Disusun Oleh:
1. HIPOTESIS
Menurut Asher & Vockell (1995) hipotesis penelitian adalah jawaban-jawaban
yang diharapkan atas permasalahan penelitian. Hipotesis menurut Kerlinger (1986)
memiliki pengertian sebagai pernyataan yang bersifat dugaan tentang hubungan antara
dua variable atau lebih. Pernyataan ini selalu diungkapkan dalam bentuk kalimat
pernyataan dan menghubungkan baik secara umum maupun secara khusus tentang
variable yang satu dengan variable lain.
Secara umum, pengertian hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.
Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban yang paling mungkin diberikan dan
memiliki tingkat kebenaran lebih tinggi daripada opini.
1.1 Kegunaan Hipotesis
Hipotesis penelitian dirumuskan karena dua alasan, yaitu :
1) Hipotesis yang mempunyai landasan kuat menunjukkan bahwa peneliti telah
memiliki cukup pengetahuan dalam melakukan penelitian dalam bidangnya
2) Hipotesis itu memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data,
hipotesis ini dapat menunjukkan kepada peneliti tentang prosedur dan jenis data
apa yang harus dikumpulkan.
Hipotesis yang dirumuskan itu memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala dan
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji
dalam penelitian
3. Hipotesis memberikan arah bagi penelitian
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan.
Pada umumnya, peneliti bekerja dengan dua hipotesis yang secara eksplisit
rumusan itu menyatan arah kecenderungan atau perbedaan khusus yang
diharapkan terjadi. Kedua hipotesis itu yaitu
1. Hipotesis kerja atau hiotesis alternatif
2. Hipotesis nol atau hipotesis statistik
B. KERANGKA BERFIKIR
Uma Sekaran dalam bukunya business research 1992 dalam (sugiyono,2010)
mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di idetifikasi sebagai
masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan di teliti. Jadi secara teoritis perlu di jelaskan hubungan antar variabel
independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening
perlu di jelaskan mengapa variabel tersebut di ikutkan dalam penelitian. Pertautan antar
variabel di rumuskan dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap
penyusunan paradigma penelitian harus di dasarkan pada kerangka berfikir (sugiono,
2010:60).
Kerangka berpikir pada umumnya hanya diperuntukan pada penelitian kuantitatif.
Kerangka berfikir menerangkan tentang:
1. Mengapa penelitian dilakukan
2. Bagaimana proses penelitian
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian
4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh.
KESIMPULAN
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya masih perlu diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian merupakan
jawaban yang paling mungkin diberikan dan memiliki tingkat kebenaran lebih tinggi daripada
opini. hipotesis yang baik memiliki dua kriteria, yaitu :
1. Hipotesis adalah penyataan tentang hubungan atau relasi antara variabel-variabel.
2. Hipotesis mengandung implikasi-implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan
hubungan yang dinyatakan.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel
yang akan di teliti. Jadi secara teoritis perlu di jelaskan hubungan antar variabel independen
dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening.
DAFTAR PUSTAKA
Setyosari, Punaji. 2010. Metodologi Penelitian Pndidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Predana Media Group.