Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL ILMIAH

MODEL-MODEL PENELITIAN ILMU SOSIAL


MENYUSUN LANDASAM TEORI DAN MERUMUSKAN HIPOTESIS
Oleh Kelompok 7:
Nurlaili Dianawati (19381012042)
Hosnol Hotimah (19381012036)
Nur Adibah (19381012056)
Lailatul Maufiroh (19381012064)
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH IAIN MADURA

2021

Abstrak: teori adalah pendapat, cara, dan aturan melakukan sesuatu. Teori
memiliki fungsi sebagai suatu ikhtisar fakta dan hukum yang jelas dan
ilmiah. Demikian juga dalam hal penelitian seperti yang diharapakan,
teori memegang peranan penting,teori dijadikan sebagai alat bedah
data. Sedangkan hipotetis adalah jawaban sementara atas pertanyaan
atau masalah penelitian atau penjelasan sementara untuk menerangkan
fonomena yang diamati atau suatu pernyataan tentang hubungan yang
diharapkan terjadi antar dua variabel atau lebih.
Kata kunci: teori, hipotetis

PENDAHULUAN
Penelitian merupakan salah satu unsure penting dalam kehidupan. Tujuan
dari penelitian adalah menemukan atau mengembangkan teori, tidak ada ilmu
pengetahuan di dunia ini, karena tidak ada pernah kegiatan pengumpulan data dan
pembuktian. Dengan dilakukan penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat
tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya: pertama hipotetis
dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Kedua hipotetis dapat di uji dan di
tunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau difaksifikasi. Ketiga hipotetis
adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat
ilmuan dapat keluar dari dirinya sendiri. Namun tidak semua peneliti mampu
menyusun hipotesis dengan baik terutama peneliti pemula.

1
PEMBAHASAN
A. Teori
1. Pengertian teori
Cooper dan Schindler (2003), mengemukakan a theory is asset of
systematically interrelated concepts, definition, and proposition that are
advanced to explain and predict phenomena.Teori adalah seperangkat
konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga
dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Adapun
sugiyonio (2006), membedakan tiga jenis teori. Ketiga jenis teori yang
dimaksudkan ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian,
dapat dibedakan antara lain:
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu kea rah data akan
diterangkan.
2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data kea rah teori.
Dalam bentuk ekstrem titik pandang yang positivistic ini dijumpai
pada kaum behavioris.
3. Teori yang fungsional: disini tampak suatu in teraksi pengaruh antara
data dan perkiraan teoritus, yaitu data memengaruhi pembentukan teori
dan pembentukan teori kembali memengaruhi data.
Berdasarkan tiga pandangan ini dapat disimpulakan bahwa teori dapat
dipandang sebagai berikut: 1) teori menunjuk pada sekelompok hukum
yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya sifat hubungan
yasng deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara
variabel-variabel empiris yang bersifat ejek dan dapat diramalkan
sebelumnya. 2) suatu teori yang dapat merupakan suatu rangkuman tertulis
mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam
suatu bidang tertentu. Disini orang mulai dari data yang di peroleh itu
datang suatu konsep yangteoretis. (induktif). 3) suatu teori juga dapat
menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneral. Disini
biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat
yang teoretis.1
2. Fungsi Teori
Teori memiliki berbagai fungsi. Adapun fungsi teori antara lain,
sebagai suatu ikhtisar fakta dan hukum yang dapat diterapkan, teori
berfungsi untuk transformasi. Suatu teori baru dapat untuk
mentransformasikan atau dapat mengadakan perubahan hubungan antara
hukum dan fakta.2
B. Hipotesis
1. pengertian Hipotesis

1
Dr. Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: KENCANA, 20160), h. 39-40
2
Hari Wahyono, Makna dan Fungsi Teori Dalam Proses Berpikir ilmiah dan Dalam Proses
Penelitian Bahasa, vol. 23, No.1, 2005, h.205

2
Hipotetis berasal dari kata Hipo dan Tesis yang berasal dari bahasa
Yunani. Hipo berarti dibawah, kurang atau lemah. Dan Tesis berarti teori
atau proposisi. Jadi secara umum hipotesis dapat didefinisikan sebagai
asumsi atau dugaan atau pernyataan sementara yang masih lemah
kebenarannya tentang karakteristik populasi. Oleh karena itu hipotesis
perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil
penelitian pada sampel yang diambil dari populasi tersebut.
2. Jenis Hipotesis
Jenis Hipotesis antara lain:
1) Hipotesis Penelitian
Dalam rangka membktikan atau pengujian benar atau tidaknya suatu
hipotesis penelitian (pernyataan penelitian), maka dilakukan pengujian
secara statistic. Pada pengujian ini digunakan hipotesis statistik
2) Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan pernyataan atau dugaan mengenai satu
atau lebih populasi. Ada dua jenis hipotesis statistik yaitu:
 Hipotesis nol atau nihil (Ho)
Istilah nol atau nihil menunjukkan kepada tidak adanya perbedaan
pada populasi. Ho akan selalu dituliskan dengan tanda kesamaan,
sehingga spesifik pada nilai tunggal.
 Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Tandingan (Ha)
Contoh:
Hipotesis penelitian:
Ada perbedaan atara berat badan bayi lahir dari ibu hamil yang
tinggal di perkotaan dan pedesaan.
Hipotesis Sttatistik:
Ho : π¹=π²
Ha : π¹=π²
(Catatan: π, adalah berat badan (BB) bayi lahir dari ibu yang
tinggal di perkotaan dan u, adalah BB bayi lahir dari ibu yang
tinggal di pedesaan)3
3) Hipotesis Operasional
Hipotesis Operasional merupakan hipotesis yang bersifat objektif.
Artinya, peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan
anggapan dasarnya, tetapi berdasarkan objektivitasnya., bahwa hipotesis
penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memrlukan hipotesis
perbandingan yang bersifat objektif dan netral atau secara teknis disebut
hipotesis nol (Ho). Ho digunakan untuk memberikan keseimbangan pada
hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar

3
Ir. Irianti Aritonang,MKM. dkk, Aplikasi Statistik Dalam Pengolahan dan Analisi Data Kesehatan,
(Yofyakarta: Media Pressido, 2005), h.84-85

3
atau salahnya hipotesis penelitian bergantung pada bukti-bukti yang
diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh:
Ho: tidak ada hubungan antara jumlah jam kerja dengan jumlah pegawai
yang mengalami stress.4
C. Merumuskan Hipotesis
Salah satu langkah penting dalam penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah adalah merumuskan hipotesis.
Ciri Pokok suatu hipotesis adalah:
 Merupakan kalimat pernyataan
 Harus dibangum dari ilmu pengetahuan relevan.
 Menyatakan hubungan dua variable atau lebih
 Merupakan jawaban sementara atas permasalahan atau pertanyaan
yang diajukan.
 Memungkinkan pembuktian secara empirik atau memungkinkan
untuk diuji sehingga hipotesis harus mengandung variabel-variabel
yang dapat diukur atau dapat dibandingkan. Variabel yang sulit
diukur akan menyulitkan dan hasilnya kurang atau tidak obyektif.
Rumusan hipotesis sangat membantu analisis hasil penelitian, sebab
rumusan hipotesis yang sistematis dan jelas akan lebih mengarahkan analisi
hasil penelitian. Apanila rumusan hipotesis terlalu luas, sebaiknya disusun ke
dalam beberapa subhipotesis sehingga hasil analisi dari hasil penelitian
menjadi lebih terarah. Namun, adsa pendapat lain yang mengatakan bahwa
hipotesis mayor adalah hipotesisnya, sementara hipotesis minor adalah
subhipotesis. Hipotesis mayor dirumuskan dalam pernyataan yang bersifat
umum, sedangkan hipotesis minor dalam rumusan yang spesifik.5

KESIMPULAN
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara
sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Terdapat tiga teori diantaranya adalah teori induktif, deduktif dan
fungsional. sedangkan hipotesis adalah sebagai asumsi atau dugaan atau
pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya tentang karakteristik
populasi. Hipotetis mempunyai bebrapa jenis antara lain hipotetis penelitian,
statistik dan operasional.

DAFTAR PUSTAKA
 Dr. Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: KENCANA,
20160)
4
Jonathan Sarwono, Mengenal prosedur-prosedur popular dalam SPSS 23, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2017), h. 14-15
5
Prof. Dr. Budiharto, drg., SKM, Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu
Kesehatan Gigi, (Jakarta: EGC, 2008), h.19-20

4
 Wahyono Hari, Makna dan Fungsi Teori Dalam Proses Berpikir ilmiah
dan Dalam Proses Penelitian Bahasa, vol. 23, No.1, 2005
 Ir AritonangIrianti,MKM. dkk, Aplikasi Statistik Dalam Pengolahan dan
Analisi Data Kesehatan, (Yofyakarta: Media Pressido, 2005)
 SarwonoJonathan, Mengenal prosedur-prosedur popular dalam SPSS 23,
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2017)
 Prof. Dr. Budiharto, drg., SKM, Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan
Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi, (Jakarta: EGC, 2008),

Anda mungkin juga menyukai