TERMINOLOGI MEDIS
KELOMPOK 8:
BANJARBARU
2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PENYAJIAN MATERI............................................................................6
A. Pengertian.................................................................................................................6
B. Klasifikasi penyakit....................................................................................................6
C.Fungsi Dasar ICD.........................................................................................................6
D. KODEFIKASI PENYAKIT..............................................................................................8
E. PENGOLAHAN INDEKS PENYAKIT RIWAYAT..............................................................9
Reference classifications..........................................................................................10
Derived classifications..............................................................................................10
Related classifications..............................................................................................11
F. KONVENSI ICD 10...............................................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A.Kesimpulan...............................................................................................................14
B.Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
ridho Allah SWT. Karena tanpa rahmat dan ridho-Nya kami tidak dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “jenis dan fungsi klasifikasi dan
kodefikasi jenis dan pengelolaan indeks penyakit Riwayat idc dan family
ofclassification struktur icd-10 konvesi icd-10” ini dengan baik dan selesai tepat
waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi
Kesehatan semester I, atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini,maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Ibu Eny Hastuti, SKM, M.Pd, MPH, selaku dosen pembimbing yang memberikan
dorongan dan masukan kepada kami.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, seorang perekam medis harus
mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi
yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang penyakit dan tindakan medis
dalam pelayanan dan manajemen kesehatan. Penerapan pengodean digunakan
untuk mengindeks pencatatan penyakit, masukan bagi sistem pelaporan diagnosis
medis, memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis
karakteristik pasien dan penyedia layanan, bahan dasar dalam pengelompokan
DRG’s (diagnostic related groups) untuk sistem penagihan pembayaran biaya
pelayanan, pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas,
tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan
medis, menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan
sesuai kebutuhan zaman, analisis pembiayaan pelayanan kesehatan, serta untuk
penelitian epidemiologi dan klinis (Hatta, 2008).
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ICD-10?
2. Apa yang dimaksud klasifikasi penyakit?
3. Apa fungsi dasar ICD-10?
4. Bagaimana kodefikasi penyakit ICD-10?
5. Bagaimana pengelolaan indeks penyakit Riwayat?
6. Bagaimana peran konvensi ICD-10?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ICD-10
2. Mengetahui klasifikasi penyakit
3. Memahami fungsi dasar ICD-10
4. Memahami kodefikasi penyakit ICD-10
5. Mempelajari pengelolaan indeks penyakit Riwayat
6. Mempelajari peran konvensi ICD-10
5
BAB II
PENYAJIAN MATERI
A. Pengertian
ICD-10 adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk
mengkategorikan dan mengodekan berbagai jenis penyakit, gangguan, gejala, dan
sebab kematian. ICD-10 memiliki struktur dan format yang terorganisir dengan
baik, termasuk kode alfanumerik yang unik, kategori, subkategori, dan
subklasifikasi. Sistem ini digunakan untuk analisis statistik dan epidemiologi,
manajemen kesehatan, dan penelitian medis. ICD-10 telah makin luas dari sekedar
mengelompokkan informasi morbiditas dan mortalitas untuk tujuan statistik
hingga diaplikasikan untuk berbagai kepentingan, termasuk reimbursement,
administrasi, epidemiologi dan riset di fasilitas Kesehatan
B. Klasifikasi penyakit
Sistem klasifikasi penyakit adalah suatu sistem pengelompokan/kategorisasi
satuan penyakit (morbid entities) berdasarkan suatu kriteria yang disepakati
bersama. Dengan demikian sistem klasifikasi penyakit merupakan standarisasi
kondisi/tindakan medis ke dalam suatu kelompok tertentu.
6
Organization (WHO) menggunakan data klasifikasi penyakit untuk studi
epidemiologik, demografi dan statistik. Untuk keperluan ini tidak memerlukan
penggolongan yang terlalu rinci karena akan menjadi terlalu banyak kasus untuk
dianalisis secara statistik.
7
D. KODEFIKASI PENYAKIT
Kodefikasi penyakit merupakan proses menggabungkan diagnosa dengan
kode yang unik untuk mengidentifikasi dan mengindeks penyakit^. ICD-10
memiliki struktur dan format yang terorganisir dengan baik, termasuk kode
alfanumerik,kategori, subkategori, dan subklasifikasi.
8
Istilah di atas adalah contoh bagaimana penerapan terminologi yang keliru
dibandingkan dengan kaidah ICD-10. Terdapat 14 ribu lebih istilah dalam ICD-
10.
9
digunakan terutama untuk menangkap informasi mortalitas dan morbiditas.
Aspek-aspek tambahan dari kesehatan, yaitu fungsi dan cacad telah
digabungkan di dalam International Classification of Functioning, Disability
and Health (ICF).
Reference classifications.
Ini adalah klasifikasi yang mencakup parameter utama sistem
kesehatan, seperti kematian, penyakit, fungsi, cacad, kesehatan, dan
intervensi kesehatan. Mereka telah mendapatkan penerimaan yang luas
dan persetujuan resmi untuk digunakan dan disetujui serta
direkomendasikan untuk pelaporan kesehatan internasional. Mereka dapat
digunakan sebagai model untuk pengembangan atau perubahan klasifikasi
lain dengan memperhatikan struktur dan dan karakter, dan definisi dari
masing-masing kelas.
Saat ini terdapat dua klasifikasi rujukan di dalam WHO-FIC: ICD
sebagai klasifikasi rujukan untuk menangkap informasi mortalitas dan
morbiditas, dan ICF untuk menangkap informasi tentang berbagai
kelompok fungsi dan cacad. WHO telah mencari kemungkinan untuk
mengganti International Classification of Procedures in Medicine (lihat di
bawah untuk klasifikasi non-diagnostik) dengan semua International
Classification of Health Intervention (ICHI) yang baru. Proses ini akan
berlangsung melalui beberapa tingkat konsultasi, uji lapangan dan
persetujuan dari badan pengatur di WHO.
Derived classifications.
Klasifikasi turunan ini didasarkan pada klasifikasi rujukan .
Klasifikasi turunan bisa dipersiapkan baik dengan mengadopsi struktur dan
kelas klasifikasi rujukan, penyediaan detil tambahan dari yang disediakan
oleh klasifikasi rujukan, atau mereka dapat dipersiapkan melalui
pengaturan ulang atau penggabungan berbagai item dari satu atau lebih
klasifikasi rujukan. Klasifikasi turunan sering disesuaikan untuk
penggunaan pada level nasional atau internasional.
10
Di dalam WHO-FIC klasifikasi turunan mencakup adaptasi
spesialisasi dari ICF dan ICD, seperti Internatinal Classification of
Diseases for Oncology (ICD-O-3), Application of International
Classification of Diseases to Dentistry and Stomatology, edisi 3 (ICD-
DA), ICD-10 for Mental and Behavioural Disorders, dan Application of
the International Classification of Diseases to Neurology (ICD-10-NA)
(lihat di bawah untuk klasifikasi terkait diagnosis).
Related classifications.
Klasifikasi terkait adalah yang sebagian merujuk pada klasifikasi
rujukan, atau yang berkaitan dengan klasifikasi rujukan pada level tertentu
saja dari struktur. Prosedur untuk memelihara, membarui dan mengubah
klasifikasi statistik keluarga ini mendorong penyelesaian masalah
koresponden antara klasifikasi terkait, dan menyediakan kesempatan untuk
meningkatkan kesesuaian bersama perjalanan waktu. Di dalam WHO-FIC
klasifikasi yang berkaitan termasuk: International Classification of
Primary Care (ICPC-2), International Classification of External Causes of
Injury (ICECI), Technical Aids for persons with disabilities: Classification
and Terminology (ISO9999) dan Anatomical Therapeutic Chemical
Classification with Defined Daily Doses (ATC/DDD)
F. KONVENSI ICD 10
Konvensi dalam sistem klasifkasi ICD-10 (International Classification of
Diseases, 10th Revision) merujuk pada seperangkat aturan dan pedoman yang
digunakan dalam menetapkan kode penyakit dan kondisi kesehatan. Konvensi
in membantu memastikan konsistensi dan kejelasan dalam penggunaan sistem
klasifikasi tersebut.
11
2. Konvensi Inklusif: Ketika mencari kode untuk kondisi kesehatan yang
spesifik, pengguna diminta untuk mencari kode yang termasuk kondisi primer
serta kondisi yang terkait atau yang melibatkan komplikasi dari kondisi
tersebut.
• Kode Utama (Main Code): Merujuk pada kode yang secara paling tepat
mencerminkan kondisi atau penyakit utama yang didiagnosis atau dirawat.
• Kode Sub (Subcategory Code): Merujuk pada kode yang memberikan detail
tambahan tentang aspek tertentu dari kondisi kesehatan yang terkait dengan
kode utama.
12
9. Konvensi "See Also": Ini memberikan petunjuk untuk melihat istilah lain
yang mungkin relevan atau berkaitan dengan kondisi yang dicari. Memahami
dan menerapkan konvensi dalam sistem klasifikasi ICD-10 penting untuk
menetapkan kode dengan benar dan memfasilitasi pertukaran informasi yang
akurat di antara penyedia layanan kesehatan serta dalam penelitian dan
analisis terminologi.
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. ICD-10 merupakan klasifikasi penyakit yang disusun berdasarkan sistem
pengkategorian penyakit yang penataannya sesuai dengan kriteria yang
ditentukan oleh WHO, yang terdiri dari sejumlah kode alphanumerik yang
satu sama lain berbeda, yang menggambarkan konsep seluruh penyakit.
2. ICD-10 digunakan untuk menerjemahkan suatu diagnose penyakit dan
masalah kesehatan dari kata kata menjadi kode numerik, dengan tujuan
memungkinkan untuk membuat catatan yang sistematis, analitik,
menerjemahkan dan membandingkan peristiwa penyakit dan kematian
yang telah dikumpulkan diberbagai tempat dan Negara pada saat yang
berlainan sehingga memudahkan untuk disimpan dan dicari serta dianalisis
kembali.
3. ICD-10 terdiri dari volume 1,2,dan 3. Volume I merupakan daftar tabulasi
penyakit yang memperjelas kode yang telah dicari di volume 3, Volume 2
merupakan intruksi manual yang menjelaskan bagaimana penggunaan
ICD-10 yang baik dan benar, kemudian volume 3 merupakan indeks
alfabetik daftar tabulasi yang digunakan untuk mencari kode penyakit
yang telah terdiagnosis oleh dokter.
4. Dalam penggunaan ICD-10, rekam medis harus tahu dan paham cara
pencarian dan pemilihaan nomor kode yang diperlukan. Pengodean
dijalankan melalui penahapan mencari istilah ICD volume 3, kemudian
mencocokkan kode yang ditemukan dengan yang ada di volume 1,
kemudian simpulkan dan disimpan didalam dokumen rekam medis.
B.Saran
Berdasarkan simpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Setiap rekam medis dalam menjalankan profesinya harus memiliki ICD-10
baik itu berbentuk buku maupun elektronik, serta menjaga dan merawat
buku tersebut.
2. Gunakan ICD-10 dengan baik dan benar sesuai dengan penataan dari
WHO, agar tidak terjadi kesalahan atau kecerobohan dalam menganalisis
dan mengkode suatu penyakit, jika sedikit saja terjadi kesalahan maka
akan berakibat fatal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Reni, Okta, Dwi, Meymi. Nasution, Nurhasanah. Sari, Septia, Rahmi. 2020.
Pengelompokkan Diagnosis dan Prosedur Berdasarkan ICD X dan ICD
IX di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. rohmadi,
+Journal+manager,+8+Nur+Hasanah[1].pdf
15
SOAL:
16