Anda di halaman 1dari 96

KODING

DASAR
DEPJKN
TUJUAN
• Diharapkan peserta dapat meningkatkan pemahaman tentang
kodefikasi diagnosa ICD 10 dan prosedur ICD 9CM
• Definisi, tujuan, penggunaan ICD 10 dan ICD 9 CM
• Struktur ICD 10 dan ICD 9 CM
KODE
ICD 10
DEPJKN
Apa itu ICD 10 ?
 ICD merupakan singkatan dari
International Statistical
Classification of Diseases and Related
Health Problems.
 ICD memuat klasifikasi diagnostik
penyakit dengan standar
internasional yang disusun
berdasarkan sistem kategori dan
dikelompokkan dalam satuan
penyakit menurut kriteria yang telah
disepakati pakar internasional.
 Merupakan sistem penggolongan
penyakit dan masalah kesehatan
lainnya secara “ INTERNATIONAL
“ yang ditetapkan menurut kriteria
tertentu
Apakah Klasifikasi Penyakit?
 Penyakit yang dikelompokan atau dibuat dalam
grup yang kriterianya sudah ditentukan
 Contoh kriteria:
 Etiologi
 Anatomi
 Umur patofisiologi
 Tanda dan gejala
 Prognosis
Tujuan dan Kegunaan ICD 10
Tujuan klasifikasi ICD 10
• Membuat catatan menjadi sistematik
• Membantu penganalisisan
• Menerjemahkan dan membandingkan peristiwa
penyakit dan kematian yang telah dikumpulkan
di berbagai tempat, negara pada saat yang
berlainan
Kegunaan ICD-10 yang menonjol adalah sebagai
sarana penterjemah diagnosis penyakit dan
masalah kesehatan dari bentuk kata menjadi kode
atau sandi alfanumerik sehingga memudahkan
untuk disimpan, dicari dan kemudian dianalisis
..Tujuan dan Kegunaan ICD 10
 Klasifikasi morbiditas dan mortalitas
 Mengindeks pencatatan penyakit
 Menerjemahkan diagnosis dari kata menjadi kode
alfanumerik
 Memudahkan penyimpanan dan pengambilan data
 Dasar pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas
 Tabulasi data pelayanan kesehatan dan evaluasi
 Untuk penelitian epidemiologi dan klinis
 Analisis pembayaran kesehatan
 Dasar pengelompokan DRGs untuk pembayaran perawatan ( di
Indonesia sedang dikembangan program Case-mix Inadrg untuk
pasien tidak mampu TMT 1 september 2008) INACBG’s akhir th
2010 –awal 2011
Keunggulan ICD-10 sebagai klasifikasi
diagnostik standar internasional dibandingkan
yang terdahulu:

• Memberi ruang gerak bagi kepentingan epidemiologi dan


berbagai masalah upaya kesehatan
• Menganalisis keadaan kesehatan suatu kelompok
penduduk
• Memantau kasus baru (insiden) dan semua kasus (prevalensi)
penyakit dan masalah kesehatan lain dalam hubungannya
dengan beberapa variabel seperti ciri dan keadaan dari orang
yang terkena
DASAR HUKUM
Penggunaan ICD di Indonesia

• Penggunaan ICD-9 berdasarkan SK Menkes RI No.3/Men.Kes/SK/I/80


tanggal 3 Januari 1980 tentang penggunaan Klasifikasi Penyakit Revisi ke-9

• Penggunaan ICD-10 SK Dirjen Pelayanan Medik No.H.K.00.06.1.4.00744


tentang Penggunaan Klasifikasi Internasional Mengenai Penyakit Revisi
ke-10 di Rumah sakit tanggal 19 Februari 1996. Mulai dipakai di rumah
sakit bulan April 1996 dan paling lambat Januari 1997

• Standar Akreditasi Bidang Rekam Medis S.5.P5. mengenai penggunan


buku ICD 10

• PMK No.26 Tahun 2021 tentang Pedoman I NAC B G dalam pelaksanaan


JKN
STRUKTUR ISI BUKU
ICD-10
3 Volume ICD-10

Volume 1 Volume 2 Volume 3

RULES & G UIDELINES


STRUKTUR ICD

* 3 volume: Volume 1
Volume 2
Volume 3
* 21 Bab  22 Bab (Alfabet U, di Edisi baru)

* struktur kode yang alfanumerik


(ini yang membedakan ICD-10 dengan ICD-9)
VOLUME ICD-10

Volume 1: Daftar tabulasi, daftar


alphanumerik penyakit dan
pengelompokan penyakit

Volume 2: Manual instruksi dan


pedoman penggunaannya

Volume 3: Indeks alfabetis, daftar


komprehensif semua kondisi
yang ada di daftar Tabulasi
(Volume 1).
Klasifikasi Chapter
VOLUME 1
dalam Volume 1
- 22 Chapter
- Chapter 1-XVII mencakup Penyakit dan
kondisi kesakitan lainnya
- Chapter XVIII mencakup
Symptoms,signs,abnormal clinical dan hasil
pemeriksaan laboratorium
- Chapter XIX mencakup Perlukaan , keracunan
dan keadaan lainnya yang merupakan akibat dari
sebab luar perlukaan
- Chapter XX mencakup sebab luar dari morbiditas
dan mortalitas
- Chapter XXI mencakup faktor - faktor yang
mempengaruhi kesehatan dan kontak dengan
pelayanan Kesehatan
- Chapter XXII mencakup Special Purposes
Bab-Bab di Volume 1 ICD-10
A-Z halaman 107 - 1175
No: (alfabet) Judul Bab Halaman
I. (A-B) Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu 107
II. (C-D48) Neoplasma 181
III. (D50-89) Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan
gangguan yang melibatkan Mekanisme Imunitas 249
IV. (E) Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik 271
V. (F) Gangguan Mental dan Prilaku 311
VI. (G) Penyakit Sistem Saraf 389
VII. (H00- Penyakit Mata dan Adneksa Mata 429
59)
VIII. (H60- Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid 459
95)
IX. (I) Penyakit Sistem Sirkulasi 471
X. (J) Penyakit Sistem Respirasi 515
XI. (K) Penyakit Sistem Digestif 549
XII. (L) Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit 597
XIII. (M) Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan Ikat 627
Bab-Bab di Volume 1 ICD-10
A-Z halaman 107 - 1175
No: (alfabet) Judul Bab halaman
XIV. (N) Penyakit Sistem Genitourinaria 679
XV. (O) Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas 721
XVI. (P) Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam periode
perinatal 765
XVII. (Q) Malformasi, deformasi dan abnormalitas 795
kromosomal yang kongenital
XVIII (R) Gejala, tanda-tanda dan temuan klinis, 853
laboratoris yang abnormal, NEC (Not elsewhere
classified)(tidak terklasifikasi di bab/bagian lain)
XIX. (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi 891
lain akibat sebab luar
XX (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas dan
Morbiditas 1011
XXI (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi status
kesehatan dan kontak dengan fasilitas 1125
pelayanan kesehatan
XXII (U) Kode-kode Untuk Tujuan Tertentu
Buku ICD-10 (Volume 1)(cont-1)
Three-character categories (Hal.31-104)

Chapter I
chapter
Certain infectious and parasitic diseases (A00-B99)
block
Intestinal infectious diseases (A00-A09)

A00 Cholera
3rd-
character
A01 Thyphoid and paratyphoid fever
A02 Other salmonella infections
A03 Shigellosis
Buku ICD-10 (Volume 1)(cont-2)

Four-character subcategories (Hal.105-1176)


Chapter II
Neoplasms (C00-D48)

Malignant Neoplasms (C00-C97)

Malignant neoplasms of lip, oral cavity and pharynx


(C00-C14)
C00 Malignant neoplasm of lip
C00.0 External upper lip
4th- C00.1 External lower lip
character
C00.2 External lip, unspecified
ICD 10 Disease Classification:
FIFTH CHARACTER
Chapter XIII : anatomical site ( Penyakit Sistem Otot &
Tulang & Jaringan Lunak )
Chapter XIX : untuk indikasi patah tulang terbuka dan
tertutup, cedera intrakranial, intratoraks
dan intraabdomen dengan atau tanpa
luka terbuka.
Chapter XX : untuk mengetahui jenis aktivitas yang
dilaksanakan pada suatu waktu dari
kejadian
Buku ICD-10, Volume 2

• volume 2 merupakan aturan


manual atau pedoman
tentang cara menggunakan
volume 1 dan 3
Isi Buku ICD-10, Volume 2
• 1. Pendahuluan
• 2. Uraian Klasifikasi Statistik Internasional
mengenai Penyakit dan Masalah
Kesehatan Terkait
• 3. Cara menggunakan ICD
• 4. Aturan dan pedoman pengkodean
kematian dan morbiditas
• 5. Presentasi statistik
• 6. Sejarah perkembangan ICD
Buku ICD-10, Volume 3

• volume 3 disebut Alphabetical


Index (indeks abjad) yang
berfungsi sebagai ‘kamus’-nya
volume 1.
Volume 3 terdiri dari 3 seksi

 Seksi 1 merupakan Indeks Alpabet dari


penyakit dan perlukaan yang alami
 Seksi 2 merupakan sebab luar dari
perlukaan dan memuat istilah dari bab XX
Volume I.
 Seksi 3 merupakan tabel obat-obatan dan
zat kimia, sebagai sambungan dari bab
XIX dan XX serta menjelaskan indikasi
kejadiannya.
STRUKTUR INTI KODE
ICD-10

Struktur inti kode berkarakter 3 digits

A01

karakter pertama diikuti oleh


A–Z 2 (dua) digits
STRUKTUR INTI KODE ICD-10 (Lanjutan)

 Struktur dari 4 (empat) karakter sub-katagori


adalah:
A16.0

Karakter diikuti kemudian digit


pertama tanda baca terakhir
A–Z 2 digits titik (.) ke-4

Contoh: A16.9 TB pernapasan tak dirinci,


tanpa kejelasan konfirmasi pemeriksaan
bakteriologis ataupun histologisnya.
Karakter
ke-4
 Karakter ke-4 bisa numerik angka 0  9

 Ada Kategori yang memiliki anggota


subkategori dari .0 s/d .9
Ada yang hanya punya .0, .1 dan .9
Ada yang bersubkategori: .0, .1, .3 dan .4
Ada yang bersubkategori: .0, .1, .2, .3, .4, .8, .9
Ada yang bersubkategori: .0, .1, .2, .3, .4 dan .5
Karakter ke-4 (Lanjutan-1)

 Umumnya karakter ke-4


.0, .1, .2, .3, .4, .5, .6, .7 adalah untuk
membedakan pernyataan diagnosis yang
disertai rincian spesifikasinya

8.adalah untuk yang disertai rincian lain-lain


yang specified namun tidak dapat
dikelompok-kan ke .0  .7

9. adalah untuk yang unspecified


Karakter ke-4 (Lanjutan-2)

 Untuk kategori yang tidak memiliki subkategori


.8 dan .9 berarti jumlah diagnoses yang menjadi
anggota kategori berkode 3-karakter sudah
pasti, tidak ada yang lain-lain, atau unspecified.
Contoh: Typhoid fever hanya terdiri dari A01.0
Paratyphoid fever ada A01.1 A01.2
dan A01.3 dan A01.4
(Diagnosis demam tifoid sudah pasti
disebabkan bakteri Salmonella Typhosa, demam
para-typhoid disebabkan Salmonella Paratyphi)
Kategori Berkarakter 3-digit
yang Tunggal

Contoh:
A33 Tetanus neonatorium
A34 Obstetrical tetanus
A35 Other tetanus
B86 Scabies
C56 Malignant neoplasm of ovary
D34 Benign neoplasm of thyroid gland
ICD-10 volume 2, mengatur untuk membubuhi
huruf alfabet x sebagai karater ke-4  A33.x
Daftar Tabulasi Tingkat
Bab
 Sebagian besar Bab berkaitan dengan
sistem-sistem tubuh
Contoh:
- Sistem kardiovaskuler,
- Sistem respiratori
- Sistem digestif
- Sistem genitourinari
Daftar Tabulasi Tingkat Bab (Lanjutan-1)

 Bab-Bab yang terkait penyakit khusus:


Contoh:
- Penyakit Infeksi & Parasitik tertentu (A.B)
- Neoplasma (C.D)
- Anomali kongenital (Q)
Daftar Tabulasi Tingkat Bab (Lanjutan-2)

 Bab XV (O) khusus untuk gangguan pada

Pregnancy (Kehamilan)
Childbirth (Persalinan-Kelahiran)
Puerperium (Masa nifas)

 Bab XVI (P) khusus untuk


- Certain conditions originating in
the perinatal period
Daftar Tabulasi tingkat Bab (Lanjutan-3)

 Ada 4 (empat) Bab yang besar dan memerlukan


huruf alfabet lebih dari 1 (satu) huruf alfabet. Yakni :
 Bab I (A-B)
 Bab II (C-D)
 Bab XIX (S-T),
 yang menggunakan > dari 4 (empat) alfabet adalah Bab XX
(V-W-X-Y).
CONVENSI
INTERNATIONAL STATISTICAL
CLASSIFICATION OF DISEASES AN
HEALTH RELATED PROBLEM
ICD-10

Friday, December 9, 2022


CONVENTIONS
PARENTHESES ( ) - Menutup kata2 tambahan
- Menutup term exclusion
- Menutup kategori 3th karakter
- Menutup kode dagger& asterisk
E.g.
• I10 - Hypertension (arterial) (benign) (essential)
(malignant) (primary) (systemic)
• H01.0 Blepharitis
Excludes : Blepharoconjunctivitis (H10.5)
• Diseases of the Eye and Adnexa (H00-H59)
SEE” and “SEE ALSO
(petunjuk yg harus diikuti u/ mencegah
kesalahan)

E.g.
• Inflammation
- bone (see Osteomyelitis)
• Paralysis
- shaking (see also Parkinsonism) G20
• Enlargement, enlarged
- (see also Hypertrophy)
AND in Titles
• kata and, bisa berarti “dan/ atau”

E.g.
A18.0 Tuberculosis of Bones and Joints
“AND” pada judul suatu
kode
 Dalam judul makna kata “and” (dan)
mewakili “and/or” (dan/atau)
Contoh: [922; 892]
S49.9 Unspecified of injury of
shoulder and upper arm
berarti:
- unspecified injury of shoulder or
- unspecified injury of upper arm or
- unspecified inury of shoulder and
upper arm
Not Otherwise Specified
(NOS)
 Sama artinya dengan Unspecified
atau Unqualified
 Hanya digunakan apabila tidak adanya
informasi untuk bisa digunakan sebagai
penentu kode yang spesifik.
Contoh: [ 564; 534]
K14.9 Disease of tongue
unspecified
Glossopathy NOS
Not Elsewhere Classified
(NEC)
 Digunakan sebagai warning
(peringatan) bahwa ada tipe khusus
satu kondisi yang terkode dan muncul
di bagian/Bab lain dari sistem
klasifikasi ini.

 Apabila informasi spesifik bisa


ditemukan, maka akan bisa dipilihkan
kode yang baik/tepat. [587; 558]
Contoh: K73 Chronic hepatitis, NEC.
NOS - Not otherwise specified
 tidak spesifik (tidak dijelaskan)

NEC - Not elsewhere classified


tidak diklasifikasikan di tempat lain
tapi untuk kategori 3 karakter berfungsi sebagai
peringatan bahwa varian tertentu dari kondisi yg
ada dlm daftar bisa muncul dibagian lain dari
klasifikasi.
c.s : J16 ‘Pneumonia akibat organisme menular
lain, not elsewhere classified’. (hal.523 vol I)
Istilah-Istilah Inclusion
(termasuk/sinonim)
 Umumnya ada pada Kategori 4-karakter,
bisa juga ada di bawah Blok atau Bab.
 Contoh-contoh kondisi berbeda-beda
atau sinonim dari kondisi yang terkode
pada kategori terkait.
 Bukan suatu subklasifikasi
 Panduan isi kategori, tidak exhaustive
(mendalam, lengkap)
Istilah Exclusion (tidak
termasuk)
 Terdiri dari daftar kondisi yang harus
dikode di tempat lain, dan tidak dikode
dengan nomor kode kategori ini, namun
dikode dengan kode yang benar yakni
kode yang tersedia di dalam kurung ( )
mengikuti istilah gangguan (penyakit)
yang tertera di depan kurung tersebut.
Contoh:
 A18.2 Tuberculosis peripheral lymph-
adenopathy
Tuberculous adenitis
Excludes: tuberculosis of lymph nodes:
- intrathoracic (A15,4, A16.3)
- mesentric and
retro- peritoneal
(A18.3)
tuberculosis tracheobronchial
adenopathy (A15.4, A16.3)
PENGGUNAAN KODE
DAGGER DAN ASTERISK

45
Sistem ‘dagger’
Sistem ‘dagger’ dandan ‘asterisk’
‘asterisk’

• Sistem ini memakai kode utama


bertanda dagger (†) untuk diagnosis
penyakit umum yang merupakan
penyakit dasar, dan kode tambahan
bertanda asterisk (*) untuk akibatnya
pada organ atau tempat tertentu yang
merupakan masalah tersendiri (penyakit
tambahan
46
….Sistem ‘dagger’ dan ‘asterisk’
….Sistem ‘dagger’ dan ‘asterisk’

• Dagger harus selalu dipakai (bisa Berdiri


Sendiri),
• Asterisk dipakai kalau nama alternatif
juga diperlukan.
• Untuk pengkodean, asterisk tidak boleh
dipakai sendirian.

47
….Sistem ‘dagger’ dan ‘asterisk’
….Sistem ‘dagger’ dan ‘asterisk’
Kalau dagger terdapat pada judul rubrik tapi asterisk tidak
ada, maka semua nama pada rubrik tersebut memiliki
klasifikasi kembar tapi kode tambahannya berbeda. Kode
tambahan ini dituliskan untuk setiap nama, misalnya:
A18.1† Tuberculosis of genitourinary system
Tuberculosis of:
• bladder (N33.0 *)
• cervix (N74.0 *)
• kidney (N29.1 *)
• male genital organs (N51.- *)
• ureter (N29.1 *)
• Tuberculous female pelvic inflammatory disease (N74.1 *)
48
KODE
ICD 9 CM
DEPJKN
Procedure Classification
Definisi Prosedur

Intervensi medis atau bedah yang dilakukan


kepada pasien dengan tujuan diagnostik atau
terapeutik
Meliputi :
• Radiologi eksplorasi fungsional
• Intervensi bedah
• Prosedur umum untuk tujuan diagnostik/terapi

ICD 9 CM  Merupakan sistem pengklasifikasian prosedur tindakan


operasi dan non operasi berdasarkan kriteria / kategori
tertentu
Tujuan Penggunaan ICD-9 CM
a. Informasi klasifikasi morbiditas dan mortalitas untuk statistik.
b. Indeks penyakit dan operasi.
c. Laporan diagnosis oleh dokter
d. Penyimpanan dan pengambilan data.
e. Laporan nasional morbiditas dan mortalitas.
f. Untuk pengelompokan penyakit (CBG) dalam pembiayaan.
g. Membantu kompilasi dan pelaporan data sebagai evaluasi
pelayanan kesehatan.
ICD 9 CM terbagi menjadi :
• Bagian I : (Tabular List) Daftar
Classification of Procedures.
• Bagian II : Index to Procedure,
Alfabet A – Y
ICD 9-CM Procedure Classification:

Modification
Published in Structure of
of Fascicle V Based on 2-digit
its own the
“Surgical Non-surgical structure with 2
volume Surgical classification decimal digits
Procedures” procedures Numeric
containing procedures is based on where necessary
of ICD 9 are confined only
both Tabular are group in anatomy (expansion from
Classification to rubrics 3 digits in ICD 9
List and rubrics 01-86 rather than
of 87-99 to 4 digits in ICD
Alphabetic surgical 9-CM)
Procedures
Index. specialty.
in Medicine
DEFINITION

• Prosedur Operatif

• Prosedur Non Operatif


Prosedur Operatif

setiap prosedur
terapeutik/diagnostik utama
yang melibatkan
penggunaan instrument
atau dengan memanipulasi
bagian atau beberapa bagian
dari tubuh. Pada umumnya
dengan bantuan anastesi.
Prosedur Non Operatif

Prosedur investigasi dan


terapeutik lain yang tidak
melibatkan pembedahan
seperti prosedur radiologi,
laboratorium, pemeriksaan
fisik, psikologis dan lainnya.
Prinsip Operasi – dilakukan untuk mengobati kondisi yang
dipilih sebagai diagnosis utama
Prosedur berdasarkan (ICD-9CM)
• Semua prosedur
– Termasuk prosedur Operasi dan
pengobatan
– Termasuk prosedur non operasi
seperti CT Scan, MRI, USG

• Prosedur yang dikoding


– Semua prosedur dilakukan didalam
kamar operasi
– Semua prosedur melibatkan staf
ahli dan menggunakan alat canggih.
Konvensi tanda baca
dalam ICD 9 CM
NEC (Not elsewhere classifiable).
Kurangnya informasi yang didapatkan untuk
mendapatkan kode yang spesifik.
NOS (Not otherwise specified).
 Equivalent to “unspecified”
INCLUDE
Istilah yang muncul di bawah judul pada digit 3 untuk menjelaskan lebih detail
atau memberikan contoh kategori tsb
Contoh : 81.5 Joint replacement of lower extremity
Includes: arthroplasty of lower extremity with:
external traction or fixation
graft of bone (chips) or cartilage
internal fixation device or prosthesis
Excludes
Istilah pengecualian yang harus dilihat dan ditelusuri pada tempat lain
OMIT CODE
OMIT CODE dibedakan berdasarkan :

1. Merupakan bagian dari prosedur utama


Jika ada pernyataan omit code pada Indeks Alfabet maka prosedur
tersebut adalah bagian dari kode prosedur lain yang berhubungan dan
tidak dikode.
Contoh :
# Laparatomy NEC 54.19
as operative approach --omit code
# Laminectomy (decompression) (for exploration) 03.09
as operative approach --omit code
OMIT CODE
2. Berdasarkan Teknik yang digunakan
Jika ada pernyataan omit code terkait dengan teknik yang dilakukan maka
tidak dikode. Tetapi jika dilakukan dengan instrument (tajam) maka bukan
termasuk omit code.
CODE ALSO
Instruksi code also dalam daftar tabulasi berarti “beri kode ini juga bila
prosedur lain dilakukan”. Jadi menambahkan kode selain kode prosedur
utama.
 Kode kombinasi dan kode ganda.
Kode kombinasi adalah kode tunggal untuk mengklasifikasi 2 prosedur.
Kode kombinasi dapat ditemukan dengan merujuk pada subterm pada
indeks prosedur dan dengan membaca konvensi include dan exclude pada
daftar tabulasi. Kode ganda diberikan apabila tidak mencakup prosedur yang
dilakukan. Contohnya:

Perhatikan bahwa 28.2 adalah untuk “tonsillectomy without


adenoidectomy”, sedangkan kode 28.6 adalah untuk “adenoidectomy
without tonsillectomy”. Jika dilakukan operasi “tonsillectomy with
adenoidectomy” janganlah mengkode dengan 28.2 dan 28.6, tapi beri kode 28.3
untuk prosedur “tonsillectomy with adenoidectomy” karena deskripsi kode
tersebut telah mencakup keduanya.
Modifier pada ICD-9 CM

setiap kata benda atau kata sifat yang terdaftar di


dalam leadterm disebut modifier.

Terdapat 2 jenis modifier :

1. Modifier Esensial
2. Modifier Nonesensial
Modifier Esensial

Modifier essensial adalah deskripsi/penjelasan yang memiliki efek pada


pemilihan kode. Modifier ini menjelaskan perbedaan penting dalam
letak/tempat atau teknik bedah. Ketika istilah utama (main term) hanya
memiliki satu modifier, istilah utama itu merupakan essential modifier.
modifier essensial terletak pada baris yang sama dengan istilah utama
(main term), dipisahkan dengan koma. esensial modifier disebut sebagai
subterm ketika istilah utama (main term) memiliki lebih dari satu esensial
modifier.
Petunjuk-silang (cross-reference) :

Suatu petunjuk silang untuk istilah atau persamaan


dari suatu tindakan, sama seperti dalam klasifikasi
penyakit atau ICD 10. Terdiri dari tiga macam:
1. Petunjuk silang Lihat (See) merupakan sebuah
petunjuk yang jelas untuk melihat di tempat
lain. Ini digunakan dengan istilah yang tidak
menjelaskan jenis prosedur yang dilakukan.
2. Petunjuk silang Lihat juga (See Also)
mengarahkan untuk melihat istilah utama yang
lain jika seluruh informasi yang dicari tidak
berada pada istilah utama yang pertama
dimasukkan.
3. Petunjuk-silang Lihat kategori (See
Category) mengarahkan koder pada daftar
yang tersusun dalam tabel untuk informasi
lebih lanjut atau petunjuk letak yang spesifik.
Langkah-langkah
Menentukan
kode
ICD-9 CM
IDENTIFIKASI PERNYATAAN
fy the procedure
phrase to be coded
Dalam mengkode laporan operasi, koder
harus membaca dengan seksama seluruh
laporan operasi dan mencatat atau
menggaris bawahi kemungkinan adanya
penulisan diagnosis, kelainan atau
prosedur yang tidak sesuai dengan apa
yang ditulis oleh dokter dalam laporan
operasi, koder harus mengklarifikasi hal
tersebut dengan dokter yang
bersangkutan
Decide the Lead term
LIHAT LEAD TERM
Leadterm /Main Term Pada ICD-9 CM

01 Merupakan jenis prosedur yang dilakukan dan


BUKAN LOKASI ANATOMI

Leadterm dapat berupa PROSEDUR, EPONYM


02 (menggunakan kata penemu), atau KATA SIFAT
PROCEDURE
CONTOH LEADTERM PADA ICD-9 C M
Biopsy
Prosedur Bronchoplasty,
Bypass

Bischoff,
0Eponim Operasi Brock,
Burch procedure

Ballon
Adjective Blood
Bone
Contoh LEADTERM
TINDAKAN
Look up lead term in the

Alphabetic index
Locate any

modifiers
Check the code given in
the index with

Tabular list
Check for Inclusion
and Exclusion terms
Assign
the code
CANTUMKAN KODE yang Anda pilih
Ketentuan Khusus Kodefikasi ICD 9 CM46
• Principal Procedure
• Bilateral Procedure
• Operative approaches
• Biopsies
• Canceled procedure
• Incomplete procedure
• Failed procedure
PROSEDUR SIGNIFIKAN
4 Kriteria yang tercantum dalam federal register untuk
prosedur yang dianggap signifikan. Antara lain :
1. yang bersifat bedah seperti insisi, eksisi, amputasi dll
2. mempunyai resiko prosedur
3. mempunyai resiko dari anastesi
4. membutuhkan pelatihan khusus
Kode yang signifikan dapat ditemukan pada semua bab
klasifikasi prosedur, tetapi paling banyak terdapat pada bab
1-15. dan sedikit di bab 16
Prosedur Utama (Principal Procedure)
prosedur utama adalah prosedur yang
dilakukan untuk pengobatan daripada
untuk tujuan diagnostik atau eksplorasi
atau untuk pengobatan komplikasi. jika
pasien memiliki lebih dari satu prosedur
yang memenuhi kriteria prosedur utama,
pilih salah satu yang paling terkait dengan
diagnosis utama.
Sumber : Uniform Hospital Discharge Data Set (UHDDS) Australia
Bilateral Procedure 49

ICD 9 CM menyediakan satu kode untuk menggambarkan prosedur bilateral,


Namun ada kasus ketika klasifikasi tidak membedakan antara prosedur
unilateral dan bilateral, dan terdapat resource pada kondisi bilateral tersebut
maka dikoding dua kali.
BIOPSI TERTUTUP
Ada beberapa metode untuk melakukan biopsi tertutup:
• perkutan melalui penggunaan jarum (needle) ,
• endoskopi, atau
• dengan brush atau aspirasi.

Tidak semua kode prosedur biopsi aspirasi terdapat pada


klasifikasi prosedur di ICD 9 CM. Bila tidak ada kode biopsi
aspirasi tersebut, disamakan dengan biopsi tertutup.
selama prosedur bedah terbuka, tetapi dalam prosedur biopsi
dilakukan menggunakan jarum (needle), berilah kode biopsi
tertutup karena teknik yang digunakan untuk mendapatkan
jaringan tersebut menggunakan jarum.
Ada dua cara pengkodean biopsy perendoscopy. Jika pada buku
ICD 9 CM menyediakan kedua prosedur antara biopsy dan
endoscopy menjadi kode gabung berilah kode gabungan tersebut.

Jika tidak ada kode yang mencakup kedua prosedur, setiap


prosedur dikodekan secara terpisah.
Prosedur dibatalkan
Untuk prosedur yang dibatalkan
sebelum dimulai. tidak ada kode
prosedur yang ditetapkan. gunakan
kode diagnosis untuk batal tindakan
Incomplete Procedure

Perlu untuk melihat laporan operasi dalam


menentukan sejauh mana prosedur dilakukan untuk
menentukan penetapan kode yang benar. Sesuaikan
berdasarkan dokumentasi dalam rekam medis
Failed Procedure

Prosedur yang gagal tidak sama dengan komplikasi prosedur. jika prosedur
sudah selesai tetapi prosedur tersebut tidak mencapai tujuan terapeutik.
prosedur dikode sesuai dengan yang dilakukan
Sumber

Commission of Professional & Hospital Activities


Singlecodebook, 3 volume, USA 1978

CoderDeskReference,ICD-9CM Optum, USA, 2010


Diagnosa
tidak Tulisan
spesifik dr. sulit
Banyak yang dibaca
belum di
koding Singkatan
tidak
standar

77
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai