Anda di halaman 1dari 38

Rohanah, SST, , SKM, MKM

KERANGKA TEORI
Pengertian:
Adalah uraian sistematis mengenai teori-teori dan hasil penelitian serta
hasil pertemuan ilmiah yang relevan dengan variabel - variabel yang
sedang diteliti.
Kerangka Teori
 Bagan sbg Rangkuman dr Seluruh Teori
yg ada dlm Tinjauan Pustaka

Dalam landasan teori dijelaskan mengenai variabel-variabel yang


diteliti melalui
 Pendefinisian
 Uraian yang lengkap dan mendalam,ruang lingkup,kedudukan
dan prediksi terhadap hubungan antar variabel.
 Hubungan antar konsep berdasarkan studi
empiris
 kerangka teori” sebagai dasar untuk
mengembangkan kerangka konsep penelitian”.
 Kerangka teori merupakan gambaran dari teori
yang mana suatu problem riset berasal atau,
dengan teori yang mana problem itu dikaitkan.
Peran teori dalam penelitian
 Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel
yang akan diteliti.
 Merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu
merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
 Membahas hasil penelitian dan memberikan saran
dalam upaya pemecahan masalah.
 Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian.
 Menjelaskan landasan yang kuat dalam menjelaskan
dan memaknai data dan fakta.
 Mendudukan permasalahan penelitian secara logis dan
runtut.
 Membantu dalam membangun ide-ide yang diperoleh
dari hasil penelitian.
 Memberikan acuan dan menunjukan jalan dalam
membangun kerangka pemikiran.
 Memberikan dasar-dasar konseptual dalam
merumuskan definisi operasional.
 Membantu mendudukan secara tepat dan rasioanl
dalam mensistesis dan mengintegrasikan gagasannya.
Mengapa Kerangka Teori penting?
 Karena dapat membantu dan mendorong peneliti
memusatkan usaha penelitiannya untuk memahami
hubungan antar variabel tertentu yang telah dipilihnya.
 Mempermudah peneliti memahami dan menyadari
kelemahan/keunggulan dari penelitian yang
dilakukannya dibandingkan penelitian terdahulu.
Prosedur penyusunan kerangka
teori
 Melakukan kajian pustaka. Teori-teori yang digunakan
harus diusahakan dikutip dari ahli yang sudah sangat
dikenal dalam bidang tersebut.
 Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yang
satu dengan yang lain.
 Menyusun kerangka teori secara logis, runtun dan rasional.
Langkah-langkah pendeskripsian
teori adalah :
 Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah
variabelnya.
 Cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-
banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti.
 Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang
relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
 Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada
setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber
dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
 Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan
variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa
sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
 Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari
berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan
bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip
atau yang digunakan sebagai landasan untuk
mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
Menyusun landasan teori:

1. Landasan teori hendaknya lengkap, meliputi konsep-


konsep variabel pokok yang ada dalam masalah
penelitian.
2. Landasan teori memberikan penjelasan mengenai
variabel tersebut mulai dari yang umum kemudian
mengarah pada alternatif yang dimaksud.
3. Dalam landasan teori dapat dicari dari bidang-
bidang lain yang relevan.
Contoh Kerangka Teori
Kerangka Konsep
 kerangka konsep bisa diartikan suatu hubungan /
kaitaan antara variable – variable yang akan
diukur didalam suatu penelitian.

 Kerangka konsep merupakan suatu hubungan atau


kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang
lain
 kerangka konsep adalah bagian yang
mengungkapkan strategi dan pendekatan penulis
untuk memecahkan masalah.
 kerangka konsep merupakan hasil identifikasi
yang sistematis dan analisis yang kritis dari
peneliti sendiri berdasarkan hasil studi
kepustakaannya dan pengamatan awal dari
peneliti terhadap masalah
 Kerangka Konsep:
* Penentuan Variabel Bebas & Terikat dari
Kerangka Teori
* Gambar: Hubungan antara Variabel Bebas
& Terikat
tujuan kerangka konsep
 Memberikan arah strategi dan pendekatan penulis
untuk memecahkan masalah. Dengan adanya
tinjauan teori maka penulis lebih mudah untuk
merencanakan dan menyusun langkah berikutnya.
Dari sini juga dapat diketahui logika pemikiran yang
digunakan oleh penulis dalam memecahkan
masalah.
 Menggambarkan secara menyeluruh konsep yang
digunakan dalm penelitian, dan sekaligus dapat
menyajikan hubungan antara variable atau factor
yang digunakan.
 Menghindari kesalahan yang pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya dan dapat mengambil
manfaat dari pengalaman mereka
Contoh Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel dependen

1. Usia ibu
2. Gravida
3. Umur kehamilan
4. Jenis persalinan Kematian ibu PEB dan
5. Status persalinan Eklampsia
6. Kondisi janin
7. Lama Waktu terminasi
8. Riwayat KB
9. Penghasilan keluarga
VARIABEL
 Konsep yang mempunyai nilai bervariasi
 Semua ciri atau faktor yang dapat
menyebabkan adanya variasi

 KONSEP
 penggambaran /abstraksi suatu fenomena
tertentu
 Contoh : Konsep status gizi; mortalitas
bayi; berat badan; dll
JENIS VARIABEL
VARIABEL Independen
s Variabel yang variasi nilainya dapat mempengaruhi
variabel lain
s Nama lain :
bebas/pengaruh/perlakuan/kausa/penyebab/mendahul
ui
VARIABEL DEPENDEN
 Variabel yang variasi nilainya dipengaruhi atau
tergantung oleh satu atau lebih variabel - bebas

 Nama lain : Effect/Terpengaruh/Terikat// Outcome


Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel
penelitian yang paling sering digunakan dalam
penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi
yang luas. Penjelasan dan prediksi fenomena secara
sistematis digambarkan dalam variabilitas variabel-
variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel-variabel independen.
SKALA UKUR VARIABEL
1. NOMINAL
 Kategorisasi & tidak ada penjenjangan
 Contoh : Jenis kelamin, Bangsa, Gol. Darah, Warna, Dll
2. ORDINAL
 Ada penjenjangan tetapi tidak sama/equal
Contoh : pendidikan : SD-SMP-SMA-PT; Status Sosek : Kaya-
Menengah-Miskin
3. INTERVAL
 Ada penjenjangan dan jenjang equal; Tidak ada nilai nol absolut
 Contoh : Suhu (derajat Celcius); IQ; dll
4. RASIO
 Ada penjenjangan dan jenjang equal; ada nilai nol absolut
 Contoh: TB; BB; dll
DEFINISI OPERASIONAL
 PENGERTIAN
Adalah upaya peneliti membatasi ruang
lingkup atau memberikan uraian variable
yang diamati,
 Definisi operasional akan berguna dalam
menentukan metode dan alat ukur yang
akan dipilih
 Kuantitatif (Definisi-Cara Ukur-Alat Ukur-Hasil
Ukur-Skala Ukur)
 Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan
variabel-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat
operasional dalam kaitannya dengan proses
pengukuran variabel-variabel tersebut.
 Definisi operasional memungkinan sebuah konsep
yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional
sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan
pengukuran.
 Definisi operasional perlu kecermatan
didalam
Mendefinisikan variable oleh peneliti.

 Ukuran kecermatan tidak sekedar sesuai


dengan apa yang pernah didefinisikan oleh
peneliti lain, namun definisi operasional
harusnya berlandaskan pada teori dan
permasalahan penelitian yang
dihadapi.
Syarat suatu definisi variable
adalah :
 Spesifik (tidak berinterpretasi ganda)
 Terukur (observable atau measurable)
Contoh variable yang berinterpretasi ganda.
Misalnya status gizi,
dapat diukur dengan bermacam kombinasi
pengukuran, seperti :
 Berat badan dengan tinggi badan
 Berat badan dengan usia
 IMT
 Pengertian ‘status gizi’ misalnya lebih tepat
didekati secara antropometik, namun pada
penelitian lain lebih tepat didekati dengan
pemeriksaan kimiawi darah.
Contoh definisi operasional :
 Diare adalah gangguan / penyakit perut yang ditandai
dengan mencret /berak – berak encer lebih dari 3 kali
dalam sehari.
 Anemia ibu hamil adalah keadaan kadar haemoglobin
didalam darah ibu hamil yang lebih rendah daripada
nilai normal, yaitu 10 gr %.
Kerangka konsep
V. independen
Usia
V. dependen
Paritas
Anemia ibu hamil
Pekerjaan
Pengetahuan
Umur kehamilan
Definisi Operasional
Alat & Cara
No Variabel Definisi Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Variabel 0 = Hb < 11 gr/dl Contoh:
dependet…………..
(Lihat di Contoh: (Anemia)
Contoh: Tinjauan Alat Sahli = 1 = Hb  11gr/dl Ordinal
Anemi Ibu Pustaka) M’ukur Kadar …….gr%
Hamil Hb
Variabel Independen

2. …………… 0 = < 20 th atau


(Lihat di Contoh: > 30 th
Contoh:
Tinjauan Format 1 = 20-30 th ……….
Umur Ibu …… tahun
Pustaka) kuesioner
wawancara
3. …………… …………… ………
(idem) (idem/ ada cara
lain)
…. ……… ……
(idem) (idem/ ada cara
lain)
HIPOTESIS
ASAL KATA :
HYPO = dibawah THESIS = dalil
(Suatu dalil atau kaidah yang kebenarannya belum
diketahui)
DEFINISI
• Penjelasan sementara yg diajukan ttg hubungan antara
dua atau lebih fenomena terukur/variabel untuk
pembuktian secara empirik
• Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya
masih harus diuji secara empiris.
• Secara metode penelitian, hipotesis
merupakan penjabaran dari kerangka teori
dan keragka konsep suatu penelitian.
• Secara tekhnis, hipotesis dapat didefinisikan
sebagai pernyataan mengenai keadaan
populasi yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
penelitian.
• Hipotesis harus ada (dibuat) dlm setiap
penelitian yg bersifat ANALITIS, dikecualikan
penelitian deskriptif yg mendeskripsikan
masalah yg diteliti.
CIRI-CIRI POKOK SUATU
HIPOTESIS
 Kalimat Deklaratif
 Korelasi/ hubungan antara dua/lebih
variabel
 Merupakan jawaban sementara
 Berkaitan dengan teori-teori yang ada
 Dapat dibuktikan secara empiris
 Dapat diamati dan diukur (observable dan
measurable)
Pengembangan hipotesis
Unsur yang mendasari hipotesis ada 3 hal
yang dapat dijadikan dasar, yaitu :
A. Teori yang telah ada / mapan yang
berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti
B. Fakta empirik dari hasil penelitian
terdahulu.
C. Konsep atau teori imajinatip peneliti
sendiri atau “asumsi”.
Langkah pengemb hip
 turunkan atau identifikasikan variable variable dari rumusan
permasalahan penelitian yang ada.

 cari informasi sedalam dan seluas mungki, dari teori dan fakta
penelitian yang telah ada, yang berkaitan dengan variable –
variable diatas.

 hubungkan kenyataan yang ada dengan informasi tersebut,


sehingga peneliti mengetahui adanya “sesuatu yang kurang”.

 Dari kekurangan ini kemudian peneliti sendiri dengan


caramengasumsi suatu hubungan yang jelas.
Macam Hipotesis
 Dalam metodologi, dikenal ada dua
macam hipotesis, yaitu :
A. Hipotesis nol
B. Hipotesis alternatif / hipotesis kerja.
Hipotesis alternatif /
hipotesis kerja.( Ha)
Hipotesis kerja / alternatif merupakan hipotesis
yang akan dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ini menjelaskan ada hubungan antar
variable.
Contoh :
 “Ada hubungan antara merokok dengan kanker paru –
paru”
 “Ada perbedaan lama hari rawat antara pasien laki –
laki dengan pasien perempuan”
Hipotesis Nol (Ho)
 Hipotesis nol isinya kebalikan dari hipotesis
kerja, yaitu menyatakan sesuatu kesamaan
atau tidak adanya suatu perbedaan antara
kedua kelompok.
 Hipotesis ini sebenarnya hanya ada dalam
pikiran peneliti, yang berguna untuk
pembuktian dengan analisis statistik
 sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi
(parameter) yg akan diuji kebenarannya berdasarkan
data yg diperoleh dr sampel penelitian. =>>Pernyataan
bertentangan dg keyakinan peneliti.
Contoh hipotesis nol adalah :
 “Tidak ada hubungan antar merokok
dengan kanker paru – paru”.
 “Tidak ada perbedaan lama hari rawat
antara pasien laki – laki dengan wanita”
 Harapan peneliti hasil pengujian adalah menolak
hipotesis nol.
 Menolak hipotesis nol berarti kita menerima
hipotesis alternatif, artinya ada hubungan atau ada
perbedaan suatu kejadian antara 2 variabel.
Langkah2pengujian hipotesis
 Buat Hipotesis nihil (Ho) & Hipotesis alternatifnya (Ha)
 Tetapkan nilai hasil uji
 Sesuaikan dengan kaidah-kaidah/ aturan main statistik
(nilai hasil perhitungan lebih besar ataukah lebih kecil dari
kaidah), Jika:
Nilai digunkan untuk keputusan uji statistik dengan
membandingkan nilai P dengan nilai , dengan ketentuan
 Bila nilai P ≤ nilai  keputusannya adalah Ho ditolak
 Bila nilai P > nilai  keputusannya adalah Ho gagal ditolak.
 Buat Kesimpulan (Ho ditolak atau gagal ditolak
WASSALAM
SEE YOU……

Anda mungkin juga menyukai