Dosen Pembimbing :
Dessy Tri Cahyani, SST., M.Keb
Disusun Oleh :
Fahsyaidyta Tera Pambayun A (P17311203042)
Niken Dwi Hayati (P17311203043)
Amalia Indah Lestari (P17311204051)
Novia Putri Hapsari (P17311204054)
Andini Dwi Nur Antika (P17311204060)
Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik di RS” ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah Dokumentasi Kebidanan. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pengajar mata kuliah yakni ibu Dessy Tri Cahyani,
SST., M.Keb atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi semua orang, dalam hal ini dapat menambah wawasan. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca menuju arah yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1
5. Bagaimana pengelompokan data pasien?
6. Bagaimana proses kegiatan rekam medik di rumah sakit?
7. Bagaimana prosedur pelaksanaan rekam medik?
8. Bagaimana prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik pasien di rumah
sakit?
9. Apa saja bentuk formulir rekam medik?
10. Siapa yang menjadi penanggungjawab pengisian rekam medik?
11. Apa saja ketentuan dalam pengisian rekam medik?
12. Apa saja dasar hukum yang mengatur penyelenggaran rekam medis?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Beberapa aspek dalam rekam medik, antara lain :
a. aspek administrasi,
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai admistrasi karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. aspek medis,
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien dan dalam rangka mempertahankan
serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan audit medis, manajemen
risiko klinis serta keamanan/keselamatan pasien dan kendali biaya.
c. aspek legal,
Suatu rekam medis memiliki nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha
menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan.
d. aspek research
Suatu rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung
data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
e. aspek edukasi
Suatu rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan
medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan
sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai.
f. aspek dokumentasi.
Suatu rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi
sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
4
penyediaan bahan dan tanda bukti untuk menegakan keadilan. Untuk memenuhi
aspekfinansial rekam medik harus dapat dipergunakan dalam menilai biaya yangtelah
dan akan dikeluarkan.
Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut maka Rekam Medis mempunyai
kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan
5
pemberi pelayanan saja. Menurut DepKes RI (2006:15) bahwa kegunaan rekam medis
secara umum adalah :
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter tenaga ahli lainnya yang ikut ambil
bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit
dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
tenaga kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian dan pendidikan.
7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik
pasien.
8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan
pertanggung jawaban dan laporan.
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan lainnya yang
ikutambil bagian dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus
diberikan kepada seorang klien.
6
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit
dan pengobatan selama klien berkunjung atau dirawat di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap
program pelayanan serta kualitas pelayanan.
Contoh kegunaan bagi seorang manajer yaitu:
Berapa banyak klien baru dan lama yang datang ke sarana kesehatan
kita.
Distribusi jenis layanan yang dibutuhkan klien yang datang ke
sarana kesehatan kita.
Cakupan program yang nantinya di bandingkan dengan target
program.
Melindungi kepentingan hukum bagi klien, sarana kesehatan,
maupun tenaga kesehatan yang terlibat.
Menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk keperluan
pengembangan program, pendidikan, dan penelitian.
Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
kesehatan.
Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta bahan
pertanggungjawaban dan laporan.
7
Catatan asuhan pada pasien dianalisis setiap 6-12 bulan, meliputi jumlah pasien
yang dirawat, jumlah pasien yang pulang, jumlah pasien meninggal,kondisi utama
pasien menurut umur dan jenis kelamin serta catatan tentang kekurangan obat, alat dan
petugas. Apabila catatan asuhan pada pasien ini dibutuhkan untuk kepentingan
administrasi lain pastikan bahwa nama dan nomor identifikasi dapat dihubungkan
dengan catatan lainnya. Catatan tentang asuhan pada pasien ini disimpan untuk minimal
satu tahun
Ada beberapa jenis pencatatan pasien yang dirawat dirumah sakit, yaitu :
1. Catatan medis umum,
Catatan medis tentang pasien terbagi menjadi dua bagian.
a. Bagian pertama adalah catatan pasien yang dirawat, meliputi :
alasan dirawat, riwayat penyakit, terapi yang sudah diberikan,
catatan lain seperti keadaan ibu dan keluarga.
Catatan pada bagian ini disusun dalam bentuk penyataan
singkat (checklist).
b. Bagian kedua adalah, pengamatan lanjutan selama dirawat. Catatan
ini terdiri atas :
catatan harian pasien yang dibuat oleh dokter dan catatan
harian yang dibuat bidan/perawat. Catatan dokter merupakan
intruksi terapi, nutrisi dan hasil pengamatan serta keadaan
klinis yang ditemukan.
Catatan tersebut disusun dalam bentuk kolom selama pasien
dalam masa perawatan dan pengobatan. Catatan ini merupakan
catatan rahasia terbatas hanya untuk kepentingan medis bagi
pasien dan orang tuanya yang tersimpan didekat pasien.
2. Formulis rujukan,
Catatan tentang ringkasan pasien pulang mencangkup informasi bagi orang
atau keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan
lanjutan. Catatan ini memuat data pasien selama dirawat, meliputi :
tanggal,masuk rumah sakit, lama dirawat, indikasi dirawat, perjalanan
penyakit, terap iyang telah diberikan, diagnosis akhir dan intruksi
8
selama dirumah, mencakup terapi yang diberikan, lamanya, serta
catatan lanjutan selama kunjungan.
3. Ringkasan pasien pulang dan
Catatan tentang ringkasan pasien pulang mencangkup informasi bagi orang
atau keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan
lanjutan. Catatan ini memuat data pasien selama dirawat, meliputi :
tanggal,masuk rumah sakit, lama dirawat, indikasi dirawat, perjalanan
penyakit, terapiyang telah diberikan, diagnosis akhir dan intruksi
selama dirumah, mencakup terapi yang diberikan, lamanya, serta
catatan lanjutan selama kunjungan.
4. surat kematian
10
c. Kelompok angka ketiga adalah dua digit pertama (paling kiri),
menunjukan urutan.
5. pengambilan/peminjam berkas
Dilakukan dengan cara mengisi “requisition slip” yang berisi :
nomor rekam medik,
nama pasien,
unit meminjam dan
tanggal peminjaman.
Pada saat berkas rekam medik sedang keluar dari rak penyimpanan
(sedang dipinjam), maka tempat berkas tersebut diganti dengan berkas
“outguide”.
2.8 Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik pasien dirumah
sakit
1. ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus diperiksa dan diurutkan
dahulu untuk memudahkan penyimpanan kembali.
2. Penyimpanan hanya dilakukan oleh petugas penyimpanan berkas.
3. Berkas dengan folder yang sobek harus segera diperbaiki dan lembaran yang
lepas harus segera disatukan dengan file induk.
11
4. Pemeriksaan asrip harus dilakukan secara berkala, untuk menemukan kesalahan
letak dan berkas yang belum kembali diletakkan outguide.
5. Petugas file bertanggung jawab terhadap kerapian dan keteraturan rak file.
6. Berkas yang sedang dalam proses atau digunakan untuk keperluan lain harus
berada di lokasi yang jelas. Harus tersedia prosedur tertulis tentang penyimpanan
berkas.
7. Berkas rekam medik yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume, tetapi
diarsipkan bersama pada satu lokasi
12
e. Untuk dokter luar negeri yang melakukan alih teknologi kedokteran
yang berupa tindakan/konsultasi kepada pasien, maka yang membuat
rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh direktur Rumah Sakit.
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberapa hal
yang harus di perhatikan oleh dokter dan ahli-ahli dibidang kesehatan lainnya,
yaitu:
a. Mencatat secara tepat waktu.
b. Up to date.
c. Cermat dan lengkap.
d. Dapat dipercaya dan menurut kenyataan.
e. Berkaitan dengan masalah dan pokok perihalnya, sehingga tidak bertele-
tele.
f. Bersifat objektif sehingga meninbulkan kesan jelas.
g. Tidak menggunakan singkatan-singkatan atau istilah yang tidak
dimengerti oleh pihak lain.
h. Pertanggung Jawaban Terhadap Rekam Medis
13
i. Tanggung jawab dokter yang merawat
Tanggung jawab akan kelengkapan rekam medis terletak pada dokter
yang merawat. Pencatatan keterangan medik seperti riwayat penyakit,
pemeriksaaan fisik, ringkasan keluar (resume) kemungkinan bisa
didelegasikan kedokter lainnya tetapi tanggung jawab terakhir atas
kelengkapan dan kebenaran isi rekam medis terletak pada dokter yang
merawat.
2. Tanggung jawab petugas rekam medis
Petugas rekam medis bertanggung jawab untuk mengevaluasi kualitas
rekam medis guna menjamin bahwa rekam medis telah dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan. Analisa ini dilakukan
keesokan harinya setelah berkas rekam medis dikembalikan keruangan
14
menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit
diwajibkan :
a. Mempunyai dan merawat statistik yang up to date.
b. Membina medical records yang didasarkan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 134/1978; tentang
Struktur Organisasi dan Kerja Rumah Sakit Umum, dimana
antara lain disebutkan bahwa salah satu sub bagian adalah
Perakam Medis.
Peraturan Meteri Kedesehatan Rupublik Indonesia Nomor:
167Menkes/Per/XII/2005; Tentang Pemberlakuan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
1673/Menkes/Per/Xii/2005, tentang Pemberlakuan Struktur
Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit.
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor
78/YanMed/Rs.RS.Umum.Dik/YNU/I/1991; Tentang
Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis/Medical Records
Di Rumah Sakit. Aspek Hukum Rekam Medis
15
c. Petugas rekam medis antara lain bertanggung jawab
penuh terhadap kelengkapan dan penyediaan berkas
yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan pasien. Dan
harus betul-betul menjaga agar berkas tersebut
tersimpan dan tertata dengan baik dan terlindung dari
kemungkinan pencurian berkas atau pembocoran isi
rekam medis.
d. Pemaparan isi rekam medis hanya boleh diberikan atas
dasar surat izin dari pasien/keluarganya dan atau
pimpinan rumah sakit.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rekam medis memilki pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan
rekam medis. Tujuan pembuatan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di instusi pelayanan
kesehatan. Dalam rekam medis juga terdapat beberapa aspek diantaranya: aspek
administrasi, aspek medis, aspek legal, aspek research, dan aspek dokumentasi. Dengan
melihat dari beberapa aspek tersebut maka Rekam Medis mempunyai kegunaan yang
sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan
saja. Penyelenggaraan rekam medis juga diatur dalam hukum, misalnya pada undang
undah kesehatan nomor. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Siti Khadijah Pertiwi, 2017, Sistem Pengumpulan data rekam medik, Kendari,
Politeknik kesehatan Kendari.
https://www.academia.edu/35029153/SISTEM_PENGUMPULAN_DATA_REKAM_MEDI
S
Aep nurul Hidayah, 2017, Penyelenggaraan Rekam medis, Bandung, Rekam medis dan
Informasi kesehatan
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2017/09/16/penyelenggaraan-rekam-medis-by-aep-
nurul-hidayah/
Heni Eka Puji Lestari, 2015, Sistem pengumpulan data rekam medik di rumah sakit,
puskesmas dan Bidan Praktek Swasta, madiun, info Bidan
https://www.informasibidan.com/2015/10/sistem-pengumpulan-data-rekam-medik.html
https://elearning.uui.ac.id/publik/download/541236_SISTEM_PENGUMPULAN_DATA_R
EKAM_MEDIK_DI_RUMAH_SAKIT.pptx
https://123dok.com/document/y9dkekjq-sistem-pengumpulan-data-rekam-medis.html
18