Anda di halaman 1dari 49

PENGENALAN ICD

`NITA BUDIYANTI, AMD. MIKRM, S K M , MH


KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR : HK.01.07/MENKES/312/2020
Tentang Standar Profesi PMIK

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR : 377/Menkes/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi PMIK
The International Statistical
Classification of Diseases and
Related Health Problems-10th
Revision

The International Classification


of Diseases 9th Revision – Clinical
Modification
TUJUAN
• Memudahkan pencatatan, pengumpulan & pengambilan kembali informasi terkait diagnose ataupun tindakan
yang diperlukan
• Memudahkan entri data ke database komputer yang tersedia (satu kode bisa mewakili beberapa
terminologi yang digunakan).
• Menyediakan data yang diperlukan oleh sistem pembayaran/penagihan biaya yang dijalankan (contoh DRGs)
• Memaparkan indikasi alasan mengapa pasien memperoleh asuhan/perawatan/pelayanan (justifikasi runtutan
kejadian)
• Menyediakan informasi diagnosis dan tindakan bagi riset, edukasi dan kajian asessment kualitas
keluaran/outcome (legal dan otentik)
DEFINISI DEFINISI (PERMENKES NOMOR 26 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN INA CBG DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN

• Diagnosis yang ditegakkan oleh dokter pada akhir episode perawatan yang menyebabkan pasien mendapatkan perawatan atau pemeriksaan lebihlanjut.
•Jika terdapat lebih dari satu diagnosis, maka dipilih yang menggunakan sumber daya paling banyak dengan tetap berpedoman pada aturan koding sesuai dengan ketentuan
Diagnosis •Jika tidak terdapat diagnosis yang dapat ditegakkan pada akhir episode perawatan setelah melakukan pemeriksaan berdasarkan standarpelayanan

Utama sesuai ketentuan yang berlaku, maka gejala utama, hasil pemeriksaan penunjang yang tidak normal atau masalah lainnya dipilih menjadi diagnosisutama

• Diagnosis yang menyertai diagnosis utama pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama
episode perawatan.
Diagnosis
Sekunder • Diagnosis sekunder merupakan komorbiditas dan/atau komplikasi.

• Penyakit yang timbul dalam masa perawatan dan memerlukan pelayanan tambahan yang mendapatkan tatalaksana
sewaktu episode pelayanan, baik yang disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul akibat dari pelayanan
Komplikasi kesehatan yang diberikan kepada pasien

• penyakit yang menyertai diagnosis utama atau kondisi yang sudah ada sebelum pasien masuk perawatan dan
membutuhkan pelayanan kesehatan/tata laksana setelah masuk maupun selama perawatan
Komorbid
SEJARAH AWAL

• Infokes dimulai sejak data kematian terbit dlm “Weekly Bills of


Mortality” London, 1634
• 1850 “The International List of Causes of Death”
• 1893 International Statistical Institute: metode pencatatan data
kematian
• 1948 International Classification of Diseases : morbidity
• 1967 World Health Assembly ICD Morbidity Mortality
ICD 10
CHAPTER LIST

Chapter Blocks Title

I A00-B99 Certain infectious and parasitic diseases

II C00-D48 Neoplasms

III D50-D89 Diseases of the blood and blood-forming organs and certain disorders involving the immune
mechanism
IV E00-E90 Endocrine, nutritional and metabolic diseases

V F00-F99 Mental and behavioural disorders

VI G00-G99 Diseases of the nervous system

VII H00-H59 Diseases of the eye and adnexa

VIII H60-H95 Diseases of the ear and mastoid process

IX I00-I99 Diseases of the circulatory system

X J00-J99 Diseases of the respiratory system


ICD 10
CHAPTER LIST
Chapter Blocks Title
XI K00-K93 Diseases of the digestive system
XII L00-L99 Diseases of the skin and subcutaneous tissue
XIII M00-M99 Diseases of the musculoskeletal system and connective tissue
XIV N00-N99 Diseases of the genitourinary system
XV O00-O99 Pregnancy, childbirth and the puerperium
XVI P00-P96 Certain conditions originating in the perinatal period
XVII Q00-Q99 Congenital malformations, deformations and chromosomal abnormalities
XVIII R00-R99 Symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, not elsewhere classified
XIX S00-T98 Injury, poisoning and certain other consequences of external causes
XX V01-Y98 External causes of morbidity and mortality
XI Z00-Z99 Factors influencing health status and contact with health services
XII U00-U99 Codes for special purposes
PEDOMAN DASAR PENGKODEAN
1. Tentukan jenis pernyataan yang akan dikode dan rujuk ke Section yang sesuai pada Indeks Alfabet. (Kalau pernyataan adalah
penyakit, cedera, atau kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada bab I-XIX atau XXI, lihat Section I dari Index. Kalau
pernyataan ini adalah penyebab luar dari cedera atau kejadian lain yang bisa diklasifikasikan pada bab XX, lihat Section II pada
Index).
2. Tentukan lokasi ‘lead term,’. Untuk penyakit dan cedera ini biasanya berupa sebuah kata benda untuk kondisi patologis. Namun,
beberapa kondisi yang berupa kata sifat atau eponim (nama orang) bisa juga terdapat disini.
3. Baca dan pedomani semua catatan yangterdapat di bawah ‘lead term’.
4. Baca semua term yang dikurung oleh parentheses setelah ‘lead term’ (modifier ini tidak mempengaruhi nomor kode), di
samping semua istilah yang ber-indentasi di bawah ‘lead term’ (modifier ini bisa mempengaruhi nomor kode), sampai semua
kata di dalam diagnosis telah diperhatikan.
5. Ikuti dengan hati-hati setiap rujukan silang ‘see’ dan ‘see also’ di dalam Indeks.
6. Rujuk daftar tabulasi (Volume I) untuk memastikan nomor kode yang dipilih. Perhatikan bahwa sebuah kode 3-karakter di
dalam Indeks dengan dash (-) pada posisi ke-4 berarti bahwa sebuah karakter ke-4 terdapat pada Volume 1. Subdivisi lebih
lanjut yang digunakan pada posisi karakter tambahan tidak diindeks, kalau ini digunakan, ia harus dicari pada volume 1.
7. Pedomani setiap term inklusi dan eksklusi di bawah kode yang dipilih, atau di bawah judul bab, blok, atau kategori.
8. Tentukan kode.
DIAGNOSIS ADALAH KATA/FRASA YANG
DIGUNAKAN PARA PROFESI MEDIS UNTUK :

▪ Menyebut penyakit yang diderita seorang pasien, atau


▪ Keadaan yang menyebabkan pasien :
▪ MEMERLUKAN
▪ MENCARI
▪ MENERIMA

ASUHAN MEDIS & PELAYANAN KESEHATAN


DEFINISI DIAGNOSIS DALAM ICD
(WHO)
• Memberi batasan definisi DIAGNOSIS :
– Penyakit & Penyebab Penyakit,
– Bentuk alamiah cedera/Trauma,
– Kecacatan,
– Keadaan masalah terkait kesehatan

YANG SEMUANYA TERWAKILI OLEH NOMOR KODE YANG TERSEDIA DI ICD VOLUME 3 DAN
VOLUME 1
DIAGNOSIS = RUPIAH

• DIAGNOSIS
• SERANGKAIAN DIAGNOSIS
• KOMBINASI DIAGNOSIS
• RINGKASAN DIAGNOSIS

ADALAH PENTING BAGI ANALISIS KUALITATIF (Asuhan Medis dan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat) → RUPIAH → DRGs – CASEMIX → INA CBG
ID : Patient identification
CC : Chief Complaint
HPI : History of patient’s
illness
PMH : Past Medical History
FH : Family History
SH : Social History
ROS : Review Of Systems
PE : Physical Examination :
Inspection
Palpation
Percusiion
Auscultation
LEAD TERM
• Kata (istilah medis) yang biasanya ditandai dengan kata benda (noun), merujuk pada penyakit/kondisi digunakan
sebagai panduan untuk mencari istilah diagnosis/masalah terkait kesehatan yang diperlukan, didalam ICD – 10
Volume 3 (daftar alfabetis). ICD Volume 3 disusun model kamus, menggunakan tanda baca (-) untuk
menurunkan kata yang ada di istilah terkait.
• Contoh:
Diagnosa: ablatio retinae
Diagnosa tersebut terdiri dari 2 kata, ablatio (lepas dari dasarnya) dan retina (bagian dari mata) maka pilih kata
sebutan penyakit/gangguan kesehatannya dan jangan pilih kata anatominya (retina) -> pilihlah Ablatio (penulisan
ejaan dimulai dengan huruf kapital).
Cari kata tersebut dibawah alfabet A -> hal. 11 (Vol. 3)
LEAD TERM
• Apabila muncul kata di dalam kurung (see also…), maka wajib dilihat untuk memastikan bahwa nomor kode yang anda pilih adalah benar bagi
sebutan diagnosa yang dimaksud.
• Contoh:

• Untuk memastikan bahwa pilihan Anda benar, lakukan analisis kualitatif diagnosa yang tertera di Rekam Medis pasien -> benarkah ABLATIO RETINA
yang dimaksud tidak dalam keadaan robek (break) ? H33.2, apabila disertai robek maka jadi H33.0
✓ disease
✓ complication
✓ syndrome
✓ pregnancy
✓ labour
✓ delivery

Beberapa istilah umum yg ✓ puerperal maternal condition, affecting fetus or newborn


✓ injury
digunakan sebagai LEAD
✓ sequelae
TERMS
✓ suicide
✓ assault (external causes of injury index)
✓ legal intervention (external causes of injury index)
✓ war operations (external causes of injury index)
✓ counselling
✓ observation
✓ examination
✓ history
✓ problem
✓ screening
✓ status
✓ vaccination
ISTILAH TANDA BACA DAN KONVENSI PADA
ICD 10
a. Inclusion (termasuk) : Di maksud sebagai tambahan diagnose yang dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok yang
bersangkutan.
b. Exclusion (tidak termasuk) : istilah ini menunjukan kode di tempat lain, tidak didalam kategori ini.
c. Glossary description : terdapat pada BAB v yaitu gangguan mental dan perilaku, menggunakan penjelasan glossary
untuk menjelaskan isi rubik ini. Karena terminologi gangguan mental sangat bervariasi.
d. Sistem Dagger dan asterisk : kode primer untuk penyakit yang mendasari penyebabnya di tandai dengan tanda
sangkur (†) dan dapat digunakan untuk kondisi tunggal, sedangkan kode sekunder untuk manifestasinya, di tandai
dengan tanda bintang(*) dan tidak dapat digunakan sendirian.
e. Tanda kurung/ parenthesis () : 1. untuk menyertakan kata-kata tambahan, 2. untuk menyertakan istilah kode yang
di maksud dalam istilah “exclusion”. 3 untuk menyertakan kode tiga karakter dari kategori dalam blok tertentu, 4.
untuk menyertakan kode dagger dalam kategori asterisk atau kode asterisk dalam istilah dagger.
f. Square bracket [] : 1. untuk menyertakan sinonim, kata alternative/kata penjelas, 2. untuk merujuk pada catatan,
3. untuk merujuk ke kelompok subdivisi karakter ke empat yang di nyatakan sebelumnya
ISTILAH TANDA BACA DAN KONVENSI PADA
ICD 10
g. Colon/ Titik dua (:) digunakan dalam daftar istilah inclusion dan exclusion, jika kata yang
mendahuluinya tidak lengkap maka penetapan istilahnya di dalam daftar rubic.
h. Brace {} : digunakan dalam istilah inclusion dan exclusion untuk menunjukan bahwa kata sebelumnya
maupun kata sesudahnya adalah istilah lengkap.
i. Not Otherwise Specified (NOS): artinya tidak dispesifikasikan atau tidak dikualifikasikan.
Pemberian kode untuk istilah tidak spesifik/tidak dikualifikasikan kalau informasi yang disediakan
tidak begitu jelas.
j. Not elsewhere classidied (NEC) : digunakan pada judul kode 3 karakter, NEC merupakan sebagai
peringatan beberapa jenis tertentu dari kondisi yang tercantum dalam rubik tersebut, bisa saja
tercantum di klasifikasi lain.
k. And (dan) dalam judul : istilah “and” pada ICD mempunyai arti “dan/atau”.
l. Point dash/ Titik strip (.-) : digunakan sebagai pengganti karakter ke empat dari satu kategori. Tanda (.-
) menunjukan kepada pemberi kode bahwa ada satu karakter ke empat yang harus di cari.
KATEGORI 3 KARAKTER
DALAM ICD 10

A37
Karakter Pertam
Diikuti 2 angka
A s/d Z
KATEGORI 4 KARAKTER DALAM
ICD 10

A37.1
Terakhir
angka lain
Karakter Pertam Titik
Diikuti 2 angka
A s/d Z
KATEGORI 5 KARAKTER DST DALAM ICD 10
• Bab XIII – subdivisi menurut site anatomi
• Bab XIX – subdivisi menunjukkan fraktur (patah tulang) terbuka dan tertutup di samping cedera
intrakranial, intrathorax dan intraabdomen dengan/ tanpa luka terbuka
• Bab XX – subdivisi untuk menunjukkan jenis aktivitas yang dilakukan pada saat kejadian
RULE MB 1

“Kondisi minor tercatat sebagai diagnosis utama,


sedangkan kondisi yang lebih berarti dicatat sebagai
diagnosis sekunder”

Contoh :
Diagnosis Utama : Sinusitis akut.
Diagnosis Sekunder : Karsinoma endoserviks
Hipertensi
Histerektomi total
Prosedur :
Spesialisasi :Ginekologi
Pasien di rumah sakit selama tiga minggu
Dikode Karsinoma endoserviks (C53.0) sebagai diagnosis
utama, sinusitis akut dan Hipertensi sebagai diagnosis
sekunder.
RULE MB 2
(BEBERAPA KONDISI DICATAT SEBAGAI DIAGNOSIS UTAMA)

Jika beberapa kondisi yang tidak bisa dikode bersamaan tercatat sebagai diagnosis
utama, dan menunjukkan bahwa satu di antaranya adalah diagnosis utama pada
asuhan pasien, pilihlah kondisi tersebut. Jika tidak, pilih kondisi Yang sesuai dengan
spesialisasi yang menangani.

Contoh : Diagnosis Utama : Katarak


Meningitis stafilokokus
Penyakit jantung iskemik.

Diagnosis Sekunder : - Spesialisasi :


Neurologi

Pasien di rumah sakit selama lima minggu. Dikode Meningitis stafilokokus (G00.3)
sebagai diagnosis utama, Katarak dan Penyakit jantung iskemik sebagai diagnosis
sekunder
RULE MB 3
(KONDISI YANG DICATAT SEBAGAI DI A G NO SI S UTAMA MERUPAKAN G EJA L A DA R I
KONDISI YANG TELAH DIDIAGNOSIS DAN DIOBATI).

Jika suatu Gejala atau tanda (pada umumnya diklasifikasikan pada Bab XVIII “R”), atau
suatu masalah yang bisa diklasifikasikan pada Bab XXI “Z”, dicatat sebagai diagnosis utama,
dan merupakan tanda, gejala atau masalah dari kondisi yang telah didiagnosis sebagai
diagnosis sekunder dan telah dirawat, maka pilihlah kondisi yang didiagnosis tersebut
sebagai diagnosis utama.

Contoh :
Diagnosis Utama : Hematuria
Diagnosis Sekunder : Varises vena tungkai
Papilomata dinding belakang kandung kemih
Pengobatan : Eksisi diatermi papillomata Spesialisasi :
Urologi
Dikode Papilomata dinding belakang kandung kemih (D41.4) sebagai
diagnosis utama, Hematuria dan Varises vena tungkai sebagai diagnosis
sekunder.
RULE MB 4
Jika diagnosis yang tercatat sebagai diagnosis utama menguraikan suatu kondisi secara
umum, sedangkan suatu istilah yang bisa memberikan informasi yang lebih tepat mengenai
tempat atau bentuk kondisi tersebut tercatat sebagai diagnosis sekunder, maka pilihlah
yang diagnosis sekunder tersebut sebagai diagnosis utama.

Contoh :
Diagnosis Utama : Cerebrovascular accident
Diabetes mellitus
Diagnosis Sekunder : Hipertensi
Perdarahan otak

Dikode Perdarahan otak (I61.9) sebagai diagnosis utama, Diabetes melitus dan
Hipertensi sebagai diagnosis sekunder, dan Cerebrovascular accident tidak
dikoding.
RULE MB 5
Jika suatu gejala atau tanda dicatat sebagai diagnosis utama dan disebabkan oleh suatu
kondisi atau diagnosis sekunder, maka pilihlah gejala tersebut sebagai diagnosis utama.

Jika dua kondisi atau lebih tercatat sebagai pilihan diagnostik


untuk diagnosis utama, pilihlah kondisi pertama yang tercatat.

Contoh :
Diagnosis Utama : Sakit kepala karena stress atau
tegangan otot atau sinusitis akut

Diagnosis Sekunder : ----

Sakit kepala sebagai diagnosis utama dikode R51.


PENGANTAR ICD 9 CM EDISI 2010
• ICD 9 CM → Sistem pengklasifikasian prosedur tindakan operasi dan non operasi berdasarkan
kriteria atau kategori tertentu.

• ICD 9 CM mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1978 oleh Comission of
Professional and Hospital Activities
ICD 9 CM PROSEDUR KLASIFIKASI :
✓ Diterbitkan dengan volume mengandung Daftar Tabular dan Indeks Alphabetik
✓ Prosedur Bedah Dikelompokkan pada rubrik 01-86
✓ Prosedur Non Bedah dikelompokkan pada rubrik 87-99
✓ Struktur dari klasifikasi berdasarkan pada anatomy dari pada jenis surgical
✓ Hanya Numerik (Indeks)
DEFINISI
• Prosedur Operatif :
– Setiap tindakan therapeutik atau prosedur diagnostik mayor bagi yang menggunakan instruments atau
manipulasi bagian tubuh.
– Prinsip operasi dikerjakan untuk merawat kondisi yang terpilih sebagai diagnosis prinsipil.
• Prosedur Non Operatif :
– Kegiatan investigatif atau prosedur terapeutik yang tidak diikuti operasi seperti radiologi, laboratorium, dll
DASAR PENGKODEAN ICD 9 CM
• Identifikasi Procedure phrase yang akan dikode
• Putuskan Lead Term
• Lihat Lead term pada Alphabetic indeks
• Lokasikan setiap modifiers
• Cek kode yang diberikan pada indeks di Tabular List
• Cek istilah Inclusion and Exclusion
• Beri kode …
OMIT C O D E
ADALAH B AG I AN D AR I K O D E PROSEDUR L AI N YANG
B E R H U B U G AN D AN T I D AK D I K O D E

Tindakan Laparotomy

Prosedure sebagai jalan


operasi tidak di koding

Tindakan adhesiolysis

Jika metode pembebasannya


dengan cara ;
Tumpul, digital, manual,
mechanical, tidak dengan
instrument maka tidak dikoding
TIMELINE
• 2007 Start ICD-11 revision
•…
• 2018 June release of version for implementation
• 2019 January WHO Executive Board
• 2019 May World Health Assembly
• come into effect on 1 January 2022.
ICD-11 FOUNDATION – INPUT FROM ICD-10
AND DERIVED CLASSIFICATIONS
ICD-10 national modifications (Australia, Canada, Germany,…)
ICD-10 Specialty versions
(ICD-10MM, ICD-10 ICF (Functioning)
DA…)
• Index
• ICD 11 for
Mortality and
ICD-O Morbidity Statistics Terminologies, eg SNOMED
Cancer • Specialty versions Orphanet
• Content model ICPC
• Extension codes

Substances INN External causes of injury


(=> ATC) ICHI dimensions (International ICECI
Classification of Health Interventions)
BROWSER AND CODING TOOL
https://icd.who.int
ICD-11 BROWSER
ICD-11 CODING TOOL

• This tool works by searching all ICD-11 terms and is the ICD-11 index
• Has links to the browser so the user can confirm location is correct for term being searched
• Generates and dynamically updates two different outputs
– Word list
– Matched entities
• Synonyms, word completion… - like online search engines
SIMPLE SEARCH
Type a diagnostic statement into the Coding Tool
e.g. cancer of colon

The Coding Tool will find the best match


SIMPLE SEARCH
Type a diagnostic statement into the Coding Tool
e.g. Osteoarthritis of right knee

The Coding Tool will find the best match including the code combination
(postcoordination) information for left or right (laterality)
DIFFERENCES TO ICD-10- CODING SCHEME
• The chapter numbering:
– Arabic numbers (not roman numerals)
• The coding scheme for categories:
– Minimum 4 characters
– 2 levels of subcategories
• Coding scheme
– always letter in second position
(distinction codes of ICD-10)
– No l,I (L,i); 0,O (Zero, o)
• First character relates to the chapter
number (1-Z)
• The dagger and asterisk system has been
removed in ICD-11, but the functionality of
coding the aetiology and manifestation
remains.
NO CHANGE TO ICD-10

• Conditions included in following chapters have not been subjected to moves:


– Maternal
– Perinatal
– Injury
– Tumour

• Mortality coding rules have kept their intent


EXAMPLES OF PROBLEMS SOLVED WITH ICD-11
• Antimicrobial resistance - essentially missing in ICD-10
• HIV subdivisions - outdated detail in ICD-10
• Skin cancer - melanoma types missing – basalioma missing in ICD-10
• Valve diseases - outdated structure, need by valve, less rheumatic
• Postprocedural conditions - clarify when use 19 and when not for
postprocedural
• Diabetes coding clinically more relevant and flexible
• External causes - Loosing detail in non-accidents; traffic accidents
DIFFERENCES TO ICD-10
• ICD-11 has five new chapters and 2 additional sections:

Chapter 3 Diseases of the Blood or Blood-forming Organs


Chapter 4 Disorders of the Immune System
Chapter 7 Sleep-Wake Disorders
Chapter 17 Conditions related to Sexual Health
Chapter 26 Traditional Medicine
Section on functioning (activity and participation – WHODAS2/MDS)
Chapter X Extension codes

• OR means ‘and’ or ‘or’ – replacing formerly used ‘and’


CHAPTERS - CHANGES
• 06 – Mental, behavioural or neurodevelopmental disorders
– New structures
• 08 – Diseases of the nervous system
– More clinical restructuring,
– Received prion disease
– Received cerebrovascular diseases
• 09 – Diseases of the visual system
– More clinical detail
PATIENT SAFETY

Anda mungkin juga menyukai