Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

STROKE HEMORAGIK
Disusun oleh:
Zila Meifanza Hanifah 1102016235
Pembimbing:
dr. Karina Dewi, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PENDAHULUAN
• Stroke didefinisikan sebagai kehilangan sebagian atau seluruh fungsi
neurologis (defisit neurologic fokal atau global) yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan
kematian, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran
darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke hemoragik).
• Perdarahan intrakranial meliputi hematoma epidural, hematoma
subdural, perdarahan subaraknoid (SAH), perdarahan intraventrikular
(IVH), transformasi hemoragik stroke iskemik (HT), perdarahan vena
dari vena kortikal atau trombosis sinus dan perdarahan intraserebral.
DEFINISI
• Kehilangan Sebagian atau seluruh fungsi
neurologis yang mendadak, berlangsung
> 24 jam, disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak karena
berkurangnya suplai darah (stroke
iskemik) atau pecahnya pembuluh darah
secara spontan (stroke hemoragik)
• Hemoragik intraserebral = perdarahan di
parenkim otak, dibedakan menjadi di
ruang epidural, subdural, dan
subaraknoid.
EPIDEMIOLOGI
• Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab utama
kecacatan
• Menurut WHO, 15 juta orang menderita stroke di seluruh dunia setiap
tahun
• Mortalitas dan morbiditas pada stroke hemoragik lebih berat daripada
stroke iskemik. Perdarahan intraserebral menyebabkan kurang lebih
10% stroke, tidak tergantung usia. Hipertensi adalah penyebab paling
umum dari pendarahan nontraumatic
ETIOLOGI
Terapi Pemakaian
antikoagulan
dan Hipertensi amfetamin Risiko stroke
/ kokain hemoragik meningkat
trombolitik
jika terdapat faktor-
faktor berikut : Usia
lanjut, Hipertensi
Angiopati (hingga 60% kasus),
Hemoragik
Trauma Riwayat stroke
amyloid menjadi sebelumnya,
serebral tumor penyalahgunaan
alcohol, penggunaan
obat-obatan terlarang
Transformasi
Malformasi hemoragik Hemoragik akut (misal, kokain dan
vascular leukoensefalitis obat simpatomimetik
infark serebri
lainnya)
PATOFISIOLOGI
Destruksi dan hasil destruksi
berekstravasasi
hematoma
• Mekanisme kompresi
: destruksi, kompresi jaringan otak, kompresi struktur
menjadi peradangan
pembuluh darah, edema. jaringan dan cedera sekunder

• Perdarahan intracranial = intraserebral, subaraknoid, subdural


Perdarahan
• Perdarahan intraserebral menyebabkan
Trauma kepala intraserebral sakit kepala yang parah,
kesadaran menurun, defisit(ditempta
tertutup neurologiatau
berlawanan)
• perdarahan subaraknoid menyebabkan sakit kepala dan nyeri wajah

Malformasi vascular
Stroke
(aneurisma, arteriovenosa ruptur
hemoragik
malformation)
MANIFESTASI KLINIS
• Perdarahan intraserebral menyebabkan sakit kepala yang parah, kesadaran menurun, defisit
neurologi
• Perdarahan subaraknoid menyebabkan sakit kepala dan nyeri wajah
• Hipertensi (tekanan darah sistolik >200mmHg)
DIAGNOSIS
• 4 kunci gejala strok : timbul tiba-tiba, keterlibatan SSP, Perbaikan
kurang cepat, Penyebab vascular
• Anamnesis : Riwayat trauma, hipertensi, penggunaan alcohol dll
sesuai etiologi
• Pemeriksaan fisik : tanda vital, +/- intubasi selama pencitraan
• Pemeriksaan lab : darah lengkap (identifikasi koagulopati /
trombositopenia), PT, kreatinin, fibrinogen, elektrolit, SGPT/SGOT
Perdarahan hipertensi putamenal. Perdarahan lobar kemungkinan Perdarahan intraventrikular,
• Pemeriksaan
Lokasi pencitraan
khas untuk perdarahan akibat : CT nonkontras,
berhubungan MRI, CTbiasanya
dengan angiopati angiografi
berhubungan dengan
hipertensi. amiloid hipertensi.
DIAGNOSIS BANDING
• Stroke iskemik
• Transient ischemic attack
• Hipoglikemi akut
• Hipernatremia
• Hiperosmolar hiperglikemi nonketosis
• Hipertensi emergensi
• Meningitis, ensefalitis
TATALAKSANA
Operasi
- Perdarahan serebelar — deteriorasi neurologis, kompresi batang otak,
dan• Tergantung
hidrosefalus merupakan
penyebab indikasi untuk
dan keparahan pembedahan
perdarahan fossa posterior
intraserebral.
dekompresi. Hasil terbaik
• Basic life support, pada
Kontrol pasien
Tekanan sadar.
darah, kontrol perdarahan, kejang,
- Pendarahan lobaris — Evakuasi bedah juga bermanfaat untuk hematoma
tekanan intracranial.
lobar, terutama
• Kejang >30 mL volumenya
: Benzodiazepine (lorazepam dan terletak untuk
/ diazepam sekitarkontrol
1 cm dari
cepat kejang,
permukaan
phenytoin otak. Pasien dengan
/fosphenytoin untukfungsi neurologis yang baik yang mulai
long-term)
memburuk adalah kandidat
• Kontrol tekanan yang
darah : beta optimal.
blocker Prognosis
(labetalol), berhubungan
ACE inhibitor dengan
(enalapril)
tingkat kesadaran
• Kontrol sebelum
TIK : elevasi kepalaoperasi.
30°, terapi osmotic (mannitol, hypertonic saline
- Perdarahan dalam —:Pembedahan
• Kontrol perdarahan tidakVIIa(rFVIIa)
rekombinan Faktor bermanfaat untuk perdarahan
hipertensi serebral
• Perdarahan atau dalam.
intracranial terkait Antikoagulan : IV Vit.K, Fresh frozen plasma
(FFP), Prothrombin complex concentrates (PCC), rFVIIa
KOMPLIKASI
1. Afasia dan dysarthria
2. Inkontinensia urin dan usus
3. Gangguan kognitif setelah stroke
4. Deep vena thrombosis
5. Depresi
6. Disfagia
7. Jatuh
8. Nyeri bahu
9. Infeksi (pneumonia, ISK)
10. Osteoporosis
11. Nyeri sentral pasca stroke
12. Kejang
13. Disfungsi seksual
14. Kerusakan dan kontraktur kulit
PROGNOSIS
• Prognosis pada pasien dengan stroke hemoragik bervariasi tergantung
pada tingkat keparahan stroke dan lokasi serta ukuran perdarahan.
• Semakin rendah GCS, volume darah banyak semakin buruk prognosis.
PENCEGAHAN
• Antihipertensi
• Kontrol rutin teknana darah
• Perubahan gaya hidup :merokok, low-fat diet, penurunan berat
badan, regular exercise, dll
KESIMPULAN
Stroke didefinisikan sebagai kehilangan sebagian atau seluruh fungsi neurologis yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, yang semata-mata
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke iskemik)
atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke hemoragik). Perdarahan intraserebral
mengacu pada perdarahan di parenkim otak, yang dibedakan dari perdarahan di ruang epural,
subdural, atau subarachnoid yang mengelilingi otak. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga
dan penyebab utama kecacatan dimana terjadi 15 juta orang menderita stroke di seluruh dunia setiap
tahun menurut WHO. Banyak yang memengaruhi terjadinya stroke hemoragik contohnya hipertensi.
Hemoragik dapat terjadi melalui berbagai mekanismie, termasuk destruksi atau kompresi jaringan
otak, kompresi struktur pembuluh darah, dan edema. Gejala klinis akan berupa perubahan pada
neurologis, umum, dan gejala peningkatan TIK.untuk mendiagnosis dilakukan dari anamnesis sesuai
dengan gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan
untuk menegakkan diagnosis. Tatalaksana pada kasus stroke hemoragik ialah dengan monitor tanda
vital, kontrol perdarahan, kejang, tekanan darak, tekanan intracranial. Komplikasi setelah stroke
sangat sering terjadi dan prognosis bergantung dari GCS dan banyaknya volume perdarahan.
DAFTAR PUSTAKA
• PERDOSSI. Acuan Praktik Klinis Neurologi. PERDOSSI 2016:19-25.
• Simon PR, Aminoff JM, Greenberg DA. Clinical neurology. 10th ed. The
McGraw-Hill Companies.
• Liebeskind SD, Schraga ED, Chang KA. Hemorrhagic Stroke. Medscape.
2019. https://emedicine.medscape.com/article/1916662-overview
• Rymer M. M. 2011. Hemorrhagic stroke: intracerebral
hemorrhage. Missouri medicine, 108(1), 50–54.
• The Calgary Guide to Understanding Disease. 2020. Hemorrhagic Stroke
: Pathogenesis.
https://calgaryguide.ucalgary.ca/hemorrhagic-stroke-pathogenesis/

Anda mungkin juga menyukai