Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam. Limpahan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya yang berlimpah dan tiada akan pernah habis terhitung.
Sungguh, maha besar Allah karena telah meridhai penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah tentang “Teknik dan Model Dokumentasi Kebidanan (Model
Source Oriented Record, Charthing By Exception, Kardeks, dan Model Computer
Based Patient Record dalam dokumentasi Kebidanan)”. Makalah ini
dipergunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah dokumentasi kebidanan
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Tasikmalaya.
Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini , penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Nunung Mulyani APP,M,Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
2. Ibu Meti Widya Lestari, SST, M.Keb selaku Ketua Program studi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3. Ibu Endang Astiriyani, SST, M,Keb selaku dosen pembimbing penulisan atas
materi pendukung, masukan dan bimbingan kepada kelompok
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan karena
keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan
saran dari para pembaca . Penulis berharap makalah ini bermanfaat sebagai bahan
ajar tambahan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
1. Tujuan Umum............................................................................................2
2. Tujuan Khusus...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
A. Model Dokumentasi Source Oriented Record (SOR).....................................3
1. Pengertian Source Oriented Record (SOR)...............................................3
2. Komponen Source Oriented Record..........................................................3
3. Keuntungan Dan Kerugian Source Oriented Record................................4
4. Contoh Model Dokumentasi Source Oriented Record..............................5
B. Model Dokumentasi Charting By Exception (CBE).......................................6
1. Pengertian Charting By Exception (CBE).................................................6
2. Komponen Charting By Exception (CBE)................................................7
3. Keuntungan Dan Kerugian Charting By Exception (CBE).......................8
4. Pedoman Dan Format Model Dokumentasi Charting By Exception
(CBE).........................................................................................................9
C. Model Dokumentasi Kardek.........................................................................11
1. Pengertian Model Dokumentasi Kardek..................................................11
2. Komponen Model Dokumentasi Kardek.................................................11
3. Keuntungan Dan Kelemahan Model Dokumentasi Kardek....................12
D. Model Dokumentasi Sistem Komputerisasi (Computer Based Patient
Record / CPR)...............................................................................................13
1. Pengertian Model Dokumentasi Sistem Komputerisasi..........................13
2. Keuntungan Dan Kelemahan Sistem Komputerisasi...............................14
3. Aplikasi Model Dokumentasi Sistem Komputerisasi..............................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang
baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat
antara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk
dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data
penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumen
yang syah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan
yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi, dan keluarga berencana.
Dokumentasi kebidanan menurut Wildan dan Hidayat, 2008 adalah
kegiatan pencatatan, pemeliharaan, dan proses komunikasi terhadap informasi
yang berkaitan dengan pengelolaan pasien guna mempertahankan sejumlah
fakta dari suatu kejadian dalam suatu waktu. Dokumentasi dalam asuhan
kebidanan merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap
keadaan/ kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses
asuhan kebidanan).
Pendokumentasian dari asuhan kebidanan di rumah sakit dikenal
dengan istilah rekam medis. Dokumentasi kebidanan menurut SK Menteri
Kesehatan Nomor 749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang rekam
medis/medical record adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen yang
berisi tentang identitas: Anamnesa, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan lain
yang diberikan kepada seseorang kepada seorang pasien selama dirawat di
rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat termasuk UGD dan unit rawat
inap. Dokumentasi berisi dokumen/pencatatan yang memberi bukti dan
kesaksian tentang sesuatu atau suatu pencatatan tentang sesuatu.
Perubahan dan perkembangan sistem pendokumentasian asuhan
kebidanan diperlukan untuk mengimbangi perkembangan sistem pelayanan
1
2
atau asuhan kebidanan. Maka dari itu untuk mengetahui serta menambah
wawasan mengenai dokumentasi kebidanan dan sesuai dengan rencana
pembelajaran semester 7, kelompok 2 dokumentasi kebidanan akan membahas
mengenai teknik dan model dokumentasi kebidanan mengenai Model Source
Oriented Record (SOR), Charthing By Exception (CBE), Kardeks, Dan Model
Computer Based Patient Record (CPR) dalam dokumentasi kebidanan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah nya adalah
bagaimana model dokumentasi kebidanan menggunakan model Source
Oriented Record (SOR), Charthing By Exception (CBE), Kardeks, Dan Model
Computer Based Patient Record (CPR) ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dan model dokumentasi
kebidanan dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
a. Menjelaskan model dokumentasi kebidanan Source Oriented Record
(SOR), Charthing By Exception (CBE), Kardeks, Dan Model Computer
Based Patient Record (CPR).
b. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan sesuai standar yang
berlaku.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4
Bidan
Nama & ttd
Dokter Catatan ini meliputi:
observasi keadaan pasien,
evaluasi kemajuan,
identifikasi masalah baru
dan penyelesaiannya,
rencana tindakan, dan
pengobatan tertentu.
Dokter
Nama dan ttd
rumah sakit, ha-hal yang harus dihindari oleh pasien termasuk tindakan
maupun makanan.
f. Format catatan asuhan kebidanan (menggunakan format SOAP), yaitu
berisi tentang hasil pengkajian (data Subyektif dan obyektif, analisa data,
penatalaksanaan dan evaluasi.
g. Daftar diagnosa yaitu daftar dari hasil kesimpulan kondisi klien
berdasarkan dari data subyektif dan data obyektif.
h. Diagnosa dengan standar kebidanan yaitu kesimpulan kondisi klien
berdasarkan dari data subyektif dan data obyektif dan yang memenuhi
syarat nomenklatur kebidanan.
i. Profil asuhan kebidanan yaitu gambaran dari asuhan kebidanan yang
telah diberikan kepada pasien.
Format pendokumentasian tersebut di atas dapat lebih dijelaskan
dengan menggunakan contoh penulisannya. Contoh pendokumentasian
dengan model Charting By Exception (CBE) sebagai berikut.
Ny S (34 tahun) datang ke RSUD Sukoharjo . Masuk dengan
keluhan utama: nyeri ulu hati dan merasa sangat pusing di daerah frontal.
Hasil pemeriksaan fisik: tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 88 x/m, suhu
370C. Usia kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri 16 cm, oedema pada
wajah, ektremitas atas (tangan dan jari jarinya) dan ektremitas bawah (kaki),
DJJ 120 x/m, pemeriksaan penunjang: Protein urin + 2.
Diagnosa: Seorang ibu hamil usia 34 tahun, usia kehamilan 28 minggu
hamil dengan pre eklamsi.
Intervensi:
6) Jelaskan pada klien tentang kondisi kehamilannya.
7) Anjurkan ibu untuk bedrest.
8) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi.
Evaluasi:
Subyektif : Pasien mengatakan masih nyeri di ulu hati dan pusing di daerah
frontal.
Obyektif: Tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 88 x/m, suhu 370C, DJJ 120
11
x/m.
d. Tes Diagnostik.
Data yang ada di tes diagnostik meliputi:
1) Tanggal / Jadwal.
2) Lengkap dengan hasilnya.
e. Kegiatan-Kegiatan yang Diperbolehkan, Berupa Kegiatan Sehari-Hari.
Kardek sering ditulis dengan pensil kecuali jika kardeks
digunakan sebagai bagian permanen dari catatan klien maka harus ditulis
dengan pena. Muslihatun, Mufdlilah, dan Setiyawati (2009) menekankan
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan rencana asuhan
pada kardeks, yaitu rencana asuhan ini ditulis ketika bidan:
1) Membahas tentang masalah kebutuhan klien.
2) Melakukan ronde setelah identifikasi atau peninjauan masalah klien.
3) Setelah diskusi dengan anggota tim kesehatan lain yang bertanggung
jawab terhadap klien.
4) Setelah berinteraksi dengan klien dan keluarganya.
Pada kardeks harus ditulis tentang data pengkajian kebidanan yang
berhubungan diagnostik, instruksi (observasi yang harus dilakukan,
prosedur terkait dengan pemulihan, pemeliharaan, dan peningkatan
kesehatan), cara khusus yang digunakan untuk
mengimplementasikan tindakan kebidanan, melibatkan keluarga dan
perencanaan pulang serta hasil yang diharapkan.
b. Kelemahan kardek
Kelemahan dari sistem kardeks yaitu informasi dalam kardeks
hanya terbatas untuk tim kebidanan saja (diisi tidak lengkap), tidak cukup
tempat untuk menulis rencana kebidanan bagi klien dalam memasukkan
data yang diperlukan dengan banyak masalah, tidak dibaca oleh bidan
sebelum mereka memberikan pelayanan atau asuhan dan tidak up to date.
4) Informasi tidak akurat, hal ini jika saat memasukkan data tidak
cermat maka informasi yang disimpan di komputer tentu saja tidak
akurat.
5) Kosa kata terbatas, karena hanya menampilkan data-data saja secara
tertulis jadi jika ada kebingungan, tidak ada informasi penjelasan
lebih lanjut.
6) Penyimpanan bahan cetakan dan biaya yang harus disediakan cukup
besar untuk pengadaan beberapa unit komputer.
A. Kesimpulan
Sebagai seorang calon tenaga medis khususnya dalam
pendokumentasian sangatlah harus diperhatikan. Asuhan kebidanan berkaitan
erat dengan dokumentasi dalam pelayanan kesehatan. Dalam
pendokumentasian terdiri dari beberapa macam model, diantaranya yaitu:
1. Model dokumentasi SOR (source oriented record).
2. Model dokumentasi CBE (charting by exeption).
3. Model dokumentasi kardek
4. Model dokumentasi CPR (computer based patient records).
Source Oriented Record (SOR) adalah suatu model pendokumentasian
sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada sumber informasi. Charting
By Exception (CBE) merupakan model dokumentasi yang hanya mencatat
secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan
normal/standar. Kardek merupakan pendokumentasian tradisional yang
dipergunakan di berbagai sumber mengenai informasi pasien yang disusun
dalam suatu buku. Computer based patient record (CPR) atau yang dalam
istilah bahasa Indonesia disebut sistem komputerisasi adalah suatu model
pendokumentasian yang menggunakan sistem komputer dalam mencatat dan
menyimpan data kebidanan.
B. Saran
Mahasiswa kebidanan harus belajar memahami tentang model-model
dokumentasi keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam
pendokumentasian kebidanan. Asuhan kebidanan memerlukan data yang
lengkap, obyektif dan dapat dipercaya. Pemberian askep menyangkut pemberi
jasa dan pengguna jasa sehingga perlu direkam dengan lengkap dan jelas demi
kepentingan bersama.
Untuk memudahkan kerja bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
dan sebagai jaminan mutu sehingga kegiatan pendokumentasian kebidanan
17
18
dicatat secara sistematis dalam kurun waktu tertentu secara jelas, lengkap dan
obyektif.
DAFTAR PUSTAKA
19
lampiran
20
21
22
23
24