Disusun Oleh :
BERSALINA
B0218004
KATA PENGANTAR
Puji Dan SyukurSaya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
Judul ”MAKALAH ASUHAN KEPERAWATANLANSIA“.
Saya menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan sebagai umpan balik yang
positif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu
Keperawatan.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan kami berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
BERSALINA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR` ............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................
B. TUJUAN MASALAH .............................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI LANJUT USIA ......................................................................................
B. BATASAN LANJUT
USIA……………………………………………………………...
C. PENDEKATAN KEPERAWATAN LANJUT USIA ............................................
D. TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA ......................................
E. FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA.........................................
F. SIFAT KEPERAWATAN LANJUT
USIA……………………………………………….
G. FUNGSI PERAWAT GERONTIK……………………………………………..
H. PERAN PERAWAT GERONTIK………………………………………………
I. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA ......................................
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN .............................................................................
K. PERENCANAAN ...................................................................................................
L. IMPLEMENTASI ...................................................................................................
M. EVALUASI .............................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ......................................................................................................
B. SARAN ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan
kematian (Hutapea, 2005). Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994). Kondisi kesehatan fisik dan
mental pada orang lansia biasanya mulai menurun.Beberapa perubahan fisik yang
diasosiasikan dengan penuaan dapat terlihat jelas oleh seseorang pengamat biasa
meskipun mereka berdampak pada beberapa lansia lebih dari yang lain.
Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia hampir sekitar 250 juta dan komposisi
masyarakatnya juga sangat beragam. Dan Indonesia dikenal sebagai negara yang
memiliki komposisi masyarakat yang disebut “TripleBurden”, dimana jumlah kelahiran
bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia yang terus
meningkat. Seiring meningkatnya jumlah lansia, berbagai macam gangguan kesehatan
juga dapat dialami para lansia. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan kesehatan yang
mampu mengatasi permasalahn lansia, diantaranya dengan tindakan keperawatan.
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan sosial
serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan pada
upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan yang optimal
bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktis Keperawatan gerontik adalah dengan
menggunakan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan,
implementasi dan evaluasi).
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah keperawatan gerontik.
2. Untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan dasar bagi lansia.
3. Untuk mengetahui pendekatan keperawatan lansia.
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan pada lansia.
C. MANFAAT PENULISAN
diharapkan Mahasiswa di Jurusan Keperawatan mendapat informasi tentang
landasan teori asuhan keperawatan pada lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI LANJUT USIA
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlahsuatupenyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkanperubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalammenghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam
Undang-Undang No13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan
pembangunan nasional yangbertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, telah menghasilkan
kondisi sosial masyarakat yang makin membaik danusia harapan hidup makin
meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah. Banyakdiantara lanjut
usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam
kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjutusia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai
keagamaan dan budaya bangsa. MenuaMenua atau menjadi tua adalah suatu
keadaaan yang terjadi di dalam kehidupanmanusia. Proses menua merupakan
proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatuwaktu tertentu, tetapi dimulai
sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan prosesalamiah yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dantua (Nugroho,
2006).
B. BATASAN LANSIA
a. WHO (1999) menjelaskan batasan lansia adalah sebagai berikut :
1) Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
2) Usia tua (old) :75-90 tahun, dan
3) Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
Pemeriksaan fisik :
a. Pemeriksanaan di lakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
untuk mengetahui perubahan sistem tubuh.
b. Pendekatan yang di gunakan dalam pemeriksanaanfisik,yaitu : Headto toe dan
Sistem tubuh
Psikologis
a. Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
b. Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak.
c. Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan.
d. Bagaimana mengatasi stress yang di alami.
e. Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.
f. Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.
g. Apakah harapan pada saat ini dan akan datang.
h. Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alam
perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaikan masalah.
Sosial ekonomi
a. Darimana sumber keuangan lanjut usia
b. Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang.
c. Dengan siapa dia tinggal.
d. Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia.
e. Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya.
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
g. Siapa saja yang bisa mengunjungi.
h. Seberapa besar ketergantungannya.
i. Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya dengan fasilitas yang
ada
Spiritual
a. Apakah secara teratur malakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya.
b. Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan, misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir
miskin.
c. Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan
berdoa.
d. Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal.
J. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seeorang, keluarga, atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual dan
potensial ( NANDA,1990 ), Diaognose keperawatan memberikan dasar pemilihan
intervensi yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnose keperawatan
adalah bagaimana diagnose keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah.
Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang
membutuhkan asuhan keperawatan. Disamping itu, dengan menentukan atau menyelidiki
etiologi masalah, akan dapat dijumpai factor yang menjadi kendala atau penyebab.
Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada.
Dokumentasi keperawatan merupakan catatan tentang penilaian klinis dari respons
individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
baik actual maupun potensial.Untuk memudahkan dalam mendokumentasikan proses
keperawatan, harus diketahui beberapa tipe diagnose keperawatan. Tipe diagnose
keperawatan meliputi tipe actual, risiko, kemungkinan, sehat dan sejahtera, dan
sindroma.
Dari hasil pengkajian dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa
keperawatan yang mungkin timbul pada lansia. Beberapa masalah keperawatan yang
umum ditemukan pada lansia antara lain:
1. Fisik / Biologi
a. Gangguan nutrisi : kurang / berlebihan dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan pemasukan yang tidak adekuat.
b. Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan sehubungan dengan
hambatan penerimaan dan pengiriman rangsangan.
c. Kurangnya perawatan diri sehubungan dengan penurunan minat dalam
merawat diri.
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri.
e. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penyempitan jalan nafas atau
adanya sekret pada jalan nafas.
2. Psikososial
a. Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga.
b. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu.
c. Depresi berhubungan dengan isolasi sosial.
d. Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak.
e. Coping tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengemukakan
pendapat secara tepat.
f. Cemas berhubungan dengan sumber keuangan yang terbatas.
3. Spiritual
a. Reaksi berkabung / berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan.
b. Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan
menghadapi kematian.
c. Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami.
d. Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan
ibadah secara tepat
K. Perencanaan
Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
a. Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan.
b. Bekerja sama dengan profesi kesehatan lainnya.
1. Tentukan prioritas :
a. Klien mungkin puas dengan situasi demikian.
b. Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksakan.
c. Keamanan atau rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan.
d. Cegah timbulnya masalah-masalah.
e. Sediakan klien cukup waktu untuk mendapat input atau pemasukan.
f. Tulis semua rencana dan jadwal
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan tujuan agar
lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang melakukan perawatan di
rumah maupun dipanti dapat membantu lansia, sehingga dapat berfungsi seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak
tergantung pada orang lain.
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
antara lain :
a. kebutuhan nutrisi.
b. Meningkatnya keamanan dan keselamatan.
c. Memelihara kebersihan diri.
d. Memelihara keseimbangan istirahat / tidur.
e. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif.
L. Implementasi
Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lansia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Berbicara dengan lembut dan sopan.
2. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilakukan
berulan kali, jika perlu dengan gambar.
3. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.
M. Evaluasi
Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi / dinilai baik verbal maupun non
verbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga mampu melakukan apa yang
telah dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia dimaksudkan untuk memberikan
bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia
secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti
Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat.Dalam keperawatan lanjut
usia diperlukan pendekatan baik fisik, psikis, social maupun spiritual. Keperawatan
lanjut usia berfokus pada peningkatan kesehatan (helthpromotion), pencegahan
penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi mental, dan mengatasi gangguan
kesehatan yang umum.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa/i
keperawatan, hendaknya dapat menguasai konsep asuhan keperawatan lansia dan
memberikan asuhan keperawatan lansia dengan benar dan tepat. Makalah yang saya
buat ini belum sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran dari Dosen
pembimbing maupun dari teman teman untuk perbaikan makalah saya selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, D., & Martini, S. (2018). Hubungan Karakteristik dan Obesitas Sentral
dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6
Nomor 1.
Baradero, M., Dayrit, M. W., & Siswandi, Y. (2013). Seri Asuhan Keperawatan:
Klien Gangguan Kardiovaskular. Jakarta: EGC.
Buss, J. S., &Labus, D. (2013). Buku Saku Patofisiologi Menjadi Sngat Mudah.
Dalam H. Hartanto. Jakarta: EGC.
RESUME
Asalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh Saya BERSALINA salah seorang
mahasiswi Universitas Sulawesi Barat prodi S1 keperawatan mendapat tugas mata kuliah
keperawatan Gerontik untuk melakukan interaksi dengan lansia.
Tepat hari ini 20 September 2020, saya melakukan interaksi dengan salah satu lansia yang
rumahnya sekitar sepuluh meter dari rumah saya. Beliau bernama nyonyaLR. Nyonya LR
sudah berusia 75 tahun, tinggal bersama dengan salah satu cucu dari anak ke 4. Anak Ny. LR
13 orang dan semuanya sudah berkeluarga. Ny. LR mengatakan suaminya sudah meninggal
10 tahun yang lalu. Ny. LR sangat ramah, rumah bersih dan terawat, masih kuat beraktivitas.
Ny. LR mengatakan, penglihatannya sudah mulai kabur/rabun jauh sekitar 10 tahun lalu tepat
saat suaminya meninggal, mungkin karena Ny. LR mengalami duka sehingga berdampak
pada Matanya yg saat itu masih sangat bagus penglihatannya. Setelah saya tanyakan soal
pendengaran, Ny. LR mengatakan pendengaran telinga sebelah kanan baik dan sebelah kiri
samar-samar. Ny. LR masih kuat melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, mencuci piring, membersihkan halaman, dan aktivitas ringan lainnya. Ny. LR
setelah di periksa Td = 125/80, dan mengatakan By.LR tidak merasakan pusing sedikit pun
atau beliau merasa nyaman dan sehat. Saya juga menganjurkan Ny. LR untuk memeriksakan
telinganya, dan matanya , namun My. LR menolak dengan alasan sudah berumur dan tidak
ada gunanya lagi untuk memeriksakan telinga dan matanya. Saya pun memberikan sedikit
penjelasan mengenai Lansia yang mempengaruhi pendengaran serta mata Rabun. Beliau
mendengar dengan sangat baik. Akhir pertemuan saya, mengucapkan terimakasih atas waktu
yang baik, dan beliau tersenyum rama. Sekian Wassalamu’alaikumwwb.
Dokumentasi: