Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

MASALAH DAN VARIABEL PENELITIAN

Dosen Pengampu :
Fitri Aryanti, ST., M.Pd

Disusun Oleh :
Nerri Nur Safitri (175040023)

Kelas :
A Biologi 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan metode ilmiah dalam
kegiatan keilmuan. Penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu
menguji kecocokan antara teori dengan fakta empirik didunia nyata.
Hubungan nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan bersandar pada
variabel, sedangkan hubungan nyata lazim dibaca dengan memperhatikan
data tentang variabel itu.
Penelitian ilmiah yang mengukur variabel dalam penelitiannya adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk menjelaskan,
menguji hubungan antara fenomena, menentukan kausalitas dari variabel-
variabel. Pendekatan penelitian semacam ini bermasalah pada saat menguji
teori. Hal ini dilakukan melalui pengujian variabel-variabel dalam rangka
menguji atau mengubah teori.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan variabel dan hipotesis penelitian.
2. Apa sajakah jenis-jenis variabel.
3. Apa sajakah jenis-jenis hipotesis.
4. Bagaimana karakteristik dari variabel.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian variabel dan hipotesis penelitian.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis variabel.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis hipotesis.
4. Untuk mengetahui karakteristik dari variabel.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis Variabel Penelitian


Variabel adalah segala faktor, kondisi, situasi, perlakuan (treatment) dan
semua tindakan yang bisa dipakai untuk memengaruhi hasil eksperimen.
Karena penelitian eksperimen untuk melihat pengaruh, maka variabel itu bisa
kita kelompokkan menjadi variabel bebas (independent variable) dan variabel
terikat atau tergantung (dependent variable).
Adapun yang dimaksud dengan variabel tergantung atau terikat
(dependent variable) adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, yang
muncul atau yang tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi, mengubah, dan
mengganti variabel bebas. Jenis variabel ini biasa dilambangkan dengan
variabel “Y” contohnya prestasi belajar, motivasi belajar, dan lain sebagainya.

B. Hipotesis Penelitian
1. Hakikat Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian yang
perlu diuji melalui pengumpulan data dan analisis data. Namun demikian,
walaupun hipotesis sifatnya hanya jawaban sementara, bukanlah jawaban
yang asal jawaban. Jawaban itu harus didasarkan pada kenyataan dan fakta-
fakta yang muncul berdasarkan hasil studi pendahuluan kita, kemudian dari
berbagai fakta tersebut dirumuskan keterkaitannya antara variabel satu
dengan variabel lainnya, sehingga pada akhirnya, berdasarkan hasil
pemikiran tersebut akan terbentuk suatu konsep atau kesimpulan sementara
yang akan diuji kebenarannya.
2. Teknik Merumuskan Hipotesis
Pada dasarnya dalam merumuskan hipotesis secara umum tidak ada
aturannya. Namun agar hipotesis itu berfungsi sebagai penuntun dalam
proses penelitian khususnya dalam mengumpulkan data penelitian, teknik
merumuskannya dapat mengikuti saran-saran sebagai berikut :
a. Hipotesis itu hendaknya menyatakan pertautan antara dua atau lebih
variabel. Kerlinger (1973) mengemukakan : “A hiphotesis is a
conjectural statement of the relation between two or more variables”. Hal
itu dikarenakan penelitian ilmiah itu sendiri sebagai suatu proses untuk
mengungkap keterkaitan baik dalam bentuk pengaruh, hubungan, atau
sekedar perbedaan antara variabel yang satu dengan yang lain.
b. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif atau kalimat
peryataan (statement). Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai jawaban
sementara atas suatu permasalahan yang diajukan, sehingga peneliti
hanya bekerja untuk menguji penerimaan dan penolakan jawaban
sementara itu berdasarkan data yang terkumpul dan tidak diganggu oleh
hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan pengujian tersebut.
c. Hipotesis sebaiknya dirumuskan dalam kalimat yang jelas dan padat.
Rumusan yang bersifat umum, akan menyulitkan dalam pengumpulan
dan pengolahan data.
d. Hipotesis itu hendaknya dapat diteliti. Rumusan hipotesis yang baik
harus dapat menggambarkan akan ketesediaan data yang cukup memadai,
sehingga dapat diuji.
Selain hal tersebut, Surachmad (1987), mengemukakan cirri-ciri hipotesis
yang baik :
1. Hipotesis harus tumbuh dari atau ada hubungannya dengan lapangan
ilmu pengetahuan yang sedang dijelajahi oleh penyelidik.
2. Hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis yang baik senantiasa menunjukkan
variabel-variabel yang dapat diukur dan dibanding-bandingkan.
3. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, guna untuk mengurangi
kesalahpahaman yang timbul dari perbedaan-perbedaan pengertian dan
sifat terbatas dimaksudkan sebagai penjelasan mengenai luas dan
dalamnya masalah yang diselidiki.
3. Jenis-Jenis Hipotesis
Hipotesis terdiri atas beberapa jenis. Dilihat dari rumusan masalah
yang hendak diteliti, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis umum dan
hipotesis khusus. Hipotesis umum atau juga disebut hipotesis mayor, adalah
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab sementara dari masalah yang
bersifat umum, sedangkan hipotesis khusus adalah hipotesis yang
dirumuskan untuk menjawab permasalahan khusus sebagai penjabaran dari
masalah umum.
4. Hipotesis dan Anggapan Dasar
Kalau hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian
yang perlu dibuktikan penerimaannya dan penolakannya, maka anggapan
dasar adalah simpulan yang sudah benar adanya, sehingga peneliti tidak
perlu lagi mengujinya. Anggapan dasar perlu dirumuskan untuk
memberikan keyakinan bahwa variabel-variabel yang terkandung dalam
masalah penelitian bisa diuji. Jadi dengan demikian, melalui anggapan dasar
akan memberikan keyakinan pada peneliti untuk dapat menarik simpulan
dari proses penelitiannya. Oleh sebab itu, rumusan hipotesis harus bersandar
pada anggapan dasar yang benar.

C. Variabel Penelitian
1. Pengertian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti di pelajari sehingga di
proleh informasi tentang hal tersebut. Variabel merupakan atribut dari
bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi , Berat badan, sikap,
motivasi, kepemipinan, disiplin kerja, merupakan atribut – atribut dari
setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut- atribut
dari abjek. Struktur organisasi, model pendelegasian, kepemipinan,
pengawasaan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi
pekerjaan, kebijakan adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan
administrasi pendidikan.
2. Macam-Macam Variabel
a. Variabel independen, variabel ini disebut variabel stimulus, predictor,
antececedent. Dalam bahasa indinesia variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen ( terikat) dalam SEM
( Structurul E quation modeling / permodelan persamaan structural,
variabel dependen yang di sebut variabel indogen.
b. Variabel dependen : disebut variabel output, criteria , konsekuen, atau
sering disebut variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam SEM persamaan structural, variabel dependen desebut sebagai
variabel indogen.
c. Variabel moderator : adalah variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Varibel disebut juga
sebagai variabel independen ke dua.
d. Variabel intervening : variabel intervening adalah variabel yang secara
teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak lansung dan tidak dapat diamati
dan diukur.
e. Variabel control : variabel dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh
factor luar yang tidak teliti. Variabel control digunakan oleh penelitian
bersifat membandingkan.
Rumusan masalah penelitian melalui study pendahuluan objek
penelitian, sehingga setelah dirumuskan teryata masalah itu tidak menjadi
masalah pada objek penelitian

D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum
didasarkan pada fakta empiris yang diproleh oleh pengumpulan data. Hipotesis
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik dengan data.
1. Bentuk – bentuk hipotesis
Bentuk – bentuk penelitian terkait rumusan masalah penelitian. Dilihat
tingkat eksplanasinnya, maka bentuk rumusan masalah penelitian.ada tiga
yaitu : rumusan masalah deskriptif ( variabel mandiri ), komparatif
( pembandingan) dan asosiatif ( hubungan ).
a. Hipotesis Deskriptif
Jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan
dengan variabel mandiri
b. Hipotesis Komparatif
Jawaban sementara terhadap rumusan masalah komperatif. Pada rumusan
ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau
keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda .
c. Hipotesis Asosiatif
Jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
1) Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah
2) Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemipinan
kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah
2. Karateristik hipotesis yang baik
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan
keadaan variabel pada berbagai sample, dan merupakan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih .
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan
berbagai penafsiran
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan ,metode – metode
penelitian .

E. Merumuskan Hipotesa
1. Defenisi Hipotesa
Hipotesa adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai
suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan
merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesa adalah
keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.
Secara garis besar, kegunaan hipotesa adalah sebagai berikut :
a. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
b. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antarfakta,
yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-
berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan
menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan
antarfakta.
Tinggi rendahnya kegunaan hipotesa sangat bergantung dari:
a. Pengamatan yang tajam si peneliti.
b. Imajinasi serta pemikiran kreatif dari si peneliti.
c. Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
d. Metode serta desain penelitian yaang dipilih oleh si peneliti.

2. Ciri-ciri Hipotesa
Hipotesa yang baik, mempunyai ciri-ciri berikut:
a. Hipotesa harus menyatakan hubungan.
b. Hipotesa harus sesuai dengan fakta.
c. Hipotesa harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh
dengan ilmu pengetahuan.
d. Hipotesa harus dapat diuji.
e. Hipotesa harus sederhana.
f. Hipotesa harus bisa menerangkan fakta.
3. Jenis-jenis Hipotesa
Hipotesa, yang isi dan rumusannya bermacam-macam, dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, dan tergantung dari pendekatan kita
dalam membaginya. Hipotesa dapat kita bagi sebagai :
a. Hipotesa tentang perbedaan vs hubungan.
b. Hipotesa kerja vs hipotesa nul.
c. Hipotesa common sense dan ideal.
1. Hipotesa hubungan dan perbedaan
Hipotesa tentang hubungan dan perbedaan merupakan hipotesa tentang
hubungan analitis. Hipotesa ini, secara analitis, menyatakan hubungan
atau perbedaan satu sifat dengan sifat yang lain.
2. Hipotesa kerja dan hipotesa nul
Hipotesa nul biasanya digunakan dalam penelitian eksperimental.Akhir-
akhir ini hipotesa nul juga digunakan dalam penelitian sosial, seperti
penelitian di bidang sosiologi, pendidikan, dan lain-lain.

Hipotesa kerja biasanya diuji untuk diterima. Hipotesa kerja biasanya


dirumuskan oleh peneliti-peneliti ilmu sosial dalam desaian yang
noneksperimental.
3. Hipotesa tentang ideal vs common sense
Hipotesa ini biasanya menyatakan hubungan keseragaman kegiatan
terapan. Contohnya, hipotesa sederhana tentang produksi dan status
pemilikan tana, hipotesa mengenai hubungan tenaga kerja dengan luas
garapan, hubungan antara dosis pemupukan dengan daya tahan terhadap
insekta, hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam industri, dan
sebagainya.
4. Menggali dan Merumuskan Hipotesa
Dalam memformulasikan atau merumuskan hipotesa, hubungan-
hubungan berikut dapat dijadikan model untuk memudahkan rumusan :
 Suatu hipotesa dapat menegaskan bahwa sesuatu adalah kasus dalam suatu
keadaan, di mana satu objek tertentu, seseorang, situasi, atau kejadian
mempunya suatu ciri tertentu.
Good dan Hatt (1952) memberikan empat buah sumber untuk menggali
hipotesa:
a. Kebudayaan di mana ilmu tersebut dibentuk.
b. Ilmu itu sendiri yang menghasilkan teori dan teori memberi arah kepada
penelitian.
c. Analogi juga merupakan sumber hipotesa pengamatan terhadap jagad raya
yang serupa atau pengamatan yang serupa pada ilmu lain, merupalam
sumber hipotesa yang baik.
d. Reaksi individu dan pengalaman.

Masalah Pengumpulan Data


Penelitian Data Empirik

Penyusunan
Verifikasi
Modal

Model Data
Simulasi
Matematika Hipotetik

Gambar: Proses merumuskan hipotesa

Contoh rumusan hipotesa serta hubungannya dengan judul penelitian dan


tujuan penelitian.

JUDUL TUJUAN
HIPOTESA
PENELITIAN PENELITIAN
Analisa Pengeluaran 1. Mengetahui Elastisitas antara
pengeluaran
Pembangunan Selama pengaruh variabel
pembangunan adalah
Pelita I dan II penjelas yang positif dan kecil.
digunakan
penerimaan
pembangunan,
ekspor minyak dan
nonminyak, impor
minyak dan non
minyak serta jumlah
uang beredar
terhadap pengeluaran
pembangunan.

F. Menguji Hipotesa
Fungsi hipotesa adalah untuk memberi suatu pernyataan tentang
hubungan tentatif antara fenomena-fenomena dalam penelitian.
a. Menguji Hipotesa dengan Konsistensi Logis
Penggunaan logika memegang peranan penting dalam menguji
hipotesa dengan konsistensi logis. Logik adalah cara menalar di mana data
diamati dan dibagi-bagi, buktinya dicari dan dipertimbangkan, dan
kemudian kesimpulan diambil. Ada dua cara dalam memberi alasan, yaitu
cara deduktif, (dari umum menuju spesifik), dan cara induktif, (dari spesifik
menuju umum).
b. Menguji dengan Mencocokkan dengan Fakta
Menguji hipotesa adalah dengan mencocokkan dengan fakta. Hal ini
sering dilakukan pada penelitian dengan metode percobaan. Si peneliti,
dalam hal ini, mengadakan percobaan untuk mengumpulkan data yang akan
digunakan untuk menguji hipotesanya. Pada percobaan tersebut si peneliti
menggunakan kontrol.
Kontrol dalamm suatu percobaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Dengan manipulasi fisik; dan
2) Dengan pemilihan bahan atau desain.

G. Memilih Variabel Penelitian


1. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Variabel dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel kontinu (continous variable) dan
variabel deskrit (descrete variable). Variabel dapat juga dibagi sebagai
variabel dependen dan variabel bebas. Juga variabel dapat dilihat sebagai
variabel aktif dan variabel atribut.
a. Variabel Kontinu
Variabel kontinu adalah variabel yang dapat kita tentukan nilainya
dalam jarak jangkau tertentu dengan desimal yang tidak terbatas. Contoh
variabel ini misalnya berat, tinggi, luas, pendapatan, dan sebagainya.
b. Variabel Descrete
Variabel descrete adalah konsep yang nilainya tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk pecahan atau desimal di belakang koma. Misalnya, jenis
kelamin, terdiri dari laki-laki atau perempuan.
c. Variabel Dependen dan Variabel Bebas
Variabel bebas adalah antecedent dan variabel dependen adalah
konsekuensi. Variabel yang tergantung atas variabel lain dinamakan variabel
dependen.
d. Variabel Moderator dan Variabel Random
Jika dilihat suatu hubungan antarvariabel, biasanya terdapat dependen
tersebut, tetapi dianggap tidak pengaruh utama maka variabel ini dinamakan
variabel moderator.
e. Variabel Aktif
Variabel yang dimanipulasikan oleh peneliti dinamakan variabel aktif.
Jika seseorang peneliti memanipulasikan metode mengajar, cara
menghukum mahasiswa, maka metode mengajar, cara menghukum, adalah
variabel-variabel aktif, karena variabel ini dapat memanipulasikan.
f. Variabel Atribut
Ada juga variabel-variabel yang tidak bisa dimanipulasikan ataupun
sukar dimanipulasikan. Variabel demikian dinamakan variabel atribut.
Variabel-variabel atribut umumnya merupakan karakteristik manusia
seperti; intelegensia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap dan
sebagainya.

H. Mendefenisikan Variabel
Defenisi terhadap variabel atau konstrak dapat dibagi atas dua, yaitu:
1. Defenisi konstitutif
Defenisi konstitutif adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
konstrak dengan menggunakan konstrak yang lain. Misalnya kita
mempunyai sebuah konsep, yaitu: area.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Variabel adalah segala faktor, kondisi, situasi, perlakuan (treatment)
dan semua tindakan yang bisa dipakai untuk memengaruhi hasil
eksperimen. Karena penelitian eksperimen untuk melihat pengaruh, maka
variabel itu bisa kita kelompokkan menjadi variabel bebas (independent
variable) dan variabel terikat atau tergantung (dependent variable). Variabel
juga dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel kontinu (continous variable)
dan variabel deskrit (descrete variable). Hipotesa adalah pernyataan yang
diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya,
pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam
verifikasi. Hipotesa adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-
fenomena yang kompleks. Jenis-jenis dari Hipotesa adalah Hipotesa tentang
perbedaan vs hubungan, Hipotesa kerja vs hipotesa nul, Hipotesa common
sense dan ideal.

B. Saran
Dari hasil penilaian terhadap ketiga buku ini diharapkan kepada
pembaca agar lebih teliti dalam memilih bahan bacaan yang digunakan
sebagai acuan dalam pembelajaran.Selain itu, untuk penulis buku jika ingin
membuat sebuah buku ada baiknya memakai sampul buku yang menarik
minat pembaca untuk membacanya dan gunakanlah kata-kata yang mudah
dimengerti oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mika. 2017. Makalah variabel dan hipotesis penelitian.


https://www.academia.edu/34773630/makalah_variabel_dan_hipotesis_pe
nelitian.docx (Diakses pada 28 Juli 2020 pukul 12.00 WIB)
2. Rafid Rahmad. 2018. Makalah Variabel dan hipotesis penelitian
https://www.academia.edu/37710313/makalah_variabel_dan_hipotesis_pe
nelitian.docx (Diakses pada 28 Juli 2020 pukul 13.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai