Disusun Oleh :
Iis pebriyanti
2017.2003
Rumah sakit medika stannia unit rekam medis dan informasi kesehatan
sungailiat Bangka , Bangka Belitung
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Berdasarkan
Spesifikasi Penulisan Diagnosis Utama Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan di
Rumah Sakitmedika stannia sungailiat tahun 2019 ”.Kami ucapkan terimakasih kepada
1. Direktur rumah sakit medika stannia dr. zainal arpan yang telah menerima
2. Seluruh staf dan pegawai rekam medis di rumah sakit medika stannia sungailiat
3. Serta semua pihak yang tidak biaspenelitisebutkan satu persatu, yang telah
masih banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun
Iis pebriyanti
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................4
A. KESIMPULAN………………………………………………….13
B. SARAN …………………………………………………………13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi kesehatan yang dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit yaitu penyelenggaraan rekam medis yang baik (UU Nomor 44 Tahun 2009).
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan
rekam medisadalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi
catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola
pemerintah maupun swasta. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada dalam rekam medis harus
di beri kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk
menunjang fungsi perencanaan, managemen, dan riset bidang kesehatan. Pemberian kode ini
merupakan kegiatan klasifikasi penyakit dan tindakan yang mengelompokan penyakit dan tindakan
berdasarkan criteria tertentu yang telah disepakati. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit
yang berlaku dengan menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit, sedangkan ICOPIM dan ICD-9-CM
digunakan untuk mengkode tindakan, serta komputer (on-line) untuk mengkode penyakit dan tindakan.
4
Rincian informasi yang disyaratkan menurut ICD-10 dapat berupa kondisi akut/kronis, letak
anatomik yang detail, tahapan penyakit, ataupun komplikasi atau kondisi penyerta, penulisan
diagnosis yang tidak spesifik seringkali menyulitkan coder dalam pemilihan kode penyakit yang
Rumah sakit medika stannia sungailiat merupakan rumah sakit yang telah melakukan
standar pengkodean dengan menggunakan buku icd 10 . Dari hasil survei awal dengan
menggunakan wawncara dengan petugas koding rawat jalan didapatkan keterangan bahwa kode
yang tidak tepat dikarenakan kurang lengkap dalam pengkodeannya. Mengingat pentingnya
spesifikasi penulisan diagnosis utama terhadap ketepatan kode diagnosis utama yang dihasilkan,
dan sebagai salah satu tolak ukur untuk kontrol kualitas di bagian pengodean (coding) unit rekam
medis maka dalam penulisan karya tulis ilmiah ini , peneliti ingin membahas tentang ―Tinjauan
Ketepatan Kode Diagnosis Berdasarkan pesifikasi Penulisan Diagnosis pada Dokumen Rekam Medis
Rawat jalan .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pada dokumen rekam medis rawat jalan di Rumah Sakitmedika stannia sungailiat .
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi peneliti
pengetahuan, pengalaman dan wawasan di lapangan kerja mengenai dunia kerja rekam
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORITIS
1. REKAM MEDIS
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam Medis mempunyai pengertian yang sangat Iuas tidak hanya sekedar
sendiri hanya merupakan salah satu bentuk kegiatan yang tercantum didalam uraian
2. KODING
Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk memberikan
kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf dan angka yang mewakili
komponen data.
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada dalam rekam medis harus di beri
kesehatan.
Pemberian kode ini merupakan kegiatan klasifikasi penyakit dan tindakan yang
disepakati. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit yang berlaku dengan
7
menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit, sedangkan ICOPIM dan ICD-9-
penggunaannya telah ditetapkan oleh Dep. Kes. RI sejak tgl. 19 – 2 –1996. ICD –10
utama
a. Memberi kode penyakit pada diagnosa pasien yang terdapat pada berkas rekam
d. Memberikan pelayanan kepada dokter atau peneliti lain yang akan melakukan
e. Hasil diagnosis dari dokter, merupakan diagnosis utama maupun sebagai diagnosa
sekunder atau diagnosa lain yang dapat berupa penyakit komplikasi, maka harus
Related Health Problems Tenth Revision). Untuk pasien yang dilakukan tindakan
8
operasi, nama operasi tersebut dilengkapi dengan kode-kode operasi yang dapat
f. Dalam mencari kode penyakit dapat dicari berdasarkan abjad nama penyakit yang
g. Lalu untuk indexing dilakukan dengan cara komputer. Juga digunakan lembaran
9
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Medika Stannia Berdiri Tanggal 28 April 2005 Yang Beralamat Jl.
Jendral Sudirman No.3 Sungailiat Bangka, Prov. Kep Bangka Belitung . Rumah sakit
medika stannia sudah terakreditasi dengan pelayanan 24 jam yang terdiri dari
B. HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian faktor yang mempengaruhi kurang tepatnya diagnosis adalah
sebagai berikut :
Hmm.. menurut saya karena dokter dalam memeriksa pasien terburu- buru
terburu-buru.
Responden 1
10
Menurut saya itu terjadi karena \kemungkinan bahwa memang dokter
Responden 2
dalam menuliskan diagnosis karena dituntut untuk kerja cepat. Tulisan dokter yang
sulit terbaca dapat menimbulkan banyak persepsi dari petugas pengodean (coding)
a) Sulit Terbaca
Tulisan dokter tidak jelas, diagnosa yang ditulis tidak sesuai dengan
klasifikasi dan kodefikasi yang ada pada buku ICD-10, terdapat penggunaan
Kodefikasi, yaitu :
Kalau menurut saya karena petugas coding itu kurang teliti dalam
melakukan pengisian dan petugas tergesa-gesa dalam pengerjaannya karena
dituntut untuk kerja lebih cepat
Responden 1
Hmm... biasanya sih ketidaklengkapan terjadi yaaa yang pertama bisa karena
petugas coding lupa atau kurang teliti.
Responden 2
11
Dari hasil wawancara tersebutbahwa penyebab tidak tepatnya kode diagnosis
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat Ketepatan Kode Diagnosis pada Dokumen Rekam Medis Rawat jalan.
kurang terbaca, petugas coding kurang teliti dalam membaca diagnosis dikarenakan
rekam medis, dalam klaim asuransi adanya pihak yang dirugikan, serta kesulitan
B. SARAN
dokter dan petugas coder agar tidak terjadi ketidakterbacaan penulisan diagnosis,
penulisan yang tidak spesifik dan kesalahan pengodean pada dokumen rekam medis
Petugas pengodean (coding) sebaiknya lebih aktif dan teliti dalam mencari informasi
jika menemukan diagnosis utama yang tidak lengkap dan tidak terbaca dengan
menganalisis lembar-lembar pada dokumen rekam medis lain, atau jika perlu
menanyakan pada dokter yang menuliskan diagnosis atau yang merawat pasien.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15