Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL ANALISA KEBUTUHAN RAK DAN RUANGAN

PENYIMPANAN REKAM MEDIS

DI

RSUD CIBINONG

Dosen Pembimbing : Muhammad Fuad Iqbal, A.Md.RMIK.,SKM.,MKM

Disusun oleh Kelompok

1. Erik Jeni Depan (20303235)


2. Erlangga Mahendra (20303232)
3. Firman (
4. Nano(20303233)
5. Risma (

FAKULTAS KESEHATAN
JURUSAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (RMIK)
2020POLITEKNIK PIKSI GANESHA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga Laporan Hasil Analisa Kebutuhan Rak dan Ruangan Penyimpanan
Rekam Medis di RSUD Cibinong ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, masukan, bimbingan dan
dukungan dari pihak RSUD Cibinong yang telah memberikan izin kepada kami untuk
melakukan pengumpulan informasi yang dibutuhkan. Penyusunan laporan ini
bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah MUK II (Perencanaan SDM
dan Fasilitas Unit RMIK) . Selain itu, pembuatan laporan ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam
laporan ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempuraan laporan ini. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Bogor, Juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Rekam Medis.................................................................................


2.2 Tinjauan Kebutuhan Rak dan Ruangan.........................................................
2.3 Tinjuan Penyimpanan Berkas Rekam Medis.................................................
2.4 Tinjauan Ergonomi Antropometri.................................................................

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil..............................................................................................................
3.2 Pembahasan...................................................................................................

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan....................................................................................................
4.2 Lampiran........................................................................................................
4.3 Saran...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat pada masa


sekarang dan setiap orang berhak mendapatkan Kesehatan untuk
meningkatkan derajat Kesehatan yang optimal. peningkatan mutu
pembangunan saranan dan prasarana di bidang Kesehatan sangat dibutuhkan
oleh masyarakat. Rumah sakit sebagai penyedia sarana Kesehatan harus selalu
memberikan pelayanan Kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat. (Warih
Ambar Rahayu 2011).

Rumah sakit menurutUndang-UndangNo.44 tahun 2009 adalah sarana


pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang
paripurna yang mencakup pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat
darurat yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
kesehatan lainnya.Rumah sakit adalah institusi Kesehatan yang berfungsi
untuk menyelenggarakan pelayanan Kesehatan berupa pelayanan rawat jalan,
rawat inap ,pelayanan gawat darurat, pelayanan rekam medis penunjang.

Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien
yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada
sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola
pemerintah maupun swasta (permenkes nomor 209/MENKES/PER/III/2008).
Rekam medis merupakan hal yang bersipat rahasia dan wajib simpan,
kerena Rekam medis berisi informasi kegiatan Kesehatan yang diberikan
kepada pasien serta merupakan alat komunikasi dan penyimpanan informasi
Kesehatan disaran pelayanan Kesehatan. Kerahasiaan isi rekam medis
diperlukan dengan permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 pasal 10 ayat 1
yang menyatakan “Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit,
Riwayat pemeriksaan dan Riwayat pengobatan pasien harus dijaga
kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas
pengelola dan pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan”. Pasal 8 yang
menyebutkan bahwa rekam medis pasien rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnnya untuk jangka waktu lima tahun terhitung dari terakhir
pasien berobat atau dipulangkan dan Rekam medis disimpan dalam rak
penyimpanan agar 3 terjaga kerahasiannya, terhindar dari kerusakan dan
mempermudah petugas dalam pengambilan dan pengambilan rekam medis di
filling.

Filling adalah kegiatanmenyimpan, penataan, atau penyimpanan berkas


rekam medis untuk mempermudah pengambilan Kembali. Rak penyimpanan
merupakan salah satu peralatan rumah sakit yang berfungsi menyimpan
dokumen rekam medis, dengan tersediannya rak penyimpan dokumen rekam
medis yang sesuai dengan kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis
maka tidak akan terjadi penumpukan dokumen di ruangan rekam medis.

Desain rak penyimpanan adalah kegiatan merancang rak penyimpanan


dokumen rekam medis di pelayanan kesehatan. Desain rak penyimpanan yang
sesuai dengan data Ergonomi Antropometri petugas agar dapat memudahkan
petugas dalam melakukan pengambilan maupun penyimpanan dokumen
rekam medis. Hal ini juga dapat menekan beban kerja petugas filling dalam
mengambil dan mengembalikan rekam medis dan juga dapat mengurangi
kecelakan kerja yang terjadi apabila desain rak penyimpanan sesuai ukuran
tubuh petugas.
Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan
peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan pemakainya.
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulisan merumuskan


masalah dalam penelitian ini, seperti :
a. Bagaimana gambaran ruang penyimpanan berkas rekam medis di RSUD
Cibinong?
b. Bagaimana hasil analisa dari kondisi ruangan dan rak penyimpanan berkas
rekam medis RSUD Cibinong?
c. Bagaimana cara menghitung kebutuhan rak dan luas ruanganpenyimpanan
berkas rekam medis?

1.3 Tujuan penulisan

a. Mengetahui gambaran ruang penyimpanan berkas rekam medis RSUD


Cibinong.
b. Mengetahui hasil analisa dari kondisi ruangan dan rak penyimpanan
berkas rekam medisRSUD Cibinong.
c. Memahami cara menghitung kebutuhan luas ruangan dan rak
penyimpanan berkas rekam medis RSUD Cibinong.

1.4 Manfaat Penulisan

a. Untuk memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam


pengambilan keputusan guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
RSUD Cibinong.
b. Bagi kami, menambah pengetahuan dan keterampilan tentang kebutuhan
Rak dan Ruangan penyimpanan berkas Rekam Medis.
c. Bagi pembaca, laporan ini diharapkan dapat memberikan sedikit referensi
bagi penelitian atau penulisan di masa yang akan dating.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Rekam Medis

a. Rekam Medis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis pasal 1 ayat 1 “Rekam
Medis adalah Berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, Tindakan dan pelayanan lainya kepada
pasien pada saranan pelayanan Kesehatan”.

b. Tujuan Rekam Medis


 Administrasi (Administration)
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai administrasi kerena
isinya menyangkut Tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
tujuwan pelayanan kesehatan.
 Hukum (Legal)
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai administrasi hukum
karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian
hukum atas dasar keadilan,dalam rangka usaha menegakkan
hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan keadilan.
 Keuangan (Financial)
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai uang karena isinya
menyangkit data dan informasi dapat digunakan dalam menghitung
biaya pengobatan atau Tindakan dan perawatan
 Penelitian (Research)
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai penelitian ,karena isinya
menyangkut data atau informasi yang bisa dipergunakan dalam
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
 Pendidikan (Education)
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai Pendidikan, karena isinya
menyangkut data atau informasi mengenai perkembangan atau
kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada
pasien.Informasi tersebut bisa dipergunakan sebagai bahan atau
referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.

c. Jenis-jenis Rekam Medis


 Berkas Rekam Medis Aktif yaitu suatu berkas rekam medis yang
masih aktif digunakan di sarana pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit dan masih tersimpan di tempat penyimpanan berkas rekam
medis.
 Berkas Rekam Medis In-aktif yakni salah satu berkas rekam medis
yang jika telah disimpan minimal selama lima tahun di unit kerja
rekam medis dihitung sejak tanggal terakhir pasien tersebut
dilayani pada sarana pelayanan kesehatan atau lima tahun setelah
meninggal dunia.

2.2 Tinjauan Kebutuhan Rak dan Ruangan

a. Pengertian Kebutuhan Rak


Kebutuhan rak penyimpananmerupakan kebutuhan penyimpanan arsip
atau dokumen rekam medis yang bertujuan untuk memudahkan
penyimpanan dan pengambilan kembali dokumen rekam medis di ruang
penyimpanan serta menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis.

b. Kebutuhan Ruangan
Kebutuhan Ruangan merupakan kebutuhan tempat menyimpan rak
penyimpanan berkas rekam medis yang bertujuan untuk mempermudah
dalam melakukan semua kegiatan petugas Rekam Medis.

2.3 Tinjauan PenyimpananBerkas Rekam Medis

Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan, pencatatan, atau


penyimpanan berkas rekam medis untuk mempermudah pengambilan
Kembali.
a. Sistem penyimpanan
 Sentralisasi
Semua berkas rekam medis pasien disimpan dalam suatu berkas
dan suatu tempat, baik uantuk rawat jalan maupun rawat inap.
 Desentralisasi
Sistem penyimpanan berkas yang dibuat terpisah antara data yang
satu dengan yang lain. Didalam sistem desentralisasi penyimpanan
dokumen rekam medis ada beberapa rumah sakit di Indonesia
untuk pelayanan dibagian poliklinik disimpan dibagian pencatatan
medis atau unit rekam medis rawat inap.
b. Rak Penyimpanan
Rak penyimpanan merupakan tempat penyimpanan arsip atau
dokumen rekam medis yang bertujuan untuk memudahkan penyimpanan
dan pengambilan Kembali dokumen rekam medis di ruang penyimpanan
serta menjanga kerahasiaan dokumen rekam medis.oleh karena itu ruang
penyimpanan menampung dokumen rekam medis, apabilah rak
penyimpanan melebih daya tampung maka diperlukan perencanaan atau
pengadaan rak penyimpanan kembali.

2.4 Tinjauan Ergonomi Antropometri

a. Ergonomi
Ergonomi sebagai salah satu cabang ilmu yang beracuan untuk
menciptakan sistem kerja yang baik dan sangat membantu dalam
perancangan sistem kerja. Lebih jauh lagi ergonomi secara sistematis
memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan
keterbatasan manusia untuk dapat merancang suatu sistem kerja yang
baik. Seperti yang diketahui bahwa beban yang dialami oleh seorang
pekerja dapat berupa beban fisik, beban mental (psikologis) ataupun beban
sosial/moral yang timbul dari lingkungan kerja. Oleh karena itu sistem
kerja khususnya peralatan kerja dan lingkungan kerja sebaiknya dirancang
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan fisik dan mental pekerja.

b. Antropometri
Ilmu antropometri berperan penting dalam pembuatan fasilitas kerja
untuk manusia dalam pekerjaannya. Menurut Nurmianto (1996, h.50)
Antropometri adalah: satu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik fisik tubuh manusia berdasarkan ukuran, bentuk dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk perancangan masalah
desain”.Jadi dapat disimpulkan bahwa antropometri adalah studi yang
mengkaji tentang ukuran, bentuk, massa dan semua dimensi tubuh
manusia yang bersangkutan dengan maksud membuat, merancang atau
mendesain fasilitas yang akan digunakan oleh manusia agar fasilitas
tersebut aman dan nyaman.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
A. Ukuran Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Rak penyimpanan berkas rekam medis yang tersedia di ruang
penyimpanan berkas rekam medis di RSUD Cibinong dengan jumlah
keseluruhan rak 110 unit dengan ketentuan rak sebagai berikut:

 1 Sisi muka  Panjang Rak 110 Cm


 1 Sub Rak  Lebar Rak 40 Cm
 5 Tingkat  Tinggi Rak 200 Cm
 Rak berbahan besi  Tinggi Kaki 10 Cm

B. Jumlah Dokumen Rekam Medis


Jumlah kunjungan pasien baru pertahun di RSUD Cibinong dapat
dilihat pada table berikut :

Tahun Jumlah Dokumen


No
Kunjungan Rekam Medis
1. 2017 27.125
2. 2018 29.730
3. 2019 33.049
4. 2020 35.188
5. 2021 40.485
Jumlah 165.577
Dari tabel kunjungan pasien baru di RSUD Cibinong pada tahun 2017-
2021, maka diketahui jumlah kunjungan pasien baru di RSUD Cibinong
yaitu sebanyak 165.577 orang.

Selain jumlah kunjungan pasien baru terdapat juga data jumlah


dokumen rekam medis yang sudah diretensi di RSUD Cibinong, data
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tahun Jumlah DRM


2019 1187
2021 1675
Jumlah 2862
Dari tabel jumlah dokumen rekam medis yang diretensi pada tahun
2019-2021, maka diketahui jumlah dokumen rekam medis yang diretensi
yaitu sebanyak 2862 berkas.

C. Prediksi Penambahan Jumlah Dokumen Rekam Medis Pertahun


Dari tabel kunjungan pasien baru di RSUD Cibinong pada tahun 2017-
2021 yang berjumlah 165.577 orang, maka didapatlah data prediksi jumlah
pasien baru pada tahun 2023. Dengan perhitungan sebagai berikut :

Kode Jumlah
No Tahun XY X²
Tahun DRM
1. 2017 -2 27.125 -54.250 4
2. 2018 -1 29.730 -29.730 1
3. 2019 0 33.049 0 0
4. 2020 1 35.188 35.188 1
5. 2021 2 40.485 80.970 4
Jumlah 165.577 32.178 10

a. = (ƩY)/n b. = (ƩY)/ =(Ʃ X²)


=165.577/5 = 32.178/10
= 33.115 = 3.218
1. Perkiraan jumlah Dokumen Rekam Medis tahun 2022, yaitu :
Y = a + bx
= 33.115 + 3.218.(3)
= 33.115+ 9.654
= 42.769 DRM
2. Perkiraan jumlah Dokumen Rekam Medis tahun 2023, yaitu :
Y = a + bx
= 33.115+3.218.(4)
= 33.115 +12.872
= 45.987 DRM
Perkiraan jumlah Dokumen Rekam Medis pada tahun 2023 adalah :
165.577+ 42.769+ 45.987 = 254.333 DRM
Jumlah DRM bersih tahun 2023, yaitu :
Jumlah DRM – Jumlah Retensi
= 254.333– 2.862
= 251.471 DRM
Maka dari perhitungan diatas didapatlah data prediksi jumlah
dokumen rekam medis baru pada tahun 2023, yaitu sebanyak 251.471
DRM.
D. Ketebalan Dokumen Rekam Medis
Rata-rata ketebalan dokumen rekam medis didapatkan dari hasil
pengukuran dokumen rekam medis yang berjumlah 100 DRM, dengan
pengukuran sebagai berikut :

Banyaknya Jumlah Ketebalan Dokumen


Pengukuran
Dokumen rekam Medis (CM)
1 10 8 cm
2 10 10 cm
3 10 9 cm
4 10 8 cm
5 10 12 cm
6 10 9 cm
7 10 8 cm
8 10 11 cm
9 10 9 cm
10 10 8 cm
Jumlah 100 92 cm

Jadi ukuran ketebalan berkas yang berjumlah 100 berkas adalah 92


cm. Untuk mencari rata-rata ketebalan berkas rekam medis dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumla h Ketebalan DRM (cm)


x=
Jumla h DRM

92
x=
100

x=¿ 0.92

Dari perhitungan di atas, sehingga didapat rata-rata ketebalan


dokumen rekam medis pasien yang diambil menjadi sampel, yaitu 0,92
cm.
E. Jumlah Kebutuhan Rak
Untuk menghitung kebutuhan rak penyimpanan, terlebih dahulu harus
menghitung kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis dalam 1 Rak.
Dengan perhitungan sebagai berikut :

Panjang rak x jumla h tingkat x jumla h sis i


¿
Rata−Rata tebal DRM
110 x 5 x 1
¿
0,92
¿ 598 DRM/ Rak

Karena system penomoran di RSUD menggunakan system Unit


Numbering System, maka diperlukan ekspansi sebesar 25%.
Maka kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis dalam 1 Rak dengan
dile ekspansi, yaitu :

1. Kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis/ Rak :


= 0,25 x 598 = 150 DRM
= 588 – 150 = 448 DRM / Rak
2. Kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis/ Sub Rak :
= 448 : 5
= 90 DRM/ Sub Rak

Dengan terkumpulnya data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan


jumlah kebutuhan rak penyimpanan dokumen rekam medis, maka untuk
prediksi kebutuhan jumlah penyimpanan rak rekam medis tahun 2023
dengan file ekspansi sebesar 25% yaitu sebanyak 451 Rak, dengan
perhitungan sebagai berikut :

Jumla h DRM tah un 2023


¿
Kapasitas 1 Rak

251.471
¿
448

= 561 Rak
Perkiraan kebutuhan rak penyimpanan :
= Hasil perkiraan – Jumlah rak yang ada
= 561 – 110
= 451 Rak
F. Analisis Ruang Filling
Panjan
No Keterangan Jumlah Lebar Luas
g
Tempat Rak
Penyimpanan dokumen
1. rekam medis Rajal, 561 1,2m  0,4m 269,28m
Ranap, dan IGD
(Filling)
Jarak lalu lalang antar
2. 561 -  1m 561m
rak
OPD (Penyedia
3. 1  3,9m 1,5m 5,85m
dokumen rekam medis)
Total 836,13m²
Luas ruangan yang ada 162m²
Luas ruangan yang diperlukan 674,13m²

Berdasarkan hasil analisis


ruang yang telah kami
lakukan, maka ruang filling
saat ini tidak bisa
menampung penambahan
rak, sehingga diperlukan
perluasan ruang filling/
penambahan ruang filling
terlebih dahulu.

G. Ergonomi Antropometri (Pengukuran Tubuh Manusia)


. Dalam perancangan atau perencanaan kebutuhan rak penyimpanan
dokumen rekam medis, diperlukan pengukuran dimensi tubuh manusia
dengan perhitungan sebagai berikut :
Jangkauan Hasil Hasil Hasil
Panjang Lebar
Petugas tangan ke kuadrat kuadrat kuadrat
depa bahu
atas (X )
2
(x² ) (x² )
1 210 44.100 166 27.556 40 1.600
2 214 45.796 170 28.900 42 1.764
3 212 44.944 167 27.889 41 1.681
4 210 44.100 166 27.556 40 1.600
5 213 45.369 167 27.889 42 1.764
Jumlah 1059 224309 836 139790 205 8409

1. Jangkauan Tangan Keatas


Data jangkauan tangan keatas digunakan untuk acuan ukuran tinggi
rak tempat penyimpanan berkas rekam medis.
a. Mean
Rumus yang digunakan untuk mencari mean (rata-rata
jangkauan tangan keatas) yaitu jumlah jangkauan tangan ke
atas yang didapatkan dari jumlah keseluruhan jangkauan
tangan ke atas petugas filling dan dibagi dengan banyaknya
responden.
Rata-rata jangkauan tangan ke atas :
∑ Jangkauan Tangan Keata
( x ¿)= ¿
n
1059
¿ =212
5
b. Standar Deviasi
1
SD= √ n ¿ ¿∑(X²) – (∑x)²
n
1
SD= √ 5 ¿ ¿224.309) – (1059)²
5
1
¿ √ 1.121.545−1.121.481
5
1
¿ √ 64
5
1
¿ × 8
5

¿ 1,6

c. Persentil ke-5
Persentil ke-5 = x̅ - 1,645σ
= 212 – 1,645 (1,6)
= 212 – 2,632
= 209,6cm = 2m
2. Panjang Depa

a. (x ¿)=¿ ¿
∑ Panjang depa
n
836
¿
5
¿ 167,2 cm
b. Standar deviasi
1
SD= √ n ¿ ¿∑(X²) – (∑x)²
n
1
SD= √ 5 ¿ ¿139.790) – (836)²
5
1
¿ √ 698.950−698.896
5
1
¿ √ 54
5
¿ 1,46
c. Persentil ke 5
= x̅ . 1.645.σ
= 167,2 – 1,645 (1,46)
= 167,2 – 2,401
= 164,79
3. Lebar bahu

a. (x̅) =
∑ Panjang ba h u
n
205
=
5
¿ 41 cm
b. Standar deviasi
1
SD= √ n ¿ ¿∑(X²) – (∑x)²
n
1
SD= √ 5 ¿ ¿8409) – (205)²
5
1
¿ √ 42.045−42.025
5
1
¿ √ 20
5
¿ 0,89
c. Persentil Ke 5
=x̅ - 1,645σ
= 41 – 1,645 (0,89)
= 41 – 1,46
= 39,54 (40)
H. Analisis Data Antropometri Petugas Filling RSUD Cibinong
Perbandingan Hasil Pengamatan dan Perhitungan Rak Penyimpanan
Berkas Rekam Medis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Hasil Pengukuaran Rak Hasil Pengukuran


Kriteria
Besi Terbuka Antropometri Petugas
Tinggi Rak 200cm 200
Panjang Rak 110cm 165
Jarak Antar
100cm 80
Rak

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa ukuran yang dihasilkan


dari pengukuran di RSUD CIBINONG dengan perhitungan data
antropometri petugas terdapat perbandingan baik berupa penambahan
ukuran maupun pengurangan ukuran. Hal itu tentunya dapat di analisis
bahwa keadaan rak penyimpanan di RSUD CIBINONG sesuai dengan
dimensi tubuh petugas.
3.1 Pembahasan
A. Ukuran Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Dalam menyimpan berkas rekam medis harus diperkirakan panjang
pengarsipan yang diperlukan untuk dapat menyimpan berkas rekam medis
dengan rapi dan teratur dalam jangka waktu tertentu. Di RSUD Cibinong
terdapat 110 unit rak. Dimana dengan jumlah keseluruhan rak yang ada ini
dikatakan tidak cukup untuk penyimpanan seluruh berkas dalam lima
tahun. Karena rak penyimpanan rekam medis tidak bisa menampung
semua berkas rekam medis, sehingga berkas rekam medis pasien tidak
dapat tersusun secara sistematis pada rak penyimpanan.
B. Jumlah Dokumen Rekam Medis
Setiap hari pasien terus bertambah dan dokumen rekam medisnya
bertambah pula seiring dengan bertambahnya jumlah pasien setiap hari
dan ketebalan dokumen rekam medis di dalam rak penyimpanan akan
bertambah pula. Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan di RSUD
Cibinong bahwa rata-rata kunjungan pasien mulai dari tahun 2017-2021
Cibinong yaitu sebanyak 165.577 orang.
C. Prediksi Penambahan Jumlah Dokumen Rekam Medis Pertahun
Bertambahnya jumlah dokumen rekam medis disebabkan karena
adanya peningkatan kunjungan pasien baru di pelayanan kesehatan
tersebut. Naiknya jumlah kunjungan pasien di RSUD Cibinong pertahun
disebabkan karena salah satunya yaitu peran produk atau fasilitas
pelayanan yang ada di RSUD Cibinong. Berdasarkan hasil analisisa yang
kami lakukan dengan menggunakan metode Forecasting (peramalan),
Perkiraan jumlah Dokumen Rekam Medis pada tahun 2023 yaitu sebanyak
251.471 DRM.
D. Ketebalan Dokumen Rekam Medis
Dengan jumlah kunjungan pasien sebanyak 165.577 orang, sesuai
dengan pertambahan jumlah pasien baru setiap harinya, maka jumlah dan
ketebalan berkas rekam medis akan bertambah pula sehingga akan
berpengaruh kepada kebutuhan rak penyimpanan berkas rekam medis.
Sesuai dengan hasil penelitian di RSUD Cibinong, ukuran ketebalan
berkas rekam medis yang berjumlah 100 berkas adalah 92 cm. Dengan
rata-rata ukuran untuk satu berkas rekam medis adalah 0,92 cm. Sehingga
penambahan berkas rekam medis akan mempengaruhi rak penyimpanan,
sebab setiap hari pasien terus bertambah maka jumlah dan ketebalan
berkas rekam medis akan bertambah sesuai dengan jumlah pasien yang
berkunjung ke RSUD Cibinong.
E. Jumlah Kebutuhan Rak
Untuk menghitung kebutuhan rak dokumen rekam medis, terdapat hal-
hal yang harus diperhatikan, yaitu : mengukur ukuran rak tersedia,
mendata jumlah dokumen rekam medis yang ada dan yang sudah
diretensi, prediksi jumlah kunjungan yang akan datang, perhitungan rak
(rata-rata ketebalan DRM, kapasitas penyimpanan DRM dalam 1 rak dan
kebutuhan rak dokumen rekam medis) serta design ruangan. Berdasarkan
perhitungan prediksi kebutuhan rak file tadi jika saat ini rumah sakit
memiliki 110 rak penyimpanan, maka untuk tahun 2023 rumah sakit perlu
menyediakan 451 rak penyimpanan lagi agar kebutuhan rak dapat
tercukupi dan dapat menampung semua dokumen rekam medis pasien
secara sistematis dan tidak menyulitkan petugas dalam proses
penyimpanan dan pencarian dokumen rekam medis pasien.
F. Analisis Ruang Filling
Penambahan rak juga hendaknya disesuaikan dengan luas ruang
penyimpanan, agar rak yang dibutuhkan dapat tertata secara teratur
sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil analisis ruang yang telah kami
lakukan, maka ruang filling saat ini tidak bisa menampung penambahan
rak, sehingga diperlukan perluasan ruang filling/ penambahan ruang filling
terlebih dahulu.
G. Ergonomi Antropometri (Pengukuran Tubuh Manusia)
Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam
perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan pemakainya.
Dalam perancangan atau perencanaan kebutuhan rak penyimpanan
dokumen rekam medis, diperlukan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Sesuai dengan hasil analisa yang kami lakukan, ukuran yang dihasilkan
dari pengukuran di RSUD Cibinong dengan perhitungan data antropometri
petugas terdapat perbandingan baik berupa penambahan ukuran maupun
pengurangan ukuran. Hal itu tentunya dapat di analisis bahwa keadaan rak
penyimpanan di RSUD Cibinong sesuai dengan dimensi tubuh petugas.
BAB IV

4.1 Kesimpulan
4.2 Lampiran
4.3 Saran

Anda mungkin juga menyukai