Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah Perencanaan Unit Rekam Medis


(Perencanaan Ruang Unit Kerja Rekam Medis)

ALFINA WAHYU RAMANDANI

201807003

PROGRAM STUDI D3 PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 20220

i
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul Perencanaan
Ruang Unit Kerja Rekam Medis.

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak/ibu dosen yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan Perencanaan Unit Rekam Medis yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan Perencanaan Unit Rekam Medis ini bisa menambah wawasan para


pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Madiun,30 juni 2020

iii
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………i
Halaman pengesahan…………………………………………………………ii
Kata pengantar……………………………………………………………….iii
Daftar isi……………………………………………………………………..iv
A. Pendahuluan……………………………………………………………..1
1. Latar Belakang Praktikum………………………………………1
2. Tujuan Praktikum……………………………………………….2
3. Manfaat Praktikum……………………………………………...2
B. Dasar Teori………………………………………………………………3
1. Pengertian Rekam Medis………………………………………...3
2. Tujuan Rekam Medis……………………………........................3
3. Kegunaan Rekam Medis…………………………………………3
4. Pengertian Ruang Filling……………..……….............................4
5. Pengertian Ruang Penyyimpanan………………………………..5
C. Hasil Praktikum…………………………………...…………………....6
D. Pembahasan…………………………………………………………….7
1. Perenanaan Ruang Unit Kerja Rekam Medis……………………7
E. Kesimpulan Dan Saran………………………………………………….9
1. Kesimpulan………………………………………………………9
2. Saran……………………………………………………………..10
Daftar Pustaka………………………………………………………………10
Lampiran……………………………………………………………………11

iv
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Praktikum

Salah satu bentuk pelayanan administrasi di rumah sakit adalah


pelayanan rekam medik, sebagai pusat data dan informasi bagi rumah sakit dan
untuk kepentingan lainnya seperti penelitian dan bukti tertulis lainnya, untuk itu
perlu peningkatan sistem informasi rekam medis yang berdaya guna dan
informatif. Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang
dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan
pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik
di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan untuk melayani permintaan/
peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya, oleh karena itu
dituntut pelayanan yang diberikan harus berkualitas dan sesuai dengan standar
pelayanan yang ada (Depkes RI, 2007).

Unit Rekam Medis merupakan salah satu unit tersibuk dan memerlukan
kinerja yang tinggi (dan teliti) dari para petugasnya. Meskipun petugas rekam
medis tidak secara langsung terlibat dalam pelayanan klinis pasien, tetapi
informasi yang tercatat pada rekam medis merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, petugas Unit Rekam Medis yang
profesional sangat diperlukan dalam melakukan pelayanan rekam medis ini di
rumah sakit. Namun terkadang pentingnya pekerjaan ini tidak dipahami oleh
petugas medis, staf administrasi dan karyawan lainnya, dan oleh karenanya
petugas serta penanggungjawab Unit Rekam Medis sering merasa terisolasi
(Miharti, 2010).

Tugas pokok petugas rekam medis adalah memberikan pelayanan sosial


yang paling awal, Oleh karena itu perlu adanya distribusi pekerjaan yang jelas.
Beban kerja yang melebihi kapasitas kerja petugas rekam medis merupakan
v
suatu persoalan yang muncul berkaitan dengan individu dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi. Untuk itu distribusi pekerjaan
diperlukan agar dapat menghindari tumpang tindihnya pekerjaan, adanya
duplikasi dan ketidakjelasan arah yang kesemuanya berakibat pada pemborosan
(Miharti, 2010). Pengorganisasian unit rekam medis harus dikelola dengan baik,
maka rumah sakit pun harus meninjau lebih spesifik tentang tata cara
pengorganisasian rekam medis yang baik, untuk itu dibutuhkan staf kesehatan
yang ahli didalamnya yang tentunya mengerti secara detail tentang sistem rekam
medis dari proses secara pasti, jika didalam unit rekam medis ditemukan
pegawai yang belum profesional, maka itu patut dipertanyakan kinerja yang
dihasilkan dari pegawai Rekam Medis tersebut.

Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti dengan mengambil


judul “Perencanaan Ruang Unit Kerja Rekam Medis”

2. Tujuan Praktikum

1. Menghitung kebutuhan loket TPPRJ


2. Menghitung kebutuhan ruang Unit Kerja Rekam Medis menggunakan
presentase sirkulasi 40%.
3. Membuat desain ruangan Unit Kerja Rekam Medis

3. Manfaat Praktikum

1. di harapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan berkaitan dengan


perencanaan unit kerja rekam medis
2. Sebagai aplikasi teori yang diperoleh selama pembelajaran serta menambah
pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berharga yang dapat menjadi bekal
untuk memasuki dunia kerja

vi
B. DASAR TEORI

1. Pengertian Rekam Medis

Menurut permenkes / no. 269/ MENKES/ Per / III/ 2008 Bab I, pasal 1,
disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien

Sedangkan menurut Huffman E.K, 1992Rekam medis adalah rekaman atau


catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang
diberikan pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai
pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk
mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis, dan pengobatan serta merekam
hasilnya

Dengan demikian rekam medis adalah rekaman atau catatan tentang identitas
pasien, riwayat penyakit, anamnesa, pemeriksan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan pada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lainnya.

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan dari pengelolaan system rekam medis adalah untuk menunjang


tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.

3. Kegunaan Rekam MediS

Kegunaan rekam medis dengan singkatan ALFRED, yaitu :

1) Administrasion ( Administrasi )

Data dan informasi yang dihasilkan rekam medis dapat digunakan untuk
melaksanakan fungsinya guna pengelolaan sumber daya, karena isinya menyangkut

vii
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para
medis dalam mencapai tujuan.

2) Legal ( Hukum )
Sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hokum terhadap pasien, provider,
kesehatan ( dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainya), serta pengelola dan
pemilik sarana kesehatan karena isinya menyangkut masalah hukum adanya jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan serta
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
3) Financial ( Keuangan )
Setiap jasa yang diterima pasien bila dicatat dengan lengkap dan benar maka dapat
digunakan untuk menghitung biaya yang harus dibayar oleh pasien.Karena isinya
dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan
dirumah sakit.Tanpa adanya bukti catatan tindakan atau pelayanan maka
pembayaran pelayanan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
4) Research ( Penelitian )
Berbagai macam penyakit yang telah dicatat ke dalam dokumen rekam medis dapat
dilakukan penelusuran guna kepentingan penelitian, karena isinya mengandung data
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
5) Education ( Pendidikan )
Para mahasiswa atau pendidik atau peneliti dapat belajar dan mengembangkan
ilmunya dengan menggunakan dokumen rekam medis, karena isinya menyimpan
data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari pelayanan medik yang
diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat digunakan untuk referensi
pengajaran dibidang profesi.
6) Documentation ( Dokumentasi )
Rekam medis sebagai dokumen sebab memiliki sejarah medis seseorang, karena
isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
4. Pengertian Filling

viii
Filing dalam bidang rekam medis adalah suatu ruangan yang bertanggung jawab
terhadap penyimpanan, retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Selain itu
filing juga menyediakan dokumen rekam medis yang telah lengkap isinya sehingga
dapat memudahkan penggunaan mencari informasi sewaktu-waktu jika diperlukan.

5. Pengertian Ruang Penyimpanan

Ruang penyimpanan berkas rekam medis yaitu ruangan yang menyimpan berkas
rekam medis pasien yang telah selesai berobat di rumah sakit. Di ruang rekam medis
petugas rekam medis bertanggung jawab penuh terhadap kelengkapan dan
penyediaan berkas yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh rumah sakit, petgas
harus betul-betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan dan tertata dengan baik
dan terlindung dari kemungkinan pencurian berkas atau pembocoran isi rekam
medis (Depkes RI, 1991).

Dalam kegiatan penyimpanan dan pengembalian agar pelaksanan dapat


disimpan dan diambil kembali dengan cepat dan tepat, dapat dipelihara atau
disimpan dalam waktu yang lama agar tidak cepat rusak serta ketersediaan tempat
penyimpanan rekam medis bagi pasien baru di tahun-tahun yang akan datang
berobat ke RSUD Cibabat Cimahi akan membutuhkan tempat penyediaan yag
memadai jika dilihat dari jumlah kunjungan pasien baru maupun kunjungan pasien
ulang tiap tahunnya yang cukup besar, maka dari itu ruangan dan rak harus
mendukung.

Menurut Depkes RI (2006:80) tentang persyaratan ruang penyimpanan berkas


rekam medis yaitu :

1. Ruangan letaknya harus strategis, sehingga mudah dan cepat dalm pengambilan,
penyimpanan dan distribusi.

2. Harus ada pemisahan ruangan rekam medis aktif dan in aktif

3. Hanya petugas penimpanan yang boleh berada di ruang penyimpanan.

ix
Sedangkan menurut Depkes RI (1991) ruangan penyimpanan berkas rekam medis
harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Ruangan harus tetap terang dan sebaiknya menggunakan penerangan alam yaitu
seperti sinar matahari.
2. Ruangan hendaknya terhindar dari serangan hama untuk menghindarinya dapat
digunakan sodium arsenite, dengan meletakkannya dicelah-celah lantai.
3. Ruangan penyimpanan rekam medis sebaiknya terpisah dari ruangan kantor lain
untuk menjaga keamanan rekam medis tersebut. Mengingat bahwa berkas rekam
medis sifatnya rahasia, mengurangi dan menghindari pegawai lain memasuki
ruangan sehingga pencurian rekam medis dapat dihindari.
4. Alat penyimpanan berkas rekam medis yang umumnya menggunakan rak
terbuka (open self file unit). Agar petugas dapat mengambil danmenyimpan
rekam medis lebih cepat.
5. Faktor-faktor keselamatan harus diutamakan pada bagian penyimpanan rekam
medis.

C. HASIL PRAKTIKUM
Penulisn telah membuat perhitungan perencanaan ruang unit kerja rekam medis
dengan :
1. Menghitung kebutuhan loket TPPRJ
2. Menghitung kebutuhan ruang Unit Kerja Rekam Medis menggunakan
presentase sirkulasi 40%.
3. Membuat desain ruangan Unit Kerja Rekam Medis

Pada rumah sakit dengan tujuan supaya memperjelas kebutuhan TPPRJ dan
memperjelas perhitungan kebutuhan ruang unit kerja rekam medis, dan untuk
hasil desain ruangan unit rekam medis dapat dilihat pada lampiran.

x
D. PEMBAHASAN

1. Perencanaa Ruang Unit Kerja Rekam Medis


Diketahui :
a. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan Ruang Kebutuhan


Kepala RM a. Meja Ukuran 120x70 cm jml
1 buah
b. Kursi 50x50 cm jumlah 1
buah
Staf Pengolahan RM a. Meja ukuran 120x70 cm
jumlah 5 buah
b. Kursi 50x50 cm jumlah 5
buah
Penyimpanan RM Roll O Pack ukuran 1x2 M sejumlah
20 buah
Ruang Penelitian a. Meja ukuran 200x10 cm
jumlah 1 buah
b. Kursi 50x50 cm jumlah 4
buah
KM/WC -
TPP RJ a. Meja ukuran 120x70 cm
jumlah 1 buah
b. Kursi 50x50 cm jumlah 1
buah

b. Jumlah Kunjungan Pasien RJB/hari 123 pasien


c. Jumlah Kunjungan Pasien RJL/hari 600 pasien
d. Kegiatan di loket RJB = 115”
e. Kegiatan di loket RJL = 95”
f. Waktu buka TPP RJ 8 jam (7.00-15.00)

Pertanyaan :

a. Hitunglah kebutuhan loket TPP RJ


Jawaban
 Jumlah Pasien
Jumlah Kunjungan Pasien RJB/hari = 123 pasien
xi
Jumlah Kunjungan Pasien RJL/hari = 600 pasien +
Total = 723 pasien
 Waktu buka TPP RJ 8 jam (7.00-15.00)
 Kegiatan di loket
Kegiatan di loket RJB = 115”
Kegiatan di loket RJL = 95” +
Total = 210 = 3,5 = 4 per 1 RM
60

 Jumlah RM yang dihasilkan 1 loket per jam


60 / 4 = 15 RM per jam
 Jumlah RM yang dihasilkan 1 loket 8 jam
= 15 RM per jam x 8 jam
= 120 RM per 8 jam
 Jumlah loket yang dibutuhkan
= 723 pasien
120 RM per jam
= 6,025
= 6 loket
= 6 loket
b. Hitunglah kebutuhan ruang Unit Kerja Rekam Medis jika menggunakan
persentase 40%
Jawaban
 Kepala RM
 Meja 1 buah 120x70 = 0,84 m2
 Kursi 1 buah 50x50 = 0,25 m2+
Total = 1,09 m2
 Space = 40% x 1,09 m2 = 0,436 m2
 Luas Kepala RM = 1,09 m2 + 0,436 m2 = 1,526 m2

 Staf Pengolahan RM
 Meja 5 buah 120x70 = 0,84 m2 x 5 = 4,2 m2
 Kursi 5 buah 50x50 = 0,25 m2 x 5 = 1,25 m2 +
Total = 5,45 m2
xii
 Space = 40% x 5,45 m2 = 2,18 m2
 Luas Staf = 5,45 m2 + 2,18 m2 = 7,63 m2

 Ruang Penelitian
 Meja 1 buah 200x120 = 2,4 m2
 Kursi 4 buah 50x50 =1 m2 +
Total = 3,4 m2
 Space = 40% x 3,4 m2 = 1,36 m2
 Luas Penelitian = 3,4 m2 + 1,36 m2 = 4,76 m2

 TPP RJ
 Meja 1 buah 120x70 = 0,84 m2
 Kursi 1 buah 50x50 = 0,25 m2 +
Total = 1,09 m2
 Space = 40% x 1,09 m2 = 0,436 m2
 Luas Staf = 1,09 m2 + 0,436 m2 = 1,526 m2

 Penyimpanan RM
 Luas 1 unit ROP = 3 x 100 cm x 37 cm = 1,1 m2
 Luas 20 unit ROP = (20 x 1,1 m2) + 80 = 102 m2
 Tinggi dan Kaki =(7 x 33cm) + 8 cm = 239 cm =2,39 m
 Kebutuhan luas 20 unit ROP = 102 m2 + (40% x 102 m2)
= 102 m2 + 40,8 m2
= 142,8 m2
= 143 m2

 Total Kebutuhan Ruangan adalah 158,242 m2

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

xiii
Perencanaan tata ruangan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen
sumber daya manusia yang mengorientasikan pada bagaimana menyusun
langkah-langkah strategi. Perencanaan sebagai proses manajemen dalam
menentukan pergerakan sumber daya organisasi dari posisinya saat ini menuju
posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai
pedoman perencanaan di masa depan. Perencanaan awal difokuskan pada
perencanaan kebutuhan di masa depan serta cara percapaian tujuannya dan
inplementasi program-program ,yang kemudian berkembang, termasuk dalam
hal pengumpulan data untuk mengevaluasikan keefektifan program yang sedang
berjalan dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan
kebutuhan untuk revisi peramalan dan program saat diperlukan.Hal ini dimaksud
untuk meminimalisirkan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan
sekaligus memfailitasi keefektifan perencanaan dapat dicapai.

2. Saran
Untuk meningkatkan produktifitas kerja dan kenyamanan yang baik dan
berkualitas diperlukan pengaturan tata ruang yang baik, aman, nyaman dan
terpelihara dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus
disesuaikan dengan strategi tertentu

F. DAFTAR PUSTAKA

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/08/31/konsep-ruang-penyimpanan-berkas-
rekam-medis-by-aep-nurul-hidayah/#:~:text=Konsep%20Ruang%20Penyimpanan
%20Berkas%20Rekam%20Medis%20By%20Aep%20Nurul%20Hidayah,-Posted%20on
%2031&text=Ruang%20penyimpanan%20berkas%20rekam%20medis%20yaitu
%20ruangan%20yang%20menyimpan%20berkas,selesai%20berobat%20di%20rumah
%20sakit.&text=Hanya%20petugas%20penimpanan%20yang%20boleh%20berada%20di
%20ruang%20penyimpanan.

xiv
G. LAMPIRAN

Desain Ruang Unit Kerja Rekam Medis

xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai