Anda di halaman 1dari 29

DASAR DAN PRINSIP

ONKOLOGI

RANO DIGDAYAN MAKERTO


VASHTI RESTI PUTRI FIRDAUS
DEFINISI

Onkologi  Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari


tentang tumor (oncos, "tumor," and logos, "study of")
Kanker = tumor
Tumor ganas / Diferensiasi
neoplasia
• “pembengkakan”  • Berpotensi metastasis • Morfologi sel
massa jaringan, • Pertumbuhan meski dibandingkan dengan
solid/berisi-cairan tanpa stimulus sel normal
• Jinak / ganas • Well differentiated /
Poorly differentiated
(sel anaplastik)
Willis (1950) : massa abnormal jaringan yg pertumbuhannya berlebihan dan
tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus
demikian walau rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti
TIPE PERTUMUBUHAN
JARINGAN
Hipertrofi Hiperplasia Metaplasia Displasia Anaplasia Neoplasia

Definisi Ukuran sel ↑ Jumlah sel ↑ Penggantian Perubahan “To form “Pertumbuhan
reversible satu maturasi sel backward”  baru”
tipe sel dengan dan arsitektur
tipe sel lain sel

Mekanism ↑ produksi Growth Stimulus Disregulasi Kurangnya Carcinogenes


e protein sebagai factors eksternal maturasi dan diferensiasi is
respon stimulasi memicu pertumbuhan dari sel stem
proliferasi sel gangguan sel   kanker
traknskripsi
gen

Risiko – + ++ +++ ++++ Terbentuknya


kanker kanker
Insidensi kanker
Faktor risiko terjadinya kanker

1. FAKTOR LINGKUNGAN :
 Karsinogen Radiasi (UV,
ION)
 Karsinogen kimiawi
 Agen Mikrobial (HPV,
EBV, H. pylori)

2. FAKTOR GENETIK :
Onkogen yang aktif mutasi
pada tumor supresor gen.
KLASIFIKASI

GANAS - KANKER
JINAK
Dapat menginvasi dan merusak struktur
Akan tetap terlokalisasi
terdekat
Tidak dapat menyebar ke area yang jauh
Dapat menyebar ke area yang jauh (metastasis)
2 komponen dasar NEOPLASIA

Neoplasma bergantung pada host-nya


untuk nutrisi dan suplai darah

1. Parenkima
• Sel neoplasma
• menentukan  perilaku biologis

2. Stroma
• Sel non-neoplastik
• Jaringan ikat, pembuluh darah, sel inflamasi
yang berasal dari host
• Penting untuk pertumbuhan neoplasma
Karakteristik jinak vs ganas

Karakterisitik Jinak Ganas


Diferensiasi/anaplasia Diferensiasi baik; struktur Tidak memperlihatkan
mungkin khas jaringan asal diferensiasi disertai
anaplasia; struktur sering
tidak khas
Laju pertumbuhan Tumbuh lambat; mungkin Tidak terduga dan mungkin
berhenti tumbuh; gambaran cepat atau lambat; gambaran
mitotik jarang dan normal mitotik mungkin banyak dan
abnormal
Invasi lokal Kohesif dan ekspansif; batas Invasi lokal; infiltrasi
tegas tidak menginvasi atau jaringan normal sekitar
infiltrasi jaringan normal
Metastasis Tidak ada Sering ditemukan
Nomenklatur Neoplasia
Nomenklatur Neoplasia
Tumor Jinak Tumor Ganas

• Prefix + Suffix • ~ benign tumor +


• Tipe sel + (-oma) : fibroma, penambahan dan
lipoma, rhabdomyoma, pengecualian: Lymphoma,
leimyoma, chondroma mesothelioma,
• Tumor epitel jinak = melanoma, and
kompleks  diklasfikasikan seminoma
microscopik/macroscopik/s • Jar. Mesenkim (jar.
el asal (papilloma, adenoma) Ikat, otot, tulang) :
SARCOMA (Fibrosarcoma,
osteosarcoma,
chondrosarcoma)
• Asal dari epitel: :
CARCINOMA (Squamous
cell carcinoma, Basal cell
carcinoma,
Cholangiocarcinoma)
• Ductal/glandular :
Gen pengatur pertumbuhan sel

Protoonkogen: Gen selular yang normal


berasal dari sel tubuh sendiri  proses inisiasi,
mengakibatkan terjadinya proses transformasi
keganasan
Tumor supresor gen: Gen yang berlawanan

dengan kerja proto onkogen yang berfungsi


untuk menghambat pembentukan tumor
Gen yang mengatur kematian sel terprogram/

apoptosis
KARSINOGENESIS
• Proses pembentukan neoplasma/tumor
• Proses kompleks  3 tahap: INISIASI, PROMOSI, PROGRESI
• INISIASI
 terpaparnya suatu sel oleh agen karsinogenik
 kerusakan DNA permanen (mutasi)
 Apabila hanya ada proses inisiasi saja  tidak
cukup menimbulkan pembentukan tumor

• PROMOSI
Dapat menginduksi tumor dari sel yang
sebelumnya telah terinisiasi

• PROGRESI
perubahan masa jaringan monoklonal menjadi
heterogen, invasif sampai terbentuk metastase
jauh
3 Jalur Metastasis

(1) Berada dalam rongga


tubuh : pleural, peritoneal
cavities and cerebral
ventricles
(2) Jalur limfatik carcinoma
(co: karsinoma payudara ke
KGB axilla)

(3) Jalur hematogen 


sarcoma √
Skema Metastasis Secara Hematogen
1. Transformasi sel normal menjadi sel tumor  sel tumor
berkembang setelah transformasi sel terjadi
2.Vaskularisasi meningkat dengan sekresi dari faktor faktor
angiogenesis
3.Invasi lokal dari sel-sel tumor yang di program secara genetik
untuk masuk ke dalam saluran limfatik atau saluran
pembuluh darah
4.Pelepasan dan embolisasi sel tumor yang tunggal atau
multipel ke dalam sirkulasi
5. Sel tumor akan bertahan hidup di dalam sirkulasi
6.Sel tumor mencapai dasar kapiler dari organ jauh dengan cara
menempel pada epitel kapiler
7. Invasi ke dalam organ jauh tersebut
8.Proliferasi dari sel tumor di dalam organ jauh tersebut
Grading dan staging
Grade: Sistem yang dikembangkan untuk mengekspresikan
level diferensiasi (kualitatif/semikuantitatis). Hal ini dapat
merefleksikan sampai sejauh mana tumor menyerupai
jaringan normal pada area tersebut. Dapat memberikan
informasi risiko metastasis dan prognosis
Stage: Sistem yang dikembangkan untuk mengekspresikan
sejauh mana kanker sudah menyebar pada pasien

Bila dibandingkan dengan grading, staging memberikan


gambaran klinis yang lebih jelas
Grading
Ditentukan oleh gambaran sitologi,
berdasarkan: Gleason – prostate
 Derajat diferensisasi sel tumor cancer
Nottingham Grading
 Jumlah mitosis System – breast cancer
 Keberadaan karakteristik khusus Fuhrman – kidney
cancer
o 2 kategori (Low & High)  4 kategori (1-4)
• GX: Grade cannot be assessed
(undetermined grade)
• G1: Well differentiated (low Dengan pemikiran
grade) perilaku dan
• G2: Moderately differentiated diferensiasi
(intermediate grade) mempunyai hubungan
• G3: Poorly differentiated (high ↓
grade) Poorly differentiated
• G4: Undifferentiated (high grade) mempunyapi perilaku
yang lebih agresif
Staging
Klasifikasi lain:
Pada kanker solid dengan eksplorasi Ann Arbour  lymphomas
pembedahan atau imaging Breslow scale and Clark’s level
Berdasarkan:  melanoma
 Ukuran lesi primer Duke’s classification  colon
cancer
 Ekstensi ke KGB regional
 Ada tidaknya metastasis
T0 : in situ lesion
T1 to T4 : based on increasing size
Sistem staging utama yang dipakai 
TNM system N0 : no nodal involvement
T: primary tumor N1 to N3 : involvement of an increasing
number and range of nodes
N: regional lymph node
involvement M0 : no distant metastases
M1 / M2 : presence and estimated
M: metastases number of metastases.
Klasifikasi TNM
EFEK TUMOR TERHADAP HOST
Kaheksia kanker; penyusutan lemak tubuh dan massa tubuh
non lemak dengan kelemahan dan anoreksia dan anemia
Sindrom paraneoplastik
 Efek sistemik non-metastatik
 10-15% kasus keganasan dan dapat sebagai keluhan utama
 Tidak dapat dengan pasti dijelaskan oleh penyebaran
tumor / elaborasi hormon
 Dapat berhubungan dengan penyakit kritis  mematikan
 Menyerupapi metastasis  dapat mempengaruhi
penanganan
 Neoplasma tersering: kanker bronkogenik dan payudara
serta keganasan darah
PRINSIP-PRINSIP ONKOLOGI

1. Jangan memakai anestesi infiltrasi


2. Jangan menekan massa tumor
3. Jangan menarik - narik preparat
4. Melakukan preparasi tumor harus selalu dengan sayatan tajam
5. Daerah kelanjar diangkat dalam satu preparasi dengan tumor primernya (en
bloc)
6. Bekas biopsi atau bekas operasi sebelumnya jangan dibuka kembali
7. Permukaan tumor yang berulkus, tempat tumor yang telah mencapai
permukaan harus ditutup atau dikoagulasi agar daerah operasi tidak
terkontaminasi
8. Permukaan lumen usus setelah direseksi dibilas dengan cairan pembunuh sel
melalui lumen distal sebelum dianastomosis. ( sublimat 1 : 500, cetrimide 1%)
9. Rongga besar seperti peritoneal atau pleura tidak boleh dibilas dengan cairan
pembunuh sel
10. Penyinaran pra dan pasca bedah
PRINSIP TERAPI BEDAH ONKOLOGI

Pencegahan

Diagnosa dini dan staging tumor

Penyembuhan, pengurangan massa tumor

Mengurangi gejala dan rehabilitasi pasien


Deteksi dini

Deteksi dini: mendeteksi kanker pada stadium


Deteksi dini: mendeteksi kanker pada stadium
dini sehingga dapat diberikan terapi lebh awal
dini sehingga dapat diberikan terapi lebh awal
dan tepat
dan tepat
Deteksi dini → menurunkan angka mortalitas dan
Deteksi dini → menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas.
morbiditas.
Lokasi kanker Populasi Tes atau prosedur Frekuensi
Payudara Wanita, umur Pemeriksaan payudara sendiri Sebulan sekali, dimulai pada usia 20
20+ Pemeriksaan klinik payudara Setiap tahun, dimulai pada usia 40
Mamografi Setiap tahun usia 45-54, setiap 2 tahun usia >55
Kolorektal Pria dan wanita, Tes darah samar feses atau Setiap tahun, dimulai pada usia 20
umur 50+ Sigmoidoskopi Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50 American
atau Cancer Society
Barium enema double Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50 guidelines
contrast untuk deteksi
atau Tiap 10 tahun, dimulai pada usia 50
dini kanker
kolonoskopi

Prostat Pria, umur 50+ Pemeriksaan colok dubur dan PSA dan RT tiap tahun, dimulai pada usia 50 tahun
PSA
Serviks Wanita Tes Pap 3 tahun setelah intercourse vagina pertama, tidak lebih
dari usia 21 tahun; skrining tiap tahun dengan tes Pap;
pada atau setelah usia 30 tahun, wanita dengan hasil
tes Pap yang normal >3x dan tidak terdapat tes Pap
yang abnormal dalam 10 tahun, wanita yang pernah
histerektomi, dapat menghentikan tes Pap

Check up yang Pria dan wanita, Pemeriksaan tiroid, testis, ovarium, KGB, rongga mulut, kulit, konseling rokok,
berhubungan umur 20+ paparan sinar matahari, nutrisi dan diet, faktor risiko, praktik seksual, paparan
dengan kanker lingkungan dan kerja
TUMOR MARKER
 Tumor marker dapat berupa Tumor antigen atau enzim/hormon yang dihasilkan oleh
sel – sel tumor.
 Selain untuk deteksi terhadap tumor, Tumor marker juga dapat dipakai untuk

Marker memonitoring response


Tumors terhadap terapi atau untuk mendeteksi
Condition tumor
causing false yang rekurren.
positive
Carcinoembryonic Antigen Colorectal, Pancreas, breast, Lung, Hepatitis, cirrhosis, Jaundice, COPD, Ulcer, Renal
Gastric, Medullary Thyroid Failure
α – Fetoprotein Hepatoma, testicular Hepatitis, cirrhosis, pregnancies
β – HCG Testicular, trophoblastic gestational Pregnancies
tumor
Prostate Specific Antigen Prostate Benign Prostate Hypertrophy (BPH)
(PSA)
CA-15-3 Breast Hepatitis, Cirrhosis, Benign breast disease
CA-19-9 Colorectal, Biliary, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis, Cholestasis
CA-50 Colorectal, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis,
CA-242 Colorectal, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis,
CA-125 Ovarian Pregnancies, endometriosis, PID, renal failure,
menstruation
Pengambilan Jaringan PA - Biopsi

Bios Opsis Biopsi


(hidup) (melihat) (melihat yang hidup)

Biopsi  prosedur diagnostik berupa pengambilan


jaringan/sel hidup dan diperiksa di bawah mikroskop oleh
seorang ahli patologi untuk menegakkan diagnosis sehingga
menentukan terapi selanjutnya
Lukito P; Soemitro M.P; Lokarjana L. Penuntun Diagnostik dan Tindaan Terapi Tumor Ganas.
Jakarta: Sagung Seto. 2010.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai