201807003
i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul Perencanaan
Ruang Unit Kerja Rekam Medis.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak/ibu dosen yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan Perencanaan Unit Rekam Medis yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
iii
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………i
Halaman pengesahan…………………………………………………………ii
Kata pengantar……………………………………………………………….iii
Daftar isi……………………………………………………………………..iv
A. Pendahuluan……………………………………………………………..1
1. Latar Belakang Praktikum………………………………………1
2. Tujuan Praktikum……………………………………………….2
3. Manfaat Praktikum……………………………………………...2
B. Dasar Teori………………………………………………………………3
1. Pengertian Rekam Medis………………………………………...3
2. Tujuan Rekam Medis……………………………........................3
3. Kegunaan Rekam Medis…………………………………………3
4. Pengertian Ruang Filling……………..……….............................4
5. Pengertian Ruang Penyyimpanan………………………………..5
C. Hasil Praktikum…………………………………...…………………....6
D. Pembahasan…………………………………………………………….7
1. Perenanaan Ruang Unit Kerja Rekam Medis……………………7
E. Kesimpulan Dan Saran………………………………………………….9
1. Kesimpulan………………………………………………………9
2. Saran……………………………………………………………..10
Daftar Pustaka………………………………………………………………10
Lampiran……………………………………………………………………11
iv
A. PENDAHULUAN
Unit Rekam Medis merupakan salah satu unit tersibuk dan memerlukan
kinerja yang tinggi (dan teliti) dari para petugasnya. Meskipun petugas rekam
medis tidak secara langsung terlibat dalam pelayanan klinis pasien, tetapi
informasi yang tercatat pada rekam medis merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, petugas Unit Rekam Medis yang
profesional sangat diperlukan dalam melakukan pelayanan rekam medis ini di
rumah sakit. Namun terkadang pentingnya pekerjaan ini tidak dipahami oleh
petugas medis, staf administrasi dan karyawan lainnya, dan oleh karenanya
petugas serta penanggungjawab Unit Rekam Medis sering merasa terisolasi
(Miharti, 2010).
2. Tujuan Praktikum
3. Manfaat Praktikum
vi
B. DASAR TEORI
Menurut permenkes / no. 269/ MENKES/ Per / III/ 2008 Bab I, pasal 1,
disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien
Dengan demikian rekam medis adalah rekaman atau catatan tentang identitas
pasien, riwayat penyakit, anamnesa, pemeriksan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan pada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lainnya.
1) Administrasion ( Administrasi )
Data dan informasi yang dihasilkan rekam medis dapat digunakan untuk
melaksanakan fungsinya guna pengelolaan sumber daya, karena isinya menyangkut
vii
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para
medis dalam mencapai tujuan.
2) Legal ( Hukum )
Sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hokum terhadap pasien, provider,
kesehatan ( dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainya), serta pengelola dan
pemilik sarana kesehatan karena isinya menyangkut masalah hukum adanya jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan serta
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
3) Financial ( Keuangan )
Setiap jasa yang diterima pasien bila dicatat dengan lengkap dan benar maka dapat
digunakan untuk menghitung biaya yang harus dibayar oleh pasien.Karena isinya
dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan
dirumah sakit.Tanpa adanya bukti catatan tindakan atau pelayanan maka
pembayaran pelayanan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
4) Research ( Penelitian )
Berbagai macam penyakit yang telah dicatat ke dalam dokumen rekam medis dapat
dilakukan penelusuran guna kepentingan penelitian, karena isinya mengandung data
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
5) Education ( Pendidikan )
Para mahasiswa atau pendidik atau peneliti dapat belajar dan mengembangkan
ilmunya dengan menggunakan dokumen rekam medis, karena isinya menyimpan
data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari pelayanan medik yang
diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat digunakan untuk referensi
pengajaran dibidang profesi.
6) Documentation ( Dokumentasi )
Rekam medis sebagai dokumen sebab memiliki sejarah medis seseorang, karena
isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
4. Pengertian Filling
viii
Filing dalam bidang rekam medis adalah suatu ruangan yang bertanggung jawab
terhadap penyimpanan, retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Selain itu
filing juga menyediakan dokumen rekam medis yang telah lengkap isinya sehingga
dapat memudahkan penggunaan mencari informasi sewaktu-waktu jika diperlukan.
Ruang penyimpanan berkas rekam medis yaitu ruangan yang menyimpan berkas
rekam medis pasien yang telah selesai berobat di rumah sakit. Di ruang rekam medis
petugas rekam medis bertanggung jawab penuh terhadap kelengkapan dan
penyediaan berkas yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh rumah sakit, petgas
harus betul-betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan dan tertata dengan baik
dan terlindung dari kemungkinan pencurian berkas atau pembocoran isi rekam
medis (Depkes RI, 1991).
1. Ruangan letaknya harus strategis, sehingga mudah dan cepat dalm pengambilan,
penyimpanan dan distribusi.
ix
Sedangkan menurut Depkes RI (1991) ruangan penyimpanan berkas rekam medis
harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Ruangan harus tetap terang dan sebaiknya menggunakan penerangan alam yaitu
seperti sinar matahari.
2. Ruangan hendaknya terhindar dari serangan hama untuk menghindarinya dapat
digunakan sodium arsenite, dengan meletakkannya dicelah-celah lantai.
3. Ruangan penyimpanan rekam medis sebaiknya terpisah dari ruangan kantor lain
untuk menjaga keamanan rekam medis tersebut. Mengingat bahwa berkas rekam
medis sifatnya rahasia, mengurangi dan menghindari pegawai lain memasuki
ruangan sehingga pencurian rekam medis dapat dihindari.
4. Alat penyimpanan berkas rekam medis yang umumnya menggunakan rak
terbuka (open self file unit). Agar petugas dapat mengambil danmenyimpan
rekam medis lebih cepat.
5. Faktor-faktor keselamatan harus diutamakan pada bagian penyimpanan rekam
medis.
C. HASIL PRAKTIKUM
Penulisn telah membuat perhitungan perencanaan ruang unit kerja rekam medis
dengan :
1. Menghitung kebutuhan loket TPPRJ
2. Menghitung kebutuhan ruang Unit Kerja Rekam Medis menggunakan
presentase sirkulasi 40%.
3. Membuat desain ruangan Unit Kerja Rekam Medis
Pada rumah sakit dengan tujuan supaya memperjelas kebutuhan TPPRJ dan
memperjelas perhitungan kebutuhan ruang unit kerja rekam medis, dan untuk
hasil desain ruangan unit rekam medis dapat dilihat pada lampiran.
x
D. PEMBAHASAN
Pertanyaan :
Staf Pengolahan RM
Meja 5 buah 120x70 = 0,84 m2 x 5 = 4,2 m2
Kursi 5 buah 50x50 = 0,25 m2 x 5 = 1,25 m2 +
Total = 5,45 m2
xii
Space = 40% x 5,45 m2 = 2,18 m2
Luas Staf = 5,45 m2 + 2,18 m2 = 7,63 m2
Ruang Penelitian
Meja 1 buah 200x120 = 2,4 m2
Kursi 4 buah 50x50 =1 m2 +
Total = 3,4 m2
Space = 40% x 3,4 m2 = 1,36 m2
Luas Penelitian = 3,4 m2 + 1,36 m2 = 4,76 m2
TPP RJ
Meja 1 buah 120x70 = 0,84 m2
Kursi 1 buah 50x50 = 0,25 m2 +
Total = 1,09 m2
Space = 40% x 1,09 m2 = 0,436 m2
Luas Staf = 1,09 m2 + 0,436 m2 = 1,526 m2
Penyimpanan RM
Luas 1 unit ROP = 3 x 100 cm x 37 cm = 1,1 m2
Luas 20 unit ROP = (20 x 1,1 m2) + 80 = 102 m2
Tinggi dan Kaki =(7 x 33cm) + 8 cm = 239 cm =2,39 m
Kebutuhan luas 20 unit ROP = 102 m2 + (40% x 102 m2)
= 102 m2 + 40,8 m2
= 142,8 m2
= 143 m2
xiii
Perencanaan tata ruangan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen
sumber daya manusia yang mengorientasikan pada bagaimana menyusun
langkah-langkah strategi. Perencanaan sebagai proses manajemen dalam
menentukan pergerakan sumber daya organisasi dari posisinya saat ini menuju
posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai
pedoman perencanaan di masa depan. Perencanaan awal difokuskan pada
perencanaan kebutuhan di masa depan serta cara percapaian tujuannya dan
inplementasi program-program ,yang kemudian berkembang, termasuk dalam
hal pengumpulan data untuk mengevaluasikan keefektifan program yang sedang
berjalan dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan
kebutuhan untuk revisi peramalan dan program saat diperlukan.Hal ini dimaksud
untuk meminimalisirkan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan
sekaligus memfailitasi keefektifan perencanaan dapat dicapai.
2. Saran
Untuk meningkatkan produktifitas kerja dan kenyamanan yang baik dan
berkualitas diperlukan pengaturan tata ruang yang baik, aman, nyaman dan
terpelihara dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus
disesuaikan dengan strategi tertentu
F. DAFTAR PUSTAKA
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/08/31/konsep-ruang-penyimpanan-berkas-
rekam-medis-by-aep-nurul-hidayah/#:~:text=Konsep%20Ruang%20Penyimpanan
%20Berkas%20Rekam%20Medis%20By%20Aep%20Nurul%20Hidayah,-Posted%20on
%2031&text=Ruang%20penyimpanan%20berkas%20rekam%20medis%20yaitu
%20ruangan%20yang%20menyimpan%20berkas,selesai%20berobat%20di%20rumah
%20sakit.&text=Hanya%20petugas%20penimpanan%20yang%20boleh%20berada%20di
%20ruang%20penyimpanan.
xiv
G. LAMPIRAN
xv
xvi