Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS MIK I ( MENEJEMEN INFORMASI KESEHATAN ) KONSEP REKAM MEDIS

YANG MELIPUTI PENGERTTIAN/ TUJUAN, KEGUNAAN, PARADIGMA, SEJARAH DAN


PERKEMBANGAN KOMPONEN JENIS-JENIS PENDOKUMENTASIAN, PENGENALAN
KOMPETENSI RMIK ORGANISASI PROFESI DAN JENIS-JENIS FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN.

DOSEN PEMBIMBING: Rizal Taufik, A.Md, S.ST, MM


DISUSUN OLEH: LISA ENGGAL PRIHANTARI
NIM: 522303172

FAKULTAS REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. karena atas rahmat dan
petunjuknya, kami dapat menyelesaikan penulisan

Makalah MIK I “Sejarah dan Perkembangan Rekam Medis”

Makalah ini membahas tentang sejarah rekam medis baik di tingkat internasionalmaupun
nasional. Namun demikian, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
darikesempurnaan. Untuk itu segala kerendahan hati, kritik dan saran dari berbagai pihak
kamiharapkan demi untuk penyempurnaan makalah berikutnya.Akhir kata penulis
mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telahmembantu dalam penulisan
makalah ini.

Bandung, 28 September 2022

Penyusun
i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUANA.

Latar belakang................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

C. Tujuan ……………………………………………………………………..….

1BAB II.. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN REKAM MEDIS...................................................................... 2

2.2 TUJUAN REKAM MEDIS…………………………………….……………. 2

2.3 KEGUNAAN REKAM MEDIS………………………………………………2

2.4 PARADIGMA REKAM MEDIS……………………………………………. 3

2.5 SEJARAH DAN BERKEMBANG REKAM MEDIS………………………. 3

2.6 KOMPONEN REKAM MEDIS …………………………………………….5

2.7 JENIS JENIS PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS………………... 6

2.8 KOMPETENSI REKAM MEDIS……………………………………………8

2.9 ORGANISASI PROFESI REKAM MEDIS………………..……………….9

2.10 BENTUK PELAYANAN REKAM MEDIS………………………………. 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rekam medis merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang
diberikanoleh dokter dan dokter gigi. Di dalam rekam medis berisi data klinis
pasien selama prosesdiagnosis dan pengobatan (treatment). Oleh karena itu
setiap kegiatan pelayanan medis harusmempunyai rekam medis yang lengkap
dan akurat untuk setiap pasien dan setiap dokter dandokter gigi wajib mengisi
rekam medis dengan benar, lengkap dan tepat waktu.

Secara teoritis Rekam medis dapat diartikan sebagai “keterangan baik yang
tertulis maupun

yang terekam tentang identitas, anamnase, penentuan fisik laboratorium,


diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien,
termasuk pengobatannya, baik

yang menjalani rawat jalan, rawat inap, atau rawat gawat darurat”.

Dengan demikian rekam medis seorang pasien harus berisikan segala informasi
tentangstatus kesehatan pasien, dimana hal ini dapat dijadikan dasar dalam
menentukan tindakan lebihlanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan
medis lainnya pada pasien tersebut di sarana pelayanan kesehatan

1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Mengetahui sejarah perkembangan rekam medisB. Mengetahui jenis dan


komponen rekam medisC. Mengetahui organisasi rekam medis

1.3 TUJUAN

Mengetahui lebih jauh tentang apakah itu rekam medis dan keprofesian rekam
medis
1

BAB II

PEMBAHASAN2.1

PENGERTIAN RMIK

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan. (Permenkes No 269/MENKES/PER/III/2008)Rekam Medis
mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar disimpulkan bahwa diatas dapat
dari paragraf kegiatan pencatatan saja, rekam medis merupakan suatu sistem penyelenggaraan
bukan sekedar kegiatan pencatatan saja. tetapi mempunyai pengertian sebagaisatu sistem
Penyelenggaraan Rekam Medis.Penyelenggaraan Rekam Medis di RSU adalah merupakan
proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien, diteruskan kegiatan pencatatan
data medik pasien serta dilanjutkandengan proses penanganan berkas rekam medis yang
meliputi pengolahan data, penyimpanan, pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk
melayani permintaan / peminjaman dan pelaporan.
2.2 TUJUAN REKAM MEDIS

Terselenggaranya pelayanan rekam medis untuk menunjang tercapainya tertibadministrasi.


Tanpa adanya suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,mustahil tertib
administrasi rumah sakit berhasil sebagaimana yang diharapkan sepertiTerselenggaranya
sistem penerimaan pasien, pencatatan, pengolahan data, penyimpanan, pengambilan kembali
rekam medis dan pelaporan

2.3 ADAPUN KEGUNAAN DARI REKAM MEDIS ITU SENDIRI, YAITU :

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagiandalam
memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang diberikan kepada seorang pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan
selama pasien berkunjung / dirawat di Rumah Sakit Umum Mitra AnugrahLestari
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenagakesehatan
lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan.
7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis pasien.
8.Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan pertanggungjawaban dan
laporan.
2

2.4 PARADIGMA REKAM MEDIS


a. Rekam Medis (Tradisional)
o Mengelola Rekam medis
o Mengelola Data
o Menyiapkan Formulir
o Masih memakai Regulasi/Peraturan Lama, PERMENKES No.749a/Menkes/PER/XII/89 tentang
Rekam Medis yang berisi Pasal Ayat 1 berbunyi: Rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas bila terjadikesalahan
b. MIK (Paradigma baru)
o Manajemen Informasi Kesehatan
o Regulasi baru PERMENKES RI no. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekammedis yang berisi
pasal 2 ayat 1 Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkapdan jelas atau secara elektronik.
Ayat 2 penyelenggaraan RM dengan menggunakanteknologi informasi elektronik diatur lebih
lanjut dengan peraturan tersendiri.
o Dokumen yang harus tertulis (Bab III Pasal 5 UU ITE)

2.5 SEJARAH DAN BERKEMBANGNYA REKAM MEDIS


Rekam medis berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Rekam medis sendiri tumbuhdari
kondisi-kondisi atau kesadaran akan pentingnya dokumentasi bagi kepentingan hukum,medis,
keuangan, pendidikan dan lain-lain. Di bidang medis, pendokumentasian data pasiensangatlah penting
karena segala pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat, bidan dan tenagakesehatan lainnya harus
dicatat secara akurat dan selanjutnya dikelola dalam suatu sistem rekammedis. Lahirnya rekam medis di
dunia bersamaan dengan lahirnya ilmu kedokteran. Rekammedis sendiri sudah berkembang sejak zaman
batu (Paleolithic) kurang lebih 250.000 SM.Kemudian perkembangan rekam medis mengikuti
tahapantahapan zaman Mesir kuno, zamanYunani, zaman Romawi, zaman Byzantium, zaman Yahudi,
zaman Mohammedan, abad pertengahan, zaman Renaissance, abad XVII, abad XVIII, abad XIX dan abad
XX.
Kemudian diikuti dengan pembukaan pendidikan Medical Record Technicianpada tahun1953 di
Amerika oleh America Assosiation of Record Librarians denganmemperoleh grant dari WK Kellog
Foundation.
Dari fakta di atas, menunjukkan bahwa sejarah perkembangan rekam medik selalumengiringi
perkembangan ilmu kedokteran. Hal ini menunjukkan pula bahwa
kepentingan rekammedik pada mulanya untuk membantu mengingat para dokter dalam pelayanannya
kepada pasien. Dengan demikian, kegiatan utamanya adalah catat-mencatat dan
3
mendokumentasikannya. Kemudian sejak zaman Hipocrates pencatatan pelayanan medik kedalam
rekam medik mulai diwajibkan untuk keperluan studi para muridnya dalam mempelajariilmu
kedokteran. Cara seperti ini dipertahankan sampai saat ini sehingga rekam medik menjadisalah satu
pilar berkembangnya ilmu kedokteran. Pada zaman Hipocrates itulah, rekam mediksudah mulai
digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan mungkin sudah digunakan untuk penelitian. Namun
bila kedudukan rekam medik bila disandingkan dengan ilmu kedokteran,rekam medik ditempatkan pada
posisi penunjang dalam pelayanan kepada pasien yaitu urusancatat-mencatat, simpan menyimpan dan
pengambilan kembali guna keperluan dokter dalam palayanan kepada pasien.

Perkembangan rekam medis di Indonesia dimulai sejak masa prakemerdekaan walaupun


pelaksanaannya, penataannya masih belum mengikuti kaidah sistem informasi yang benar karenamasih
tergantung pada selera pimpinan masingmasing rumah sakit. Sejak dikeluarkan peraturan pemerintah
No. 10 tahun 1960, yang isinya mewajibkan kepada semua petugas kesehatan untukmenyimpan rahasia
kedokteran, termasuk berkas rekam medis, kemudian SK Menkes RI No.034/Birhup/1972, maka ada
kejelasan bagi rumah sakit untuk menyelenggarakan rekam medisdengan baik dan benar.

Di Indonesia sejarah dan perkembangan rekam medis dijumpai dengan adanya resep-resep jamu
warisan nenek moyang yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui catatan pada daun lontar dan
sarana lain yang dapat digunakan sesuai dengan zamannya.
Walapun pelayanan RM di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan, namun perhatianuntuk
pembenahan yang lebih baik dapat dikatakan mulai sejak diterbitkannya.
1. Keputusan Men.Kes.RI No. 031/Birhup/1972 yang menyatakan bahwa semua rumahsakit diharuskan
mengerjakan medical recording dan reporting, dan hospital statistic.Keputusan tersebut kemudian
dilanjutkan dengan adanya
2. Keputusan Men.Kes.RI No. 034/Birhup/1972 tentang Perencanaan dan Pemeliharaan Rumah Sakit. “
Guna menunjang Rencana Induk (Master Plan) yang baik, maka setiapRS diwajibkan : mempunyai dan
merawat statistik yang up to date, membina medicalrecord berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan “.
3. Keputusan Men.Kes.RI No. 134/MenKes/SK/IV/78, tgl 28 April 1978, tentang SOTKRSU. “ Sub Bagian
(Urusan) Pencatatan Medik mempunyai tugas mengaturPelaksanaan Kegiatan Pencatatan Medik “.
4. UU No. 23 tahun 1992 twntang kesehatan.
5. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
6. Adanya UU Praktik Kedokteran No. 29 tahun 2004.7. PerMenKes RI No. 269/MenKes/Per/III/2008,
tentang Rekam Medik (Medical Record).
4

2.6 KOMPONEN REKAM MEDIS

1. IdentifikasiSistem Identifikasi adalah cara melakukan identifikasi pasien dan identifikasi


berkas/dokumen rekam medis. Identifikasi berkas rekam medis ini mutlak diperlukan
untukmempermudah dan mempercepat pencarian berkas rekam medis melalui pengindekan.
Penulisanidentifikasi pasien rawat jalan dan rawat inap harus sama. Identifikasi bayi baru lahir
lebihlengkap jika dibanding dengan identifikasi pasien dewasa atau umum. Identifikasi bayi barulahir
harus diisikan pada formulir khusus. butir – butir identifikasi pasien yang harus ditulis di formulir rekam
medis adalah sebagai berikut :

a) Nama lengkap
b) Nama orang tua
c) Tempat tanggal lahir
d) Pekerjaan
e) Agama
f) Status perkawinan
2. Sosial
a) Ras/Suku
b) Status dalam keluarga
c) Hobi
d) Sikap

3.Medikal
a) Data Langsung : riwayat penyakit, catatan perawat, vital signs, progress note,dsb
b) Data Dokter: laporan laboratorium, laporan operasi/anestesi/pasca anestesi, diagnosa,
perintah dokter.

5
4.Financial / keuangan

a) Nama perusahaan
b) Cara pembayaran
c) Orang yang bertanggungjawab
d) Nomor asuransi
e) dsb

2.7 JENIS JENIS PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS


1. Rekam Medis rawat jalana.
a) Identitas Pasien
b) Tanggal dan waktu
c) Anamnesis
d) Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis
e) Diagnosis (Dx)
f) Rencana penatalaksanaan
g) Pengobatan dan atau Tindakan
h) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i) Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
j) Persetujuan Tindakan (Informed concent)

2. Rekam Medis rawat inap


a) Identitas Pasien
b) Tanggal dan waktu
c) Anamnesisd.
d) Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis
e) Diagnosisf. Rencana penatalaksanaan
f) Pengobatan dan atau Tindakan
g) Persetujuan tindakan(Informed concent)
h) Catatan obsservasi klinis dan hasil pengobatan
i) Ringkasan pulang(Resume)

6
k) Nama dan tanda tangan dokter
l) Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu.
3.Rekam Medis gawat darurat
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis
d. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau Tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
.i. Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan Tindakan (Informed concent)
k. Kondisi pasien saat tiba di yankes
l. Identitas pengantar pasienm. Rencana tindak lanjut
n. Ringkasan pulang (Resume)
o. Sarana transportasi yang digunakan untuk rujukan
4. Rekam Medis bencana
a. Identitas Pasien
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis
d. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan atau Tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
i. Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan Tindakan (Informed concent)
k. Jenis bencana dan lokasi penemuan pasien
l. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana massal
m. Identitas yang menemukan pasien
7

5. Rekam medis pealayanan dr. Spesialis/drg dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.


6. Pelayanan yang diberikan dalam ambulans dan pengobatan massal dicatat dalam rekammedis sesuai
ketentuan dan disimpan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat.

2.8 KOMPETENSI REKAM MEDIS

1. KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI PENYAKIT, MASALAH-MASALAH YANGBERKAITAN DENGAN KESEHATAN


DAN TINDAKAN MEDIS :
Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuaiklasifikasi
internasional tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan danmanajemen kesehatan.

2. ASPEK HUKUM DAN ETIKA PROFESI


Perekam medis mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis
daninformasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan perundangan dan etika
profesi yang berlaku.

3. MANAJEMEN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


Perekam medis mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk
memenuhikebutuhan pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan
sebagai bahan pengambilan keputusan dibidang kesehatan.

4. MENJAGA MUTU REKAM MEDIS


Perekam medis mampu mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
menilaimutu rekam medis.

5. STATISTIK KESEHATAN
Perekam medis mampu menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi dan
perkiraan yang bermutu tinggi sebagai dasar perncanaan dan pengambilan keputusan di bidang
pelayanan kesehatan.

6. MANAJEMEN UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


Perekam medis mampu mengelola sumber daya yang tersedia di unit kerja rekam medisuntuk
dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasikesehatan.

8
7. KEMITRAAN PROFESI
Perekam medis mampu berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam
pelayanankesehatan.

2.9 ORGANISASI PROFESI REKAM MEDIS


Organisasi profesi rekam medis di Jakarta pada tanggal 18 Februari 1989 dengan
ditandatangani oleh 31 orang deklarator. Kemudian pada tanggal 25 Februari 1989
diadakansosialisasi organisasi berupa temu pers dan seminar sehari. Pertemuan itu
menghasilkan 16 namadeklarator baru. PORMIKI berdiri dengan dibidani oleh Panitia Kerja
Pembinaan danPengembangan Sistem Pencatatan Medis Rumah Sakit (PPSPM), suatu panitia
kerja dibawahDinas kesehatan DKI Jaya (1981-1989) yang antara lain bertugas untuk membina
manajemenrekam medis rumah sakit di Jakarta. Pendirian organisasi rekam medis ini, mendapat
dorongan penuhn dari Ketua Pengurus Besar Dokter Indonesia (PB IDI) yang ketika itu dijabat
oleh dr.Azrul Azwar, MPH serta Ketua Persatuan Sarjana Administrasi Jakarta Raya (PERSADI
Jaya)dengan ketuanya Ir. Drs. Razak Manan. Ketua umum pertama dari organisasi rekam medis
iniyang dipilih secara aklamasi adalah ketua formatur pembentukan organisasi profesi yaitu
Dra.Gemala Hatta, MRA.
Pada hari pembentukannya di Jakarta pada tanggal 18 Februari 1989, judul organisasi masih
belum ditetapkan secara resmi. Agar nantinya penerjemahan kata“Medical Record”
tidak rancu, beberapa deklarator mendatangi kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Prof. Dr.Anton Moeljono (1989). Beliau menyarankan penerjemahan dari intilah“Medical
Record” adalah Rekam Medis dan istilah dari“Health Record”adalah Rekam Kesehatan.
Dalam pertemuan selanjutnya, beliau menyarankan kata “Perekam Medis” dan
“InformasiKesehatan” sebagai kepanjangan dari nama organisasi. Hal ini dikaitkan dengan
adanya benda fisik (Rekam Medis) sebagai sumber data, dan proses akhir yaitu berupa Informasi
Kesehatan. Pengertian kata “Perekam Medis” adalah sebagai sarana yang digunakan untuk
melakukanrekaman medis.
Kepanjangan nama organisasi PORMIKI itu adalah tepat karena menghubungkan 2
unsur,yakni tentang manajemen rekam medis yang dikelola oleh suatu unit kerja dengan bentuk
fisikrekam medis sebagai sumber data, serta terhadap konsep terkini yang terfokus pada
informasikesehatan yang memanfaatkan kemudahan sarana teknologi komputer.
9

IFHRO (International Federation of Health Records Organizations) sekarang Bernama


IFHIMA Juga Mendukung PORMIKI

2.10 BENTUK PELAYANAN REKAM MEDIS


a. Pelayanan RM berbasis kertas RM Manual (paper based document) adalah RM yang berisi
lembar administrasi danmedis yang diolah ditata/ assembling dan disimpan secara manual.

b. Pelayanan RM Manual dan registrasi computerRM berbasis komputerisasi, namun masih


terbatas pada system ATD: pendaftaran(Admission), data pasien masuk (Transfer) dan pasien
keluar termasuk meninggal(Discharge). Pengolahan masih terbatas pada system registrasi secara
komputerisasi.Sedangkan lembar administrasi dan medis yang diolah secara manual.

c. Pelayanan MIK terbatasPelayanan RM yang diolah menjadi informasi dan pengelolaannya


secarakomputerisasi yang berjalan dalam satu system secara otomatis di unit kerjamanajemen
informasi kesehatan.

d. Pelayanan Sistem Informasi terpadu (Computerized Patient Record)RM dengan networking


internal. Pelayanan RM secara komputerisasi yang berjalandalam satu system secara otomatis di
unit kerja MIK dan telah mempunyainetworking dengan semua bagian di instalasi pelayanan
kesehatan tersebut.

e. Pelayanan RME Menuju RKEPelayanan RM secara komputerisasi, semua pemberi pelayanan


langsung mengentrykekomputer sehingga tidak lagi menggunakan berkas RM dalam bentuk
kertaskecuali untuk hal yang terkait dengan hokum.

10
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di sarana pelayanan


kesehatan,kehadiran perekam medis sangat diperlukan dalam bidang kesehatan. Rekam medis
bergunauntuk menunjang tertib administrasi, tanpa di dukung suatu sistem pengelolaan rekam
medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi tersebut dapat berhasil.
rekam medis. Baik yang terjadi di tingkat nasional maupun internasional. Perubahantersebut di
mulai dari perbaikan catatan kesehatan melalui standarisasi rumah sakit danorganisasi yang
telah terjadi sejak zaman dahulu kala.
Seiring berkembangnya zaman, dalam tahun-tahun belakangan ini terjadi beberapa kali
perubahan sebutan untuk orang yang melaksanakan pengelolaan rekam medis sebagaimana
perubahan nama sebutan untuk Unit Rekam Medis. Hal ini terjadi karena adanya perhatian
dankesadaran tinggi terhadap pentingnya sistem rekam medis serta adanya suatu pemikiran
tentang pengembangan sistem informasi kesehatan yang terkomputerisasi.
Kini, kemajuan perekaman kegiatan dibidang kedokteran/kesehatan ini, tidak saja tertulisdi
atas kertas, tapi telah masuk ke era elektronik seperti komputer, mikrofilm, pita suara dan lain-
lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kegiatan pelayanan Rekam Medis yang
telahdilakukan sejak zaman dulu sangat berperan dalam perkembangan dunia pengobatan
sejarah rekam medis.

11
Daftar Pustaka
Menkes RI (2008) Peraturan Menteri Kesehatan No 269 Tahun 2008 tentang rekam medis.
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Menkes RI (2007) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 377 tahun 2007 tentang Kompetensi
Perkam Medis dan Informasi Kesehatan.
Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Undang-undang RI (2008)

Undang–undang Republik Indonesa No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik.
Jakarta : Undang–undang Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai