Oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini mulai dikenal suatu profesi tenaga kesehatan yaitu profesi
Perekam Medis yang mulai diperhitungkan keberadaanya di semua jenjang
institusi kesehatan mulai dari Rumah Sakit tipe A sampai dengan
pelayanan kesehatan yang paling dasar seperti Puskesmas yang bertugas
untuk melakukan pengelolaan sebuah dokumen pasien yang disebut rekam
medis.
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang
dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Berdasarkan peraturan ini, profesi Perekam Medis mulai diakui dan
dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan
kepada pasien di bagian pendokumentasian karena sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.
269/Menkes/Per/III/2008 pada pasal 5 ayat (1) yang menerangkan bahwa
Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis. Dan dalam hal ini dibantu oleh Perekam Medis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dibahas sebelumnya, maka rumusan
masalah yang kami temukan sebagai berikut:
1. Apa itu rekam medis?
2. Mengapa profesi rekam medis sangat dibutuhkan di pelayanan
kesehatan?
3. Apa peran dan kedudukan rekam medis di pelayanan kesehatan?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang dibahas di atas, maka tujuan dari
makalah ini yaitu untuk memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Pengertian rekam medis.
4
2. Tujuan dan kegunaan profesi rekam medis di pelayanan kesehatan.
3. Peran dan kedudukan rekam medis di pelayanan kesehatan
D. Kegunaan Makalah
Secara teoritis, kegunaan dari pembahasan makalah ini agar pembaca
mengetahui tentang konsep dasar dan profesi dari rekam medis yang
sampai saat ini masih kurang dipahami oleh orang awam.
E. Prosedur Makalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan salahsatu metode
yang sangat populer yaitu metode literatur atau yang lebih dikenal dengan
studi pustaka. Studi Pustaka merupakan cara pengumpulan data yang
aktual dengan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber tertulis,
baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau dokumen-
dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Sehingga
informasi yang didapat dari studi kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk
memperkuat argumentasi-argumentasi yang ada.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rekam Medis
Mengenai pengertian rekam medis ini sendiri, ada banyak defenisi
diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Gemala Hatta “Rekam medis merupakan kumpulan fakta tentang
kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya termasuk keadaan sakit,
pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi
kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien.” (Hatta, 2017)
Menurut Permenkes No 269/2008 rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
Menurut SK Dirjen Yanmed Nomor 78 tahun 1991 rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas,
anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit
yang dilakukan di unit-unit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan
unit rawat inap.
Menurut Huffman Ek (Hanung, 1992) mengemukakan bahwa:
‘Rekam Medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa. mengapa,
bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama
masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan
yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk
mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta
merekam hasilnya.’
B. Kegunaan Rekam Medis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 pada pasal 13 ayat (1) disebutkan bahwa
pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:
6
2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan
kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran
gigi;
3. Keperluan pendidikan dan keperluan penelitian;
4. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; dan
5. Data statistik kesehatan.
a. Tujuan Primer
1) Bagi Pasien
a) Mencatat jenis pelayanan yang telah diterima.
b) Bukti pelayanan.
c) Memungkinkan tenaga kesehatan dalam menilai dan
menangani kondisi resiko.
d) Mengetahui biaya pelayanan.
2) Bagi Pihak Pelayanan Kesehatan
a) Membantu kelanjutan pelayanan (sarana komunikasi).
b) Menggambarkan keadaan penyait dan penyebab (sebagai
pendukung diagnostik kerja.
c) Menunjang pengambilan keputusan tentang diagnostiK dan
pengobatan.
d) Memfasilitasi pelayanan sesuai dengan pedoman praktek klinis.
e) Menilai dna mencatat keinginan serta kepuasan pasien.
f) Menetapkan sarana pencegahan atau promosi kesehatan.
g) Mendokumtasikan pelayanan yang diberikan.
7
3) Bagi Menajemen Pelayan Kesehatan
a) Mendokumtasikan adanya kasus penyakit gabungan dan
praktiknya.
b) Menganalisis kegawtan penyakit.
c) Merumuskan pedoman praktik penanganan risiko.
4) Bagi Pembayaran dan Penggantian Biaya
a) Mendokumtasikan unit pelayanan yang memungut biaya
pemeriksaan.
b) Menetapkan biaya yang harus dibayar.
c) Mangajukan klaim asuransi.
d) Mempertimbangkan dan memutuskan klaim asuransi.
e) Dasar menetapkan ketidakmampuan dalam pembayaran
(misalnya kompensasi pekerja).
f) Melaporkan pengeluaran.
b. Tujuan Sekunder
1) Edukasi
a) Mendokumentasikan pengalaman professional dibidang
kesehatan.
b) Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi.
c) Bahan pengajaran
2) Peraturan (Regulasi)
a) Bukti pengajuan pekerja kepengadilan (litigasi).
b) Membantu pemasaran pengawsan (survey lance).
c) Menilai kepatuhan sesuai stan dan pelayanan.
d) Sebagai dasar pemberian akreditasi bagi professional dna
rumah sakit.
3) Riset
a) Mengembangkan produk baru.
b) Melaksanakan riset klinis.
c) Menilai teknologi.
8
d) Studi efektifitas seta analisi manfaat dan biaya pelayanan
pasien.
e) Mengambangkan registrasi dan basis pangkalan data (data
base)
f) Menilai manfaat dan biaya sistem rekaman.
4) Pengambilan Keputusan
a) Mengalokasikan sumber-sumber.
b) Melaksanakan rencana strategi.
c) Memonitor kesehatan masyarakat.
D. Peran Dan Kedudukan Rekam Medis Di Rumah Sakit
Dokumen rekam medis memiliki peran dan kedudukan yang penting di
rumah sakit, diantaranya yaitu sebagai:
a. Bukti proses
1) Pelayanan kesehatan.
2) Pelayanan medis.
3) Pelayanan keperawatan.
4) Pelayanan kebidanan.
5) Pelayanan farmasi.
b. Sebagai Dasar Penghitungan
1) Statistik.
2) Jasa (finansial)
9
BAB III
B. Saran
1. Bagi pembaca.
Dengan keberadaan rekam medis, pembaca diharapkan dapat lebih
memahami peran dan manfaat dari dokumen rekam medis serta profesi
perekam medis itu sendiri.
10
2. Bagi Tenaga Perekam Medis Sendiri.
Dokumen rekam medis sangat berperan penting dalam menunjang
pelayanan kesehatan. Dengan pentingnya dokumen tersebut, tenaga
perekam medis diharapkan dapat lebih memperhatikan dokumen
rekam medis agar tetap memiliki mutu dan kegunaan yang sesuai
dengan peran dan kedudukannya di pelayanan kesehatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Umboro, Lina dan Widodo. (2016) Konsep Dasar RMIK. [Online]. Tersedia:
http://pratiwiyustikarini.blogspot.com/2016/06/konsep-dasar-rekam-medis-
informasi.html. [2 Oktober 2016]
12