Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH SISTEM KLASIFIKASI

 Zaman Hippocrates (Yunani Kuno)


 Namun baru pada abad ke-tujuh belas, Kapten John Graunt dari London mulai mengarahkan perhatian dunia terhadap statistik morbiditas
dan mortalitas.
 Tahun 1837 William Farr, Registrar General of England and Wales
 Berusaha untuk menghasilkan klasifikasi yang lebih baik serta memiliki keseragaman (uniformity) internasional dalam
penggunaan statistik.
 Penyusunan secara umum dan prinsip klasifikasi berdasarkan letak anatomis yang diusulkan Farr berhasil menjadi basis
penyusunan the International List of Causes of Death
Dasar tersebut terus digunakan untuk vital statistik kita zaman sekarang.
 Lembaga Statistik Internasional pada pertemuan di Wina tahun 1891 menugaskan komite yang dipimpin oleh Dr. Jacques Bertillon.
Untuk mengembangkan klasifikasi tentang sebab kematian, yang setelah mengalami beberapa revisi lebih dikenal sebagai the Bertillon
Classification of Causes of Death pada tahun 1893
 Pada tahun 1898 American Public Health Association merekomendasikan Klasifikasi Bertillon tersebut untuk digunakan oleh kantor-
kantor pencatatan (registrar) di Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat, serta usulan agar klasifikasi tersebut direvisi setiap sepuluh tahun
sekali
 Hasil revisinya, yang berjudul the International Classification of Causes of Death, telah diselesaikan tahun 1900, 1920, 1929 dan 1938
 Pada tahun 1948 (dibawah pengawasan WHO), edisi ke-enam diterbitkan dan mencakup, untuk pertamakalinya, daftar tabulasi untuk
morbiditas disamping mortalitas.
 Rumah Sakit-Rumah Sakit mulai mencoba menggunakan sistem ini untuk klasifikasi penyakit.
 Tahun 1955 American Hospital Association dan American Medical Record Association, didukung oleh dana riset pemberian Public
Health Service, melaksanakan ‘pilot study’ menggunakan versi modifikasi dari The International Statistical Classification of Diseases,
Injuries and Causes of Death, dengan the Standard Nomenclature of Diseases and Operations sebagai kontrol. HASILNYA Versi
modifikasi cocok untuk tujuan indeksing di Rumah Sakit.
 Tahun 1959 U.S Public Health Service Publication 719 mengeluarkan the International Classification of Diseases, Adapted for Indexing
Hospital Records by Diseases and Operations (ICDA). DAN DIKENAL DENGAN: ICD
 Konferensi internasional untuk revisi ke-Sembilan ICD diselenggarakan oleh WHO di Genewa September-Oktober 1975
 Perkembangan yang sangat pesat terhadap peminatan ICD
 Dilakukan modifikasi
 Ditambah kode khusus
Untuk Meningkatkan fleksibilitas penggunaan dalam berbagai situasi.

KONSEP KLASIFIKASI DAN SEJARAH KLASIFIKASI SESUAI WHO


KLASIFIKASI PENYAKIT
 Klasifikasi penyakit merupakan suatu sistem kategori tempat jenis penyakit dikelompokkan sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
 ICD International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems. Untuk memudahkan pencatatan data mortalitas
dan morbiditas, serta analisis, interpretasi dan pembandingan sistematis data tersebut antara berbagai wilayah dan jangka waktu.
 Mengubah diagnosis penyakit dan masalah kesehatan lain menjadi kode alfa-numerik, sehingga penyimpanan, pengambilan dan
analisis data dapat dilakukan dengan mudah.
 ICD telah menjadi klasifikasi diagnosis standard internasional untuk semua tujuan epidemiologi umum dan berbagai tujuan
manajemen kesehatan.
1. Analisis situasi kesehatan masyarakat
2. Pemantauan insiden dan prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lain
3. Hubungannya dengan variabel lain
 ICD dirancang untuk klasifikasi semua diagnosis resmi penyakit dan cedera, namun tidak semua masalah bisa dikategorikan. Contoh:
1. BAB XVIII Gejala, tanda, dan hasil abnormal klinis dan laboratorium, not elsewhere classified (R00-R99)
2. BAB XXI Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Dan Kontak Dengan Pelayanan Kesehatan (Z00-Z99)

JENIS-JENIS KLASIFIKASI DI DALAM WHO-FIC (WHO FAMILY OF INTERNATIONAL CLASSIFICATIONS)

1. Klasifikasi Rujukan (Reference)


o Parameter utama sistem kesehatan, seperti kematian, penyakit, fungsionalitas, disabilitas, kesehatan dan intervensi (prosedur)
kesehatan.
o Dapat dijadikan model untuk pengembangan atau revisi dari klasifikasi lain dengan tetap memperhatikan struktur serta
karakter dan definisi dari kelas-kelas yang ada.
2. Klasifikasi Derivasi
o Merupakan turunan dari klasifikasi rujukan.
o Klasifikasi ini dapat dibuat dengan jalan mengadopsi struktur dan kelas dari klasifikasi rujukan, menambahkan rincian yang
lebih banyak atau dapat pula dibuat dengan cara menyusun kembali atau mengagregasi butiran-butiran dari satu atau lebih
klasifikasi rujukan.
o Disusun untuk penggunaan tertentu di level nasional maupun internasional.
3. Klasifikasi Terkait (Related)
o Klasifikasi yang sebagian mengacu pada Klasifikasi rujukan, atau berkaitan dengan klasifikasi rujukan pada bagian spesifik
dari strukturnya .

KLASIFIKASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIAGNOSIS


1. ICD-O-3 yang khusus untuk onkologi (penyakit tumor)
2. International Coding Index for Dermatology
3. International Classification of Diseases for Dentistry and Stomatology (ICD-DA)
4. Adaptation of ICD-10 to Neurology (ICD-NA)
5. Application of the International Classification of Diseases to Rheumatology and Orthopaedics (ICD-R&O)
6. Application of ICD-10 to Paediatrics (Kesehatan Anak)
7. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders: clinical descriptions and diagnostic guidelines

KLASIFIKASI NON-DIAGNOSTIK
Prosedur Medis
1. International Classification of Procedures in Medicine (ICPM) diterbitkan dalam dua volume oleh WHO tahun 1978.
2. ICPM mencakup prosedur-prosedur pada diagnosis medis, pencegahan, pengobatan, radiologi, obat-obatan serta prosedur bedah dan
laboratorium.

The International Classification of Functioning, Disability and Health


1. Klasifikasi yang disingkat dengan ICF ini diterbitkan tahun 2001, terdiri dari bagian pertama yang mencakup fungsi dan cacad, dan
bagian kedua tentang faktor lingkungan dan konteks pribadi.
2. Sebelumnya klasifikasi ini dikenal dengan nama International Classification of Impairments, Disabilities and Handicaps (ICIDH)
PERAN WHO
1. Hampir semua klasifikasi di atas merupakan hasil kerjasama antara organisasi non-pemerintah, badan lain, dan unit-unit di WHO.
2. WHO mendorong pengembangan adaptasi-adaptasi yang memperluas kegunaan ICD dan perbandingan statistik kesehatan.
3. Peran WHO dalam pengembangan klasifikasi baru, adaptasi, dan takarir adalah sebagai pimpinan kerjasama dan sebagai tempat
penyelesaian masalah, memberikan nasehat teknis, bimbingan dan dorongan bila diperlukan.

PENGENALAN ICD-10
DEFINISI
International Statistical Clasification of Disease and Related Health Problem –Tenth Revision (ICD-10) adalah klasifikasi penyakit yang
disusun berdasarkan sistem pengkategorian penyakit yang penataannya sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh WHO.

TUJUAN
Digunakan untuk menerjemahkan suatu diagnose penyakit dan masalah kesehatan dari kata-kata menjadi kode numerik, dengan tujuan
memungkinkan untuk membuat catatan yang sistematis, analitik, sehingga memudahkan untuk disimpan dan dicari serta dianalisis kembali.

KEGUNAAN
 Mendapatkan rekaman sistematik
 Analisa = > Interpretasi
 Membandingkan data morbiditas dan mortalitas antar negara atau wilayah pada waktu yang berbeda

STRUKTUR DASAR
ICD-10 adalah suatu klasifikasi yang berarti data epidemiologi dan data statistik dikelompokkan sebagai berikut:
a) Penyakit epidemik
b) Penyakit individual dan umum
c) Penyakit spesifik daerah tertentu
d) Penyakit pertumbuhan
e) Cedera

BUKU ICD-10
VOLUME 1
1. Pengantar
2. Pernyataan
3. Pusat-pusat kolaborasi WHO untuk klasifikasi penyakit
4. Laporan konferensi Internasional yang menyetujui revisi ICD 10
5. Daftar katagori 3 karakter
6. Daftar tabulasi penyakit dan daftar kategori termasuk subkatagori empat karakter
7. Daftar morfologi neoplasma
8. Daftar tabulasi khusus morbiditas dan mortalitas
9. Definisi-definisi
10. Regulasi-regulasi nomenklatur

VOLUME 2 (Buku petunjuk penggunaan)


1. Pengantar
2. Penjelasan tentang International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems
3. Cara penggunaan ICD 10
4. Aturan dan petunjuk pengodean mortalitas dan morbiditas
5. Presentasi statistik
6. Riwayat perkembangan ICD

VOLUME 3
1. Pengantar
2. Susunan indeks secara umum
3. Seksi I : Indeks abjad penyakit, bentuk cedera
4. Seksi II : Penyebab luar cidera
5. Seksi III : Tabel obat dan zat kimia
6. Perbaikan terhadap volume I

PENGGUNAAN ICD-10
Sembilan langkah dasar dalam menentukan kode menurut Hatta (2013:139) sebagai berikut :

MATER
ICD-10 : Internasional Statistical
TUJUAN I PAK
Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Rev.

1. Mempermudah perekaman sistematis, analisis, interpretasi, komparasi data morbiditas/mortalitas

PUGUH
2. Menerjemahkan diagnosis penyakit & masalah kesehatan lainkode alfanumerik

TANDA BACA ICD 10


1. Alfabetik
Sudah mahfum jika kode ICD-10 maupun ICD sebelumnya , alfabetik yang dimaksud adalah huruf Alfabet dari A sampai Z, digabung
dengan numerik untuk menyatakan suatu kode

2. Numerik
Seperti ICD sebelumnya, dan sama dengan keterangan diatas, ICD-10 menggunakan gabungan angka dan Alfabet, angka yang dipakai
adalah antara 1 sampai dengan 99 untuk 3 karakter dan untuk 4 karakter biasanya menandakan sub kategori tertentu pada 4 karakter terletak
setelah titik misal : C79.0
3. Titik
Titik sebagai pemisah dan sebagai penanda bahwa kode tersebut termasuk 4 karakter

4. NOS
kalo ada tanda NOS, coder harus membaca lebih teliti lagi agar tidak salah pilih nomor kode yang diperlukan
NOS singkatan dari “Not Otherwise Specified” artinya kurang lebih  “kalo tidak dijelaskan lain” atau ” hanya itu saja”
misal : invective NOS artinya infektif saja
5. NEC
Apabila NEC tersebut ada padda judul kategori, berarti merupakan peringatan adanya beberapa kekhususan yang tidak sama dengan yang
muncul pada bagian yang lain
NEC singkatan dari  “Not elsewhere classified” , kurang lebih artinya : “Yang tidak di klasifikasikan di tempat lain ” , kenapa ada istilah
NEC …? karena varian ternetu bisa saja kodenya muncul dibagian lain
6. Parantheses / Tanda kurung  ” (  ) ”
Tanda ini digunakan untuk
Mengurung kata setelah suatu istilah diagnosa
Mengurung kode lokasi rujukan exclusion term
Mengurung kode kategori 3 karakter pada judul bok
Mengurung dual classification (dagger & asterix)
 

7. Tanda Brace / Tanda Kurung kurawal  ” {  } “


Tanda ini digunakan untuk mengelompokkan secara urut (listing) istilah2. Tanda ini juga digunakan untuk menunjukkan kata yang
mendahuluinya atau sesudahnya bukan istilah yang lengkap, biasanya digunakan pada inclusion atau exclusion

8. Tanda Square Brackets / Tanda kotak ” [ ] “


tanda kotak ini digunakan untuk :
membatasi atau mengurung sinonim
merujuk ke catatan sebelumnya
Merujuk ke pernyataan sebelumnya pada kelompok subdivisi 4 karakter
Mengurung kalimat keterangan bahwa ada “Notes” yang wajib dibaca

9. Tanda Asterix  ” * “
Tanda yang digunakan untuk kode tambahan,tanda untuk menyatakan akibat pada organ atau tempat tertentu, dimana tanda asterix ini tidak
boleh berdiri sendiri, tidak boleh dijadikan sebagai diagnosa utama. kode asterix merupakan tanda untuk penyakit tambahan dan dalam
penggunaannya digabung dengan tanda dagger
Singkat kata : Tanda asterix digunakan untuk manifestasi penyakit
kenapa harus ada tanda asterix…??? karena hanya dengan penyakit dasar saja terkadang tidak bisa memuaskan statistik, kurang bisa
menjelaskan keadaan yang terjadi

10. Tanda Dagger  ” + “


Digunakan sebagai kode utama dalam penyakit umum, untuk diagnosis penyakit umum dan penyakit dasar . Tanda dagger wajib digunakan
bersama dengan tanda asterix
singkat kata: Tanda dagger digunakan untuk kode utama sebab sakit

11. Tanda Point Dash  ” .-“


Tanda Point Dash biasanya terdapat pada ICD-10 vol 3 , digunakan untuk mengganti karakter ke-4 pada index, sehingga apabila menjumpai
tanda tersebut, berarti menunjukkan ada karakter ke-4 nya yang harus dicari

12. Titik dua / colon  ” : “


Digunakan pada daftar inclusion dan exclusion bila kata yang mendahuluinya bukan istilah yang lengkap

13. And
konvensi “And” ada 2 pengertian, bisa saja bermakna ” dan” bisa juga bermakna “dan/atau”

INTRODUCE
ICD 9 memperkenalkan suatu sistem yang tetap dilanjutkan pada ICD 10 berupa 2 kode untuk penyataan diagnosa yang berisi informasi
tentang penyebab penyakit (underlying generalized disease) dan manifestasi pada organ tertentu atau tempat timbulnya masalah klinis.
 Kode primer
untuk penyebab penyakit (underlying disease) diberi tanda dagger(†)
 Kode tambahan untuk manifestasidiberi tanda asterisk (*)

https://www.slideshare.net/456588/3-konvensi-tanda-baca

Anda mungkin juga menyukai