Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah diberikan kepada kami semua sehingga penyusunan paper dengan
judul “Manajemen Pengolahan Rekam Medis” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulisan paper ini tidak
mungkin terlaksana dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Dr. Tri Marhaeni W.,M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah organisasi dan
manajemen yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar
mempunyai pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motivasi, khususnya bagi penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian Manajemen.............................................................................6
2.2 Pengertian Rekam Medis..........................................................................6
2.3 Pengertian Manajemen Pengelolaan Rekam Medis..................................6
2.4 Sistem Penamaan.....................................................................................7
2.5 Sistem Pemberian Nomor (Numering System).........................................7
2.6 Cara Pembuatan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)...............................8
2.7 Sistem Pengolahan Rekam Medis............................................................9
2.8 Sistem Penyimpanan Rekam Medis.......................................................11
2.9 Sistem Penjajaran...................................................................................12
2.10 Penyusutan dan Penghapusan Rekam Medis........................................12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil
antara lain yaitu:
4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuannya antara lain yaitu sebagai
berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno,
yaitu “management” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini
memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga
pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang
mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya
bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi.
6
baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di
rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan
kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayananan kesehatan dan
menjaga rekaman (Pasal 1 butir 3).
Berdasarkan kedua Permenkes tersebut dapat dikatakan bahwa
pengelolaan pelayanan rekam medis terdiri dari kegiatan-kegiatan pembuatan
rekam medis, penyimpanan rekam medis, penjagaan rekam medis, pemeliharaan
rekam medis, pelayanan rekam medis, penyajian informasi medis/kesehatan
pasien, dan pemusnahan rekam medis.
a. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan.
b. Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan diakhir nama lengkap ditambah Ny.
atau Nn. sesuai dengan statusnya.
c. Pencantuman titel selalu diletakkan sesudah nama lengkap pasien.
d. Perkataan tuan, saudara, bapak tidak dicantumkan dalam penulisan nama
pasien.
7
rawat inap kepadanya diberikan satu nomor (admitting number) yang akan dipakai
selamanya untuk kunjungan seterusnya. Sehingga rekam medis penderita
tersebut hanya tersimpan didalam berkas di bawah satu nomor.
Sistem nomor ini merupakan sistesis antara sistem seri dan sistem u it.
Setiap pasien berkunjung ke rumah sakit kepadanya diberikan satu nomor baru,
tetapi rekam medisnya yang terdahulu digabungkan c an disimpan dibawah nomor
yang paling baru. Satu rumah sakit biasanya membuat satu bank nomor, nomor-
nomor disusun dalam satu buku inc uk atau buku register yang mana diberikan
kepada satu orang yang khusus menangani distribusi nomor.
Kartu indeks utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang
kelancaran pelayanan terhadap pasien. Karena apabila seorang pasien lupa
membawa kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk mencarikan data
pasien 37 yang diperlukan. KIUP merupakan sumber data yang selamanya harus
disimpan, maka harus dibuat selengkapnya dan jelas. Dalam KIUP memuat data
identitas pasien harus dibuat terperinci dan lengkap antara lain: Nama lengkap,
Nomor rekam medis, Alamat, Nama ibu, Nama Ayah, Agama, Jenis kelamin,
Umur, Status perkawinan, Tempat/tanggal lahir,Pekerjaan.
Ukuran kartu indeks pasien yang dianjurkan adalah 12,5 x 7,5 cm,
sedangkan untuk rumah sakit yang sangat banyak pasien rawat jalannya
dianjurkan menggunakan ukuran 4,25 x 7,5 cm. Kegunaan Kartu Indeks Utama
Pasien (KIUP) adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis seorang
pasien.
8
2.7 Sistem Pengolahan Rekam Medis
9
2.7.2 Koding
2.7.3 Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah
dibuat kedalam indeks-indeks. Didalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan
nama pasien. Jenis indeks yang dibuat: Indeks pasien, Indeks penyakit (diagnosis
dan Operasi), Indeks obatan-obatan, Indeks dokter, Indeks kematian.
10
terdiri dari, Pasien umum (RL2.1), Pasien obstetrik (RL2.2), Pasien baru lahir/lahir
mati (RL2.3), Data inventaris rumah sakit (RL3), Data keadaan keterangan rumah
sakit (RL4), Data individual keterangan rumah sakit (RL4a), Data peralatan rumah
sakit (RL5)
2.7.5 Analisa
b. Desentralisasi
11
Dengan cara desentralisasi maka akan terjadi pemisahan antara dokumen
rekam medis poliklinik dengan dokumen rekam medis rawat inap. Rekam
medis poliklinik disimpan disuatu tempat penyimpanan, sedangkan
dokumen rekam medis rawat inap disimpan pada bagian pencatatan
medis.
12
Memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak aktif ke rak in aktif
dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan tahun
kunjungan.
Memikrofilmkan berkas rekam medis in aktif sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Memusnahkan berkas rekam medis yang telah dimikrofilm dengan cara
tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salah satu elemen yang diperlukan dalam penyusutan arsip adalah Jadwal
Retensi Arsip (JRA). Jadwal retensi arsip merupakan daftar yang berisikan
sekurang¬kurangnya jenis arsip dan jangka waktu penyimpanannya sesuai
dengan kegunaannya yang wajib dimiliki oleh setiap badan pemerintah sebagai
pedoman dalam penyusutan arsip. Untuk mejaga obyektifitas dalam menentukan
nilai kegunaan tersebut, sebaiknya JRA disusun oleh suatu kepanitiaan yang
terdiri dari unsur komite rekam medis dan unit rekam medis yang benar-benar
memahami kearsipan, fungsi dan nilai arsip rekam medis.
Pernusnahan arsip rekam medis Adalah suatu proses kegiatan
penghancuran secara fisik arsip rekam medis. Penghancuran harus dilakukan
secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur ulang sehngga
tidak dapat lagi dibaca.
Ketentuan pemusnahan rekam medis:
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15