PADA STROKE
HEMORAGIK
Disusun oleh : Angela Karenina S.|Pembimbing: dr. Alwi Shahab, SpS dan dr. Yuki Fitria
Outline
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Stroke Hemoragik
Tatalaksana Stroke Hemoragik
Kesimpulan
Pendahuluan
Penyebab kematian kedua di dunia.
Gangguan
Fungsi
Serebri
Fokal/Global
tiba-tiba
>24
jam/berakhir
dengan
kematian
Strok
e
Pendahuluan
Stroke hemoragik
Peningkatan tekanan intra kranial lebih
menonjol
nyeri kepala mendadak dan hebat,
muntah proyektil, dan penurunan
kesadaran.
Stroke
terbagi 2,
Stroke
Hemoragik
Stroke iskemik
Lateralisasi (fokal) yang lebih menonjol,
kelemahan gerak satu sisi, afasia,
gangguan memori, kelumpuhan nervus
kranial (bicara pelo, mulut mencong,
baal sesisi wajah, kesulitan menelan).
Perdarahan
Subarachnoid
Perdarahan
intraserebri
Stroke Non
Hemoragik
Tinjauan Pustaka
Prevalensi Stroke
Stroke homoragik dialami 10% dari
seluruh penerita stroke.
Tahun 2013 BRFSS (CDC), 2,7% laki-laki
dan 2,7% perempuan diatas 18 tahun
memiliki riwayat stroke; 2,5% kulit
putih, dan tertinggi 4,0% pada orang
dengan multirasial.
ICH Lobus
Mayoritas dari seluruh kejadian ICH
(49%)
Disebabkan oleh cerebral amyloid
angiopati (CAA).
Terlokalisir di bagian frontal,
temporal, parietalm dan oksipital,
secara umum berasal dari gray
matter.
Perdarahan Intraventrikular
7% dari ICH
Terlokalisir di hemisfer cerebellum
atau vermis namun juga di batang
otak
Terjadi obstruksi aliran cerebro-spinalfluid melalui akuaduktus
mesencefalik atau ventrikel ke 4,
menyebabkan hidrosefalus.
Etiologi
Hipertensi hyperplasia kronis + kerusakan terus menerus otot polos
CAA perdarahan di lobus dan korteks otak
Iatrogenik pembentukan klot
Koagulopati genetik
Defisiensi faktor XIII atau faktor IX
Faktor Resiko
Nikotin/alcohol belum ada mekanisme yang jelas
Peningkatan usia semakin tua peningkatan resiko terjadinya stroke semakin
tinggi
Etnis Afrika, Amerika Latin, Jepang, Cina
Jenis kelamin Insidensi ICH menunjukkan laki-laki lebih mudah terkena
Edukasi kesadaran untuk layanan primer
Manifestasi Klinis
Perdarahan yang besar cepat penurunan kesadaran peningkatan intrakranial dan
kompresi langsung pada sistem aktivasi thalamus dan reticular batang otak.
Perdarahan yang kecil juga perubahan pada kesadaran.
Disfungsi atau kehilangan fungsi kortikal : afasia, disfasia, deficit hemisensori, atau
hemiparese ringan, dan hemianopia.
Pasien hematoma serebelar reaksi yang berbeda, berhubungan volum hematoma
Perdarahan di serebelum ataksia, nystagmus, dan dismetria.
+ ukuran hematoma, tanda Babinski dan penurunan kesadaran akibat obstruksi
hidrosefalus.
Diagnosis
Diagnosis
Skor Djoenadi
20 = Perdarahan
<20 = Iskemik
Diagnosis Radiologis
CT Scan
mendeteksi ICH akut waktu penunjukan cepat, sensitivitasnya, dan availabilitas yang
luas.
MRI
Sama sensitive dengan CT dan lebih sensitif untuk mikroperdarahan, disebabkan oleh CAA
Banyak waktu, kurangnya availabilitas, dan penggunaan yang kurang fleksibel
Angiogram Catheter
standar baku untuk menyingkirkan penyakit patologi pembuluh darah, seperti malformasi
arteriovena (AVM) atau fistula (AVF)
CT/MR Angiografi
pemeriksaan yang digunakan untuk skrining aneurisma serebral
Komplikasi
Pelebaran hematoma
Peningkatan volum 33-50% dan muncul di lebih dari 70% selama 24 jam pertama + muncul tanpa adanya korelasi
klinis. Pelebaran hematoma awal, selama 3 jam pertama, dapat muncul hingga 38%. Gangguan pada blood brain
barrier (BBB) dan disregulasi hemostasis lokal karena aktivasi kaskade inflamasi.
Hidrosefalus obstruktif
IVH dan hidrosefalus obstruktif akibat pelebaran intraventrikel muncul 30-50% dari pasien dan merupakan prediktor
untuk keluaran neurologis dan kematian. Kematian pasien dengan IVH 43% versus 9% tanpa IVH. Insiden IVH
berhubungan dengan lokasi anatomi ICH.
Kejang (seizures), pasien dengan ICH spontan memiliki resiko kejang lebih tinggi dibandingkan pada
pasien stroke iskemik.
Komplikasi lain yang sering terjadi adalah thrombosis vena dan tromboembolik (3-7%), demam (40%),
hiperglikemia (60%), dan hipertensi (70%).
Tatalaksana
Penatalaksanaan di ruang Gawat Darurat
Penatalaksanaan PIS, PSA
Tatalaksana Bedah pada Stroke Hemoragik
Lokasi
Volum >30cc
Peningkatan TIK (Penurunan Kesadaran Tiba-tiba)
Pilihan Pembedahan
Kraniotomi dan evakuasi ICH
ICH lobus dan deep-seated.
Keuntungan : efektifitas untuk pengangkatan hematoma komplit dan hemostasis bedah,
pembedahan yang cepat dibangingkan lainnya.
Kekurangannya : lebih invasive dibandingkan teknik endoskopik lainnya.
Kraniektomi Dekompresif
Pengurangan efek massa akibat perdarahan, terutama selama kejadian, dan meningkatkan
formasi edema hingga mengurangi perlukaan otak sekunder
DC tanpa evakuasi hematoma untuk ICH deep-seated mengurangi perlukaan otak
sekunder dan efek massa lokal tanpa kerusakan jaringan otak ke bangsal ganglia
Proses Kraniotomi
Stereotactic thrombolysis and clot aspiration: memiliki pemindahan klot yang lebih cepat
dan signifikan menurunkan edema perihemoragik mengikuti onset ICH.
Prognosis
Jangka Pendek
Tipe stroke
Luas dan daerah lesi
Defisit Neurologik
Jangka Panjang
Umur
Kematian penderita stroke dalam 1 tahun setalah onset umur 70-79 tahun dua kali lebih tinggi
dibandingkan penderita yang 20 tahun lebih muda
Hipertensi
Penyakit jantung