a. Audit struktur, yaitu penataan ruang yang cukup bagus agar klien bisa beraktivitas bagi yang bisa beraktivitas agar tidak terjadi dekubitus. Penyediaan alat alat yang bisa memicu terjadinya dekubitus seperti kasur yang empuk bantal yang empuk yang tidak keras (Kasur dan bantal anti dekubitus). Sediakan krim pelembab dan pelindung kulit. b. Audit proses dimana lakukan observasi langsung terkait kasus dekubitus yang sering terjadi pada pasien, dengan: -memeriksa hasil suatu kegiatan seperti dokumentasi pasien dekubitus (audit retrospektif) - melakukan observasi langsung seperti observasi perawat pelaksana yang menangani pasien dekubitus (audit concurrent) - melakukan kerja sama antar tim dalam pemantauan kemajuan layanan pada pasien dekubitus dengan memberi penilaian terhadap proses asuhan keperawatan yang di jalankan (audit peer review) c. Audit hasil, dimana kita bisa melihat apakah dengan pelaksanaan audit ini berhasil atau tidak. 2. Indikator mutu a. Bed Occupancy Rate (BOR) : Persentase pemakaian tempat tidur Pada suatu satuan waktu tertentu.Memberikan gambaran tinggi Rendahnya tingkat pemanfaatan Dari tempat tidur rumah sakit idealnya 60 – 85%. b. Penyediaan krim pelembab dan pelindung kulit dengan persentase 40-50% c. Penataan ruang yang memadai dengan persentase 80-90%