Anda di halaman 1dari 7

1. Jelaskan perbedaan riset metode saintifik dengan metode naturalis.

Jawab :

Pendekatan Saintifik Pendekatan Naturalis


Pendekatan ilmiah melakukan setting Pendekatan naturalis menolak bentuk
artifisial misalnya dengan metode terstruktur dari riset. Pendekatan naturalis
eskperimen dengan memanipulasi juga menolak pengaturan –pengaturan
beberapa variable. secara artifisial. Penelitian pendekatan
naturalis lebih menggunakan dan menjaga
setting alamiah (natural) dimana fenomena
atau perilaku yang akan diamati terjadi.
Pendekatan saintifik membutuhkan Pengukit grounded theory termasuk yang
pengujian secara kuantitaif dan statistik. mengembangkan metode penelitian
eksplorasi (exploratory research) yang tidak
menggunakan data kuantitatif dan teknik
statistic untuk menyimpulkan hasil yang
diobservasi. Metode naturalis dan metode
eksplorasi bersifat kualitatif menggunakan
data kualitatif.
Pendekatan saintifik menolak bahwa teori Sejalan dengan konsep grounded theory
membumi (grounded) didatanya dan yang dikembangkan oleh Glaser dan Straus
(1967) yang percaya bahwa cara terbaik
berargumentasi bahwa”facts do not speak
untuk menjelaskan teori adalah dengan
for themselves’ (Blalock,1969) menemukannya dari data. Pendekatan ini
menganggap bahwa teori grounded
didatanya.
Tidak menggunakan struktur teori karena
Menggunakan Struktur Teori
lebih bertujuan menemukan teori bukan
memverifikasi teori, kecuali jika tujuan
penelitiannya ingin membuktikan atau
menemukan keterbatasan dari suatu teori.

Struktur teori digunakan untuk Hipotesis jika ada sifatnya implisit tidak
membangun satu atau lebih hipotesis – eksplisit.
hipotesis.

1. Apa yang menjadi substansi dalam membuat latar belakang suatu penelitian.
Jawab :
1. Alasan rasional yang membuat penelitian itu menarik untuk diteliti, dasarkan fakta,
data, referensi atau temuan dari penelitian sebelumnya.
2. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan.
3. Kompleksitas masalah.
4. Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis.
5. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan diteliti dalam
lingkup studi yang ditekuni peneliti.

2. Jelaskan secara ringkas langkah-langkah riset metode ilmiah.


Jawab :
Riset metode ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan langkah – langkah yang jelas
dan sistematik. Langkah – langkah dari riset adalah sebagai berikut ini :
1. Mengidentifikasi isu atau topik dari riset (dilaporkan di bab 1 laporan riset )
2. Menjual ide atau isu tersebut dengan cara menjustifikasi bahwa isu tersebut adalah
menarik dan penting untuk diteliti (dilaporkan di bab 1 laporan riset)
3. Menentukan tujuan dan kontribusi dari riset (bab 1 dilaporkan hasil riset)
4. Mengembangan hipotesis
Untuk merancang (membangun hipotesis) diperlukan teori dan hasil – hasil riset
sebelumnya (dilaporkan di bab 2 laporan hasil riset)
5. Merancang riset
Merancang riset berarti merancang data yang akan digunakan untuk menguji hipotesis –
hipotesisnya secara empiris dan merancang model empiris untuk menguji hipotesis –
hipotesisnya secara stantistik. Rancangan data dan model empiris dilaporkan di bab
metodologi (dilaporkan dibab 3 laporan hasil riset)
6. Mengumpulkan data
Proses dan metode pengumpulan data dilakukan setelah mengetahui data apa yang
dibutuhkan. Beberapa metode pengumpulan data diantaranya adalah metode
pengumpulan data dari arsip (data sekunder), wawancara (data primer) dan observasi
(data primer), kuesioner (data primer) dan eksperimen (data primer). Proses ini juga
dilaporkan di bab 3 dilaporan hasil riset.
7. Menganalisis data dan menguji hipotesis (dilaporkan di bab 4 laporan hasil riset)
8. Membuat ringkasan, mengevaluasi dan mendiskusikan hasil pengujian serta
menyimpulkan hasilnya (dilaporkan di bab 5 laporan hasil riset)
9. Menunjukkan keterbatasan dan halangan – halangan riset (dilaporkan di bab 5 laporan
hasil riset).
10. Mengusulkan perbaikan – perbaikan riset berikutnya (dilaporkan di bab.5 laporan hasil
riset)

3. Tipe-tipe variable dalam penelitian :


a. Variabel independen
Jawab : variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable terikat.
Variabel bebas sifatnya bisa menyebabkan, mempengaruhi atau mengubah sifat
variabel lain. dan variabel ini sering juga disebut dengan variabel stimulus, predictor,
antecedent, pengaruh, perlakuan, kausal, treatment, risiko atau variabel aksogen.
Dalam Structural Equation Modeling (pemodelan persamaan struktural /SEM) variabel
ini disebut variabel eksogen

b. Variable dependen
Jawab : variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel lainnya. Variabel terikat yang
sifatnya dipengaruhi atau diubah oleh variabel lain, dan variabel ini sering juga disebut
dengan variabel out-put, kriteria, konsekuen, efek, terpengaruh, tergantung atau dalam
SEM disebut variabel indogen.

c. Variable moderating
Jawab : Tipe variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
dependen dan independen. Atau Tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap
sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antar variabel
tersebut bisa positif / negatif, dalam hal ini tergantung pada variabel moderatingnya.
Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel independen ke dua dan Variabel ini juga
bisa diamati / diukur

d. Variable intervening
Jawab : Tipe variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel
intervening terletak diantara variabel independen dan variabel dependen, sehingga
variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel
dependen. Variabel intervening ini nilainya tidak dapat diukur, sep: kecewa, gembira,
sakit hati, sedih dll.

Coba saudara jelaskan dan beri contohnya

4. Apa yang dimaksud dengan hipotesis dan jelaskan fungsi hipotesis dalam penelitian
kuantitatif.
Jawab :
Hipotesis Penelitian adalah merupakan dugaan sementara, yang mana mungkin benar
dan mungkin salah. Akan ditolak jika salah dan diterima jika ada fakta yang mendukungnya.
Dengan kata lain untuk menguji kebenaran dari dugaan tersebut diperlukan data.
Fungsi Hipotesis :
a. Untuk Menguji Teori.
Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah
dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi. Oleh sebab itu, hipotesis merupakan jawaban
atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan atau searah dengan tujuan
penelitian.
b. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian.
Karena hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan
secara operasional. Aturan untuk, menguji satu hipotesis secara empiris adalah harus
mendefinisikan secara operasional semua variabel dalam hipotesis dan diketahui secara
pasti variabel independen dan variabel dependen.
c. Memperluas pengetahuan penelitian mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
Hipotesis bebas nilai. Artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan preferensi
subyektivitas tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam
hipotesis yang dapat memperluas informasi dan pengetahuan dari penelitian yang
diteliti.
d. Hipotesis menyatakan variabel – variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris.
Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan
memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti. Untuk hipotesis deskriptif
berarti hipotesis secara jelas menyatakan kondisi, ukuran, atau distribusi suatu variabel
atau fenomenanya yang dinyatakan dalam nilai-nilai yang mempunyai makna.
e. Menghindarkan suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan.
Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk
kenyataan sebenarnya. Peneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan yang
sebenarnya.
f. Membantu dalam menentukan arah dan tujuan yang tegas dalam penelitian.
Peneliti harus memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di antara variabel
dalam istilah arah (seperti, positif dan negatif). Satu hipotesis menyatakan bahwa X
berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan antara X dan Y dapat positif
atau negatif. Selanjutnya, hubungan tidak bebas dari waktu, ruang, atau unit analisis
yang jelas. Jadi, hipotesis akan menekankan hubungan yang diharapkan di antara
variabel, sebagaimana kondisi di bawah hubungan yang diharapkan untuk dijelaskan.
Sehubungan dengan hal tersebut, teori menjadi penting secara khusus dalam
pembentukan hipotesis yang dapat diteliti karena dalam teori dijelaskan arah hubungan
antara variabel yang akan dihipotesiskan.

5. Dari judul penelitian ini “Pengaruh Profitabilitas, leverage terhadap kinerja perusahaan”
coba saudara buat hipotesisnya.
Jawab :
Ho : Tidak ada pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap kinerja perusahaan.
Ha : Adanya pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap kinerja perusahaan.

6. Coba saudara jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi strategi pengumpulan data
Jawab :
a. Mainstream yang dianut.
untuk aliran positivism yang tujuan risetnya menjelaskan dan memprediksi
fenomena, strategi umumnya yang digunakan adalah strategi arsip dan strategi
analitikal. Untuk aliran critical perspective atau yang melakukan riset kualitatif,strategi
yang digunakan umumnya adalah adalah observasi pengamatan langsung di lapangan
dengan sumber datanya berupa studi kasus dan studi waktu dan gerak.
b. Tujuan
Jika tujuan dari riset ingin mendapatkan opini seseorang, maka strategi opini
lebih tepat. Sebaliknya jika tujuan riset adalah ingin melihat dan mengamati secara
langsung kegiatan- kegiatan atau perilaku seseorang atau organisasi, maka strategi
pengamatan langsung lebih tepat. Jika tujuannya ingin membuktikan secara teoritis
maka strategi analitikal lebih tepat.
c. Level yang akan diteliti (abstraksi)
jika yang ingin diteliti untuk dibuktikan atau ditemukan oleh riset adalah sesuatu
yang belum tampak atau bersifat abstrak, misalnya tentang kultur organisasi, maka
strategi pengamatan langsung (studi kasus) dan opini lebih tepat. Jika yang ingin diteliti
adalah fenomena yang lebih riil maka strategi arsip dan studi lapangan (field study) lebih
tepat.
d. Pengontrolan dari periset
Jika periset ingin mengontrol proses pengumpulan data maka studi laboratorium
dengan teknik simulasi atau eksperimen lebih tepat.
e. Kemudahan riset jika data tersedia
Jika data arsip tersedia, strategi arsip dapat lebih mudah dilakukan dibandingkan
strategi – strategi lainnya.

f. Validitas luar dan kedalaman riset


Jika yang ditekankan didalam riset adalah luasnya dengan tingkat generalisasi
yang tinggi dapat disimpulkan secara umum melewati batas waktu dan batas
tempat,maka strategi arsip yang melibatkan banyak waktu dan banyak organisasi akan
lebih tepat untuk mencapai validitas luar (external validity). Akan tetapi jika yang
ditekankan adalah kedalam riset maka strategi observasi dengan sumber datanya
berupa studi kasus yang hanya melibatkan sedikit organisasi tetapi mendalam akan lebih
tepat.
g. Validitas internal
validitas internal untuk strategi opini adalah rendah, validitas internal yang tinggi
adalah untuk strategi analytical dan arsip.
h. Biaya
Biaya yang mahal untuk riset terjadi pada strategi pengamatan langsung dan
yang terendah pada strategi analytical.
i. Waktu
waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data paling lama adalah untuk
strategi observasi langsung dan kuisioner (karena menunggu kuisioner dibalas), dan
yang paling cepat adalah strategi arsip.

7. Apa perbedaan validitas dan reabilitas dan berikan contohnya.


Jawab :
Validitas (validity) menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau satu set dari operasi –
operasi mengukur apa yang seharusnya diukur (Ghiselli et al.191, hal.266) Azwar (2000, hal.
5) mengartikan validitas sebagai sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Isaac dan Michael (1981, hal.120) menjelaskan bahwa
informasi validitas menunjukkan tingkat dari kemampuan tes untuk mencapai sasarannya.
Reliabilitas (reliability) suatu pengukur menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari
suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses “kebaikan”
dari suatu pengukur (Sekaran,2003, hal.203). Ghiselli et al. (1981, hal.191) mendefinisikan
reliabilitas suatu pengukur sebagai seberapa besar variasi tidak sistematik dari penjelasan
kuantitatif dari karakteristik-karakteristik suatu individu yang sama diukur beberapa kali.
Contoh :
Misalnya pengukuran termometer disuatu ruang sebanyak 10 kali didapatkan hasil sebagai
berikut ini :
Pengukuran ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Hasil (0 Celcius) 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Rata – rata temperatur ruang yang diukur oleh termometer adalah 250 C. Jika
kenyataanya, temperatur ruang adalah 250 C. maka dapat dikatakan bahwa termometer
tersebut mengukur dengan valid atau mempunyai validitas yang tinggi, karena mengukur
temperatur ruang yang senyatanya. Pengukur ini dikatakan mempunyai reliabilitas yang
tinggi karena mengukur temperatur ruang dengan akurat dan konsisten.
### Selamat mengerjakan ###

Anda mungkin juga menyukai