Anda di halaman 1dari 170

PENGANGGARAN BISNIS

KONSEP DAN APLIKASI DENGAN


PROGRAM EXCEL

Halaman i
Sanksi pelanggaran pasal 44: Undang-undang No. 7 Tahun 1987
tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1982
tentang hak cipta.
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan
atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk
itu dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (Iima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

Halaman ii
PENGANGGARAN BISNIS
KONSEP DAN APLIKASI DENGAN
PROGRAM EXCEL

Reni Yuliviona.,S.E.,M.M.,

Penerbit
Bung Hatta University
Press 2012

Halaman iii
Judul : PENGANGGARAN BISNIS KONSEP DAN APLIKASI
DENGAN PROGRAM EXCEL
Penulis : Reni Yuliviona.,S.E.,M.M.,

Sampul: Reni Yuliviona.,S.E.,M.M.,

Perwajahan: Bung Hatta University Press


Diterbitkan oleh Bung Hatta University Press Desember 2012

Alamat Penerbit:
Badan Penerbit Universitas Bung Hatta
Bung Hatta University Press Gedung Rektorat Lt.III
(LPPM) Universitas Bung Hatta
Jl. Sumatra Ulak Karang Padang, Sumbar, Indonesia Telp.
(0751) 7051678 Ext.323, Fax. (0751) 7055475
e-mail: lppm_bunghatta@yahoo.co.id

Hak Cipta dilindungi Undang-undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruhnya isi buku ini tanpa izin tertulis penerbit

Isi diluar tanggung jawab percetakan


Cetakan Pertama : Desember 2012

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Reni Yuliviona

PENGANGGARAN BISNIS KONSEP DAN


APLIKASI DENGAN PROGRAM EXCEL, Oleh:
Reni Yuliviona.,S.E.,M.M., Bung Hatta University
Press, Desember 2012
156 Hlm + xii ; 14,8 cm
ISBN 978 - 602 - 8899 -76 - 5

Halaman iv
SAMBUTAN REKTOR
UNIVERSITAS BUNG HATTA

V
isi Universitas Bung Hatta adalah menjadikan
Universitas Bung Hatta Bermutu dan terkemuka
dengan misi utamanya meningkatkan mutu
sumberdaya manusia yang berada dalam jangkauan funsinya.
Mencermati betapa beratnya tantangan universitas Bung Hatta
terhadap dampak globalisasi, baik yang bersumber dari tuntutan
internal dan eksternal dalam meningkatkan daya saing lulusan
perguruan tinggi, maka upaya peningkatan kualitas lulusan
universitas Bung Hatta adalah suatu hal yang harus di lakukan
dengan terencana dan terukur. Untuk mewujudkan hal itu
universitas Bung Hatta melalui lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada masyarakat merancang program kerja dan
memberikan dana kepada dosen untuk menulis buku, karena
kompetensi seorang dosen tidak cukup hanya menguasai bidang
ilmunya dengan kulaifikasi S2 dan S3 kita di tuntut untuk
memahami elemen kompetensi yang bisa di aplikasi dalam proses
pembelajaran. Melakukan riset dan menuangkan dalam bentuk
buku.
Saya ingin menyampaikan penghargaan kepada Saudara
Reni Yuliviona.,S.E.,M.M., yang telah menulis buku
“PENGANGGARAN BISNIS KONSEP DAN APLIKASI DENGAN
PROGRAM EXCEL”. Harapan saya buku ini akan tetap eksis
sebagai wahana komunikasi bagi kelompok dosen dalam bidang
ilmu “Ekonomi” sehingga dapat di jadikan sebagai sumber bahan
ajar untuk mata kuliah yang di ampu dan menambah kasanah ilmu
pengetahuan mahasiswa.

Tantangan kedepan tentu lebih berat lagi, karena kendala


yang sering di hadapi dalam penulisan buku ini adalah tidak di
punyainya hasil-hasil riset yang bernas. Kesemuanya itu menjadi
tantangan kita bersama terutama para dosen di universitas Bung
Hatta.

Demikianlah sambutan saya, sekali lagi saya ucapkan


selamat atas penerbitan buku ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa meridhoi segala upaya yang kita perbuat bagi memajukan
pendidikan di Universitas Bung Hatta.

Padang, Desember 2012

Rektor

Prof. Dr. Ir. Fachri Ahmad M.Sc.


KATA PENGANTAR

P
uji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena berkat karunia Nya maka buku Pengganggaran
Bisnis ini dapat diselesaikan.Buku ini terdiri dari lima
belas bab yang terdiri dari tujuh bab pertama untuk bahan ujian
tengah semester (UTS) dan delapan bab selanjutnya untuk bahan
akhir semester (UAS).Pada setiap bab disediakan soal-soal
latihan.

Untuk mempermudah mahasiswa pada perhitungan dan


pembuatan tabel anggaran diselesaikan dengan menggunakan
program Excel disamping secara manual/tulisan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada


Bung Hatta University Press atas kerjasamanya dalam
menerbitkan buku ini. Penulis menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik dari pembaca
sangat diharapkan demi perbaikan buku ini pada waktu yang akan
datang.

Padang, Desember 2012

Penulis
Halaman viii
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN REKTOR.........................................v

KATA PENGANTAR......................................................vii

DAFTAR ISI......................................................................ix

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG


ANGGARAN.......................................................1

1.1. Pendahuluan...................................................2
1.2. Pengertian Anggaran......................................4
1.3. Manfaat penyusunan Anggaran....................10
1.4. Peranan Anggaran Dalam Management........12
1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebijaksanaan Manager Dalam
Perencanaan...............................................14
1.6. Mekanisme Penyusunan Anggaran...............16
1.7. Komponen-komponen Anggaran..................17
1.8. Kelemahan-kelemahan Anggaran.................21
Soal-Soal Latihan................................................21

BAB II ANGGARAN PENJUALAN...............................23


1.1. Pengertian Anggaran Penjualan...................24
1.2 Fungsi Anggaran Penjualan.........................24
1.3. Faktor-faktor Yang mempengaruhi
Penyusunan Anggaran Penjualan.................25
1.4. Metode-metode dalam Peramalan.................27
1.5. Analisa Korelasi...........................................33
1.6. Komponen Pokok dalam Anggaran
Penjualan.....................................................36
1.7. Prosedur Penyusunan Anggaran...................36

Soal-Soal Latihan................................................45

BAB III ANGGARAN UNIT YANG AKAN


DIPRODUKSI...................................................51
1.1 Pengertian Anggaran Produksi Dan
Anggaran Unit yang akan diproduksi...........52
1.2. Kegunaan Anggaran Unit yang akan
diproduksi....................................................53
1.3. Faktor yang mempengaruhi dalam
penyusunan Anggaran Unit yang akan
Diproduksi...................................................53
1.4. Penyusunan Anggaran Unit yang akan
diproduksi....................................................54
1.4.a. Mengutamakan Stabilitas Produk.......55

1.4.b. Mengutamakan Stabilitas Tingkat


Persediaan..........................................63
1.4.c. Kombinasi Stabilitas Tingkat
Persediaan dengan Tingkat Produksi .
67
Soal-soal Latihan.................................................71

BAB IV ANGGARAN BAHAN MENTAH...................73


1.1. Pengertian Anggaran Bahan Mentah...........74
1.2. Kegunaan Anggaran Bahan Mentah...........74
1.3 Komponen Anggaran Bahan Mentah..........75

Soal -Soal Latijan..............................................94

BAB V ANGGARAN TENAGA KERJA...................97


1.1 Pengertian Anggaran Tenaga Kerja...........98
1.2 Kegunaan Anggaran Tenaga Kerja............99
1.3 Komponen Anggaran Tenaga Kerja........100
1.4 Formula Yang Digunakan.......................102
Soal -Soal Latijan............................................108

BAB VI ANGGARAN PIUTANG..............................113


1.1 Pengertian Anggaran Piutang..................114
1.2. Kegunaan Anggaran Piutang...................114

1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi


penyusunan Anggaran Piutang.................115
Soal Latijan.............................................125
BAB VII ANGGARAN HUTANG...............................127
1.1. Pengertian Anggaran Hutang...................128
1.2. Kegunaan Anggaran Hutang....................128
1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan Anggaran Hutang.................129
Contoh Soal...................................................130

BAB VIII ANGGARAN KAS........................................139


1.1 Pengertian Anggaran Kas........................140
1.2 Kegunaan Anggaran Kas.........................140
1.3 Cakupan Anggaran Kas...........................140
Contoh Soal...................................................142

BAB IX ANGGARAN VARIABEL...........................149


1.1. Pengertian Anggaran Variabel.................150
1.2. Fungsi Anggaran Variabel.......................151
1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan Anggaran Variabel...............151
Contoh Soal.....................................................152
DAFTAR PUSTAKA
BAB : I
Gambaran Umum Tentang Anggaran

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum:

M
emahami pengertian dan manfaat dari
pengganggaran bisnis

Tujuan Khusus :

1. Memahami hubungan antara pengganggaran bisnis dengan


fungsi-fungsi manajemen dalam perusahaan.
2. Memahami tujuan dan manfaat anggaran.
3. Memahami mekanisme dan komponen-komponen dalam
penyusunan anggaran.

Halaman xii
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.1. Pendahuluan

Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan


rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan
dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif lain. Penyusunan
anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft
planning). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun
rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan
laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan
modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang.Untuk
melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya
sebagai suatu proyek pembangunan sebuah jembatan. Untuk
membangun jembatan tersebut diperlukan waktu dua tahun.
Jembatan tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue
print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek.
Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian jembatan
tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan jembatan tersebut dapat
terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan
rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan.

Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan


pengelolaan suatu proyek pembangunan jembatan yang dijelaskan
diatas.Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh

Halaman 2
tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan
akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue
print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka
panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu
pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan,
kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen,
budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen
mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang
disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut,
manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan
dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan
rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang
diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam
proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan
dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada
manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan
rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang
direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan
anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian
blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup
pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian,
keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya
perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan
sebelumnya.

1.2. Pengertian Anggaran

Pengertian Anggaran menurut Munandar (1985)


“Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara
sistematis meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan
dalam unit dan satuan moneter yang berlaku untuk periode yang
akan datang”.

Pengertian Anggaran menurut Nafarin (2007)” Anggaran


merupakan rencana tertulis mengenai suatu kegiatan organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu
dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga
dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.

Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan


fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan
fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi
perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi
setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam suatu
perusahaan.
Dari defenisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran
disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam
bentuk tertulis dan teliti.

2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran


disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.

3. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggung


jawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran
merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan
asumsi tertentu.

4. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut,


merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan.

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat


unsur-unsur yang harus ada dalam anggaran. Unsur-unsur tersebut
meliputi :

1. Rencana, merupakan bagian dari aktivitas perusahaan di


masa yang akan datang, yang dapat diperkirakan atau di
estimasi , diramalkan berdasarkan informasi yang tersedia
serta survey yang dilakukan. Rencana yang terdapat dalam
anggaran lebih sistematis dan disajikan dalam bentuk angka-
angka, dan mencakup seluruh kegiatan/aktivitas perusahaan.
Penyusunan rencana ini perlu dilakukan karena berbagai
sebab antara lain :

a. Ketidakpastian waktu yang akan datang


Peristiwa apa yang akan terjadi dengan berjalannnya
waktu tidak dapat ditentukan dengan pasti oleh
perusahaan. Berbagai faktor eksternal perusahaan
mempunyai andil yang kuat terhadap aktivitas
perusahaan seperti tingkat pendapatan masyarakat atau
keadaan ekonomi, persediaan tenaga kerja, ketersediaan
pemasok, serta hukum dan politik yang berlaku.

Contoh: Apakah persaingan akan semakin meningkat,


apakah akan terjadi kenaikan harga bahan mentah,apakah
cukup tersedia bahan mentah dari supplier, apakah
terdapat ketrampilan yang memadai oleh karyawan.

b. Tersedia nya berbagai alternatif pilihan.


Berbagai pertimbangan yang diakibatkan oleh
ketidakpastian waktu akan memunculkan berbagai
alternative yang akan dipilih perusahaan. Bagi perusahaan
yang sudah berjalan harus jeli dengan berbagai variasi
produk yang diproduksi perusahaan pesaing.Oleh sebab
itu alternatif produk harus diciptakan agar pangsa pasar
yang sudah diraih sebelumnya tidak dapat di ambil oleh
perusahaan pesaing.

c. Sebagai pedoman kerja di masa yang akan datang


Dengan adanya pedoman, maka perusahaan ber aktivitas
sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan, dengan
demikian jalannya perusahaan tidak lari dari koridor yang
telah di buat dan lebih terarah

Contoh : Perusahaan telah menganggarkan untuk


mengeluarkan biaya promosi tahun 2014 sebesar Rp.
250.000.000,- maka dengan demikian divisi pemasaran
akan mengoptimalkan anggaran yang sebesar itu untuk
mempromosikan produk yang dihasilkan perusahaan ke
media-media yang efektif dalam berpromosi.

d. Sebagai pengkoordinasian atas aktivitas dalam


perusahaan.
Seluruh aktivitas yang terdapat dalam perusahaan
membutuhkan koordinasi yang tepat dari bagian yang
mengepalainya. Pengkoordinasian ini membutuhkan
pedoman yang ada, agar tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Alat yang yang digunakan adalah
anggaran, sehingga dengan demikian dengan adanya
anggaran akan terjalin kerjasama antar divisi yang saling
mendukung.

e. Sebagai alat pengawasan atas realisasi yang telah dicapai.


Dengan adanya anggaran, maka perusahaan dapat
membandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan
rencana (anggaran) yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jika pada tahun 2011 perusahaan berencana untuk
melakukan penjualan sebanyak 1000 unit, ternyata dalam
realitasnya pada tahun 2012 perusahaan hanya mampu
menjual sebanyak 750 unit. Kenyataan ini dapat ditindak
lanjuti,dari anggaran yang telah rencanakan seperti dari
anggaran promosi, apakah biaya promosi yang
dikeluarkan belum optimal atau media promosi yang
dipilih tidak efektif.

2. Meliputi seluruh aktivitas perusahaan.


Aktivitas yang ada dalam perusahaan mulai dari penyediaan
bahan baku, penyediaan tenaga kerja, penyediaan alat dan
mesin sampai ke hasil produksi merupakan aktivitas
perusahaan yang saling berkaitan, dan satu kesatuan yang
tidak bisa terpisahkan.

3. Dinyatakan dalam satuan moneter


Keberagaman satuan ukur atau unit yang digunakan dalam
penyusunan anggaran membutuhkan satu satuan yang dapat
dijadikan patokan yang memiliki nilai untuk diperhitungkan.
Satuan itu bernama satuan moneter atau satuan dalam satu
mata uang tertentu, sehingga pebedaan satuan dalam bahan
baku yang dinyatakan dalam satuan unit, tenaga kerja dalam
kesatuan jam kerja atau kesatuan waktu, listrik dalam satuan
watt, semuanya dapat disatukan dengan satu nilai moneter
tertentu.

4. Jangka waktu tertentu untuk masa yang akan datang


Penyusunan anggaran diperuntukkan untuk masa yang akan
datang dan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Munandar
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dan
mempengaruhi penyusunan anggaran adalah luas nya
pasar,posisi perusahaan dalam pesaingan, jenis produk yang
dihasilkan perusahaan, tersedianya data dan informasi untuk
melakukan penaksiran (forecasting), keadaan perekonomian
pada umumnya.
1.3. Manfaat penyusunan Anggaran

Menurut Heckerts dan Wilson dalam Adisaputro ( bahwa


manfaat utama dari anggaran adalah dapat ditentukannya
kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan,
dan manfaat lainnya adalah membantu management dalam
mengelola perusahaan.
Sedangkan menurut Munandar , manfaat atau kegunaan dari
anggarant adalah :

1. Sebagai pedoman kerja.


Dalam hal ini kegunaan anggaran bagi menejer adalah
sebagai panutan dan cermin dalam menjalankan aktivitas
perusahaan.Pedoman yang berupa anggaran dapat dijadikan
tolak ukur yang mesti dicapai oleh perusahaan untuk masa
yang akan datang.

2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.

3. Berbagai aktivitas berjalan dalam perusahaan membutuhkan


satu komando yang mampu menyelaraskan, menyatukan
kegiatan-kegiatan sehingga terciptanya kerjasama yang baik
dan berkelanjutan. Dengan adanya kondisi ini kelancaran
aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik.
4. Sebagai alat pengawasan kerja.
Anggaran dapat dijadikan penilaian terhadap hasil yang telah
diperoleh perusahaan. Dengan membandingkan anggaran
yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Apabila realisasi
sudah sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan maka
perusahaan berupaya untuk mempertahankan secara
konsisten apa yang telah di rencanakan, sebaliknya apabila
realisasi jauh dari yang telah di anggarkan, maka perusahaan
harus melakukan perbaikan untuk masa yang akan datang.

Dalam menyusun sebuah anggaran dibutuhkan informasi,


data dan pengalaman. Informasi, data dan pengalaman yang
dikumpulkan bisa diperoleh dari dalam perusahaan sendiri.
Data dan informasi yang diperoleh dari dalam perusahaan
bersifat controable (dapat di kontrol) sedangkan informasi
yang berasal dari luar perusahaan seperti pendapatan per
kapita masyarakat, tingkat persaingan, kebijakan dan
peraturan pemerintah bersifat uncontroable (tidak dapat di
kontrol).

Dalam hal ini peramalan (forecasting) sangat diperlukan,


untuk mengestimasi anggaran tahun yang akan datang dalam
hal unit (output), biaya, jam kerja, penjualan, kas dan
sebagainya.
1.4. Peranan Anggaran Dalam Management
Anggaran merupakan alat bagi menejer untuk
menjalankan fungsi-funggi manajemen dalam hal perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengawasan
(actuating
)dan pengontrolan (controlling).

a. Dalam hal perencanaan (planning)


Anggaran merupakan gambaran hasil yang ingin dicapai pada
waktu yang akan datang dalam satu periode tertentu. Dalam
hal menejer memiliki rencana untuk meningkatkan penjualan
perusahaan maka anggaran merupakan pelaksanananya. Mulai
dari menetapkan berapa penjualan yang ingin di capai,oleh
karena nya disiapkan juga berapa anggaran penjualan dengan
pertimbangan kemampuan perusahaan dalam berproduksi,
kemampuan ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga
kerja dan sebagainya. Masing-masing pertimbangan diatas
membutuhkan anggran nya masing-masing seperti anggaran
penjualan, anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja dan
lainnya.

b. Dalam hal pengorganisasian (organizing)


Struktur organisasi yang telah dibentuk oleh perusahaan
dengan berbagai tugas dan tangung jawab yang di emban,
dapat saja berubah dengan adanya peningkatan kebutuhan dan
kebijakan dalam anggaran. Misalkan saja, dalam tujuan
perusahaan meningkatkan penjualan perusahaan dengan
menambah varian produk yang telah ada, membutuhkan
penambahan divisi baru yang memang diperlukan untuk
menghasilkan varian produk baru tersebut. Sehingga menejer
harus merevisi kembali organisasi beseta sumber daya yang
ada di dalam perusahaan.

c. Dalam hal pengarahan (actuating)


Peningkatan penjualan yang diharapkan perusahaan yang
terencana dalam anggaran penjualan dengan menambah varian
produk membutuhkan pengarahan yang tentunya lebih
kompleks lagi. Varian produk baru yang akan di hasilkan
membutuhkan pengarahan yang ekstra ketat dari management
karena merupakan produk baru yang akan di luncurkan ke
pasar, yang membutuhkan skill dan kemampuan baru bagi
tenaga kerja. dengan demikian diharapkan konsumen puas
dengan produk baru tersebut.

d. Pengontrolan (controlling)
Pengawasan dan kontrol diperlukan untuk memantau kualitas
produk yang dihasilkan perusahaan, dalam hal ini dapat
dilakukan dengan mengadakan uji dan test. Sehingga dengan
demikian varian produk yang dihasilkan dapat diterima baik
oleh konsumen dan diharapkan lebih baik dari produk
sebelumnya yang telah di produksi.

Oleh karena peranan anggaran yang di motori oleh manejer


tidak dapat terlaksana dengan mudahnya tanpa adanya
kemampuan skill dan seni nya menejer dalam memotivasi
sumber daya yang ada dalam perusahaan yang terdiri dari
sumber daya yang tidak terlihat (intangible asset) maupun
sumber daya yang terlihat (tangible asset).

1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijaksanaan


Manager Dalam Perencanaan

Anggaran yang telah dibuat tidak terlepas dari


kemampuan perusahaan dalam hal pengadaan bahan baku, modal
yang tersedia , kemampuan tenaga kerja. Kemampuan itu akan
menuntun dan memotivasi perusahaan untuk mencapai rencana
yang telah di tetapkan.
Disamping faktor yang tersebut diatas, beberapa faktor lain
adalah:
a. Produk
Barang atau jasa yang akan dihasilkan harus selalu di jaga
baik dari segi kualitas dan kuantitas. Disamping itu juga harus
memperhatikan tentang trend penjualan, harga, diversifikasi
produk, disain,merek,kemasan dan lain-lain.

b. Pasar
Target dari pasar dalam hal ini adalah calon konsumen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah informasi
tentang konsumen, selera konsumen, kemampuan atau daya
beli konsumen.

c. Distribusi
Merupakan cara bagaimana barang yang dihasilkan dapat
dengan mudah di peroleh oleh konsumen. Oleh sebab itu
saluran distribusi memegang peran yang dominan,apabila
pasar yang di tuju adalah konsumen yang berada di daerah-
daerah.

d. Penelitian dan Pengembangan


Perusahaan harus peka dengan selera konsumen yang
cendrung berubah-rubah mengikuti perkembangan zaman.
Fenomena ini disikapi oleh perusahaan dengan semakin
meningkatkan aktivitas penelitian dan pengembangan.
Menciptakan varian produk yang berbeda dan tidak mudah di
tiru oleh perusahaan pesaing.
1.6. Mekanisme Penyusunan Anggaran

Menejer pada prinsip nya merupakan pihak yang


bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan anggaran, namun
dalam opeasional di delegasikan kepada bagian lain dan sesuai
dengan struktur organisasi yang telah disiapkan.

Bagi perusahaan berskala kecil penyusunan anggaran


dapat dilimpahkan kepada bagian administrasi, salah satu bagian
dalam perusahaan.Dengan pertimbangan bahwa aktivitas yang ada
tidak begitu kompleks dan pada bagian itu terkumpul semua data
dan informasi seluruh kegiatan perusahaan, baik kegitan di bidang
produksi, pemasaran, personalia dan keuangan.

Berbeda hal nya dengan perusahan berskala besar, dimana


aktivitas yang dilakoni semakin rumit dan kompleks. Dalam
perusahaan jenis ini sudah pasti membutuhkan satu bagian khusus
yang menangani masalah anggaran. Biasanya bagian ini di
namakan dengan “ Panitia Anggaran” yang beranggotakan
perwakilan masing-masing divisi dalam perusahaan yang diketua
oleh pimpinan atau wakil pimpinan perusahaan.
1.7. Komponen-komponen Anggaran.
Rencana dari masing-masing divisi yang ada dalam
perusahaan di aktualisasikan dalam masing-masing anggaran nya
juga. Seperti Anggaran Produksi, Anggaran Penjualan, Anggaran
Tenaga Kerja, Anggaran Bahan Baku, Anggaran Kas dan
sebagainya. Dari masing-masing anggaran tersebut, dapat lah
tebentuk satu anggaran yang dapat mencakup seluruh kegiatan
perusahaan yang dikenal dengan Anggaran Komprehensif.

Adapun komponen-komponen dari Anggaran Komprehensif itu


adalah :
a. Anggaran Peramalan (Forecasting Budget)

Merupakan anggaran yang memuat tentang ramalan-ramalan


akan kegiatan-kegaitan perusahaan dalam masa periode
tertentu yang akan datang serta ramalan tentang posisi
keuangan periode tetentu di masa yang akan datang juga.
Forecasting Budget terdiri dari dua kelompok yaitu :

1. Anggaran Operasional (Operating Budget), merupakan


Anggaran yang berisi tentang taksiran-taksiran (biaya dan
penghasilan) tentang kegitan-kegiatan perusahaan dalam
periode tertentu untuk masa yang akan datang
2. Anggaran Keuangan (Financial Budget), meruapakan
anggaran yang berisi taksiran-taksiran (asset,hutang dan
modal) tentang keadaan atau posisi keuangan perusahaan
pada satu periode untuk masa yang akan datang.

b. Anggaran Variabel (Variable Budget)


Merupakan anggaran yang menggambarkan tentang tingkat
perubahan biaya sehubungan dengan produktivitas
perusahaan.

c. Analisa statistika dan matematika pembantu


Merupakan alat yang digunakan dalam membuat suatu taksiran
atau ramalan. Misalnya ramalan tentang unit penjualan yang
akan datang, biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
keadaan ekonomi saat sekarang dan masa yang akan datang
berdasarkan tingkat konsumsi dan inflasi yang berlaku.
Alat yang digunakan harus konsisten, valid dan reliable karena
dijadikan sebagai alat evaluasi kinerja perusahaan.

d. Laporan Anggaran (Budget Report)


Merupakan informasi tentang pelaksanaan anggaran, tentunya
setelah dilakukan evaluasi. Sehingga dengan demikian jika
terjadi penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan
dengan realisasinya dapat dilakukan tindakan korektif maupun
preventif. Dan sebaliknya jika hasil yang dicapai sesuai dengan
yang direncakan dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Gambar 1.1
Tahapan Penyusunan Anggaran Operasional
(Operating Budget)

Sumber : Munandar, Hal 45 (1985)


Gambar 1.2
Tahapan Penyusunan Anggaran Keuangan (Financial Budget)

Sumber : Munandar, Hal 47 (1985)


1.8. Kelemahan-kelemahan Anggaran
Begitu banyak manfaat yang diperoleh dalam
penyusunan anggaran,namun disamping itu terdapat beberapa
kelemahan, diantaranya adalah :
a. Keakuratan dalam anggaran kurang terjamin, karena
penyusunannya berdasarkan perkiraan (estimasi), peramalan
(forecasting), sehingga kegiatan dalam perusahaan yang
berkaitan dengan penyususan anggaran tergantung kepada
keakuratan perkiraan dan peramalan yang digunakan.

b. Estimasi yang dilakukan terkadang belum sesempurna yang di


anggarkan, diperlukan pelaksanaan yang serius dan konsisten.

c. Anggaran yang telah di susun terkadang membuat karyawan


merasa tertekan, karena dihadapkan pada target yang telah
ditetapkan.

Soal – soal latihan

Untuk memperdalam pemahaman saudara mengenai Bab .1, maka


kerjakanlah soal-soal berikut ini :
1. Anggaran merupakan salah satu alat manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan. Dari fungsi diatas jelaskan
pengertian anggaran !

2. Anggaran memiliki empat unsure. Jelaskan ke empat unsure


anggaran tersebut!

3. Penyusunan anggaran, tentunya memiliki manfaat bagi


perusahaan. Jelaskan manfaat penyusunan anggaran !

4. Manajemen memiliki beberapa fungsi yang mesti dijalankan.


Sebiutkan empat fungsi manajemen yang dikaitkan dengan
penyusunan anggaran !

5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi menejer dalam


kebijaksanaan perencanaan !

6. Apa yang dimaksud dengan Laporan Anggaran ?

7. Jelaskan kelemahan-kelemahan Anggaran !


BAB : II
Anggaran Penjualan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum:

M
engetahui pengetian dan manfaat Anggaan
Penjualan serta mampu menyusun anggaran
penjualan

Tujuan Khusus :
1. Memahami arti dan manfaat anggaran penjualan

2. Menyusun anggaran penjulan

Halaman 23
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.1. Pengertian Anggaran Penjualan


Anggaran yang menggambarkan secara terperinci tentang
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis/kualitas yang akan di
jual, jumlah yang akan di jual, harga barang yang akan di jual,
waktu penjualan serta daerah tempat penjualan.

Anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya


aktivitas-aktivitas lain, sehingga anggaran penjualan merupakan
anggaran yang paling pertama untuk dilakukan penyusunan, oleh
karena itu anggaran penjualan sering juga disebut overall in
planning
1.2 Fungsi Anggaran Penjualan
Secara garis besar fungsi anggaran penjualan dapat
dikelompokkan dalam dua fungsi yaitu
 Secara umum, berfungsi sebagai
1. Sebagai pedoman kerja
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
3. Sebagai alat pengawasan kerja

 Secara khusus berfungsi sebagai dasar penyusunan semua


anggaran-anggaran dalam perusahaan karena itu anggaran
penjualan lebih awal untuk disusun.
1.3. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Penyusunan
Anggaran Penjualan.
Dalam penyusunan anggaran penjualan diperlukan data,
informasi dan pengalaman, sehingga dengan demikian rencana
yang dibuat dapat tercapai dengan optimal, artinya estimasi yang
dibuat perusahaan tidak jauh berbeda dengan realisasinya.

Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran


penjualan :
a. Faktor Intern
Merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang
sifatnya dapat dikendalikan/controlable yang berupa :
- Penjulan tahun-tahun sebelumnya
- Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan
penjulan
- Ketersediaan tenaga kerja
- Ketersediaan modal kerja
- Kemampuan kapasitas produksi
- Ketersediaan fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan

b. Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya tidak dapat dikendalikan/uncontrolable yang berupa :
- Keadaan persaingan di pasar

Halaman 25
- Posisi perusahaan dalam persaingan
- Tingkat pertumbuhan penduduk
- Tingkat penghasilan masyarakat
- Sosial dan budaya
- Berbagai kebijaksanaan pemerintah
- Kemajuan teknologi

Anggaran penjualan yang akan di susun membutuhkan


penaksiran/forecasting, khususnya tentang jumlah yang
diperkirakan akan mampu di jual.

Metode untuk melakukan penaksiran dapat


dikelompokkan atas :
a. Bersifat kualititatif /judgement method
Merupakan cara melakukan penaksiran yang menitik beratkan
pada pendapat seseorang seperti pendapat bagian pemasaran,
pendapat dari bagian penjualan, pendapat konsumen, pendapat
konsultan.

b. Bersifat kuantitatif
Merupakan cara melakukan penaksiran yang menitik beratkan
pada perhitungan angka dengan menggunakan metode
statistika.

Metode penaksiran yang bersifat kuantitatif antara lain :


1. Berdasarkan data historis pada suatu variabel seperti
Metode Trend Bebas, Metode Trend Setengah Rata-rata,
Metode Trend Moment, Metode Trend Least Square,
Metode Kuadratik

2 Berdasarkan data historis dari variabel yang akan ditaksir


serta hubungannya dengan data historis dari variabel lain
yang di duga mempunyai pengaruh yang cukup kuat
dengan variabel yang di taksir seperti Metode Regresi
Tunggal, Metode Regresi Berganda

3. Cara penaksiran dengan menggunakan metode statistika


yang diterapkan pada berbagai analisa khusus seperti
Analisa Industri, Analisa Pemakai Akhir Dari Produk,
Analisa Jenis-jenis Produk Yang dihasilkan perusahaan.

1.4. Metode-metode dalam Peramalan

Metode Least Square

Jika jumlah tahun berjumlah ganjil

Fungsi Persamaan : Y = a+ bx
Dimana : n = jumlah data yang dianalisis
a = jumlah pasang observasi=nilai konstanta
b = koofisien regresi

a
 XY
Y b
X
n

Contoh Soal :
Perusahaan kain songket ” BARALEK” memiliki data penjulan
dari tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah sebagai berikut.
Tentukan berapa penjualan songket pada tahun 2009

Penjualan
Tahun X X² XY
(Y)
2004 65 -2 4 -130
2005 73 -1 2 -73
2006 75 0 0 0
2007 80 1 1 80
2008 85 2 4 170
∑Y = 378 ∑² = 10 ∑XY = 47
Penyelesaian :

a  XY = 47/10 =4,7
Y = 378/5 = 75,6 dan b =

n

X
Maka Persamaan Trend : Y = 75,6 + 4,7 X

Nilai Trend pada setiap tahun adalah :


Tahun 2004 : Y = 75,6 + 4,7 (-2) = -9,4
Tahun 2005 : Y = 75,6 + 4,7 (-1) = 70,9
Tahun 2006 : Y = 75,6 + 4,7 (0) =75,6
Tahun 2007 : Y = 75,6 + 4,7 (1) = 80,3
Tahun 2008 : Y = 75,6 + 4,7 (2) = 85

Nilai trend tahun berikutnya dapat dihitung seperti tahun:


Tahun 2009 : Y = 75,6 + 4,7 (3) = 89,7 dan seterusnya

Jika jumlah tahun berjumlah genap


Contoh soal
Data penjualan kerupuk sanjai Usaha ”MINTUO” di Bukittinggi
dalam satuan Kg dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005
adalah sebagai berikut :
Volume Penjualan
Tahun X X² XY
(Kg)
2002 3.700 -3 9 -11.100
2003 3.800 -1 1 -3.800
2004 3.600 1 1 3.600
2005 4.200 3 9 12.600
ΣY = 15.300 Σ X² = 20 ΣXY = 1.300

a = 15.300/4 = 3825 dan b =


 XY = 1.300/ 20= 65
Y 
n X
Fungsi persamaan Y = 3825 + 65 X
Maka ramalan penjualan kerupuk sanjai Usaha ”MINTUO tahun
2007 adalah :
Y = 3825 + 65(7) = 4280 Kg

Metode Moment

Rumus-rumus yang digunakan adalah


Fungsi Persamaan : Y = a + bX

∑Y = n.a + b.∑X

∑XY = a∑X + b∑X²

Niai a dan b dipergunakan sebagai dasar penerapan garis linier


(garis tren)

Contoh soal
Dari contoh soal Perusahaan BUNDO
Pertanyaan:

1. Tentukan Fungsi persamaan trendnya


2. Nilai tren
3. Ramalan penjualan tahun 2009

Tahun Penjualan (Y) X XY X²


2004 130 0 0 0
2005 145 1 145 1
2006 150 2 300 4
2007 165 3 495 9
2008 170 ΣX=4 ΣXY=680 ΣX²=16
∑Y = 760 ∑X=10 ∑XY = 1620 ∑X²=30
∑Y = na + b∑X

760 = 5a + 10 b.......(1)

∑XY = a∑X + b∑X²

1620 = 10a + 30 b......(2)

Dari persamaan (1) dan (2) untuk menentukan nilai a atau b


dilakukan dengan cara eliminasi atau subsitusi
(1) 5a + 10 b = 760 x2 10a + 20 b = 1520
(2) 10a + 30 b = 1620 x1 10a + 30 b = 1620
-10 b = -100
b = 10
5a + 10b = 760
5a + 10 (10) = 760
5a = 660
A = 132

Sehingga persamaan trend adalah :


Y = 132 + 10X

Nilai trend setiap tahunnya adalah :


Tahun 2004 : Y = 132 + 10(0) = 132
Tahun 2005 : Y = 132 + 10 (1) = 142
Tahun 2006 : Y = 132 + 10 (2) = 152
Tahun 2007 : Y = 132 + 10 (3) = 162
Tahun 2008 : Y = 132 + 10 (4) = 172

Ramalan penjualan tahun 2009 adalah Y : 132 + 10 (5) = 182


dan seterusnya

Note : Menentukan nilai X pada metode moment tidak


membedakan apakah jumlah tahun berjumlah genap atau ganjil.
Nilai X dimulai dari tahun dasar sebesar 0 selanjutnya 1,2,3,4 dan
seterusnya.

1.5. Analisa Korelasi


Analisa korelasi digunakan untuk menentukan hubungan
sebab akibat antara beberapa variabel.
Persamaan Tren : Y = a + bX

 Y  b X 
a 
 n 
 

n XY   X Y
b
n X
Untuk mengetahui hubungan saling ketergantungan antara dua
variabel maka dilakukan dengan menghitung nilai koofisien
korelasi (r). Bila koofisien korelasi menunjukkan angka ±1 atau
mendekati ±1, bearti pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel independen (Y) adalah besar, baik posisitif maupun
negatif. Tetapi bila koofisien korelasi menunjukkan nol maka
pengaruh tersebut kecil sekali. Kalau koofisien korelasi adalah
nol maka tidak ada pengaruhnya sama sekali.

n XY   X Y
r
n X   X  nY  Y 

Contoh :

Misalkan penjualan susu bayi tergantung dengan besarnya tingkat


kelahiran di suatu wilayah, artinya terdapat dua variabel yakni
tingkat penjualan dan tingkat kelahiran. Apabila X adalah tingkat
kelahiran dan Y adalah tingkat penjualan susu bayi maka
persamaan regresi dan nilai korelasinya adalah sebagai berikut :
Tahun Penjualan X XY X² Y²
(Y)
2004 130 3 0 0 16900
2005 145 4 145 1 21025
2006 150 5 300 4 22500
2007 165 6 495 9 27225
2008 170 7 680 16 28900
∑Y = 760 ∑X=25 ∑XY = 1620 ∑X²=30 ∑Y²= 116550

b = (5) (3900) – (25) (760)


(5) (135) – (25)²

= 19500 – 19000 = 500 = 10


675 – 625 50
= 760 – (10) (25)
5
= 760 – 250 = 510 = 102
5 5

Maka persamaan regresi : Y = 102 + 10 X


Maka nilai korelasi

5(3900)  25(760)
r  5(135)  (25) 5(116500)  (760)

r = 0,985
Hal ini bearti pengaruh tingkat kelahiran sangat besar dan posisitif
terhadap tingkat permintaan susu bayi. Bila tingkat kelahiran
meningkat maka permintaan terhadap susu bayi meningkat,
sebaliknya bila tingkat kelahiran menurun maka permintaan
terhadap susu bayi juga menurun.

1.6. Komponen Pokok dalam Anggaran Penjualan


Dalam penyusunan anggaran penjualan beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan adalah :
1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan
2. Kemapuan finansial perusahaan
3. Kemampuan Sumber Daya Manusia
4. Dimensi waktu

1.7. Prosedur Penyusunan Anggaran

Contoh Soal:
1. Diketahui informasi penjualan Keripik Balado ”SITI
NURBAYA” dari tahun 2001 sampai dengan 2005 dalam
satuan unit adalah sebagai berikut :

Tahun Penjualan (Y)


2001 110.000
2002 125.000
2003 120.000
2004 155.000
2005 165.000

Penjualan tersebut adalah penjualan dari dua macam produk


yang dihasilkan usaha keripik baladao ini yaitu keripik balado
pedas dan keripik balado manis. Berdasarkan data diatas
susunlah anggaran penjualan tahun 2006 jika:
a. Menggunakan trend atau metode least square
b. Perbandingan jumlah produk A dan B adalah 2 : 3
c. Harga jual produk keripik balado pedas = Rp. 150/unit dan
keripik balado manis = Rp. 200/unit
d. Anggaran penjualan tahun 2006 berdasarkan triwulan

Penyelesaian :
Diketahui Jumlah tahun n=5
Langkah-langkah :

1. Menentukan tingkat penjualan tahun 2006 dengan


melakukan peramalan menggunakan metode trend least
square
Penjualan
Tahun X XY X²
(Y)
2001 110.000 -2 -220.000 4
2002 125.000 -1 -125.000 1
2003 120.000 0 0 0
2004 155.000 1 155.000 1
2005 165.000 2 330.000 4
∑Y= 675.000 ∑XY = 140.000 ∑X²=10

a = ∑Y/n = 675.000/5 = 135.000


b= ∑XY/X² = 140.000/10 = 14.000

Maka Y = a + bX
Y = 135.000 + 14.000X

Jadi tingkat penjualan tahun 2006 adalah Y 2006 =


135.000+14.000(3) = 177.000 unit
2. Menentukan jumlah untuk masing-masing produk keripik
pedas dan produk keripik balado manis dengan
menggunakan perbandingan yang ada.
Perbandingan produk adalah 2:3.
Produk keripik balado pedas = 2/5 X 177.000 = 70.800
Produk keripik balado manis = 3/5 X 177.000 = 106.200

3. Jual masing-masing produk keripik balado pedas dan


produk keripik balado manis masing-masing nya per
bungkus adalah Rp. 150 dan Rp. 200

4. Menentukan jumlah penjualan dalam satu tahun dan


kwartal untuk menyusun anggaran penjualan dalam
kwartalan.

1 tahun = 12 bulan, artinya 4 kali dalam setahun, sedangkan


1 triwulan = 3 bulan

 Jumlah per triwulan pada produk keripik balado pedas =


70.800/4= 17.700 unit, maka per bulannya menjadi
17.700/3 =5.900 unit
 Jumlah per triwulan pada produk keripik balado manis =
106.200/4 = 26.550 unit, maka per bulannya menjadi
26.550/3 = 8.850 unit.

USAHA KERIPIK BALADO SITI NURBAYA


Anggaran Penjualan
Tahun 2006

Triwulan Produk A Produk B


Unit Harga/ Jumlah Unit Harga/ Jumlah
unit unit
Triwulan I
-Januari 5.900 150 885.000 8.850 200 1.770.000
-Pebruari 5.900 150 885.000 8.850 200 1.770.000
-Maret 5.900 150 885.000 8.850 200 1.770.000

Triwulan II 17.700 150 2.655.000 26.950 200 5.310.000


17.700 150 2.655.000 26.950 200 5.310.000
Triwulan III 17.700 150 2.655,000 26.950 200 5.310.000

Triwulan IV 17.700 150 2.655,000 26.950 200 5.310.000

10.620.000 21.240.000

Note :
Anggaran Penjualan disusun berdasarkan triwulan, tetapi pada
triwulan I diuraikan per bulannya, dimana bulan Januari, Pebruari
dan Maret termasuk dalam triwulan I.
2. Perusahaan Duta Abadi meminta saudara untuk membuat
anggaran penjualan. Data yang tersedia adalah sebagai berikut:

1. Data penjualan dari tahun 2001-2005

Tahun Barang A(unit) Barang B (unit)


2001 40.000 50.000
2002 50.000 55.000
2003 52.000 60.000
2004 55.000 65.000
2005 65.000 70.000

2. Harga jual kedua jenis barang tersebut tahun 2005 masing-


masing untuk barang A dan barang B adalah Rp. 1,500/unit
dan Rp. 2.000/unit
Pada tahun 2006 perusahaan menaikkan harga 10 % dari
tahun sebelumnya, sementara tahun 2007 perusahaan
merencanakan untuk menaikkan harga jual 10 % dari harga
tahun 2006 yang disebabkan meningkatnya baiaya
operasional perusahaan.
3. Kedua barang tersebut di jual di dua daerah yaitu Indonesia
Timur dan Indonesia Barat. Perbandingan penjualan 2:3
dan hal ini diperkirakan sama untuk tahun 2007.
4. Penjualan per triwulan ditetapkan dalan %, dimana
 Triwulan I sebesar 20 %
 Triwulan II sebesar 25 %
 Triwulan III sebesar 25 %
 Triwulan IV sebesar 30 %
Dari data diatas hitunglah :
a. Taksiran tingkat penjualan untuk tahun 2007
b. Berapa harga jual tahun 2007 jika pada kedua daerah
harganya sama
c. Susunlah anggaran penjualan tahun 2007 secara terperinci

Penyelesaian :
Penjualan untuk barang A

Tahun Penjualan (Y) X XY X²

2001 40.000 -2 -80.0004


2002 50.000 -1 -50.0001
2003 52.000 0 0 0
2004 55.000 1 55.000 1
2005 65.000 2 130.0004
∑Y=262.000 ∑XY=55.000 ∑X²=10
a = ∑Y/n =262.000/5= 52.400
b = ∑XY/X²= 55.000/10=5500

Y = a+bX
Ramalan penjualan tahun 2007 ............
Y = 52.400 + 5500(4) = 74.400

Penjualan untuk barang B


Tahun Penjualan X XY X²
2001 50.000 -2 -100.000 4
2002 55.000 -1 -55.000 1
2003 60.000 0 0 0
2004 65.000 1 65.000 1
2005 70.000 2 140.000 4
∑Y=300.000 ∑XY=50.000 ∑X²=10

a=300.000/5=60,000 b-
50.000/10=5.000
Ramalan penjualan tahun 2007......................... Y = 60.000 +
5000(4) = 80.000

Perbandingan harga barang A:B = 2:3


Barang A
 Untuk Indonesia Timur : 2/5x74.400=29.760
 Untuk Indonesia Barat : 3/5x74.400=44.640
Barang B
 Untuk Indonesia Timur : 2/5x80.000= 32.000
 Untuk Indonesia Barat : 3/5x80.000=48.000

Harga Jual
Barang 2005 2006 (10%) 2007 (10%)
Barang A 1500 1650 1815
Barang B 2000 2200 2420

Penjualan per triwulan

Tiwulan Barang A Barang B


Indo Timur Indo Barat Indo Timur Indo Barat
I 20%29760=5.952 20%44640=8928 20%32000=6400 20%48000=9600
II 25%29760=7.440 25%44640=11160 25%32000=8000 25%48000=12000
III 25%29760=7440 25%44640=11160 25%32000=8000 25%48000=12000
IV 30%29760=8928 30%44640=13392 30%32000=9600 30%48000=14400
Anggaran Penjualan tahun 2007
Perusahaan Duta Abadi
Anggaran Penjualan Tahun 2007
Keterangan Indonesia Timur Indonesia Barat

unit Harga/ Jumlah Unit Harga/ Jumlah


unit unit
Barang A
Triwulan I 5.952 1815 10.802.880 8928 1815 16.204.320
Triwulan II 7440 1815 13.503.600 11160 1815 20.255.400
Triwulan III 7440 1815 13.503.600 11160 1815 20.255.400
Triwulan IV 8928 1815 16.204.320 13392 1815 24.306.480
29.760 54.014.400 44.640 81.031.600
Barang B
Triwulan I 6400 2420 15.488.000 9.600. 2420 23.232.000
Triwulan II 8000 2420 19.360.000 12,000 2420 29.040.000
Triwulan III 8000 2420 19.360.000 12.000 2420 29.040.000
Triwulan IV 9600 2420 23.232.000 14.400 2420 34.844.000
32.000 77.440.000 48.000 116.160.000

SOAL –SOAL LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman saudara mengenai Bab .2,


maka kerjakanlah soal-soal berikut ini:
1. Perusahaan ARGO JATI selalu berusahan untuk
mempertahankan posisi nya di pasar dengan cara
mempertahankan market sharenya. Data penjualan indust ri
dan penualan perusahaan yang berhasil dikumpulkan adalah
sebagai berikut :
a. Penjualan Industri
Tahun Volume (unit)
2002 2.000.000
2003 2.200.000
2004 2.500.000
2005 2.300.000
2006 2.600.000
2007 2.700.000
2008 3.000.000
2009 3.100.000

b. Penjualan oleh perusahaan yang pernah dicapai :


Tahun Volume
2005 460.000
2006 546.000
2007 594.000
2008 690.000
2009 744.000

Di dalam perencanaan kegiatannya perusahaan


mengadakan pengamatan terhadap permintaan industri dan
selalu berusaha untuk memperbaiki posisi bersaingnya
dengan mengadakan /mengusahakan peningkatan market
share dari tahun ke tahun.
Atas dasar data diatas tentukan berapa besarnya volume
penjualan perusahaan untuk tahun 2010

2. PT. LIMO KUNCI AMEH menghasilkan dan menjual ubin


yang teletak di daerah Pariaman. Tahun lalu perusahaan ini
mengalami kerugian, kaena tidak tercapainya target
penjualan yang direncanakan, sebagai akibat tidak
dilakukannya perhitungan kuantitatif. Untuk tahun 2010
perusahaan akan melakukan forecasting secara lebih teliti.
Data yang tersedia untuk keperluan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Data Penjualan

Tahun Penjualan (unit) Harga (Rp)


2004 59.000 100
2005 60.000 110
2006 68.500 135
2007 72.000 135
2008 63.000 140

b. Ubin ini dijual di dua daerah pemasaran yakni daerah


Bukittinggi dan Solok dengan perbandingan 2:3

c. Tahun depan (2010) harga akan dinaikkan 10 % dari


harga tahun 2009

d. Harga tahun 2009 adalah sebesar 20 % dari harga rata-


rata 5 tahun sebelumnya

e. Tingkat penjualan per kwartal nya adalah konstan,


begitu pula tingkat penjualan perbulan dalan kwartal I

Dengan menggunakan data diatas, saudaa diminta untuk :


a. Membuat forecast penjualan dengan metode least square
untu tahun 2010,2011,2012,2013.
b. Membuat Anggaran Penjualan tahun 2010

3. Diketahu data produksi kerupuk Sanjai Perusahaan


MINTUO selam 5 tahun seperti pada tabel dibawah ini :

Tahun Triwulan Setahun


I II III IV
2001 28 32 36 34 130
2002 32 35 38 40 145
2003 36 37 28 39 150
2004 40 40 42 43 165
2005 44 41 41 44 170
Jumlah 180 185 195 200 760
Rata-rata 36 37 39 40 -
% 23,68 24,34 25,66 26,32 100

Dari data tersebut diatas lakukanlah peramalan penjualan


produk ini untu tahun 2016 !
BAB III
ANGGARAN UNIT YANG AKAN DIPRODUKS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum :

M
ampu menyusun Anggaran Unit yang akan di
Produksi

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang anggaran unit yang akan di produksi dan
tujuan penyusunan anggaran unit yang akan di produksi
2. Menyusun Anggaran Unit Yang akan Di Produksi

Halaman 51
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.2 Pengertian Anggaran Produksi Dan Anggaran Unit yang


akan diproduksi

Pengertian Anggaran Produksi merupakan anggaran yang


merencanakan secara terperinci tentang jumlah unit barang yang
akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
dating, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis dan
kualitas barang, jumlah barang yanga akan di produksi, serta
waktu produksi akan dilakukan.Sedangkan Anggaran Unit yang
akan diproduksi adalah suatu rencana tingkat atau volume barang
yang harus diproduksi oleh perusahaan sesuai dengan anggaran
penjualan yang telah disusun.
Anggaran unit yang akan diproduksi merupakan bagian dari
seluruh rencana perusahaan di bidang produksi. Beberapa rencana
perusahaan di bidang produksi adalah :
1. Rencana tentang urutan proses produksi mulai dari bahan
baku hingga menjadi barang jadi (process planning)
2. Rencana tentang tata letak mesin dan peralatan(lay out
planning)
3. Rencana tentang penyusunan jadwal produksi (scedulling)
4. Rencana tentang organisasi produksi yang digunakan
5. Rencana tentang pengembangan produk yang akan dilakukan
6. Rencana tentang biaya-biaya produksi untuk periode yang
akan datang

1.2. Kegunaan Anggaran Unit yang akan diproduksi


Secara umum kegunaan Anggaran Unit yang akan
Diproduksi adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja.
Sedangkan secara khusus kegunaannya adalah sebagai dasar
penyusunan dalam Anggaran Biaya Produksi dan Anggaran Biaya
Administrasi.
Sementara tujuan disusunnya Anggaran Unit yang akan
diproduksi ini adalah :
1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat
disdiakan sesuai dengan yang direncanakan

2. Menjaga tingkat persediaan.

3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya


produksi yang ditanggung akan seminimal mungkin.

1.3. Faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan Anggaran


Unit yang akan Diproduksi

1. Rencana penjulan yang tertuang dalam Angaran


Penjualan

Halaman 53
Semakin besar jumlah barang yang akan dijual,maka
semakin besar pula jumlah unit yang akan diproduksi,
sebaliknya semakin kecil jumlah barang yang akan
dijual maka semakin kecil pula jumlah unit yang akan
diproduksi.

2. Kapasitas mesin dan peralatan yang tersedia

3. Jumlah tenaga kerja yang tersedia termasuk di dalamnya


skill dan ketrampilam yang dimiliki.

4. Modal kerja yang dimiliki perusahaan

5. Fasilitas-fasilitas lain dan fasilitas pendukung yang


dimiliki perusahaan.

6. Luas perusahaan yang optimal.

7. Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan barang


jadi.

8. Kebijaksanaan perusahaan dalam menetapkan pola


produksi selama periode yang akan datang.

1.4. Penyusunan Anggaran Unit yang akan diproduksi

Secara garis besar Anggaran unit yang akan diproduksi disusun


dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :
Tingkat Penjualan XXX
Tingkat persediaan akhir : XXX +
Tingkat Kebutuhan XXX
Tingkat Persediaan awal : XXX -
Tingkat Produksi XXX

Penyusunan anggaran unit yang akan diproduksi dapat


disusun dengan empat cara , yaitu:

a. Mengutamakan stabilitas produk


b. Mengutamakan stabilitas persediaan
c. Gabungan antara stabilitas produk dan stabilitas
persediaan
d. Disesuaikan dengan keperluan manajemen

1.4.a. Mengutamakan Stabilitas Produk


Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam
penyusunan anggaran unit yang akan diproduksi maka tingkat
persediaan dibiarkan berubah dengan syarat persediaan awal dan
akhir sesuai dengan rencana semula, disisi lain produk juha harus
stabil.Namun apabila dalam satu periode jumlah keseluruhan
produk dibagi sama dalam masing-masing periode yang lebih
pendek tidak menghasilkan bilangan bullat, maka hanya beberapa
periode produknya yang stabil.

Tingkat Penjualan
Bulan
(unit)

Januari 1.500
Pebruari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400
Total 14.200
Contoh :

Rencana penjualan tahun 2013 selama satu tahun pada


PT. TUAH SAKATO adalah sebagai berikut :

Diketahui tingkat persediaan awal tahun adalah 2.000 unit


dan persediaan akhir tahun adalah 1.500 unit.. Dari data diatas ,
maka anggaran unit yang akan di produksi dengan mengutamakan
stabilitas produk dapat disusun dengan urutan sebagai berikut :
Penjualan setahun : 14.200 unit
Persediaan akhir tahun : 1.500 unit +
Kebutuhan satu tahun : 15.700 unit
Persediaan awal tahun : 2.000 unit _
Jumlah yang harus di produksi : 13.700 unit

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan


dengan dua cara yaitu :
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12, dimana
hasil bagi tersebut langsung dipakai sebagai tingkat
produksi perbulan, sehingga:

Produksi selama setahun = 13.700 unit


Produksi per bulan = 13.700/12 = 1.141,67 unit
Kelemahan cara ini adalah sering ditemukannya,
bilangan-bilangan yang tidak bulat, sedangkan dalam
satuan unit tidak boleh dalam pecahan.

b. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa


sehingga dihasilkan bilangan-bilangan bulat dan mudah
untuk dilaksanakan secara konsekuen. Kelebihan hasil
pembagian akan dialokasikan ke bulan-bulan dimana
terdapat penjualan yang tinggi.

Dengan demikian produksi selama 1 tahun = 13.700 unit,


pada perhitungan di point (a), diperoleh produksi sebanyak
1.141,67 unit, maka untuk itu dipilih bilangan bulat yang paling
mudah untuk dilaksanakan dan mendekati angka 1.141.67 adalah
1.100 unit.

Jika produksi perbulan adalah 1.100 unit, maka


kekurangan nya dalah 13.700-(12X1.100)=500 unit.Sehingga
kekurangan 500 unit dialokasikan ke bulan-bulan dimana terdapat
penjulan yang tinggi, yaitu pada bulan Januari, Pebruari, Maret,
April dan Desember, dengan penjualan masing-masing nya adalah
1.500 unit, 1.600 unit, 1.600 unit, 1.400 unit dan 1.400 unit
sehingga masing-masing bulan tersebut akan mendapatkan
tambahan 500/5 unit = 100 unit.Dengan demikian penjualan
perbulannya menjadi :

Bulan Penjualan (unit)


Januari 1.100+100 = 1.200
Pebruari 1.100+100 = 1.200
Maret 1.100+100 = 1.200
April 1.100+100 = 1.200
Mei 1.000
Juni 1.000
Juli 1.000
Agustus 1.000
September 1.000
Oktober 1.000
November 1.000
Desember 1.100+100 = 1.200
Jumlah 13.700

Langkah-langkah dalam meyusun Anggaran Produksi :

1. Mengalokasikan rencana penjualan yang diketahui dari soal


dari bulan Januari sampai denganDesember masing-masingnya
adalah 1.500 unit, 1.600 unit, 1.600 unit,1.400 unit, 1.200 unit,
1.000 unit, 700 unit, 600 unit, 900 unit, 1.100 unit, 1.200 unit
dan 1.400 unit.

2. Mengalokasikan tingkat produkai per bulannya untuk bulan


yang memiliki tingkat penjualan tertinggi (5 bulan), yaitu
bulan Januari, Pebruari, Maret, April dan Desember masing-
masingnya sebanyak 1.200 unit (karena faktor pembulatan).

3. Tingkat persesiaan awal Januari sebanyak 2000 unit dan


persediaan akhir sebanyak 1.500 unit (dari soal)

4. Rincian untuk masing-masing bulan :

a. Pada bulan Januari tingkat kebutuhan dapat diketahui dari


rencana produksi ditambah dengan persediaan awal (
1.200 unit + 2.000 unit = 3.200 unit). Tingkat persediaan
akhir bulan Januri dapat diketahui dengan cara
mengurangi tingkat kebutuhan dengan rencana penjulan
(3.200 unit – 1.500 unit = 3.200 unit). Persediaan akhir di
bulan Januari akan menjadi persediaan awal di bulan
Pebruari yaitu sebanyak 1.700 unit.

b. Tingkat kebutuhan bulan Bulan Pebruari adalah


persediaan awal ditambah tingkat produksi (1.700 unit +
1.200 unit = 2.900 unit). Persediaan akhir Pebruari dapat
diketahui dengan cara mengurangi tingkat kebutuhan
dengan rencana penjualan (2.900 unit – 1.600 unit = 1.300
unit )

Untuk bulan Maret sampai dengan Desember, langkah-


langkahnya sama dengan bulan Pebruari.
Note:
- Data rencana penjualan dari bulan Januari sampai dengan
Desember diketahui dalam soal

- Tingkat produksi dipertahankan stabil kecuali lima bulan


yaitu pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April dan
Desember karena ada pembulatan angka .

- Persedian akhir bulan Januari menjadi persediaan awal


bulan Pebruari, demikian juga persedian akhir bulan
Pebruari menjadi persediaan awal bulan Maret dan
seterusnya

1.4.b. Mengutamakan Stabilitas Tingkat Persediaan


Pada konsep ini perusahaan mengutamakan stabilitas
tingkat persediaan artinya persediaan awal sama dengan
persediaan kahir dan tingkat produk berfluktuasi. Apabila
persediaan awal dan persediaan akhir tidak sama maka hanya
beberapa periode persediaan yang sama (stabil).

Contoh : Berikut data rencana penjualan (unit) dari perusahaan


PT. Tuah Sakato selama satu tahun.(sama dengan contoh soal
sebelumnya)
Bulan Penjualan(unit)
Januari 1.500
Pebruari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400
Jumlah 14.200

Dari data diatas susunlah anggaran unit yang akan diproduksi bila
perusahaan menetapkan kebijaksanaan persediaan stabil jika
diketahui tingkat persediaan awal tahun adalah 2.000 unit dan
persediaan akhir tahun adalah 1.500 unit.

Dari data diatas , maka anggaran unit yang akan di produksi


dengan mengutamakan stabilitas persediaan dapat disusun dengan
urutan sebagai berikut :

Menentukan selisih antara persediaan awal dengan persediaan


akhir:
Persediaan Awal : 2000 unit
Persediaan akhir : 1.500 unit
Selisih : 500 unit

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan


dengan dua cara yaitu :
a. Membagi selisih persediaan awal dengan persediaan akhir
dengan 12 bulan maka persediaan tiap bulannya adalah
500/12 = 41,67. Tingkat persediaan memiliki angka yang
tidak bulat sehingga untuk menyusun anggaran memjadi
tidak efektif.

b. Membagi dengan suatu bilangan yang menghasilkan


bilangan bulat. Dengan demikian maka tingkat persediaan
adalah 500/5=100. Maka akan dialokasikan dengan
mengurangi tingkat persediaan awal dengan 100 unit
untuk lima bulan.Persediaan awal bulan Januari dan
persediaan akhir bulan Desember tidak bisa ditambahkan
atau dikurangi, karena merupakan rencana persediaan
awal dan akhir yang telah dibuat lebih dahulu.
Note:
Persediaan awal bulan Januari sebesar 2000 unit, maka
setelah dipengalokasian dengan pembulatan unit sehingga
pada bulan Pebruari menjadi 1.900 unit.(2000 unit – 100
unit), demikian selanjutnya sampai bulan Juni dimana
jumlah persediaan awal sebanyak 1.500 unit. Selanjutnya
untuk bulan Juli sampai Desember tetap yaitu sebanyak
1.500 unit.

1.4.c. Kombinasi Stabilitas Tingkat Persediaan dengan


Tingkat Produksi

Contoh:
Diketahui data rencana penjualan batu bata hasil produksi
PT.Bukit Kapur di Pariamanan selama enam bulan pada tahun
2013 adalah sebagai berikut:

Bulan Rencana Penjualan(unit)


Januari 7.000
Pebruari 8.000
Maret 8.500
April 9.000
Mei 10.000
Juni 10.500
Persediaan awal tahun perusahaan ini adalah sebesar 1.500 unit.
Perusahaan menetapkan kebojaksaan akhir tahun adalah 20 % dari
rencana penjualan bulan berikutnya.

Berdasarkan data diatas susunlah anggaran unit yang akan di


produksi jika perusahaan menetapkan kebijaksanaan berdasarkan
kombinasi !

Penyelesaian:

Kebijaksanaan perusahaan yang menetapkan persediaan awal


sebesar 1.500 unit tetap berada pada bulan Januari, sedangkan
persediaan akhir adalah 20 % dari tingkat penjualan bulan
berikutnya. Persediaan akhir bulan Januari adalah 20 % x rencana
penjualan Pebruari.Maka persediaan akhir Januari menjadi 20% x
8.0 unit = 1.600 unit, demikian selanjutnya.
Soal – Soal Latihan
1. Usaha ANANDA mempunyai persediaan barang jadi pada
permulaan periode sebanyak 500 unit. Untuk kwartal
pertama tahun yang akan datang perusahaan
merencanakan melakukan penjualan sebagai berikut :

Januari 400 unit


Pebruari 300 unit
Maret 500 unit
April 700 unit
a. Bila perusahaan menginginkan persediaan akhir
periode sebanyak 550 unit, berapa unit barang jadi
harus di produksi selama periode tersebut ?

b. Bila perusahaan menginginkan adanya persediaan


akhir setiap bulan yang jumlah nya sama degan
jumlah penjualan setiap bulannya, berapa unit harus
di produksi selama periode tersebut ?

2. Data Usaha BESANAN untuk tahun produksi 2010 adalah


sebagai berikut :

a. Rencana penjualan untuk tahun tersebut adalah


sebesar 150.000 unit barang.
b. Perusahaan itu mempunyai pola penjualan sebagai
berikut : penjualan pada bulan-bulan pada kwartal I
dan IV adalah lebih tinggi 10 % sedangkan kwartal II
dan III lebih rendah 10 % dari penjualan rata-rata
kwartalan.

c. Persediaan yang ada pada 1 Januari 2010 sebesar


6.000 unit dan pada 31 Desember 2010 adalah sebesar
5.000 unit.
BAB : IV
Anggaran Bahan Mentah

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum :

M
ampu menyusun Anggaran Bahan Mentah

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang bahan mentah dan tujuan penyusunan
anggaran bahan mentah
2. Menyusun Anggaran Bahan Mentah

Halaman 73
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.1. Pengertian Anggaran Bahan Mentah


Merupakan anggaran yang merencanakan secara
terperinci tentang penggunaan bahan mentah untuk proses
produksi selama periode masa yang akan datang.
Bahan mentah yang dimaksud disini adalah bahan utama
yang digunakan atau dipakai dalam menghasilkan produk
serta bersifat dominan.Misalnya pada perusahaan
furniture yang menghasilkan meja,,kursi dan lemari,maka
bahan mentahnya adalah kayu.

1.2. Kegunaan Anggaran Bahan Mentah


Sama halnya dengan kegunaan Anggaran Penjualan dan
Anggaran Produksi, bahwa kegunaan Anggaran Bahan
Mentah secara umum adalah sebagai pedoman kerja,
sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat
pengawasan kerja.

Secara khusus kegunaan Anggaran Bahan Mentah


adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui berapa jumlah kebutuhan bahan
mentah yang digunakan dalam menghasilkan
produk.Jumlah produk yang akan dihasilkan
tersebut dapat dilihat dari Anggaran Produksi.
2. Memperkirakan berapa jumlah pembelian bahan
mentah yang diperlukan, dalam satuan mata uang
tertentu. Misalnya untuk bahan mentah kayu
pembeliannya dalam satuan kubik dan harga per
kubiknya dalam Rupiah.

3. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan


dana yang diperlukan untuk melakukan
pembelian bahan mentah.atau dengan kata lain
berapa uang kas yang dikeluarkan perusahaan
dalam membeli bahan mentah.

4. Memperkirakan komponen harga pokok pabrik


karena penggunaan bahan mentah dalam proses
produksi.

5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan


bahan mentah.

1.3 Komponen Anggaran Bahan Mentah


Terdapat empat anggaran yang disusun dalam Anggaran
Bahan Mentah secara berurutan dalam , yaitu :
1. Anggaran Unit Kebutuhan Bahan Mentah.

Halaman 75
Merupakan anggaran yang merinci tentang jumlah unit
bahan mentah yang dibutuhkan dalam berproduksi
selama periode yang akan datang.

2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah.


Merupakan anggaran yang merinci tentang berapa
pembelian bahan mentah untuk berproduksi selama
periode yang akan datang.
3. Anggaran Persediaan Bahan Mentah
Merupakan anggaran yang merinci berapa jumlah
persediaan awal dan persediaan akhir dari bahan
mentah yang dimiliki oleh perusahaan
4. Anggaran Biaya Bahan Mentah
Merupakan anggaran yang merinci tentang besarnya
biaya bahan mentah untuk berproduksi selama periode
yang akan datang.

Anggaran Unit Kebutuhan Bahan Mentah


Bahan mentah yang diperhitungkan dalam penyusunan
Anggaran Unit Bahan Mentah ini adalah bahan mentah
yang langsung dipakai dalam proses produksi. Pada
anggaran ini terdapat komponen :
- Jenis barang jadi yang dihasilkan
- Jenis bahan mentah yang digunakan
- Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
- Standard usage rate (SUR), merupakan bilangan
yang menunjukkan berapa satuan bahan mentah yang
diperlukan untuk menghasilkan satu satuan barang
jadi.
- Waktu penggunaan bahan mentah
- Kualitas masing-masing jenis barang jadi
- Waktu penggunaan bahan mentah

Menentukan kebutuhan bahan mentah


Metoda yang digunakan untuk menentukan jumlah bahan
mentah yang digunakan dalam proses produksi dalam satu
periode waktu tertentu yaitu :
a. Taksiran langsung
Merupakan penaksiran jumlah bahan mentah yang
dilakukan secara langsung, tanpa merinci secara
terperinci komponen-komponen lain.
Cara ini kurang efektif karena terdapat ketidak
akuratan jumlah bahan mentah, dan bersifat sujektif
artinya tergantung dari penilaian seseorang terkadang
terlalu besar atau sebaliknya. Tetapi cara ini
menguntungkan karena lebih mudah, cepat dan
membutuhkan biaya yang kecil.
b. Berdasarkan perhitungan Standard Usage Rate(SUR)
Standar ini dapar dihitung dengan cara :
1. Enginering study, yakni dengan cara melakukan
percobaan-percobaan di laboratorium.
2. Trial run, yakni dengan melakukan percobaan-
percobaan khusus di dalam pabrik
3. Berdasarkan pada pemakaian pada waktu yang lalu
yang terdapat dalam bill of material
4. Angka penggunaan rata-rta yang ditentukan secara
statistis.

Faktor yang menentukan Anggaran kebutuhan Bahan


Mentah :
1. Rencana produksi yang tertuang dalamnggaran
Produksi untuk periode yang akan datang.
2. Standard pemakaian bahan mentah yang ditetapkan
perusahaan. Metode yang dapat digunakan adalah
dengan menggunakan data tahun sebelumnya
(historis) ,menggunanakan metode statistic dan
metode-metode penelitian khusus.

Anggaran Pembelian Bahan Mentah


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
Anggaran Pembelian Bahan Mentah merupakan anggaran
yang merinci tentang berapa jumlah ahan mentah ang
harus dibeli oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.Perusahaan mesti menetapkan berapa jumlah
pembelian yang optimal, tidak terlalu berlebihan dan juga
tidak terlalu sedikit. Kelebihan maupun kekurangan
dalam pembelian bahan mentah akan dapat merugikan
perusahaan itu sendiri.

Menentukan Tingkat Pembelian Bahan Mentah yang


Optimal
1. Economical Order Quantity (EOQ)
Merupakan metode yang digunakan untuk menentukan
berapa jumlah persediaan yang paling ekonomis,
maksudnya berapa besarnya tingkat persediaan yang
harus dilakukan perusahaan setiap kali melakukan
pemesanan dengan biaya yang paling rendah, tetapi tidak
menimbulkan kekurangan bahan mentah,
Formulasi :
=

Dimana:
R= Tingkat kebutuhan bahan mentah untuk satu
periode yang akan datang
S = Biaya pemesanan
P = harga per unit bahan mentah
I = Biaya penyimpanan bahan mentah

2. Re Order Point
Disamping menentukan berapa tingkat persediaan yang
paling ekonomis, perusahaan juga perlu menetapkan kapan
waktu pembeliaan bahan mentah, agar proses produksi
dapat berjalan lancar. Kelancaran proses produksi akan
menghindari perusahaan dari biaya-biaya yang ditimbulkan
karena keterlambatan datangnya bahan mentah (stock out
cost), dan sebaliknya biaya-biaya yang ditimbulkan karena
terlalu awal datangnya bahan mentah tersebut (extra
carrying cost).
Re Order Point merupakan satu metode yang digunakan
untuk menentukan saat dimana perusahaan harus
melakukan pemesanan kembali bahan mentah yang
diperlukan. Penentuan Re Order Point ini sebelumnya
harus memperhatikan faktor Lead Time atau jangka waktu
sejak dilakukannya pemesanan sampai saat datang nya
bahan mentah yang di pesan dan siap digunakan dalam
proses produksi.

1.3.3. Anggaran Biaya Bahan Mentah


Dalam penjelasan sebelumnya telah diuraikan bahwa
Anggaran Biaya Bahan Mentah merupakan anggaran
merencanakan secara terperinci biaya bahan mentah yang
digunakan dalam berproduksi selama periode yang akan
datang,yang di dalamya terdapat jenis/kualitas bahan
mentah, jumlah bahan mentah yang diolah, harga dan
kapan waktu bahan mentah itu diolah.
Bahan mentah yang telah habis digunakan dalam proses
produksi harus di hitung nilainya. Rencana besarnya nilai
bahan mentah yang habis digunakan dalam proses
produksi ditunagkan dalam suatu yang dinamakan dengan
Anggaran Biaya Bahan Mentah.
. Anggaran Persediaan Bahan Mentah
Metode perhitungan Akuntansi yang digunakan perusahaan
yang berhubungan dengan masalah penilaian bahan mentah
yang dioleh dalam proses produksi :
1. Metode First In Firt Out (FIFO)
Bahan mentah yang pertama yang akan diolah oleh
perusahaan merupakan bahan mentah yang duluan
datang.
2. Metode Last In First Out (LIFO)
Bahan mentah yang terakhir dibeli merupakan bahan
mentah yang lebih awal untu diolah dalam proses
produksi.
3. Metode Moving Average
Bahan mentah yang diolah didasarkan pada rata-rata
nilai (harga) pembelian bahan mentah yang pernah
dilakukan oleh perusahaan, sejak awal sampai dengan
yang terakhir.
dibawah ini dapat memberikan gambaran dalam penyusunan Anggaran Bahan Mentah secara k
Contoh soal 1
Usaha kulit Padang Panjang merupakan home industry yang
memproduksi 2 macam barang yang terbuat dari kulit yaitu
tas dan sepatu, kedua jenis barang ini menggunakan tiga
jenis bahan mentah yaitu kulit buaya, kulit ular dan kulit
sapi. Rencana produksi untuk 6 bulan pertama tahun 2013
adalah sebagai berikut :

Bulan Tas (unit) Sepatu(pasang)


Januari 110 800
Pebruari 120 900
Maret 100 800
April 130 700
Mei 120 100
Juni 140 100

Standar Usage Rate (SUR) untuk setiap jenis bahan


mentah adalah :
Bahan Mentah
Barang
kulit sapi kulit ular kulit buaya
Tas 2 3 2
Sepatu 3 2 1
Harga setiap unit masing-masing bahan mentah untuk kulit
sapi, kulit ular dan kulit buaya adalah Rp.50.000-,
Rp.60.000- dan Rp.70.000,-. Susunlah Anggaran kebutuhan
bahan mentah bagi perusahaan untuk periode Januari sampai
dengan Juni 2013 !
Penyelesaian:

Penjelasan:
1. Kebutuhan masing-masing jenis bahan mentah yang
dibutuhkan dapat diketahui dengan cara mengalikan antara
produksi dengan SUR(standard usage rate)

2. Nilai SUR masing-masing jenis bahan mentah berbeda-beda.

Contoh Soal 2
Perusahaan Jaya Utama menghasilkan dua jenis barang yaitu
Barang X dan Barang Y. Data-data yang tersedia dalam
perusahaan tersebut pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
a. Jumlah produksi barang X dan Y per triwulan

Keterangan Barang X (unit) Barang Y (unit)


Triwulan I 4.500 6.750
Triwulan II 6.100 9.150
Triwulan III 7.100 10.100
Triwulan IV 15.800 27.600

b. Kebutuhan bahan mentah per unit barang (standar


used rate)

Keterangan Barang X Barang Y


Bahan Mentah A 2 3
Bahan Mentah B 1 2
Bahan Mentah C 2 1

c. Persediaan bahan mentah untuk masing-masing bahan


mentah
Keterangan Persediaan awal Persediaan akhir
Bahan mentah A 2.000 10 % dari kebutuhan
Bahan Mentah B 1.500 bahan mentah
Bahan Mentah C 1.000

d. Harga bahan mentah per Kg

Jenis bahan mentah Harga per Kg


Bahan mentah A Rp. 50
Bahan mentah B Rp.100
Bahan mentah C Rp. 150

Diminta :
a. Susunlah Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
b. Susunlah Anggaran Pembelaian Bahan Mentah
c. Susunlah Anggaran Persediaan Bahan Mentah
d. Susunlah Anggaran Biaya Bahan Mentah
Penyelesaian :
a. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Perusahaan Jaya Utama
Tahun 2012

Bahan Bahan Bahan


Mentah A Mentah B Mentah C
Keterangan Produksi
SUR Jumlah SUR Jumlah SUR Jumlah
Triwulan I
Barang X 4500 2 9000 1 4500 2 9000
Barang Y 6750 3 20250 2 13500 1 6750
Jumlah 11250 29250 18000 15750
Triwulan II
Barang X 6100 2 12200 1 6100 2 12200
Barang Y 9150 3 27450 2 18300 1 9150
Jumlah 15250 39650 24400 21350
Triwulan III
Barang X 7100 2 14200 1 7100 2 14200
Barang Y 10100 3 30300 2 20200 1 10100
Jumlah 17200 44500 27300 24300
Triwulan IV
Barang X 15800 2 31600 1 15800 2 31600
Barang Y 27600 3 82800 2 55200 1 27600
Jumlah 43400 114400 71000 59200
Total 87100 227800 140700 120600
Penjelasan :
1. Jumlah kebutuhan masing-masing bahan mentah
baik bahan mentah A,B dan C diperoleh dari
perkalian jumlah produksi dengan standard used rate
(SUR)
2. Standard used rate masing-masing bahan mentah
berbeda-beda baik bahan mentah A,B maupun bahan
mentah C
3. Pada akhirnya akan diketahui total kebutuhan bahan
mentah A, bahan mentah B dan bahan mentah C.

Simulasi dengan Excel


b.Anggaran Pembelian Bahan Mentah
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Perusahaan Jaya Utama
Tahun 2012

Pembahasan :
1. Jumlah kebutuhan bahan mentah diperoleh dari Anggaran
Kebutuhan Bahan Mentah. Dimana bahan mentah pada
masing-masing triwulan juga sudah diketahui.
2. Persediaan akhir diperoleh dari 10 % dari jumlah
kebutuhan bahan mentah (berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan).

3. Jumlah kebutuhan bahan mentah adalah penjumlahan dari


jumlah kebutuhan bahan mentah untuk produksi
ditambah persediaan akhir.
4. Persediaan awal masing-masing bahan mentah sudah
diketahui dalam soal. Persediaan akhir triwulan
sebelumnya menjadi persediaan awal pada triwulan
berikutnya. Sebagai contoh pada bahan mentah A,
persediaan akhir pada triwulan I akan menjadi persediaan
awal di Teiwulan II
5. Jumlah pembelian bahan mentah merupakan penjumlahan
antara jumlah kebutuhan bahan mentah ditambah dengan
persediaan awal.
Simulasi dengan Excel
c.Anggaran Persediaan Bahan Mentah
Anggaran Persediaan Bahan Mentah
Perusahaan Jaya Utama
Tahun 2012

Pembahasan:
1. Anggaran persediaan bahan mentah berpatokan pada
Anggaran Pembeliaan Bahan Mentah
2. Masing-masing persediaan awal bahan mentah A,B dan C
pada masing-masing triwulan ditentukan jumlahnya,
kemudian dikalikan dengan harga dan pada akhirnya
diketahui jumlah persediaan awal bahan mentah tersebut.
3. Persediaan akhir diperoleh persediaan akhir pada triwulan IV
pada masing-masing bahan mentah.
d.Anggaran Biaya bahan mentah yang terpakai

Anggaran Bahan Mentah yang Terpakai


Perusahaan Jaya Utama
Tahun 2012

Pembahasan :
1. Anggaran Biaya bahan mentah yang terpakai berpatokan
pada Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
2. Pada Anggaran ini dipisahkan pemakaian bahan mentah
untuk menghasilkan barang X dan barang Y masing-
masing per triwulannya.
3. Dari table diatas dapat diketahui pemakaian masing-
masing bahan mentah dalam unit dan jumlah.
Soal – soal latihan
Untuk memperdalam pemahaman saudara mengenai Bab .1V,
maka kerjakanlah soal-soal berikut ini :

Petunjuk : Kerjakanlah soal latihan dibawah ini dengan


menggunakan Program Excel

Latihan 1
Rencana penjualan Usaha Pembuatan Batako di Kabupaten
Padang Pariaman selama lima bulan pertama 2013 adalah sebagai
berikut :
Bulan Rencana Penjualan (unit)
Januari 10.800
Pebruari 15.600
Maret 12.200
April 10.400
Mei 9.800

Perusahaan menentukan bahwa tingkat persediaan barang pada


setiap akhir bulan besarnya minimum 25 % dari target penjualan
bulan berikutnya. Pada tanggal 1Januari 2013 diperkirakan
perusahaan akan memiliki persediaan barang jadi sebesar 2.700
unit. Setiap unit barang jadi akan membutuhkan 4 material A
dengan harga Rp.100 ,- dan 5 u nit material B dengan harga
Rp.75,- per unit. Perusahaan menginginkan persediaan akhir
material setiap bulannya adalah sebesar 1,5 kali kebutuhan
material bulan berikutnya.
Dengan data diatas saudara diminta untuk :
a. Menyusun anggaran jumlah yang harus di produksi bulan
Januari sampai dengan April
b. Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah terperinci
bulan Januari sampai dengan April.
c. Menyusun Anggaran Pembelian Bahan Mentah terperinci
selama Januari sampai dengan Maret.

Latihan 2
Usaha Kerajinan Pandan di Kabupaten Payakumbuh
memproduksi tiga jenis produk nya yaitu tas pandan (jenisA),
topi pandan (jenis B), dan tikar pandan (jenis C). Anggaran yang
disusun dibagi menuut bulan (untuk triwulan I) dan triwulan
untuk sisa periode yang lain. Data yang tersedia adalah sebagai
berikut :
a. Rencana Produksi
b.Kebutuhan bahan mentah

c.Perhitungan harga per unit bahan mentah


Bahan Mentah X adalah Rp.100,-, Bahan Mentah Y adalah
Rp.150 dan Bahan Mentah Y adalah Rp.200,-
Dengan data diatas, susunlah :
a. Anggaran Kebutuhan Bahan
b. Anggaran Pembelian Bahan Mentah
c. Anggaran Persediaan Bahan Mentah
d. Anggaran Bahan Mentah yang terpakai
BAB : V
Anggaran Tenaga Kerja

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum:

M
ampu menyusun Anggaran Tenaga Kerja

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang anggaran tenaga kerja dan tujuan
penyusunan anggaran tenaga kerja.
2. Menyusun Anggaran Tenaga Kerja

Halaman 97
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.5 Pengertian Anggaran Tenaga Kerja


Merupakan Anggaran yang merencanakan tentang berapa
jumlah tenaga kerja, berapa gaji dari tenaga kerja yang terlibat
langsung dalam proses produksi dalam rangka menghasilkan
barang/produk yang telah direncanakan.
Dalam hal ini tenaga kerja yang di anggarkan adalah tenaga
kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, walaupun
dalam proses produksi tersebut dikerjakan oleh mesin, tetapi
tenaga manusia tetap digunakan.
Berdasarkan jenis nya tenaga kerja dapat dikelompokkan atas
2 yaitu :
a. Tenaga kerja langsung (direct labor), dengan
karakteristik:
1. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja
jenis ini berhubungan langsung dengan tingkat
produksi.
2. Jenis biaya yang dikelurkan termasuk dalam biaya
variabel
3. Tenga kerja yang kegiatannya dapat digubungkan
dengan produk akhir dalam hal penentuan harga
pokok.
b. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), dengan
karakteristik :
1. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja
jenis ini tidak berhubungan langsung dengan tingkat .
produksi.
2. Jenis biaya yang dikeluarkan termasuk dalam biaya
semi fixed atau semi variable
3. Posisi tenaga kerja jenis ini dapat bekerja di dalam
maupun di luar pabrik.
Apabila tenaga kerja ada yang bekerja dalam pabrik
maka oleh perusahaan dikelompokkan dalam
Anggaran Biaya-Biaya Pabrik.

1.6 Kegunaan Anggaran Tenaga Kerja


Sama halnya dengan kegunaan Anggaran sebelumnya,
bahwa kegunaan Anggaran Tenaga Kerja secara umum
adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan
kerja.

Halaman 99
Secara khusus kegunaan Anggaran Tenaga Kerja adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui berapa jumlah tenaga kerja yang
diperlukan dalam menghasilkan produk.

2. Memperkirakan berapa tingkat upah/gaji per satuan


waktu nya, serta level/tingkatan gaji tenaga kerja..

3. Memperkirakan komponen harga pokok pabrik


karena penggunaan bahan mentah dalam proses
produksi.

1.7 Komponen Anggaran Tenaga Kerja

Sebelum menyusun Anggaran Tenaga Kerja, perlu


dipersiapkan komponen-komponen pendukung nya yaitu :
1. Daftar kebutuhan tenaga kerja (manning table), yang
di dalamnya tercantum kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan, jumlah masing-masing tenaga kerja pada
berbagai tingkatannya, serta bagian-bagian yang
membutuhkannya.
Perhitungan manning table dapat berdasarkan
penaksiran langsung (judgment) dari kepala bagian
atau berdasarkan pengalaman (history).Selanjutnya
baru ditentukan berapa upah/jam tenaga kerja
langsung, yang dapat ditentukan dengan:
a. Analisa gerak merupakan pengamatan terhadap
gerakan-gerakan dalam proses produksi atas jenis
produk.
b. Analisa waktu yaitu perhitungan atas berapa
lamanya waktu yang diperlukan dalam setiap
gerakan menghasilkan produk.

Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu


ini akan diperoleh waktu standard yang diperlukan
untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang
dinyatakan dengan DHL (Direct Hours Labor)
Setelah ditentukan upah tenaga kerja langsung
tersebut,langkah selanjutnya adalah membuat
perkiraaan tingkat upah rata-rata (average wage rate),
dengan jalan membagi total biaya tenaga kerja dengan
jumlah jam tenaga kerja langsung(direct labor hour /
DHL) yang diperlukan.
Dalam sebuah perusahaan yang mengawasi tenga
kerja langsung ini dikenal dengan sebutan supervisor.
Setiap jangka waktu tertentu, supervisor melaporkan
kepada pimpinan tentang tingkat efektivitas, efesiensi
serta penyimpangan hasil produksi dari yang telah
direncanakan, yang pada dasarnya laporan tersebut
berisi :
1. Jam kerja riil
2. Jam standard untuk output riil
3. Variasi waktu yang merupakan selisih antara jam
kerja riil dengan jam standard.

1.4. Formula Yang Digunakan


Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung = Produksi x Standard Jam Tnaga Kerja Langsung (DHL)

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Pemakaian Jam Tenaaga Kerja Langsung x Tarif Upah Tenaga Kerja Langsu

Contoh Soal 1
Sebuah perusahaan memiliki tiga golongan tenaga
kerja langsung yaitu Golongan I, Golongan II dan
Golongan III. Masing-masing golongan memiliki
upah yang berbeda-beda. Upah per jam tenaga kerja
langsung golongan I,II dan III masing-masingnya
adalah Rp. 1500,-/orang/DHL, Rp. 2000,-/orang/DHL
dan Rp. 2500,-/orang/DHL. Jumlah tenaga kerja
masing masing golongan I,II dan III adalah 50 orang,
20 orang dan 5 orang.
Maka tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung
perusahaan tersebut (per orang per DHL) adalah
sebagai berikut :

Tingkat
Jumlah Jumlah Jumlah
Upah
Golongan (orang) DHL (Rp)
per jam
(Rp)
I 1500 50 100 7500000
II 2000 20 100 4000000
III 2500 5 100 1250000
75 100 12750000

Maka tingkat upah rata-rata = 12.750.000 / 7.500 =


Rp. 1.700,-/DHL
Ada kalanya dalam proses produksi terdapat variance
atau penyimpangan dari apa yang telah direncanakan
sebelumnya, seperti pada contoh berikut
Diketahui Data tentang anggaran bulan Januari
a. Jumlah yang akan diproduksi sebanyak 4.400
unit
b. Standard jam buruh per unit bang 4
c. Tingkat upah rata-rata per jam Rp. 100,-

Sedangkan Data Realisasinya adalah :


a. Unit yang di produksi 4.000 unit
b. Jam buruh selama bulan Januari

Contoh Soal 2
Suatu perusahaan MERBABA mempunyai 2 jenis
produk, yaitu produk X dan Y. Dimana kedua produk
tersebut melalui dua bagian yaitu Depatemen 1 dan
Departemen 2, dengan pemakaian jam standard per
DHL adalah sebagai berikut :
Departemen 1 Departemen 2
Produk A 2 3
Produk B 3 2
Tarif upah /DHL adalah sebagai berikut :
Departemen 1 adalah = Rp. 200/jam
Departemen 2 adalah = Rp. 300/jam
Data produksi adalah sebagai berikut :
Produk X Produk Y
Triwulan I 10000 13.800
Triwulan II 13.000 19.000
Triwulan III 15.000 21.000
Triwulan IV 32.000 56.100

Diminta :
a. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung
b. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Penyelesaian :

Keterangan :
1. Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung produk A dan B,
baik masing-masing triwulan I,II,III dan IV, merupakan
hasil perkalian antara jumlah produksi dengan DHL.
2. Jumlah Total merupakan jumlah TKL produk A ditambah
jumlah TKL produk B
Keterangan:
1. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dapat dicari
apabila Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung sudah
diketahui terlebih dahulu.
2. Dari kertas kerja diatas maka dapat diperoleh Jumlah
Total Biaya Kerja Langsung yang dikeluarkan oleh
perusahaan sebanyak Rp. 129.000.000,-, dengan
pengelompokkan biaya yang dikeluarkan untuk
Depatemen 1 sebanyak Rp. 94.000.000,- dan Departemen
2 sebanyak Rp. 43.000.000,-.

Soal – soal Latihan


Untuk memperdalam pemahaman saudara mengenai Bab .V,
maka kerjakanlah soal-soal berikut ini :
1.CV.BERKAH memproduksi barang-barang X,Y dan Z.
Ketiganya diproses di Departemen 1. Barang Y dan Z di proses di
Departemen 2. Dan hanya barang Z dan seterusnya masih perlu
dip roses di departemen 3. Data yang tersedia adalahs ebagai
berikut :
a. Anggaran produksi (dalam unit)
Bulan Barang X Barang Y Barang Z
Januari 10.000 6.000 42.000
Pebruari 14.000 12.000 52.000
Maret 20.0000 16.000 60.000
b. Standard penggunaan tenaga kerja
Barang Departemen Departemen Departemen
1 2 3
X 2 DHL - -
Y 2 DHL 3 DHL -
Z 2 DHL 2 DHL 5 DHL

c. Tingkat upah per jam


Departemen 1 = Rp. 400,-/jam
Departemen 2 = Rp. 500,-/jam
Departemen 3 = Rp. 600,-/ jam
Dengan data diatas hitunglah :
a. Jumlah jam tenaga kerja langsung (DHL) untk bulan
Januari pada Departemen 2 menurut jenis barang.

b. Biaya tenaga kerja (Rp) untuk bulan Juli pada Depatemen


2 menurut jenis barang.

2 Perusahaan genteng SI MANTAP menghasilkan 3


macam genteng yakni biasa, kerpos dan pres. Bahan
mentah yang dipakai hanya tanah liat yang kebetulan
bayak terdapat di daerah tempat perusahaan berlokasi.
Perusahaan ini masih menggunakan cara tradisonal
dengan menggunakan tenaga manusisa. Proses produksi
melalui 3 bagian yakni I (pencampuran), II (pencetakan),
III (pengeringan). Lamanya proses produksi setiap
ganteng adalah sebagai berikut :
Bagian I Bagian II Bagian III
(DHL) (DHL) (DHL)
Biasa 0.2 0.2 0.5
Kerpos 0.2 0.6 0.10
Pres 0.6 0.10 1.10

Tingkat upah per DHL pada masing-masing bagian


adalah Rp. 100 pada bagian I, Rp. 130 pada bagian II dan
Rp. 45 pada bagian III.
Pada tahun 2013 diperkirakan akan cukup banyak
pesanan terhadap ke tiga jenis genteng tersebut. Rencana
produksi akan dibuat berdasarkan pada rencana penjualan.
Rencana penjualan pada tahun 2013 utk jenis biasa
sebanyak 300.000 buah, kerpos sebanyak 200.00 buah
dan pres sebanyak 450.000 buah.
Menurut pengalaman permintaan yang berfluktuasi akan
lebih menguntungkan bila diimbangi oleh tingkat
persediaan yang berfluktuasi pula. Volume penjualan
pada umumnya mempunyai pola sebagai berikut pada
masing-masing kuartal I,II,III dan IV adalah 20%, 30 %,
30 % dan 20 %.
Fluktuasi penjualan genteng sangat erat hubungannya
dengan bulan-bulan tertentu tertentu yang dianggap baik
untuk mendirikan rumah.Persediaan awal untuk penjualan
tahun 2013 diperkirakan 10 % dari permintaan di tahun
tersebut untuk masing-masing genteng. Sedangkan
persediaan akhir 2013 ditetapkan 5 % dari permintaan
tahun tersebut.

Pertanyaan :
a. Anggaran produksi genteng biasa
b. Anggaran produksi genteng pres
c. Anggaran tenaga kerja untuk tahun 2013
d. Anggaan tenaga kerja Bagian I tahun 2013
BAB VI
ANGGARAN PIUTANG

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum :

M
ampu menyusun Anggaran Piutang

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang anggaran piutang dan tujuan penyusunan
Anggaan Piutang
2. Menyusun Piutang

Halaman 113
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.2 Pengertian Anggaran Piutang


Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan
secara terperinci tentang jumlah piutang perusahaan akibat
penjualan secara kredit disertai dengan perubahan-perubahan
( petambahan piutang, piutang tertagih, sisa piutang) dari
waktu ke waktu selam periode yang akan datang .
Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan secara kredit
memiliki tujuan meningkatkan volume penjualan,
dikarenakan meningkat nya tingkat persaingan, mengingat
competitor yang semakin berani memberikan kredit dengan
tujuan meningkatkan penjualan maupun meningkatkan jumlah
pasar.

1.2. Kegunaan Anggaran Piutang


Secara umum kegunaan anggaran piutang adalah :
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. Sebagai alat pengawasan kerja.

Sedangkan secara khusus tujuan dari Anggaran Piutang


adalah sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas, karena
piutang yang tertagih akan berakibat penambahan terhadap
kas.
1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
Anggaran Piutang
1. Anggaran Penjualan

Semakinj besar jumlah penjualan akan cendrung semakin


besar pula transaksi penjualan secara kredit yang akan
dilakukan, sehingga piutang perusahaan juga akan
bertambah.

2. Keadaan persaingan di pasar.

Semakin tinggi tingkat persaingan di pasar, maka volume


penjualan secara kredit juga semakin meningkat.

3. Posisi perusahaan dalam persaingan.


Semakin kuat posisi perusahaan di pasaran, maka
perusahaan cenrung untuk melakukan penjualan secara
tunai, namun sebalik nya jika posisi perusahaan cendrung
lemah, maka perusahaan melakukan penjualan secara
kredit.

4. Syarat pembayaan (tem of payment)


Semakin besar potongan penjualan secara tunai maka
piutang akan semakin sedikit, artinya konsumen cenrung
membeli secara tunai, namun sebaliknya jika potongan
penjualan semakin besar maka kecenrungan konsumen

Halaman 115
untuk melakukan pembelian secara kredit.Akibatnya
piutang perusahaan juga kan semakin besar.
5. Kebijakan Perusahaan dalam penagihan piutang
Semakin intens perusahaan melakukan penagihan piutang
maka jumlah piutang perusahaan semakin berkurang, namun
sebaliknya jika perusahaan todak aktif maka jumlah piutang
juga akan semakin menumpuk.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara
kredit.
Semakin besar rencana penjualan secara kredit, berakibat
jumlah piutang juga semakin membesar, demikian juga
sebaliknya jika rencana penjualan secara kredit dikurangkan,
maka piutang juga semakin kecil.
Contoh Soal
Sebuah perusahaan ABC mempunyai rencana penjualan
tengah tahun ke-2 sebagai berikut :

Bulan Rencana Penjualan


Juli 400.000
Agustus 480.000
September 560.000
Oktober 480.000
November 560.000
Desember 400.000

 Sebanyak 50 % dari rencana penjualan dilakukan secara


kredit

 Data penerimaan piutang diperkirakan sebagai berikut:


40 % diterima pada bulan yg bersangkutan
40 % diterima pada bulan sesudahnya
20 % diterima pada dua bulan sesudahnya
 10 % dari penjualan kredit diperkirakan tidak akan dapat
ditagih karena itu perusahaan mempertimbangkan adanya
piutang ragu-ragu
Pertanyaan :
a. Buatlah schedule pengumpulan piutang
b. Buatlah anggaran penerimaan kas

Penyelesaian:

Rencana Penjualan Secara Kredit

Rencana Rencana Penjualan Kredit


Bulan
Penjualan (50 % rencana penjualan)
Juli 400000 200000
Agustus 480000 240000
September 560000 280000
Oktober 480000 240000
November 560000 280000
Desember 400000 200000

a. Schedule pengumpulan piutang


 Penjualan kredit sebesar 50 % dari rencana penjualan
 Cad piutang ragu-ragu 10 % dari pejualan kredit
 Piutang netto = Penjualan kredit – Cad. Piutang ragu2

Pengumpulan Piutang
 Bulan Juli
Penjualan kredit 50% x 400.000 = 200.000
Cad. Piutang ragu-ragu 10% x 200.000 = 20.000
Piutang netto = 200.000 – 20.000 = 180.000

Maka : Data penerimaan piutang bulan Juli adalah :

40 % x 180.000 = 72.000----diterima pd bulan ybs


40 % x 180.000 = 72.000 ---- diterima pd bulan
sesudahnya
20 % x 180.000 = 36.000 ---- diterima pd 2 bulan
sesudahnya

 Bulan Agustus
Penjualan kredit 50% x 480.000 = 240.000
Cad. Piutang ragu-ragu 10% x 240.000 = 24.000
Piutang netto = 240.000 – 24.000 = 216.000
Maka : Data penerimaan piutang bulan Juli adalah :
40 % x 216.000 = 86.400----diterima pd bulan ybs
40 % x 216.000 = 86.400 ---- diterima pd bulan
sesudahnya
20 % x 216.000 = 43.200 ---- diterima pd 2 bulan
sesudahnya.

 Demikian berikutnya dengan bulan September, Oktober,


November dan Desember.
Penyelesaian :
Pengumpulan Piutang pada :

Bulan Juli
Pada bulan yang bersangkutan sebesar 40 % x 180000 = 72000
Pada bulan sesudahnya (Agustus) sebesar 40 % x180000 = 72000
Pada dua bulan sesudahnya (september) sebesar 20 % x 180000 = 36000

Pada bulan September sampai dengan Desember perlakuan


pengumpulan piutang sama halnya dengan yang belaku pada
bulan Juli.
Contoh Soal 2

Perusahaan konveksi Kubu Alam melakukan penjualan secara


tunai maupun kredit. Berikut ini adalah informasi
yang tersedia untuk anggaran piutang dank as tahun 2011.

a. Saldo piutang 31 Desember 2010 sebesar Rp. 500.000


yang berasal dari penjualan bulan Desembe 2010
sebesar Rp. 500.000,- yang berasal dari penjualan bulan
Desember 2010 dan akan ditagih pada bulan
Januari 2011.
b. Pengumpulan piutang dilakukan sebagai berikut :
- 70 % di tagih pada bulan penjualan
- 15 % ditagih pada satu bulan setelah penjualan
- 10 % ditagih pada dua bulan setelah penjualan
- 5 % ditagih pada tiga bulan setelah penjualan
c. Cadangan piutang tak tertagih sebesar 2 % dari
penjualan kredit.
d. Saldo cadangan piutang tak tertagih sebesar 2 %
dari penjualan kredit
e. Data rencana penjualan tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
Penjualan Penjualan
Bulan
tunai kredit
Januari 2.000.000 3.000.000
Pebruari 3.000.000 5.000.000
Maret 6.000.000 4.000.000
April 5.000.000 4.000.000
Mei 4.000.000 5.000.000
Juni 7.000.000 8.000.000
Juli 5.000.000 5.000.000
Agustus 6.000.000 7.000.000
September 10.000.000 12.000.000
Oktober 9.000.000 9.000.000
November 10.000.000 11.000.000
Desember 5.000.000 6.000.000
Diminta :
a. Buatlah schedule pengumpulan piutang
b. Buatlah anggaran penerimaan kas
Penyelesaian :
Soal - Soal Latihan
1. PT.Maya Kencana merencanakan akan melakukan
penjualan hasil produksi nya dari bulan Juli smapai
dengan Desember 2012 . Data penjualan adalah sebagai
berikut :

Bulan Penjualan (unit)


Juli 600.000 unit
Agustus 680.000 unit
September 760.000 unit
Oktober 680.000 unit
November 560.000 unit
Desember 600.000 unit

Penjualan dilakukan secara tunai maupun kredit. Untuk


penjualan tunai dialokasikan 50 % dan 50 % lagi untuk
kredit. Adapaun kebijaksanaan penerimaan piutang adalah
sebagai berikut :
 40 % diterima pada bulan yang bsama terjadinya
penjualan
 40 % diterima sesudah nya
 20 % diterima sebulan sesudah nya
 10 % dari penjualan diperkirakan untuk bad debt
doiperhitungkan karena adanya cadangan piutang
rata-rata.
Diminta :
Susunlah Anggaran piutang periode Juli sampai dengan
Desember 2012
BAB VII
ANGGARAN HUTANG

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum :

M
ampu menyusun Anggaran Hutang

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang anggaran hutang dan tujuan penyusunan
Anggaan Hutang
2. Menyusun Anggaran Hutang

Halaman 127
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.4. Pengertian Anggaran Hutang


Merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah hutang perusahaan dan
perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang, dimana di dalamnya menunjukkan besarnya
hutang perusahaan karena melakukan pembeliaan secara
kredit, menunjukkan jumlah yang dibayar (dilunasi) dan
menunjukkan sisa hutang yang belum dibayar/dilunasi dari
waktu ke waktu selam periode yang akan datang.

1.5. Kegunaan Anggaran Hutang


Secara umum kegunaan anggaran piutang adalah :
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. Sebagai alat pengawasan kerja

Sedangkan secara khusus tujuan dari Anggaran Hutang


adalah sebagai dasar dalam penyusunan anggaran kas.,
karena pembayaran yang dilakukan sebagai akibat
perusahaan melakukan pembelian secara kredit, akan
berakibat kas keluar.
1.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
Anggaran Hutang

Adapun faktor yang mempengaruhi Anggaran Hutang adalah:


1. Anggaran Pembelian Bahan Mentah
Semakin besar kapasitas pembelian maka semakin besar
pula transaksi pembelian, dan pengeluaran atas kas juga
semakin besar.

2. Tingkat persaingan di pasar


Kompetisi yang dilakukan oleh supplier yang saling
berebut menawarkan bahan mentah kepada perusahaan.

3. Kapabilitas perusahaan di pasar.


Semakin perusahaan memiliki posisi yang baik,maka
supplier akan percaya dan tidak akan ragu mensupply
lebih banyak lagi bahan mentah yang diperlukan
perusahaan.

4. Ketidakcukupan modal kerja


Semakin kercil tingkat ketersediaan modal kerja maka
pembelian secara kredit juga kan sering di lakukan dan
dalam kuantitas yang banyak.

Halaman 129
5. Syarat pembeyaran yang ditawarkan oleh supplier
Semakin longgar syarat pembayaran maka volume
pembelian juga semakin besar.
Contoh Soal:
A.Berdasarkan syarat pembayaran (term of payment) yang
ditawarkan oleh pihak supplier bahan mentah untuk tahun 2012
yaitu sebesar 5/10,n/30. Perseroan Terbatas “ABC” menetapkan
kebijaksanaan pembelian bahan mentah sebagai berikut
1. Sebanyak 40 % dari transaksi pembelian dilakukan secara
tunai sehingga akan menerima discount
2. Sebanyak 20 % dari tansaksi pembelian dilakukan secara
kredit (hutang), dengan pelunasan yang dilakukan pada
bulan yang sama terjadinya transaksi pembelian tersebut,
dan seblum batas waktu 10 hari, sehingga akan menerima
potongan pembelian (discount)
3. Sebanyak 30 % dari transaksi pembelian dilakukan secara
kredit, dengan pelunasan yang dilakukan pada bulan yang
sama terjadinya transaksi pembelian tersebut, tetapi
sesudah batas waktu 10 hari, sehingga tidak menerima
potongan pembelian(discount)
4. Sebanyak 10 % dari transaksi pembelian dilakukan secara
kredit dengan pelunasan yang dilakukan satu bulan
setelah bulan terjadinya transaksi pembelian tersebut, dan
sesedah batas waktu 10 hari, sehingga tidak menerima
discount
Misalnya pada bulan Januari 2004 perusahaan akan membeli
Bahan mentah jenis A sebayak 390.000 Kg dengan harga
pembelian sebesar Rp. 7.800.000. Bahan mentah B sebayak
304.000 Kg dengan harga pembelian Rp. 9.120.000 dan bahan
mentah jenis C sebayak 150.000 liter dengan harga pembelian
sebesar Rp. 2.250.000 (sehingga total pembelian bahan mentah =
Rp.19.170.000

Transaksi pembeliaanya dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1) Sebanyak 40 % tunai x Rp. 19.170.000 = Rp. 7.668.000
Potongan 5 % x Rp.7.668.000 = Rp. 383.400
Dibayar bulan Januari = Rp. 7.284.600

2) Sebayak 20 % hutang x Rp. 19.170.000 = Rp. 3.834.000


Potongan 5 % x Rp. 3.834.000 = Rp. 191.700
Dibayar bulan Januari = Rp. 3.642.300
3) Sebayak 30 % hutang x Rp. 19.170.000 = Rp. 5.751.000
yang dibayar penuh bulan Januari (tanpa potongan)

4) Sebayak 10 % hutang x Rp. 19.170.000 = Rp. 1.917.000


yang dibayar bulan Pebruari (tanpa potongan)
Total pembelian bahan mentah selama Januari 2005 sebayak Rp.
19.170.000 telah menimbulkan hutang sebesar Rp. 3.642.300+
Rp. 5.751.000+Rp. 1.917.000 = Rp. 11.310.000.

Dari jumlah tersebut akan dibayar pelunasanya pada Januari 2005


yaitu bulan yang sama dengan bulan terjadinya transaksi
pembelian sebesar = Rp. 3.642.300+ Rp. 5.751.000 = Rp.
9.393.300.

Sedangkan yang akan dibayar pelunasannya pada bulan Pebruari


2005 yaitu satu bulan sesudah terjadinya transaksi pembelian
sebesar Rp. 1.917.000
NOTE :
2450000=950000+1500000
2950000=950000+1500000+500000
Yang diisikan kedalam tabel hanya transaksi secara kredit
Contoh 2
Rencana pembelian bahan mentah bulan terakhir 2005 PT.ABC
adalah sebagai berikut:
Juli : 5.000.000 Agustus : 6.000.000
Sep : 7.000.000 Oktober : 6.500.000
Nov : 7.500.000 Des : 8.000.000
Berdasarkan syarat pembayaran yang ditawarkan oleh
supplier untuk periode tersebut adalah 5/10, n/60, maka
perusahaan menetapkan kebijaksanaan sebagai berikut:

1. 40 % dari transaksi adalah pembelian secara tunai

2. 20 % dari transaksi adalah pembelian secara kredit, yang


pelunasanya dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan
terjadinya transaksi pembelian tersebut dan sebelum batas
waktu 10 hari

3. 30 % dari transaksi pembelian dilakukan secara kredit dengan


pelunasan yang dilakukan pada bulan yang sama dengan
bulan terjadinya transaksi, tetapi sesudah batas waktu 10 hari

4. 10 % dari transaksi pembelian dilunasi, satu bulan sesudah


bulan terjadinya transaksi pembelian
Diminta :
a. Buatlah schedule pembayaran hutang
b. Buatlah anggaran hutang

Penyelesaian:
a. Schedule pembayaran hutang
5/10,n/60 artinya jika kita bayar sebelum batas waktu 10 hari
dapat diskon 5 %, lewat dari 10 hari tidak dapat diskon

 Pada Bualan Oktober


20 % x Rp. 6.500.000 = Rp. 1.300.000
5 % x Rp. 1.300.000 = Rp. 65.000
Pembelian kredit Rp. 1.235.000
30 % x Rp. 6.500.000 = Rp. 1.950.000
Jmh pembelian kredit Rp. 3.185.000
10 % x Rp.6.500.000 = Rp. 650.000… untuk pembayaran
November

 Pada Bualan November


20 % x Rp. 7.500.000 = Rp. 1.500.000
5 % x Rp. 1.500.000 = Rp. 75.000 -
Pembelian kredit Rp. 1.425.000
30 % x Rp. 7.500.000 = Rp. 2.250.000
Jmh pembelian kredit Rp. 3.675.000
10 % x Rp.7.500.000 = Rp. 750.000… untuk pembayaran
Desember

 Pada Bualan Desember


20 % x Rp. 8.000.000 = Rp. 1.600.000
5 % x Rp. 1.600.000 = Rp. 80.000 -
Pembelian kredit Rp. 1.520.000
30 % x Rp. 8.000.000 = Rp. 2.400.000
Jmh pembelian kredit Rp. 3.920.000
10 % x Rp.7.500.000 = Rp. 750.000… untuk pembayaran
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

Halaman 137
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

Halaman 138
BAB VIII
ANGGARAN KAS

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum :

M
ampu menyusun Anggaran Kas

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang anggaran kas dan tujuan penyusunan
Anggaan Kas
2. Menyusun Anggaran Kas
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.4 Pengertian Anggaran Kas


Pengertian Anggaran Kas ialah Anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-
perubahannya dari waktu ke waktu selama peride yang akan
datang, baik perubahan yangberupa penerimaan kas, maupun
perubahan yang berupa pengeluaran kas.

1.5 Kegunaan Anggaran Kas


Secara umum kegunaan anggaran kas adalah :
d. Sebagai pedoman kerja
e. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
f. Sebagai alat pengawasan kerja

Sedangkan secara khusus tujuan dari Anggaran Kas adalah


sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan yaitu
Neraca.

1.3. Cakupan Anggaran Kas


1. Sektor Penerimaan Kas, seperti :penjualan tunai barang
jadi yang dio produksi, penagihan piutang, penjualan aktiva
tetap, penghasilan bunga, penghasilan sewa, penagihan
deviden

Halaman 140
2. Sektor Pengeluaran Kas, berupa pengeluaran untuk biaya
utama (operating), maupun non operating seperti pembelian
tunai bahan mentah, pembayaran utang, pembayaran upah
tenaga kerja langsung pembayaran biaya pabrik tidak
langsung, pembayaan biaya administrasi, pembayaran biaya
penjualan, pembelian aktiva tetap, pembayaran lain-lain (non
operating), seperti pembayaran biaya bunga, pembayaran
biaya sewa

Faktor-fakto yang mempengaruhi penyusunan


Penerimaan Kas
Dari sisi penerimaan kas :

a) Anggaran Penjualan
b) Keadaan Persaingan di pasar
c) Posisi perusahaan dalam persaingan
d) Syarat pembayaran yang ditawarkan
e) Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang
f) Anggaran perubahan aktiva tetap
g) Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-
penerimaan kas dari sumber lain (non operating)
Dari sisi pengeluaran kas:
a) Anggaran pembelian bahan mentah
b) Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar
c) Posisi perusahaan terhadap supplier bahan mentah
d) Syarat pembayaran yang ditawarkan supplier bahan
mentah
e) Anggaan Uapah Tenaga Kerja Langsung
f) Anggaran Biaya Pabrik Langsung
g) Anggaran Biaya Adm
h) Anggaran Aktiva tetap
i) Rencana perusahaan tentanhg pengeluaran-pengeluaran
kas untuk keperluan non operating spt biaya bunga, biaya
sewa dll

Contoh Soal:
Penyusunan Anggaran Kas PT.RIMBADA JAYA dengan data
sbb:
A. Penjualan tunai selama satu tahun
Januari 2.000.000
Pebruari 2.500.000
Maret 3.000.000
Triwulan II 8.000.000
Triwulan III 7.000.000
Triwulan IV 7.500.000

B. Schedule Penerimaan Piutang yang berasal dari penjualan


kredit
Januari 790.000
Pebruari 1.150.000
Maret 1.400.000
Triwulan II 3.900.000
Triwulan III 3.500.000
Triwulan IV 3.700.000

C. Pengeluaran-pengeluaran
Pembelian Material
Januari 450000
Pebruari -
Maret 400000
Triwulan II 1.200.000
Triwulan III 1.250.000
Triwulan IV 1.200.000

 Upah Bagi Karyawan


Januari 390.000
Pebruari 300.000
Maret 300.000
Triwulan II 975.000
Triwulan III 900.000
Triwulan IV 925.000
 Pengembalian hutang jangka panjang

Pebruari 100.000

Triwulan II 4.000.000

Triwulan IV 4.000.000

 Pembayaran Deviden

Triwulan II 300.000

Triwulan IV 300.000

 Macam-maca biaya

Januari 150.000
Pebruai 150.000
Maret 150.000
Triwulan II 450.000
Triwulan III 450.000
Triwulan IV 450.000
Pertanyaan:
a. Anggaran Penerimaan Kas
b. Anggaran Pengeluaran Kas
c. Anggaran Kas sementara bila saldo awal tahiun sebesar
1.500.000
Soal Latihan
1. Perusahaan “ USAHA JAYA” mem[persiapkan Anggaran
Kas untuk tahun 2013. Data yang tersedia adalah sebagai
berikut :
a. Rencana Penjualan

Januari : Rp. 5.000.000,- Triwulan II : Rp. 20.000.000,-


Pebruari : Rp. 6.250.000,- Triwulan III : Rp. 17.500.000,-
Maret : Rp. 7.500.000,- Triwulan IV : Rp. 18.750.000,-
b. Syarat pembayaran yang ditawarkan adalah 5/10,n/30.
Dengan syarat yang ditawarkan tersebut diperkirakan
transaksi penjualan yang dapat terjadi dikelompokkan
sebagai berikut :
1. 40 % dari transaksi penjualan dilakukan secara
kredit.

2. 30 % dari transaksi penjualan dilakukan secara


kredit dengan pelunasan pada bulan/triwulan yang
sama dengan terjadi nya transaksi penjulan
sebelum batas 10 hari.

3. 20 % dari transaksi penjualan dilakukan secara


kredit dengan pelunasan pada bulan/triwulan yang
bsama dengan terjadinya transaksi penjualan dan
setelah batas waktu 10 hari.

4. 10 % dari transaksi penjualan dilakukan secara


kredit dengan pelunasan satu bulan/triwulan
setelah terjadinya transaksi penjualan.

Pengeluaran Kas
1. Pembeliaan Bahan Baku
Januari : Rp. 1.125.000,- Triwulan II : Rp. 3.000.000,-
Pebruari : Rp. - Triwulan III : Rp. 3.125.000,-
Maret : Rp. 500.000 Triwulan IV : Rp. 3.125.000,-

2. Pembayaran Hutang
Januari : Rp. 250.000,-
Pebruari : Rp. 1.000.000,-
Maret : Rp. 1.000.000.-

3. Pembayaran upah dan gaji

Januari : Rp. 975.000,- Triwulan II : Rp. 2.437.000,-


Pebruari : Rp. 750.000,- Triwulan III : Rp. 2.250.000,-
Maret : Rp. 750.000,- Triwulan IV : Rp. 3.125.000,-
4. Pengeluaran lain-lain
Januari : Rp. 375.000,- Triwulan I : Rp. 1.125.000
Pebruari : Rp. 375.000 Triwulan II : Rp. 1.125.000
Maret : Rp. 375.000 Triwulan IV : Rp. 1.125.000

5. Pendapatan lain-lain:
Januari : Rp. 400.000,- Triwulan II : Rp. 1.000.000,-
Pebruari : Rp. 250.000,- Triwulan III : Rp. 900.000,-
Maret : Rp. 200.000,- Triwulan IV : Rp. 750.000,-

Saldo awal tahun ;


- Piutang Rp. 800.000,-
- Kas Rp. 3.750.000,-

Dari data diatas, saudara di minta untuk mempersiapkan :


1. Schedule Penerimaan Pelunasan Piutang
Perusahaan Usaha Jaya
2. Anggaran Piutang perusahaan Usaha Jaya
3. Schedule Penerimaan Kas perusahaan Usaha Jaya
4. Schedule Pengeluaran Kas perusahaan Usaha Jaya
5. Anggaran Kas Perusahaan Usaha Jaya tahun 2013.
BAB : IX
Anggaran Variabel

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum:

M
ampu menyusun Anggaran Variabel

Tujuan Khusus :
1. Memahami tentang anggaran variabel dan tujuan
penyusunan anggaran tenaga kerja.
2. Menyusun Anggaran Tenaga Kerja

Halaman 149
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

1.1. Pengertian Anggaran Variabel


Anggaran Variabel adalah anggaran yang mrencanakan
secara terperinci tentang tingkat perubahan biaya, terutama
biaya tidak langsung, yang diakibatkan oleh aktivitas
perusahaan pada masa yang akan datang.

Anggaran variabel menunjukkan tingkat kepekaan biaya


terhadap perubahan aktivitas perusahaan. Aktivitas
perusahaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk Jam
Kerja Mesin (JKM), dalam bentuk unit hasil produksi dan
sebagai nya.

Perubahan aktivitas perusahaan tidak akan secara langsung


mempengaruhi besar kecilnya biaya tidak langsung. Yang
termasuk biaya-biaya tidak langsung adalah semua biaya
yang termasuk dalam biaya pabrik tidak langsung, biaya
administrasi serta biaya penjualan.

Dalam kaitannya dengan aktivitas perusahaan, biaya tidak


langsung dapat dikelompokkan dalam :

(1). Biaya Tetap (fix cost), adalah biaya yang besar kecilnya
tidak dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan.Artinya
biaya ini tidak akan mengalami perobahan walaupun
terjadi kenaikan atau penurunan aktivitas perusahaan.
(2). Biaya Variabel (variable cost), adalah biaya yang besar
kecilnya di pengaruhi oleh aktivitas perusahaan, artinya
jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka
biaya variabel ini juga akan meningkat.

1.2. Fungsi Anggaran Variabel


Fungsi Anggaran Variabel secara umum adalah :
(a). Sebagai pedoman kerja
(b). Sebagai alat pengkoordinasian kerja
(c). Sebagai alat pengawasan kerja.
Ketiga fungsi tersebut membantu manajemen dalam
memenej perusahaan.

1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan


Anggaran Variabel
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
Anggaran Variabel adalah :
1. Biaya upah tenaga kerja langsung, yang banyak
dipengaruhi oleh sistem pembayaan upah yang berlaku
di perusahaan.

Halaman 151
2. Biaya bahan pembantu, yang dipengaruhi oleh teknologi
proses produksi, sifat biaya bahan pembantu, kondisi
mesin dan pealatan yang dimiliki perusahaan.
3. Biaya pemeliharaan aktiva tetap, yang dipengaruhi
oleh kondisi aktiva tetap yang bersangkutan di
tinjau dari sudut teknologi nya, konsisi aktiva tetap
yang di tinjau dari sudut umur pemakaiannnya.
4. Biaya listrik yang dipengaruhi oleh peraturan yang
berlaku dan kebutuhan tenaga listrik dari mesin
yang digunakan di perusahaan.
5. Biaya promosi yang dipengaruhi oleh jenis prodik
yang akan di jual di pasar, keadaan persaingan di
pasar, penguasaan pasar, media promosi yang
digunakan.
6. Biaya penyusutan aktiva tetap, yang dipengaruhi
oleh umur ekonomis aktiva tetap yang
bersangkutan, nilai sisa aktiva yang bersangkutan
dan metode penyusutan yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan.

Contoh Soal :
Diketahui hubungan antara biaya produksi dengan jumlah
produksi sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :
Volume Produksi Biaya Produksi
Minimum 20.000 unit Rp. 1.200.000,-
Maximum 25.000 unit Rp. 2.000.000,-

Pertanyaan :
a. Tentukan lah anggaan vaiabel dalam bentuk persamaan atas
dasar titik tertinggi dan titik terendah.

b. Buatlah anggaran produksi nya, jika produksi nya sebesar


25.000 unit ( gunakan metode titik tertinggi dan titik
terendah)

Penyelesaian :
Maksimum= 25.000 unit, maka biaya produksi adalah Rp. 2.000.000,-
Minimum = 20.000 unit, maka biaya produksi adalah Rp. 1.700.00,-
Selisih = 5.000 unit,-----------------------------------Rp. 300.000,-

Maka biaya variabel per unit adalah Rp. 300.000/5.000 = Rp. 60,-
per unit.

a. Maksimum atau nilai tertinggi

25.000 x Rp.60,- = Rp. 1.500.000,--------------merupakan biaya variabel


Dengan jumlah produksi 25.000 unit maka biaya produksi adalah sebesar
Rp. 2.000.000,-
Biaya produksi = Biaya Tetap (fix cost) + Biaya
variabel (variable cost)

Maka dari diatas dapat dicari biaya tetap adalah sebagai berikut :
Biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp. 2.000.000,- = Biaya Tetap + Rp. 1.500.000,-
Maka Biaya Tetap = Rp. 5.000.000,-
Fungsi persamaannya adalah Y = 500.000 + 60 x
Minimum atau nilai terendah
20.000 unit x Rp. 60,- = Rp. 1.200.000,------------merupakan
biaya variabel
Dengan jumlah produksi 20.000 unit maka biaya produksi adalah
sebesar Rp. 1.200.000,-

Maka dari diatas dapat dicari biaya tetap adalah sebagai berikut :
Biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp. 1.700.000,- = Biaya Tetap + Rp. 1.200.000,-
Maka Biaya Tetap = Rp. 5.000.000,-
Fungsi persamaannya adalah Y = 500.000 + 60 x

b. Anggaran produksi jika diketahui produksi sebanyak 25.000


unit.
DAFTAR PUSTAKA

1. Adisaputro Gunawan : Anggaran Perusahaan : Prinsip


Mekanisme dan Teknik Penyusunannya : BPFE Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada : Yogyakarta 1979.

2. Adisaputro Gunawan : Anggaran Perusahaan : Latihan


Pemecahan Persoalan : BPFE Univesitas Gajah Mada :
Yogyakarta 1980.

3. Munandar M : Budgeting : Perencaan Kerja Pengkoordinasian


kerja dan Pengawasan Kerja : BPFE Universitas Gajah Mada :
Yogyakarta1985

4. Nafarin : Penganggarn Perusahaan : Salemba Empat : Jakarta


2007

Halaman 155
Penganggaran Bisnis
flonsep dan Aplikasi Dengan Program Excel

Anda mungkin juga menyukai