Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

ICD 10

Oleh :
Zuldi Erdiansyah
130221180501

DIVISI BEDAH ONKOLOGI KEPALA DAN LEHER


DEPARTEMEN ILMU BEDAH
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
2019
PERKEMBANGAN ICD

1
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems

atau yang disingkat dengan ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan

beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal

penyakit. Setiap kondisi kesehatan diberikan kategori dan kode. ICD dipublikasikan

oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan digunakan secara luas untuk morbiditas,

mortalitas, sistim reimbursemen dan sebagai penunjang keputusan dalam

kedokteran.

Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Kesehatan Terkait Masalah

(paling sering dikenal dengan singkatan ICD) menyediakan kode untuk

mengklasifikasikan penyakit dan berbagai macam tanda-tanda, gejala, temuan

abnormal, keluhan, situasi sosial, dan penyebab eksternal cedera atau penyakit Di

bawah sistem ini, setiap kondisi kesehatan dapat ditetapkan ke kategori yang unik

dan diberi kode, sampai dengan enam karakter.

Klasifikasi Internasional Penyakit ini diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) dan di seluruh dunia digunakan untuk morbiditas dan statistik

kematian, sistem penggantian dan mendukung keputusan otomatis dalam

kedokteran. Sistem ini dirancang untuk mempromosikan komparatif internasional

dalam pengumpulan, pengolahan, klasifikasi, dan penyajian statistik ini. ICD

adalah klasifikasi inti dari WHO Keluarga. Klasifikasi Internasional (WHO-FIC).

Adapun beberapa acuan klasifikasi yang sering digunakan dalam suatu rumah sakit

yaitu :

 ICD 10

2
 ICD O

 ICD 9 CM

ICD digunakan untuk menyediakan standar klasifikasi penyakit untuk

tujuan catatan kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menugaskan,

menerbitkan, dan menggunakan ICD untuk mengklasifikasikan penyakit dan untuk

melacak tingkat kematian berdasarkan sertifikat kematian dan lain catatan

kesehatan penting. kondisi medis dan penyakit yang diterjemahkan ke dalam format

tunggal dengan penggunaan kode ICD. ICD-10 saat ini bervariasi sedikit dari

sebelumnya ICD-9 dan termasuk hampir dua kali lipat jumlah kategori di total tiga

jilid.

Klasifikasi ICD adalah kode alfanumerik yang mewakili setiap penyakit

yang dikenal, kondisi, atau keadaan yang telah atau dapat menyebabkan kematian

seseorang. Klasifikasi adalah sebagai spesifik mungkin. Sebagai contoh, kanker

merupakan penyebab utama kematian, tetapi ICD memberikan klasifikasi khusus

untuk setiap jenis kanker, dari kanker paru-paru untuk kanker payudara dan

sebagainya. Selanjutnya, ada klasifikasi ICD ditugaskan untuk kematian tidak

disebabkan oleh penyakit, seperti bunuh diri, pembunuhan , dan kematian karena

kecelakaan. Serangan 11 September di Amerika Serikat diminta klasifikasi lebih

jauh untuk kematian oleh terorisme .

SEJARAH LENGKAP PERKEMBANGAN ICD

3
Francois Bossier de Lacroix/ Sauvages

Menurut ahli statistik Australia, Sir George Knibbs, pertama kali dilakukan

oleh Francois Bossier de Lacroix/ Sauvages (1706-1777). Karya komprehensif

Sauvages diterbitkan dengan judul Nosologia Methodica.

Linnaeus

Pada waktu yang hampir bersamaan hidup pula seorang ahli metode,

Linnaeus (1707-1778), satu di antara karya besarnya adalah Genera Morborum.

William Cullen

Di awal abad ke-19, klasifikasi penyakit yang pemakaiannya paling umum

ditulis oleh William Cullen (1710-1790) dari Edinburgh yang diterbitkan pada

tahun 1785 dengan judul Synopsis Nosologiae Methodicae.

John Gaunt

Penelitian penyakit secara statistik dimulai satu abad lebih awal oleh John

Gaunt yang bekerja pada London Bills of Mortality. Jenis klasifikasi yang dirancang

oleh pionir ini dicontohkan oleh usahanya untuk menghitung proporsi anak-anak

lahir hidup yang meninggal dunia sebelum mencapai usia enam tahun. Ia

memperkirakan angka kematian sebesar 36%, yang berdasarkan bukti-bukti

kemudian merupakan ramalan yang cukup baik.

William Farr

Kemajuan bidang kedokteran pencegahan meningkat dengan kehadiran

William Farr (1807-1883), seorang ahli statistik medis yang bekerja pada General

Register Office of England and Wales. Tidak saja berhasil menggunakan sebaik-

4
baiknya klasifikasi penyakit yang masih sangat sederhana, akan tetapi berusaha

keras untuk membuat klasifikasi yang lebih baik dan keseragaman pemakaiannya

secara internasional.

Farr melihat bahwa klasifikasi Cullen yang dipakai pada saat itu tidak

pernah diperbaiki untuk penyesuaian dengan kemajuan ilmu kedokteran, dan juga

tidak memuaskan untuk tujuan statistik. Di dalam laporan tahunan pertamanya ia

membicarakan prinsip-prinsip yang harus bisa mengatur klasifikasi penyakit secara

statistik dan mendorong diterimanya klasifikasi yang seragam.

Beliau menulis antara lain:

“Keunggulan nomenklatur statistik yang seragam, bagaimana pun tidak

sempurnanya, terlihat dengan sangat jelas. Jadi mengherankan sekali karena

pelaksanaannya tidak ditekankan pada kantor Bills of Mortality. Setiap penyakit,

sering dinyatakan dalam tiga atau empat nama, dan setiap nama pun telah

digunakan pada penyakit lainnya; nama-nama yang meragukan dan sulit dimengerti

sering digunakan, dan pencatatan sering menggunakan komplikasi penyakit

ketimbang penyakit utama. Pentingnya nomenklatur pada bidang ini sama dengan

pentingnya ukuran berat dan panjang pada ilmu-ilmu fisika, dan harus diterapkan

sesegera mungkin.”

Nomenklatur dan klasifikasi statistik dipelajari terus dan disarankan oleh

Farr dalam tulisan-tulisannya yang diterbitkan di dalam laporan-laporan tahunan

selanjutnya. Perlunya klasifikasi penyebab kematian yang seragam diakui

pada International Statistical Congress I yang berlangsung di Brussels tahun 1853.

5
ISC I ini menugaskan William Farr dan Marc d’Espine yang berasal dari Geneva

untuk mempersiapkan klasifikasi penyebab kematian yang bisa digunakan secara

internasional.

Pada pertemuan ISC II di Paris tahun 1855, Farr dan d’Espine mengajukan

dua daftar terpisah yang memiliki dasar prinsip yang berbeda. Klasifikasi Farr

dikelompokkan atas lima bagian yaitu :

1. Penyakit epidemi,

2. Penyakit umum,

3. Penyakit lokal berdasarkan lokasi anatomis,

4. Penyakit pertumbuhan,

5. Penyakit akibat kekerasan.

D’Espine membagi penyakit berdasarkan bentuk penyakit: kelompok gout,

herpes, darah, dan sebagainya. Pada kongres ini disetujui daftar gabungan keduanya

yang terdiri atas 139 kelompok. Pada tahun 1964 klasifikasi ini diubah berdasarkan

model yang diajukan oleh Farr dan selanjutnya diperbaiki lagi pada tahun 1874,

1880, dan 1886. Walau pun klasifikasi ini tidak pernah diterima secara universal,

namun susunan umum yang diajukan oleh Farr, termasuk prinsip klasifikasi

berdasarkan lokasi anatomi tetap bertahan sebagai dasar International List of

Causes of Death (ILCD).

Sejak tahun 1948 WHO telah menerbitkan buku klasifikasi untuk menjadi

pedoman dalam mengklasifikasikan penyakit dan nomor kode untuk setiap

penyakit. Sampai saat ini ICD (International Classification of Diseases = Klasifikasi

6
Penyakit Internasional) telah mengalami beberapa revisi yang terakhir revisi ke-10

(ICD-X, tahun 1992).

International Statistical Institute (ISI)

International Statistical Institute (ISI) yang merupakan kelanjutan dari ISC,

pada pertemuan di Vienna tahun 1891 menugaskan sebuah komite untuk persiapan

klasifikasi penyebab kematian. Komite ini dipimpin oleh Jacques Bertillon (1851-

1922), kepala Statistical Services of the City of Paris. Laporan komite

ini disampaikan oleh Bertillon pada pertemuan ISI di Chicago tahun 1893, dan

diterima.

Klasifikasi ini didasarkan pada klasifikasi penyebab penyakit yang

digunakan oleh kota Paris, yang sejak direvisi pada tahun 1855, merupakan

campuran klasifikasi Inggeris, Jerman, dan Swiss. Prinsip yang dipegang oleh Farr,

yaitu membedakan penyakit umum dari penyakit yang berada pada organ atau

lokasi anatomis tertentu.

Sesuai dengan instruksi yang diperoleh pada kongres di Vienna atas usul L.

Guillaume, direktur Federal Bureau of Statistics of Switzerland, Bertillon

menggunakan tiga jenis klasifikasi yaitu: klasifikasi ringkas 44 judul, klasifikasi

menengah 99 judul, dan klasifikasi luas 161 judul. Bertillon Classification of

Causes of Death (Bertillon CCD) diterima secara umum dan digunakan oleh

beberapa negara dan berbagai kota.

Di Amerika Utara klasifikasi ini digunakan oleh Jesus E. Monjaras untuk

statistik kota San Luis de Potosi, Mexico. Pada tahun 1898 klasifikasi ini diterima

oleh American Public Health Association (APHA) yang terdiri atas Kanada,

7
Amerika Serikat dan Mexico dalam pertemuannya di Ottawa. Perkumpulan ini

menyarankan agar klasifikasi ini diperbaiki setiap 10 tahun.

Pada pertemuan ISI di kota Christiana tahun 1899, Bertillon melaporkan

kemajuan klasifikasi, termasuk saran APHA untuk perubahan setiap 10 tahun dan

kemudian ISI kemudian mengeluarkan resolusi.

Agustus 1900 Pemerintah Perancis kemudian mengadakan konferensi

internasional untuk revisi ILCD di Paris. Delegasi dari 26 negara menghadiri

konferensi ini. Pada tanggal 21 Agustus 1900 disetujui klasifikasi penyebab

kematian detil yang terdiri atas 179 kelompok, dan klasifikasi yang terbagi atas 35

kelompok. Perlunya perubahan setiap 10 tahun diakui, dan pemerintah Perancis

diminta untuk melaksanakan pertemuan berikutnya tahun 1910. Pada kenyataannya

konferensi berikut dilaksanakan pada tahun 1909, dan seterusnya pada tahun 1920,

1929, dan 1938.

Bertillon terus menjadi sumber kekuatan pendorong ILCD, dan revisi-revisi

1900, 1910, dan 1920 dilaksanakan dibawah pimpinannya. Sebagai sekretaris

jenderal konferensi internasional ia mengirimkan revisi sementara pada tahun 1920

kepada lebih dari 500 orang untuk memperoleh masukan.

Pada pertemuan ISI 1923, penerus Bertillon di Perancis, Michel Huber

mengusulkan agar ISI memperbarui sikap yang dibuat tahun 1893 sesuai dengan

ILCD dan bekerjasama dengan organisasi internasional lain dalam mempersiapkan

revisi selanjutnya. Organisasi kesehatan di bawah Liga Bangsa-bangsa juga

memperlihat sikap aktif terhadap statistik kehidupan dan menunjuk

8
sebuah Commission of Statistical Experts untuk mempelajari klasifikasi penyakit

dan penyebab kematian.

E. Roesle, kepala Medical Statistical Service biro kesehatan Jerman dan

anggota Commission of Expert Statisticians, mempersiapkan daftar perluasan

ILCD yang bakal diperlukan apabila klasifikasi akan digunakan dalam tabulasi

statistik kematian. Karyanya ini dipublikasikan oleh Health Organization LBB

tahun 1928.

Untuk mengatur kerja kedua badan ini, sebuah komisi gabungan

internasional dibentuk yang terdiri dari ISI dan HO dengan jumlah anggota yang

berimbang. Komisi ini yang menyusun konsep untuk revisi keempat (1929) dan

kelima (1938) ILCD.

United States Committe on Joint Causes of Death

Konferensi Internasional ke-5, Menteri Luar Negeri AS mendirikan United

States Committe on Joint Causes of Death di bawah pimpinan Lowell J. Reed,

seorang Profesor Biostatistik di Universitas John Hopkins. Anggota dan konsultan

komite ini mencakup perwakilan dari Kanada, Inggeris, dan LBB.

Komite ini, disimpulkan bahwa:

1. Mengakui adanya kecenderungan pendapat untuk membuat daftar statistik

morbiditas dan kematian, dan memutuskan bahwa sebelum memikirkan

masalah ‘joint causes’, perlu terlebih dahulu membahas klasifikasi penyakit

dari titik pandang morbiditas dan kematian, karena masalah ‘joint

causes’ berhubungan dengan keuda jenis statistik tersebut.

9
2. Mempertimbangkan bahwa bagian resolusi tentang ‘International List of

Diseases’ pada Konferensi Internasional sebelumnya menentukan bahwa

berbagai daftar penyakit nasional sedapat mungkin disesuaikan dengan

ILCD detil.

3. Mengakui bahwa klasifikasi sakit dan cedera berhubungan erat dengan

klasifikasi penyebab kematian. Komite percaya bahwa, untuk dapat

memanfaatkan sepenuhnya statistik morbiditas dan kematian, tidak saja

klasifikasi penyakit pada kedua kondisi ini harus sesuai, malah kalau bisa

hanya terdiri dari satu daftar saja.

4. Jumlah organisasi statistik yang menggunakan catatan medis (medical

record = MR) yang mencakup sakit dan kematian terus meningkat. Malah

dalam organisasi yang hanya mengumpulkan statistik morbiditas, kasus

kematian pun harus dicatat. Sebuah daftar tunggal tentunya akan sangat

memudahkan pengkodean. Daftar tunggal juga akan merupakan dasar

bersama untuk perbandingan statistik morbiditas dan mortalitas.

5. Dibentuk sebuah subkomite untuk mempersiapkan rancangan ‘Proposed

Statistical Classification of Disease, Injuries and Causes of Death’.

Rancangan final kemudian diterima oleh komite setelah diadakan

perubahan berdasarkan uji-coba yang dilaksanakan oleh berbagai badan di

Kanada, Inggeris, dan AS.

REVISI KE-6

Konferensi Kesehatan Internasional di New York City bulan Juni dan Juli

1946 mempercayakan Komisi Interim WHO untuk:

10
1. Mereview apa saja yang ada dan melaksanakan persiapan yang diperlukan

sehubungan dengan;

2. Revisi 10-tahunan ILCD mendatang (termasuk daftar yang diadopsi pada

persetujuan internasional 1934 sehubungan dengan statistik kematian); dan

3. Menciptakan International List of Causes of Morbidity.

Pada kongres ke 6 ini, komite melakukan beberapa kegiatan:

1. Menyusun daftar istilah diagnosa agar muncul pada setiap judul klasifikasi.

2. Menunjuk subkomite untuk mempersiapkan indeks alfabet yang

menyeluruh tentang istilah diagnosa yang terdapat pada kategori klasifikasi

yang sesuai.

3. Mempertimbangkan struktur dan penggunaan daftar khusus penyebab untuk

digunakan pada tabulasi dan publikasi statistik morbiditas dan mortalitas.

4. Mempelajari masalah lain yang berhubungan dengan komparabilitas

statistik-statistik mortalitas, misalnya bentuk sertifikat kematian dan aturan-

aturan dalam penggunaan klasifikasi.

Konferensi Internasional untuk Revisi ke-6 International List of Diseases

and Causes of Death diselenggarakan di Paris 26-30 April 1948, oleh pemerintah

Perancis sesuai dengan hasil persetujuan yang ditandatangani pada penutupan

Konferensi Internasional ke-5 tahun 1938. Sekretariatnya dipercayakan kepada

pejabat Perancis yang berkompeten dan WHO, yang telah melaksanakan persiapan

berdasarkan persetujuan yang dihasilkan oleh wakil-wakil pemerintahan yang hadir

pada Konferensi Kesehatan Internasional 1946.

11
Konferensi mengadopsi klasifikasi yang dipersiapkan oleh Expert

committee sebagai Sixth Revision of International List (Daftar Internasional revisi

ke-6). Konferensi juga mempertimbangkan proposal lain dari Expert Committee

mengenai kompilasi (pengumpulan), tabulasi (memasukkan ke tabel-tabel), dan

publikasi statistik morbiditas dan mortalitas. Konferensi menyetujui International

Form of Medical Certificate of Cause of Death (formulir internasional sertifikat

medis penyebab kematian), menyetujui penyebab dasar kematian sebagai sebab

utama yang dimasukkan ke dalam tabel, dan menyetujui aturan-aturan dalam

memilih sebab dasar kematian, sebagaimana juga daftar tabulasi khusus data

morbiditas dan mortalitas.

Selanjutnya Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA = World Health Assembly

dianjurkan untuk mengadopsi aturan-aturan pada fasal 21(b) Konstitusi WHO

untuk pedoman negara-negara anggota dalam mengumpulkan statistik morbiditas

dan mortalitas sesuai dengan International Statistical Classification.

Pada tahun 1948, WHA I merestui laporan Konferensi Revisi ke-6 dan

mengadopsi Peraturan WHO nomor 1, yang dibuat berdasarkan saran Konferensi.

Klasifikasi Internasional yang mencakup Daftar Tabulasi Inklusi yang menjelaskan

isi setiap kategori, dimasukkan bersamaan dengan bentuk sertifikat medis penyebab

kematian, aturan klasifikasi dan daftar khusus untuk tabulasi, ke dalam Manual of

the International Statistical Classification of Diseases, Injuries, and Causes of

Death.

REVISI KE-7

12
Konferensi internasional untuk revisi ke-7 International Classification of

Diseases (ICD) dilaksanakan di Paris di bawah kontrol WHO bulan Februari 1955.

Sesuai dengan rekomendasi Expert Committe on Health Statistics dari WHO, revisi

ini dibatasi pada perubahan penting saja, dan perbaikan terhadap beberapa

kesalahan dan hal-hal yang tidak taat-azas.

REVISI KE-8

Konferensi Revisi ke-8 diselenggarakan oleh WHO di Geneva 6-12 Juli

1965. Revisi pada konferensi ini lebih radikal daripada revisi ke-7, namun struktur

dasar klasifikasi tidak mengalami perubahan. Filosofi umum klasifikasi penyakit,

dimana mungkin diutamakan ke arah penyebab penyakit ketimbang gambaran

penyakitnya.

Selama tahun-tahun berfungsinya revisi ke-7 dan ke-8 ICD, penggunaan

ICD untuk indeks catatan medis rumah sakit meningkat dengan pesat dan beberapa

negara mempersiapkan adaptasi nasional sendiri yang menyediakan detil tambahan

yang diperlukan untuk penerapan ICD tersebut.

REVISI KE-9

Konferensi Internasional untuk revisi ke-9 ICD, diselenggarakanoleh WHO

di Geneva 30 September- 6 Oktober 1975. Pada diskusi direncanakan untuk sedikit

perubahan saja selain melakukan perbaruan isi. Sejumlah perwakilan dari badan-

badan khusus yang tertarik dengan ICD untuk penggunaan statistiknya sendiri telah

dibentuk.

Beberapa area di dalam klasifikasi dianggap tidak memiliki pengaturan

yang benar. Cukup banyak tekanan yang muncul untuk pembuatan detil yang lebih

13
banyak, dan untuk penyesuaian klasifikasi agar lebih relevan dengan evaluasi

asuhan medis. Kondisi penyakit hendaknya diklasifikasikan pada Bab-bab yang

berhubungan dengan bagian tubuh, bukannya yang berhubungan dengan penyakit

umum yang mendasarinya. Juga terdapat perwakilan dari negara atau daerah

dimana klasifikasi yang detil dan canggih ternyata tidak relevan untuk daerah

mereka, namun mereka tetap memerlukan klasifikasi yang berdasarkan ICD untuk

bisa menelaah kemajuan asuhan kesehatan dan dalam mengontrol penyakit.

Proposal akhir yang disajikan dan dan diterima oleh Konferensi

mempertahankan struktur dasar ICD, walau pun dengan detil yang lebih banyak

pada subkategori empat angka, dan beberapa subdivisi pilihan yang terdiri dari lima

angka. Untuk bisa bermanfaat bagi pengguna yang tidak memerlukan detil tersebut,

secara hati-hati telah diatur supaya kategori pada tingkat tiga angka masih sesuai.

Untuk pengguna yang ingin menghasilkan statistik dan indeks yang

berorientasi ke arah asuhan medis, Revisi Sembilan mencantumkan pilihan cara

alternatif untuk mengklasifikasikan diagnosa, termasuk informasi mengenai

penyakit umum yang mendasarinya dan manifestasinya pada organ atau tempat

tertentu. Sistem ini kemudian dikenal sebagai sistem dagger (=) dan asterisk (*),

dan dipertahankan pada Revisi Sepuluh. Sejumlah inovasi teknis lain dibuat untuk

Revisi Sembilan guna meningkatkan fleksibilitasnya dalam pemakaian di berbagai

situasi.

WHA ke-29, dengan memperhatikan rekomendasi yang muncul pada

Konferensi Internasional untuk Revisi ICD ke-9, sebagai percobaan telah

menyetujui penerbitan klasifikasi tambahan‘Impairments and Handicaps’ (cacad)

14
dan ‘Procedures in Medicine’ (tindakan medis) sebagai tambahan, tapi bukan

bagian integral ICD.

Konferensi juga membuat rekomendasi pada sejumlah subjek teknis yang

berhubungan, yaitu: aturan pengkodean untuk mortalitas diubah sedikit, dan aturan

pemilihan penyebab tunggal untuktabulasi morbiditas diperkenalkan untuk pertama

kali; definisi dan rekomendasi untuk statistik di bidang mortalitas perinatal

diperbaiki dan diperluas, dan sebuah sertifikat untuk kematian perinatal telah

direkomendasikan; negara-negara didorong untuk melakukan kerja lebih lanjut

pada pengkodean dan analisis kondisi-ganda, namun belum direkomendasikan cara

yang resmi; dan daftar tabulasi dasar yang baru telah dihasilkan.

ICD-9 adalah sebuah publikasi oleh WHO pada tahun 1977, pada saat ini,

National Center for Health Statistics di Amerika Serikat telah membuat ekstensi

dari kelanjutan sistim penyakit. Setiap kondisi kesehatan diberikan kategori dan

kode. ICD dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ini yang dapat lebih

berdaya guna untuk dipergunakan dalam masalah data mobiditas dan bagian dari

procedure codes, Bagian ekstensi ini disebut sebagai "ICD-9-CM", dengan

penambahan CM untuk perujukan pada "Clinical Modification". ICD juga

merupakan salah satu oganisasi pengubah keadaan dunia yang dibentuk di

Indonesia pada tahun 2007. Oganisasi tersebut beranggotakan 12 Pelajar yang

mempunyai kelebihan tersendiri.

ICD-9 adalah sebuah singkatan yang digunakan dalam bidang medis yang

singkatan dari Klasifikasi Internasional Penyakit, revisi kesembilan. Di Amerika

Serikat, ICD-9 meliputi tahun 1979-1998. Saat ini, ICD-10, yang merupakan revisi

15
kesepuluh, ini berlaku sebagai database terbaru dari klasifikasi penyakit. ICD-9

digunakan di Amerika Serikat sampai revisi 10 menjadi sepenuhnya dilaksanakan

pada tahun 1998, meskipun revisi yang sebenarnya ditutup beberapa tahun

sebelumnya.

Banyak kode ICD-9 yang tidak berubah dalam revisi terbaru dan hanya di

mana ia menjadi perlu untuk lebih mengklasifikasikan atau memberikan klasifikasi

baru itu ICD-9 berubah. Individu-individu dalam profesi kesehatan yang mengelola

informasi kesehatan dan catatan harus selalu mengikuti perubahan dan modifikasi

diterapkan pada ICD.

ICD telah digunakan sejak didirikan pada tahun 1900. Hal ini diperbarui setiap

tahun dengan revisi minor dan setiap tiga tahun dengan revisi utama, dan itu adalah

ulang dalam versi revisi lengkap setiap sepuluh tahun. Telah diterbitkan oleh WHO

sejak tahun 1970. Amerika Serikat Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia

menerbitkan lebih lanjut versi sendiri diindeks mereka ICD untuk memasukkan dan

operasi prosedur diagnostik, yang saat ini ICD-9-CM, yang berarti secara klinis

diubah. Selain statistik dan angka kematian, ICD digunakan untuk catatan

kesehatan, sistem penggantian, dan data publik.

Latar Belakang Disusunnya ICD 9

Badan Nasional untuk Statistik Kesehatan atau National Center for Health

Statistics (NCHS) dari Departemen Kesehatan dan Perlayanan kemanusian

Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat mengakui

pentingnya menjaga akurasi statistik klasifikasi dan presentasi data. Dalam

bayangan dari peristiwa 11 September, NCHS merasa perlu untuk mengevaluasi

16
kembali kecukupan dari statistik klasifikasi dari segi kemampuan untuk

menggambarkan kematian dan penyakit yang terkait dengan tindakan terorisme.

Demikian juga, NCHS mulai menerima permintaan dari negara-negara yang

terkena bencana untuk membuat sebuah sistem untuk mengklasifikasi cedera dan

kematian akibat peristiwa terorisme, Negara-negara yang menghubungi NCHS

untuk panduan tentang cara pandang dan kode cidera dan kematian, atau rumah

sakit yang menghubungi NCHS mengacu pada arah cara pandang dan kode cedera

atau kematian. Karena tidak ada petunjuk dari NCHS, studi yang dilakukan oleh

Assosiasi Manajemen Informasi Kesehatan kota New York atau New York Health

Information Management Association (NYHIMA) telah dapat diidentifikasi tidak

kurang dari 15 perbedaan eksternal dari kode cedera atau kematian yang digunakan

oleh beberapa rumah sakit kota New York yang merawat korban bencana tsb.

Di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease

Control and Prevention disingkat dengan (CDC) dapat merespon tanggap darurat

dengan sejumlah tindakan segera. akan tetapi untuk data kesehatan atas peristiwa

yang diakibatkan oleh terorisme, terasa terdapat kebutuhan mendesak untuk kode

indentifikasi untuk membuat klasifikasi yang dapat digunakan untuk penggambaran

dan statistik, laporan, menganalisis dan luka-luka, sequelae kecelakaan, dan

kematian terkait dengan akibat peristiwa tersebut.

Kategori kode khusus untuk akibat tindakan dari terorisme yang terlewatkan

dari dua klasifikasi utama sistem kode yang digunakan untuk tingkat statistik

morbiditas atau kematian akibat tindakan dari terorisme, World Health

Organization (WHO) atas Klasifikasi Internasional atas Penyakit (ICD) dan klinis

17
Perubahan Amerika Serikat atas ICD yang ke 9 atau United States Clinical

Modification of the ICD, Ninth Revision (ICD-9-CM). Tanpa tambahan kode ini,

cedera dan kematian terkait dengan terorisme tidak dapat diidentifikasi secara

terpisah, membuat penilaian statistik menjadi sangat sulit.

Pembagian ICD 9 CM

 Klasifikasi Penyakit dan Luka-luka

Indeks penyakit dan cidera

a. 001-139: Infectious and parasitic diseases

b. 140-239: Neoplasms

c. 240-279: Endocrine, nutritional and metabolic diseases, and immunity

disorders

d. 280-289: Diseases of the blood and blood-forming organs

e. 290-319: Mental disorders

f. 320-359: Diseases of the nervous system

g. 360-389: Diseases of the sense organs

h. 390-459: Diseases of the circulatory system

i. 460-519: Diseases of the respiratory system

j. 520-579: Diseases of the digestive system

k. 580-629: Diseases of the genitourinary system

l. 630-676: Complications of pregnancy, childbirth, and the puerperium

m. 680-709: Diseases of the skin and subcutaneous tissue

n. 710-739: Diseases of the musculoskeletal system and connective tissue

o. 740-759: Congenital anomalies

18
p. 760-779: Certain conditions originating in the perinatal period

q. 780-799: Symptoms, signs, and ill-defined conditions

r. 800-999: Injury and poisoning

s. E dan V: External causes of injury and supplemental classification

 Klasifikasi Prosedur

Indeks Prosedur

0. Prosedur dan intervensi, tidak diklasifikasikan di tempat lain (00)

1. Operasi pada sistem saraf (05/01)

2. Operasi pada sistem endokrin (07/06)

3. operasi pada mata (08-16)

4. Operasi pada telinga (18-20)

5. Operasi pada hidung, mulut, dan pharynx (21-29)

6. Operasi pada sistem Saluran Pernafasan (30-34)

7. Operasi pada sistem kardiovaskular (35-39)

8. Operasi pada sistem hemic dan limfatik (40-41)

9. Operasi pada sistem pencernaan (42-54)

10. Operasi pada sistem saluran kemih (55-59)

11. Operasi pada genital laki-laki (60-64)

12. Operasi pada organ genital perempuan (65-71)

19
13. Obstetri prosedur (72-75)

14. Operasi pada sistem muskuloskeletal (76-84)

15. Operasi pada integumen (85-86)

16. Diagnostik Miscellaneous dan prosedur terapeutik (87-99)

 Daftar Obat dan Bahan Kimia

Indeks keracunan dan penyebab eksternal dari interaksi efek dari narkoba

dan zat kimia lain

Tabel ini berisi klasifikasi obat dan bahan-bahan kimia lainnya untuk

mengidentifikasi keracunan dan eksternal menyebabkan efek samping. Setiap zat

yang tercantum dalam tabel kode diberikan sesuai dengan klasifikasi keracunan

(960-989). Kode-kode ini digunakan ketika ada laporan keracunan, overdosis,

substansi yang salah diberikan atau diambil, atau mabuk.

Tabel ini juga berisi daftar penyebab eksternal efek samping. Dampak buruk

adalah manifestasi patologi karena mengkonsumsi atau paparan obat atau bahan

kimia lainnya (misalnya, dermatitis, reaksi hipersensitivitas, gastritis aspirin).

Dampak buruk yang akan diidentifikasi dengan kode yang sesuai ditemukan di

Bagian 1, Indeks untuk Penyakit dan Luka-luka. Kode menyebabkan eksternal

kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi situasi yang terlibat. Judul tabel

yang berkaitan dengan penyebab eksternal didefinisikan di bawah ini:

- Terkadang keracunan (E850-E869) kebetulan overdosis obat, substansi yang

salah diberikan atau diambil, obat diambil secara tidak sengaja, kecelakaan

20
dalam penggunaan obat-obatan dan biologi dalam prosedur medis dan bedah,

dan untuk menunjukkan penyebab eksternal dari keracunan dapat

diklasifikasikan ke 980-989.

- Terapi menggunakan (E930-E949) suatu zat yang benar benar diberikan dalam

dosis terapeutik atau profilaksis sebagai penyebab eksternal efek samping.

- Mencoba bunuh diri (E950-E952) contoh di mana luka diri sendiri secara sengaja

atau keracunan yang terlibat.

- Assault (E961-E962) cedera atau keracunan yang ditimbulkan oleh orang lain

dengan maksud untuk melukai atau membunuh.

- Belum ditentukan (E980-E982) untuk digunakan saat maksud dari keracunan

atau cedera tidak dapat ditentukan apakah itu disengaja atau tidak disengaja.

Formularium Rumah Sakit Amerika Service (AHFS) nomor daftar termasuk

dalam tabel untuk membantu mengklasifikasikan obat baru tidak diidentifikasi

dalam tabel dengan nama. Daftar nomor AHFS yang bersemangat ke AHFS terus

direvisi (Amerika Rumah Sakit Layanan formularium, 2 jilid Washington,. DC:

American Society of Hospital Apoteker, 1959 -). Listing ini ditemukan pada tabel

di bawah jangka Obat utama. Dikecualikan dari tabel adalah radium dan zat

radioaktif lainnya. Klasifikasi efek samping dan komplikasi yang berkaitan dengan

zat-zat ini akan ditemukan dalam Indeks untuk Penyakit dan Luka-luka, dan Indeks

untuk Eksternal Penyebab Luka-luka.

Meskipun zat tertentu diindeks dengan satu atau lebih subentries, mayoritas

terdaftar sesuai dengan gunakan salah satu atau negara. Hal ini diakui bahwa

banyak zat dapat digunakan dalam berbagai cara, dalam bidang kedokteran dan

21
industri, dan dapat menyebabkan efek buruk apapun keadaan agen (padat, cair, atau

uap yang timbul dari cairan). Dalam kasus di mana data yang dilaporkan

menunjukkan negara menggunakan atau tidak dalam tabel, atau yang jelas berbeda

dari yang terdaftar, upaya harus dilakukan untuk mengklasifikasikan substansi

dalam bentuk yang paling hampir mengungkapkan fakta-fakta yang dilaporkan.

 Indeks abjad Penyebab Eksternal

Indeks atas penyebeb eksternal dari cedera

Bagian ini berisi indeks ke kode yang mengklasifikasikan kegiatan

lingkungan, situasi, dan kondisi lain sebagai penyebab cedera dan efek yang

merugikan lainnya. Mana kode dari bagian Tambahan Klasifikasi Eksternal

Penyebab Cedera dan Peracunan (E800-E998) berlaku, hal ini dimaksudkan bahwa

kode E akan digunakan dalam kode selain dari tubuh utama dari klasifikasi.

Indeks abjad untuk kode E diatur oleh persyaratan utama yang

menggambarkan kecelakaan, keadaan, peristiwa, atau agen tertentu yang

menyebabkan cedera atau dampak buruk lainnya.

Catatan kecelakaan Transportasi (E800-E848) termasuk kecelakaan yang

melibatkan:

- pesawat dan kerajinan ruang (E840-E845)

- perahu (E830-E838)

- kendaraan bermotor (E810-E825)

- kereta api (E800-E807)

- lain jalan kendaraan (E826-E829)

22
Untuk definisi dan contoh-contoh yang berkaitan dengan kecelakaan

transportasi - lihat Klasifikasi Tambahan Eksternal Penyebab Cedera dan

Peracunan (E800-E999).

- Subdivisi keempat-digit untuk digunakan dengan kategori-E848 E800

untuk mengidentifikasi orang yang terluka ditemukan di akhir bagian ini.

- Untuk mengidentifikasi tempat di mana kecelakaan atau keracunan

terjadi (keadaan yang dapat diklasifikasikan ke kategori-E850 E869 dan

E880-E928) - lihat daftar di bagian ini di bawah "Kecelakaan, terjadi."

- Lihat Tabel Obat dan Bahan Kimia (Bagian 2 dari buku ini) untuk

mengidentifikasi agen khusus terlibat dalam overdosis obat atau zat yang

salah yang diberikan atau diambil dalam kesalahan, dan untuk intoksikasi

atau keracunan oleh obat atau zat kimia lain.

- Dampak buruk tertentu, reaksi atau efek toksik lokal untuk obat atau zat

yang benar benar diberikan dalam dosis terapeutik atau profilaksis harus

diklasifikasikan menurut sifat dampak buruk (misalnya, alergi,

dermatitis, takikardia) tercantum dalam Bagian I ini volume.

 Orang-orang dengan kebutuhan isolasi, bahaya kesehatan lain potensial dan

ukuran profilaksis (V07-V09)

- V07 Perlu untuk isolasi dan tindakan profilaksis lainnya

Tidak termasuk:

profilaksis organ removal (V50.41-V50.49)

- V08 Asimtomatik human immunodeficiency virus [HIV] status infeksi

23
HIV positif NOS

Catatan: kode ini hanya untuk digunakan saat bukan gejala infeksi HIV atau

kondisi yang hadir. Jika ada gejala infeksi HIV atau kondisi yang hadir, lihat kode

042.

Tidak termasuk:

- AIDS (042)

- human immunodeficiency virus [HIV] penyakit (042)

- terpapar HIV (V01.79)

- Bukti spesifik serologis HIV (795,71)

- gejala human immunodeficiency virus (HIV) (042)

- V09 Infeksi dengan mikroorganisme resisten terhadap obat-

Catatan: Kategori ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai kode

tambahan untuk kondisi infeksius diklasifikasikan di tempat lain untuk

menunjukkan adanya resistensi obat-organisme menular

REVISI KE-10

Interval 10-tahunan antara revisi merupakan waktu yang sangat singkat dan

perlunya konsultasi dengan begitu banyak negara dan organisasi membutuhkan

proses yang sangat lama. Direktur Jenderal WHO menunda pelaksanaan Konferensi

Revisi-10, dari tahun 1985 menjadi 1989, dan untuk menunda pengenalan Revisi

10 yang mulanya dijadwalkan paling lambat tahun 1989.

24
Program kerja ekstensif kemudian dilaksanakan dan mencapai puncaknya

dengan Revisi Sepuluh ICD, yang dijelaskan di dalam Laporan Konferensi

Internasional untuk Revisi-10 ICD.

Konferensi Internasional untuk Revisi Sepuluh ICD berlangsung di markas

besar WHO, Geneva tanggal 26 September sampai 2 Oktober 1989, dihadiri oleh

43 negara anggota WHO, di antaranya Indonesia. Nama ‘International

Classification of Disease’ pada Revisi-9 diubah menjadi ‘International Stattistical

Classification of Diseases and Related Health Problems’ pada Revisi-10, namun

dengan singkatan yang sama, ICD. Revisi ini dinyatakan mulai berlaku tanggal 1

Januari 1993, dengan revisi berikut direncanakan dalam waktu sepuluh tahun.

Ada 21 kelompok utama penyakit menurut ICD X, yaitu :

1. Penyakit infeksi dan parasit.

2. Neoplasma

3. Penyakit darah dan organ pembentuk darah.

4. Penyakit endokrin, nutrisi dan gangguan imunitas.

5. Gangguan mental

6. Gangguan sistem saraf

7. Penyakit mata dan adnexa

8. Penyakit telinga dan processus mastoideus

9. Penyakit sistem peredaran darah

10. Penyakit sistem pernapasan

11. Penyakit sistem pencernaan

12. Penyakit kulit dan jaringan

25
13. Penyakit sistem otot rangka dan jaringan

14. Penyakit sistem kencing dan kelamin

15. Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas

16. Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal.

17. Malformasi kongenital, deformitas dan abnormalitas kromosom.

18. Gejala, tanda dan hasil klinik, dan laboratorium abnormal yang tidak

dapat diklasifikasikan.

19. Cedera dan keracunan

20. Penyebab lain yang menyebabkan kecacatan dan kematian

21. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan Yankes

REVISI KE-11

ICD adalah revisi berkala dan sekarang ini sedang dalam edisi ke-10. ICD-

10 dikembangkan pada tahun 1992 untuk melacak statistik kematian. ICD-11

direncanakan untuk tahun 2015.

ICD-11 adalah sistem pengkodean medis yang dibuat oleh WHO untuk

mendokumentasikan diagnosa, penyakit, tanda dan gejala dan keadaan sosial.

Dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi, revisi ICD akan

memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan data tentang penyebab kematian,

kemajuan ilmu pengetahuan dan kedokteran, penyakit yang muncul dan kondisi

kesehatan, dan membandingkan informasi di seluruh dunia dengan lebih mudah dan

keragaman dalam pelayanan kesehatan masyarakatdan pelaporan klinis.

Dalam ICD-11, semua volume termasuk volume 3 akan diterbitkan secara

elektronik dan akan berintegrasi satu sama lain. WHO telah mengumumkan bahwa

26
mereka akan menerapkan prinsip-prinsip Web 2.0 pertama kalinya untuk merevisi

ICD. Proses revisi ICD ini terbuka untuk semua pendatang yang bersedia untuk

mendaftarkan kembali saran mereka dengan bukti-bukti dari literatur medis dan

berpartisipasi dalam debat online lebih dari perubahan yang diusulkan.

Beberapa fitur kunci baru dari revisi versi 11 akan mencakup Bab baru pada

pengobatan tradisional, yang merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan

di banyak bagian dunia dan siap untuk digunakan dengan catatan kesehatan

elektronik dan aplikasi.

ICD akan diterjemahkan ke dalam 43 bahasa dan digunakan oleh semua 117

negara anggota. ICD memegang peran penting karena menyediakan bahasa umum

untuk melaporkan dan memantau penyakit. Hal ini memungkinkan dunia untuk

membandingkan dan berbagi data dengan cara konsisten dan standar antara rumah

sakit, daerah dan negara-negara dalam periode lebih lama.

ICD-11 akan menggabungkan platform Web lebih interaktif, dengan update

harian dan situs pencarian, untuk membantu dokter memanggil kode lebih mudah.

Selain itu, ICD-11 akan dirilis dalam beberapa bahasa, tidak seperti rilis murni

bahsa Inggris dari ICD-10. WHO telah menyatakan bahwa ICD-11 akan siap

menjadi Catatan Kesehatan Elektronik (EHR).

Proses revisi akan bertujuan untuk menciptakan sebuah platform untuk ICD

yang akan terus memungkinkan peningkatan dalam 3 aliran kerja berikut :

1. Bukti Ilmiah

27
Untuk menjelajahi dasar ilmiah dan epidemiologi penyakit sehingga ICD

revisi didasarkan pada data terbaik yang tersedia. Agar tujuan ini tercapai spesifik,

sistematis tinjauan pustaka akan dilakukan oleh kelompok ahli yang dipilih. Sebuah

protokol standar akan diikuti untuk mengidentifikasi publikasi ilmiah yang akan

diperiksa.

2. Keperluan klinik dan utilitas sistem kesehatan

ICD harus mudah digunakan, dukungan keputusan klinis dan manajemen

sistem kesehatan harus siap diintegrasikan ke dalam praktek rutin dalam situasi

yang berbeda termasuk perawatan dasar, perawatan klinis yang lebih khusus dan

penelitian. Mengingat adanya berbagai pengaturan yang berbeda dalam

penggunaan ICD didalam praktek sehari-hari dokter, seperti perawatan primer,

pengaturan rumah sakit, rehabilitasi dan pengaturan perawatan jangka panjang,

maka harus sesuai dengan klasifikasi kebutuhan pengguna sehingga tingkat detail

dapat tersedia

3. Public Health Usefulness

ICD harus membantu dalam kebijakan publik, alokasi sumber daya, dan

hasil pemantauan dengan merekam mortalitas, morbiditas dan parameter kesehatan

penduduk lainnya. Hal ini juga harus kompatibel dengan skema klasifikasi lainnya

dan elemen sistem informasi kesehatan.

Serangkaian metode terkoordinasi akan digunakan untuk meninjau secara

sistematis bukti yang ada dalam merevisi ICD-10 di versi sekarang untuk sampai

pada ICD-11. Proses tersebut akan berlangsung dalam 3 tahap, yaitu :

28
1) Tinjauan sistematis ilmiah, bukti kesehatan publik dan klinis untuk revisi,

yang secara singkat disebut ICD-10 Plus

2) Pembentukan ICD-11 Draft dan pengujian lapangan

3) Penciptaan hubungan sistematis untuk istilah standar perawatan kesehatan

untuk memfasilitasi komunikasi, standar pengolahan data dan riset

Revisi dari versi saat ini (ICD-10) dan pengembangan struktur untuk ICD-

11 dimulai pada tahun 2007. Pada permulaan revisi, tanggal diseminasi ICD-11

diperpanjang dari 2012 ke 2015 dengan implementasi percobaan di tahun 2014.

Agar siap untuk diseminasi global pada 2015, pekerjaan teknis pada ICD-

11 perlu diselesaikan pada tahun 2012. Pada pertengahan 2009, rencana

sebelumnya Draft Alpha akan selesai pada Mei 2010, Beta I pada Mei 2011 dan

Beta II pada Mei 2012, saat uji coba lapangan akan dimulai; diajukan ke WHO pada

tahun 2014 untuk implementasi pada 2015.

Pada September 2010 tampak jelas dari bahan pertemuan revisi ICD bahwa

target untuk populasi konten dan pengembangan perangkat lunak telah masuk,

tahap penyusunan Alpha berjalan secara signifikan di belakang jadwal dan

interaktif penyusunan platform Beta tampak tidak mungkin siap untuk dirilis pada

Mei 2011. Pada awal 2011, ICD revisi dan WHO-FIC mendiskusikan pro dan

montra dari penundaan peluncuran platform Beta sampai akhir 2011 atau hingga

Mei 2012.

Pada bulan Mei 2011, ICD-11 dapat dilihat secara terbuka Alpha Platform

browser diluncurkan. Pada Juli 2011, platform ini dibuka untuk para profesional

29
dan para pemangku kepentingan lainnya yang dapat mendaftar melalui situs untuk

akses lebih penuh dan untuk membaca serta mengirimkan komentar.

Menurut timeline ICD-11, platform penyusunan Beta telah dijadwalkan

kembali pada Mei 2012. Dan pada 14 Mei 2012 WHO mengumukan peluncuran

platform ICD-11 Beta drafting. Platform dapat dilihat secara terbuka menggantikan

platform Alpha yang telah dilihat sejak pertengahan 2011.

ICD-11 Revision Advisory Groups menggunakan platform penyusunan

terpisah dengan fungsionalitas yang lebih besar dari platform yang diluncurkan

kemarin. Stakeholder yang berminat dapat mendaftar untuk peningkatan akses dan

untuk berinteraksi dengan platform penyusunan Beta. Dalam hal fungsi, platform

Beta tidak muncul untuk memasukan semua fitur tambahan atas Alpha.

30
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Pusat Data Kesehatan.1999.Pedoman Penggunaan ICD-10.Jakarta.Seri

1.

WHO.1978.International Classification of Procedure in Medicine.

Geneva.Volume;1

WHO.1978.International Classification of Procedure in Medicine.

Geneva.Volume;2

Akses website https://www.cdc.gov/nchs/icd/icd9cm.htm

31

Anda mungkin juga menyukai