Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

MENGIDENTIFIKASI KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh Kelompok:
Inayah Ramdhayani (18089014028)
Ni Kadek Indra Wahyuni (18089014029)
Putu Krisnanda Ariani (18089014030)
Ni Kadek Maitri Dharmiyani (18089014032)
Ida Ayu Mas Santi Komala Dewi (18089014034)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah sederhana ini yang berjudul “Mengidentifikasi
Keperawatan Keluarga” Kami menyadari bahwa tidak ada gading yang tak
retak. Makalah yang kami susun ini tidak luput dari kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Singaraja, 8 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................i


KATA PENGANTAR .............................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................1
1.3 Tujuan penulisan ...........................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan .........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................4
2.1 Pengertian Pengkajian Keluarga ..................................................4
2.2 Pendekatan dan Strategi Pengkajian ...........................................4
2.3 Macam Sumber Data Pengkajian .................................................6
2.4 Jenis Data Pengkajian .................................................................. 6
2.5 Pengertian Diagnosa Keluarga ..................................................... 7
2.6 Rumusan Diagnosa......................................................................7
2.7 Macam Diagnosa.........................................................................8
2.8 Pengertian Rencana Intervensi Keluarga ......................................10
2.9 Langkah Menyusun Rencana Intervensi ......................................11
2.10 Pendekatan dan Strategi Rencana Intervensi ............................... 12
2.11 Pengertian Implementasi Keluarga .............................................13
2.12 Langkah Implementasi .............................................................. 13
2.13 Pendekatan dan Strategi Implementasi........................................14
2.14 Pengertian Evaluasi Keluarga ..................................................... 15
2.15 Jenis Evaluasi .............................................................................16
2.16 Langkah Evaluasi ......................................................................16
2.17 Pendekatan dan Strategi Evaluasi ...............................................17
BAB III PENUTUP .................................................................................20
3.1 Kesimpulan ...................................................................................20
3.2 Saran ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga di Indonesia memiliki karakteristik yang unik. Keluarga
memiliki nilai dan norma yang dibangun berdasarkan budaya yang ada.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang akan ragam budaya sehingga
masing-masing keluarga memiliki nilai dan norma yang berbeda yang
diwujudkan dalam bentuk struktur dan fungsi keluarga. Karakteristik dalam
keluarga sangat berpengaruh terhadp pembentukan dan fungsi keluarga.
Perawat komunitas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga
di Indonesia memerlukan suatu bentuk kerangka.
Model keperawatan keluarga yang sesuai dengan kondisi masyarakat di
Indonesia Model keperawatan keluarga tersebut akan membantu perawat
komunitas dalam menggali setiap permasalahan yang dihadapi keluarga
dalam bentuk suatu keluarga yang sehat dan sejahtera sesuai dengan
perkembangan keluarga tersebut. Model yang dikembangkan menggunakan
teori model Neuman yang dipadukan dengan teori model Friedman dengan
pendekatan proses keperawatan. Model pengembangan ini memiliki lima
tahap sesuai dengan proses keperawatan yaitu (1) pengkajian keperawatan
keluarga dan anggota keluarga, (2) perumusan diagnose keperawatan
keluarga, (3) perencanaan keperawatan keluarga dengan penekanan pada
prevensi primer, sekunder dan tersier, (4) implementasi keperawatan
keluarga dan (5) evaluasi keperawatan keluarga. Kelima tahap proses
keperawatan tersebut saling mempengaruhi dan merupakan suatu proses
yang siklik serta saling mempengaruhi sehingga perawat keluarga sebaiknya
memahami model Friedman dan model Neuman serta proses keperawatan
yang disesuaikan dengan perkembangan keluarga yang dibina.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah Pengertian Pengkajian Keluarga?
1.2.2 Bagaimanakah Pendekatan dan Strategi Pengkajian?
1.2.3 Apakah Macam Sumber Data Pengkajian?

1
1.2.4 Apa Sajakah Jenis Data Pengkajian?
1.2.5 Apakah Pengertian Diagnosa Keluarga?
1.2.6 Bagaimanakah Rumusan Diagnosa?
1.2.7 Apakah Macam Diagnosa?
1.2.8 Apakah Pengertian Rencana Intervensi Keluarga?
1.2.9 Bagaimanakah Langkah Menyusun Rencana Intervensi?
1.2.10 Bagaimanakah Pendekatan dan Strategi Rencana Intervensi?
1.2.11 Apakah Pengertian Implementasi Keluarga?
1.2.12 Bagaimanakah Langkah Implementasi?
1.2.13 Bagaimanakah Pendekatan dan Strategi Implementasi?
1.2.14 Apakah Pengertian Evaluasi Keluarga?
1.2.15 Apakah Jenis Evaluasi?
1.2.16 Bagaimanakah Langkah Evaluasi?
1.2.17 Bagaimakah Pendekatan dan Strategi Evaluasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Pengkajian Keluarga
1.3.2 Untuk Mengetahui Pendekatan dan Strategi Pengkajian
1.3.3 Untuk Mengetahui Macam Sumber Data Pengkajian
1.3.4 Untuk Mengetahui Jenis Data Pengkajian
1.3.5 Untuk Mengetahui Pengertian Diagnosa Keluarga
1.3.6 Untuk Mengetahui Rumusan Diagnosa
1.3.7 Untuk Mengetahui Macam Diagnosa
1.3.8 Untuk Mengetahui Pengertian Rencana Intervensi Keluarga
1.3.9 Untuk Mengetahui Langkah Menyusun Rencana Intervensi
1.3.10 Untuk Mengetahui Pendekatan dan Strategi Rencana Intervensi
1.3.11 Untuk Mengetahui Pengertian Implementasi Keluarga
1.3.12 Untuk Mengetahui Langkah Implementasi
1.3.13 Untuk Mengetahui Pendekatan dan Strategi Implementasi
1.3.14 Untuk Mengetahui Pengertian Evaluasi Keluarga
1.3.15 Untuk Mengetahui Jenis Evaluasi
1.3.16 Untuk Mengetahui Langkah Evaluasi

2
1.3.17 Untuk Mengetahui Pendekatan dan Strategi Evaluasi

1.4 Manfaat Penulisan


Makalah ini bermanfaat agar para pembaca mengetahui tentang
mengidentifikasi keperawatan keluarga.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengkajian Keluarga


Pengkajian adalah langkah atau tahapan penting dalam proses
perawatan, mengingat pengkajian sebagai awal interaksi dengan keluarga
untuk mengidentifikasi data kesehatan seluruh anggota keluarga. Pengertian
pengkajian menurut Yura dan Walsh (1998) adalah tindakan pemantauan
secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan
maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah kesehatan. Pengkajian
merupakan suatu proses berkelanjutan, karena perawat akan mendapatkan
data tentang kondisi atau situasi klien sebelumnya dan saat ini, sehingga
informasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun perencanaan pada
tahap berikutnya.
Pengkajian keperawatan adalah suatu tindakan peninjauan situasi
manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan maksud menegaskan
situasi penyakit, diagnosa masalah klien, penetapan kekuatan, dan
kebutuhan promosi kesehatan klien.
Pengkajian keperawatan merupakan proses pengumpulan data.
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta
kebutuhan-kebutuhan keperawatan, dan kesehatan klien.
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses
keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang
masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya, data dasar tersebut
digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah
klien.
2.2 Pendekatan dan Strategi Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, perawat diharapkan selalu
menciptakan hubungan saling percaya agar tercipta komunikasi yang efektif
dimana terdapat saling keterbukaan satu sama lain. Hal ini diperlukan agar

4
keluarga lebih bebas mengemukakan data kesehatan dan masalah- masalah
keperawatan yang dialaminya. Dengan demikian perawat dapat benar-benar
memahami data dan masalah keperawatan yang dialami oleh keluarga
untuk selanjutnya memberikan alternatif pemecahan masalah keperawatan
keluarga. Setelah data keperawatan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan
proses analisa data. Dalam kegiatan analisa data perawat harus dapat
mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh keluarga. Power
dan Dell Orto (1988) dalam Fiedman (2010) mengemukakan beberapa hal
yang yang menjadi kekuatan keluarga :
1. Ketrampilan Komunikasi:
 Kemampuan mendengar
 Kemampuan anggota keluarga berdiskusi tentang masalah mereka,
2. Paradigma keluarga yang diungkapkan:
 Pengungkapan persepsi-persepsi tentang realita hidup yang sama
dalam keluarga
 Keinginan keluarga untuk memiliki harapan dan apresiasi bahwa
perubahan mungkin saja terjadi,
3. Dukungan dari dalam keluarga:
 Kemampuan memberikan penguatan satu sama lain
 Kemampuan anggota keluarga menciptakan suasana memiliki,
4. Kemampuan merawat diri:
 Kemampuan anggota keluarga bertanggung jawab terhadap masalah-
masalah kesehatan dan
 Kemampuan anggota keluarga menjaga kesehatan mereka sendiri,
5. Ketrampilan memecahkan masalah:
 Kemampuan anggota keluarga menggunakan negosiasi dalam
memecahkan persoalan dalam keluarga
 Kemampuan memusatkan perhatian pada kejadian-kejadian atau
kekecewaan sekarang, bukan pada kejadian-kejadian atau
kekecewaan yang lalu
 Anggota keluarga memiliki kapasitas untuk menggunakan
pengalaman-pengalaman setiap hari sebagai sumber.

5
2.3 Macam Sumber Data Pengkajian
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari
klien dan keluarga, yang dapat memberikan informasi yang lengkap
tentang masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari orang terdekat
dari klien (keluarga), seperti orang tua, Anda, atau pihak lain yang
mengerti kondisi klien selama sakit. Data sekunder dapat pula didapatkan
dari catatan-catatan keperawatan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
pihak lain. Secara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data kesehatan keluarga adalah berikut ini.
a. Klien dan keluarga.
b. Orang terdekat.
c. Catatan klien.
d. Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan).
e. Konsultasi.
f. Hasil pemeriksaan diagnostik.
g. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya.
h. Perawat lain.
i. Kepustakaan.

2.4 Jenis Data Pengkajian


Dalam pengkajian keperawatan terdapat jenis data yang dapat diperoleh
yaitu:
1. Data Subjektif
Data subjektif diperoleh dari hasil pengkajian terhadap pasien
dengan teknik wawancara, keluarga, konsultan dan tenaga kesehatan
lainnya serta riwayat keperawatan. Data ini berupa keluhan atau persepsi
subjektif pasien terhadap status kesehatannya.
2. Data Objektif

6
Informasi data objektif diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan fisik,
hasil pemeriksaan penunjang dan hasil laboratorium. Fokus dari
pengkajian data objektif berupa status kesehatan, pola koping, fungsi
status respons pasien terhadap terapi, risiko untuk masalah potensial dan
dukungan terhadap pasien. Karakteristik data yang diperoleh dari hasil
pengkajian seharusnya memiliki karakteristik yang lengkap, akurat, nyata
dan relevan. Data yang lengkap mampu mengidentifikasi semua masalah
keperawatan pada pasien.

2.5 Pengertian Diagnosa Keluarga


Diagnosis keperawatan keluarga merupakan keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual
atau potensia, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamnnya, perawat
secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan
merubah status klien (Carpenito,2000; Gondon 1976 & NANDA).
Diagnosis ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang
diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan
memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang
nyata (actual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahnya dapat
dilakukan dalam batas wewenang perawat.

2.6 Rumusan Diagnosa


Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu
1. Problem / Permasalahan (P)
Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakankeperawatan
dapat diberikan. Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi. Bertujuan menjelaskan
status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara jelas dan
sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun dengan
menggunakan standart yang seharusnya tidak terjadi.

7
2. Etiologi / Penyebab (E)
Keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah
kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan.
Peyebabnya meliputi perilaku, lingkungan, interaksi antara perilaku dan
lingkungan.
3. Sign & Symptom / Tanda dan Gejala (S)
Merupakan ciri, tanda atau gejala yang merupakan informasi yang
diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
Jadi, rumus diagnosis keperawatan adalah PE/PES

2.7 Macam Diagnosa


1. Diagnosis Keperawatan Aktual
Kategori diagnosis keperawatan yang pertama adalah diagnosis
keperawatan aktual. Diagnosis keperawatan ini menggambarkan
respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang
benar nyata pada individu, keluarga dan kounitas (NANDA, 2011).
Diagnosa keperawatan actual dirumuskan apabila masalah
keperawatan sudah terjadi pada keluarga. Tanda dan gejala dari
masalah keperawatan sudah ditemukan oleh perawat berdasarkan hasil
pengkajian keperawatan.
Contoh diagnose keperawatan keluarga actual adalah sebagai
berikut :
Bp.X memiliki anak yang mengalami diare sejak semalam yaitu
An.F berumur 6 th. Berak cair sebanyak 5 kali dan muntah 2 kali, badan
lemah. Diagnosis keperawatan yang dapat dirumuskan pada keluarga
Bp.X ini adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An.F
keluarga Bp.X
Diagnosa keperawatan keluarga tersebut merupakan tipe actual
karena sudah terdapat tanda dan gejala bahwa An.F sudah terjadi
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Diagnose keperawatan
keluarga yang dapat dirumuskan dari kasus diatassebagai berikut :
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

8
b. Gangguan pola napas

c. Gangguan pola tidur

d. Disfungsi proses keluarga

e. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutikkeluarga

2. Diagnosis Keperawatan Risiko


Diagnose keperawatan kedua adalah diagnose keperawatan resiko
yang menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupan yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu,
keluarga dan komunitas. Hal ini didukung oleh factor-faktor risiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label dari diagnosis
risiko diawali dengan frase “risiko”(NANDA, 2011).
Contoh diagnosis risiko adalah :
Risiko kekurangan volume cairan, risiko terjadinya infeksi, risiko
intoleransi aktivitas, risiko ketidakmampuan menjadi orang tua, risiko
distress spiritual.
3. Diagnosis Keperawatan Sejahtera
Diagnose keperawatan keluarga ketiga adalah diagnose
keperawatan sejahtera. Diagnosis ini menggambarkan respon manusia
terhadap level kesejahteraan individu, keluarga dan komunitas yang telah
memiliki kesiapan meningkatkan status kesehatan mereka. Sama halnya
dengan diagnosis promosi kesehatan, maka diagnosis kesejahteraan
diawali dengan frase “kesiagaan meningkatkan” (NANDA, 2011).
Contoh diagnosis sejahtera :
Kesiagaan meningkatkan pengetahuan, koping, kesiagaan
meningkatkan koping keluarga, kesiapan meningkatkan koping
komunitas.
Penulis diagnosis keperawatan perlu ditambahkan inisial anggota
keluarga yang sakit dan kepala keluarga. Tujuannnya untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan agar tepat sasaran.

9
2.8 Pengertian Rencana Intervensi Keluarga
Ada beberapa definisi intervensi keperawatan dalam literature. ANA’s
social polyci statement (1995) mendefinisikan intervensi keperawatan
keluarga sebagai tindakan perawat untuk kepentingan pasien, keluarga atau
komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi
fisik, emosional, psikososial, spiritual, budaya serta lungkungan tempat
mereka mencari bantuan. Selain itu, Bhuleck dan McCloskey
(1994)mendefinisikan intervensi keperawatan sebagai penanganan
perawatan langsung yang perawat lakukan untuk kepentingan klien.
Intervensi keperawatan meliputi tindakan yang di prakarsai oleh perawat
dan tindakan yang di prakarsai oleh dokter. Menurut Whrigt dan Bell
(1994), intervensi keperawatan adalah tindakan atau drespon dari perawat
yang meliputi hubungan tindakan terapeutik yang terjadi dalam konteks
hubungan – perawat klien untuk mempengaruhi individu, keluarga dan
fungsi komunitas yang merupakan tanggung jawab perawat.
Intervensi keperawatan keluarga atau perencanaan adalah proses
menetapkan tujuan, mengidentifikasi sumber-sumber dalam keluarga
untuktindakan keperawatan , membuat alternative-alternatif pendekatan
kepada keluarga, merancang intervensi , dan menetapkan prioritas terapi
keperawatan. Tujuan jangka panjang dalam asuhan keperawatan keluraga
merupakan arah untuk menghilangkan penyebab atau etiologi. Tujuan
jangka pendek ditetapkan melalui pelaksanaan lima tugas keluarga dalam
bidang kesehatan.
Tahap intervensi dan evaluasi keperawatan merupakan tahap lanjut dari
proses keperawatan keluarga. Setelah menyususn rencana keperawatan,
perawat mencoba untuk mengimplementasikannya dalam bentuk tindakan
secara nyata didalam keluarga dengan mengarahkan segala kemampuan
profesional yang dimiliki untuk mendapatkan perubahan kondisi kesehatan
keluarga yang lebih baik deri sebelumnya. Pada tahap intervensi, perawat
diharapkan dapat memobilisasi sumber-sumber yang ada didalam dan diluar
keluarga untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam rencana

10
keperawatan. Kemampuan perawat dalam mengimplementasikannya rencana
keperawatan keluarga dihadapkan dengan berbagai factor-faktor yang ada di
dalam keluarga, seperti keterbatasan pengetahuan keluarga, keterbatasan
sumber daya dan dana keluarga, serta pengaruh sosial budaya masyarakat.
Berbagai bentuk intervensi keperawatan keluarga dapat dilakukan mulai dari
intervensi yang sederhana sampai kompleks yang memerlukan kemampuan
khusus dalam berbagai tatanan kondisi kesehatan keluarga. Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam asuhan keperawatan keluarga,
perawat perlu melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang dapat
dilaksanakan secara bertahap atau pada akhir asuhan keperawatan keluarga.
Hasil evaluasi ini sangat bermanfaat sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan, apakah asuhan keperawatan keluarga perlu diakhiri atau di
modifikasi terhadap rencana keperawatan yang telah disusun.

2.9 Langkah Menyusun Rencana Intervensi


Langkah-langkah perencanaan dalam proses keperawatan yaitu,
menentukan prioritas masalah, menuliskan tujuan dan kriteria hasil, dan
memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah perencanaan dalam proses
keperawatan. Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang
dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan dengan melakukan pengkajian, melakukan diagnosis,
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien,
berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan
saling berhubungan.
Oleh karena itu, disini akan menjelaskan salah satu tahap dari
keperawatan, yaitu tahap perencanaan. Perencanaan meliputi pengembangan
strategi desain untuk mencegah, mengurangi, mengoreksi masalah-masalah
yang telah diidentifikasikan pada diagnosis keperawatan. Tahap ini dimulai
setelah menentukan diagnosis keperawatan dan menyimpulkan rencana
dokumentasi. Secara sederhana, rencana keperawatan dapat diartikan
sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah,

11
tujuan, dan intervensi keperawatan. Sebagai mana disebutkan sebelumnya,
rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan
keperawatan kepada klien. Setiap klien memerlukan asuhan keperawatan
perlu suatu perencanaan yang baik.

2.10 Pendekatan dan Strategi Rencana Intervensi


Langkah awal dalam perencanaan keperawatan keluarga adalah
penyusunan tujuan keperawatan keluarga. Tujuan merupakan pernyataan
spesifik tentang hasil yang diharapkan dalam asuhan keperawatan keluarga.
Tujuan keperawatan keluarga terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus
yang dilengkapi dengan kriteria dan standar. Dalam penyusunan tujuan
keperawatan, sangat diperlukan kerja sama dengan keluarga. Hal ini
bertujuan selain memiliki efek positif terhadap interaksi dengan keluarga
juga agar keluarga bertanggung jawab dalam mengatasi diagnosa
keperawatan yang dialaminya. Selain itu, bila penentuan tujuan dilakukan
bersama keluarga, maka dapat dibedakan masalah-masalah yang dapat
diselesaikan oleh keluarga sebagai pelaku perawatan diri, masalah-masalah
yang dapat diselesaikan oleh perawat keluarga secara mandiri dan masalah-
masalah yang harus diselesaikan oleh tim kesehatan lain atau tim lain yang
bukan berasal dari profesi kesehatan. Dengan demikian melalui penyusunan
tujuan bersama dengan keluarga menjadikan perencanaan keperawatan
keluarga lebih efektif. Langkah selanjutnya dalam perencanaan
keperawatan keluarga adalah membuat pendekatan alternatif dan
mengidentifikasi sumber-sumber. Pendekatan yang digunakan diharapkan
dapat meningkatkan kemandirian pihak keluarga, ditunjang oleh sumber-
sumber yang dimiliki keluarga, memperkokoh kemampuan koping
keluarga, mempertahankan motivasi dan komitmen anggota keluarga.
Pendekatan yang direncanakan dengan keluarga diharapkan bersifat
realistis dan menggambarkan suatu perbaikan terhadap situasi keluarga
saat ini. Sumber-sumber keluarga meliputi kekuatan-kekuatan yang dimiliki
keluarga yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari
lingkungannya. Keluarga diarahkan untuk menemukan kekuatan- keluatan

12
yang mereka miliki untuk selanjutnya dimanfaaatkan dalam membantu
mengatasi masalah keperawatan keluarga. Setelah mengidentifikasi sumber
dan pendekatan dalam perencanaan keperawatan, selanjutnya dilakukan
penyusunan prioritas rencana tindakan. Dalam menyusun prioritas tindakan,
diharapkan perawat mengutamakan keterlibatan keluarga karena ada
beberapa faktor realita yang harus dipertimbangkan bersama keluarga antara
lain: Kebijakan-kebijakan lembaga, kesulitan uang dan waktu serta
ketersediaan tenaga dan sumber- sumber lain. Disamping itu, juga
hendaknya tindakan keperawatan keluarga dapat merangsang keluarga
untuk mengenal dan menerima masalah kesehatan, membantu keluarga
dalam menentukan tindakan keperawatan dan menumbuhkan kepercayaan
keluarga terhadap perawat kesehatan keluarga.

2.11 Pengertian Implementasi Keluarga


Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan keluarga yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran
intervensi keperawatan keluarga yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan
yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi
keperawatan keluarga agar sesuai dengan rencana keperawatan keluarga,
perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan
tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan keluarga, strategi implementasi keperawatan keluarga, dan
kegiatan komunikasi.

2.12 Langkah Implementasi


Ada 3 langkah dalam tindakan keperawatan keluarga, yaitu
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:

13
a. Review antisipasi tindakan keperawatan keluarga
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c. Mengetahui yang mungkin timbul
d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik
2. Intervensi
Tindakan keperawatan keluarga di bedakan berdasarkan kewenangan
dan tanggung jawab perawat secara profesional antara lain adalah
3. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga harus di ikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan keluarga.

2.13 Pendekatan dan Strategi Implementasi


Dalam melaksanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga, hendaknya mengutamakan peran dan partisipasi
keluarga. Langkah awal yang dilakukan perawat adalah menstimulasi
kesadaran keluarga dalam mengenal dan menerima masalah kesehatan. Hal
ini dilakukan dengan cara pemberian informasi yang memadai,
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan dan
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah. Selanjutnya
menstimulasi keluarga dalam memutuskan tindakan yang tepat untuk
mengatasi masalah kesehatan melalui identifikasi sumber-sumber yang
dimiliki keluarga termasuk konsekwensi apabila tindakan tersebut
dilakukan atau tidak dilakukan. Memberikan kepercayaan diri kepada
keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit dan membantu
keluarga untuk menemukan cara memodifikasi lingkungan menjadi sehat
merupakan kegiatan lain yang harus dilakukan perawat terhadap keluarga.
Hal ini dapat dilakukan oleh perawat keluarga melalui demonstrasi tentang
cara-cara perawatan dengan menggunakan alat dan fasilitas yang dimiliki
keluarga. Disamping itu keluarga dimotivasi untuk menemukan sumber-

14
sumber di lingkungan serta melakukan perubahan lingkungan seoptimal
mungkin untuk membuat lingkungan menjadi sehat. Tindakan keperawatan
selanjutnya adalah memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan cara mengenalkan fasilitas yang ada di lingkungan
keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan tersebut.

2.14 Pengertian Evaluasi Keluarga


Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan
terarah ketika klien dan professional kesehatan menentukan kemajuan klien
menuju pencapaian tujuan atau hasil keefektifan rencana asuhan
keperawatan dengan tindakan intelektual dalam melengkapi proses
keperawatan yang menandakan keberhasilan untuk diagnosa keperawatan,
rencana intervensi dan implementasinya. Tahap evalausi memungkinkan
perawat dalam memonitor apa yang terjadi selama pengkajian, analisis,
perencanaan dan implementasi intervensi (Nursalam, 2008).
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga
kesehatan lainnya. Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan
evaluasi keperawatan.
Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap akhir dari rangkaian
proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain dalam proses
keperawatan keluarga .Sesuai dengan rencana tindakan yang telah
diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak
atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan
dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.Penilaian dalam
keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan
yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara
optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.

15
2.15 Jenis Evaluasi
1. Evaluasi formatif (proses)
Fokus pada evaluasi proses (formatif) adalah aktivitas dari proses
keperawatan dan hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi
proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan
diimplementasikan untuk membantu menilai efektivitas intervensi
tersebut. Evaluasi proses harus terus menerus dilaksanakan hingga
tujuan yang telah ditentukan tercapai. Metode pengumpulan data dalam
evaluasi proses terdiri atas analisis rencana asuhan keperawatan,
pertemuan kelompok, wawancara, observasi klien, dan menggunakan
form evaluasi. Ditulis pada catatan perawatan. Contoh: membantu
pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30 menit tanpa
pusing.

2. Evaluasi Sumatif (hasil)


Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status
kesehatan sesuai waktu pada tujuan. Ditulis pada catatan
perkembangan. Fokus evaluasi hasil (sumatif) adalah perubahan
perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan.
Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir asuhan keperawatan secara
paripurna.

2.16 Langkah Evaluasi


Langkah-langkah evaluasi keperawatan keluarga sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi
2. Mengumpulkan data baru tentang klien
3. Menafsirkan data baru
4. Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku
5. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
6. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

16
2.17 Pendekatan dan Strategi Evaluasi
1. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Kontek (Family as
Contex).
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai kontek,
yakni :
 Individu ditempatkan pada fokus pertama sedangkan
keluarga yangkedua
 Fokus pelayanan keperawatan: individu.
 Individu atau anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi.
 Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai kesempatan.
2. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as
Client).
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai klien,
yakni:
 Perhatian utama pada keluarga sedangkan individu kedua.
 Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu
anggotakeluarga.
 Perhatian dikonsentrasikan bagaimana
 kesehatan individu berdampak pada keluarga secara
keseluruhan.
3. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as
System).
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai sistem,
yakni :
 Fokus pada keluarga sebagai klien dan keluarga adalah
sistem yang berinteraksi.

17
 Pendekatan pada individu sebagai anggota keluarga dan
keluarga secara bersamaan.
 Interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi
keperawatan (seperti: hubungan orang tua dan anak, antara
hirarki orang tua).

4. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial


(Family as Component of Society).
Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai
komponen sosial, yakni:
 Keluarga dilihat sebagai sebuah institusi sosial, pendidikan,
spiritual, ekonomi, dan kesehatan.
 Kelurga adalah unit utama dan kumpulan keluarga akan
membentuk sistem yang lebih besar yaitu masyarakat.
5. Lima Pendekatan Promkes ( Similarly, Ewles dan Simnett (1999) ) :
1) Pendekatan medis (preventif)
Pendekatan ini dikonsepkan pada keberadaan penyakit. Hal
ini digunakan untuk mencegah penyakit dan kematian imunisasi.
Kegiatan melalui kampanye media dan edukasi.
Fokus : individu membuat keputusan untuk tetap sehat
denganmencegah penyakit.
2) Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar
mengadopsi perilaku kesehatan yang yang digunakan dalam
pemeliharaan kesehatan. Pendekatan ini membuat masyarakat
bebas membuat pilihan tentang perubahan perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.
Kegiatan : komunikasi dan konseling.
3) Pendekatan edukasi
Pendekatan ini memfasilitasi proses belajar melalui dialog
dan diskusi dengan mengintegrasikan kehidupan dengan model

18
pendidikan. Taktik yang digunakan ialah : Health Education
Authority (HEA), seperti meningkatkan kepedulian resiko
merokok pada ibu hamil.
4) Pendekatan perubahan social.
Pendekatan ini harus menjamin bahwa sehat lebih mudah
dicapai dan mendukung perhatian kesehatan untuk semua.Fokus
tidak merubah perilaku individu tetapi pada pengaruh positif
kesehatan masyarakat.
5) Pendekatan berpusat pada klien
Pendekatan ini berdasar pada hubungan seimbang antara
profesi kesehatan dengan klien Profesi kesehatan memberi
bimbingan, dukungan dan dorongan agar klien dapat membuat
pilihan.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian pengkajian menurut Yura dan Walsh (1998) adalah
tindakan pemantauan secara langsung pada manusia untuk memperoleh data
tentang klien dengan maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah
kesehatan. Dalam melakukan pengkajian, perawat diharapkan selalu
menciptakan hubungan saling percaya agar tercipta komunikasi yang efektif
dimana terdapat saling keterbukaan satu sama lain. Macam- macam sumber
data pengkajian terdapat sumber data primer dan sumber data sekunder.
Jenis data pengkajian yakni data subjektif dan data objektif. Diagnosis
keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan
klien yang nyata (actual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana
pemecahnya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat. Rumusan
terdapat tiga komponen yaitu problem (P), Etiologi (E) dan Sign & Sympton
(S). Macam-macam diagnosa terdapat diagnosa keperawatan aktual,
diagnosa keperawatan risiko dan diagnosa keperawatan sejahtera. ANA’s
social polyci statement (1995) mendefinisikan intervensi keperawatan
keluarga sebagai tindakan perawat untuk kepentingan pasien, keluarga atau
komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi
fisik, emosional, psikososial, spiritual, budaya serta lungkungan tempat
mereka mencari bantuan. Langkah-langkah perencanaan dalam proses
keperawatan yaitu, menentukan prioritas masalah, menuliskan tujuan dan
kriteria hasil, dan memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan.
Pendekatan yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian
pihak keluarga, ditunjang oleh sumber- sumber yang dimiliki keluarga,
memperkokoh kemampuan koping keluarga, mempertahankan motivasi dan
komitmen anggota keluarga. Implementasi adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan keluarga yang telah di susun pada
tahap perencanaan. Ada tiga langkah dalam tindakan keperawatan keluarga,
yaitu persiapan, intervensi dan dokumentasi. Tahap evalausi memungkinkan
perawat dalam memonitor apa yang terjadi selama pengkajian, analisis,

20
perencanaan dan implementasi intervensi (Nursalam, 2008). Langkah awal
yang dilakukan perawat adalah menstimulasi kesadaran keluarga dalam
mengenal dan menerima masalah kesehatan. .Jenis evaluasi terdapat dua
yakni evaluasi formatif (proses) dan evaluasi sumatif (hasil). Langkah-
langkah evaluasi keperawatan keluarga sebagai berikut : Menentukan
kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi, Mengumpulkan data baru tentang
klien, Menafsirkan data baru, Membandingkan data baru dengan standar
yang berlaku, Merangkum hasil dan membuat kesimpulan dan
Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan. Pendekatan
dan strategi evaluasi yakni family as contex, family as client, family as
system, family as component of society dan lima pendekatan promkes.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, kami berharap semua pembaca dapat
memahami cara mengidentifikasi keperawatan keluarga dengan sebaik-
baiknya dalam melakukan proses keperawatan, sehingga proses
keperawatan yang dilakukan tersebut memperoleh keberhasilan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kholifah,Siti Nur dan Ns. Wahyu Widagdo.2016.Keperawatan Keluarga dan


Komunitas.Jakarta Selatan: Bangun Asmo Darmanto
https://www.slideshare.net/mobile/subjay/diagnosa-keperawatan-keluarga-
53352315 (di unduh pada tanggal 05 Maret 2021 jam 13.00)
https://id.scribd.com/document/376318297/Rumusan-Diagnosa-Keperawatan-
Keluarga (di unduh pada tanggal 05 Maret 2021 jam 14.00)
https://id.scribd.com/doc/178597122/INTERVENSi-KEPERAWATAN-
KELUARGA-docx (diunduh pada tanggal 6 maret 2021 pukul 10.25)
https://www.slideshare.net/mobile/intenjanuarum/intervensi-keperawatan-
keluarga (diunduh pada tanggal 6 maret 2021 pukul 10.26)
https://id.scribd.com/presentation/391556165/Evaluasi-Asuhan-Keperawatan-
Keluarga (diunduh pada tanggal 6 maret 2021 pukul 9.45)
https://slideplayer.info/slide/13926845/ (diunduh pada tanggal 6 maret 2021
pukul 9.50)
https://id.scribd.com/doc/283170518/IMPLEMENTASI-KEPERAWATAN-
KELUARGA (diunduh pada tanggal 6 maret 2021 pukul 8.30)
https://id.scribd.com/doc/208656592/Perencanaan-Implementasi-Keperawatan-
Keluarga (diunduh pada tanggal 6 maret 2021 pukul 8.33)
https://id.scribd.com/document/393328975/contoh-implementasi-keperawatan-
keluarga (diunduh pada tanggal 6 maret 2021 pukul 8.35)

Anda mungkin juga menyukai