Anda di halaman 1dari 29

BIOPSI INSISI, EKSISI

DAN EKSTIRPASI
Definisi
• Biopsi  pengambilan seluruh atau sebagian jaringan lesi
dari makhluk hidup untuk pemeriksaan patologis
mikroskopik.

• Latin:
Bios -- hidup
Opsi -- tampilan
Indikasi
• Lesi yang menetap lebih dari 2 minggu tanpa diketahui
penyebabnya
• Ulserasi yang menetap tidak menunjukkan tanda tanda
kesembuhan sampai 3 minggu
• Setiap penonjolan yang dicurigai sebagai suatu neoplasma
• Lesi tulang yang tidak diidentifikasi setelah pemeriksaan
klinis dan radiologis
• Lesi hiperkeratotik yang menetap
Kontra indikasi

• Infeksi pada lokasi yang akan dibiopsi (relatif)


• Gangguan faal hemostasis berat (relatif)
• Biopsi diluar daerah yang direncanakan akan dieksisi saat
operasi
Tujuan Biopsi
1. Mengetahui morfologi tumor
a. Tipe histologi tumor
b. Subtipe tumor
c. Grading sel
2. Radikalitas operasi
3. Staging tumor
a. Besar spesimen dan tumor dalam sentimeter
b. Luas ekstensi tumor
c. Bentuk tumor
d. Nodul Regional
- Banyak kelenjar tumor yang ditemukan
- Banyak kelenjar limfe yang mengandung
metastasis
- Adanya invasi kapsuler
- Metastase ekstranodal
Jenis Biopsy
Aspiration biopsy
Core biopsi
Punch Biopsy
Incisional biopsy
Excisional biopsy
Aspiration Biopsy
Biopsi Aspirasi adalah penggunaan jarum suntik untuk
pengambilan sampel sel atau isi lesi.
Ketidakmampuan untuk menarik cairan atau udara
menunjukkan “lesion is probably solid”
• Selain biopsi dengan jarum seperti diatas terdapat juga
suatu tindakan biopsi menggunakan jarum dengan bantuan
endoskopi.
• Pada prinsipnya sama yaitu pengambilan sampel jaringan
dengan aspirasi jarum, hanya saja metode ini
menggunakan endoskopi sebagai panduannya.
• Cara ini baik untuk tumor dalam saluran tubuh seperti
saluran pernafasan, pencernaan dan kandungan.
Core Biopsy

• Core biopsi adalah tes relatif cepat dan efektif untuk


menentukan status jaringan tersangka.
• kecil kemungkinan melibatkan jaringan parut, infeksi atau
sakit, dan memiliki waktu pemulihan signifikan lebih
pendek
• investigasi pilihan ketika microcalcification payudara
terlihat pada mamografi.
Punch biopsy

• Biasa dilakukan pada kelainan di kulit.


• Metode ini dilakukan dengan alat yang ukurannya seperti
pensil yang kemudian ditekankan pada kelainan di kulit,
lalu instrument tajam di dalamnya akan mengambil
jaringan kulit yang ditekan.
• Menggunakan anastesi lokal dan bila pengambilan kulit
tidak besar maka tidak perlu dijahit.
Incisional Biopsy
Tujuan dari biopsi insisi adalah untuk pengambilan
sampel dari lesi.
Jika lesi besar atau memiliki banyak karakteristik yang
berbeda-beda, maka dibutuhkan sampel lebih dari satu
tempat.
Incisional biopsy
• Daerah representative dibiopsi
secara wedge.
• Margin diperluas ke jaringan
normal di permukaan dalam.
• Jaringan nekrotik harus dihindari.
• Sampel harus diambil dari tepi
lesi agar melibatkan jaringan
normal di sekitarnya. Untuk
melihat perubahan yang
mendasari lesi permukaan.
Exisional biopsy

• Biopsi yang dilakukan dengan mengangkat


seluruh jaringan tumor
• Jaringan normal (2-3 mm) yang mengelilingi lesi
disertakan dengan spesimen.
• Biopsi eksisi harus dilakukan pada lesi yang lebih
kecil (kurang dari 3 cm) yang muncul secara klinis
di nyatakan jinak.
EKSTIRPASI
• DEFINISI Pengambilan organ atau jaringan secara komplit.\
• Tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta
kapsulnya
• INDIKASI Kista aterom, fibroma
• Kista aterom
Tumor jinak di kulit yang terbentuk akibat tersumbatnya
muara kelenjar sebasea sehingga ditemukan puncta
sebagai muara kelenjar di kulit yang tersumbat. Sekret
kelenjar sebasea yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun
dalam kantung kelenjar. Lama kelamaan membesar dan
terlihat seperti massa tumor.
• Pada pemeriksaan tampak sebagai tonjolan bulat,
superfisial-subkutan, lunak-kenyal, berbatas tegas, tidak
terfiksir ke dasar, umumnya tidak nyeri, Isi kista adalah
bubur eksudat berwarna putih abu-abu yang berbau
asam.
• Predileksi di bagian tubuh yang berambut (kepala, wajah,
belakang telinga, leher, punggung, dan daerah genital).
• ALAT DAN BAHAN :
Lidokain 2%
Spuit Pisau insisi (skapel)
Pinset
Gunting jaringan
Klem jaringan
Needle holder
Jarum dan benang
TEKNIK

1.Bersihkan daerah operasi.


2.Lakukan anastesi lokal (blok / infiltrasi) pada daerah
operasi.
3.Eksisi kulit di atas benjolan berbentuk elips runcing
dengan arah sesuai garis lipatan kulit. Panjang
dibuat lebih dari ukuran benjolan yang teraba dan
lebar kulit yang dieksisi ¼ garis tengah kista
tersebut.
4.Gunakan gunting jaringan untuk melepaskan
jaringan subkutan yang meliputi kista, pisahkan
seluruh dinding kista / jaringan dari kulit
Anesthesia
Blok anestesi lebih dianjurkan. Ketika blok tidak
memungkinkan, maka dapat digunakan infiltrasi.
Never inject directly into the lesion
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
• Suyatno, Emir Pasaribu,Diagnostik dan terapi Bedah Onkologi,Sagung
Seto 2009
• Underwood, Patologi Umum dan Sistematik,EGC, 2004
• Janti Sudiono, Pemeriksaan Patologi Untuk Diagnosis
Neoplasma,EGC,2008
• Neville Woolf , Pathology Basic and Sistemic , Saunders ,2004
• Emanuel Rubin, Essential of Pathology, Lippincot William & Wikins , 2006
• Daniel ,Breast cancer, http: // www. Cancer .org / cancer ,2008
• Cancer Staging, www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/detection/
staging ,2008
• New FIGO Staging, www.medscape.com/viewarticle, 2009
• Devita, Principles and Practical Onkology Review, Lippincott William &
Wilkins , 2009
PENUGASAN

• DARI KONSEP I DIATAS, SILAKAN DISKUSIKAN PROSES


ASKAN AMBULATORY YANG DIMULAI DARI FOKUS
PENGAKJIAN, DIAGNOSA/MASALAH KESEHATAN DAN
PERENCANAAN.
• BUAT DALAM BENTUK PPT
• TUGAS KELOMPOK !

Anda mungkin juga menyukai