskan langkah/prosedur : agar pasien memiliki pemahaman/gambaran bagaimana
tindakan yang akan (bidan/perawat) berikan.

C. Persiapan Lingkungan
1) Menutup pintu
2) Memasang sampiran
Kedua hal tersebut bertujuan untuk menjaga privasi pasien supaya orang lain tidak mengetahui
keadaan pasien dan juga agar pasien merasa aman (merasa terjaga) saat di lakukan tindakan oleh
perawat.

II. TAHAP PELAKSANAAN


1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien. Alasanya yaitu agar pasien
mengetahui tentang tindakan tindakan yang akan kita berikan kepadanya serta agar pasien
mengetahui apa saja yang tujuan dari tindakan yang akan diberikan.
2. Pemasangan Perlak, Alasannya Yaitu agar pada saat pemberian cairan obat tidak berceceran
atau tidak sampai membasahi tempat tidur pasien.
3. Cuci tangan dan memakai sarung tangan yaitu Untuk menghindari penularan penyakit melalui
tangan. Untuk menjaga kebersihan diri (hygiene). Supaya tidak menjadi agen penularan bibit
penyakit kepada orang lain (mencegah terjadinya infeksi nosokomial).
4. Ambil obat dan masukan ke dalam spuit sesuai dengan dosis, kemudian letakkan dalam bak
injeksi. Alasanya untuk mengetahui berapa dosis yang akan kita berikan kepada pasien tersebut
agar nantinya tidak ada Kesalahan pada saat pemberian obat kepada pasien serta agar obat yang
telah di masukan di spuit tersebut tetep dalam keadaan yang higienis.
5. Tujuan dari pemeriksaan tempat yang akan dilakukan penyuntikan yaitu mencegah cedera dan
penyerapan obat yang tepat. Tempat otot yang besar dengan sedikit jaringan lemak adalah tempat
terbaik untuk infeksi intramuskular. Palpasi otot sebelum memberikan suntikan untuk
memastikan otot mampu mendukung obat yang akan diberikan.
6. Desinfektan menggunakan kapas alkohol bertujuan untuk membersihkan permukaan kulit
sebelum tindakan injeksi atau pengaturan perawatan kesehatan untuk mencegah infeksi yang
mungkin disebabkan oleh tusukan jarum suntik.
7. Alasannya yaitu:
 Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara meminta klien untuk berbaring
telentang dengan lutut sedikit fleksi.
 Pada ventrogluteal dengan cara meminta klien miring, telengkup atau telentang dengan
lutut dan panggul pada sisi yang akan disuntik dalam keadaan fleksi : karena pada area
tersebut tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar.
 Pada dorsogluteal dengan meminta klen untuk telungkup dengan lutut diputar kearah
dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan diletakkan di
depantungkai bawah.
8. Cairan obat tersebut dimasukkan langsung kedalam otot yang memiliki banyak pembuluh
darah dan umumnya dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada
kemungkinan untuk menusuk saraf.

Area yang biasa dilakukan adalah bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas
(Deltoid). Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat dilepas secara berkala dalam bentuk
depot obat.

9. Alasan mengapa tahapan pemasukan jarum posisi tegak lurus untuk bertujuan agar
obat/cairan lebih cepat diserap atau diabsorbsi dikarenakan jaringan otot memiliki suplai darah
yang lebih besar daripada jaringan yang berada dibawah kulit serta jaringan otot dapat
menampung lebih banyak obat daripada jaringan subkutan.
10. Aspirasi sebelum melakukan injeksi merupakan hal yang selalu diajarkan untuk dilakukan
agar injeksi tidak masuk ke dalam pembuluh darah.
11. Membasahi kulit yang hendak disuntik dengan alkohol, maka kulit akan menjadi cukup
dingin untuk bisa mengurangi sensasi ‘panas’ yang dirasakan akibat suntikan tersebut. Dengan
kata lain, sakit yang kita rasakan saat disuntik akan sedikit berkurang. Lalu,
Pengolesan alkohol ini berguna untuk mencegah infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri yang
ada di kulit. Bakteri yang ada di kulit ini bisa saja massuk ke dalam tubuh kita melalui jarum
suntik yang menyentuh kulit lebih dulu dan membawa bakteri.
12. Melindungi diri dari berbagai macam infeksi dan penyakit berbahaya setelah adanya kontak
langsung dengan pasien. Serta sebagai bentuk pencegahan penyebaran bakteri dan virus ke orang
lain melalui tangan.
III. TAHAP AKHIR
1.Evaluasi Perasaan Pasien
Alasannya agar kita tau perasaan dari pasien, apakah ada ketidak nyamanan pasien saat
dilakukan tindakan atau sesudah dilakukan tindakan apakah pasien mengalami keluhan atau
tidak.
2.Lakukan Kontrak Waktu Untuk Pemeriksaan Selanjutnya
Alasannya: agar pasien tau tindakan/pemeriksaan selanjutnya yang akan dilakukan oleh
(bidan/perawat) setelah melakukan injeksi muskuler.
3.Dokumentasi Prosedur Dan Hasil Observasi :( tanggal, jam dan reaksi pasien)
Alasan: adanya dokumentasi sebagai tanda bukti bahwa perawat/bidan bener-bener melakukan
tindakan tersebut sesuai dengan SOP/prosedur tindakan yg ada dan sebagai tanda atau
pertanggung jawaban dari bidan/perawat setelah melakukan tindakan atau perawatan kepada ,
serta sebagai data dasar pasien untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

IV. SIKAP
1. Hati-hati
Alasannya: agar perawat/bidan yang melakukan ijeksi muskuler tidak ceroboh saat melakukan
tindakan.
2.Teliti
Alasannya : perawat/bidan saat mengambil tindakan dan mengambil obat agar tidak salah.
3. Kerjasama
Alasannya : dengan adanya kerjasama antar pasien dan perawat/bidan maka tindakan akan lebih
mudah.
4.komunikasi
Alasan: agar ada respon timpal balik antar pasien dan perawat/ bidan.

Anda mungkin juga menyukai