Anda di halaman 1dari 29

Bimtek Penguatan Literasi Dasar

LITERASI
BUDAYA DAN KEWARGAAN

ditpsd ditpsdtv @ditpsd_dikbud Direktorat Sekolah Dasar


Latar Belakang
Ancaman stabilitas nasional : 1) keberagaman yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai negara kepulauan, 2) pengaruh global yang masuk sebagai
akibat terbukanya negara Indonesia dalam kerja sama dan aktivitas dunia.

Literasi budaya dan kewargaan  1) menyelamatkan dan mengembangkan


budaya nasional, 2) membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat
global  penting diberikan di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Mekanisme pelaksanaan : 1) ketika pembelajaran sedang berlangsung


(intrakurikuler), 2) ketika pembelajaran sudah selesai dilaksanakan
(ekstrakurikuler)
Urgensi
Literasi budaya kewargaan yang belum populer dibandingkan dengan
lima literasi dasar lainnya. Persepsi warga sekolah tentang literasi
budaya kewargaan yang masih bersifat parsial (kecenderungan
persepsi budaya sebagai produk seperti tarian, makanan, dan
produk lainnya).
Perilaku belum dianggap budaya. Literasi budaya kewargaan
bertujuan untuk menanamkan prilaku yang positif dalam
membentuk kapasitas dan kompetensi warga sekolah terutama
peserta didik. Seperti membangun budaya disiplin seperti menjaga
kebersihan dan kesehatan, budaya antri, budaya tepat waktu,
budaya menabung, budaya, dan juga budaya positif lainnya.
Budaya ditumbuhkan melalui pembiasaan yang ditunjang oleh ilmu
pengetahuan yang diperoleh di sekolah, rumah, dan masyarakat.
Apa Itu Literasi
Budaya
Kewargaan?
Literasi budaya kewargaan adalah gabungan dari dua kata penting yaitu
‘budaya’ dan ‘kewargaan’ yang dimaknai sebagai kemampuan individu dan
masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialya sebagai bagian dai
suatu budaya dan bangsa.
Literasi budaya dimaknai sebagai kemampuan individu dalam memahami
dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas diri.
Literasi kewargaan dimaknai sebagai kemampuan dalam memahami dan
menunaikan hak dan tanggung jawab sebagai seorang warga baik warga
negara maupun warga dunia.
Konsep Literasi
Sains

Pada umumnya literasi budaya kewargaan hanya


dipahami parsial saja seperti memaknai budaya sebagai
produk semata. Padahal kearifan lokal yang ada di
Indonesia sangat beragam dan memiliki makna hidup
yang aplikatif dan kontekstual.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan:
• Meningkatkan pengetahuan tentang literasi budaya kewargaan pada
warga sekolah dan kebanggaan akan identitas yang dimiliki
• Menumbuhkembangkan praktik baik yang tercermin pada perilaku
positif warga sekolah dimana kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik
menjadi suri tauladan bagi peserta didik
Manfaat:
• Warga sekolah bangga akan identitas diri dan mampu melestarikan
tradisi yang terangkum di dalam kearifan lokal yang dimiliki
• Warga sekolah mampu merawat dan melestarikan budaya yang dimiliki
• Warga sekolah menjadi warga yang paham akan hak dan kewajiban baik
sebagai individu maupun warga yang merupakan dari lingkaran sosial
Prinsip Literasi Budaya dan
Kewargaan
(Kemdikbud, 2017)

1. Budaya Sebagai Alam Pikir Melalui Bahasa Dan Perilaku


Artinya budaya menjadi jiwa dalam bahasa dan perilaku yang dihasilkan
oleh suatu masyarakat.

2. Kesenian Sebagai Produk Budaya


Kesenian merupakan produk budaya yang membawa ciri khas dari
daerahnya masing-masing.

3. Kewargaan Multikultural Dan Partisipatif


Butuh sikap mampu berempati, bertoleransi, dan bekerja sama dalam
keberagaman serta setiap orang memiliki kewajiban dan hak yang sama
untuk turut berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara.
4. Nasionalisme
Rasa cinta tanah air akan membuat setiap individu bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dan
menjunjung tinggi martabat bangsa dan negaranya

5. Inklusivitas
Terbangunnya sikap inklusif akan mendorong setiap anggota masyarakat untuk mencari keuniversalan dari
budaya baru yang dikenalnya untuk menyempurnakan kehidupan mereka.

6. Pengalaman Langsung.
Pengalaman langsung dalam bermasyarakat dapat membangun kesadaran sebagai warga negara
Strategi Penguatan Literasi Budaya
Kewargaan
• terdiri atas kepala sekolah, pengawas, guru, dan wakil
Pembentukan Tim Literasi
orang tua peserta didik yang bertugas memantau
Sekolah berjalannya kegiatan-kegiatan literasi di sekolah.

• Kebijakan sekolah yang menekankan pentingnya literasi


Pembuatan Kebijakan Sekolah budaya dan kewargaan akan berpengaruh pada penerapan
di sekolah.

• Dukungan Komite sekolah dapat membantu kelancaran


Penguatan Peran Komite penerapan literasi budaya dan kewargaan di sekolah
Sekolah melalui memperkaya relasi dengan pihak luar dalam hal
membantu pelibatan publik.

• Membangun jejaring dengan komunitas literasi budaya


Penguatan Jejaring Komunitas
untuk berkolaborasi dalam menghubungkan siswa dalam
Literasi Budaya (Kolaborasi)
lalu-lintas kehidupan antara sekolah dengan masyarakat.
Ruang
Lingkup
 Konsep budaya untuk peserta didik di sekolah dasar (SD)
jenjang kelas bawah dan kelas atas
 Konsep kewargaan untuk peserta didik di sekolah dasar
(SD) jenjang kelas bawah dan kelas atas
 Penerapan praktik baik literasi budaya kewargaan di kelas
bawah dan kelas atas di rumah, sekolah, masyarakat
Manifestasi Budaya
Kewargaan Pancasila sebagai perwujudan budaya manusia
Indonesia dimana semua silanya mencerminkan
nilai dan praktik beragam suku bangsa yang ada
di Indonesia.
Pancasila juga merupakan perwujudan dari
definisi hak dan tanggung jawab. Sila kedua
merupakan definisi dari hak individu sebagai
warga negara dan sila ketiga merupakan definisi
dari tanggung jawab individu sebagai warga
negara
Motto Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan
manifestasi dari hak dan tanggung jawab,
dimana indetitas warga diakui namun di sisi lain
tanggung jawab untuk mengakui dan toleransi
dengan keberadaan suku yang lain.
Pengenalan Konsep
Budaya
Kewargaan
1. Mengenalkan konsep (Kelas
identitas atau jati diri sebagai bagian dari budaya

Bawah)
kepada peserta didik kelas bawah. Definisi identitas adalah refleksi atau
ceminan diri yang berasal dari keluarga, budaya, agama, etnis dan bangsa.
2. Mengenalkan konsep budaya melalui pengembangan karakter secara
sederhana melalui kegiatan pembiasaan kepada peserta didik kelas bawah.
Contoh budaya hidup bersih dan sehat, budaya hidup ugahari, budaya tepat
waktu, dan praktik lainnya
3. Mengenalkan konsep hak sebagai bagian dari konsep kewargaan secara
sederhana kepada peserta didik kelas bawah. Definisi hak menurut KBBI
adalah kewenangan yang dimiliki oleh seorang individu. Contoh hak peserta
didik adalah mendapatkan pengajaran yang layak.
4. Mengenalkan konsep kewajiban secara sederhana kepada peserta didik kelas
bawah. Definisi kewajiban menurut KBBI adalah yang harus dilakukan. Dalam
konteks ini adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang baik
sebagai individu dan warga. Contoh kewajiban peserta didik adalah belajar
dengan rajin.
Pengenalan Konsep Budaya
Kewargaan (Kelas Atas)
1. Mengembangkan konsep identitas atau jati diri sebagai bagian dari budaya
kepada peserta didik kelas bawah. Definisi identitas adalah refleksi atau
ceminan diri yang berasal dari keluarga, budaya, agama, etnis dan bangsa.
2. Mengembangkan konsep budaya melalui pengembangan karakter melalui
kegiatan pembiasaan kepada peserta didik kelas bawah. Contoh budaya
hidup bersih dan sehat serta justifikasi pengembangan budaya tersebut
terutama dikaitkan dengan masa pandemi Covid-19
3. Mengembangkan konsep hak sebagai bagian dari konsep kewargaan kepada
peserta didik kelas bawah. Definisi hak menurut KBBI adalah kewenangan
yang dimiliki oleh seorang individu. Contoh hak peserta didik adalah memiliki
fasilitas yang layak dan menggunakannya untuk menunjang pembelajaran.
4. Mengembangkan konsep kewajiban kepada peserta didik kelas bawah.
Peserta didik juga dibekali dengan justifikasi tentang perlunya melaksanakan
kewajiban. Antara hak dan kewajiban haruslah seimbang dan proporsional.
Contoh kewajiban adalah peserta didik wajib mematuhi peraturan sekolah
agar tercipta situasi yang kondusif di sekolah agar semua warga sekolah
dapat berkegiatan dengan baik dan lancar.
Penerapan Literasi Budaya dan
Kewargaan di Sekolah Dasar (kelas
No Konsep
bawah) Kegiatan Skenario Pelaksanaan Hasil Pihak yang Terlibat
1. Budaya Pengenalan konsep 1.Peserta didik diperkenalkan 1.Peserta didik mampu 1. Guru
sebagai identitas secara tentang definisi identitas atau jati mengenali dan memahami 2. Peserta didik
identitas sederhana (di rumah, diri dengan bahasa yang konsep identitas secara 3. Orang tua
sekolah, masyarakat) sederhana dan mudah sederhana
dimengerti. Contohnya identitas
yang digunakan misalnya dari
ranah keluarga, suku, dan agama

2. Budaya Penumbuhan karakter 1.Peserta didik diperkenalkan 1.Peserta didik mampu 1. Guru
sebagai positif melalui kegiatan tentang budaya sebagai mengenali berbagai kebiasaan 2. Peserta didik
karakter pembiasaan yang penumbuhan karakter dengan baik yang dilakukan dalam 3. Orang tua
dilakukandi sekolah, melakukan pembiasaan. rangka menumbuhkan karakter
rumah, dan masyarakat Contohnya adalah pembiasaan
melakukan hidup sehat dengan
menjaga kebersihan, memakan
makanan yang bergizi,
menabung, berbagi, dan contoh-
contoh kebiasaan baik lainnya.
Penerapan Literasi Budaya dan
Kewargaan di Sekolah Dasar (kelas
No
Konsep
bawah) Kegiatan Skenario Pelaksanaan Hasil Pihak yang Terlibat

3. Hak individu Pengenalan tentang hak 1.Peserta didik diperkenalkan 1.Peserta didik mampu 1. Guru
dan warga peserta didik sebagai tentang hak sebagai individu dan memahami konsep tentang hak 2. Peserta didik
individu dan warga warga secara sederhana. dan penerapannya di dalam 3. Orang tua
Contohnya adalah kehidupan sehari-hari
memperkenalkan tentang hak
dasar seperti mendapatkan kasih
sayang orang tua, memperoleh
pendidikan yang layak

4. Kewajiban Pengenalan tentang 1.Peserta didik diperkenalkan 1. Peserta didik mampu 1. Guru
individu dan kewajiban peserta didik tentang kewajiban sebagai memahami konsep tentang 2. Peserta didik
warga sebagai individu dan individu dan warga secara kewajiban dan penerapannya di 3. Orang tua
warga sederhana. Contohnya adalah dalam kehidupan sehari-hari
memperkenalkan kewajiban yang
harus dilakukan oleh peserta
didik/anak yaitu menghormati
orang tua dan guru, membantu
orang tua, dan mematuhi guru
Penerapan Literasi Budaya dan
Kewargaan
No Konsep di Sekolah Dasar (kelas atas)
Kegiatan Skenario Pelaksanaan Hasil Pihak yang Terlibat
1. Budaya Pengembangan konsep 1. Peserta didik diperkenalkan 1. Peserta didik mampu 1. Guru
sebagai identitas di rumah, tentang pengembangan konsep mengenali dan memahami 2. Peserta didik
identitas sekolah, masyarakat identitas dalam ranah yang lebih konsep pengembangan 3. Orang tua
luas. Contohnya identitas yang konsep identitas dan
digunakan misalnya dari ranah penerapannya di dalam
keluarga, gender, agama, suku, dan kehidupan sehari-hari
bangsa

2. Budaya Pengembangan dan 1. Peserta didik diperkenalkan 1. Peserta didik mampu 1. Guru
sebagai penguatan karakter tentang budaya sebagai penguatan mengenali berbagai 2. Peserta didik
karakter melalui kegiatan karakter dengan melakukan kebiasaan baik yang 3. Orang tua
pembiasaan di sekolah, pembiasaan. Contohnya adalah dilakukan dalam rangka
rumah, dan masyarakat pembiasaan kegiatan membaca, menguatkan karakter
mengantri, toleransi dan contoh-
contoh kebiasaan baik lainnya.
Penerapan Literasi Budaya dan
Kewargaan
No Konsep di Sekolah Dasar (kelas atas)
Kegiatan Skenario Pelaksanaan Hasil Pihak yang Terlibat
3. Hak individu Pengembangan tentang 1. Peserta didik dibekali dengan 1. Peserta didik mampu 1. Guru
dan warga hak dan penerapannya di pemahaman tentang memahami konsep tentang 2. Peserta didik
rumah, sekolah, dan pengembangan hak sebagai hak dan mempraktikannya 3. Orang tua
masyarakat individu dan warga. Contohnya di dalam kehidupan sehari-
adalah hak untuk bersekolah hari

4. Kewajiban Pengembangan tentang 1. Peserta didik diperkenalkan 1. Peserta didik mampu 1. Guru
individu dan kewajiban dan tentang pengembangan kewajiban memahami konsep tentang 2. Peserta didik
warga penerapannya di rumah, sebagai individu dan warga. kewajiban dan 3. Orang tua
sekolah, dan masyarakat Contohnya adalah membayar pajak mempraktikannya di dalam
bagi warga negara yang memang kehidupan sehari-hari
telah menjadi wajib pajak, mematuhi
peraturan lalu lintas, menjaga dan
merawat fasilitas umum yang ada di
dalam masyarakat.
Membuat Praktik Baik Implementasi
Literasi
Budaya dan Kewargaan di Sekolah
Dasar : …………………………..
Nama sekolah
Jenis kegiatan literasi : …………………………..

Tanggal
Skenario Hasil Pihak terkait pelaksanaan
Jenis Kegiatan Tujuan
Contoh Kegiatan Penerapan Literasi
Budaya dan Kewargaan di Sekolah
Dasar 1. Belajar Bahasa Daerah
Sarana untuk mempelajari dan menggunakan bahasa daerah sebagai
bagian dari kecintaan dan kebangaan akan identitas diri
Contoh : menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi, menonton
pertunjukan budaya berbahasa daerah

2. Karya wisata
Program bagi warga sekolah untuk mengunjungi sebuah komunitas atau
daerah yang melaksanakan dan menjaga tradisi atau kearifan lokal yang
dimiliki.
Contoh : mengunjungi suku yang ada di daerah masing-masing
3.Pengenalan Ketahanan Negara
Memperkenalkan materi ketahanan negara sebagai bagian dari
meningkatkan kebanggaan dan kecintaan sebagai bagian dari
identitas bangsa
Contoh : kunjungan ke kantor pemerintahan desa, TNI, kepolisian,
kelompok agama, perkumpulan pemuda, pramuka, dan komunitas
literasi.

4.Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan


Bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dalam mengaplikasikan
literasi budaya dan kewargaan dalam pembelajaran.
Contoh : pelatihan guru dalam pengenalan nilai – nilai budaya
daerah, diskusi literasi budaya dan kewargaan dengan ahli dan
praktisi.
5. Program Menelaah Buku (Kelas Atas)
Bertujuan membantu siswa memperkaya bahan
bacaan serta melestarikan nilai-nilai budaya dan
kewargaan.
Contoh : membaca biografi tokoh budayawan di
lingkungan sekitar.

6. Pengayaan Bahan Cerita Lokal dan Nasional


Bertujuan mengetahui karya sastra daerah/lokal dan
nasional serta mengetahui nilai sebagai bagian dari
penguatan identitas diri
Contoh : memperkenalkan cerita daerah dengan
metode sesuai tingkatan kelas.
7.Penyediaan Sudut Baca di Kelas
Sudut baca kelas merupakan perwujudan
gerakan literasi di sekolah yang koleksi
bukunya dapat bersumber dari sekolah, siswa,
bahkan masyarakat. Sudut baca dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan membaca
selama 15 menit dan sebagai bahan aktivitas
literasi siswa.

Contoh : menyediakan pojok baca di setiap


kelas dengan aktivitas seperti membaca 15
menit dan aktivitas lain yang berkaitan
dengan pengembangan literasi budaya dan
kewargaan.
8. Penyelenggaraan Open House
Mengunjungi sekolah/lembaga yang sudah
mengembangkan literasi budaya dan kewargaan
untuk mengeksplorasi dan memperkaya informasi
terkait dengan literasi budaya dan kewargaan.
Contoh : melaksanakan kunjungan ke sekolah atau
komunitas baca.

9. Pembuatan Permainan Tradisional Edukatif


Bertujuan membebaskan siswa mengeluarkan ide
dan gagasannya melalui karya. Literasi budaya dan
kewargaan dapat diaplikasikan dalam bentuk
permainan-permainan tradisional, seperti engklek
atau congklak.
10. Forum Diskusi bagi Warga Sekolah
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkaya pemahaman dan meningkatkan
kesadaran warga sekolah tentang literasi budaya dan kewargaan.

11. Mendatangkan Pelaku Seni ke


Sekolah
Menghadirkan para pelaku literasi budaya dan
kewargaan ke sekolah sehingga dapat terjadi
interaksi & diskusi mengenai proses dan cara
dalam berkarya.
12. Festival Seni Pelajar
Sarana langsung pertunjukan hasil kreativitas siswa dalam kegiatan literasi budaya
dan kewargaan.
Contoh : pembacaan puisi karya siswa, pameran karya tulis, musikalisasi puisi,
diskusi, dan pementasan seni lainnya.

13. Kegiatan Kepramukaan


Kegiatan kepramukaan dapat memberikan
pengalaman kepada siswa tentang kedisiplinan,
keuletan, serta ketahanan negara dan
merupakan bentuk penghadiran publik bagi
sekolah.
Contoh : Persami di sekolah, Jambore per
wilayah
14. Merayakan Momen Penting/Hari Nasional
Merayakan hari besar nasional di sekolah dengan
untuk menambah pemahaman siswa tentang
budaya nasional serta menumbuhkembangkan
pemahaman dan kesadaran warga sekolah tentang
nilai-nilai sejarah.
Contoh: festival hari kemerdekaan setiap bulan
Agustus.

15. Melakukan pembiasaan prilaku positif untuk


membangun karakter
Merupakan bagian dari pembiasaan berliterasi yang
bertujuan untuk membangun displin warga sekolah
Contoh: Membiasakan warga sekolah untuk tepat
waktu, menjaga kebersihan, menabung, dan displin
lainnya.
16. Menyelenggarakan Bedah Buku
Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa
dalam literasi budaya dan kewargaan dan
memperdalam pengetahuan siswa sehingga melatih
mereka berpikir kritis tentang informasi yang tertuang
di dalam buku.

17. Menyelenggarakan Festival Literasi Budaya dan


Kewargaan di Sekolah
Bentuk aksi bersama sebagai tindak lanjut dari kegiatan
yang sudah dilaksanakan dengan melibatkan siswa,
guru, masyarakat, pelaku budaya, seni, dan masyarakat
para pemangku kepentingan.
“Pendidikan dan pengajaran di
dalam Republik Indonesia harus
berdasarkan kebudayaan dan
kemasyarakatan bangsa Indonesia,
menuju ke arah kebahagiaan batin
serta keselamatan hidup lahir”
(Ki Hadjar Dewantara)
Terima Kasih

ditpsd ditpsdtv @ditpsd_dikbud Direktorat Sekolah Dasar

Anda mungkin juga menyukai