Di Susun Oleh :
Tingkat : 2A
NIM : P1337420417077
No. Absen : 39
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Gerontikdalam Keperawatan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Teguh Wahyudi, MN selaku Dosen mata kuliah
keperawatan Gerontik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai materi mengenai gerontik. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HalamanJudul 1
Kata Pengantar 2
Daftar isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 5
C. TUJUAN 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. KESIMPULAN 17
B. SARAN 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir
dengan kematian (Hutapea, 2005). Menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994).
Kondisi kesehatan fisik dan mental pada orang lansia biasanya mulai
menurun. Beberapa perubahan fisik yang diasosiasikan dengan penuaan dapat terlihat
jelas oleh seseorang pengamat biasa meskipun mereka berdampak pada beberapa
lansia lebih dari yang lain.
Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia hampir sekitar 250 juta dan komposisi
masyarakatnya juga sangat beragam. Dan Indonesia dikenal sebagai negara yang
memiliki komposisi masyarakat yang disebut “Triple Burden”, dimana jumlah
kelahiran bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah
lansia yang terus meningkat. Seiring meningkatnya jumlah lansia, berbagai macam
gangguan kesehatan juga dapat dialami para lansia. Oleh karena itu dibutuhkan
pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi permasalahn lansia, diantaranya dengan
tindakan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari lansia?
2. B agaimana pendekatan fisik pada keperawatan lanjut usia?
3. Apa tujuan asuhan keperawatan pada lansia?
4. Apa saja fokus asuhan keperawatan pada lansia?
5. Bagaiman konsep asuhan keprawatan pada lanjut usia?
4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari lansia
2. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan fisik pada keperawatan lanjut usia
3. Untuk mengetahui apa tujuan asuhan keperawatan pada lansia
4. Untuk mengetahui apa saja fokus asuhan keperawatan pada lansia
5. Untuk mengetahui bagaimana konsep asuhan keperawatan pada lanjut usia
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun,
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai
sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2000).
Menurut WHO, batasan lansia meliputi:
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari masih mampu
melakukan sendiri.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan
klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan dengan
keberhasilan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya.
6
Disamping kemunduran kondisi fisik ,proses penuaan dapat mempengaruhi ketahanan
tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar.Untuk klien lanjut usia yang
masih aktif dapat diberikan bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi ,kebersian
kulit dan badan ,kebersihan rambut dan kuku kebersihan tempat tidur serta posisi
tidurnya ,hal makanan, cara minum obat dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi
atau sebaliknya . Hal in penting meskipun tidak selalu dikeluhkan dan dikemukakan
atau gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia
dihadapan pada dokterdalam keadaan gawat yang mmerlukantindakan darurat dan
intensif , misalnya gangguan serebroveskular mendadak ,trauma ,intoksikasi dan
kejang –kejang . Untuk itu perlu pengamatan secermat mungkin.
Seorang perawat harus mampu memotivasi klien lanjut usia agar mau
menerima makanan yang disajikan . Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat
menyebabkan hilangnya nafsu makan. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan
menghidangkan makanan agak lunak atau memakai gigi palsu . Waktu makan
teratur,menu bervariasi dan bergizi ,makanan yang serasi ,dan suasana yang
menyenangkan dapat menambah selera makan .Bila ada penyakit tertentu ,perawat
harus menatur makanan mereka sesuai dengan diet yang dianjurkan.
7
bila memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk, pilek, dsb. Perawat perlu memberikan
penjelasan dan penyuluhan kesehatan, Perawat harus mendekatkan diri dengan klien
lanjut usia membimbing dengan sabar dan ramah. Sentuhan (misalnya genggaman
tangan) terkadang sangat berarti buat mereka.
2. Pendekatan psikis
Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih
sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu
perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh, membiarkan
mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.
Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap
kesehatan, perawat bisa melakukannya secara perlahan –lahan dan bertahap, perawat
harus dapat mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehinga seluruh
pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di
masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia.
3. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi pendekatan
social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya
adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat
diatasi dengan berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan
8
demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka
maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi lanjut usia di Panti Werda.
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan sakit atau mendeteksi
kematian.
Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang menghadapi
kematian, Dr. Tony setyobudi mengemukakan bahwa maut sering kali menggugah
rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh berbagai macam factor, seperti
ketidakpastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan kegelisahan
kumpul lagi dengan kelurga dan lingkungan sekitarnya. Dalam menghadapi kematian
setiap klien lanjut usia akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari
kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup ini. Adapun kegelisahan yang timbul
diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus dapat meyakinkan lanjut usia
bahwa kalaupun kelurga tadi di tinggalkan , masih ada orang lain yang mengurus
mereka. Sedangkan rasa bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia.
Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan seseorang
merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran seorang iman
sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia.
Dengan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap
fisik saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia
melalui agama mereka.
9
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah
lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.
3. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau
semangathidup klien lanjut usia (Life Support ).
4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit / mengalami
gangguan tertentu ( kronis maupun akut ).
5. Merangsang para petugas kesehatan ( dokter, perawat )untuk dapat mengenal
dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu
kelainan tertent.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang
menderita suatu penyakit / gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan
yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (Memelihara kemandirian secara
maksimal ).
Selain itu ,asuhan keperawatan dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang
umum terjadi pada lansia sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif
masalah yang terjadi pada lansia ,antara lain :
10
meliputi pengkajian ,diagnosa keperawatan ,perencenaan (intervensi
keperawatan ),pelaksanaan (implementasi) , dan evaluasi keperawatan.
1) Fisik
Wawancara :
h) Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum
obat.
11
Pemeriksaan fisik :
2) Psikologis
h) Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alam
perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaikan masalah.
3) Sosial ekonomi
f) Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
12
g) Siapa saja yang bisa mengunjungi.
i) Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya dengan fasilitas yang ada
4) Spiritual
b) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan,
misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskin.
2. Diagnosa Keperawatan
13
Dari hasil pengkajian dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau
diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia. Beberapa masalah
keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain:
a. Fisik / Biologi
b. Psikososial
c. Spiritual
14
2) Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan
menghadapi kematian.
3. Perencanaan
c. Tentukan prioritas :
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan tujuan
agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang melakukan
perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia, sehingga dapat berfungsi
seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial
dengan tidak tergantung pada orang lain.
15
c. Memelihara kebersihan diri.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi / dinilai baik verbal maupun
non verbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga mampu melakukan
apa yang telah dianjurkan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam keperawatan lanjut usia diperlukan pendekatan baik fisik, psikis, social
maupun spiritual. Keperawatan lanjut usia berfokus pada peningkatan kesehatan (helth
promotion), pencegahan penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi mental, dan
mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kelompok sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa/i
keperawatan, hendaknya dapat menguasai konsep asuhan keperawatan lansia dan
memberikan asuhan keperawatan lansia dengan benar dan tepat sehingga dapat sesuai
dengan evaluasi yang diharapkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahlistavanny.blogspot.com/2017/08/makalah-gerontik-landasan-teori-
askep.html?m=1
http://narsistikes.blogspot.com/2012/12/makalah-ilmu-keperawatan-dasar-ii.html?
m=1
https://www.slideshare.net/mobile/subjay/konsep-keperawatan-kesehatan-lanjut-usia
https://www.scribd.com/283117401/Konsep-Askep-Lansia
18