Halaman Judul..................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang Rekam Medis.............................................................1
1.2. Ruang Lingkup...................................................................................8
1.3. Falsafah Rekam Medis.......................................................................8
1.4. Pengertian Rekam Medis....................................................................8
1.5. Tujuan Rekam Medis..........................................................................9
1.6. Kegunaan Rekam Medis.....................................................................10
1.7. Batasan Operasional............................................................................12
1.7.1. Managemen Rekam medis..................................................................12
1.7.2. Rekam Medis......................................................................................12
1.7.3. Admission...........................................................................................13
1.7.4. Registrasi.............................................................................................13
1.7.5. Tracer..................................................................................................13
1.7.6. ICD X..................................................................................................13
1.7.7. Kartu Berobat......................................................................................13
1.7.8. Landasan Hukum................................................................................13
1.7.9. Aspek Persyaratan Hukum..................................................................16
1.8. Pemilikan Rekam Medis.....................................................................17
1.9. Kerahasiaan Rekam Medis.................................................................20
1.10. Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)..............................22
1.11. Pemberian Informasi kepada Orang/Badan Yang
Mendapat Kuasa..................................................................................26
1.12. Rekam Medis Di Pengadilan..............................................................31
BAB II. STANDAR KETENAGAAN.............................................................34
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia............................................................34
ii
2.2. Distribusi Ketenagaan...............................................................................36
BAB III. STANDAR FASILITAS....................................................................39
3.1. Denah Ruang Instalasi Rekam Medis........................................................39
3.2. Standar Fasilitas Instalasi Rekam Medis...................................................41
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN...................................................44
4.1. Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan..........................................................45
4.2. Pelayanan Pendaftaran Rawat Inap...........................................................48
4.3. Sistem Identifikasi Dan Penomoran..........................................................52
4.4. Simbol dan Tanda Khusus.........................................................................55
4.5. Penyelesaian Dan Pengembalian Rekam Medis........................................56
4.6. Penghapusan Rekam Medis.......................................................................61
4.7. Perekam Kegiatan Pelayanan Medis.........................................................64
BAB V. LOGISTIK..........................................................................................94
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN..............................................................98
BAB VII. KESELAMATAN KERJA...............................................................103
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU.............................................................106
6.1. Definisi Indikator.......................................................................................106
6.2. Indikator Dan Standar Pelayanan..............................................................108
6.3. Uraian Standar Pelayanan Minimal...........................................................108
BAB IX. PENUTUP.........................................................................................113
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
di dalam catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang
pasien yang akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut
dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada
seorang pasien yang datang ke rumah sakit dalam hal ini ke datang ke rumah
sakit.
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya
sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai satu
sistem penyelenggaraan rekam medis. Sedangkan kegiatan pencatatannya sendiri
hanya merupakan salah satu kegiatan daripada penyelenggaraan rekam medis.
Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit
dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman oleh pasien atau untuk
keperluan lainnya.
5
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
- Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti
untuk menegakkan keadilan.
- Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di
rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka
pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggungjawabkan.
- Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
- Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan/referensi di bidang profesi si pemakai.
- Aspek Dokumentasi.
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut di atas, rekam medis
mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut
antara pasien dengan pemberi pelayanan saja.
Kegunaan rekam medis secara umum adalah:
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang
ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan
kepada pasien.
6
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit, dan pengobatan selama pasienberkunjung/dirawat di RS .
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian dan pendidikan.
g. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik
pasien.
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan.
7
d. ICD X
Adalah kepanjangan dari International Classification of Disease Ten
Revision. ICD X digunakan untuk mengkode diagnosa penyakit
pasien rawat jalan maupun rawat inap.
e. Kartu Berobat
Adalah kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi kartu tersebut
adaalah nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebut digunakan
untuk mempermudah pencarian kembali rekam medis pasien yang akan
berobat.
f. Landasan Hukum
Instalasi Rekam Medis di RS. Baptis Batu adalah merupakan bagian
yang harus terselenggara sesuai dengan :
1. UU 44 BAB VIII pasal 29 tahuh 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Tenaga Kesehatan pasal 2 (Lembaran Negara Tahun
1963 No. 78).
3. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1966 tentang wajib simpan
rahasia kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.
5. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga rekam medis.
6. Surat Keputusan Menkes RI No.034/BIRHUP/1972. Ada kejelasan
bagi rumah sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan rekam
medis dengan kegiatannya menunjang pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien, meliputi membuat rekam medis berdasarkan ketentuan
yang telah ditetapkan, serta merawat statistik yang telah up to date.
Melalui peraturan- peraturan tentang rekam medis, diharapkan rumah
sakit dapat menyelenggarakan rekam medis berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
7. SK Dir Jen Yan Medik tahun 1991, Nomor :
78/Yan.Med/RS.Um.Dik/YMU/I/91 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.
8. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu:
a. Setiap pasien RS. Baptis Batu memiliki satu nomor rekam medis.
8
b. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap
disimpan dalam satu tempat.
c. Setiap pasien yang pulang rawat inap dibuatkan Ringkasan
Perawatan Pasien (Resume).
d. Kegiatan pelayanan medis dilaksanakan dengan membuat sensus
harian.
e. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan oleh
petugas rekam medis.
f. Setiap pasien yang masuk ke RS. Baptis Batu dientry melalui
Admission.
9
i. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan pengobatan
pasien dan untuk kepentingan lain harus sesuai aturan dan peminjaman harus
mengisi buku register dan tanda tangan peminjam pada waktu pengembalian.
ii. Petugas Rawat Inap bertanggung jawab atas dokumen rekam medis pasien
rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam
iii. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
inisial nama.
yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang
bersangkutan.
vi. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
vii. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib ditempelkan pada lembar
viii. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas tersedianya informasi kegiatan
ix. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada kepuasan dan kebutuhan
pelanggan.
10
x. Instalasi Rekam Medis RS. Baptis Batu menerima kegiatan magang
mahasiswa terkait.
xi. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan resume atau
ringkasan perawatan pasien, hasil pemeriksaan dan riwayat pelayanan yang telah
diberikan.
11
Bidan, Tenaga
12
Laboratorium Klinik, Gizi, Anastesi, Penata Rontgen, Rehabilitasi
13
- Alat komonikasi antara dokter dengan dokter lainnya atau dengan
bagi para
14
aparat pelayanan kesehatan maupun tata cara pengolahan berkas secara
Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti akan isi
daripada rekam medis adalah amat tergantung pada kesanggupan pasien untuk
merawatnya.
berkasnya pulang. Resume pasien yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit
kepada dokter rujukan tersebut. Harus diingat bahwa Rumah Sakit wajib
pengadilan dan lain sebagainya terhadap rekam medis seorang pasien maka
tampak bahwa rekam medis telah menjadi milik umum. Namun pengertian
umum disini bukanlah dalam arti bebas dibaca masyarakat, karena walaupun
khusus belum ada maka perihal penyiaran atau penerusan informasi kepada
pasien, dokter, orang lain yang ditunjuk adalah bersifat administratif, pihak
15
Rumah Sakit akan memperhatikan
16
berbagai faktor yang terlibat sebelum menjawab permohonan pasien atau pihak
lainnya untuk melihat berkas rekam medis. Dalam hal ini Rumah Sakit
untuk menjaga agar jangan sampai terjadi orang yang tidak berwenang dapat
harus dimulai sejak pasien masuk, selama pasien dirawat dan sesudah pasien
pulang.
medis sifatnya rahasia. Tetapi kalau dianalisa, konsep kerahasiaan ini, akan
ditemui banyak pengecualian. Yang menjadi masalah disini ialah ”Bagi siapa
rekam medis itu dirahasiakan dan dalam keadaan bagaimana rekam medis
dirahasiakan. Informasi di dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini
menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib
dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua
kategori :
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis
17
tidak
18
berwenang, karena menyangkut individu langsung si pasien. Walaupun begitu
pasien maupun keluarganya oleh orang rumah sakit selain dokter yang
kepada pasien/keluarga menjadi tanggung jawab dokter dan pasien, pihak lain
alamat, dan lain-lain) serta infomasi lain yang tidak mengandung nilai medis.
Informasi jenis ini terdapat dalam lembaran paling depan berkas rekam medis
Ringkasan Masuk dan Keluar). Namun sekali lagi perlu diingat bahwa karena
diagnosa akhir pasien mengandung nilai medis maka lembaran tersebut tetap
petugas Rumah Sakit lainnya harus berhati-hati bahwa ada kalanya identitas
demi ketenangan si pasien dan demi tertibnya keamanan Rumah Sakit dari
dimanapun petugas itu berdinas tetap harus memiliki kewaspadaan yang tinggi
19
Sumber hukum yang bisa dijadikan acuan di dalam masalah kerahasiaan
suatu sumber informasi yang menyangkut rekam medis pasien dapat dilihat
tersebut.
Pasal 1 :
Pasal 3:
20
tersebut. Tindakan medik adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap
pasien
21
berupa diagnostik atau terapeutik. Semua tindakan medis yang akan dilakukan
Di RS. Baptis Batu hal mengenai keputusan pasien (atau wali) dapat
- Persetujuan langsung.
atau tulisan.
yang akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan terjadi
informed consent, hanya diperlukan bilamana pasien akan dioperasi atau akan
penolakan terhadap perlakuan yang akan diambil tersebut menjadi bukti yang
22
Demi menjaga kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul-timbul
pembedahan.
bahwa setiap tindakan medik yang mengandung resiko tinggi harus dengan
persetujuan.
dilakukannya secara jelas. Dalam hal ini, dokter jangan sekali-kali memberi
Keputusan ini diambil sebagai upaya hubungan kemanusiaan dan tidak mutlak
23
untuk mengobati pasien .
24
Dalam masalah persetujuan ini rumah sakit sering menghadapi
permasalahan seperti untuk kasus otopsi dan adopsi. Pada dasarnya otorisasi
hal ini rumah sakit harus betul-betul terjamin keselamatannya melalui bukti-
Berkas dari pasien yang akan diotopsi harus memiliki lembaran perintah
otopsi.
ataupun pernyataan bahwa jenasah tidak diambil keluarga dan lain sebagainya
harus senantiasa dikuatkan oleh tanda tangan dari berbagai pihak termasuk
didalamnya saksi I, II sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam kaitan ini
selain instansi kamar jenasah maka dalam berkas rekam medispun juga harus
memiliki dasar penguat dalam bentuk formulir persetujuan yang telah di tanda
tangani oleh pihak pihak yang bersangkutan tersebut. Dalam hal kasus adopsi
resmi secara tertulis dari pihak yang menerima. Dalam hal mana seorang anak
tidak diambil oleh keluarganya maka pihak rumah sakit dapat meneruskannya
kepada yayasan atau badan resmi yang berwenang dan dianggap sah oleh
negara. Segala
25
korespondensi yang terjadi dalam hal adopsi harus amat dijaga kerahasiaannya.
Pihak Instalasi Rekam Medis harus dapat menjamin bahwa berkasnya telah
rekam medis pasien tersebut. Selanjutnya surat adopsi tersebut disimpan dalam
rekam medis. Permintaan terhadap informasi ini banyak datang dari pihak
Disamping itu pasien dan keluarganya, dokter dan staf medis, dokter dan
rumah sakit lain yang turut merawat seorang pasien, lembaga pemerintahan
tetapi harus diingat bahwa hal tersebut bukanlah faktor satu-satunya yang
masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya ketentuan-ketentuan yang wajar dan
26
Seorang pasien dapat memberikan persetujuan untuk memeriksa isi
surat kuasa ini harus menunjukkan tanda pengenal (identitas) yang syah
kepada pimpinan rumah sakit, sebelum mereka diijinkan meneliti isi rekam
pasien, mereka hanya dapat memperoleh informasi atas persetujuan dari pasien
patokan yang perlu dan harus senantiasa diingat oleh petugas rekam medis
untuk setiap pemberian informasi dari rekam medis, terutama dalam keadaan
belum adanya peraturan perundangan yang mengatur hak tersebut.” Pada saat
ada asuransi sakit, kecelakaan, pengobatan asuransi tenaga kerja dan lain-lain.
sakit. Informasi ini hanya dapat diberikan apabila ada surat kuasa/persetujuan
sehingga makin banyak jumlah pemegang polis, rumah sakit harus mampu
27
petugas
28
rumah sakit. Untuk melengkapi persyaratan bahwa surat kuasa/persetujuan
formulir surat kuasa, dengan demikian tanda tangan dapat diperoleh pada saat
mewakilinya.
29
dipihak
30
staf rekam medis, maka persetujuan masuk ketempat rekam medis
dari pada kasus dengan keluarga atau wali pasien yang mempunyai
hendaklah juga
31
ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang yang mengeluarkan
pertanggungjawaban.
10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit, tanpa surat kuasa
perawatan mereka.
12. Ketentuan ini tidak saja berlaku bagi Instalasi Rekam Medis, tetapi
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit ,
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan untuk
32
dibawa kebagian lain dari rumah sakit , kecuali jika diperlukan
untuk
33
transaksi dalam kegiatan rumah sakit. Apabila mungkin rekam
16. Bila suatu rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan segala
17. Fakta bahwa seorang majikan telah membayar atau telah menyetujui
dalam suatu sidang pengadilan, atau didepan satu badan resmi lainnya,
34
senantiasa
35
merupakan proses yang wajar. Sesungguhnya bahwa rekam medis disimpan
administratif, tetapi juga karena isinya sangat diperlukan oleh individu dan
organisasi yang secara hukum berhak mengetahuinya. Rekam medis ini adalah
rumah sakit. Rekam medis ini dibuat sebagai suatu prosedur rutin
Sebagai satu dalil yang umum dapat dikatakan setiap informasi di dalam
rekam medis dapat dipakai sebagai bukti, karena rekam medis adalah dokumen
resmi dalam kegiatan rumah sakit. Jika pengadilan dapat diyakinkan bahwa
rekam medis itu tidak dapat disangkal kebenarannya dan dapat dipercayai,
maka keseluruhan atau sebagian dari informasi dapat dijadikan bukti yang
memenuhi persyaratan. Apabila salah satu pihak bersengketa dalam satu acara
meminta perintah dari pengadilan kepada rumah sakit yang menyimpan rekam
medis tersebut. Rumah sakit yang menerima perintah tersebut wajib mematuhi
dan melaksanakannya.
seorang sanksi untuk datang dan membawa rekam medis yang diminta atau
Apabila diminta rekam medisnya saja pihak rumah sakit dapat membuat
fotocopy dari rekam medis yang diminta dan mengirimkan kepada bagian
Tata
36
Usaha pengadilan. Dalam suatu kasus mungkin sebagian dari rekam medis
atau mungkin seluruh informasi dari rekam medis dipergunakan. Hakim dan
Pihak rumah sakit tidak memperkirakan setiap saat, rekam medis yang
mana yang akan diminta oleh pengadilan. Oleh karena itu, setiap rekam medis
rekam medis pasien yang telah keluar dari rumah sakit harus dilakukan analisa
dihapus, tanpa paraf, dan setiap isian yang tidak ditandatangani ataupun tidak
sesuai dengan ketentuan rumah sakit harus ditolak dan dikembalikkan kepada
rumah sakit, dengan demikian harus senantiasa menjaga agar rekam medis
jika diminta.
37
BAB II STANDAR KETENAGAAN
seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah
pengembangan kontribusi.
38
Tabel Kualifikasi SDM Bagian Rekam Medis RS. Baptis Batu
TENAGA
NAMA JABATAN KUALIFIKASI YANG
FORMAL & INFORMAL DIBUTUHK
AN
ICD 9 CM.
1.16.
enguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
menggunakan program MS
Excell
39
1. Minimal DIII Rekam Medis
2. Menguasai ICD 10.
3. Menguasai ICD 9 CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
Penanggung jawab Sub menggunakan program MS
Unit Kodefikasi dan Excell 1
Indeksing Rawat Jalan 5. Pelatihan Pelaporan RS.
6. Memiliki STR dari PORMIKI
7. Sehat Jasmani maupun
Rohani.
8. Pengalaman kerja minimal 2
tahun di Rekam Medis
40
1. Minimal SLTA Plus
2. Minimal tinggi 160 cm
Penanggung Jawab Sub 3. Pelatihan Rekam Medis
Unit Filling 4. Sehat Jasmani maupun 1
Rohani
5. Sumpah Profesi Rekam
Medis
1. Minimal SLTA Plus
Penanggung Jawab Sub 2. Menguasai atau bisa program
Unit Pendaftaran Pasien komputer
Rawat Jalan,Inap,dan 3. Pelatihan Customer Service 6
IGD 4. Berpenampilan Menarik
5. Sehat Jasmani maupun
Rohani
1. Minimal SLTA Plus
Penanggung Jawab Sub 2. Memiliki fisik yang kuat 2
Unit Pendistribusian 3. Pelatihan Rekam Medis /
Sumpah profesi
4. Sehat Jasmani dan Rohani
Jumlah 14
41
Tabel Distribusi SDM managemen rekam medis
42
BAB III STANDAR FASILITAS
dengan Instalasi Rawat Jalan, Poliklinik Gigi, Humas, Kasir Rawat Jalan,
Radiologi.
A B C D
E Q
S
J K
I
F
P P
O
N
GH L M
43
I. = Meja Asembling Dokumen Rekam Medis.
J. = Meja Pemberkasan Administrasi.
K. = Komputer Barcode, Evaluasi KLPCM, DPJP & Informed Consent.
L. = Komputer Koding, Indeksing & Print Sticker Labeling.
M. = Ruang istirahat / makan.
N. = Ruang ganti pakaian.
O. = Kamar Mandi & WC.
P. = Rak formulir Asuransi dan Rekam Medis.
Q. = ASKES Center dan Bagian Layanan Perusahaan Asuransi (LPA).
R. = Cerobong untuk menaikkan dan menurunkan Dokumen Rekam Medis.
S. = Tangga naik ke lantai 2 (R. Filing, Poli Gigi, R. Pertemuan, R. Komite
Medis, R. Komite Pastoral, R. Bagian Sistem Informasi Manajemen
Rumah
Sakit)
A B C I D
E Q
S
J K
I
H F H H H G GG G G G G G S
A S
H H PH H F G G G GP G G G G
B A
O
B
N E
G H L D M C
E
D C IR
R
I
R
44
KETERANGAN DENAH RUANGAN :
A. = Tangga naik / turun.
B. = Rak Rekam Medis Baru.
C. = Komputer Cetak Tracer.
D. = Rak Tracer.
E. = Wastafel.
F. = Rak Persiapan Dokumen Rekam Medis dimusnahkan.
G. = Rak Dokumen Rekam Medis aktif (< 5 tahun).
H. = Rak Dokumen Rekam Medis In-aktif (> 5 ta hun).
I. = Ruang Pertemuan
45
2 Meja kerja 2 buah Baik
3 Kursi panjang hitam 3 buah Baik
4 Kursi petugas hijau 4 buah Baik
5 CPU Dual Core + Monitor LCD 3 buah Baik
BenQ
6 Scanner Barcode 1 buah Baik
7 Printer Laser Canon 2970 1 buah Baik
8 Printer Laser Brother 1 buah Baik
9 Printer Epson T13 1 buah Baik
10 UPS 500 VA 3 buah Baik
11 UPS sentral 3.000 VA 1 buah Baik
12 Accu 60 Ampere 2 buah Baik
13 TP Link 1 buah Baik
14 Mesin Ketik Manual 1 buah Rusak
15 Rak Formulir Rekam Medis 1 buah Baik
16 Jam Dinding 1 buah Baik
17 Telepon 1 buah Baik
18 Perforator kecil 2 buah Baik
19 Calculator 1 buah Baik
20 Stapler kecil 3 buah Baik
21 Stapler sedang 2 buah Baik
22 Stapler Jungkit Besar 2 buah Baik
23 Stempel tanggal + pad 1 buah Baik
24 Buku ICD 10 2 set Baik
25 Buku ICD 9 CM 2 set Baik
26 White board besar 1 buah Baik
27 Tempat isolasi besar 2 buah Baik
46
Monitor Phillips
47
2 Printer tracer 1 buah Baik
3 Speaker aktiv alarm 1 buah Baik
4 Meja berkas 1 buah Baik
5 Meja kerja 1 buah Baik
6 Rak Dokumen Rekam 9 buah Baik
Medis aktif
7 Kursi hijau 3 buah Baik
8 Tempat isolasi besar 1 buah Baik
9 Tangga kayu 1 buah Baik
10 Tangga aluminium 1 buah Baik
11 Rak besi untuk 2 buah Baik
persiapan
pemusnahan
12 Rak Dokumen Rekam 4 buah Baik
Medis in-aktif
48
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS Baptis
Batu. Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima
oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila
mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata
cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas
dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat dibedakan
menjadi :
49
2. Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan
kesehatan lainnya.
a. Pasien baru
identitas yang akurat dan kemudian akan ditulis diberkas rekam medis dan di
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang juga akan
dicetak pada kartu pasien atau kartu Indeks Berobat sebagai kartu pengenal,
yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya di RS.Baptis Batu, baik
poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah
kembali ke Admission.
50
Untuk pasien yang harus dirawat, dokter yang merujuk membuat
Admission Note yang berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa
b. Pasien lama
guna mendapatkan informasi nomor rekam medis, dan tujuan berobat. Pasien
poliklinik yang dimaksud karena rekam medisnya telah disiapkan oleh petugas.
dimaksud.
51
c. Pasien Darurat Gawat
Berbeda dengan prosedur pelayanan pasien baru dan pasien lama yang
meliputi pendaftaran pasien baik baru maupun ulang seperti pasien datang
dilakukan di Instalasi Gawat Darurat untuk pasien baru maupun pasien lama.
setiap pasien :
asuransi tersebut.
data sesuai nama dan tempat dimana dia ditemukan jika nama nama
52
d) Bagi pasien yang pernah berobat/dirawat maka rekam medisnya
e) Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat di RS. Baptis
penerimaan pasien rawat inap harus wajar sesuai dengan keperluannya. Pasien
dan tenaga. Untuk lancarnya proses penerimaan pasien 4 hal berikut ini perlu
diperhatikan, yaitu :
53
Untuk memperlancar tugas-tugas bagian lain yang erat hubungannya
Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh
Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja
dan fasilitas yang memadai tersedia dapat diterima di RS. Baptis Batu.
ditetapkan, kecuali untuk kasus gawat darurat dapat diterima setiap saat.
54
Pasien dapat diterima, apabila :
- Umur
- Diagnosa pasien
- Dokter DPJP
yang dibutuhkan
55
masuk,perlengkapan asdministrasi lainnya,dan stiker labeling untuk
(1) Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh perawat
gelang pasien
diberikan dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut
rawat inap
56
4.3. Sistem Identifikasi Dan Penomoran.
1. Sistem Penamaan
Sistem penamaan pada dasarnya untuk memberikan identitas kepada
seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu dangan pasien
pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke rumah sakit. Di
dalam data base adalah nama pasien sendiri berdasarkan kartu tanda pengenal
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah : nama
pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata jika nama pasien
hanya terdiri dari satu suku kata dapat diikuti dengan sebutan BINTI....(Nama
Orang Tua) jika pasien Perempuan,dan BIN (Nama orang Tua) jika Paien
dengan jrnis kelamin Laki-Laki. Dengan demikian, nama pasien yang akan
tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu diantara kemungkinan ini :
- Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua suku
nama ayah).
nama sendiri.
disempurnakan.
57
- Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhir nama lengkap
- Bagi Pasien berjenis kelamin laki laki dan belum menikah di beri
Tn.
2. Sistem Penomoran
Unit Numbering System “ sistem ini memberikan satu unit nomor rekam medis
baik kepada pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat.inap. Pada saat
seorang penderita berkunjung pertama kali ke RS. Baptis Batu apakah sebagai
penderita berobat jalan ataupun untuk dirawat inap, kepadanya diberikan satu
Batu.sebelumnya tidak akan diberikan nomor baru tetapi data pasien akan
kekeliruan dimana seorang penderita diberikan lagi nomor yang baru, padahal
membatalkan nomor baru dan tetap menyimpan rekam medisnya pada nomor
lama.
58
Sistem nomor unit yang digunakan mempengaruhi rencana
perkembangan ruang tempat penyimpanan. Perlu sekali ruang Kosong pada rak
Satu problem yang biasa timbul adalah bertambahnya satu rekam medis
penderita di rawat sehingga rekam medisnya harus dibuat jilid yang baru,
karena terlalu tebal jika hanya satu jilid saja. Untuk mengingatkan petugas
penyimpanan tentang hal ini, maka pada setiap jilid harus dibuat catatan nomor
Untuk pengambilan rekam medis yang tidak aktif dari rak penyimpanan
unit, nomor-nomor rekam medis tidak menunjukkan tua atau mudanya satu
rekam medis sehingga untuk memilih rekam medis yang tidak aktif harus
dilihat satu persatu, tahun berapa seorang penderita terakhir dirawat atau
berkunjung ke poliklinik.
terdiri dari enam angka, menggunakan sistem dua angka akhir (straigt digit)
dengan menentukan nomor dua angka akhir dari belakang 00-00-01 sampai
dengan 99-99-99. Bank nomor dikeluarkan oleh sistem komputer yang secara
otomatis akan mengeluarkan satu nomor baru setiap entry data pasien.
59
4.4. Simbol Dan Tanda Khusus.
I. REKAM MEDIS
Pada map sudah dicetak kotak untuk menuliskan nomor rekam medis
yang akan diisi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor harus
dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dapat dicetak atau ditulis
2) Label Warna
0 Orange
1 ungu
2 Pink
3 Biru muda
4 Coklat
5 Hijau
6 Merah
7 Kuning
8 ungu
9 Abu abu
3) Tulisan Alergi
Diisi dengan alergi yang diderita oleh pasien Yang ditulis oleh perawat.
4) Tulisan Rahasia
60
Tulisan Rahasia pada map rekam medis.
medis dimana pasien pertama kali daftar dan pada lembar annamnesa
pasien.
poliklinik umum maupun spesialis setiap hari pada jam tertentu dapat
pada hari tertentu bertugas mengisi ‘Buku Permintaan’. Petugas harus menulis
dengan benar dan jelas nama penderita dan nomor rekam medisnya.
Petugas dari bagian lain yang meminjam rekam medis harus datang
sendiri untuk mengambil rekam medis yang dipinjam ke bagian rekam medis.
Surat permintaan berbentuk satu formulir yang berisi nama peminjam, untuk
keperluan apa, waktu peminjaman, nomor rekam medis, nama pasien, umur,
tanggal rawat, kelas/kamar, nama orang yang meminjam dan tanda tangan.
Formulir tersebut dibuat rangkap dua. Lembar 1 untuk rekam medis dan
lembar 2 untuk yang meminjam. Pada saat rekam medisnya kembali lembar 1
61
2. Penyimpanan Rekam Medis
62
A. Sistem Sentralisasi
rekam medis rawat jalan dan rawat inap dalam satu tempat. Karena semua
pasien baik rawat jalan maupun rawat inap hanya memiliki satu nomor rekam
medis.
lebih cepat.
ruangan.
mudah distandarisasikan.
adalah sistem dua angka akhir. Penjajaran dengan sistem angka akhir lazim
63
disebut “Straigt digite system”. Disini digunakan nomor-nomor dengan 6
angka, yang
64
dikelompokkan menjadi 3 kelompok masing-masing terdiri dari 2 angka.
Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka
kedua adalah kelompok 2 angka yang terletak ditengah dan angka ketiga
04 75 64
sampai dengan 99. Pada waktu menyimpan, petugas harus melihat angka-
Sebagai contoh :
04-75-64 04-75-69
04-75-65 04-76-60
04-75-66 04-76-61
04-75-67 04-76-62
04-75-68 04-76-63
akhir, seperti:
65
- Pertambahan jumlah rekam medis selalu tersebar secara merata ke
nomor
66
langsung, tetapi umumnya petugas dapat dilatih dalam waktu yang tidak
terlalu lama.
di situ.
Alat penyimpan rekam medis yang dipakai adalah Rak Terbuka dan
jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang,jarak minimal kurang lebih selebar
90 cm
4. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi
besar map- map rekam medis tersebut. Untuk berkas rekam medis yang
tebalnya sedang diberi penunjuk setiap 50 map. Makin tebal map-map rekam
medis makin banyak penunjuk harus dibuat. Rekam medis yang aktif lebih
kurang aktif.
Alat penunjuk ini, agar dipilih model yang kuat tahan lama dan mudah
dilihat. Pinggir penunjuk ini harus lebih lebar, menonjol sehingga angka-angka
67
angka (untuk sistem terminal digit maupun middle digit). Contoh penunjuk
00 01 02 03 04
68
-- -- -- -- --
84 84 84 84 84
adalah kelompok pertama. Dalam terminal digit filling, map pertama yang
permanen.
tengah untuk mengikat lembaran-lembaran pada map dan bagian tengah map
rekam medis bisa merata karena dalam pembuatan di dasarkan nomor KIB.
Satu rencana yang pasti tentang pengelolaan rekam medis yang tidak
aktif (in active records) harus ditetapkan sehingga selalu tersedia tempat
69
penyimpanan untuk rekam medis yang baru.
70
Dari segi praktisnya dapat dikatakan, patokan utama untuk menentukan
rekam medis aktif atau tidak aktif adalah besarnya ruangan yang tersedia untuk
menyimpan rekam medis yang baru. Rekam medis dinyatakan tidak aktif
rekam medis yang tidak aktif secara sistematik seirama dengan pertambahan
jumlah rekam medis baru. Rekam medis-rekam medis yang tidak aktif, dapat
ruang tersendiri yang sama sekali terpisah dari bagian pencatatan medik. Pada
saat diambilnya rekam medis tidak aktif, ditempat semula harus diletakkan
tanda keluar, hal ini mencegah pencarian yang berlarut-larut pada suatu waktu
Rumah sakit wajib tetap memelihara indeks, register dan kartu lintasan
yang berisi data-data dasar seperti : tanggal masuk/keluar rumah sakit, nama
A. Penyusutan
arsip dari rak penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis in
aktif dari rak aktif ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan
Tujuan :
71
b. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat
yang tidak bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai gunanya telah
menurun.
kegunaannya.
suatu kepanitiaan yang terdiri dari unsur komite rekam medis dan unit rekam
medis yang benar- benar memahami kearsipan, fungsi dan nilai arsip rekam
medis.
resmi jadwal retensi arsip yang diberlakukan. Setiap ada perubahan JRDRM
rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Penghancuran
72
harus dilakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur
73
Tata cara pemusnahan rekam medis:
RS. Baptis Batu sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam
medis.
Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/RS
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
74
3. Tenaga para medis perawatan dan non perawatan yang terlibat
2. Pencatatan (Recording)
sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam
medis.
dimulai pada saat diterimanya pasien di RS. Baptis Batu , diteruskan kegiatan
pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis
di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
lainnya.
pasien dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu data sosial dan data
75
medis. Data sosial didapatkan pada saat pasien mendaftarkan diri ke tempat
penerimaan
76
pasien. Data medis baru diperoleh dari pasien, apabila pasien telah memasuki
unit pelayanan kesehatan. Petugas di unit pelayanan adalah dokter dan ahli-
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan lainnya,
yaitu:
2. Up to date;
tidak bertele-tele;
pelayanan. Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku
Register”. Buku Register ini merupakan sumber utama data kegiatan rumah
77
Buku register yang biasa diperlukan, diantaranya:
sering disebut sensus harian. Sensus ini sangat berguna di dalam pengolahan
data medis selanjutnya yang digunakan sebagai bahan laporan rumah sakit.
78
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan
dan formulir untuk pasien yang dirawat inap. Sesuai Peraturan Menteri
maka :
Isi berkas rekam medis untuk pasien rawat jalan memuat identitas
Data-data tertentu harus ditulis pada saat penderita masuk yang akan
identitas pasien ini mutlak karena adalah salah satu cara untuk menunjang
untuk mencarikan data pasien yang diperlukan dengan cepat. Karena identitas
pasien ini merupakan sumber data yang selamanya harus disimpan, maka harus
dibuat selengkap dan sejelas mungkin. Data yang disimpan harus dibuat
c. Alamat
d. Agama
e. Jenis Kelamin
79
f. Umur
80
g. Status Perkawinan
i. Tempat/tanggal lahir
j. Pekerjaan
Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat lama dicoret
dan dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanggal perubahan
a. Tanggal Kunjungan
c. Diagnosis
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas pasien,
observasi klinis dan hasil pengobatan, resume akhir dan evaluasi pengobatan.
81
c. Lembaran Grafik
e. Catatan Perawat/Bidan
g. Resume Keluar.
a. Laporan Operasi
b. Laporan Anestesi
c. Riwayat Kehamilan
d. Catatan/Laporan Persalinan
e. Identifikasi Bayi
Keterangan
atau lembaran muka, selalu menjadi lembaran paling depan pada suatu berkas
rekam medis. Lembaran ini berisi informasi tentang informasi tentang identitas
pasien, cara penerimaan melalui cara masuk dikirim oleh serta berisi ringkasan
- Nama Pasien
82
- Tanggal Lahir
- Pendidikan
- Jenis Kelamin
- Agama
- Alamat
- Pekerjaan
- Status perkawinan
- Lama dirawat
- Keadaan keluar
83
b. Anamnese dan Pemeriksaan Fisik
meliputi:
saat ini.
84
tidak perlu, ini
85
untuk menentukan seberpa jauh dan teliti pemeriksaan fisik harus
dilakukan.
c. Lembar Grafik
perawat, dimulai saat pasien mulai dirawat. Dalam lembaran grafik ini juga
dicatat data- data tekanan darah, pemasukan dan pengeluaran cairan, defikasi.
dan staf medis /paramedis mengenai semua medikasi dan pengobatan yang
86
Perintah yang diberikan secara lisan atau lewat telepon harus
ditandatangani oleh si
87
pemberi perintah pada kunjungan berikutnya, yang menunjukkan dia
Jika perintah keluar belum ditulis, petugas rekam medis harus meneliti
Dalam hal ini harus ada catatan dari dokternya yang menyatakan bahwa
dokter harus ada di dalam rekam medis. Petugas rekam medis harus
e. Catatan Perkembangan
yang ditulis dan ditandatangani oleh dokter. Catatan pertama dimulai dengan
catatan pada saat pasien masuk, yang seterusnya ditambah selama pasien di
dalm perawatan dan diakhiri pada saat pasien keluar atau meninggal. Catatan
pada saat pasien untuk: mencatat ringkasan keadaan umum pasien pada saat
msuk, terutama fakta-fakta penting yang belum tercatat pada anamnese dan
88
pemeriksaan fisik.
89
Fakta tersebut mungkin didapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim
beberapa jam salama fase akutnya seorang pasien, dan seterusnya sesuai
f. Catatan Perawat/Bidan
1. Mencatat keadaan pasien selama tidak dilihat oleh dokter. Ini adalah
oleh informasi yang dicatat pada lembaran ini. Dengan bantuan catatan
90
Tanpa adanya catatan tersebut, gambaran pasien dari waktu ke
waktu,
91
kepada petugas yang harus merawat pasien tersebut harus dijelaskan
sendiri-sendiri keadaan seorang pasien. Hal ini tidak saja makan waktu,
pertolongan tersebut.
harus memuat observasi harian seorang pasien, juga rekam medisasi dan
92
berdasarkan waktu, dimulai dari bawah, terus ke atas.
93
h. Ringkasan Perawatan Pasien ( Resume)
Medis. Pengecualian bagi Resume Medis ini, terutama untuk pasien yang
dirawat
< 24 jam, cukup menggunakan Resume Medis Rawat Jalan, misalnya untuk
tinggi serta sebagai bahan yang berguna bagi dokter yang menerima
mngirim dan konsultan. Hal ini menjadi semacam insentif bagi semua
harus ditulis segera setelah pasien keluar dan isinya menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut :
94
1. Mengapa pasien masuk rumah sakit (pertanyaan klinis singkat tentang
merawat, bagi pasien yang meninggal tidak dibuatkan resume, tetapi dibuatkan
medis.
95
2. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter/ tenaga kesehatan
diberi tanggal.
pembimbingnya.
lembaran- lembaran formulir rekam medis merupakan bahan yang perlu diolah
1. Pembatas Poliklinik
96
2. Lembar Dokumen Pengantar
3. Lembaran Poliklinik
5. Lembar administrasi
2. Pembatas Masuk
5. Instruksi Dokter
6. Lembar Konsultasi
7. Catatan Perawat
8. Catatan Perkembangan
1. Ringkasan
2. Pembatas Masuk
97
4. Instruksi Pra/Pasca Bedah
5. Catatan Anastesi
6. Laporan Pembedahan
7. Instruksi Dokter
8. Catatan Perkembangan
9. Lembar Konsultasi
1. Pembatas Masuk
4. Lembar Obstetrik
5. Catatan Persalinan
7. Instruksi Dokter
8. Catatan perkembangan
98
11.Grafik Nifas (Grafik Ibu) 12.Pengawasan Khusus
16.Resume/Laporan kematian
Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus bayi lahir meliputi
:
1. Pembatas Masuk
3. Riwayat Kelahiran
4. Instruksi Dokter
5. Catatan Perkembangan
6. Lembar Konsultasi
7. Catatan Perawat
8. Grafik Bayi
9. Pengawasan Khusus
13.Resume/Laporan kematian
99
2. Koding (coding)
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
harus diberi kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh
karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan lengkap
dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD 10.
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis.
Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak lengkap,
sebelum
100
koding ditetapkan, komunikasikan terlebih dahulu pada dokter yang membuat
diagnosis tersebut.
rekam medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat.
Disamping kode penyakit, berbagai tindakan lain juga harus dikoding sesuai
klasifikasi masing-masing.
Koding Obat-obatan
Laboratorium
Radiologi
Alat-alat
Dan lain-lain
a. Intruduction ( pendahuluan )
b. Susunan
101
c. Kode angka
3. Indeksing
a. Indeks Pasien
Adalah data base komputer yang berisi nama semua pasien yang
- Nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, tempat dan tgl lahir,
pekerjaan.
Kegunaan:
Data base ini adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis
pasien.
102
Cara Penyampaian :
2. Data base ini digunakan untuk mencari berkas rekam medis pasien
nama pasien.
3. Data base di kontrol setiap hari oleh Petugas di Unit Rekam Medis
Indeks penyakit dan indeks operasi adalah suatu data base yang
3. Nomor Penderita
4. Jenis Kelamin
5. Umur.
Kegunaan :
103
penyakit/masalah- masalah kesehatan pada saat ini.
104
2. Untuk menguji teori-teori membandingkan data-data
ilmiah
perawat, dll.
Cara penyimpanan:
c. Indeks Dokter
Kegunaan :
d. Indeks Kematian
1. Nama penderita
105
2. Nomor RekMed
106
3. Jenis Kelamin
4. Umur
7. Hari Perawatan
8. Wilayah.
Kegunaan :
peralatan/tenaga.
a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang Rekam Medis,
setiap rekam medis kembali lagi ke raknya pada setiap akhir hari
107
c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit, kecuali
beberapa orang perpindahan dari orang satu ke lain orang ini, harus
dokter siapa.
diletakkan sebagai pengganti pada tempat map-map rekam medis yang diambil
kantong tempel tempat menyimpan surat pinjam. Petunjuk keluar ini dapat
108
diberi
109
warna, yang maksudnya untuk mempercepat petugas melihat tempat-tempat
keluar ini haruslah dibuat dari bahan (kertas) yang keras dan kuat.
rekam medis:
penyimpanan.
yang bertugas pada sore hari dan malam hari. Dokter-dokter, staf
bagian lain).
110
periodik, untuk menemukan salah simpan dan melihat kartu
111
e. Rekam medis dari pegawai-pegawai sub bagian rekam medis itu
dipergunakan.
112
lainnya, oleh
113
karena itu Bagian Rekam Medis harus membuat satu jadwal pengiriman dan
pengambilan untuk berbagai bagian yang ada di RS. Baptis Batu. Frekuensi
medis.
medis secara rutin pada saat-saat diminta mendadak. Untuk ini bagian-bagian
pada instalasi:
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Radiologi
Otoritas akses rekam medis bisa diartikan bahwa semua tenaga kesehatan
meneliti isi dari dokumen rekam medis, meskipun dalam Peraturan Menteri
khusus dari pemilik rumah sakit demi kelancaran suatu proses administrasi.
114
Berdasarkan kendala yang di hadapi
115
tersebut, dan menimbang kelancaran suatu proses tersebut maka dibuatlah
116
BAB V LOGISTIK
permintaan rutin yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat Tulis Kantor)
dan ART (Alat Rumah Tangga). ATK dan ART jadwal permintaannya
setiap hari Senin dan pengambilan tiap hari rabu. Berikut tabel permintaan
JUMLAH
NO NAMA BARANG
BARANG
1 BANTALAN STEMPEL 4
2 BOLPOINT MERAH 12
3 BOLPOINT STANDART/BIASA 160
4 BUKU EKSPEDISI 5
5 BUKU FOLIO 100 2
6 CLIP (B) 5
7 CLIP (K) 5
8 CUTTER (B) 1
9 ISI STAPLES 23/10 5
10 ISI STAPLES (B) 12
11 ISI STAPLES (K) 24
12 ISOLASI BENING (K) 50
13 KERTAS NCR 3 PLY (14 7/8 X 14) 3
14 KERTAS ROLL (58X65X12)MM 100
15 KERTAS FOTO COPY 70 GR 200
16 LAKBAN COKLAT 5
17 LAKBAN HITAM 5
18 LEM POVINAL REFIL 12
19 LEM POVINAL 24
20 OTNER FOLIO 5
21 PELUBANG KERTAS 2
22 PENGHAPUS PENSIL 5
23 PENGHAPUS WHITE BOARD 2
24 PENSIL 2 B 5
25 PENYANGGAH BUKU 10
26 PITA PRINTER 8758 EPSON 10
117
27 SPIDOL BOARD MARK HITAM 24
28 SPIDOL MARKER HITAM 50
29 STABILLO 5
30 STAPLER (B) 5
31 STAPLER (K) 5
32 STIPO KIROKO 2
33 TINTA ORI EPSON HITAM 70 ML 5
34 TINTA ORI EPSON BIRU 70 ML 5
35 TINTA ORI EPSON KUNING 70 ML 5
36 TINTA ORI EPSON MERAH 70 ML 5
37 TINTA STEMPEL 5
38 GANTI DRUM 24
39 REFF TONER LASER CANON LBP 2900 24
40 RIBON TMU U-220 24
41 PRINTER STICKER LABEL FUJI XEROX 1
42 PRINTER DOT MATRIX EPSON LX-800 1
43 SCANNER BARCODE 4
44 KURSI BESI UNTUK PASIEN + PENDAFTARAN 8
45 TROLLEY BESI 1
46 CPU 3
47 LCD BENQ 16" 610HDPL 3
48 UPS PROLINE 700W 3
49 KEYBOARD LOGITECH K 100 3
SUB. TOTAL 1 888
CETAKAN
JUMLAH
NO NAMA BARANG
BARANG
1 AMPLOP RSBB (T) 2
2 BON MAKAN DINAS LEMBUR 2
3 BUKU BANTU SENSUS HARIAN (LT) 12
4 BUKU REG. PEND. Px RAWAT INAP 12
5 CAIRAN MSK. & KEL. TUBUH 004/RIM 6
6 CAT. SERAH TERIMA POST OPRS. RM 17.1 4.000
7 CATATAN DOKTER 005/RIM 6
8 CATATAN KAMAR RECOVERY 009 A4 4.000
9 CATATAN KOMPAS 4.000
10 CATATAN MIN. /IV CLISIS U/ BAYI 4.000
11 CATATAN PERAWAT 006 A / ADM 4.000
12 CLINICAL RECORD / ANESTHESIA 4.000
13 ADMINISTRASI 006A/CAT.PWRT 006A/RIM 8
118
14 DAFTAR PEM. PEMBEDAHAN. 009 A2 4.000
15 FISIO THERAPI CAT. PERAWATAN 007 4.000
16 FORM PERSETUJUAN PULANG 8
17 FORM RM (BC BIRU) 4.000
18 FORM PELAYANAN JAMKESMAS INA-DRG 4.000
19 FORMULIR IDENTITAS PASIEN 500
20 GRAFIK 002/RIM 8
21 HASIL PEM. LAB./ PEM.RO/PA BIRU(R.I) 4.000
22 INDETIFIKASI BAYI BARU LAHIR 500
23 KETERANGAN OPERASI (B/K)(3) 500
24 KETERANGAN OPERASI (MR)(2) 500
25 KONSULTASI MEDIS ANTAR BAGIAN 4.000
26 LAPORAN OPERASI 009 A1/RIM 12
27 LEMBAR OBSERVASI 009 AA1 4.000
28 LEMBAR PEL. PASIEN R.J (KEU 01)/RIM 12
29 LEMBAR PENGWS.N NEUROLOGIS 4.000
30 ORDER PEMBELIAN NON STOK 1
31 PEL.RAWAT INAP PX. ASKES 5
32 PENG. BARANG / OBAT DI GUDANG 5
33 PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK 1.200
34 PERSETUJUAN TINDAKAN PEMBIUSAN 1.200
35 POLI BAPTIS/CAT. PEMERIKSAAN PX 4.000
36 REKAM MEDIS POLI GIGI 2.000
37 REKAM MEDIS IGD 2.000
38 RESUME KEPER PX PULANG RM 18 4.000
39 RINGKASAN RESUME 3 PLY/BUKU 10
40 RINGKASAN KELUAR MASUK RM 01/RIM 10
41 RIWAYAT KES PEMER RM.02.1/006B 4.000
42 SENSUS HARIAN (MR) 4.000
43 SLIP PERBAIKAN BENGKEL 5
44 SURAT KET. IZIN OPERASI 5
45 SURAT KET. PENOLAKAN OPNAME 5
46 SURAT PERINTAH KERJA LEMBUR 5
47 TANDA - TANDA VITAL 004 4.000
48 SURAT PERJ. PEMB. BIAYA PERAWATAN 4.000
49 SURAT PERNYATAAN PASIEN UMUM 4.000
50 RIWAYAT KEP. PX. DEWASA 006A 4.000
51 PENGKAJIAN NIFAS 006B 2.000
52 PENGKAJIAN ANTENATAL 006B 2.000
53 DAF. MSLH BERDASAR.PRIORITAS 006B 4.000
54 RENCANA ASUHAN KEP. 006C 4.000
55 DAFT. MSLH U/ TINDAKAN 006C 4.000
56 FORM SERAH TERIMA PASIEN RM 05 4.000
119
57 DOKUMEN PEMBERIAN INFO. RM 03 4.000
58 SURAT PULANG PAKSA (RM 02) 1.000
59 PERKIRAAN BIAYA OPERASI (KEU 07) 2.000
60 DOKUMEN PENGKAJIAN KEP. 006A 4.000
61 EVALUASI SUMATIF ASKES 008 4.000
62 IMPLEMENTASI & EVALUASI SESAAT 4.000
63 SRT PERJ. PEMB. BIAYA PENGOB. KEU 05 4.000
SUB. TOTAL 2 139.539
BENGKEL
JUMLAH
NO NAMA BARANG
BARANG
1 LAMPU NEON 40 KOMPLIT 10
2 LAMPU SL 20 W SPIRAL 10
SUB TOTAL 3 20
JUMLAH
KETERANGAN
BARANG
SUB. TOTAL 1 888
SUB. TOTAL 2 139.539
SUB. TOTAL 3 20
SUB. TOTAL 4 113
TOTAL 140.560
120
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
pasien siap menggunakan jasa pelayanan yang telah ditawarkan. Dari Rekam
Medis itulah pelayanan tersebut dimulai, apabila dari pertama ada suatu
kesalahan maka yang terjadi akan terjadi kesalahan pula dalam pelayanan
Kesehatan.
sasaran yang telah ditetapkan pada bagian Rekam Medis salah satunya yaitu
PASIEN BARU
121
2. Petugas rekam medis bertanya kepada pasien :
Kartu Pelajar).
nama pasien.
122
9. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada status
123
10. Beri tulisan SOS (pasien Askes), JKM (pasien Jamkesmas), JKD
11. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada komputer
12. Data identitas diri pasien dipakai dalam stiker labeling pasien.
PASIEN LAMA
KONTROL.
124
- Lakukan editing database identitas pasien jika nama pasien masih
asal desa pasien, nama pasien dengan kecamatan asal , nama pasien
pasien ditemukan.
125
- Lakukan editing database identitas pasien jika nama pasien masih
1. Pasien bayi baru lahir belum diberi nama oleh orang tuanya.
2. Pasien bayi baru lahir diberi identitas : BY. NY. NAMA IBUNYA
Contoh :
3. Untuk bayi yang sudah diberi nama maka data identitas pasien bayi
- Jika masih tertulis BY. NY. NAMA IBUNYA maka beri pasien
pasien.
126
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
“Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.
Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat
selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup
dari perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit Rekam Medis
127
Pegawai adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
proses produksi;
128
- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan
kebakaran dll.
penyimpanan.
Harus tersedia tangga anti tergelincir. Rak rekam medis RS. Baptis
medis.
- Ruang gerak untuk bekerja selebar meja tulis, harus memisahkan rak-
rak penyimpanan.
129
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
melihat perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kriteria :
Standar :
kondisi tersebut.
sangat baik.
atau mutu.
130
Keprofesian.
Efisiensi.
Keamanan pasien.
Kepuasan pasien.
proses.
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok
Rumah Sakit.
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat
131
6.2. INDIKATOR DAN STANDAR PELAYANAN.
NO INDIKATOR STANDAR
pelayanan
yang jelas
132
Periode Analisa 3 bulan
bulan
Standar 100 %
data
133
medik yang disurvey yang mendapat
Standar 100 %
data
oleh petugas
134
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam
data
135
Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan
yang diamati
data
136
BAB IX PENUTUP
Puji Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
RS.Baptis Batu. Buku ini adalah sebagai acuan didalam setiap kegiatan proses
Baptis. Tanpa di dukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar, mustahil dapat dicapai suatu pelayanan rekam medis yang relevan
semua pihak yang telah memberikan suport dan doanya, terutama kepada
semua staf Rekam Medis dan Pendaftaran RS Baptis Batu , juga kepada semua
fihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang terlibat di dalam
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat memembangun
optimal
137
DAFTAR PUSTAKA
138