KONSEP PENYAKIT
A. Pengertian
berkapsul dan berbatas tegas (Scott, dkk, 2002), berasal dari otot
1) Anatomi
Keterangan :
(submocosa miom).
2. Miom bertangkai dilapisan luar dinding rahim (pedunculated
subserous miom)
1. Miom submucosa
2. Mioma intramural
3. Mioma Subserosa
bertungkai.
2) Fisiologi
2008).
dirawat.
adalah 1 dari 4 wanita ras Caucasian dan 1 dari 2 wanita ras kulithitam .
1. Teori stimulasi
meliputi :
masa hamil.
monarche.
monarche.
metroragi
submukosum.
terdapat satu mioma, akan tetapi mioma biasanya banyak. Jika ada
korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada
G. Pemeriksaan Penunjang
2. Laparaskopi.
H. Penatalaksanaan Medis
menopause.
Radioterapi
I. Prognosis/Komplikasi
1. Pertumbuhan Leiomiosarkoma
abdomen akut.
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data.
(data-data) dari klien. Data yang dapat dikumpulkan pada klien sesudah
Usia :
2. Keluhan Utama
Keluhan yang timbul pada hampir tiap jenis operasi adalah rasa nyeri
a. Lokasi nyeri :
b. Intensitas nyeri
d. Kwalitas nyeri.
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab mioma uteri
masa menopause.
besar.
kewanitaan.
4. Data Psikologi.
5. Status Respiratori
atau akibat terdapat secret. Suara paru yang kasar merupakan gejala
terdapat secret pada saluran nafas . Usaha batuk dan bernafas dalam
6. Tingkat Kesadaran
dijawab oleh klien atau di suruh untuk melakukan perintah. Variasi tingkat
7. Status Urinari
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kebutuhan pengobatan.
berlebihan.
anemia.
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Rencana Tindakan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri b.d. agen penyakit Nyeri berkurang setelah dilakukan 1. Kaji riwayat nyeri, mis : 1. Dapat mengetahui skala
Ditandai: tindakan keperawatan selama 1 x lokasi nyeri, frekuensi, nyeri
DO : Klien tampak 24 jam. durasi dan intensitas (kala 0-
gelisah, perilaku berhati- Kriteria Hasil: 10) dan tindakan
hati, ekspresi tegang,- Klien menyatakan nyeri berkurang pengurangan yang
TTV. (skala 3-5) dilakukan.
DS : Klien menyatakan- Klien tampak tenang, eksprei 2. Bantu pasien mengatur 2. Dapat mengurangi rasa
ada benjolan di perut wajah rileks. posisi senyaman mungkin. nyeri klien
bagian bawah rasa berat- Tanda vital dalam batas normal : 3. Monitor tanda-tanda vital 3. Dapat mengetahui
dan terasa sakit, perut Suhu : 36-37 0C - Ajarkan pasien keadaan umum klien
terasa mules. N : 80-100 x/m penggunaan
RR : 16-24x/m keterampilan
TD : Sistole : 100-130 mmHg manajemen nyeri mis :
Diastole : 70-80mmGh dengan teknik relaksasi,
tertawa, mendengarkan
musik dan sentuhan
terapeutik.
4. Evaluasi/ kontrol 4. Dapat mengetahui
pengurangan nyeri. perubahan skala nyeri
5. Ciptakan suasana 5. Dapat meminimalisir rasa
lingkungan tenang dan nyeri pada klien
nyaman.
6. Kolaborasi untuk 6. Dapat mengatasi atau
pemberian analgetik sesuai mengurai nyeri pada klien
indikasi.
2. Ansietas b.d kurang Setelah 2 x 15 tatap muka 1. Kaji ulang tingkat 1. Dapat mengetahui tingkat
pengetahuan tentang pengetahuan klien tentang pemahaman pasien tentang pemahaman pasien
penyakit, prognosis, dan penyakitnya bertambah dan cemas penyakitnya. tentang penyakit yang
kebutuhan pengobatan. berkurang. dideritanya.
Ditandai: Kriteria Hasil : 2. Dorong klien untuk 2. Dapat mengurangi
DO : Klien tampak Klien mengatakan rasa mengungkapkan pikiran dan ansietas
gelisah, tegang, cemas berkurang. perasaannya
tidak Klien kooperatif terhadap 3. Ciptakan lingkungan tenang 3. Dapat meminimalisir
kooperatif prosedur/ berpartisipasi. dan terbuka dimana pasien kecemasan pada pasien.
dalam Klien mengerti tentang merasa aman unuk
mengikuti penyakitnya. mendiskusikan perasaannya.
4. Dapat membantu pasien
pengobatan, Klien tampak rileks. 4. Berikan informasi tentang
agar lebih tenang
TTV. Tanda-tanda vital dalam penyakitnya, prognosi, dan
DS : Klien batas normal : Suhu : 36- 37 oC, pengobatan serta prosedur
menyatakan takut dan Nadi : 80-100x/m, R: 16-24 x/m secara jelas dan akurat.
5. Dapat mengurangi
tidak mengetahui TD.: Sistole: 100-130 mmHg, 5. Berikan kesempatan klien
kecemasan pada pasien
tentang penyakitnya. Diastole : 70-80 mmHg untuk bertanya tentang hal-
hal yang belum jelas.
6. Dapat mengetahui
6. Minta pasien untuk umpan
kemampuan pasien dalam
balik tentang apa yang telah
memahami penyakit yang
dijelaskan.
dideritanya
7. Libatkan orang terdekat
7. Dapat mengurangi
sesuai indikasi bila
kecemasan pada pasien
memungkinkan.
3. Resiko kekurngan volume Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda 1. Dapat mengetahui
cairan tubuh b.d. keperawatan selama 2 x 24 jam kekurangan cairan. dehidrasi pada pasien
perdarahan pervaginam tidak terjadi kekurangan volume 2. Pantau masukan dan 2. Dapat mengetahui intake
berlebihan. Ditandai cairan tubuh. haluaran/ monitor balance dan output pada pasien
dengan : cairan tiap 24 jam.
Kriteria Hasil :
DO : adanya 3. Monitor tanda-tanda vital. 3. Dapat mengetahui
Tidak ditemukan tanda-
perdarahan pervaginam Evaluasi nadi perifer. keadaan umum pasien
tanda kekuranga cairan. Seperti
DS :- 4. Observasi pendarahan 4. Dapat mengetahui jumlah
turgor kulit kurang, membran
perdarahan.
mukosa kering, demam.
5. Kolaborasi untuk 5. Dapat mencegah
Pendarahan berhenti,
pemberian cairan parenteral dehidrasi pada pasien.
keluaran urine 1 cc/kg BB/jam.
dan kalau perlu transfusi
Tanda-tanda vital dalam
sesuai indikasi,
batas normal : Suhu : 36-370C,
pemeriksaan laboratorium.
Nadi : 80 100 x/m, RR :16-24
Hb, leko, trombo, ureum,
x/m, TD : Sistole : 100-130 mmHg,
kreatinin.
Diastole : 70-80 mmHg
4. Resiko infeksi b.d. Infeksi tidak terjadi setelah 1. Kaji adanya tanda-tanda 1. Dapat mengetahui tanda-
pertahanan tubuh tidak dilakukan tindakan perawatan infeksi. tanda infeksi.
adekuat akibat penurunan selama 2x 24 jam. 2. Lakukan cuci tangan yang 2. Dapat mengurangi
haemoglobin (anemia). Kriteria Hasil : baik sebelum tindakan kejadian terjadinya
DO : Kadar Tidak ditemukan tanda- keperawatan. infeksi.
Haemoglobin kurang tanda infeksi seperti rubor, color, 3. Gunakan teknik aseptik 3. Dapat teridentifikasi
dari normal. dolor dan fungsiolesia. pada prosedur perawatan. adanya infeksi.
DS :- Kadar haemoglobin dalam 4. Monitor tanda-tanda vital 4. Dapat mengetahui
batas normal : 11-14 gr% dan kadar haemoglobin keadaan umum pasien
Pasien tidak demam/ serta leukosit.
menggigil, suhu : 36-370 C 5. Batasi pengunjung untuk 5. Dapat meminimalisir
menghindari pemajanan terjadinya infeksi.
bakteri.
6. Kolaborasi dengan medis 6. Mengurangi terjadinya
untuk pemberian infeksi.
antibiotika.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta.