MEDIS INAKTIF
A. Latar Belakang....................................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan............................................................................................................................................. 12
B. Saran ...................................................................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit mempunyai suatu unit penting yaitu rekam medis. Rekam medis di
suatu rumah sakit adalah sumber informasi kesehatan sehingga tidak mengherankan bila
tentang rekam medis, Rekam Medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Setiap pasien baru yang berobat kerumah sakit akan diberikan satu
dokumen. Rekam medis di suatu rumah sakit mempunyai jangka waktu untuk disimpan,
menjelaskan bahwa “Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan”. Setelah melewati batas yang telah ditentukan untuk
Rak yang terlalu padat dapat mempersulit dan memperlambat proses penyimpanan
dan pencarian kembali rekam medis. Selain itu, penyimpanan yang padat akan
menyebabkan rekam medis menjadi tidak rapi, kusut, dan menjadi rusak atau robek. Berkas
rekam medis mempunyai masa simpan sehingga berkas rekam medis harus mengalami
Rekam medis Inaktif merupakan berkas rekam medis dari pasien yang tidak aktif
selama 5 tahun atau setelah 5 tahun pasien itu meninggal dunia, artinya pasien telah 5 tahun
3
tidak lagi datang untuk mendapatkan pelayanan di instansi pelayanan kesehatan rumah
sakit tersebut. Seiring berjalanya waktu kunjungan pasien baru rawat jalan, rawat inap dan
unit gawat darurat akan berdapak pada penyimpanan berkas rekam medis, dengan kunjungan
pasien yang semakin banyak dan rak penyimpanan semakin kurang dan untuk menjaga
kualitas pelayanan, oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan penyusutan dokumen rekam
medis. Menurut Rumaisha (2023) penyusutan dokumen rekam medis merupakan suatu
proses pemindahan dokumen rekam medis dari aktif ke inaktif, dimana dokumen rekam
medis nantinya disortir satu-satu untuk mengetahui sejauh mana dokumen rekam medis
tersebut mempunyai nilai guna dan tidak mempunyai nilai guna. Berkas rekam medis
yang mempunyai nilai guna akan dilestarikan dan disimpan permanen, sedangkan berkas
rekam medis inaktif yang tidak bernilai guna dan berkas rekam medis yang tidak terbaca
dapat dimusnahkan.
Salah satu dampak sumber daya manusia yang kurang dalam rekam medis
merupakan kesalahan petugas dalam memilih rekam medis dan tidak mampu dalam
menyusun berkas rekam medis dalam rak yang sudah disediakan. Tersedianya tempat
dan jadwal penyusutan, dimana rak penyimpanan yang masih kurang (10 rak) dan jadwal
penyusutan tidak ada, terkhir penyusutan tahun 2020. Dampaknya ialah tidak pastinya
waktu penyusutan serta tidak rapi dan tidak tersusunnya rekam medis. Faktor yang dapat
memicu terjdinya keterlambatan atau bahkan tidak terlaksananta penyusutan rekam medis
maka akan terjadi penumpukan yang membuat rak penyimpanan tidak rapi dan rentan terjadi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulis memutuskan untuk mengangkat sebuah
rumusan masalah yaitu bagaimana pelaksanaan penyusutan berkas rekam medis inaktif?
4
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
D. Manfaat Penulisan
a. Manfaat Teroritis
Bagi penulis, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuaan dan wawasan terkait
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis yang tertuang dalam pasal 1
ayat (1) bahwa rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
Rekam medis inaktif adalah berkas yang telah di simpan minimal selama 5 tahun di rekam
medis dihitung sejak tanggal terakhir pasien tersebut berobat. Rekam medis di rumah sakit
sangat berperan dalam pelaksanaan menajemen rumah sakit. Dalam pasal 8 ayat 1 rekam
medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang - kurangnya untuk jangka
waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Ayat (2) setelah
batas waktu 5 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat
dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik. Ayat (3)
ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus disimpan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan
tersebut.
6
Dalam permenkes no 269 thn 2008 tentang rekam medis yang tertuang dalam pasal 13
ayat (1) bahwa pemanfaatan berkas rekam medis dapat di pakai sebagai :
2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran, dan kedokteran gigi dan
administrasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kegunaan rekam medis
menurut Depkes (2006) dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
1. Aspek Administrasi
Rekam medis memiliki nilai administrasi karena didalamnya terdapat tindakan berdasarkan
wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan
pelayanan.
2. Aspek Medis
Rekam medis memiliki nilai medis karena digunakan sebagai dasar merencanakan
3. Aspek Hukum
Rekam medis memiliki nilai hukum karena isinya terdapat jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan serta bahan sebagai tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
4. Aspek Keuangan
Rekam medis memiliki nilai keuangan karena mengandung data yang dapat dipergunakan
sebagai aspek keuangan yaitu dalam hal pengobatan serta tindakan apa saja yang diberikan
7
5. Aspek Penelitian
Rekam medis memiliki nilai penelitian karena isinya menyangkut data atau informasi
yang dapat dipergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan ilmu
6. Aspek Pendidikan
Rekam medis memiliki nilai pendidikan karena menyangkut data atau informasi
perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis sehingga dapat digunakan untuk
7. Aspek Dokumentasi
Rekam medis memiliki nilai dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan yang
harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah
sakit.
kesehatan. Rekam medis memiliki waktu batas penyimpanan paling lama 5 tahun dan resume
1. Definisi Penyusutan
rak penyimpanan dengan memindahkan berkas rekam medis dari rak aktif ke rak inaktif
dengan cara melihat tanggal terkhir berobat atau kunjungnya, dimana dokumen rekam
8
medis akan disortir satu-persatu untuk mengetahui sejauh mana dokumen rekam medis
tersebut mempunyai nilai guna dan tidak mempunyai nilai guna. Jika keterlambatan
penyusutan dilakukan maka dapat menyebabkan penumpukan berkas rekam medis dan
peletakan berkas rekam medis yang tidak sesuai dengan ruang penyimpanan.
2. Tujuan Penyusutan
1. Mengurangi jumlah rekam medis yang semakin bertambah
sewaktu-waktu diperlukan.
3. Menyelamatkan rekam medis yang bernilai guna tinggi serta mengurangi yang
3. Prosedur Penyusutan
1. Memindahkan berkas rekam medis inaktif dari rak penyimapan rekam medis aktif di
berlaku.
3. Melakukan pemusnahan berkam rekam medis yang telah dimikrofilm dengan cara
2. Sumber daya manusia dalam hal ini petugas rekam medis masih kurang
9
3. Tidak tersedianya biaya fasilitas untuk tempat penyimpanan berkam rekam medis
inaktif
inaktif
5. Jadwal Penyusutan
Jadwal penyusutan rekam medis merupakan daftar yang berisi tentang jangka waktu
penyimpanan rekam medis yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan rakam medis.
Penyusutan adalah sebuah rekam medis disimpan oleh organisasi yang menciptakannya.
Dengan dilakukannya penyusutan maka akan mengurangi jumlah rekam medis ada yang
dianggap sudah tidak diperlukan lagi dan dapat memberikan tempat bagi rekam medis baru.
a. Pembuatan tim pemusnah yang terdiri dari komite medis sebagai ketua, kepala rekam
medis sebagai sekretaris, dengan beranggotakan petugas filing dan tenaga lainnya yang
b. Tim pemusnah membuat daftar pertalaan berisi tentang Nomor rekam medis, tahun
c. Cara pemusnahan rekam medis dapat dilakukan dengan cara antara lain:
1) Pembakaran, pembakaran adalah cara yang paling dikenal untuk memusnahkan rekam
medis. Akan tetapi cara ini anggap kurang aman karena terkadang masih ada dokumen
yang belum terbakar atau masih biasa terbaca. Pembakaran ini dianggap kurang ramah
10
2) Pencacahan, cara pencacahan rekam medis ini dengsn menggunakan alat
pencacah baik manual atau mesin penghancur. Dengan menggunakan mesin pencacah
kertas rekam medis akan terpotong-potong sehingga tidak bisa dikenali lagi. Cara ini
lebih banyak lakukan oleh petugas rekam medis karena lebih praktis
nyaman dan tidak terulangkan. Rekam medis yang akan dimusnahkan dicampur
dengan air kemudian dicacah dan disaring yang akan menghasilkan lapisan bubur
kertas. Dengan menjadi bubur kertas maka wujud asli rekam medis dan isi rekam
berlangsung yang ditandatangani oleh Ketua tim pemusnahan, sekertaris tim pemusnah
6) Khusus untuk rekam medis yang sudah rusak/tidak terbaca langsung dimusnahkan
ditandatangani oleh direktur yang isinya menyatakan bahwa rekam medis sudah tidak
C. Sumber Data
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari data yang telah
ada sebelumnya, data yang digunakan penulis dalam penelitian literature review berasal dari
artikel atau jurnal yang telah diteliti yang disesuaikan dengan topik permasalahan yang ingin
diangkat.
11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari yang telah dilakukan review prosedur pelaksanaan penyusutan rekam medis
in aktif telah ada dan diterapkan. Namun seluruhnya masih belum sepenuhnya sesuai
dengan Prosedur pelaksanaan penyusutan bekas rekam medis inaktif yang telah
B. Saran
12