ii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................18
1.1. Kesimpulan......................................................................................18
1.2. Saran................................................................................................18
iii
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari rekam medik.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembuatan rekam medik.
3. Untuk mengetahui manfaat dari dokumentasi rekam medik.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelompokkan data di
rumah sakit.
5. Untuk mengetahui proses kegiatan rekam medik.
6. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan rekam medik.
7. Untuk mengetahui prosedur umum pengarsipan rekam medik
pasien di rumah sakit
8. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi penanggung jawab
pengisian rekam medik
9. Untuk mengetahui apa saja ketentuan dalam pengisian rekam
medik.
2
10. Untuk mengetahui dasar hukum apa yang mengatur
penyelenggaraan rekam medik.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Permenkes 269/ MENKES /PER/III/2008
“Rekam Medis adalah Berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien".
Dirjen Yanmed tahun 2006
“Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis
maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan
fisik, labolatorium, diagnosa, serta segala pelayanan dan
tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapat
pelayanan gawat darurat.”
Gemala R. Hatta tahun 2008
“Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan
kesehatan”
Data yang terekam dalam rekam medis dapat berupa catatan
atau berupa kumpulan data yang kemudian diolah menjadi informasi
kesehatan yang berguna yang dipakai sebagi dasar untuk pengambilan
keputusan. Menurut pendapat penulis bahwa rekam medis adalah
berkas yang berisikan tentang catatan pasien dan seluruh hasil
pemeriksaan selama pasien dirawat.
4
a. aspek administrasi,
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai admistrasi
karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. aspek medis,
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik,
karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien dan dalam rangka mempertahankan
serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan audit
medis, manajemen risiko klinis serta keamanan/keselamatan
pasien dan kendali biaya.
c. aspek legal,
Suatu rekam medis memiliki nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
d. aspek research
Suatu rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan
sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
di bidang kesehatan.
e. aspek edukasi
Suatu rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan
kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai
bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai.
f. aspek dokumentasi.
5
Suatu rekam medis mempunyai nilai dokumentasi,
karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Rekan medik harus berisi Tindakan kesehatan yang dilakukan
berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Untuk
memenuhi aspek legal, rekam medik harus memberi jaminan kepastian
hukum atas dasar keadilan, dalam rangka penegakan hukum serta
penyediaan bahan dan tanda bukti untuk menegakan keadilan. Untuk
memenuhi aspekfinansial rekam medik harus dapat dipergunakan dalam
menilai biaya yang telah dan akan dikeluarkan.
1. Pengobatan pasien
6
medis bermanfaat untuk memberikan informasi bagi perkembangan
pengajaran dan penelitian didunia kesehatan.
4. Pembiayaan
5. Statistik kesehatan
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter tenaga ahli lainnya yang ikut
ambil bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan,
perawatan kepada pasien.
7
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di
rumah sakit.
8
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang
harus diberikan kepada seorang klien.
9
Data sosial adalah data yang didapatkan pada saat pasien
mendaftarkan diri ketempat penerimaan pasien
2. pencatatan (recording).
3. pengolahan data.
10
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan
data, kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk
informasi
4. Penyimpanan (filling).
a. sentralisasi
b. desentralisasi.
11
c. Kelompok angka ketiga adalah dua digit pertama (paling kiri),
menunjukan urutan.
5. pengambilan/peminjam berkas
Hal ini berlaku untuk pasien rawat jalan, pasien rawat inap
maupun rawat darurat. Kemudian selama pasien dirawat
diruang rawat inap, lembaran-lembaran rekam medis ditambah
sesuai dengan kebutuhannya.
12
1. ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus diperiksa dan
diurutkan dahulu untuk memudahkan penyimpanan kembali.
7. Berkas rekam medik yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume,
tetapi diarsipkan bersama pada satu lokasi
13
d. Tenaga paramedis perawatan dan tenaga paramedis non
perawatan yang langsung terlibat didalamnya antara lain:
Perawat, Perawat gigi, Bidan, Tenaga labolatorium klinik, Gizi,
Anestesi, Penata rontgen, Rehabilitasi medik dan lain
sebagainya.
14
e. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak
diperbolehkan.
Up to date.
15
Petugas rekam medis bertanggung jawab untuk
mengevaluasi kualitas rekam medis guna menjamin bahwa
rekam medis telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
peraturan yang ditetapkan. Analisa ini dilakukan keesokan
harinya setelah berkas rekam medis dikembalikan keruangan.
16
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966; tentang Wajib
Simpan Rahasia Kedokteran/Lembaran Negara, tahun 1966
nomor 21; tambahan lembaran Negara Nomor 2803.
17
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Rekam medis memilki pengertian yang sangat luas tidak
hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai
pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam medis.
Tujuan pembuatan rekam medis adalah menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di instusi pelayanan kesehatan.
Dalam rekam medis juga terdapat beberapa aspek
diantaranya: aspek administrasi, aspek medis, aspek legal, aspek
research, dan aspek dokumentasi. Dengan melihat dari beberapa
aspek tersebut maka Rekam Medis mempunyai kegunaan yang
sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan
pemberi pelayanan saja. Penyelenggaraan rekam medis juga diatur
dalam hukum, misalnya pada undang undang kesehatan nomor. 36
tahun 2009 tentang kesehatan.
1.2. Saran
Diharapkan dalam pembentukan makalah Sistem
Pengumpulan Data Rekam Medis di Rumah Sakit ini dapat
membantu pembaca untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat
siste pengumpulan data hingga undang undang yang mengatur
mengenai rekam medis di rumah sakit.
18
DAFTAR PUSTAKA
Siti Khadijah Pertiwi, 2017, Sistem Pengumpulan data rekam medik, Kendari,
Politeknik kesehatan Kendari.
https://www.academia.edu/35029153/
SISTEM_PENGUMPULAN_DATA_REKAM_MEDIS
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2017/09/16/penyelenggaraan-rekam-
medis-by-aep-nurul-hidayah/
Heni Eka Puji Lestari, 2015, Sistem pengumpulan data rekam medik di rumah
sakit, puskesmas dan Bidan Praktek Swasta, madiun, info Bidan
https://www.informasibidan.com/2015/10/sistem-pengumpulan-data-rekam-
medik.html
https://elearning.uui.ac.id/publik/download/
541236_SISTEM_PENGUMPULAN_DATA_REKAM_MEDIK_DI_RUMAH_
SAKIT.pptx
https://123dok.com/document/y9dkekjq-sistem-pengumpulan-data-rekam-
medis.html
19