Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PELAYANAN

REKAM MEDIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUNA


PUSKESMAS LASALEPA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya,sebanyak apapun harta yang
dimiliki oleh seseorang tidak ada artinya apabila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang
sehat, apabila badan terasa sakit kita dapat memeriksakan diri di sarana-sarana pelayanan
kesehatan salah satunya adalah puskesmas.

Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan


kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Wilayah
kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Dalam wilayah
kerjanya puskesmas tidak hanya berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan tetapi juga
sebagai pengerak penyuluh kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan di
puskesmas sangat diperlukan kinerja rekam medis yang baik.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam medis juga merupakan data medis pasien tertulis yang dapat
dipergunakan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum. Agar penyelenggaraan rekam medis
dapat dilaksanakan dengan baik maka harus dilengkapi pedoman pelayanan rekam medis
tentang tata cara penyelenggaraan rekam medis yang harus dilaksanakan dengan baik serta
didukung dengan sumber daya manusia yaitu tenaga rekam medis yang profesional maka salah
satu usaha dengan memberikan program latihan kerja.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menunjang tercapainya tertib administrasi untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi
asuhan bagi petugas kesehatan dan pengelola sarana dalam rangka untuk kelengkapan
,keamanan dokumen dan keselamatan pasien di Puskesmas Lasalepa.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pembakuan kode klasifikasi diagnosis
b. Mengetahui akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab
pekerjaan
c. Mengetahui penyimpanan dan pemrosesan rekam medis
d. Mengetahui kelengkapan, ketepatan dan kerahasiaan rekam medis
e. Mengetahui masa retensi dan tata cara pemusnahan rekam medis

C. Sasaran
Sasaran panduan ini adalah petugas Puskesmas yang mengisi dan melengkapi rekam
medis, petugas penyimpanan rekam medis dan pihak internal maupun eksternal yang akan
menggunakan data pada rekam medis.
D. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pedoman pengelolaan rekam medis di Puskesmas Lasalepa ini adalah :
- Distribusi rekam medis
- Pengisian rekam medis
- Penyimpanan rekam medis
- Akses terhadap rekam medis
Pelaksanaan pengelolaan rekam medis di jaringan Puskesmas Laslepa disesuaikan
dengan sarana dan prasarana dan tenaga yang tersedia.
E. Batasan Operasional
1. Unit Rekam Medis
Adalah suatu tempat atau ruangan khusus untuk melakukan aktifitas wawancara, pencatatan
tentang identitas pasien yang melakukan pemeriksaan atau konsultasi
2. Rekam medis
Arti singkat rekam medis adalah catatan dan dokumen keadaan pasien, sedangkan arti luas
rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,
anamnese, penentuan fisik laboratorium , diagnose segala pelayanan, dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat.
3. Tujuan
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Tertib adminstrasi merupakan salah satu
faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas.
4. Kegunaan
 Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggungjawab sebagai tenaga medis dan para
medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
 Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
 Aspek hokum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan
hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan
 Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung data
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan
 Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut
data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
 Aspek pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyangkut
data/informasi tertang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang
diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan referensi
pengajaran dibidang profesi si pemakai.
 Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya menyangkut
sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dalam laporan di Puskesmas
Sehingga kegunaan rekam medis secara umum :
a. Sebagai alat komunikasi anatara dokter dan tenaga ahli lainya yang ikut ambil
bagian dalam memberikan pelayanan kesehatan.
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang diberikan kepada
pasien
c. Sebagai bukti tertulis segala tindakan pelayanan perkembangan penyakit, dan
pengobatan pasien
d. Sebagai bahan analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan
e. Melindungi kepentingan hukum pasien, puskesmas dan tenaga ahli lainya
f. Menyediakan data data khusus
g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik

F. Landasan Hukum
1. Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Petugas pengelola rekam medis Puskemas Lasalepa terdiri dari :
- Satu (1) orang penanggung jawab pengelolaan rekam medis di Puskesmas (tenaga
administrasi)
- Satu (1) orang penanggung jawab Pcare ( bagi pasien BPJS ) di Puskesmas
- Tiga (3) orang tenaga bantu lainnya dalam pelayanan Loket Pendaftaran dan
rekam medis (tenaga honorer)

Standar ketenagaan pengelola Rekam Medis adalah D3 Rekam Medis.

B. Distribusi Ketenagaan
1. Untuk distribusi ketenagaan menggunakan jadwal piket harian
2. Petugas piket setiap hari minimal terdiri dari koordinator rekam medis, dan 2-3 orang
administrator rekam medis.
3. Pembagian tugas dalam setiap tim diatur sendiri oleh tim tersebut minimal ada yang
mewawancara dan menerima kartu berobat atau jaminan, menyerahkan nomor urut unit
pelayanan, mengambil status rekam medis, menulis status, dan mengantarkan rekam medis
ke unit layanan

C. Jadwal Kegiatan
Penyelenggaraan pengelolaan rekam medis dilakukan setiap hari sebelum jam pelayanan
untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, saat jam pelayanan hingga setelah pelayanan
untuk penataan dan penyimpanan rekam medis.

Jam buka loket pendaftaran:


-Senin s/d Kamis : Jam 08. 00 WIB – 11.00 WITA
-Jumat : Jam 08. 00 WIB – 10.30 WITA
-Sabtu : Jam 08. 00 WIB – 11.00 WITA
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
1. Ruangan yang dibutuhkan untuk unit rekam medis harus ada ruangan sendiri
sebagai front office pelayanan, artinya ruangannya tidak bercampur dengan unit
lain.
2. Minimal ada 2 ruangan yakni satu ruangan untuk menyimpan rekam medis dan
satu ruangan sebagai tempat pelayanan.
3. Denah ruangan rekam medis menyesuaikan dengan besarnya ruangan
Puskesmas, jika puskesmas masih mempunyai ruangan yang luas dan
pasiennya banyak, maka rekam medis harus menyediakan ruangan yang luas
dan representative, demikian juga sebaliknya.
4. Ukuran ruangan untuk menyimpan rekam medis minimal 3 m X 4 m, sedangkam
untuk pelayanan rekam medis juga minimal 3 m X 4 m
5. Penempatan ruangan penyimpanan rekam medis dan unit layanan agar tidak
berjauhan sehingga memperlancar proses pengambilan rekam medis setiap saat

B. Standar Fasilitas
Dalam pengelolaan rekam medis, kelengkapan fasilitas di Puskesmas
Lasalepa, sebagai berikut :
1. Ruangan penyimpanan Rekam Medis
- Luas minimal 9 m2, sedangkan di Puskesmas Bagor 4 x 3 m2
- Ruang penyimpanan rekam medis terpisah dengan unit loket pendaftaran
- Kelengkapan sarana komputer,ATK,meja kursi serta rak penyimpanan yang
diatur rapi untuk memudahkan akses dan pencarian rekam medis
2. Rekam Medis Puskesmas Lasalepa adalah berkas yang telah terisi data
pasien, meliputi :
- Status pasien
- Hak dan kewajiban pasien
- Lembar informed consent (persetujuan atau penolakan tindakan medis)
- Hasil pemeriksaan penunjang (Laboratorium)
3. Kelengkapan Rekam Medis
- Alat pencatatan yaitu alat tulis dan perlengkapan komputer
- Kartu kunjungan puskesmas
- Nomor urut antrian
- Cap/stempel yang diperlukan (sesuai kebutuhan)
- Buku register kunjungan
- Lembar Status / Rekam Medis
- Map penyimpanan Rekam Medis sesuai nomor urut

C. Penyelenggaraan
Penyelenggaraan pengelolaan rekam medis dilakukan setiap hari sebelum jam
pelayanan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, saat jam pelayanan
hingga setelah pelayanan untuk penataan dan penyimpanan rekam medis.
Pengisian berkas rekam medis dimulai dari bagian penerimaan pasien unit
rekam medik, di lembar masuk yang berisi identitas penderita dan nomor rekam
medis Hal ini berlaku untuk pasien rawat jalan, maupun gawat darurat.
Setelah pasien keluar, maka berkas rekam harus diisi lengkap dan dikirim ke unit
rekam medis. Disini berkas rekam medis diolah untuk menjamin kelengkapan isinya.
Kemudian diagnosa penyakit diberi kode, tindakannya dan berkas rekam medis yang
lengkap disimpan menurut nomor untuk sewaktu-waktu berkas rekam medis
dapat diambil kembali guna keperluan pasien maupun penelitian lainnya.
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN REKAM MEDIS

A. Lingkup Kegiatan
Ketentuan umum :
- Satu nomor indek rekam medis dipakai untuk satu pasien
- Rekam Medis tersedia setiap kali kunjungan pasien
- Rekam Medis dibuat secara tertulis dan secara elektronik
- Berkas Rekam Medis menjadi milik Puskesmas
- Berkas Rekam Medis dan lampiran dokumen di dalamnya disatukan
sedemikian rupa sehingga tidak mudah hilang dan tercecer
B. Metode
Identifikasi pasien di Puskesmas Lasalepa menggunakan identitas/tanda
pengenal diri, berupa :
- Kartu kunjungan puskesmas
- KTP
- Kartu JKN (BPJS/KIS)

Setiap pasien yang telah mendaftar, mendapatkan nomor Rekam Medis


sesuai dengan urutan atau sesuai dengan penomoran yang dicatat dalam Kartu
Kunjungan Puskesmas yang diberikan kepada pasien.
Satu Kartu kunjungan mempunyai satu nomor rekam medis, diberi nomor
menggunakan angka.

C. Langkah Kegiatan
Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah dimulai dari :
1. Penomoran rekam medis
Cara penomoran selama ini menggunakan nomor untuk pasien baru
penomorannya melanjutkan nomor urut berikutnya misal 000001 untuk selanjutnya
nomor urut penomoran.
2. Pengisian rekam medis
Rekam Medis di Puskesmas Lasalepa berisi data-data sebagai berikut :
a. Identitas pasien (Nama pasien, tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat,pekerjaan,lulusan sekolah,agama dan suku), nomor kartu JKN jika ada
b. Kajian psikologis,sosial,spiritual dan biologis
c. Tanggal pemeriksaan
d. Hasil anamnesa, mencakup sekurang kurangnya keluhan utama dan
riwayat penyakit sekarang ( RPS ), serta riwayat penyakit dahulu (RPD).
h. Hasil pemeriksaan obyektif meliputi(TD,N,S,RR,TB,BB)pemeriksaan fisik
sesuai keluhan pasien
i. Dokumentasi hasil pemeriksaan penunjang apabila dilakukan
j. Diagnosis penyakit dan kode ICDX
k. Pengobatan dan / atau tindakan medik
l. Identitas dan tanda tangan / paraf dari dokter yang menangani
m. Pelayananan lain yang telah diberikan kepada pasien (KIE dan rujukan
internal).
n. Persetujuan / penolakan tindakan medik bila diperlukan
3. Sistem Kode Diagnostik
Kode diagnostik yang digunakan dalan rekam medis Puskesmas Lasalepa adalah
berdasarkan Kode Diagnostik ICD – X yang telah disusun dan disesuaikan
dengan kemampuan diagnostik Puskesmas dan jenis penyakit yang sering
ditemukan di Puskesmas. Masing-masing poli telah memiliki daftar Kode ICD – X.
Daftar Kode Diagnostik Puskesmas dapat ditambahkan jika ada jenis penyakit
pasien yang belum ada dalam daftar.
4. Penulisan Rekam Medis
Penulisan Rekam Medis memperhatikan aspek legal dengan ketentuan sebagai
berikut :
- Rekam Medis ditulis dengan jelas
- Jika terjadi kesalahan penulisan, tidak diperkenankan melakukan koreksi
dengan cat penghapus tetapi dilakukan dengan cara mencoret tulisan
yang salah kemudian diparaf
Penulisan singkatan menggunakan singkatan yang lazim digunakan seperti ;
yg (yang), tdk (tidak), dsb (dan sebagainya), dst (dan seterusnya), dll (dan lain-
lain), dan seterusnya. Penulisan singkatan istilah medis dan singkatan keluhan
pasien disepakati sesuai dengan lampiran pada pedoman ini.
5. Tanggung Jawab Pengisian Rekam Medis
a. Pengisian Rekam Medis menjadi tanggung jawab petugas kesehatan
yang melakukan pelayanan, yaitu :
- Petugas pendaftaran mengisi kelengkapan identitas, kajian pasien,
tanggal kunjungan dan poli yang dituju
- Perawat, bidan, dokter gigi dan dokter yang melayani langsung, mengisi
Rekam Medis segera setelah pelayanan dilaksanakan
b. Seluruh petugas kesehatan yang melakukan pengisian rekam medis
bertanggung jawab terhadap kebenaran dan ketepatan isi rekam medis
c. Bila terjadi kesalahan pencatatan Rekam Medis, catatan dan berkas tidak
boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apa pun.Perubahan catatan atas
kesalahan dapat dilakukan dengan pencoretan dan kemudian diberi paraf
petugas yang bersangkutan
d. Selain dokter dan dokter gigi yang membuat/mengisi Rekam Medis,tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dapat
membuat/mengisi Rekam Medis atas perintah/pendelegasian secara tertulis
6. Kelengkapan Rekam Medis
Ketentuan dalam pengisian dokumen rekam medis milik pasien (Ery Rustiyanto,
2009 : 35), antara lain :
- Kelengkapan pengisian rekam medis menjadi tanggung jawab pemberi
pelayanan
- Rekam Medis harus diisi lengkap sebelum diambil petugas penyimpanan
rekam medis yaitu dalam waktu 1 x 24 jam setelah pemberian pelayanan
- Diisi oleh tenaga medis (dokter sebagai penanggung jawab)
- Setiap memberi pelayanan harus ditulis/dicatat dan ditandatangani
- Jika rekam medis belum lengkap, harus dilengkapi 2×24 jam
- Penulisan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter yang
membimbingnya
- Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan
melakukan pada saat itu juga serta dibubuhi paraf
- Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan
7. Akses terhadap rekam medis
- Rekam Medis hanya boleh disimpam dalam ruang penyimpanan rekam
medis di Puskesmas Lasalepa penyimpanan rekam medis ditempatkan di rak
khusus penyimpanan rekam medis menyatu dengan unit pendaftaran dan
sudah ada sekat dalam gedung yang sudah direnovasi
- Akses terhadap rekam medis oleh petugas pelayanan hanya dilakukan pada
saat petugas melaksanakan pelayanan
- Akses terhadap rak penyimpanan rekam medis hanya dapat dilakukan oleh
petugas penanggung jawab rekam medis atau petugas lain atas
sepengetahuan dan seijin petugas penanggung jawab rekam medis
- Petugas penanggung jawab rekam medis bertanggung jawab terhadap
keamanan ruang penyimpanan rekam medis
- Akses terhadap rekam medis selain untuk keperluan pelayanan, baik oleh
tenaga kesehatan mauupun pihak lain yang berkepentingan terhadap data
atau memiliki keperluan pengkajian atau penelitian terhadap data dalam
rekam medis harus sepengetahuan dan seijin Kepala Puskesmas dengan
memperhatikan ketentuan kerahasiaan rekam medis sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku
- Prosedur akses terhadap rekam medis ini ditetapkan lebh lanjut dalam
Standar Operasional Prosedur ( SOP )
8. Kerahasiaan rekam medis
- Dokter, dokter Gigi, perawat, bidan dan seluruh petugas Puskesmas
Lasalepa harus melaksanakan ketentuan kerahasiaan rekam medis
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
- Permintaan, pemanfaatan, informasi dan penjelasan rekam medis hanya
dapat dilakukan atas persetujuan Kepala Puskesmas atas indikasi dan
keperluan sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku
9. Keamanan Rekam Medis
- Ruang penyimpanan rekam medis Puskesmas Lasalepa yang menyatu
dengan ruang loket dan pendaftaran dilengkapi dengan pintu yang dapat
dikunci dan menjadi tanggung jawab petugas penanggung jawab rekam
medis
- Petugas penanggung jawab rekam medis bertanggung jawab melakukan
pencegahan terhadap kemungkinan adanya kehilangan dan kerusakan
rekam medis misalnya pencurian, kebakaran, banjir, dan lain-lain.
10. Pemusnahan Rekam Medis
- Rekam Medis disimpan di Puskesmas Lasalepa minimal selama 5 tahun
terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
- Setelah melampaui batas waktu tersebut rekam medis dimusnahkan
dengan sepengetahuan Kepala Puskesmas dan dimuat dalam berita acara
pemusnahan
- Petugas penanggung jawab rekam medis bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pemusnahan rekam medis
BAB V
LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pengelolaan Rekam Medis wajib memastikan


logistik Rekam Medis terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan,
melakukan pengecekan secara berkala dan segera membuat permintaan kebutuhan
logistik yang diperlukan yaitu :

- Alat pencatatan (komputer, ATK)


- Buku register kunjungan/tanda tangan kunjungan pasien
- Lembar rekam medis
- Map famili folder
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Pengelolaan rekam medis harus memperhatikan dengan cara melakukan


identifikasi terhadap potensi yang mungkin terjadi yaitu :
- Adanya kemungkinan kesalahan penulisan identitas
- Adanya kemungkinan kesalahan identifikasi pasien
- Adanya kesalahan pengambilan dan atau pendistribusian Rekam Medis
- Kemungkina kesalahan pencatatan Rekam Medis
- Kemungkinan adanya sistem pentyimpanan yang tidak aman atau terdapat
gangguan
- Hasil temuan audit internal dan auditor internal

Untuk mencegah terhadap potensi yang mungkin terjadi seperti yang telah
disebutkan diatas maka dilakukan :
- Pelaksanaan prosedur identifikasi dan kesesuaian identitas pasien
- Umpan balik dari unit pelayanan tentang kesesuaian identifikasi pasien dengan
rekam medis
- Monitoring secara berkala oleh tim mutu Puskesmas Lasalepa

Adapun untuk penanganan /tindak lanjut hasil identifiksi, temuan audit


internal, pelaporan dan keluhan atau pengaduan dibahas dan ditindak lanjuti oleh
Tim Mutu. Dan hasil rapat dilakukan umpan balik kepada penanggung jawab rekam
medis.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Program keselamatan kerja petugas pengelolaan rekam medis dilaksanakan


dengan memperhatikan lingkungan kerja yang nyaman dan aman serta fasilitas kerja
yang aman. Lingkungan kerja yang dimaksud yaitu suhu ruangan, kelembaban,
ventilasi,dan pencahayaan. Fasilitas kerja yang dimaksud adalah perabot
penyimpanan, meja, kursi dan alat tulis serta peralatan komputer dan listrik.

Keselamatan kerja juga dilakukan dalam penulisan rekam medis dimana


diperhatikan ketepatan penulisan rekam medis untuk mencegah terjadi nya KTD, KTC,
KPC dan KNC. Dapat menghindari kesalahan petugas yang terjadi bisa dilakukan
pengamanan dengan penulisan rekam medis yang tepat. Apabila terjadi kesalahan
petugas melaporkan kepada tim PMKP untuk mendapatkan tindak lanjut yang tepat
sehingga pasien dapat mendapat pelayanan yang prima.

Kesalahan yang terjadi di tulis pada buku bantu keselamatan pasien kemudian
dilakukan pelaporan kepada tim PMKP. Tim PMKP yang mendapat laporan melakukan
investigasi dan melakukan gradding pasien sehingga masalah yang terjadi bisa
diselesaikan dengan baik serta dengan menjalin kerjasama yang baik antar unit
layanan.

Setiap hari rabu dilakukan penilaian tentang prosedur pendaftaran sesuai


dengan checklist yang ada apakah sudah sesuai atau belum. Dari penilaian itu
didapatkan monitoring setiap bulannya sehingga dapat disimpulkan evaluasi tiap tiga
bulannya. Hasil evaluasi itulah dapat dijadikan acuan dalam tolak ukur kepatuhan
petugas dalam melakukan pelayanan sesuai prosedur yang ada.
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengaduan dan keluhan pasien terkait dengan pengelolaan Rekam Medis


dilaporkan kepada Tim Mutu Puskesmas Lasalepa. Sasaran mutu pengelolaan rekam
medis ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas dan dipandu melalui monitoring dan
evaluasi pelaksanaan.

1. Pengertian Mutu
Menurut Din ISO 8402 (Azrul Azwar, 1996 : 55) Mutu adalah totalitas dari wujud
serta ciri dari suatu barang atau jasa, yang didalamnya terkandung sekaligus
pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna.

Mutu itu sendiri merupakan penggambaran dari bentuk pelayanan yang


diberikan oleh pemberi pelayanan. Maka dari itu dalam kegiatan pencatatan atau
pengisian rekam medis sudah berjalan dengan baik atau belum optimal akan terlihat
dari Mutu yang dihasilkan dari rekam medis itu sendiri.

2. Mutu Rekam Medis


Rekam Medis dapat dikatakan bermutu/berkualitas menurut Dirjen Yanmed
(2006 : 75) adalah sebagai berikut :
- Agar rekam medis lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan
kesehatan melindungi minat hukum, sesuai dengan aturan yang ada
- Menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu (quality assurance)
- Membantu penetapan diagnosis dan prosedur pengkodean penyakit
- Bagi riset medis, studi administrasi dan penggantian biaya perawatan

3. Indikator Mutu Rekam Medis


Menurut Paul Boenkitwetan (2012 : 01), Indikator Mutu Rekam Medis yaitu
sebagai berikut :
- Kelengkapan isi rekam medis
- Akurat
- Tepat waktu
- Pemenuhan aspek persyaratan hukum
BAB IX
PENUTUP

Demikian pedoman pelayanan rekam medis yang kami susun sebagai acuan
petugas rekam medis dalam melakukan kegiatan pelayanan rekam medis di
Puskesmas Lasalepa sehingga dapat terselenggara dengan baik dan diharapkan
didukung oleh sumber daya manusia yang profesional. Kedepannya diharapkan dapat
meningkatkan mutu pelayanan utamanya rekam medis di Puskesmas Lasalepa.

Kami yakin panduan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Lasalepa

SALRIA TAMBORI, S.Kep.,Ns


NIP: 19641231 198411 2 086

Anda mungkin juga menyukai