No R EP Isi EP
1 PMKP.1. A Direktur telah menetapkan regulasi terkait
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta
manajemen risiko
belum nemu
bukti validasi
2 MRMIK.1. B
3 MRMIK.1. C
4 MRMIK.1. D
5 MRMIK.1. E
6 MRMIK.2. A
7 MRMIK.2. B
8 MRMIK.2.1. A
9 MRMIK.2.1. B
10 MRMIK.2.1. C
11 MRMIK.2.2. A
12 MRMIK.2.2. B
13 MRMIK.2.2. C
14 MRMIK.3. A
15 MRMIK.3. B
16 MRMIK.3. C
17 MRMIK.4. A
18 MRMIK.4. B
19 MRMIK.5. A
20 MRMIK.5. B
21 MRMIK.5. C
22 MRMIK.5. D
23 MRMIK.6. A
24 MRMIK.6. B
25 MRMIK.6. C
26 MRMIK.7. A
27 MRMIK.7. B
28 MRMIK.8. A
29 MRMIK.8. B
30 MRMIK.8. C
31 MRMIK.8. D
32 MRMIK.9. A
33 MRMIK.9. B
34 MRMIK.10. A
35 MRMIK.10. B
36 MRMIK.10. C
37 MRMIK.11. A
38 MRMIK.11. B
39 MRMIK.11. C
40 MRMIK.12. A
41 MRMIK.12. B
42 MRMIK.12. C
43 MRMIK.12. D
44 MRMIK.13. A
45 MRMIK.13. B
46 MRMIK.13. C
47 MRMIK.13. D
48 MRMIK.13. E
49 MRMIK.13.1 A
50 MRMIK.13.1 B
51 MRMIK.13.1 C
Isi EP
Rumah sakit menetapkan regulasi pengelolaan informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi sesuai poin a) sampai dengan g) yang
terdapat dalam gambaran umum.
Terdapat bukti bahwa data dan informasi klinis serta non klinis
diintegrasikan sesuai kebutuhan dan digunakan dalam mendukung
proses pengambilan keputusan.
Rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan pemeriksaan
penunjang disusun dan diisi sesuai ketetapan rumah sakit.
Terdapat bukti rekam medis pasien telah berisi informasi yang sesuai
dengan ketetapan rumah sakit dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Data serta informasi klinis dan non klinis diintegrasikan sesuai dengan
kebutuhan untuk mendukung pengambilan keputusan.
1 PPI.1 A
2 PPI.1 B
3 PPI.1 C
4 PPI.1 D
5 PPI.1.1. A
6 PPI.1.1. B
7 PPI.2. A
8 PPI.2. B
9 PPI.3. A
10 PPI.3. B
11 PPI.4. A
12 PPI.4. B
13 PPI.4. C
14 PPI.4. D
15 PPI.4. E
16 PPI 4.1. A
17 PPI 4.1. B
18 PPI 4.1. C
19 PPI.5. A
20 PPI.5. B
21 PPI.5. C
22 PPI. 6. A
23 PPI. 6. B
24 PPI. 6. C
25 PPI. 7. A
26 PPI. 7. B
27 PPI. 7. C
28 PPI. 7. D
29 PPI. 7.1. A
30 PPI. 7.1. B
31 PPI. 7.1. C
32 PPI. 7.2 A
33 PPI. 7.2 B
34 PPI. 7.2 C
35 PPI. 7.2 D
36 PPI. 7.2 E
37 PPI.8. A
38 PPI.8. B
39 PPI.8. C
40 PPI.9. A
41 PPI.9. B
42 PPI.9. C
43 PPI.10. A
44 PPI.10. B
45 PPI.10. C
46 PPI.10. D
47 PPI.10.1. A
48 PPI.10.1. B
49 PPI.10.1. C
50 PPI.11 A
51 PPI.11 B
52 PPI.11 C
53 PPI.11.1 A
54 PPI.11.1 B
55 PPI.11.1 C
56 PPI.11.1 D
57 PPI.12. A
58 PPI.12. B
59 PPI.12. C
60 PPI.13. A
61 PPI.13. B
62 PPI.13. C
Isi EP
Direktur rumah sakit telah menetapkan regulasi PPI meliputi poin a - m pada
gambaran umum.
Direktur rumah sakit telah menetapkan Komite/Tim PPI untuk untuk mengelola
dan mengawasi kegiatan PPI di rumah sakit.
Rumah sakit menetapkan perawat PPI/IPCN purna waktu dan IPCLN berdasarkan
jumlah dan kualifikasi sesuai ukuran rumah sakit, kompleksitas kegiatan, tingkat
risiko, cakupan program dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan supervisi pada semua kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
Rumah sakit menetapkan kebijakan Program PPI yang terdiri dari kewaspadaan
standar dan kewaspadaan transmisi sesuai maksud dan tujuan diatas.
Rumah sakit melakukan evaluasi pelaksanaan program PPI.
Rumah sakit telah melaksanakan surveilans data secara periodik dan dianalisis
setiap triwulan meliputi a) sampai dengan f) dalam maksud dan tujuan.
Rumah sakit telah menerapkan pengolahan sterilisasi mengikuti peraturan
perundang-undangan.
Staf yang memroses peralatan medis dan/atau BMHP telah diberikan pelatihan
dalam pembersihan, desinfeksi, dan sterilisasi serta mendapat pengawasan.
Metode pembersihan, desinfeksi, dan sterilisasi dilakukan secara seragam di
semua area di rumah sakit.
Penyimpanan peralatan medis dan/atau BMHP bersih dan steril disimpan dengan
baik di area penyimpanan yang ditetapkan, bersih dan kering dan terlindungi dari
debu, kelembaban, serta perubahan suhu yang ekstrem.
Bila sterilisasi dilaksanakan di luar rumah sakit harus dilakukan oleh lembaga yang
memiliki sertifikasi mutu dan ada kerjasama yang menjamin kepatuhan proses
sterilisasi sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Rumah sakit menetapkan peralatan medis dan/atau BMHP yang dapat digunakan
ulang meliputi a) sampai dengan g) dalam maksud dan tujuan.
Ada bukti supervisi oleh IPCN terhadap pengelolaan linen/laundry sesuai dengan
prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit.
Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus berdasar
atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat sesuai dengan regulasi.
Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar bedah mayat sudah dikelola sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Ada bukti pemantauan dan evaluasi, serta tindak lanjut kepatuhan prinsip-prinsip
PPI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan, disimpan di dalam wadah yang tidak
tembus, tidak bocor, berwarna kuning, diberi label infeksius, dan dipergunakan
hanya sekali pakai sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Bila pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit
harus berdasar atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi
mutu sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Ada bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum.
Ada bukti pelaksanaan supervisi dan pemantauan oleh IPCN terhadap
pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai dengan prinsip PPI, termasuk bila
dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit.
Rumah sakit telah menempatkan pasien infeksi air borne dalam waktu singkat jika
rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang
lainnya.
Ada bukti pemantauan ruang tekanan negatif dan penempatan pasien secara
rutin.
Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan pasien bila terjadi ledakan pasien
(outbreak) penyakit infeksi air borne.
Rumah sakit menyediakan ruang isolasi dengan tekanan negatif bila terjadi
ledakan pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan perundangan.
Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika
terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne.
Rumah sakit telah menerapkan hand hygiene yang mencakup kapan, di mana, dan
bagaimana melakukan cuci tangan mempergunakan sabun (hand wash) dan atau
dengan disinfektan (hand rubs) serta ketersediaan fasilitas hand hygiene.
Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat cuci tangan
dan tempat melakukan disinfeksi tangan.
Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene kepada semua pegawai termasuk
tenaga kontrak.
Rumah sakit menerapkan penggunaan alat pelindung diri, tempat yang harus
menyediakan alat pelindung diri, dan pelatihan cara memakainya.
Alat pelindung diri sudah digunakan secara tepat dan benar.
Ketersediaan alat pelindung diri sudah cukup sesuai dengan regulasi.
Ada bukti pelatihan penggunaan alat pelindung diri kepada semua pegawai
termasuk tenaga kontrak
Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi antara data surveilans dan data
indikator mutu di Komite/ Tim Penyelenggara Mutu.
Ada bukti pertemuan berkala antara Komite/ Tim Penyelenggara Mutu dan
Komite/Tim PPI untuk berkoordinasi dan didokumentasikan.
Ada bukti penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi Komite/Tim PPI
kepada Komite/ Tim Penyelenggara Mutu setiap tiga bulan
Rumah sakit menetapkan program pelatihan dan edukasi tentang PPI yang
meliputi a) sampai dengan e) yang ada pada maksud dan tujuan.
Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf klinik dan nonklinik sebagai
bagian dari orientasi pegawai baru tentang regulasi dan praktik program PPI.
Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien, keluarga, dan pengunjung
STANDA
No R EP Isi EP
1 SKP.1. A Rumah sakit telah menetapkan regulasi terkait
Sasaran keselamatan pasien meliputi poin 1 sampai
6 pada gambaran umum.
2 SKP.1. B Rumah sakit telah menerapkan proses identifikasi
pasien menggunakan minimal 2 (dua) identitas,
dapat memenuhi tujuan identifikasi pasien dan
sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
4 HPK.1. D Semua staff dilatih tentang proses dan peran mereka dalam
mendukung hak-hak serta partisipasi pasien dan keluarga dalam
perawatan.
6 HPK.1.1. B Informasi terkait aspek perawatan dan tata laksana medis pasien
diberikan dengan cara dan bahasa yang dipahami pasien.
2 PROGNAS.1 B
3 PROGNAS.1 C
4 PROGNAS.1 D
5 PROGNAS.1 E
6 PROGNAS.1.1 A
7 PROGNAS.1.1 B
8 PROGNAS.1.1 C
9 PROGNAS.2. A
10 PROGNAS.2. B
11 PROGNAS.2. C
12 PROGNAS.2. D
13 PROGNAS.2.1. A
14 PROGNAS.2.1. B
15 PROGNAS.2.1. C
16 PROGNAS.2.2. A
17 PROGNAS.2.2. B
18 PROGNAS.2.2. C
19 PROGNAS.2.2. D
20 PROGNAS.3. A
21 PROGNAS.3. B
22 PROGNAS.3. C
23 PROGNAS.3. D
24 PROGNAS.3. E
25 PROGNAS.3. F
26 PROGNAS.4. A
27 PROGNAS.4. B
28 PROGNAS.4. C
29 PROGNAS.4.1. A
30 PROGNAS.4.1. B
31 PROGNAS.5. A
32 PROGNAS.5. B
33 PROGNAS.5. C
34 PROGNAS.5. D
35 PROGNAS.5.1. A
36 PROGNAS.5.1. B
37 PROGNAS.5.1. C
Isi EP
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelaksanaan PONEK 24
jam.
Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan
rincian tugas dan tanggungjawabnya.
Terdapat program kerja yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
program PONEK Rumah Sakit sesuai maksud dan tujuan
17 KE.5. C Materi edukasi untuk pasien dan keluarga selalu tersedia dan
diperbaharui secara berkala.
18 KE.5. D Informasi dan edukasi disampaikan kepada pasien dan keluarga
dengan menggunakan format yang praktis dan dengan bahasa
yang dipahami pasien dan keluarga.