Anda di halaman 1dari 26

DASAR DAN PRINSIP ONKOLOGI

Samuel Willyarto
13032120003
Onkologi  Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang tumor
DEFINISI (oncos, "tumor," and logos, "study of")

Kanker = tumor
Tumor Diferensiasi
ganas / neoplasia

• “pembengkakan”  • Berpotensi metastasis • Morfologi sel


massa jaringan, • Pertumbuhan meski dibandingkan dengan
solid/berisi-cairan tanpa stimulus sel normal
• Jinak / ganas • Well differentiated /
Poorly differentiated
(sel anaplastik)
Willis (1950) : massa abnormal jaringan yg pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walau
rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti
TIPE PERTUMUBUHAN
JARINGAN
Hipertrofi Hiperplasia Metaplasia Displasia Anaplasia Neoplasia
Definisi Ukuran sel ↑ Jumlah sel ↑ Penggantian Perubahan “To form “Pertumbuhan
reversible satu maturasi sel dan backward”  baru”
tipe sel dengan arsitektur sel
tipe sel lain

Mekanisme ↑ produksi Growth factors Stimulus Disregulasi Kurangnya Carcinogenesis


protein sebagai stimulasi eksternal maturasi dan diferensiasi
respon proliferasi sel memicu pertumbuhan dari sel stem
gangguan sel   kanker
transkripsi gen

Risiko – + ++ +++ ++++ Terbentuknya


kanker kanker
Faktor risiko terjadinya kanker

1. FAKTOR LINGKUNGAN :
 Karsinogen Radiasi (UV, ION)
 Karsinogen kimiawi
 Agen Mikrobial (HPV, EBV,
H. pylori)

2. FAKTOR GENETIK :
Onkogen yang aktif mutasi
pada tumor supresor gen.
KLASIFIKASI

JINAK GANAS - KANKER


Akan tetap terlokalisasi Dapat menginvasi dan merusak struktur terdekat
• Tidak dapat menyebar ke area yang jauh • Dapat menyebar ke area yang jauh (metastasis)
2 komponen dasar NEOPLASIA

Neoplasma bergantung pada host-nya untuk


nutrisi dan suplai darah

1. Parenkima
• Sel neoplasma
• menentukan  perilaku biologis

2. Stroma
• Sel non-neoplastik
• Jaringan ikat, pembuluh darah, sel inflamasi yang berasal
dari host
• Penting untuk pertumbuhan neoplasma
Karakteristik jinak vs ganas
Karakterisitik Jinak Ganas
Diferensiasi/anaplasia Diferensiasi baik; struktur Tidak memperlihatkan
mungkin khas jaringan asal diferensiasi disertai anaplasia;
struktur sering tidak khas

Laju pertumbuhan Tumbuh lambat; mungkin Tidak terduga dan mungkin


berhenti tumbuh; gambaran cepat atau lambat; gambaran
mitotik jarang dan normal mitotik mungkin banyak dan
abnormal

Invasi lokal Kohesif dan ekspansif; batas Invasi lokal; infiltrasi jaringan
tegas tidak menginvasi atau normal sekitar
infiltrasi jaringan normal
Metastasis Tidak ada Sering ditemukan
Nomenklatur Neoplasia
Nomenklatur Neoplasia

Tumor Jinak Tumor Ganas

• benign tumor + penambahan


dan pengecualian: Lymphoma,
• Prefix + Suffix mesothelioma, melanoma, and
• Tipe sel + (-oma) : fibroma, seminoma
lipoma, rhabdomyoma, • Jar. Mesenkim (jar. Ikat, otot,
leimyoma, chondroma tulang) : SARCOMA
• Tumor epitel jinak = kompleks  (Fibrosarcoma, osteosarcoma,
diklasfikasikan chondrosarcoma)
microscopik/macroscopik/sel • Asal dari epitel: : CARCINOMA
asal (papilloma, adenoma) (Squamous cell carcinoma, Basal
cell carcinoma,
Cholangiocarcinoma)
• Ductal/glandular :
adenocarcinomas
Gen pengatur pertumbuhan sel

Protoonkogen: Gen selular yang normal berasal dari


sel tubuh sendiri  proses inisiasi, mengakibatkan
terjadinya proses transformasi keganasan
Tumor supresor gen: Gen yang berlawanan dengan
kerja proto onkogen yang berfungsi untuk
menghambat pembentukan tumor
Gen yang mengatur kematian sel terprogram/
apoptosis
KARSINOGENESIS
• Proses pembentukan neoplasma/tumor
• Proses kompleks  3 tahap: INISIASI, PROMOSI, PROGRESI

• INISIASI
 terpaparnya suatu sel oleh agen karsinogenik 
kerusakan DNA permanen (mutasi)
 Apabila hanya ada proses inisiasi saja  tidak
cukup menimbulkan pembentukan tumor

• PROMOSI
Dapat menginduksi tumor dari sel yang
sebelumnya telah terinisiasi

• PROGRESI
perubahan masa jaringan monoklonal menjadi
heterogen, invasif sampai terbentuk metastase jauh
3 Jalur Metastasis

(1) Berada dalam rongga


tubuh : pleural, peritoneal
cavities and cerebral ventricles

(2) Jalur limfatik carcinoma


(co: karsinoma payudara ke
KGB axilla)

(3) Jalur hematogen 


sarcoma √
Skema Metastasis Secara Hematogen
1. Transformasi sel normal menjadi sel tumor  sel tumor berkembang
setelah transformasi sel terjadi

2. Vaskularisasi meningkat dengan sekresi dari faktor faktor angiogenesis


3. Invasi lokal dari sel-sel tumor yang di program secara genetik untuk
masuk ke dalam saluran limfatik atau saluran pembuluh darah
4. Pelepasan dan embolisasi sel tumor yang tunggal atau multipel ke
dalam sirkulasi
5. Sel tumor akan bertahan hidup di dalam sirkulasi
6. Sel tumor mencapai dasar kapiler dari organ jauh dengan cara
menempel pada epitel kapiler

7. Invasi ke dalam organ jauh tersebut


8. Proliferasi dari sel tumor di dalam organ jauh tersebut sebagai hasil
metastasisnya
Grading

Ditentukan oleh gambaran sitologi, berdasarkan: • Gleason – prostate


cancer
 Derajat diferensisasi sel tumor • Nottingham Grading
 Jumlah mitosis System – breast cancer
• Fuhrman – kidney
 Keberadaan karakteristik khusus cancer
o 2 kategori (Low & High)  4 kategori (1-4)
•GX: Grade cannot be assessed
Dengan pemikiran
(undetermined grade)
•G1: Well differentiated (low grade) perilaku dan diferensiasi
•G2: Moderately differentiated mempunyai hubungan

(intermediate grade)
•G3: Poorly differentiated (high grade) Poorly differentiated
•G4: Undifferentiated (high grade) mempunyapi perilaku
yang lebih agresif
Staging
Pada kanker solid dengan eksplorasi Klasifikasi lain:
pembedahan atau imaging • Ann Arbour  lymphomas
Berdasarkan: • Breslow scale and Clark’s
 Ukuran lesi primer level  melanoma
 Ekstensi ke KGB regional • Duke’s classification 
 Ada tidaknya metastasis colon cancer
T0 : in situ lesion
Sistem staging utama yang dipakai  TNM T1 to T4 : based on increasing size
system
N0 : no nodal involvement
T: primary tumor
N1 to N3 : involvement of an increasing
number and range of nodes
N: regional lymph node
involvement
M0 : no distant metastases
M1 / M2: presence and estimated number of
M: metastases
metastases.
Klasifikasi TNM
EFEK TUMOR TERHADAP HOST

Kaheksia kanker; penyusutan lemak tubuh dan massa tubuh non lemak dengan
kelemahan dan anoreksia dan anemia
Sindrom paraneoplastik
Efek sistemik non-metastatik
10-15% kasus keganasan dan dapat sebagai keluhan utama
Tidak dapat dengan pasti dijelaskan oleh penyebaran tumor / elaborasi
hormon
Dapat berhubungan dengan penyakit kritis  mematikan
Menyerupapi metastasis  dapat mempengaruhi penanganan
Neoplasma tersering: kanker bronkogenik dan payudara serta keganasan
darah
PRINSIP-PRINSIP ONKOLOGI

1. Jangan memakai anestesi infiltrasi


2. Jangan menekan massa tumor
3. Jangan menarik - narik preparat
4. Melakukan preparasi tumor harus selalu dengan sayatan tajam
5. Daerah kelanjar diangkat dalam satu preparasi dengan tumor primernya (en bloc)
6. Bekas biopsi atau bekas operasi sebelumnya jangan dibuka kembali
7. Permukaan tumor yang berulkus, tempat tumor yang telah mencapai permukaan harus ditutup atau
dikoagulasi agar daerah operasi tidak terkontaminasi
8. Permukaan lumen usus setelah direseksi dibilas dengan cairan pembunuh sel melalui lumen distal
sebelum dianastomosis. ( sublimat 1 : 500, cetrimide 1%)
9. Rongga besar seperti peritoneal atau pleura tidak boleh dibilas dengan cairan pembunuh sel
10. Penyinaran pra dan pasca bedah
PRINSIP TERAPI BEDAH ONKOLOGI

Pencegahan

Diagnosa dini dan staging tumor

Penyembuhan, pengurangan massa tumor

Mengurangi gejala dan rehabilitasi pasien


Deteksi dini
Deteksi dini: mendeteksi kanker pada stadium dini
Deteksi dini: mendeteksi kanker pada stadium dini
sehingga dapat diberikan terapi lebh awal dan tepat
sehingga dapat diberikan terapi lebh awal dan tepat

Deteksi dini → menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.


Deteksi dini → menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.
Lokasi kanker Populasi Tes atau prosedur Frekuensi
Payudara Wanita, umur 20+ Pemeriksaan payudara sendiri Sebulan sekali, dimulai pada usia 20
Pemeriksaan klinik payudara Setiap tahun, dimulai pada usia 40
Mamografi Setiap tahun usia 45-54, setiap 2 tahun usia >55

Kolorektal Pria dan wanita, Tes darah samar feses atau Setiap tahun, dimulai pada usia 20
umur 50+ Sigmoidoskopi Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50 American
atau
Barium enema double contrast Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50 Cancer Society
atau guidelines untuk
kolonoskopi Tiap 10 tahun, dimulai pada usia 50 deteksi dini
kanker

Prostat Pria, umur 50+ Pemeriksaan colok dubur dan PSA dan RT tiap tahun, dimulai pada usia 50 tahun
PSA

Serviks Wanita Tes Pap 3 tahun setelah intercourse vagina pertama, tidak lebih dari
usia 21 tahun; skrining tiap tahun dengan tes Pap;
pada atau setelah usia 30 tahun, wanita dengan hasil tes Pap
yang normal >3x dan tidak terdapat tes Pap yang abnormal
dalam 10 tahun, wanita yang pernah histerektomi, dapat
menghentikan tes Pap

Check up yang Pria dan wanita, Pemeriksaan tiroid, testis, ovarium, KGB, rongga mulut, kulit, konseling rokok, paparan sinar
berhubungan dengan umur 20+ matahari, nutrisi dan diet, faktor risiko, praktik seksual, paparan lingkungan dan kerja
kanker
TUMOR MARKER
 Tumor marker dapat berupa Tumor antigen atau enzim/hormon yang dihasilkan oleh sel – sel tumor.
 Selain untuk deteksi terhadap tumor, Tumor marker juga dapat dipakai untuk memonitoring response terhadap
terapi atau untuk mendeteksi tumor yang rekurren.

Marker Tumors Condition causing false positive


Carcinoembryonic Antigen Colorectal, Pancreas, breast, Lung, Gastric, Hepatitis, cirrhosis, Jaundice, COPD, Ulcer, Renal Failure
Medullary Thyroid
α – Fetoprotein Hepatoma, testicular Hepatitis, cirrhosis, pregnancies
β – HCG Testicular, trophoblastic gestational tumor Pregnancies

Prostate Specific Antigen (PSA) Prostate Benign Prostate Hypertrophy (BPH)

CA-15-3 Breast Hepatitis, Cirrhosis, Benign breast disease


CA-19-9 Colorectal, Biliary, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis, Cholestasis
CA-50 Colorectal, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis,
CA-242 Colorectal, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis,
CA-125 Ovarian Pregnancies, endometriosis, PID, renal failure, menstruation
Pengambilan Jaringan PA - Biopsi

Bios Opsis Biopsi


(hidup) (melihat) (melihat yang hidup)

Biopsi  prosedur diagnostik berupa pengambilan


jaringan/sel hidup dan diperiksa di bawah mikroskop oleh
seorang ahli patologi untuk menegakkan diagnosis sehingga
menentukan terapi selanjutnya
Lukito P; Soemitro M.P; Lokarjana L. Penuntun Diagnostik dan Tindaan Terapi Tumor Ganas.
Jakarta: Sagung Seto. 2010.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai