RESUSITASI
Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan
pada Sistem Neurologi : STROKE
POKOK BAHASAN
KONSEP DASAR ASUHAN
KONSEP DASAR TEORI
KEPERAWATAN
• Definisi • Pengkajian
• Klasifikasi • Diagnosa
• Etiologi • Intervensi
• Faktor Risiko • Implementasi
• Manifestasi Klinis • Evaluasi
• Patofisiologi
• Pathway
• Pemeriksaan Penunjang
• Penatalaksanaan
• Komplikasi
KONSEP DASAR TEORI
DEFINISI
• hipoperfusion sistemik
ETIOLOGI
Secara umum
• hemiparese atau hemiplegia
• Bell’s Palsy
• Tonus otot lemah atau kaku
• Menurun atau hilangnya rasa
• Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia
• Gangguan bahasa
• Disatria: kesulitan dalam membentuk kata;
• afhasia atau disfasia: bicara defeksif/kehilangan bicara)
• Gangguan persepsi
• Gangguan status mental
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung
pada daerah dan luasnya daerah otak yang
terkena
• Kehilangan Motorik
• Aphasia (defisit komunikasi membaca, menulis, memahami bahasa lisan)
• Disatria (sulit mengungkapkan percakapan)
• Apraksia (tidak mampu melakukan tindakan yang telah biasa dilakukan
sebelumnya)
• Disfagia (tidak dapat menelan)
• Diplopia (gangguan pengelihatan)
• Defisit sensori
• Perubahan perilaku
• Inkontinensia baik bowel ataupun kandung kemih
Trias peningkatan TIK
pecahnya
Hipertensi, DM, asam
mikroaneurisma
urat , lemak dalam hipertensi maligna
(Berry aneurysm) dan
darah, perokok berat
timbul perdarahan
sempitnya lumen
sumbatan kelumpuhan
pembuluh darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi
Pertahankan
Koreksi adanya
Kandung kemih keseimbangan
hiperglikemia atau Bed rest
dikosongkan cairan dan
hipoglikemia
elektrolit
Dekubitus
Pneumonia
• Meliputi pemeriksaan:
• Tekanan darah: sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda,
kaji tekanan nadi, dan kondisi patologis.
• Pulse rate meningkat/menurun tergantung dari mekanisme
kompensasi, sistem konduksi jantung & pengaruh sistem saraf
otonom.
• Respiratory rate
• Suhu
PENGKAJIAN
Secondary Survey
Keadaan umum
• Kesadaran
• penurunan kesadaran
• Suara bicara
• sukar dimengerti
• Tanda-tanda vital
• tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi
Pemeriksaan integumen
• Kulit
• Kuku
• Rambut
Head to Toe
PENGKAJIAN Pemeriksaan
Secondary Survey neurologi
• Kaku kuduk
• Tanda kaki Brudzinski
• Tanda kernig
• Tanda leher Brudzinski
PENGKAJIAN Pemeriksaan
Secondary Survey neurologi
Motorik
Pemeriksaan refleks
Ketidakefektifan Resiko
Ketidakefektifan Ketidakefektifan
pola nafas b/d Nyeri akut b/d kekurangan
bersihan jalan perfusi jaringan
penekanan agens cedera volume cairan
nafas b/d mukus serebral b/d
saluran biologis b/d asupan air
yang berlebihan peningkatan TIK
pernafasan tidak adekuat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
TN. NY DENGAN STROKE
HEMORAGI
– Tn. YN (57) datang dengan kejang disertai penurunan kesadaran. Klien
dapat merespon dengan nyeri.
– Airway tidak bebas rongga mulut tertutup dan hipersaliva (+)
– Breathing frekunsi nafas cepat dalam, cuping hidung (-)
– Circulation : akral hangat, nadi teraba kuat cepat
– Disability : GCS 8 (E4V3M1)
Pengkajian
– Tn. N.Y. Mengalami kejang disertai penurunan kesadaran, secara tiba- tiba klien
mengalami kejang setelah mandi kemudian keluarga membawa ke RS dalam kondisi
pasien kejang (+), hipersaliva (+) jalan nafas terdapat sumbatan karena mulut tertutup.
– Kejang terjadi pada ekstremitas dextra, frekuensi kejang 1-2 menit, otot ekstremitas
tegang, posis ekstremitas atas lurus saat mengalami kejang. Adanya gerakan involentir
otot ekstremitas atas dan bawah dextra
– Riwayat hipertensi kurang lebih 1 tahun, stroke kurang lebih 1 tahun mengkonsumsi
obat hipertensi, keluarga juga memiliki riwayat hipertensi
Head to toe
– Pupil anisokor
– Mulut : hipersaliva, pangkal lidah jatuh, mulut menututp
keras
– Pergerakan dinding dada (-)
– Kejang terjadi pada eksktremitas atas dan bawah dextra,
tegak lurus
Pemeriksaan Penunjang
DATA SUBJEKTIF
– Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat hipertensi kurtang lebih 1 tahun 8 stroke
– Keluarga mengatakan kejang dialami pertama kali
DATA OBJEKTIF
D: GCS 8 (E4V3M1)
E: status monitor : sinus takikardi
Klien merespon nyeri
F: sb: 37,0 c
A: tidak bebas, snoring (+), gurgling (+)
Kejang (+), penurunan kesadaran (+) 20
B: bernafas spontan, RR: 20x/m SpO2 :95%
menit
C : HR: 126 x/m, TD: 230/120 MmHg
Hipersaliva (+)
Batuk (-)
ANALISA DATA
DIAGNOSA
Ketidakefektifan
bersihan jalan Ketidakefektifan Resiko Resiko perfusi
nafas b/d sekret pola nafas b/d Nyeri akut b/d kekurangan serebral tidak
yang berlebihan penekanan agens cedera volume cairan efektif
saluran biologis b/d asupan air
pernafasan tidak adekuat
Resiko Aspirasi
Intervensi keperawatan
IMPLEMENTASI
• 4. IMPLEMENTASI.docx
TERIMAKASIH.
SALAM.