Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian hipotensis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya

2. Pengertian variabel penelitian

Dalam tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. ... Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

3. Jenis Variabel Penelitian

A. Variabel bebas Variabel terikat


Variabel bebas sering disebut independent, variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat atau dependen atau
disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi,
melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel
bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan.
B. Variabel aktif dan variabel aktif
Variabel aktif adalah variabel bebas yang dimanipulasi. Sebarang variabel yang
dimanipulasikan merupakan variabel aktif. Misalnya peneliti memberikan penguatan
positif untuk jenis kelakuan tertentu dan melakukan hal yang berbeda terhadap
kelompok lain atau memberikan instruksi yang berlainan pada kedua kelompok tersebut
atau peneliti menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, atau memberikan
imbalan kepada subyek-subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan
dengan instruksi-instruksi yang meresahkan, maka peneliti secara aktif memanipulasi
variabel metode, penguatan, dan kecemasan.
C. Variabel kontinu dan variabel katogori

Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan
(range) tertentu. Arti defenisi ini ialah:
1. Harga-harga suatu variabel kontinu mencerminkan setidaknya suatu urutan
peringkat. Harga yang lebih besar untuk variabel itu berarti terdapatnya lebih
banyak sifat tertentu (sifat yang dikaji) yang dikandungnya, dibandingkan dengan
variabel dengan harga yang lebih murah. Misalnya, harga-harga yang diperoleh
dari suatu skala untuk mengukur ketergantungan (depedensi) mengungkapkan
ketergantungan dengan kadar yang berbeda-beda, yakni mulai dari tinggi,
menengah/sedang, sampai rendah.
2. Ukuran-ukuran kontinu dalam penggunaan nyata termuat dalam suatu range, dan
tiap individu mendapatkan skor yang ada dalam range tersebut. Misalnya suatu
skala untuk mengukur ketergantungan mungkin memiliki range dari 1 hingga 7.
3. Secara teoritis terdapat himpunan harga atau nilai yang tak berhingga banyaknya
dalam range itu. Demikianlah maka skor seseorang individu mungkin sekali
adalah 4,72 dan bukan 4 atau 5.

Variabel kategori variabel yang berkaitan dengan suatu jenis pengukuran yang
dinamakan pengukuran nominal. Dalam pengukuran nominal terdapat dua himpunan
bagian (subset) atau lebih yang merupakan bagian dari himpunan (set) obyek yang
diukur. Individu-individu dikategorisasikan berdasarkan pemilikan ciri-ciri tertentu
yang merupakan penentu suatu himpunan bagian. Jadi persoalah variabel ini adalah
antara “ya” atau “tidak”. Contoh paling mudah adalah variabel kategori dikotomis:
jenis kelamin, republik-demokrat, kulit putih-kulit hitam, dan sebagainya. Politomi,
yakni pilihan (partisi) cukup lazim terdapat khususnya dalam sosiologi dan ilmu
ekonomi: anutan agama, pendidikan, kewarganegaraan, pilihan pekerjaan, dan
seterusnya.

4. Fungsi Hipotesis

Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian,
setidaknya ada empat yaitu:
A. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah
pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta
yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara
fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran
pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi
jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana
dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis
tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan
ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.

B. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji


dalam penelitian.
Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung. Penelitian memang dimulai dengan suatu
pertanyaan, akan tetapi hanya hubungan antara variabel yang akan dapat duji.
Misalnya, peneliti tidak akan menguji pertanyaan apakah komentar guru terhadap
pekerjaan murid menyebabkan peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan
tetapi peneliti menguji hipotesis yang tersirat dalam pertanyaan tersebut “komentar
guru terhadap hasil pekerjaan murid, menyebabkan meningkatnya hasil belajar murid
secara nyata“ atau yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar siswa yang menerima
komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari pada skor
siswa yang tidak menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“.
Selanjutnya peneliti, dapat melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubngan antara
kedua vatiabel tersebut, yaitu komentar guru dan prestasi siswa.

C. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian


Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-
sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana,
hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang
harus dipilih dan diamati adalah fakta yang adahubungann nya dengan pertanyaan
tertentu. Hipotesislah yang mentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat
memberikan dasar dalam pemilihan sampel serta prosedur penelitian yang harus
dipakai. Hipotesis jufga dapat menunjukkan analisis satatistik yang diperlukan dan
hubungannya yang harus menunjukkan analisis statistik yang diperlukan agar ruang
lingkup studi tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu sarat.
Sebagi contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang, latihan pra sekolah bagi anak-anak
kelas satu yang mengalami hambatan kultural. Hipotesi ini menunjukkan metode
penelitian yang diperlukan serta sampel yang harus digunakan. Hipotesis inipun bahkan
menuntun peneliti kepada tes statistik yang mungkin diperlukan untuk menganalisis
data. Dari pernyataan hipotesis itu, jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen
yang membandingkan hasil eblajr dikelas satu dari sampel siswa yang mengalami
hambatan kultural dan telah mengalami program pra sekolah dengan sekelompok anak
serupa yang tidak mengalami progaram pra sekolah. Setiap perbedaan hasil belajar rata-
rat kedua kelompok tersebut dapat dianalaisis denga tes atai teknik analis variansi, agar
dapat diketahui signifikansinya menurut statistik.

D. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.


Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan
menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat
menyusun bagian laporan tertulis ini diseputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis
semula, sehingga membuat penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.

5. Jenis-Jenis Hipotesis
a) Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis,
yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada
hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
b) Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1
tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.

6. Pengertian Hipotesis statistik


Hipotesis statistik adalah adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi
yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya.

7. Contoh bentuk rumusan hipotensis


a. Hipotesis Hubungan (Asosiatif)

Hipotesis hubungan adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang


hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh rumusan masalah sebagai berikut:

 Seorang peneliti ingin mengetahui sikap sombong terhadap kekayaan. Peneliti


ingin mengetahui apakah ada pengaruh kekayaan dengan sifat sombong.

Rumusan masalah : apakah ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong?

Ho : tidak ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong.

Ha : ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong.

 Peneliti ingin mengetahui sikap anak terhadap minat belajar. Apakah ada
pengaruh game online terhadap minat belajar anak.

Rumusan masalah : apakah ada pengaruh game online terhadap kurangnya minat
belajar seorang anak?

Ho : tidak ada pengaruh game online terhadap kurangnya minat belajar seorang anak.

Ha : ada pengaruh game online terhadap kurangnya minat belajar seorang anak.

b. Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu
variabel atau lebihpada sampel yang berbeda.

Contoh rumusan masalah sebagai berikut:

Peneliti ingin mengetahui manfaat mind map terhadap hafalan siswa di suatu SMA .
Peneliti berasumsi akan ada perbedaan hafalan siswa setelah dan sebelum memakai
mind map dalam menghafal pelajaran.

Rumusan masalah : Apakah akan ada perbedaan hafalan siswa setelah dan sebelum
memakai mind map dalam menghafal pelajaran ?

Hipotesis satu arah

Ho : Tidak ada perbedaan hafalan siswa setelah dan sebelum memakai mind map dalam
menghafal pelajaran.

Ha : Ada perbedaan hafalan siswa setelah dan sebelum memakai mind map dalam
menghafal pelajaran.
c. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan.

Contoh rumusan masalah sebagai berikut:

Seorang peneliti ingin mencari informasi tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh teknologi dan
informasi terhadap prestasi belajar siswa.

Rumusan masalah : apakah ada pengaruh teknologi dan informasi terhadap prestasi
belajar siswa?

Ho : tidak ada pengaruh teknologi dan informasi terhadap susahnya prestasi belajar
siswa.

H1 : ada pengaruh cafein terhadap susahnya tidur seseorang.

d. Hipotensis Korelatif

Hipotensis korelatif adalah untuk mengetahui asosiasi atau korelasi antara variabel
bebas terhadap variabel tergantung.

Contoh rumusan masalah sebagai berikut:

Seorang peneliti ingin mencari informasi tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh teknologi dan
informasi terhadap prestasi belajar siswa.

Rumusan masalah : apakah ada pengaruh teknologi dan informasi terhadap prestasi
belajar siswa?

Ho : tidak ada pengaruh teknologi dan informasi terhadap susahnya prestasi belajar
siswa.

H1 : ada pengaruh cafein terhadap susahnya tidur seseorang.


Contoh : berapa besar korelasi antara kadar trigliserid dan kadar gula darah?

Anda mungkin juga menyukai