TAHUN 2023
Proposal
OLEH :
AHMAT AHYAT
NIM : 201040600038
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Proposal ini dengan baik tepat pada waktunya. Karya ini disusun untuk memenuhi
syarat kelulusan tugas akhir program studi DIII Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan.
Proposal ini disusun sebagai bukti tertulis atas hasil pelaksanaan tugas akhir
yang telah dilaksanakan oleh penulis. Karya ini dapat terselesaikan atas bimbingan,
arahan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis
1. Dr. Safitri Rahayu, MARS, selaku Ketua Yayasan Widya Dharma Husada.
2. Alm. DR. (HC). Drs. H. Darsono, selaku mantan Ketua Yayasan Widya Dharma
Husada.
3. Ns. Riris Andrianti, S.Kep., M.Kep., Ph,D, selaku ketua STIKes Widya Dharma
Husada.
5. Siti Novy Romlah SST., M.Epid.PhD, selaku Wakil Ketua II Bidang Keuangan
dan Sumber Daya Manusia Sekaligus Pembing II Dalam Membuat Karya Tulis
i
ii
6. Ida Listina, SST., M.kes, selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKes
7. Sucipto, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
8. Apt. Neneng Sri Purwaningsih, S.Farm., M.M., selaku Sekertaris Program Studi
Dharma Husada.
Seluruh dosen dan staff di STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Program Studi
D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang tidak dapat disebutkan satu
pengetahuan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Perumusan Masalah............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian................................................................................................6
1. Tujuan Umum.................................................................................................6
2. Tujuan Khusus................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................8
A. Rumah Sakit.......................................................................................................8
B. Rekam Medis......................................................................................................9
C. Diagnosis..........................................................................................................10
D. Persalinan..........................................................................................................12
1. Pengertian.....................................................................................................12
2. Macam-macam Persalinan............................................................................12
3. Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan....................................................13
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.....................14
E. Kodefikasi menurut ICD-10.............................................................................15
F. Gambaran Umum Ketidakakuratan Kode Diagnostik Penyakit.......................21
G. Penelitian Terkait..............................................................................................23
H. Kerangka Teori.................................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................27
A. Rancangan Penelitian.......................................................................................27
B. Kerangka Konsep.............................................................................................28
C. Definisi Operasional.........................................................................................29
D. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................29
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyeluruh yang meliputi rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, dan bantuan
medis lainnya, rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
dan merupakan komponen vital dari sumber daya kesehatan. Rumah sakit harus
memberikan pelayanan yang bermutu, salah satunya pengisian rekam medis yang
Rekam medis merupakan salah satu aspek pendukung yang sangat penting
pasien di rumah sakit, pengelolaan rekam medis merupakan hal yang sangat
penting. Untuk meningkatkan kualitas data, coding merupakan salah satu cara
pengolahan data yang digunakan oleh unit rekam medis untuk mengolah data
4
ditulis oleh dokter. Para ahli di bidang tersebut, sering dikenal sebagai coders,
dengan menggunakan huruf, angka, atau campuran huruf dan angka. Salah satu
dari tiga elemen proses demografi yang mempengaruhi struktur populasi adalah
Oleh karena itu, untuk menghasilkan kode yang benar, petugas harus memiliki
penyakit, dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis sesuai dengan
standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan. Klasifikasi ini digunakan
RI no HK.01.07, 2020).
Related Health Problems) digunakan oleh pembuat kode untuk menetapkan kode
diagnosis ke rekam medis pasien. Sistem klasifikasi penyakit adalah sistem yang
terakhir yang harus dilalui seorang ibu. Bagi ibu hamil, ada beberapa jenis
uteri, plasenta akreta, ketuban pecah dini, dan beragam komplikasi lainnya.
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan salah satu masalah kelahiran (Ahmad
Jayadie et al., 2022). Di Indonesia prevalensi KPD berkisar antara 4,5% sampai
6
12% kejadian PROM, dimana 60-70% terjadi dalam jangka panjang. Ketuban
pecah dini (KPD) cukup umum terjadi di rumah sakit Indonesia, dengan angka
Oleh karena itu, untuk menghasilkan kode yang benar, petugas harus memiliki
rumah sakit umum daerah ade m djoen yang tepat adalah 94 % dan tang tidak
tepat adalah 6 %, dan yang menjadi kendala adalah sumber daya manusia dan
kebijakan. Sebaiknya penulisan diagnosis harus dituliskan dengan tepat, jelas dan
lengkap, komite medik rumah Sakit Umum Daerah Ade M Djoen Sintang
terutama dokter dan petugas kesehatan yang bertanggung jawab atas pasien
pendidikan coder di RSKD Duren Sawit memiliki peran penting terhadap kualitas
kode yang tepat. Seorang coder di RSKD Duren Sawit Jakarta Timur
pada hasil penelitian pengodean pada kasus bedah pasien rawat inap ditemukan
(36,26%) yang tidak tepat, serta ditemukan juga hasil dari ketepatan diagnosis
sekunder 84 (92,30%) dan 7 (7,70%) yang tidak tepat (Rahayu et al., 2022).
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pamulang.
Pamulang.
9
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teori
a. Terhadap Pendidikan
Diharapkan hasil kajian pustaka ini dapat dijadikan sebagai bahan dan
2. Secara Praktik
Diharapkan bahwa temuan penelitian ini akan berguna bagi staf rekam
penyakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
kesehatan pribadi pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang
lengkap.
Tugas dan fungsi rumah sakit dinyatakan bahwa (Kementrian Kesehatan RI,
2009):
medis;
9
kesehatan; dan
kesehatan.
B. Rekam Medis
24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis.” Rekam medis sangat penting untuk
Sebagai bagian integral dari proses pengelolaan rekam medis, petugas rekam
profesionalisme yang luhur, etika, dan legal, mawas diri dan pengembangan diri,
C. Diagnosis
medis keduanya dirujuk oleh dokter sebagai diagnosis. Dalam proses pemberian
penyakit yang dicatat dalam lembar rekam medis baik diagnosis tunggal,
3. Saat ini tidak ada prosedur standar yang ditetapkan untuk membuat
mengacu pada satu penyebab atau dapat disebut sebagai penyebab utama
Berdasarkan saran yang dibuat oleh ICD-10 dan berbagai diagnosis, WHO
(Haines, 2019):
berikut:
(fokus pengobatan).
12
2. Diagnosis lain mengacu pada kondisi selain diagnosis utama di mana pasien
sakit dan berdampak pada penyakit pasien atau perawatan medis yang
D. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses keluarnya bayi melalui jalan lahir yang diikuti
dengan dikeluarkannya ari-ari dan selaput ketuban baik dengan atau tanpa
sendiri karena situasi persalinan adalah salah satu bidang perhatian utama
Kesehatan (Kemenkes) terkait penurunan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir, kasus persalinan juga menjadi fokus pemerintah (Garmelia et al., 2022).
2. Macam-macam Persalinan
prostaglandin.
a. Abortus
b. Partus immaturus
c. Partus prematurus
2019).
14
keputusan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari
Pengalaman seperti ini disebut intuisi yang dapat bersumber dari individu
1. Definisi
International Statistical Classification of Diseases and Related Health
dan sebab kematian untuk tujuan statistic. ICD terdiri dari 3 volume, yaitu
para pengguna ICD dan volume 3 adalah indeks alfabetik bagi klasifikasi
2. Tujuan
Tujuan utama dari ICD-10 versi 2019 menurut WHO adalah untuk
lainnya secara konsisten di seluruh dunia. Beberapa tujuan spesifik dari ICD-
yang berbeda.
16
3. Fungsi
Fungsi utama dari ICD-10 versi 2019 menurut WHO adalah untuk
lainnya secara konsisten di seluruh dunia. Beberapa fungsi spesifik dari ICD-
morbiditas yang berdasarkan pada kriteria WHO dalam Mahani (2020) ICD-
global. Menurut Kasim dalam Mahani dalam (Sri Fajri Mahani, 2020) sistem
pelayanan medis
g. Pilih jenis layanan yang harus dikembangkan dan ditata sesuai dengan
tuntutan zaman.
4. Struktur
1) Inisialisasi
18
2) Deklarasi
9) Didefinisikan
1) Inisialisasi
kesehatan terkait
3) Menggunakan ICD-10
5) Tampilan statistik
1) Inisialisasi
6) Pemulihan volume 1.
atau cedera atau kondisilain yang terdapat pada Bab IXIX dan XXI
dari cedera (bukan nama penyakit) yang ada di Bab XX (Vol. 1), liat
4) Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “()” sesudah lead
kode). Istilah lain yang ada di bawah lead term (dengan tanda (-)
yang tidak ada dalam indeks (Vol. 3). Perhatikan juga perintah untuk
7) Ikuti pedoman Inclusion dan Exclusion pada kode yang dipilih atau
kategori.
dikembangkan.
1. Pengetahuan
kode atau 53,3% di bawah skor 60. Elemen dalam penelitian ini yang
diagnosis dapat mengakibatkan kerugian bagi pihak rumah sakit, antara lain
dan update WHO, yang menyatakan bahwa petugas rekam medis yang
2. Penulisan diagnosis
yang tidak terbaca yang dibuat oleh dokter atau petugas medis lainnya.
22
pulang
e. Memastikan data rekam medis lengkap dan selesai saat coder tiba di
rumah
tenaga medis (dokter) jika ada yang kurang jelas. Keakuratan diagnosis,
seperti yang dijelaskan dalam tulisan dokter, dan keahlian pengkodean para
bidang coding kurang dari tiga tahun, menurut riset Endang dan Ali dalam
Fakta bahwa kode hanya ditulis dalam tiga digit, meskipun digit
pada lembar dokumen medis harus ditambahkan menjadi A09.9 (Sri Fajri
Mahani, 2020).
G. Penelitian Terkait
sebelumnya dan memiliki topik bahasan yang berhubungan dengan topik bahasan
yang sedang dilakukan penelitian. Tujuan adanya penelitian terkait ini adalah
dalam penelitian selanjutnya. Selain itu juga bertindak sebagai orisinalitas suatu
yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan ini. Beberapa penelitian
penelitian Alik adalah 38,9% akurat sedangkan keakuratan kode yang digunakan
temuan penelitian, dari 80 berkas rekam medis yang diperiksa, 72,5% kode
diagnostik salah, sedangkan hanya 27,5% yang benar. Staf medis, dokter, dan
H. Kerangka Teori
diterapkan dalam satu penelitian dan disusun dalam satu bagan. Kerangka teori
Rumah Sakit
Pengkodean diagnosis
dipengaruhi oleh:
Diagnosis Rekam Medis Pendidikan, pengalaman,
dan pengetahuan coder
Penulisan diagnosa oleh
DPJP
Petugas Rekam Medis Prosedur pengkodean
Kasus Melakukan Kodifikasi diagnose (SPO)
Persalinan Buku ICD-10
Sumber: (Garmelia et al., 2022; Harmanto et al., 2022; Karaya, 2019; Kepmenkes
RI no HK.01.07, 2020; Pramono et al., 2021; Rahayu et al., 2022; Rahmawati et
al., 2022; Sri Fajri Mahani, 2020; WHO, 2019)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
akan diteliti dalam penelitian ini. Keakuratan kode diagnosis penyakit kemudian
B. Kerangka Konsep
Rekam Medis
Rumah Sakit
C. Definisi Operasional
Alat Skala
No Variabel Definisi Kategori
Ukur Ukur
1.. Ketepatan Suatu ketepatan 0 . Tidak
Koding dalam penulisan Akurat jika
nilai < dari Kuesioner
diagnosis oleh
mean /Form
dokter dalam Nominal
1. Akurat jika Pengump
suatu kasus nilai > dari ulan Data
mean
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
1. Instrumen Penelitian
diagnosis yang dibuat oleh dokter, bidan, dan perawat sudah tepat atau
sebaliknya.
b. Kuesioner
pengumpulan data. Dengan melihat kode diagnosa penyakit dan data rawat
pengambilan data yang berisi data diagnose rawat inap disajikan pada
Lampiran 1.
seccara:
b. Coding yaitu dengan merubah data yang sudah berbentuk huruf menjadi
dalam bentuk kode (angka atau huruf) kedalam program atau software
computer.
32
cara memasukkan data kedalam tabel atau penyajian data dalam bentuk
teknik yang menggambarkan situasi objek penelitian ini melalui hasil analisa
Ahmad Jayadie, Lilik Meilany, & Arzy Febriyanti. (2022). Ketepatan pengkodean
diagnosis ketuban pecah dini berdasarkan anamnesis di rsia sitti khadijah i
muhammadiyah cabang makassar. Braz dent j., 33(1), 1–12.
Febriyanti, e., wagiran, & rudiansyah. (2022). Tinjauan ketepatan koding icd-10
terkait kasus mortalitas di rumah sakit umumdaerah adem. Djoen sintang
periode triwulan 1 tahun 2021. 5, 44–47.
Garmelia, e., irmawati, i., & hanifah, l. N. (2022). Analisis kemampuan pmik
terhadap kelengkapan dan ketepatan kode diagnosis kasus persalinan di rumah
sakit. Indonesian of health information management journal (inohim), 10(2),
112–117. Https://doi.org/10.47007/inohim.v10i2.432
Haines, g. (2019). Chemical information (pp. 65–118). Https://doi.org/10.1007/978-
3-642-82348-0_3
Harmanto, d., haryandha, r., rosdiana, & budiarti, a. (2022). Tinjauan kodefikasi
diagnosa gastroenteritis acute berdasarkan icd-10 di ruang rekam medis. 1(1),
80–86.
Heti agustiawati. (2020). Ketepatan kode diagnosis kasus obstetric gynecologyc pada
proses pengklaiman ina cbg’s. 21(1), 1–9.
Karaya, p. K. K. P. (2019). Asuhan kebidanan persalinan 2019. Asuhan kebidanan
persalinan, 11–24. Http://repo.poltekkes-palangkaraya.ac.id/1812/1/modul 3.pdf
Kementrian kesehatan ri. (2009). Uu no. 44 tahun 2009 tentang rs. Undang-undang
republik indonesia, 1, 41.
Https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2009/uu0442009.pdf
Kepmenkes ri no hk.01.07. (2020). Keputusan menteri kesehatan ri no
hk.01.07/menkes/312/2020 tentang standar profesi perekam medis dan informasi
kesehatan.
File:///c:/users/vera/downloads/askep_agregat_anak_and_remaja_print.docx,
21(1), 1–9.
Notoadmojo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Cetakan ketiga. Rineka cipta.
Pramono, a. E., nuryati, n., santoso, d. B., & salim, m. F. (2021). Hernawan.
Hernawan, dkk, 2016, 4(2), 98–106.
Rahayu, r., indawati, l., widjaja, l., & rumana, n. A. (2022). Tinjauan ketepatan kode
diagnosis pada kasus bedah pasien rawat inap di rskd duren sawit. Cerdika:
jurnal ilmiah indonesia, 2(11), 917–925.
Https://doi.org/10.36418/cerdika.v2i11.455
Rahmawati, f. A., widyaningrum, l., & acute, g. (2022). Tinjauan keakuratan kode
diagnosis gastroenteritis acute pada pasien rawat inap berdasarkan icd-10 di
rumah sakit panti waluyo yakkum surakarta tahun 2019-2021. 483–487.
Sri fajri mahani. (2020). Faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis utama. 59–
64.
Who. (2019). International statistical classification of diseases and related health
(pp. 34–36).
Widayati, r. S., indarwati, & wahyuni. (2016). Ketepatan pengambilan keputusan
bidan dalam merujuk pasien persalinan.
Http://eprints.aiska-university.ac.id/1535/1/buku refensi indar.pdf