Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH, DEFINISI DAN TUJUAN

ICD – 10

INTERNATIONAL STATISTICAL
CLASSIFICATION OF DISEASES AND
RELATED HEALTH PROBLEM

Oleh :
Teguh Redy Senjaya, A.Md.PK, SST.RMIK

Kodifikasi Penyakit dan Tindakan I


General Codding
Sejarah ICD
➢Sistem klasifikasi pertama dibuat untuk klasifikasi kematian
➢Abad 17 John Graunt mengembangkan studi “London Bill of Mortality”
➢Francois Bossir de Lacroic (1706-1777) orang yang pertama kali mencoba
untuk membuat klasifikasi penyakit secara sistematis
➢ICD dikembangkan pertama oleh International Statistical Congress

➢ William Farr: 1855 : Seorang ahli statistik medis yang bekerja pada General
Register Office of England and Wales (kantor pencatatan umum).
Klasifikasi Farr dikelompokkan atas lima bagian
✓ Epidemic diseases (peny. Epidemi)
✓ Constitutional (general ) diseases (Peny. Umum)
✓ Local diseases (arranged according to anatomical site)
✓ Developmental diseases
(penyakitertumbuhan/perkembangan)
✓ Diseases that are directly related to violence (Penyk. Akibat
kekerasan)
2
…Sejarah ICD

• ICD-1
– First version of ICD series
– International Statistical Congress
– 139 Categories of Diseases
– Revised up to version 5
…Sejarah ICD

• ICD-6
• Taken over by WHO in 1948
• Consists of 3 Lists
– List A: Intermediate List of 150 diseases
– List B: Abbreviated List of 50 diseases
– List C: Special List of 50 diseases for social
security purposes
• Revised every 10 years
REVISI KE-7 & KE-8
Konferensi Internatinal revisi ke-7 ICD (Paris, Februari 1955, di
kontrol WHO)
Sesuai dgn rekomendasi expert committee on health statistik dr WHO,
revisi di batasi pd:
• Perubahan penting saja
• Perbaikan terhadap beberapa kesalahan, hal – hal yg tidak taat azas
(tdk konsisten)

Konferensi International ke-8 (Geneva,6 – 12 juli 1965,oleh WHO)


• Lebih radikal di banding ke-7
• Struktur dasar klasifikasi tdk mengalami perubahan
• Filosofi umum klasifikasi py, di mana mungkin di utamakan kearah
penyebab py ketimbang gambaran py.
• Selama revisi ke-7 dan ke-8 ICD, penggunaan indeks catatan medis
RS meningkat dengan pesat dan beberapa negara mempersiapkan
adaptasi nasional sendiri yg menyediakan detil tambahan yg di
perlukan utk penerapan ICD tsb.
International Classification of
Diseases (ICD)

• ICD-9
• Introduced by WHO in 1975
• Version of ICD used the longest
• Diseases Classified into 17 Chapters
– 67 Major categories with 3 digit code
– 255 Detail categories with 4 digit code
– Two Supplementary Lists
» E-code: External Causes of Injury and Poisoning
» V-code: Factors Influencing Health Status and
Contact with Health Services
International Classification of
Diseases (ICD)
• ICD-10
• Supposed to replace ICD-9 in 1985
• Introduced only in 1993
− Delayed by 8 years
− Important factor causing the delay
– Development of digital version
– Use of Alpha-numeric code
• Disease Classified into 21 Chapters
− Additional 4 more Chapters from ICD-9
− Arrange from A00 to Z99
− Expansion of Chapters of Sign, Symptoms and
Ill-defined Conditions
Apa itu ICD X
➢ ICD merupakan singkatan dari International
Statistical Classification of Diseases and
Related Health Problems.
➢ ICD memuat klasifikasi diagnostik penyakit
dengan standar internasional yang disusun
berdasarkan sistem kategori dan
dikelompokkan dalam satuan penyakit menurut
kriteria yang telah disepakati pakar
internasional.
➢ Merupakan sistem penggolongan penyakit dan
masalah kesehatan lainnya secara “
INTERNATIONAL “ yang ditetapkan
menurut kriteria tertentu
Apakah Klasifikasi Penyakit?

❖ Penyakit yang dikelompokan atau


dibuat dalam grup yang kriterianya
sudah ditentukan
❖ Contoh kriteria:
✓ Etiologi
✓ Anatomi
✓ Umur
✓ patofisiologi
✓ Tanda dan gejala
✓ Prognosis
Tujuan dan Kegunaan ICD X
Tujuan klasifikasi ICD X
•Membuat catatan menjadi sistematik
•Membantu penganalisisan
•Menerjemahkan dan membandingkan peristiwa
penyakit dan kematian yang telah dikumpulkan
di berbagai tempat, negara pada saat yang
berlainan

Kegunaan ICD-10 yang menonjol adalah sebagai


sarana penterjemah diagnosis penyakit dan
masalah kesehatan dari bentuk kata menjadi kode
atau sandi alfanumerik sehingga memudahkan
untuk disimpan, dicari dan kemudian dianalisis
..Tujuan dan Kegunaan ICD X
➢ Klasifikasi morbiditas dan mortalitas
➢ Mengindeks pencatatan penyakit
➢ Menerjemahkan diagnosis dari kata menjadi kode
alfanumerik
➢ Memudahkan penyimpanan dan pengambilan data
➢ Dasar pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas
➢ Tabulasi data pelayanan kesehatan dan evaluasi
➢ Untuk penelitian epidemiologi dan klinis
➢ Analisis pembayaran kesehatan
➢ Dasar pengelompokan DRGs untuk pembayaran
perawatan ( di Indonesia sedang dikembangan
program Case-mix Inadrg untuk pasien tidak mampu
TMT 1 september 2008 kemudian dikembangkan menjadi
casemix ina Cbg’s)
Keunggulan ICD-10 sebagai klasifikasi
diagnostik standar internasional dibandingkan
yang terdahulu:
• Memberi ruang gerak bagi kepentingan
epidemiologi dan berbagai masalah upaya
kesehatan
• Menganalisis keadaan kesehatan suatu
kelompok penduduk
• Memantau kasus baru (insiden) dan semua
kasus (prevalensi) penyakit dan masalah
kesehatan lain dalam hubungannya dengan
beberapa variabel seperti ciri dan keadaan
dari orang yang terkena
DASAR HUKUM
Penggunaan ICD di Indonesia
• Penggunaan ICD-9 berdasarkan SK Menkes RI
No.3/Men.Kes/SK/I/80 tanggal 3 Januari 1980
tentang penggunaan Klasifikasi Penyakit Revisi
ke-9

• SK Menkes RI No 50/MENKES/SK/I/1998 (13


januari 1998) tentang Pemberlakuan Klasifikasi
Statistik mengenai Penyakit Revisi Kesepuluh

• Penggunaan ICD-10 SK Dirjen Pelayanan Medik


No.H.K.00.06.1.4.00744 tentang Penggunaan
Klasifikasi Internasional Mengenai Penyakit Revisi
ke-10 di Rumah sakit tanggal 19 Februari 1996.
Mulai dipakai di rumah sakit bulan April 1996 dan
paling lambat Januari 1997

• Standar Akreditasi Bidang Rekam Medis S.5.P5.


mengenai penggunan buku ICD X
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai